tpm1

119
Pelumasan dan Pelumas Pelumasan yang semestinya dan penggantian serta penambahan secara berkala, memegang peranan utama didalam perawatan kepresisian, dan memperpanjang masa pemakaian suatu mesin. Pelumasan pada suatu mesin itu sebanding atau sama pentingnya dengan sirkulasi darah pada tubuh manusia. Pedoman melumasi bagi operator Pelumasan dan kebersihan suatu mesin harus dilakukan oleh operator masing-masing. Petunjuk dan perintah pelumasan itu terdiri dari jenis, tingkat, letak serta jangka waktu, misalnya : harian, empat harian, mingguan, bulanan atau tahunan, dibuat berdaarkan data dari buku pegangan masing- masing mesin. Dan selanjutnya diterangkan dan dimengerti oleh operator menurut mesin yang dioperasikan. Permulaan giliran kerja 1.. Mesin dan peralatannya harus bersih dan tak ada benda- benda lain yang tak terpakai. 2. BagianVagian seperti peluncur, pengarah, poros transportir, serta niple pelumasan, harus dilumasi selayaknya. Jika dilengkapi dengan pompa otomatis untuk pelumasan pengarah, pembawa, peluncur, harus digerakkan dua atau tiga gerakan untuk dapat melumasi pada bagian tersebut. Bagian bagian lain yang memerlukan pelumasan, diberi dengan bantuan kaleng pelumas. 3. Tanda batas volume pelumas harus diperiksa seluruhnya. Bila kurang dari batas minimum harus segera lapor kepada bagian perawatan agas segera ditambah. Catatan :

Upload: alvian-nursandi

Post on 05-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

for learn

TRANSCRIPT

Pelumasan dan Peluma

Pelumasan dan PelumasPelumasan yang semestinya dan penggantian serta penambahan secara berkala, memegang peranan utama didalam perawatan kepresisian, dan memperpanjang masa pemakaian suatu mesin.

Pelumasan pada suatu mesin itu sebanding atau sama pentingnya dengan sirkulasi darah pada tubuh manusia.

Pedoman melumasi bagi operator

Pelumasan dan kebersihan suatu mesin harus dilakukan oleh operator masing-masing. Petunjuk dan perintah pelumasan itu terdiri dari jenis, tingkat, letak serta jangka waktu, misalnya : harian, empat harian, mingguan, bulanan atau tahunan, dibuat berdaarkan data dari buku pegangan masing-masing mesin. Dan selanjutnya diterangkan dan dimengerti oleh operator menurut mesin yang dioperasikan.

Permulaan giliran kerja

1.. Mesin dan peralatannya harus bersih dan tak ada benda-benda lain yang tak terpakai.

2.BagianVagian seperti peluncur, pengarah, poros transportir, serta niple pelumasan, harus dilumasi selayaknya. Jika dilengkapi dengan pompa otomatis untuk pelumasan pengarah, pembawa, peluncur, harus digerakkan dua atau tiga gerakan untuk dapat melumasi pada bagian tersebut. Bagian bagian lain yang memerlukan pelumasan, diberi dengan bantuan kaleng pelumas.

3.Tanda batas volume pelumas harus diperiksa seluruhnya. Bila kurang dari batas minimum harus segera lapor kepada bagian perawatan agas segera ditambah.

Catatan :

Pelaksanaan ini dikerjakan dalam waktu kira-kira 10 menit sebelum mulai bekerja (atau tergantung ukuran mesinnya dari setiap giliran kerja).

Akhir giliran kerja

Mesin-mesin harus dibersihkan dari beram-beram, kotoran dan benda, lain yang tidak terpakai. Permukaan bagian mesin yang kemungkinan bisa berkarat harus diberi minyak pencegah karat.

Didalam kemajuan dan perkembangan yang pesat dari teknologi pada industri-industri, perawatan peralatan-peralatan produksi menjadi semakin penting dan diutamakan.

Pada suatu awal perkembangan industri, perawatan peralatan- peralatan hanya diperhatikan dan dilaksanakan apabila terjadi kerusakan, kelaian atau penyetelan ulang.

Akan tetapi, industri yang telah modern tidak menghendaki terjadinya kerusakan-kerusakan mesin dan peralatannya hingga mengakibatkan produksi terlambat. Maka harus mencoba mencegahnya dengan jalan mengadakan "Perawatan Preventive".

Perawatan preventive bertujuan untuk memelihara atau mereparasi suatu peralatan dengan jadwal dan jangka waktu yang telah direncanakan, maka kerusakan-kerusakan yang tak terduga dapat dicegah sedini mungkin.

Jadwal dan jangka waktu pemeriksaan tersebut ditentukan berdasarkan data dari pabrik pembuat peralatan atau juga terhadap kondisi operasi masing-masing peralatan.

Dengan diadakannya sistem perawatan preventiv itu, masa pemakaian peralatan dapat lebih lama tiga atau empat kali dibanding tanpa diadakan perawatan tersebut.

Dan begitu pula dapat menjaga kondisi kepresisian dan kelancaran produksi.

Departemen Perawatan Mesin

Setiap industri, tergantung jenis produksinya, mempunyai suatu bagian yang harus merawat dan memelihara. peralatan-peralatan untuk produksi.

Besar atau kecilnya departemen tergantung pula pada besarnya industri misalnya hasil produksinya, jumlah peralatannya dsb.

Mungkin pula merupakan bagian kecil untuk industri berat karena harus merawat dan memelihara ribuan peralatan.

Yang menjadi tugas utama pada departemen tersebut adalah merencanakan pengadaan perawatan preventiv masing-masing peralatan, dan melaksanakan pemeliharaan secara rutin serta mengerjakan perbaikan-perbaikan peralatan.

Siklus perawatan, reparasi

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventiv diklasifikasikan sebagai berikut.

Klasiflkasi perawatan

1. InspeksiI

2. Reparasi KecilK

3. Reparasi MediumM

4. Bongkar SeluruhnyaB

Contoh siklus perawatan pada suatu mesin bubut:

B I1 - KI - I2 - K2 - I3 - MI - I4 - K3 - I5 - K4 - I6 - M2 - I7 - K5 - Ig - K6 - I9- Bi - I1 .dst.

Berarti jangka waktu program perawatan (misal 6 bulan untuk dua giliran kerja per hari) akan menjadi sebagai berikut:

1. Inspeksi pertamaI16 bulan

2. Reparasi kecik pertamaK16 bulan

3. InspeksikeduaI26 bulan

4. Reparasi kecil keduaK26 bulan

5. Inspeksi ketigaI36 bulan

6. Reparasi medium pertamaM16 bulan

7. Inspeksi keempatI46 bulan

8. Reparasi kecil ketigaK36 bulan

9. Inspeksi kelimaI56 bulan

-

-

-

18. Bongkar seluruhnya pertama.B16 bulan

19. Inspeksi pertmaI16 bulan

Dari jengka waktu siklus diatas maka inspeksi pertama dimulai kembali setelah 18 x 6 bulan atau sama dengan 9 tahun.

Mesin Potong Logam

Inspeksi I

1 .Periksa bagian luar (tanpa membongkar) seluruh mesin dan tiap- tiap bagiannya, dan buat catatan tentang kerusakan, kekurangan, dan kondisi operasi mesin.

Setel, periksa bagian-bagian yang kendor, bagian yang bersuaian : misalnya bagian landasan meja, bagian puli, roda-roda penggerak roda gigi, kopling dsb.

2.Buka penutup suatu bagian, periksa dan amati kondisi mekanis transmisinya.

3.Setel kelonggaran antara poros transportir dengan ulir pasangannya pada eretan, bagian penggerak eretan, pembawa, dsb.

4.Setel spindel utama

5.Periksa dan setel rangkaian dan hubungan tuas kecepatan, roda gigi untuk kecepatan pemakanan, posisi tuas yang semestinya.

6.Periksa dan setel gesekan atau tegangan kekuatan pengereman

7.Periksa dan setel bagian-bagian yang meluncur, meja eretan, eretan atas memanjang, eretan atas melintang, pembawa, lengan peluncur, bagian-bagian pernegang.

8. Periksa kondisi permukaan meja, permukaan pembawa, atau bagian- bagian lain yang bergesekan, dan perbaiki bagian-bagian yang cacad.

9.Periksa dan setel tegangan pegas.

10.Periksa dan setel atau mungkin ganti, baut mur, pena, sekerup dan lain-lain.

11.Periksa dan setel fungsi tombol pembatas, stopper, pembalik.

12.Bersihkan dan setel atau perbaiki bagianlagian lain seperti rantai, sabuk penggerak, sepatu rem, dsb.

13.Periksa kondisi sirkulasi minyak pendingin / pemotong, bila perlu diadakan perbaikan/ kecil penyetelan.14.Periksa kondisi pengaman-pengaman, pagar d1l, bila perlu diadakan perbaikan kecil penyetelan.

15.Periksa kondisi pelumasan atau sistem hidroliknya bila perlu diadakan perbaikan kecil penyetelan.

Ganti oli hidrolik pada semua tangki penampungan bila perlu.

16.Periksa dan setel semua bagian, dan timbang terimakan pada pengawas bengkel.

17.Catat barang-barang atau suku cadang yang perlu diganti untuk program perawatan berikutnya (K, M, B).

18.Kerjakan inspeksi-inspeksi khusus yang dianjurkan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

19.Periksa dan pasang kembali perlengkapan peralatan lain bila perlu diadakan perbaikan.

Reparasi Kecil K

1 .Membongkar beberapa bagian penting pada mesin yang tampak aus atau kotor. Selebihnya buka dan inspeksi bagian dalam lainnya dan dibersihkan / dicuci.

2.Bersihkan seluruh bagian yang dibongkar dan dicuci.

3.Lepaskan poros ulirnya / spindel, bersihkan atau hilangkan bagian yang tajam pada hubungan antara permukaan.

Periksa dan bersihkan bantalan - bantalan utamanya.

Pasang kembali dan setel hingga semestinya.

Batas Reparasi Kecil : poros ulir / spindel besar, presisi berat sekali, dan bagian-bagian lain yang spesifik tidak dilakukan pada program ini.

4.Periksa kondisi suaian antara poros dengan bantalan jurnalnya. Ganti bantal jurnalnya, bila telah aus. Setel dan periksa bantalan antifriksinya. Ganti bila aus.

5.Setel kopling geseknya, bersihkan permukaan sarung dan kopling tirusnya. Setel pula remnya.

6.Bersihkan pinggiran roda gigi yang tajam, ganti roda giginya bila telas aus.

7.Ganti bagian pemegang pahat yang patah / aus, baut baut penyakitnya, pelat pembantu dll.

8.Bersihkan bagian yang tajam pada pelat pencekam, wedge yang disetel.

9.Periksa dan bersihkan kondisi poros transportin pembawa dan bagiannya. Ganti mur setangkup transportir bila aus.

10.Periksa dan setel tuas pembalik putaran, tuas pemakanan, pengikatan, pengaman mekanis stoper dll.

11.Ganti suku cadang yang jangka pakainya diperkirakan tidak cukup tinggi perawatan berikut (K, M, B).

12.Bersihkan bagian / ujung yang tajam / rusak pada permukaan meja mesin, pembawa, peluncur, tiang pengarah / lengan.

Periksa dan tambahkan pelumasannya bila perlu.

13.Perbaiki pagar pengaman, pengaman sabuk, pulli, pelindung beram, pelindung suaian, kotoran dll.

14.Periksa dan perbaiki sistem-sistem lubrikasi dan hidroliknya. Ganti pelumas / minyak dalam bak penampungan.

15.Setel suaian pada eretan-cratan, meja, tiang pengarah. Kendorkan dan setel wedges serta pelat pencekamnya.

16.Setel tegangan pegas, hubungan cacing dengan roda giginya, dan hubungan-hubungan mekanis yang lain, yang sejenisnya.

17.Periksa kondisi dan fungsi stoper, pembalik pembatas, dll.18.Periksa dan reparasi bila perlu sistem sirkulasi minyak pernotongan / pendingin. Perbaiki sambungan pipa instalasinya bila bocor. Reparasi pompa dan saluran-salurannya.

19.Bual daftar catatan suku cadang yang harus diganti pada perawatan berikut (K, M, B).

20.Bersihkan permukaan meja mesin.

21.Periksa kepresisian mesin sebagaimana mestinya menurut petunjuk.

22.Periksa dan coba hidupnya mesin tanpa dan dengan beban pada masing-masing kecepatan putar / potong.

Periksa kepresisian dan kekasaran permukaan benda percobaan.

Reparasi Medium M

1. Periksa kondisi kepresisian mesin sebelum dilaksanakan pembongkaran.

2.Periksa dan ukur keausan basis-basis permukaan. sebelum dilakukan reparasi (meja, suaian, dsb).

3.Reparasi dlan bongkar bagian demi bagian

4.Cuci dan bersihkan kotoran bagian yang telah dibongkar, cuci dan bersihkan. pula kotoran. pada bagian selebihnya yang tidak dibongkar.

5.Inspeksi bagian demi bagian setelah dibongkar.

6.Buat daftar kerusakan tiap bagian dan perkiraan reparasinya.

7.Gerinda suaian / permukaan poros yang menumpu bantalan.

8.Ganti / perbaiki poros-poros penggeraknya.

9.Ganti bantalan jurnal dan antifriksi yang telah aus.

10.Ganti roda gigi kopling gesek, kopling gesek tirus, ganti sepatu rem, rem pringannya.

11.Ganti roda gigi transmisi yang aus, cacing-roda gigi cacing.

12.Ganti atau perbaiki poros transportirnya, mur pasangan, gerak memanjang, dan pemakanan.

13.Ganti baut pengikat, sekerup-sekerup lain yang rusak / aus.

14.Ganti atau perbaiki wedge yang dapat disetel beserta pelat pencekarnnya.

15.Reparasi kondisi kepresisian poros transportir dengan membetulkan ulirannya.

16.Periksa dan bersihkan bagian-bagian mekanis mesinnya yang tidak rusak / aus.

17.Reparasi pompa minyak pemotongan / pendinginan dan saluran- salurannya.

18.Reparasi pompa minyak sistem lubrikasi / hidroliknya dan ganti minyaknya dengan yang baru.

19.Lemak / gerinda permukaan pengarah meja mesin, peluncur eretan, pembawa, lengan pengarah, blok pengarah jika masih mungkin dan belum melampaui batas ukurannya).

20.Reparasi atau ganti, pagar pengaman, bagian-bagian pengaman lain seperti untuk beram, serbuk percikan, tutup sabuk penggerak, rumah pelindung dll.

21.Rakit bagian-bagian yang telah selesai dreparasi, periksa kondisi operasi, mekanisme masing-masing bagian sebagaimana mestinya.

22.Cat kembali badan mesin seperti keadaan semula / baru.

23.Periksa dan hidupkan mesin tanpa atau dengan beban pada masing- masing kecepatan dan

pemakanan.

Periksa pula suara berisik atau kenaikan panasnya.

24.Periksa kepresisian mesin sebagaimana mestinya menurut petunjuk.

Periksa pula kepresisian hasil benda percobaan begitu pula kepresisian perlengkapan mesin

lainnya seperti, penepat yang dimiliki.Bongkar Seluruhnya B

1.Semua yang telah dilakukan pada reprasi medium, dan setiap bagian selebihnya dibongkarsatu persatu, semua bagian yang telah aus diganti dengan yang baru.

2.Periksa dan perbaiki pula kondisi lanclasan mesin atau fondasinya.

3.Gerinda, lamak semua permukaan yang berfungsi sebagai peluncur, pengarah.

Data rencana perawatan preventiv tahunan

Didalam hal mempersiapkan jadwal tahuanan, data masing-masing jenis mesin didaftar seperti tabel 1.

Siklus reparasi, dan periode perawatan preventive antara dua masa reparasi berturut-turut, dibuat sesuai menurut instruksi dari pabrik pembuat mesin pada buku petunjuk pemeliharaan (tabel 1) dan berdasarkan pengalaman yang pernah didapat.

Periode penggantian minyak pelumas dan hidrolik harus dilaksanakan menurut buku instruksi pemeliharaan.

Bilamana tidak memeliki buku instruksi, maka dapat menggunakan dasar pedoman sebagai berikut

: Satu giliran kerja, berarti 8 jam kerja dalam sehari

Biasanya sebuah mesin mempunyai lebih dari satu penampungan minyak, dan berbeda jenis serta kapasitasnya. Dengan adanya perbedaan tersebut tidak menguntungkan jika dilaksanakan dalam waktu yang berbeda-beda. Semua jenis minyak pada sebuah mesin penggantiannya dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Dan penggantian tersebut dilaksanakan pada waktu diadakan perawatan preventiv.

Jadwal Perawatan Preventive Tahunan

Jadwal perawatan preventiv tahunan direncanakan seperti pada contoh tabel 2. Semua mesin yang ada di bengkel beserta karakteristiknya masing-masing didaftar. Kolom reparasi terakhir didapatkan dari waktu dalam jadwal tahunan, tahun terakhir perawatan.

Kemudian tambahkanlah periode diantara dua masa (dalam bulan) terhadap bulan ketika dilaksanakan perawatan preventive terakhir. Dari itu didapatkan bulan dari perawatan preventive yang akan dilaksanakan berikutnya. "Waktu bongkar pasang" adalah waktu yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan setiap bulannya bagi perawatan atau pemeliharaan. Dan harus dibagi merata masing-masing bulan, agar kegiatan kerja dapat sebanding. Bila tidak sama maka dapat disesuaikan dengan jalan digeser.

Jadwal Perawatan Preventive Bulanan (Tabel 3)

Jadwal perawatan bulanan untuk waktu tertentu didapatkan dari jadwal tahunan.. Kita tidak dapat menghentikan mesin atau peralatan dalam waktu lama.

Waktu yang dibutuhkan untuk perawatan, pemeriksaan harus dibatasi sesedikit mungkin.

Kartu inspeksi- I dan KArtu reparasi KSebagai pedoman pada bagian perawatan mesin, dibutuhkan kartu kontrol yang isinya terdiri dari segaal sesuatu yang harus dilakukan selama mengadakan perawatan preventive.

Sebagai contoh, kartu kontrol pada sebuah mesin boring vertical, masing-masing model mesin yang terpasang mempunyai control secara terpisah.

Kartu kontrol mesin boring vertikal

Diagnosa

Keahlian mendiagnosa dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan yang timbul pada suatu sistem, memungkinkan menemukan kesalahan dengan cepat teliti. Gunakan logika untuk menemukan kesalahan dan pelajari untuk mengenal tanda-tanda yang dapat menunjukkan kesalahan.

Membuktikan bagian yang salah

Setelah bagian yang salah sudah ketemu, bila mungkin periksa dengan alat periksa untuk meyakinkan bagian yang lain masih bekerja dengan baik dan supaya yakin letak bagian yang salah sebelum dibuka dan diperiksa setiap bagian dari bagian tersebut.

Pemeriksa kanan - kiri

Pemeriksaan ini dapat mempercepat pembentian bagian-bagian yang masih dapat bekerja dengan baik. Dengan menggunakan suatu alat seperti dial gauge (manometer untuk tekanan udara) kita dapat mengetahui bagian di sebelah mana yang salah.

Manometer dipasang pada saluran tekanan

pada bagian yang diperkirakan ada kesalahan.

Bila tekanannya baik pada saat bekerja dan

jarum manometer menunjuk tekanan yang

seharusnya, kesalahan ada di sebelah kanan

manometer.

Bila tekanan tak baik pada saat bekerja dan

jarum manometer menunjuk tekanan yang

rendah, kesalahan ada disebelah kiri

manometer.

Pengalaman yang lalu dan catatan tentang mesin tersebut harus digunakan sebagai perhitungan untuk mempercepat penemuan.

Mediagnosa kesalahan secara logika

Pelajari sistem-sistem kesalahan dan bekerjanya kesalahan untuk

a. Membatasi kesalahan sedekat mungkin

b. Mencatat tanda-tandanya untuk membantu mendiagnosa

Sebelum mulai memeriksa bagian-bagiannya, temukan dulu pada bagian yang mana kesalahan itu, kemudian periksa bagian tersebut untuk menemukan bagian yang salah.

Urutan untuk membantu menemukan kesalahan

Sistem penghubungan, penggantian bagian yang dicurigai :

Sistem ini sering digunakan secara umum, dan merupakan sistem yang lambat untuk suatu bagian yang rumit.

Sistem ini dengan cara memeriksa bagian-bagian yang dicurigai satu demi satu sampai menemukan bagian yang salah. Sebelum memeriksa satu demi satu harus kita persiapkan dulu alat-alat pengganti untuk menghentikan kesalahan. Penggantian dapat dengan cara menghubungkan satu dengan yang lain bagian, dengan roda gigi pengganti atau dengan yang lain, seperti mengganti katup pada hidraulik.

Mendiagnosa kesalahan pada mesin bubut turret

1 . Tentukan kesalahan sedekat mungkin

a.Mintalah operator untuk menandaikesalahan sedekat mungkin.

* Mesin bubut berhenti bila turretnya digunakan untuk pemakanan kasar.

2. Penyeledikan pertama

a.Periksa apakah penyebabnyakelihatan jelas

* Switch" mesin dihidupkan, lampu menyala, maka ada tenaga pada mesin tersebut.

b.Periksalah apakah ada tanda-tandakesalahan pada mesin.

* tidak ada tanda-tanda

c.Periksa apakah ada perubahan penggunaan pada mesin

*Mesin telah diatur untuk benda kerja yang baru

i.Beban yang berbeda telahdikenakan

ii. Menggunakan kecepatan putar yang lebilh besar

iii.Turretnya sekarang baru. digunakan

e.Periksa skema urut-urutan bekerjanya mesin bubut turret tersebut yang menyebabkan

kesalahan.

*lihat skema dihalaman berikutnya.

f. Periksa apakah ada cabang-cabang yang lain* Cabang yang lain adalah :

i. Chuck

ii. Penggerak eretan

g. Periksa apakah cabang yang lain tersebut bekerja dengan baik* (i) Chuck berhenti berputar bila untuk pemakanan yang berat

(ii) Eretan berhenti bergerak bila untuk pemakanan yang berat

Maka kita ketahui bagain yang menyebabkan kesalahan adalah bagian yang memutarkan chuck dan menggerakkan eretan ( melintang maupun membujur) dan turret

3.Cari bagian yang menyebabkan kesalahana.Periksa mesinnya bisakah untuk pemeriksaan kana kiri

* Tutup sabuk penggerak bisa dilepas dan sabuk penggeraknya juga bisa dilepas

b. Buka penutup sabuk penggerak dan lepaskan sabuk penggeraknya. Hidupkan motornya untuk melihat bekerja atau tidak

*Motor bekerja, maka kesalahan ada disebelah kanan dari sabuk pengerak, misalnya kotak roda gigi pada kepala tetap.

c. Periksa dapatkah bagian-bagian tersebut digunakan dengan system penghubungan.*(i) Roda gigi balik bisa dihubungkan

(ii) Roda gigi lambat bisa dihubungkan

(iii)Roda gigi kecepatan tinggi dan lambat bisa dihubungkan

Kesalahan berhenti bila roda gigi lambat dihubungkan sehingga kesalahan harus ada diroda gigi cepat.d.Buka tutup kotak roda gigi dan periksa roda gigi cepat hubungan antara clutch dan roda gigi.

*Clutch tidak baik bekerjanya dan slipJenis-jenis oli

Kebanyakan oli dihasilkan dari minyak bumi, tetapi ada juga dari bahan sintetis atau tumbuh-tumbuhan.

Oli dari jenis yang berbeda jangan dicampur.

Jenis-jenis bahan tambahan

Bahan tambahan ini ditambahkan.secara kimiawi pada oli untuk mendapatkan sifat-sifat khusus.

Pencegah korosi

Tambahan ini digunakan untuk mencegah korosi kimia dan karat.

Biasanya diperuntukkan untuk oli pelumas mesin.Keranjang dari metal yang akan dicelupkan

Kedalam bak pendingin

Anti Oksidasi

Tambahan ini untuk mencegah oli peroksidasi. Hal ini didapat pada oli yang bekerja pada suhu yang tinggi.

Contoh : Oli heat treatment

Tambahan anti keausan

Tambahan ini terdapat pada oli yang dipergunakan untuk nok dan bagian-bagian yang bergeseran.

Sering terdapat pada oli pada umumnya, untuk memperbaiki sifat anti keausan.

Tambahan untuk tekanan berat

Tambahan ini membentuk lapisan oli di antara permukaan-permukaan yang saling menekan.

Sebagai contoh tambahan ini terdapat pada oli yang dipergunakan untuk melumasi roda-roda gigi yang menerima beban berat.

Tambahan untuk memperbaiki indeks kekentalan

Tambahan ini mengurangi banyaknya perubahan kekentalan oli karena adanya perubahan suhu. Seringkali dipergunakan untuk oli-oli mesin motor bakar.

Oli-oli untuk keperluan khusus

Biasanya oli dipergunakan sebagai pelumas dan sebagian dipergunakan untuk keperluan khusus.

Oli hydraulic

Oliini dipergunakan untuk memindahkan daya.

Yang dipakai adalah oli khusus dan jangan dicampur dengan macam oli lain atau cairan hydraulic macam yang berbeda.

Minyak pemotongan

Oliini dipergunakan untuk memperbaiki pemotongan logam.

Oli ini melumasi dan mendinginkan alat potong.

Lapisan pencegah korosi

Lapisan ini mencegah kelembaban pada permukaan yang dilapisi.

Lapisan ini dipergunakan untuk melindungi permukaan logam suatu mesin apabila bagian tersebut akan disimpan.

Umumnya lapisan ini harus dihitungkan dengan suatu cairan sebelum komponen tersebut akan dipakai.

01i pembilas

Oli pembilas dipergunakan untuk membersihkan sistem sirkulasi oli apabila:

-Pada pemasagan pertama suatuperlengkapan

- Peralatan akan dipakai

-OR akan diganti (khususnya apabila mempergunakan merak lain)

Apabila memerlukan pemakaian oli pembilas khusus ; maka spesifikasi oli harus diperhatikan.

- Keluarkan oli sampai betul-betul habis

-Ganti semua saringan yang harus dibuang dan bersihkan sungguhsungguh saringan yang dapat dipakai kembali.- Isikan oli pembilas pada sitem sampai permukaan yang ditunjukkan.

- Sirkulasikan oli pada sistem.

-Pergunakan pompa sirkulasi yang terpisah atau gerakan sistem tanpa beban.

- Hentikan sirkulasi oli dan keluarkan semuanya

- Isi kembali sistem. dengan oli yang tepat

Gemuk

Gemuk dibuat dengan mengentalkan oli, yaitu dengan mempergunakan jenis tambahan khusus.

Sifat-sifat gemuk sesuai dengan tipe tambahan.

Gemuk dengan kalsium

Gemuk ini sangat tahan air akan tetapi titiuk cairnya rendah.

Dapat dipergunakan untuk bentalan golong dan bantalan biasa pada beban menengah.

Gemuk dengan sodium

Gemuk ini mempunyai titik cair yang tinggi, tetapi tidak tahan air.

Gemuk ini dapat dipergunakan untuk bantalan biasa.

Gemuk dengan titik cair tinggi dibutuhkan disini

Kaki bagian alat pemasangan

Peralatan perlakuan panas (Heat treatment)

Gemuk bantalan roda

Gemuk dengan lithium

Gemuk ini mempunyai titik cair tinggi dan tahan air. Biasanya dipergunakan untuk bentalan golong

Gemuk dengan aluminium

Gemuk ini tidak larut dalam air dansangat lekat pada logam, sehingga geuk ini dipergunakan untuk nok-nok yang bergerak cepat dan bagian-bagian berayun

Gemuk digunakan pada rokPengisi gemuk

Beberapa gemuk mempunyai sedikit tambahan bubuk yang halus untuk memperbaiki sifat-sifatnya.

Biasanya digunakan molybdenum disulphide atau graphite sebagai pengisi.

Hal ini memperbaiki sifat pelumasan gemuk apabila bekerja dibawah beban berat yang bergerak.

Pelumasan banyak mengurangi gesekan. Tanpa pelumasan yang baik, mesin akan aus dengan cepat, terlalu panas dan ukuran berubah.

Ada bermacam-macam metode pemberian pelumas pada bagian-bagian yang bergerak.

Metode yang dipilih tergantung pada:

1. Beban yang diterima

2. Kecepatan gerak mesin

3. Tempat dimana komponen bergerak

Jenis-jenis cara pelumasan

Bak oli

Pelumasan jenis ini hanya effisien pada kecepatan rendah dan seringkali digunakan untuk pelumasan pada lemari roda gigi dan roda-roda gigi cacing.

Penutup bak oli harus betul-betul baik untuk mencegah kebocoran.

Pelumasan percikan

Komponen bergerak yang ada didalam rumah tertutup. Selama operasi komponen tercelup dalam bak oli dan membawa oli ke komponen yang lain.

Permukaan oli dapat diperiksa dengan tingkat celup.

Sistem Akulasi

Komponen-komponen yang bergerak semuanya tertutup dalam rumah terlindung. Sejumlah oli tertentu dimasukkan kedalam suatu tempat pada rumah atau pada tanki khusus. Sebuah pompa oli diperiksa dengan gelas periksa atau pengukur tekanan.

Tetesan (mangkuk oli)

Sistem ini dipergunakan dalam pemberian oli secara periodik pada bantalan.

Mangkuk tenutup berisi oli dihubungkan dengan pipa yang menuju bantalan. Klep jarum dipergunakan untuk mengatur aliran oli.Kabut oli

Udara kompresor kering dipergunakan untuk menghasilkan kabut dan memberikan pelumas ke komponen.

Mangkuk gemuk

Pelumasan bantalan dengan gemuk, mungkin juga diberikan pelumasannya

dari sebuah mangkuk gemuk.

Gemuk ditelan lewat pipa dengan memutar ulir penekan.

Pistol gemuk

Pistol gemuk digunakan dengan memompakan gemuk melalui nipel yang tidak bergerak.

Setelah pemberian gemuk, nipel tetap tinggal pada posisinya.

Perlu diperhatikan penggunaan pelumas yang sesuai untuk metode ini.

Pelumasan sendiri

a.Gemuk penutup

Metoda pelumasan ini sering dipakai pada mesin mesin-mesin kecepatan rendah dimana beban pada bantalan ringan saja. Gemuk ditaruh pada tempat bantalan.

b.Bantalan melumas sendiri

Bantalan ini dibut dari bahan yang berpori yang diresapi dengan oli. Biasanya, bantalan seperti ini dibuat dari padatan butiran perunggu.

Apabila bantalan berputar, oli akan merembes keluar dan melumasi pemukaan.Oli-oli penting dalam industri dan sifat-sifatnya :

Bp. Enorgol HP

Mobil Velocite

Shell Tellus

Agip Oso

Oli tipe ini mempunyai kwalitet yang baik untuk pelumasan bantalan pada mesin modem, dan dengan bahan tambahan pencegah oksidasi dan keausan.

BP Energol HP-c

Mobil'Vacttra

Shell Tonna

Pelumasan langkah geser dengan kwalitet "stick slip" yang baik sekali.

BP Energol CF - HL 70

Adalah gabungan dari minyak pemotongan, di hydroic dan pelumas peralatan mesin, dan dapat dipergunakan dalam sistem hydrolic otomatis dan juga pada peralatan mesin, sehingga mengurangi jumlah jenis-jenis di bengkel.

BP Protective Oil

Suatu oli yang mengandung bahan tambahan yang meninggalkan suatu lapisan yang akan melindungi mesin dari korosi dalam penyimpanan.

BP Energreaso LS

Mobilux GRN

Titik leleh 1860

Shell Alvania

Gemuk mengandung lithium, tahan air dan bermacam-macam kegunaannya, dengan pencegah oksidasi dan korosi : untuk suhu kerja hingga 1200C.

Bantalan :

Bantalan. diperlukan untuk mengurangi gesekan. yang terjadi antara bagian-bagian mesin yang berputar, bergerak dengan bagian yang tetap.

Bantalan-bantalan untuk kebutuhan itu telah direncanakan agar sesedikit mungkin keausan yang terjadi, dapat dengan mudah dilakukan yang gantian, dan dapat pula menjamin keamanan pada bagian mesin yang mahal. Penggantian suatu bantalan harus dipilihkan dari jenis yang sama atau persamaannya. Pada suatu bantalan yang kelihatannya sama, mungkin berbeda kemampuannya, bahannya atau proses pengerasannya. Maka bila tidak ada bantalan yang sama persis, dapat juga diatasi dengan jalan mempertimbangkan data datanya, misalnya sifat pembebanan, kemampuan putarannya.

Dalam pemilihan bantalan tersebut dapat dilaukan berdasarkan pembacaan. tabel atau menurut anjuran pabrik.

Nomor Kode bantalan:

Aga beberapa perusahaan bantalan yang menggunakan sistem penomoran yang berbeda, tetapi ada juga yang telah seragam.

Arti dari penomoran itu adalah : menunjukkan jenis, ukuran dan kwalitasnya (kelonggaran). Nomor-nomor kode itu biasanya tertera pada ring bagian luar atau ring bagian dalam.

Menyimpan dan memperlakukan Bantalan:

Suatu bantalan dapat mudah rusak walaupun belum dipakai, karena kesalahan menyimpan atau memperlakukannya. Untuk mencegah kerusakan tersebut maka ambillah langkah sebagai berikut:

1.Sebelum sampai saatnya akan memasang, maka bantalan itu harus tetap tersimpan dalam keadaan terbungkus dengan kertas pembungkus dari pabrik. Karena kertas itu selain berfungsi sebagai pelindung kotoran, juga pencegah karat.

Sebelum bantalan itu keluar dari pabrik, telah dilapisi pula dengan gemuk/minyak pencegah karat, kemudian dibungkus.

2.Simpanlah bantalan itu pada tempat yang aman dalam keadaan terbungkus sehingga tidak bersentuhan dan rusak oleh benda lain.

3.Simpanlah dengan hati-hati, terutama bila telah membuka kertas pembungkusnya.

Letakkan perlahan-lahan pada tempat yang bersih dan aman. Bila perlu kenakan sarung tangan yang baik untuk menghindari keringat tangan agar tidak berkarat sebelum dipakai.

Bila bantalan yang akan dipasang masih baru, lapisan gemuk/minyak pencegah karat tidak perlu dibersihkan, kecuali bila terlalu tebal (misalnya gemuk sintetik) maka halus dibersihkan dengan cara : panaskan dalam bak oli pada suhu 800 - 900C dan bersihkan dengan baik, keringkan dan kemudian segera lapisi dengan minyak pelumas.

Apabila tidak tersedia bak oli pencuci seperti ini maka dapat dibersihkan dengan tanah yang dicampur dengan oli yang encer, kemudian keringkan dan lumasi seperti urutan diatas.Persiapan pemasangan bantalan :

Mula-mula siapkan tempat dan singkirkan semua peralatan disekitarnya, kecuali yang dipakai untuk membantu pemasangan. Kemudian barulah di mulai dengan persipan poros serta rumah seperti langkah-langkah berikut ini :

1. Membersihkan

Bersihkan dengan sempuma kotoran atau karat yang terdapat pada tempat kedudukan bantalan, atau sekitarnya dengan cairan, pasta atau kertas ampelas. Hati-hati, mungkin ukuran kedudukan itu berkurang.

Bila menggunakan kertas ampelas, cuci hingga bersih. Karena. butiran-butiran ampelas itu berbahaya bila masih tertinggal.

Yakinkan sekali lagi bagian kedudukan yang masih tajam atau kotor, sebelum bantalan dipasang.

Bila terdapat ulir, bersihkan dengan sikat hingga sempuma ulirannya.

2. Pemeriksaan

Periksa kerusakan permukaan kedudukan bantalan pada poros atau rumahnya. Bila terdapat kerusakan, perbaiki dahulu kemudian bersihkan lagi.

Bila kerusakan tersebut berat, mungkin diatasi dengan dilapisi dengan logam tanabahan, atau dilapisi dengan las, kemudian diselesaikan dengan pengejaan mesin.3. Memeriksa ukuran

Periksa ukuran/toleransi diameter poros pada kedudukan bantalan tersebut dengan mikrometer.

Ambil 2 posisi pengukuran yang masing-masing saling tegak lurus.

Kemudian periksa pula bagian rumahnya, seperti langkah diatas, atau dapat diperiksa dengan pemeriksa lubang yang sesuai.

Periksa konsentrisitasnya dengan dial indikator.

Periksa bagian sisi yang berimpit atau menumpu bantalan.

Pemeriksaan ini untuk mengetahui kesikuan kedudukan bantalan.

4. Perlindungan

Setelah langkah-langkah sebelum ini selesai dilakukan dan memenuhi syarat, maka lapisi dengan o1i encer bagian kedudukan bantalan masing-masing tersebut, sebelum dilanjutkan dengan pemasangan.Pemasangan bantalan peluru dan golong :

Baik pada bantalan peluru atau golong mempunyal ring tetap dan ling berputar. Suaian pernasangan tergantung pada tugas ring-ring bantalan itu. Biasanya ring berputar menggunakan suaian sesak, jadi harus dipasang lebih dahulu pada bagiian mesinnya. Dan pada ring tetap mempunyai suaian sesal: ringan terhadap bagian mesin yang tetap/diam.

Bantalan-bantalan ini adalah dibuat dari logam yang keras & presisi. Maka pemasangan suaian sesak tersebut halus:

1.Lapisi dahulu bagian yang akan dipasang bantalan tersebut dengan oli encer.

2.Hanya menekan pada bagian ring yang berhubungan langsung dengan rumah atau poros.

3.Jagalah agar bantalan selalu dalam kedudukan tegak lulus terhadap rumah atau poros pada waktu dipasang.

Pemasangan dengan arbor tekan :

Bila masih memungkinkan pasanglah selalu dengan arbor tekan, karena lvedudukan bantalan akan dapat tegak lurus terhadap rumah atau poros.a.Pernasangan bantalan pada pros. Gunakan tabung/pipa yang telah parallel, untuk membagi rata tekanan. Hanya ring bagian dalam saja yang menerima tekanan.

b.Pemasangan bantalan pada rumah.

Gunakan juga tabung/pipa yang telah parallel. Hanya ring bagian luar saja yang menerima tekanan.

c.Pernasangan poros pada bantalan.

Gunakan landasan yang sesuai, dan hanya menumpu pada ring bagian dalam saja.Pemasangan dengan dipukul :

Pemasangan ini dapat dilakukan bila tidak dapat dipasang dengan cara menekan.

1.Menggunakan tabung/pipa yang tertutup. Cara ini adalah yang terbaik diantara cara lain dengan dipukul, karena kedudukan bantalan pada waktu dipasang ketegak lurusannya dapat terjamin.

Pukullah perlahan-lahan dan beraturan.

2.Menggunakan drip, sebagai perantara. Pukullah perlahan-lahan dan beraturan sekeliling bantalan dengan urutan seperti gambar.

Jagalah agar kedudukan bantalan selalu tegak lurus. ara ini digunakan bila letak bantalan pada poros yang panjang dan tidak mungkin dipasang dengan cara lain.

Bantalan axial/Thrust beaing:

Bantalan ini digunakan khusus untuk menerima beban axial ada 2 jenis rolling elemennya peluru. dan golong.

Ring yang berputar menggunakan suaian sesak terhadap poros atau rumah dan harus terpasang tegak lurus.

Sedangkan ring yang tetap ataupun sangkamya harus longgar terhadap poros dan rumah.

Sehingga ring yang berputar dapat terpasang secara terpisah, dan tidak bersama-sama dengan ring yang tetap serta rolling elemennya.

Pemasangan dengan memanaskan rumah

Teknik pemasangan ini hanya dapat dipakai bila bantalan bersuaian sesak terhadap rumah, dan bantalan tidak bolehmendapat tekanan besar. Maka rumahlah yang dipanaskan.

Pemasangan dengan memanaskan bantalan

Teknik pemasangan ini hanya bantalan bersuaian sesak terhadap poros.

Poros-poros yang besar dan presisi serta. ring bagian dalam bantalan tidak boleh mendapat tekanan besar.

Dengan cara : memanaskan bantalan dalam bak oli.

Bila hanya sebuah bantalan saja maka pemanasan dimulai setelah bantalan berada dalam bak oli.

Lama pemanasan terantung ukuran bantalan dan berpedoman dari satu hingga beberapa jam.

Temperatur pemanasan tidak boleh melampaui 1200 C.

Pemasangan dalam keadaan panas

a.Persiapan poros dan bantalan sepertipemasangan biasa. Sementara, bantalan masih dipanaskan.

b. Persiapan peralatan-peralatan pelatpemasangan seperlunya, untuk pemasangan secara. cepat.

Siapkan pula alat untuk melepas (extractor bila ternyata pemasangan itu gagal maka segera. dapat dilepas sebelum menyusut/mengikat.

Bila oli yang dipanaskan telah mencapai suhu yang ditentukan, ambil bantalan itu lalu bersihkan oli pemanasnya dan segera pasang.

Segera setelah bantalan itu berhubungan dengan poros maka panasnya akan merambat dan menyusut.

Apabila pemasangan itu gagal harus segera dilepas dan dipanaskan kembali.

Jangan dicoba untuk dipasang lagi tanpa dipanaskan kembali.

Setelah pemanasan kembali selesai coba lagi pasang pada posisi yang benar, dengan menekan bantalan hingga tempat yang dikehendak kemudian biarkan hingga dingin dan menyusut.

Maka bantalan itu telah terikat sesalc pada poros.

Langkah berikut adalah memeriksa bantalan itu dengan memutarkan untuk mengetahui adanya kemungkinan perubahan ukuran yang terjadi karena pemanasan.

Keamanan bekerja:

kenakan sarung tangan, kacamata atau apron pelindung agar seandainya oli panas itu memercik tidak begitu membahayakan.Mendinginkan bantalan

Teknilk pemasangan ini digunakan bila dikehendaki suaian sesak antara ring bagian luar dengan rumah.

Bila mungkin gunakan karbon dioksida yang beku (C02 kering) atau dapat juga dengan menggunakan freezer.

Cara dan langkah pemasangan sama dengan teknik pemasangan yang diinginkan.

Pemasangan dengan tekanan Hidrolik

Tekanan Hidrolik biasa dipakai untuk memasang atau melepas bantalan yang berukuran besar. Sebab membutuhkan tekanan yang cukup besar pula. Akan tetapi besar tekanan tidak dapat dikontrol dengan pasti.

Cara pemasangan dan melepasnya sama dengan menggunakan "arbor tekan".

Pemasangan bantalan ring dalam tirus:

Pada umumnya lubang ring bantalan bagian dalanm, silinder/paralel yang berpsangan dengan poros yang paralel, tetapi ada pula jenis ring bagian dalam yang tirus dan berpasangan dengan poros yang tirus atau sarung pengurang tirus.

Cara pemasangannya adalah dengan menarik sarung pengurang tirus yang ujung tirusnya berulir, dengan bantuan mur penarik/penekan.

Apabila bantalan ini akan. dipasang dengan jarak ukuran yang presisi pada suatu poros, maka sarung pengurang tirus harus dipasang lebih dahulu, agar bantalan yang akan dipasang nanti dapat tepat letaknya sesudah diperhitungkan kelonggaran pendorongan.

Bantalan yang dipasang atau ditumpu pada leher poros, menggunakan pada jenis sarung pengurang tirus yang berlainan.

Karena sarung pengurang itu ditekan kedalam ring dengan bantuan ulir pada poros dan mur.

Sedangkan ulir pada sarung pengurang digunakan untuk melepas sarung dari bantalan.

Bantalan yang dipasang pada poros tirus. Ketirusan harus presisi dan digerinda.

Bantalan tersebut ditekan dengan perantaraan ulir pada poros dan mur.

Melepasnya lebih sulit jika dibandingkan dengan pasangan bantalan dngan sarung pengurang.

Metoda mendapatkan kelonggaran yang tepat :

Untuk menentukan kelonggaran suaian bantalan dan jarak terhadap sarung tirus yang tepat adalah berdasarkan tabel yang dibuat oleh pabrik bantalan.

Pengukuran kelonggaran dengan "feeler gauge" :

Metoda ini biasa dipakai untuk bantalan yang besar dimana kelonggaran cukup besar, sehingga dapat mudah diukur.

a.Putar bantalan pelan-pelan maju dan mundur beberapa kali, untuk meyakinkan kedudukan rolling elemen agar tepat.

bSisipkan Neeler gauge" diantara rolling teratas dengan ring bagian luar dan jaga agar ring-ring tersebut ticlak berputar, dan harus tetap diatas.

c.Periksa kelonggaran tersebut dan sesuaikan dengan harganya menurut tabel.

Kernudian kurangilah ukuran yang didapat dari perneriksaan dengan "feeler gauge" (b) untuk mendapatkan ukuran terakhir.

d.Tetapi bantalan mesin halus dipasang dengan sarung tirus pada pros.

Pada keadaan terpasang kendor, masukkan "feeler gauge" dengan ukuran terakhir hasil pengurangan (c), diantara ring bagian luar dengan rolling terbawah (lihat gambar).

e.Dorong / tarik sarung tirus kedalam ring bagian dalam yang tirus, hingga "feeler gauge" terjepit ringan.

Dan ukuran kelonggaran bantalan tersebut telah tercapai.Mengukur jarak penekanan :

Cara ini dilaksanakan untuk bantalan dengan pengurangan kelonggaran terlalu kecil untuk diukur dengan teliti.

Atau dilaksanakan pada pemasangan bantalan yang dipanaskan.

Letakkan bantalan dan sarung tirus pada poros mendekati kedudukan semestinya dalam keadaan kendor.

Tekan/tarik sarung tirus hingga permulaan penekanan.

Tepatkan hingga ukuran-ukuran X = Jarak terakhir

Z =Jarak penekanan menurut ketentuan tabel dan ditambah 10% untuk penekanan sarung tirus agar memuai.

Ukur jarak sarung tirus terhadap leher poros, jagalah agar ukuran ini tidak berubah selama penekanan.

Kemudian lakukan penekanan hingga ukuran terakhir (x), sambil mencegah bergeraknya sarung tirus.

Usahakan sembari menepatkan kedudukan dan jarak, periksa juga kelonggaran bantalan yang diizinkan menurut tabel.Pemasangan dengan mur penekan:

Siapkan bantalan dan kedudukan pada poros dan sarung tirusnya beserta ring penahannya.

Tekan bantalan dengan memutar mur

hingga kedudukan akhir yang ditentukan.

Pemasangan dengan mur hidrolik:

Pasang mur hidrolik yang sesuai pada sarung dengan torak yang mendesak bantalan.

Pasang mur pengaman dan blok bantalan. Suntikan pelumasan rnelalui saluran dalam sarung. Setelah pelumasan itu dapat masuk dengan baik, maka mulailah penekanan sarung hingga kedudukan yang diharapkan.

Tahan penekanan sarung untuk beberapa waktu, menunggu keluarnya minyak pelumasan yang telah dispntikkan.

Setelah pelumasan keluar maka sarung tirus itu akan terikut kuat.

Cara ini dapat dipakai pada pemasangan atau pelepasan bantalan dengan ring drus yang dipasang langsung pada poros, tetapi saluran pelumasan dibuatkan melalui poros.Kelonggaran pada bantalan tirus atau bantalan aksial dapat dis~tel. Kelonggaran yang ditentukan terdapat dalam buku petunjuk pemasangan atau dalam tabel yang kemudian diperiksa dengan jalan seperti pada gambar disamping ini.

Pengukuran arah aksial dengan "DIAl Indikator"

a.Pasang dengan baik dan kuat dial indikator itu.

b.Periksa- kedudukan "Dial Tusuk" dan disejajarkan dengan poros diperiksa.

c.Pegang poros dengan kuat dan gerakkan kearah yang menyimpang,sambil membaca penyimpangan yang terjadi pada "Dial".

d.Perbedaaan penyimpangan itu adalah kelonggaran arah aksial.

Penyetelan dengan pelat tipis (SHIM)

Sebelum digunakan Telat tipis " harus bersih dan tidak tajam ujung-ujungnya.

a.Ukur kelonggaran.

b.Sisipkan pelat tipis itu dengan ukuran yang sesuai menurut tabel.

Penyetelan dengan mur penyetel a. Ukur kelonggaran

b.Setel mur seclikit demi sedikit dan periksa hingga kelonggaran menjadi sama seperti terdapat dalam tabel.

Pengunci digunakan untuk mencegah mengendornya mur penyetel, pada saat peralatan mesin itu bekerja.

Mur pengunci:

-Pegang masing-masing mur dengan baik.

-Jagalah agar kedudukan mur penyetel tidak berubah pada saat dikunci.

-Pemeriksaan akhir.Pengikat kedudukan bantalan itu juga berupa flens yang menekan permukaan sisi bantalan dan harus rata sekelilingnya.

Flens

Bila memasang flens baut pengikat harus dikencangkan secara merata agar permukaan flens menekan bantalan dengan rata.

Pemasangan

a.Bersihkan flens sebelum dipasang.

b.Periksa permukaan flens nantinyamenahan pada ring dengan benar.

c. Kencangkan baut sedikit demi sedikit dan merata.

Ring penahan (circlips)

Ring ini terbuat dari baja keras karena itu perhatikan pada waktu memasang, agar jangan sampai merusakkan bagian lain.

Pemasangan ring penahan luar

a.Ring ini dipasang pada poros dengan menggunakan tang khusus. Ring itu hanya dibuka secukupnya dan masukkan pada poros dengan benar, jangan sampai merusakkan alur atau permukaan poros.

Pemasangan ring penahan dalam

a.Ring ini dipasang pada rumah keduduakan bantalan. Tekan dengan ring khusus secukupnya agar ring dapat masuk lubang.

b.Lepaskan ring bila telah tepat pada

alur, perlahan-lahan.

Sisi ujung ring yang tajam/rata menempel pada permukaan ring bantalan.Melepas Bantalan

Seperti halnya pada waktu memasang.

Bagian bantalan yang boleh mendapat tekanan pada waktu melepas, hanya ring-ring yang berhubungan dengan rumah atau poros.

Jangan menekan pada bagian/ring yang tidak berhubungan.

Hal ini berlaku juga bila menggunakan arbon tekan.

Langkah melepas bantalan

a.Berilah sedikit Pelumas untuk rneraperkecil. gesekan, sehingga lebih inudah melepasnya.

b.Jagalah agar alat pelepas itu selalu

pada posisi tegak lurus.

c.Jagalah agar gerakan pelepasan bantalan selalu tegak.lurus.

Pelepas bantalan berulir ini sangat praktis dan biasa digunakan.

Pelepas dengan hentakan hanya dipakai untuk bantalan-bantalan berukuran kecil.

Melepas bantalan yang terpasang pada rumah.

Pelepas hidrolik tangan ini hanya dipakai untuk bantalan yang mempunyai suaian sesak yang tinggi.

Penarik dengan pelat

Blla melepas bantalan yang terpasang pada poros dan nantinya masih dipakai lagi maka alat semacam ini sangat baik untuk dipakai karena tekanan hanya diberikan pada ring bagian dalam saja.

Sekerup pelepas

Dari perencanaan, ada kalanya dilengkapi dengan sekerup pelepas yang terletak dibagian belakang dan. selalu dipasang sekerup.

Langkah melepas

a. Lepas sekerup penutup

b.Pilih ukuran sekerup tersebut tetapi lebih panjang hingga cukup untyuk mendorongnya.

c.Putar sekerup tersebut hingga mendorong ring bantalan.

Harus merata dan sedikit demi sedikit agar kedudukan bantalan tetap tegak lurus terhadap lubang rumah.

Melepas bantalan. besar :

Sesungguhnya bantalan yang masih dalam. keadaan baik, tidak perlu dibongkar atau dikeluarkan dari kedudukan. Tetapi ada kemungkinan harus melepasnya, selama membongkar mesin karena mengganggu.

Ada banyak cara untuk melepas bantalan yang berukuran besar ini dan harus mempertimbangkan pula akan pengunaan bantalan itu lagi nantinya setelah dilepas. Ada cara melepas bantalan dengan jalan merusaknya, maupun tanpa adanya usaha atau percobaan untuk melepas.

Persiapan:

1 . Sediakan peralatan yang lengkop untuk melepas.

2.Pelajari cara melepas yang akan dipakai, dengan pertimbangan jenis suaian bantalan.

3.Pasang dan setel semua peralatan untuk melepas tersebut hingga teliti sebelum mulai

bekerja.

Melepas dengan menginjeksikan pelumas kedalam diameter ring dalam.

- Lepas sekerup penahan

- pasang penarik yang sesuai dengan ukuran bantalan

- Injeksikan pelumas, maka penarik itu dapat melepas bantalan. dengan. mudah dan ringan.

Bantalan Tirus ( dengan injeksi )

-Kedorkan sekerup penahan.

-Injeksikan pelumas, setalah bantalan kendor/lepas, kurangi pula tekan injeksi pelumas itu.Penarik Hidrolik:

Alat ini dipakai untuk melepas bantalan yang berukuran besar dan bersesuaian sesak.

Harung menggunakan ring bantuan dibagian maa ring-ring itu bersesuaian sesak.

Mur Penari Hidrolik

Bantalan dengan ring dalam tirus yang dipasang dengan sarung tirus dapat dilepas dengan alat ini.

Selain itu sarung tirus dapat dilepas dengan Cara biasa, menggunakan mur pelepas yang disekerupkan.

- Lepas mur penahan dan pasangkan mur pelepas. yang sesuai pada sarung tirus.

- siapkan dan pasang peralatan hidroliknya, dengan memberi takanan maka piston hidrolik akan bekerja.

Siapkan dan pasang peralatan hidroliknya, dengan memberi tekanan maka piston hidrolik akan bekerja.

Piston akan mendesak ring bagian dalam dengan kuat sehingga sarung tirus itu akan tertarik keluar dan terlepas.

Melepas "dengan merusak"

Bila mengalami kegagalan melepas dengan beberapa cara yang telah dicoba, maka mungkin dapat dilepas dengan jalan merusaknya.

1. Memotong dengan "branderlas"

a. Bila ring bagian luar dan rolling elemenya dapat dipisahkan, lakukan lebih dahulu.

Bilamana hal itu tidak dapat dilakukan, maka potonglah ring bagian luar dahulu dengan "brander las".

Lindungi poros dari panas, dengan menutupnya.

b.Bila telah terjadi alur, maka lanjutkan pemotongan itu dengan pahat. Periksa, dan jaga agar poros tersangga baik pada waktu memotong dengan ring.

c.Bila perlu potonglah sangkar rolling elemen dengan brander las.

d. Hati-hati, pada waktu memotong ring bagian dalam, jangan menembus poros.

Cobalah dengan cara memanasi ring bagian dalam kemudian didinginkan secara mendadak agar retak.

e.Mungkin perlu dilanjutkan dengan pahat. Untuk memotong ring bagian dalam ini hat-us lebih berhati-hati.Memotong dengan gerinda pernotong:

Bila manggunakan gerinda pemotong jagalah agar ring bagian yang dipotong itu tidak berputar.

Bila perlu. potong pula sangkar rolling elemenya.

Pada waktu memotong ring bagian dalam. Lakukan sedekat mungkin dengan permukaan poros. Jangan sampai mengenai poros.

Lanjutkan pemotongan itu dengan memahat. Pada waktu memahat, linndungi dengan lap / kain, agar pecahan ring tidak membahayakan.

Keamanan memotongdengan mengerinda

-Hati-hati terhadap bagian benda lain yag dekat. - Kenakan kacamata pengaman dan sarung tangan. -Lindungilah bagian yang didekatnya.

Mendegarkan suara pada mesin yang seclang beroperasi adalah salah satu cara untuk mengetahui keadaan bantalan. Hal itu adalah penting untuk diketahui, karena suara berisik akan meningkat bila ada bantalan yang aus.

Ketentuan mengganti bantalan:

Untuk memastikan hasil pemerisaan, bantalan harus dilepas dari kedudukannya Kernudian bandingkan dengai keadaan bantalan baru dan yang identik Bila terjadi hal yang meragukan, gantilah dengan yang baru. Bantalan yang dilepas untuk diperiksa jangan diputar sebelum dicuci bersih karena kotoran yang melekat pada rolling elemen akan lebih merusakkan bantalan.

Pemeriksaaan awal

a.Periksa permukaan dari sisi bantalanyang terlihat tanda-tanda aus/rusak.

b.Periksa pelumas yang terdapat pada bantalan, akan beram yang dapat dirasakan dengan jari.

Suatu bantalan yang akan diperiksakan keadaaanya pada pabrik bantalan itu, jangan dibersihkan. Tetapi langsung kirim setelah dilepas.

Membersihkan/mencuci bantalan

a.Bersihkan sebaik-baiknya bagian luar sebelummembersihkan

elemen-elemen yang berputar.

b.Celup pada bak pencuci kemudian sikat dengan kuas. Jangan ada bulu kuas yang tertinggal didalam.

c.Celup pada bak pencucian akhir.

d.Keringkan dengan lap bersih yang tidak meninggalkan bulu-bulu.

e.Lapisi dengan minyak atau gemuk.

Pemeriksaan bantalan harus dilakukan dengan suatu metoda yang terlebih dahulu memeriksa dimana terdapat kerusakan pada bantalan yang dapat dilihat, sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

a.Putar ring bagian dalam pada elemen yang berputar, dan dengarkan suaranya, kemudian bandingkan dengan bantalan. pengganti.

Kerusakan pada jalur putar akan menimbulkan suara.

b.Rasakan kelonggaran yang terjadi dan bandingkan dengan bantalan pengganti

c.Periksa bantalan denan pengamatan, akan tanda-tanda kerusakan misalnya : berkarat, perubahan warna, retak, aus, cacad, yang disebabkan pemasangan, atau pelepasan. Bila terdapat salah satu dari tanda diatas ini maka bantalan harus diganti.

Karat yang terdapat pada sisi bantalan dapat dibersihkan dengan batu gosok atau pembersihkarat.

Dengan catatan karat tidak terlalu berat. Bantalan harus dibersihkan lagi.

Bila karat atau luka kecil itu terdapat pada elemen berputar tau jaur putarnya, bantalan itu tidak dapat berfungsi lagi dan. harus diganti dengan yang baru.

Berikut ini adalah beberapa catatan dan petunjuk contoh kerusakan bantalan yang terjadi dan mungkin terlihat pada waktu dilakukan pemeriksaaan dengan mata.

1.Aus:

aus ini adalah disebabkan kelelahan berarti umur bantalan habis, dan harus diganti.

2Luka fliking terdapat pada jalur putar yang berlawanan arah.

Disebabkan suaian sesak antara ring luar dengan rumah tidak baik, lubang rumah elip atau beban terlalu besar pada suatu arah.

Rumah harus diperbaiki dan bantalan harus diganti dengan yang baru.

3.Retak disebabkan suain antara ring bantalan dengan rumah sangat jelek dan rusak.

4.Bantalan kotor menyebabkan luka yang bebercak-bercak.

5. Luka fretting terjadi pada ring bagian luar yang disebabkan oleh poros yang bengkok yang mengakibatkan penyimpangan beban yang diterima oleh bantalan.

Bila diganti dengan bantalan yang baru, poros harus diperiksa kelurusannya.6.Kotoran yang terdapat diantara rumah dengan ring bantalan luar juga dapat menyebabkan rusak-nya permukaan luar ring.

Sehingga terjadi bercak-bercak.

7.Luka bercak:

disini disebabkan oleh karena kesalahan cara memasang bantalan. Yaitu menekan ring bagian luar untuk memasang suaian sesak antara ring bagian dalam dengan poros.

8.Luka goresan :

ini disebabkan oleb kerana elemen putar tidak dapat berputar karena desakan kearah samping/aksial terlalu besar pada waktu pemasangan.

9.Kekurangan pelumasan : kerusakan disini akan berat sekali, karena jalur putar dan elemen putar dapat terjadi bercak-bercak, goresan dan keausan yang berat.SEAL:

Fungsi utama dari seal adalah untuk mencegah kebocoran yang mungkin terjadi pada sambungan-sambungan.

Tipe dari seal:

- Seal statis (tetap)

- Seal dinamis (bergesekan)

- Seal fleksibel

- Seal mekanik

Seal statis (tetap)

Digunakan untuk sambungan atau hubungan yang tidak bergerak (berputar), kadang-kadang disebut gasket.

Misalnya: hubungan antara badang mesin dengan penutupnya.

Semua macam dari seal statis hampir sama.

Seal dimanis (bergesekan) :

Digunakan untuk sambungan atau hubungan yang bergerak, bergerak memanjang ataupun berputar.

Misalnya: hubungan antara poros yang bergerak dengan rumahnya.

Macam dari seal fleksibel:

1 . Seal O - ring

Seal ini adalah seal yang umum dipakai dan mempunyai banyak kegunaan.

Bila dipakai untuk tekanan yang tinggi diperlukan ring perantara.

Ada banyak jenis seal khusus semacamini, tetapi penampang potongnya tidak selalu bulat.

2.Seal cetakan

Ada bermacam-macam bentuk dari seal cetakan ini dan digunakan untuk alat-alat hidraulic dan pneumatic.

Pemilihan yang tepat adalah sangat penting karena setiap bentuk mempunyai kemampuan sendiri-sendiri.

3. Seal topi

Seal topi ini dibuat dari serat-serat yang ditenunun ada yang diperkuat dengan bahan lain dan ada yang tidak diperkuat biasa digunakan untuk tekanan sedang, dan.sering digunakan untuk hidraulic dan pneumatic.

4.Seal - V

Seal dari serat-serat yang ditenun atau kulit dari tipe ini baik sekali untuk tekanan tinggi. Biasanya dipakai diantara piston dan silindernya pada alat hidraulic.

5. Seal bergegas

Digunakan diantara poros yang berputar dan ujung rumah bantalan. Seal berpegas yang dibelah sering digunakan untuk yang besar untuk mempermudah memasang dan melepasnya.

Pada umumnya seal tipe ini digunakan untuk tekanan rendah.6. Seal tali

Sering digunakan untuk gerakan yang pelan seperti gerakan dari batang katup.

Seal tali ini mungkin dibuat dari asbes atau PTFE.

PTFE = Polytetraflour, Etylene.

7. Seal sapu

Digunakan untuk poros yang berputar dan untuk mencegah debu atau kotoran masuk kedalam bantalan.

8. Seall celah

Digunakan untuk poros yang berputar, misalnya untuk mencegah gemuk dari bantalan kemasukan debu atau kotoran.

9. Sealkaos

Digunakan untuk poros pada sambungan bola misalnya pada tangkai pemindah roda gigi mobil.

Digunakan untuk mencegah debu atau kotoran masuk kebagian bolanya.Macam dari seal mekanik:

1. Seal mekanik ganda

Beberapa tipe dari seal mekanik terdiri dari seal berputar yang dapat diganti dan seal tetap.

Bila permukaan seal yang bergesekan aus, permukaan tersebut harus digosok ulappog).

Untuk seal jenis ini, kalau seal yang dipakai sudah aus terlalu banyak dapat kita tukar dengan seal pasangannya.

2.Seal mekanik belah

Seal yang bersebelah ini digunakan untuk peralatan yang besar untuk mempermudah pemasangan dan melepasnya.

Semua bagian seal yang dapat aus bisa diganti bagian demi bagian, jadi tidak usah menggand semua.

Bila bagian yang baru dipasang, yakinkan tidak ada celah pada sambungannya.Bahan dari seal:

Bahan dari seal ada yang berbentuk lembaran, tali, cetakan dan cairan. Bahan yang berbentuk lembaran ada yang sudah dibentuk menurut bentuk dam benda yang akan disambungkan.

1.Gabus yang dipres

Gabus yang dipres ini ada beberapa macam ketebalan. Sebelum memilih kita harus memeriksa berapa ketebalan yang dirninta oleh pabriknya untuk tekanan yang tertentu. Hati-hati jangan sampai sobek, karena bahan ini mudah sobek.

2. Gabus campuran

Lebih kuat dari gabus yang dipres.

3.Kertas

Bahan ini digunakan untuk permukaan yang halus dan rata. Ditemukan bermacam-macain ketebalan dari yang paling tipis sampai karton dan mungkin anti gemuk.

4. Polytetraflour Etylene (PTFE)

Bahan ini dari bahan kimia padat dan digunakan untuk temperatur yang rendah. Dibuat dalam bentuk tali yang lunak dan bisa digunakan untuk seal datar atau melingkar.

5. Karet

Bahan ini baik digunakan untuk sambungan yang mengalirkan air dingin. Dan juga bisa digunakan untuk sambungan yang lain asal karetnya cocok, artinya tahan panas untuk sambungan-sambungan yang terjadi panas.

6. Grafit yang dilapisi kain

Bahan ini baik sekali digunakan untuk sambungan yang mengalirkan air panas dan uap.7. Kertas yang dipernis

Jenis ini baik sekali digunakan bila cairan bisa diserap oleh kertas biasa. Permukaan dari kertas pernis harus tidak retak atau rusak.

8.Asbes yang dilapisi tembaga

Sangat baik digunakan untuk temperatur yang tinggi. Periksa instruksinya apakah perlu diberi gemuk dalam pemasangannya atau tidak.

9. Logam

Dibentuk sedemikian supaya bisa

berpegas dan berfungsi sebagai seal, digunakan untuk tekanan yang tinggi.

Biasanya terbuat dari baja beryllium atau tembaga.Membuat dan memasang seal statis

Membuat seal statis

Pertama-tama kita pilih bahan yang diperlukan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bentuk atau menggambar bentuk dari benda yang akan dipasangi seal.

1.Menggunakan tinta atau gemuk

Cara ini cepat dan presisi dari pada gambar, tapi hanya dapat digunakan bila permukaannya datar. Biasanya gemuk digunakan pada bahan seal yang lunak dan tinta digunakan pada bahan yang keras.

Sebelum menggunakan gemuk, yakinkan bahwa bahan tidak berubah atau rusak bila kena gemuk.

a.Letakkan bahan sealnya dimeja

kerataan.b.Lapisi tinta atau gemuk disekitar lubang baut pada permukaan yang akan dipasang seal. Tekan dengan pelan permukaan tadi pada bahan seal untuk menandai posisi dari lubang baut.

c.Potong dengan pembolong posisi

lubang yang sudah ada tandanya.

d.Lapisi tinta atau geniuk pada permukaan yang satunya yang akan dipasang seal.e.Masukkan lubang-lubang bahan

seal pada baut-bautnya dan jaga

ketegaklurusannya terhadap baut baut itu.

Tekan bahan seal tadi sampai permukaan yang bertinta atau gemuk menyen-tuh dengan bahan seal, ditekan perlahan supaya oilbentuk dari permukaannya pada seal.

f. Hati hati lepaskan bahan seal tersebut dari permukaan dan baut- bautnya. Potong dengan pemotong (gunting) bentuk yang menempel pada bahan seal, sehingga didapat seal dengan bentuk yang diharapkan.

2. Menggunakan tekanan jari

Cara ini digunakan bila membentuk seal dari bahan yang tipis.

a.Letakkan bahan seal pada permukaan yang terdapat lubang baut dan setiap tempat lubang tekan dengan ujung jari dan diputar mengelilingi tepi lubang sampai posisi lubang nampak pada seal. Yakinkan bahwa bahan seal tidak bergerak selama pekerjaan ini.

b.Potong dengan pembolong,

posisi lubang tersebut.

c.Masukkan lubang-lubang bahan seal pada baut-baut dan jaga 90' terhadap baut-baut. Setelah bahan seal menempel pada permukaan, tekan dengan ujung jari dan diputar pada seluruh ujung dari bentuk permukaan yang akan dipasangi seal, sehingga terbentuk garnbarnya.

d.Lepaskan hati-hati dan potong

dengan gunting.

3. Memotong dengan palu.

Untuk bahan seal yang tipis.

a.Letakkan bahan seal datar pada permukaan yang akan dipasang seal.

b.Letakkan bola dari baja yang diameternya kira-kira 2 (dua) kali dari lubang bautnya dan pukul pelan dengan palu.

c.Buang bahan seal yang berada pada lubang dengan memasukkan baut (sembarang baut yang diameternya sama dengan baut-bautnya).

d.Lubangi bagian yang berlawanan dengan yang pertama dengan kedua cara yang sama dan diikat dengan baut. Kemudian lubangi semua lubangnya.

e.Potong bentuk bulatnya dengan pukulan palu pada bagian bulat kira-kira 45'. Gunakan bagian yang datar pada palu untuk memotong yang lurus dan bulatan luar. Gunakan bagian yang bulat untuk bulatan dalam.

f.Periksa kalau.ada ujung-ujung yang tidak baik setelah selesai semuanya.

Catatan:Jangan gunakan palu untuk memukul lubang pada bahan seal yang berulir.

a. Bersihkan permukaan-permukaan yang berhubungan dan tidak ada kerusakan.

b. Periksa apakah talinya cukup panjang untuk melingkari permukaan yang di seal tanpa ada sambungan. Mulai dengan melingkarkan tali pada satu baut dan dilingkarkan keseluruh permukaan (seperti dalam gambar).

c. Berakhir pada baut yang permulaan dan dipotong seclikit.dBila permukaan yang dihubungkan melebar, pasang P.T.F.E tambahan pada permukaan yang melebar untuk mendukung dan mencegah menggeliatnya permukaan yang dihubungkan.

e.Pasang penutupnya dan hati-hati melewati baut-bautnya. Usahakan kedua permukaan tetap sejajar dalam pemasangannya. Kemudian kencangkan baut-bautnya sedikit demi sedikit bersama-sama sampai batas kekuatan yang tertentu.

Ring dan seal dapat rusak dengan mudah dan akan tidak berfungsi dengan baik bila cara pemasangannya tidak diikuti dengan seksama. Pemeriksaan harus dilakukan dan bila kesalahan atau kerusakan harus diperbaiki atau diganti.

1.Periksa daerah pada poros maupun rumahnya dimana seal akan dipasang. Permukaan daerah tersebut harus halus (polish) dan bersih dari kotoran-kotoran, permukaan yang kasar atau kotor akan merusakkan atau menyobek seal.

2.Periksa sealnya dari kerusakan atau mungkin ada yang sobek ayng dapat menyebabkan kebocoran.

3.Sebelum memasang seal atau ring, lumasi semua bagian seperti yang dianjurkan.

4.Bila seal atau ring dipasang melewati bagian yang tajam, misalnya, ulir atau ujung yang tajam pada poros atau lubang, bagian yang tajam tersebut harus ditutup dengan timah atau bahan lain untuk mencegah rusaknya seal atau ring karena bagian yang tajam tadi.

Alat pelindung ini harus hati-hati dalam pemasangan dan diperiksa sebelum digunakan untuk meyakinkan bahwa permukaan tempatnya lewatnya seal atau ring halus dan bersih dari kotoran.

5.Bila memasang seal-V, muka dari sealharus menghadap sumber tekanan.Seal berpegas tidak belah

a.Periksa rumah, poros dan sealnya harus bersih dari kerusakan dan kotoran.

b.Bengkok-bengkokan sealnya untuk menempatkan pegas dan supaya tekanan. pegas merata.

c.Lumasi poros, rumah dan sealnya menurut instruksi dari pabrikya.

d.Bila ujung dari poros tidak mempunyai pengarah untuk masuknya seal, pasang pengarah untuk memasang sealnya.

e.Geserkan sealnya dengan hati-hati sepanjang poros sampai pada posisinya.2. Seal berpegas dan belah

a.Lepaskan pegas dari sealnya dan

lepaskan sambungannya.

b.Lingkarkan pegasnya pada poros

dan dipegang kedua ujungnya dengan tangan kanan dan kiri.

c.Untuk mencegah lepasnya sambungan pegas, putar pada salah satu ujungnya terbalik (sepertimelepas)dan sambungan sambungkan dengan ujung yang lain dengan memutar arah berlawanan yang tadi.

4.Pasang sealnya pada poros dan tempatkan pada posisi belahannya :

Bila satu seal yang dipasang, belahan ada diatas.

Dan bila dua seal yang dipasang belahan seal ada di 30' dari garis vertikal sebelah kanan dan kiri.

e.Pasang pegas pada sealnya dan belahan seal harus menempel (tidak ada celah).

f. Geser sealnya sepanjang poros pelan-pelan dan hati-hati kedalam rumah dan tekanan perlahan sampai menempel pada dinding sebelah dalam.Memasang seal tali dari asbes

Dalam memasang seal tali asbes ini harus digunakan ukuran dan tipe yang sudah ditentukan oleh pabriknya.

a.Buka murnya dan keluarkan seal yang lama.

b.Bersihkan bagian-bagiannya dengan kain yang bersih.

c. Lingkarkan tali asbes yang baru pada poros dan potong sepanjang keliling poros (ujung yang satu menempel ujung yang lain). Ujungnya harus terpotong miring 45' untuk membantu mencegah kebocoran yang lewat sambungan.

d. Tekan lingkaran tali asbes kedalam penekan.

e.Kira-kirakan jumlah dari lingkaran tali yang dibutuhkan. Rumahnya harus diisi sampai batas tertentu dimana mur mulai memegang ulir dengan baik.

f. Rencanakan posisi sambungan setiap lingkaran tali untuk mendapatkan maksimum tahanan terhadap bocor.

g. Potong dan pasang lingkaran tali asbes dengan posisi sambungan yang beerlawanan.

h. Tekan setiap tali asbes masuk kedalam rumah sambil diperiksa porosnya harus bisa berputar dengan tidak ada penahanan yang berlebihan.

i. Pasang kembali mumya.

j. Kencangkan murnya sampai tali asbes tersebut menjadi seal.

k. Setelah digunakan beberapa waktu seal ini akan mengecil. Kencangkan lagi murnya.

Memasang seal mekanik

Seal mekanik digunakan diantara porosyang berputar dengan rumahnya, seperti pompa rotasi. Seal ini terdiri dari dua permukaan yang saling bergesekan, yang satu terpasang pada poros dan yang lain pada rumahnya. Permukaan seal 90' dengan porosnya.

Bahan dari seal ini tergantung perencanaannya, kegunaannya dan cairan yang dialirkan.

Bila akan menggand seal periksa apakah bahan seal tadi cocok seperti yang dianjurkan oleh pabriknya.

Bila memasang seal mekanik harus mengikuti petunjuk dari buku instruksinya.

1 .Bersihkan poros dan rumahnya.

2.Bersihkan poros dan rumahnya dalam ketentuan pabriknya, dan bersihkandari kerusakan dan ujung-ujung tajam.

3.Karena seal mekanik ini harus presisi dan mungkin rapuh, pemasangannya harus hati-hati.

4 Seal yang baru biarkan terbungkus dari pabriknya sampai saat pemasangan.

5.Seal yang sudah dipakai dan akan dipasang lagi harus diperiksa dari keausan dan kerusakan.

Bila permukaan seal aus, seal yang baru harus dipasangkan atau kalau keadaan memaksa bisa digosok lagi (lapping).

Gosok sealnya pada pelat gosok yang diberi serbuk penggosok dan dijaga permukaannya selalu tegak lurus dengan lubangnya.Daftar Isi

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISI ii

1.Konsep Umum Perawatan Mesin 1

2.Prosedur Perencanaan Perawatan 7

3.Oli dan Gemuk 23

4.Pelumasan 32

5.Bantalan ..36

6.Seal .62

Dilarang memperbanyak sebagian / seluruhnya atau

memperjualbelikan buku ini dengan alasan apapun tanpa izin tertulis dari Politeknik Manufaktur Timah (POLMAN-TIMAH).

Kata Pengantar

Diktat ini disusun untuk dipergunakan di Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN-ITB), untuk efisiensi dalam pengajaran dan sebagai diktat pegangan mahasiswa.

Setelah memahami pengajaran Teknik Pemeliharaan Mesin dengan bantuan diktat ini, mahasiswa diharapkan mampu menangani pemeliharaan mesin dengan tepat dan mampu melakukan perbaikan-perbaikan sederhana.

Untuk menambah pengetahuan lebih jauh diharapkan mahasiswa masih mencari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan materi tersebut diatas.

Harapan penyusun diktat ini dapat membantu menambah, mengembangkan pengetahuan mahasiswa dalam pelajaran Elemen Mesin.

Penyusun