tor supervisi bendung naikolan
DESCRIPTION
kerangka acuan kerja supervisi bendungTRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN KERJA
PEKERJAAN :PENGAWASAN PEMBANGUNAN BENDUNG
NAIKOLAN - LABAT
KOTA KUPANG
1. PENDAHULUAN
Setiap pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus menendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung secara efektif.Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan request dan mendapat persetujuan pengawas yang berkompeten yang akan mengawasi secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dana dan kompleksitas pekerjaan.Konsultan Pengawas bertujuan untuk mengawsai pekerjaan konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan pekerjaan.Kinerja Pengawasan di lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. PENJELASAN UMUM
Pemilik Proyek : Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang.
Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan - Labat L o k a s i : Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota KupangTahun Anggaran : 2010
Informasi FasilitasBendung : - Lebar Total Bendung : 14,50 m
- Tinggi Bendung : 1,80 m- Tinggi Air di atas Mercu : 2,5 m- Type Kolam Olak : Type Bucket- Jembatan- Free Intake Type Galeri Pipa Saringa Membrane- Pintu penguras- Broncaptering- Water Traetment- Pipa Transmisi- Reservoir- dll sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana yang tertuang dalam
Uraian BOQ Pelaksanaan
3. LATAR BELAKANG
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat - 2010 1
Meningkatnya jumlah penduduk disuatu daerah akan mendorong peningkata kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan serta kebutuhan air. Dilain pihak kondisi alam di Kota Kupang yang cenderung mengalami kekeringan menyebabkan sulitnya memenuhi kebutuhan akan air bersih. Terbatasnya ketersediaan potensi air permukaan merupakan salah satu hambatan bagi pengembangan sektor penyediaan air baku . Keadaan inilah yang menyebabkan perlunya dicari solusi pemanfaatan potensi air permukaan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar akan air baku ini maka Pemerintah berusaha meningkatkan dan memberdayakan potensi air permukaan melalui pembangunan bendung untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat kota kupang.
4. MAKSUD DAN TUJUAN
Secara umum maksud dan tujuan dari kegiatan Pengawasan Teknis/Supervisi adalah :a. Melaksanakan supervisi / pengawasan dalam pekerjaan konstruksi pembangunan Bendung
Naikolan-Labat, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan tersebut dapat sesuai dengan persyaratan teknis, teknologi dan filosofi setempat.
b. Melakukan pengendalian dan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan pembangunan/penataan fisik (konstruksi).
c. Melakukan pengawasan pelaksanaan fisik baik mengenai mutu, kualitas maupun ketepatan waktu kerja.
d. Melakukan pengawasan untuk kelancaran pelaksanaan baik dalam hal mutu pekerjaan ketertiban, kerusakan, kecelakaan, penyimpangan pekerjaan maupun perselisihan.
e. Pengaturan penggunaan bahan untuk Pekerjaan baik mengenai asal bahan penilaian/penelitian bahan dan status pelarangan penggunaan bahan.
f. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai penyerahan Pekerjaan penyimpangan dari rencana perhitungan Pekerjaan lebih atau kurang dan perpanjangan waktu pelaksanaan
g. Pemeriksaan gambar-gambar pelaksanaan sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As-Built Drawing) yang dibuat oleh Penyedia jasa
h. Waktu pelaksanaan pengawasan yaitu selama masa pelaksanaan konstruksi sampai dengan Serah Terima Pertama Pekerjaan Fisik dari penyedia jasa.
Pada pekerjaan dan pembangunan fisik yang dibiayai oleh Negara, setiap prosesnya akan memerlukan tindakan Pengawasan / Supervisi sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan arah yang benar dan mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan yang mungkin terjadi, terutama dari aspek teknis pembangunan.
Pada tahap pelaksanaan pembangunan, secara umum pekejaan pengawasan / supervisi pelaksanaan fisik di lapangan ditugaskan pada PIHAK KEDUA yaitu Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas akan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan Pemborong/Kontraktor, menyangkut aspek mutu, kegiatan teknik yang dikerjakan Kontraktor selama pelaksanaan berlangsung.
Secara kontraktual, Konsultan Pengawas bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang. Dalam kegiatan organisasi Konsultan Pengawas akan mendapat bantuan dan bimbingan untuk menentukan arah pekejaan pengawasan dari Pengelola Administrasi dan Keuangan serta bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang.
5. KRITERIA PENGAWASAN
Dalam pekerjaan pengawasan seperti ini yang dimaksud pada lingkup penugasan di atas, Konsultan Pengawas harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum PekerjaanSetiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai memberi hasil yang ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Persyaratan obyektif
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat - 2010 2
Pelaksanaan Pekerjaan pengaturan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran pekerjaan.
3. Persyaratan FungsionalPekerjaan Pengawasan pelaksanaan baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.
4. Persyaratan ProseduralPenyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku antara, lain:
Ketentuan yang berlaku untuk pekerjaan proyek yang bersangkutan yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat. Peraturan-peraturan teknis yang berlaku.
6. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
6.1 Umum
Sesuai dengan tugas pengelola proyek setiap bagian Pekerjaan pengawasan yang diselenggarakan oleh Konsultan Pengawas untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud dan untuk pemecahan persoalan yang timbul, Konsultan Pengawas memberikan arahan, bimbingan sampai dengan persetujuan dari PPK.
6.2 Masukan Informasi
a. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi vang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pejabat Pembuat Komitmen dalam pengarahan penugasan ini.
b. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya baik yang berasal dari proyek maupun yang dicari sendiri, kesalahan pengawas dan supervisi sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggungjawab Konsultan Pengawas.
c. Informasi pengawasan yang umumnya terdiri dari :
1. Dokumen pelaksanaan dari pekerjaan yaitu : Gambar-Gambar pelaksanaan Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS) Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan penyedia jasa Penawaran penyedia jasa
2. Bar Chart dan Curva S yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan dan supervisi pada pekerjaan tersebut di atas.
3. Informasi lainnya
6.3 Ruang Lingkup Kegiatan
Konsultan Pengawas sesuai dengan item pekerjaan pengawasan dan supervisi pelaksanaan yang dihadapi harus merinci sendiri kegiatannya yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Persiapan.
Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan dan supervisi.
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat - 2010 3
Mengecek dan selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Teknis Proyek untuk disetujui, mengenai jadwal pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pemborong / Kontraktor antara lain meliputi Time Schedule berbentuk kurva "S".
b. Kegiatan Pekerjaan Teknis (Pengawasan Lapangan) :
Melaksanakan Pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus dimonitor sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya
Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau di tempat kerja lain.
Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan Jadwal yang ditetapkan serta kondisi yang tercantum dalam Dokumen Kontrak terpenuhi.
Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan, serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan penambahan biaya dan waktu serta tidak menyimpang dari kontrak dapat langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada Pengelola Teknik Proyek.
Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
c. Konsultasi
Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pengelola Teknik Proyek untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan unsur Pengelola Teknik Proyek, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat I (satu) minggu kemudian.
d. Pelaporan
Memberikan laporan dan pendapat yang bersifat teknis dan administratif kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Pengelola Teknik Proyek mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan pemborong dan perbandingan dengan apa yang tercantum dalam dokumen proyek.
Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal Pekerjaan yang telah disetujui.
Memeriksa bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan oleh pemborong/kontraktor yang termuat dalam laporan pemborong/kontraktor.
Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong terutama yang mengakibatkan tambahan atau berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop Drawing).
e. Penyiapan Dokumen
Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan pembayaran.
Memeriksa di lapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan atau pengurangan Pekerjaan guna keperluan pembayaran.
Mempersiapkan formulir laporan harian, mingguan dan bulanan, berita acara kemajuan Pekerjaan berita acara penyerahan pertama dan kedua.
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat - 2010 4
Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing) sebelum Serah Terima Pertama
Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama serta mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan.
7. PRODUK KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan Konsultan Pengawas berdasarkan penugasan pengawasan adalah :
1. Laporan PendahuluanBerupa program kerja, lingkup tugas pengawasan, metode pelaksanaan dan pengarahan sumber daya (tenaga, alat dan keuangan). Laporan dibuat dalam 5 (lima) eksemplar dan disampaikan 1 minggu setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) penyedia jasa/Kontraktor.
2. Laporan Kemajuan Pekerjaan/Bulanan (Monthly Report)
Laporan ini mencakup himpunan kegiatan yang disusun menggunakan format standart yang ditentukan proyek. Informasi yang harus tercakup dalam dalam laporan bulanan ini terutama masalah menyangkut tingkat kemajuan pekerjaan dan tingkat penyerapan dana/pembayaran, masalah dan hambatan selama bulan berjalan dan rencana kegiatan untuk bulan berikutnya. Laporan bulanan didukung oleh dokumentasi kegiatan selama bulan berjalan. Laporan Bulanan dibuat dalam rangkap 5 (lima) eksemplar dan disampaikan pada setiap akhir bulan.
3. Laporan Akhir, yang berisi :
-Evaluasi Pengawasan-Evaluasi Pelaksanaan-Operasi dan pemeliharaan-Pengembangan dimasa mendatang-Foto sebelum dan sesudah pekerjaan konstruksi
Laporan dibuat dalam rangkap 5 (lima) eksemplar dan disampaikan pada saat serah terima kedua Kontraktor.
8. TENAGA / PERSONIL
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga yang memenuhi dan memadai kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besaran) proyek maupun tingkat kekomplekan proyek tersebut, yaitu terdiri dari
A. TENAGA PROFESIONAL
1. Team Leader merangkap Site Engineer (SE) 1 orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja profesional sedikitnya 6 (enam) tahun dalam pengawasan Bangunan Sumber Daya Air
2. Chief Inspector (SE) 1 orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja profesional sedikitnya 4 (empat) tahun dalam pengawasan Bangunan Sumber Daya Air
B. TENAGA SUB PROFESIONAL
1. Pengawas Lapangan/Inspektor ( 2 orang )Minimal Lulusan dari Sekolah Teknik Menengah atau SMA dengan pengalaman kerja sedikitnya 3 (tiga) tahun dalam pekerjaan pengawasan pekerjaan sipil
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat - 2010 5
C. TENAGA PENDUKUNGAdministrasi/Operator KomputerLulusan dari SMA dengan pengalaman kerja sedikitnya 3 (tiga) tahun dalam mengelola administrasi keuangan untuk pekerjaan pekerjaan sipil
9. PERALATAN
Konsultan dapat menyewa peralatan kantor berupa Komputer, Printer dan sewa kendaraan operasional selama menjalankan tugasnya.
10. BIAYA
Biaya untuk pelaksaanaan pekerjaan :
Biaya pekerjaan pengawasan
Biaya Pekerjaan pengawasan untuk Konsultan Pengawas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu berdasarkan penawaran/billing rate Konsultan Pengawas dan hasil negosiasi dengan pihak proyek.
Sumber biayaSumber biaya pelaksanaan pekerjaan terdapat dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) ……..
11. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan pengawasan adalah selama pelaksanaan Pekerjaan fisik hingga selesainya serah terima kedua, dimana untuk Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat dalam jangka waktu 150 hari kalender.
12. PENUTUP Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencarai bahan masukan lainnya yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjuntnya konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
Kupang, 2010Mengetahui / Menyetujui,
Pejabat Pembuat KomitmenBidang Pengairan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang
Panitia Pengadaan Barang/Jasa melalui Pemilihan Langsung/Penunjukan Langsung
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat - 2010 6
............................................................NIP ………………………………
............................................................Ketua
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Pembangunan Bendung Naikolan – Labat - 2010 7