tor serah terima aset pbl 2015

18
KERANGKA ACUAN KERJA HIBAH/ALIH STATUS (SWAKELOLA) 1

Upload: cuteeve7102

Post on 05-Sep-2015

114 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Tata Cara Serah Terima Aset

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA

HIBAH/ALIH STATUS(SWAKELOLA)

TAHUN ANGGARAN 2015KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)HIBAH/ALIH STATUSI .LATARBELAKANG

a. Dasar HukumSerah terima asset didasarkan pada:a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,c. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN,d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN,e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan BMN di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum,f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umumb. Gambaran UmumBarang Milik Negara (BMN) merupakan barang yang diperoleh atas beban Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) melalui DIPA atau barang yang berasal dari perolehan lain yang sah. BMN di lingkungan Direktorat Bina Penataan Bangunan dan Lingkungan keberadaannya tersebar di seluruh wilayah kerja SNVT PBL Provinsi. Keberadaan BMN yang merupakan hasil pembangunan atau berupa asset ini perlu diatur statusnya, apakah akan digunakan, dimanfaatkan, dihapus atau dipindahtangankan. Penghapusan BMN ditujukan kepada barang bergerak berdasarkan pertimbangan teknis karena barang tidak dapat digunakan lagi, hilang, dan pertimbangan ekonomis. Sedangkan penghapusan untuk barang tidak bergerak berdasarkan pertimbangan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, terkena planologi kota, kebutuhan organisasi, dan efisiensi.Adapun garis besar prosedur penghapusan mencakup :1. Laporan/usulan tentang penghapusan BMN oleh Unit Pemakai Barang2. Pembentukan panitia penghapusan3. Penelitian dan penilaian Panitia Penghapusan terhadap BMN yang bersangkuran dikeluarkannya Surat Keputusan Penghapusan

Selanjutnya visi pengelolaan aset negara dilakukan tidak hanya sekedar bersifat teknis administratif semata, melainkan sudah bergeser ke arah bagaimana berfikir layaknya seorang manajer aset yang harus mampu meneruskan kebutuhan barang milik negara secara nasional dengan akurat dan pasti, serta meningkatkan manfaatnya. Oleh karena itu pengelolaan asset negara harus ditangani oleh SDM yang profesional dan handal dan mengerti peraturan yang berlaku.Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, salah satu fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya yang ada kaitannya dengan pembinaan dan fasilitasi proses penyerahan proyek selesai dimana untuk pelaksanaan fungsi ini dilimpahkan kepada salah satu bagian di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya yaitu Bagian Umum.Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Jambi pada kegiatan Penataan Bangunan Provinsi Jambi mempunyai salah satu tugasnya adalah mengelola BMN yang perlu didorong sekaligus membantu memfasilitasi dalam mengusulkan penetapan status BMN yang masih dikelolanya ke unit kerja di atasnya. Karena dengan adanya penetapan status, maka pengguna dan/atau kuasa pengguna barang dan/atau pengelola barang akan dibebaskan dari tanggung jawab administratif dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.Kuasa Pengguna Barang atau unit satuan kerja yang akan menetapkan status BMN, khususnya proyek-proyek yang telah selesai dilaksanakan, perlu mengajukan permohonan penghapusan atau alih status BMN kepada Pengguna Barang. Kemudian Pengguna Barang mengajukan permohonan penetapan status BMN ini ke tingkat yang lebih tinggi yaitu kepada Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara yang akan memproses alih status BMN bekerjasama dengan Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, sebagai Pengelola BMN. Untuk melaksanakan proses alih status dan penghapusan ini, unit kuasa pengguna barang atau satuan kerja perlu mendapatkan pendampingan/fasilitasi untuk mempermudah koordinasi antara satuan kerja dengan pengguna barang di tingkat Pusat, dan Pengelola Barang yang akan mengeluarkan Surat Keputusan Alih Status dan Penghapusan BMN.c. Alasan Kegiatan DilaksanakanKegiatan serah terima aset ini merupakn salah satu tugas yang harus dilakukan setelah pelaksanaan pembangunan PSD yang dilaksanakan di provinsi Jambi melalui kegiatan ini, diharapkan proses serah terima aset tersebut menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Beberapa permasalahan yang mendasar dan merupakan :a. Inefektifitas dan inefisiensi pelaksanaan alih status BMN di Provinsi.b. Belum tepatnya sasaran, mutu, waktu serta administrasi (evaluasi dan pelaporan) dalam program serah terima aset di Pejabat Pembuat Komitmen Penataan Bangunan Provinsi Jambi Sehingga belum seperti yang diharapkan (ditargetkan).I I. MAKSUD DAN TUJUAN1. Maksud KegiatanPetunjuk pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Tim pelaksana dalam kegiatan Serah Terima Aset yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan dan diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.2. Tujuan KegiatanTujuan kegiatan Serah Terima Aset ini adalah: Terselesaikan dan terselenggaranya proses-proses alih status BMN kepada pihak yang berwenang dan penghapusan BMN pada Kegiatan Penataan Bangunan Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga tercapainya kinerja satuan kerja yang lebih efektif dan efisien.III. INDIKATOR KELUARAN 1. Indikator Keluaran (Kualitatif)Potret pelaksanaan program dan dokumentasi Penyelenggaraan Kegiatan Serah Terima Aset2. Keluaran (Kuantitatif)Laporan penyelenggaraan Serah Terima Aset di kegiatan Penataan Bangunan Provinsi JambiIV. CARA PELAKSANAAN KEGIATANPelaksanaan kegiatan Serah Terima Aset ini dilakukan secara swakelola oleh staf Penataan Bangunan Provinsi Jambi bersama dengan instansi terkait seperti Bagian Umum Setditjen CK, Inspektorat Jenderal Kementerian PU dan PERA serta organisasi lain yang dianggap perlu.Pelaksanaan kegiatan dikelompokkan sebagai berikut:a. Tahap Persiapan 1. Mempersiapkan SK Tim swakelola dengan berkoordinasi antara

Satker (penanggung jawab kegiatan dan Struktural) 2. Melakukan rapat koordinasi di Provinsi Jambi 3. Bersama Tim Pelaksana menyepakati format-format yang dimaksud 4. Membuat program kerja (Jadwal, tenaga, bahan dan alat)b. Tahap Pelaksanaan1) Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam proses serah terima asset ini dengan melibatkan instansi dari pusat dan dari daerah di kab/kota terkait,2) Menganalisis dan memfasilitasi penyelesaian masalah yang timbul pada saat serah terima aset, serta dibuat risalah rapata) Untuk pekerjaan yang menjadi tanggungjawab dari Tim Pelaksana :(1). Mengkomunikasikan serta melakukan review hasil pembahasan,menindaklanjuti hasil pembahasan, dan menyampaikan arahan untuk penyelesaian permasalahan kepada instansi terkait di pusat;(2). Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan serah terima aset BMN di lingkungan Provinsi Jambi(3). Ketertiban penyampaian laporan melalui SABMNc. Tahap Akhir

Membuat Laporan Pelaksanaan KegiatanV. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Serah Terima Aset ini dilaksanakan di wilayah Provinsi JambiVI. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

1. Pelaksana KegiatanPelaksana kegiatan ini adalah TIM Swakelola menyiapkan tenaga dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat sesuai lingkup kegiatan ini dengan latar belakang pendidikan sarjana S1 dari unit kerja pengguna jasa / Direktorat Bina Penataan Bangunan dan Lingkungan dan Tenaga Ahli / nara sumber dari luar jika dianggap perlu. Susunan TIM Swakelola terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana, dan Tim Sekretariat .2. Penanggungjawab KegiatanPenanggungjawab kegiatan adalah Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Jambi Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.3. Penerima Manfaat Kegiatan

Penerima manfaat adalah Pemerintah dan stakeholder terkait bidang Pengelolaan asset BMN di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya.VII. JADWAL KEGIATANWaktu Pelaksanaan Kegiatana. Waktu Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan b. Kegiatan ini terdiri dari koordinasi dan penyusunan laporan di ibukota Provinsi Jambi serta kunjungan ke lokasi kegiatan.VIII. BIAYA1. Biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan pada Biaya Anggaran DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 63.000.000, pada kegiatan Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Jambi Direktorat Jenderal Cipta Karya,2. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara swakelola.I X. P EN U TU P1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar, agar dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis kertas, tulisan, maupun sampul dll., atau minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berlaku.

5Jambi, Maret 2015

An. Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Jambi

MARLINA, ST

NIP. 19750922 200812 2 001

8