tqm method analysis

4
TQM Method Analysis: Total Quality Management didefinisikan sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen (Dipietro,1993;Greg et al,1994). Pengertian TQM secara rinci (Handoko,1998): 1. Pengertian Total Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia yang mendukung. 2. Pengertian Kualitas Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan. 3. Pengertian Manajemen Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategic, dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.

Upload: andrew-simsi

Post on 05-Jul-2015

156 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TQM Method Analysis

TQM Method Analysis:

Total Quality Management didefinisikan sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen (Dipietro,1993;Greg et al,1994). Pengertian TQM secara rinci (Handoko,1998):

1. Pengertian Total

Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia yang mendukung.

2. Pengertian Kualitas

Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.

3. Pengertian Manajemen

Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategic, dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.

Berdasarkan definisi di atas, kita melihat bahwa TQM memiliki kaitan yang erat dengan kualitas. Kualitas adalah target dari metode TQM dengan tujuan akhir kepuasan pelanggan (customer satisfaction) melalui perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus (continuous improvement). Definisi kualitas adalah:

• “Fitness for Purpose”. Juran (1988)

• “The total composite product and service characteristics of marketing, engineering, manufacture, and maintenance through which the product and service in use will meet the expectations of the customer”. Feigenbaum (1991).

• “Conformance to requirements.” Crosby (1979)

Page 2: TQM Method Analysis

• “The totally of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy given needs.” ANSI/ASQC Standard, DIN-53350 & EOQC

Dalam pelaksanaan TQM, kita dapat menggunakan metode yang ada, salah satunya adalah Six Sigma (yang akan digunakan dalam kasus ini):

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai pengendalian kualitas definisi six sigma, komponen six sigma dan fondasi six sigma.a. Definisi six sigmaSuatu visi peningkatan kualitas menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO-defects per million oportunity). Upaya giat menuju kesempurnaan atau kegagalan nol (zero defect).b. Komponen Six SigmaAda tiga kunci elemen dasar untuk keberhasilan penerapan konsep six sigma, yaitu konsumen, proses, dan pekerja yang akan menjadi perusahaan sebagai perusahaan dengan kualitas dunia (Gaspersz, et al, 2002), yaitu :1. konsumen2. proses3. pekerja

Dalam bukunya “The Six Sigma Way Team Fieldbook”, Peter Pande memperkenalkan enam hal terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai Six Sigma dalam suatu organisasi:

1. Fokus yang tulus pada pelanggan

Customer-focus adalah prioritas utama Six Sigma. Ukuran performa kita dimulai dan diakhiri dengan VoC (Voice of Customer). Defek adalah kegagalan untuk memenuhi permintaan customer.

2. Manajemen berdasarkan data dan fakta

Six Sigma melakukan klarifikasi ukuran mana yang merupakan kunci untuk mendapatkan performa bisnis sesungguhnya, lalu mereka mengumpulkan dan menganalisis data untuk memahami variabel kunci dan proses.

3. Fokus proses, manajemen, dan perbaikan

Saat mendesain produk baru, mengukur performa hari ini, atau memperbaiki kepuasan pelanggan, Six Sigma terfokus pada proses sebagai kunci untuk memenuhi permintaan pelanggan.

4. Manajemen Proaktif

Proaktif berarti bertindak sebelum kejadian itu terjadi. Dengan melakukan manajemen proaktif, perusahaan tidak perlu mengatasi setiap krisis yang ada dikarenakan krisis tersebut sudah diantisipasi sebelum terjadi.

Page 3: TQM Method Analysis

5. Kolaborasi tanpa batas:

Dalam Six Sigma, hal ini berarti kolaborasi yang meningkat ketika orang-orang mempelajari peran mereka masing-masing dalam gambaran besar proses tersebut dan hubungan mereka kepada pelanggan eksternal.

6. Tertuju pada kesempurnaan, menoleransi kegagalan

Six Sigma menekankan pada kesempurnaan dan membuat hasil yang mampu ditingkatkan dalam rentang waktu bisnis tertentu. Risiko terbesar yang mungkin diambil tim adalah ketakutan mereka untuk mencoba metode baru. “Tidak berubah” adalah pilihan yang tidak boleh diambil, sebab ketiadaan perubahan berarti tidak akan ada perubahan dalam pekerjaan, dan hasil kita tidak akan berkembang.