traccer study fkip biologi

16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto dkk, (2009: 2) penelitian tindak kelas dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Sedangkan kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti yaitu: penelitian, tindakan dan kelas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan kelas tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan siswa.

Upload: revina-sri-utami

Post on 05-Aug-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto dkk,

(2009: 2) penelitian tindak kelas dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

(CAR), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya yaitu sebuah

kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Penelitian, menunjukkan pada suatu kegiatan

mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik

minat dan penting bagi peneliti. Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang

sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk siswa. Sedangkan kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang

kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik seperti yang sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah siswa yang

dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga.

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti yaitu: penelitian, tindakan

dan kelas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan kelas tersebut diberikan oleh guru atau dengan

arahan dari guru yang dilakukan siswa.

Page 2: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

Soedarsono (2003: 3) menjelaskan penelitian tindakan kelas merupakan “suatu proses

dimana dosen dan mahasiswa menginginkan terjadinya perbaikan, meningkatkan dan

perubahan pembelajaran dapat tercapai”.

Menurut Supardi (2008: 117) penelitian tindak kelas menyebutkan pada bagian

prosedur, difokuskan pada kegiatan pokok yaitu (1) planning, (2) acting, (3) observing, (4)

reflecting. Kegiatan- kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah.

Apabila satu siklus belum menunjukan tanda-tanda perrubahan kearah perbaikan, kegiatan

riset dilakukan pada siklus 2 dan seterusnya sampai penelitian tersebut berhasil yaitu

ketuntasan telah memnuhi target yang ditentukan.

Menurut Arikunto, (2009: 17) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK),

yaitu (1) Perencanaan, dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

diamana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, (2) Tindakan, penelitian

tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,

yaitu mengenai tindakan di kelas, (3) Pengamatan, kegiatan pengamatan dilakukan oleh

pengamat. Sambil melakukan pengamatan baik ini, guru pelaksana mencatat sedikit apa yang

terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya (4) Refleksi,

refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan

tindakan kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan.

Page 3: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

Gambar 3.1 Langkah-langkah PTK

Sumber: Arikunto

Penelitian ini adalah PTK yang akan dilakukan 2 siklus, siklus 1 akan dilakukan 3

pertemuan dan siklus 2 dilakukan 3 pertemuan.

1. Siklus 1

a. Perencanaan

1) Peneliti menyiapkan satuan kegiatan harian (SKH)

2) Peneliti membuat kesempatan dengan observer untuk menentukan fokus observasi

dan kriteria yang akan digunakan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Hasil Akhir

Refleksi Pelaksanaan

Refleksi Pelaksanaan

Page 4: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

3) Peneliti menyiapkan lembar observasi

4) Peneliti menyiapkan media, setiap pertemuan menggunakan media yang berbeda-

beda

b. Pelaksanaan

1) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-1

No Waktu Aktifitas Aktifitas

1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran

2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar

2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Peneliti menjelaskan bahan untuk montase

2. Peneliti menjelaskan cara menggunting dan mengelem gambar berpola sederhana

3. Anak didik menggunting bentuk sederhana

2) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-2

No Waktu Aktifitas Aktifitas

1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran

2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar

2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Peneliti mengenalkan bahan-bahan untuk montase

2. Peneliti menjelaskan cara menggunting dan mengelem gambar berpola sederhana

3. Anak didik menggunting gambar berpola sederhana

4. Anak didik mengelem gambar pada kertas

Page 5: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

3) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-3

No Waktu Aktifitas Aktifitas

1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran

2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar

2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Anak didik menggunting gambar berpola sederhana

2. Anak didik mengelem gambar pada kertas dengan bimbingan peneliti

3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Peneliti mengumpulkan hasil kerja anak dan menilainya

2. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh observer pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung, dengan menggunakan lembar observer tentang tingkat pemahaman

motorik halus anak dalam kegiatan montase dibuat untuk bermain.

d. Tahap Refleksi

Setelah melakukan tindakan penelitian melakukan refleksi untuk

mengimplementasi rancangan tindakan selanjutnya bila hasil belum memuaskan.

Dalam SKH perbaikan 1 sampai 3, perbaikan sudah menampakan keberhasilan tetapi

belum maksimal maka kegiatan diulang pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan Perbaikan

Page 6: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

1) Peneliti menyusun satuan kegiatan harian (SKH)

2) Peneliti menyusun langkah-langkah perbaikan yang akan dilaksanakan

3) Peneliti menyiapkan lembar observasi

4) Peneliti menyiapkan media yang akan digunakan untuk kegiatan montase

b. Pelaksanaan Penelitian

1) Satuan Kegiatan Harian

No Waktu Aktifitas Aktifitas

1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran dimulai

2. Apersepsi menyampaikan sarana belajar

2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Menjelaskan langkah kerja membuat montase yaitu dari menggunting gambar, cara menyusun guntingan gambar dan menempelkan guntingan gambar itu pada kertas

2. Peneliti memberi penjelasan kepada anak didik yaitu dengan memberikan goresan warna disekitar tempelan

3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan

2. Memberi motivasi dan dorongan pada siswa

2) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-2 No Waktu Aktifitas Aktifitas

1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran

2. Memotivasi kebutuhan belajar

3. Apersepsi menyampaikan sarana belajar

2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Anak didik menggunting

gambar berpola yang jumlahnya agak banyak

Page 7: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

2. Anak didik merekatkan guntingan gambar pada kertas

3. Memberikan goresan warna pada sekitar tempelan gambar.

3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan

2. Memberi pesan pada siswa (memberi motivasi dan dorongan)

3) Satuan Kegiatan Harian (SKH) ke-3

No Waktu Aktifitas Aktifitas

1 Kegiatan awal + 30 menit 1. Mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran

2. Memotivasi kebutuhan belajar

3. Apersepsi menyampaikan sarana belajar

2 Kegiatan inti + 60 menit 1. Anak menggunting gambar 2. Anak didik mengumpulkan

guntingan gambar 3. Anak didik menata dan

merekatkan guntingan gambar

4. Anak didik menambahkan goresan warna di sekitar gambar

3. Kegiatan Akhir + 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan

2. Memberi pesan pada siswa (memberi motivasi dan dorongan)

c. Tahap Observasi

Pada siklus II, proses pembelajaran sudah berlangsung baik sehingga observer

cukup membantu jalannya pelaksanaan perbaikan pembelajaran

d. Tahap Refleksi

Page 8: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

Dari hasil pada siklus I peneliti memperbaiki pada pembelajaran pada siklus II

apabila dianggap sudah berhasil maka perbaikan pembelajaran dihentikan sampai

siklus II.

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Pembina Kecamatan Pemalang

Kabupaten Pemalang sejumlah 20 siswa dengan perincian laki-laki 8 orang perempuan

12 orang.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di TK Pembina Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang

b. Waktu Penelitian

Tabel : Jadwal Kegiatan Siklus I

No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan

1. I Hari Senin, 7 Mei 2012

2. II Hari Kamis, 10 Mei 2012

3. III Hari Selasa, 15 Mei 2012

Tabel Jadwal Kegiatan Siklus II

No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan

1. I Hari Senin, 21 Mei 2012

2. II Hari Kamis, 24 Mei 2012

Page 9: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

3. III Hari Senin, 28 Mei 2012

c. Sumber Data

Menurut Ridwan (2009 : 24) sumber data adalah pengambilan data pengambilan

data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber data primer sedangkan

apabila melalui tangan kedua disebut data sekunder.

Herdiyanto dan hamid (2008:1.4) menyebutkan bahwa data ditinjau dari cara

memperolehnya dibagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer

adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh suatu organisasi serta diperoleh

langsung dari objeknya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh oleh

pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.

Menurut Sugiono (2008: 308) sumber data ada dua macam yaitu sumber data

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder

adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Penelitian ini menggunakan sumber data menurut Sugiono (2008 : 308) yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari subyek peneliti

yaitu peserta didik TK Pembina Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Data

ini berupa observasi dan dokumentasi.

2. Data Sekunder

Page 10: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

Data sekunder adalah data yang tidak diambil secara langsung dari subjek

penelitian tetapi diperoleh dari dokumentasi pendukung seperti profil TK, biodata

anak, riwayat hasil belajar anak lainnya

C. Variabel Penelitian

Menurut nana sudjana (2009 : 12) dalam penelitian terdapat dua variabel utama yaitu

variabel bebas atau variabel prediktor sering diberi notasi X adalah variabel penyebab yang

diduga memberikan pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain dan variabel terikat atau

variabel respon sering diberi notasi Y adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari

variabel bebas.

Menurut Kidler (dalam sugiono, 2008 :61) variabel penelitian dapat dibedakan menjadi 2

yaitu :

1. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas.

2. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Menurut Hidayat dan Badrujaman (2009 : 33) menyatakan bahwa masalah

diidentitifikasikan dan dirumuskan, tahap berikutnya adalah menentukan tindakan yang tepat

(variabel tindakan) untuk mengatasi masalah (variabel masalah)

Berdasarkan pada definisi di atas dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan objek

yang bervariasi dan dapat dijadikan sebagai titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam

penelitian ini yaitu :

1. Variabel terikat

Page 11: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

Kemampuan motorik halus yaitu gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari

jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat

2. Variabel bebas

Kegiatan montase yaitu suatu kreasi seni aplikasi yang dibuat dari tempelan guntingan

gambar atau guntingan foto diatas bidang dasaran gambar.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2009: 178-179) menyebutkan bahwa alat pengumpul data ada 5

macam yaitu : tes, angket, interview, observasi, dan dokumentasi.metode pengumpulan data .

Menurut Ridwan (2009: 24) metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang

dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara/teknik) menunjuk

suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan

penggunaannya melalui, angket, waancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan

lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang

dihadapi.

Menurut Sugiono (2008: 310) mengemukakan bahwa metode pengumpul data terdiri

dari:

a. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

yang diperoleh melalui observasi.

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Page 12: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

c. Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen berbentuk tulisan,

gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

d. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada.

Menurut Burhan Bungin (2010: 107) metode pengumpulan data penelitian dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara tak berstruktur.

Menurut Mallionowski (dalam Burhan Bugin: 134) menunjukan sangat pentingnya

wawancara tak berstruktur dalam melakukan penelitian lapangan dibanding wawancara

terstruktur.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:

1. Metode Observasi

Observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap anak didik dengan

mengguankan seluruh alat panca indra. Menurut Depdiknas (2001: 43) adalah suatu cara

pengumpulan data yang pengisiannya berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap

sikap dan perilaku anak melalui pembiasaan dan kemampuan-kemampuan dasar anak,

pelaksanaan pengamatan ditujukan kepada semua anak dalam satu kelas.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan kepada peserta didik kelompok B TK

Pembina kecamatan pemalang Kabupaten Pemalang. Tugas observer adalah mengamati

Page 13: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

kegiatan guru dan anak saat pelaksanaan kegiatan berlangsung dan peneliti dibantu rekan

sesama guru. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang

berisi indikator keberhasilan pada kegiatan motorik halus anak.

a. Lembar Observasi Kemampuan Motorik Halus

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Siklus :

No Indikator Kriteria Penilaian

Keterangan

1. 2. 3. 4.

Ketepatan menggunting bagian gambar Kerapian dalam mengelem dan menambahkan gambar Ketepatan menggunting bagian gambar Kekuatan dan keluwesan jari-jari tangan ketika membuat guntingan

Kererangan :

= Anak yang belum berkembang (BB)

= Anak yang sudah mulai berkembang (MB)

Page 14: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

= Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH)

= Anak yang berkembang sangat baik (BSB)

b. Lembar Observasi Guru

Dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan proses kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi.

Nama :

Umur :

Hari/tanggal :

Siklus :

No Indikator/aspek yang diamati Ya Tidak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi atau tujuan yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Menggunakan bahasa lisam, atau tulis secara jelas,

Page 15: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

17

baik dan benar Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Lembar observasi diisi dengan tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau kolom “Tidak”

sesuai dengan aspek yang diamati.

2. Dokumentasi

Menurut sugiyono (2008: 329) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu, dokumen bisa berlaku bisa berbentuk tulisan, karya-karya monumental,

gambar, atau dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa alat ukur yang

berupa lembar observassi kemampuan motorik halus dan hasil observasi keterlibatan

anak dalam kegiatan montase.

E. Metode Analisis Data

Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah

dikumpulkan lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya

tidak akan memiliki nilai ilmiah yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu

pengetahuan. Menurut Supardi (2006: 132) analisis merupakan usaha untuk memilih,

memilah, membuang, menggolongkan serta menyusun ke dalam kategorisasi,

mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok. Analisis data bertujuan untuk

menyusun data dalam cara yang bermana sehingga dapat dipahami.

Menurut Moleong (2010: 78) menyebutkan bahwa karakteristik penelitian kualitatif

diantaranya berupa deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka.

Page 16: TRACCER STUDY FKIP BIOLOGI

Dalam analisis data, peneliti menggunakan perhitungan prosentase ketuntasan belajar

anak didik sebesar 80%. Nana Sudjana (2010: 8) menyebutkan bahwa belajar anak didik

ditentukan kriterianya yakni : berkisar antara 75-80 persen artinya anak didik dikatakan

berhasil apabila ia mencapai sekitar 75 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai,

kurang dari tersebut dikatakan kurang berhasil dan jika lebih dari 75 persen berhasil .

Prosentase ini dilakukan untuk mempertegas peningkatan kemampuan membilang

anak pada kondisi awal siklus I,dan siklus II. Selanjutnya ketuntasan atau keberhasilan anak

didik terhadap siklus dideskripsikan melalui kata-kata atau kalimat secara menyeluruh