tor peningkatan kapasitas okp

Upload: ifan-rustandy

Post on 07-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pemuda

TRANSCRIPT

11

LATIHAN DASAR KEPEMUDAAN

A. Landasan Pemikiran

Catatan sejarah menunjukkan bahwa peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara adalah keniscayaan berkat implikasi pemuda. Begitupun sejak pra-kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga sekarang ini. Pemuda senantiasa menjadi katalisator utama saat terjadinya momentum perubahan untuk kemajuan NKRI. Salah satu bentuk konsolidasi pemuda NKRI kontemporer yaitu pada tahun 1998 yang dinamakan sebagai: Gerakan Reformasi. Urgensi NKRI kontemporer demi terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik yaitu terjaminnya keberlanjutan eksistensi pemuda.Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki pemuda-pemuda unggul. Keberhasilan suatu bangsa memberdayakan pemuda-pemudanya akan mengubah potensi-potensi yang ada dalam diri pemudanya menjadi suatu kapasitas yang lebih unggul. Urgensi NKRI demi terjaminnya keberlanjutan eksistensi pemuda yaitu dengan memberdayakan pemudanya. Hal itu membutuhkan Political Will yang sinergis dan berkesinambungan antar-stakeholders dan pengejawantahannya yaitu berupa kebijakan yang pro-aktif meningkatkan potensi pemuda-pemuda NKRI menjadi pemuda unggul. Dengan begitu, cita-cita NKRI menjadi bangsa yang besar dapat segera terwujud.Kata kunci sosok pemuda unggul NKRI adalah Problem solver. Kapasitas pemuda unggul terletak pada kemampuannya menyelesaikan setiap permasalahan yang berlaku ataupun kemampuan mengusahakan terjaminnya kebutuhan untuk masyarakat. Untuk melahirkan pemuda dengan keunggulan seperti penjelasan sebelumnya, maka perlu dibekali pemahaman tentang kearifan lokal (local wisdom) yang sesuai dengan karakteristik suatu daerah, baik secara geografis maupun secara kultural. Urgensi pemuda unggul memiliki pendidikan tentang kearifan lokal (local wisdom) yaitu lahirnya idealisme mempertahankan keberlangsungannya.Pemuda unggul adalah pemimpin yang berpikir kebangsaan membangun potensi daerah. Setelah memiliki pemahaman tentang kedaerahan, memiliki pemahaman tentang wawasan kebangsaan-nasionalisme juga penting agar menjadi pribadi yang kaya akan intelektual dan utamanya agar tidak ada hal-hal yang negatif yg terjadi skala nasional tersebar hingga ke daerah-daerah.Secara sederhana, permasalahan yang dihadapi NKRI kontemporer terkait dengan integritas dari mayoritas pemimpin yang berkuasa. Realitas saat pejabat mempertanggungjawabkan kompetensinya, berakhir dengan tuntutan penjara. Banyaknya kasus korupsi yang terungkap beberapa tahun belakangan, menunjukkan bahwa para pemimpin NKRI telah lama kehilangan integritasnya.Faktor hilangnya integritas adalah dampak dari ketidakmandirian seseorang. Pemimpin yang tidak memiliki kemandirian senantiasa di intervensi oleh pihak lain dalam pembuatan kebijakan. Korupsi oleh mayoritas pemimpin sekarang ini dilakukan dengan pihak-pihak yang tentunya tidak memikirkan kesejahteraan keseluruhan masyarakat NKRI.Peradaban membutuhkan pemimpin-pemimpin dengan idealisme yang cinta terhadap bangsa, negara, dan seluruh masyarakat di dalamnya. Hilangnya integritas dan disertai ketidakmandirian dalam diri seorang pemimpin merupakan hasil dari kurangnya penanaman idealisme cinta NKRI. Untuk melahirkan pemuda unggul, maka proses penanaman idealisme tentang cinta bangsa, negara, dan seluruh masyarakat di dalamnya, sepatutnya menjadi agenda yang berkelanjutan dan melibatkan siapapun yang menginginkan terbentuknya peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara di NKRI.Megapolitan Strategis Indonesia (MSI) sebagai suatu yayasan CSR memiliki tanggung jawab moril untuk turut menciptakan pemuda unggul demi terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di NKRI. Pengejawantahannya kemudian, MSI menawarkan kerjasama dengan stakeholders terkait khususnya kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA). Bentuk penawaran kerjasamanya yaitu pengadaan pelatihan-pelatihan dengan materi-materi (terlampir) yang komprehensif untuk pembangunan kapasitas individu dari para organisatoris kepemudaan yang tersebar di beberapa daerah-daerah NKRI.

B. Indikator Pengembangan Kapasitas; Kriteria

1. Jujur: Absensi, Games (taati peraturan dan hindari larangan, kebiasaan =/=> kebenaran seharusnya kebenaran => kebiasaan), akui potensi, mengakui kegagalan sebagai sumber belajar, bahwa kesuksesannya hari ini adalah hasil kontribusi/peran orang banyak, potret diri dalam multidimensi hidup, mengakui asal daerah.2. Toleransi: toleransi beragama, menjalankan fungsi penciptaan, Radius of Trust, Sharing (mau jadi pendengar dan pembicara yang baik, pola hubungan x = sinergi.3. Disiplin: Absensi (tepat waktu=bintang, telat=manyun, absen=memble), jadwal kegiatan ketat, saat berbagi /presentasi (sesuai waktu yang diberikan), menuliskan yang mau dikerjakan, menjalankan yang sudah ditulis, games, disiplin terhadap fokusnya.4. Kerja keras: Jadwal kegiatan yang ketat, tujuan harus jelas dan menyusun rencana dengan rinci/detail, butuh proses panjang yang membutuhkan banyak perjuangan, pantang menyerah dan gigih.5. Kreatif: proyeksi 10 tahun, impian seimbang, kreatif ciptakan peluang, berani menjadi pioneer, mau ke daerah yang jarang dikunjungi, Future Search (ide/usulan program), nama dan yel-yel kelompok (kreasi kelompok), Transfer Data (ciptakan kode yang efektif untuk sampaikan pesan).6. Kemandirian: Game (ambil keputusan sendiri, percaya diri melangkah), eksistensi diri.7. Demokratis: Organisasi, sharing, diskusi (future search), yel / dinamika kelompok.8. Rasa ingin tahu: presentasi, travelling untuk cari pengalaman, sharing (tanya jawab), value negara sukses sebagai pembanding.9. Kebangsaan: Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, manfaat / prestasi = lebih panjang usianya dari usia kita, tidak korupsi.10. Cinta tanah air: berprestasi untuk negara, kualitas pemimpin meningkat, contoh: pemimpin mencontek= merusak karakter anggota.11. Menghargai prestasi: Sharing, Presentasi peserta/pelatih (menjadi pendengar yang baik), prestasi masa lalu dan masa depan yang ingin ditoreh di masa depan, prestasi masa lalu.12. Komunikatif: Sharing , games, presentasi, dialog-hikmah games.13. Cinta damai: berdamai dengan wilayah yang dikunjungi, membawa manfaat, menghargai adat/aturan lokal wilayah.14. Gemar membaca: buku berpengaruh, belajar dari tokoh, perjalanan, arti dari nama, yang ditanamkan di keluarga.15. Peduli Lingkungan: menyesuaikan diri dengan lingkungan baru / wilayah yang dikunjungi, manusia sebagai khilafah = memakmurkan bumi, cosmic dance (we are just a link in time).16. Peduli sosial: peduli sosial = bahagia = berbagi, role model, hidup bermasyarakat, seimbang amal.17. Tanggung jawab: Games (tali berjalan, transfer data, spinning), tanggung jawab terhadap masa depannya, peran dan tanggung jawab.

C. Indikator Pengembangan Kapasitas; Kepemimpinan

NoKompetensi / SubkompetensiLingkupIndikator PerformansiPengalaman PembelajaranSumberPembelajaran

1.Menjelaskan dan menerapkan Pentingnya kompetensi Kehidupan Organisasi 3-I (Idealis, Independent, dan Integritas)1. Konsep Dasar dan Prinsip Peningkatan Kemampuan KO3I untuk membentuk dan membangun karakter para pelaku organisasi. (referensi; best practicesdari berbagai negara / peradaban)2. 3. Tujuan Pelatihan KO3I untuk wujudkan cita-cita bangsa.4. Pengertian dan makna perubahan mindset tentang peran pemimpinPraktis pengembangan dan peningkatan kompetensi Kehidupan Organisasi 3-I; Idealis, Independen dan Integritas (KO3I).

Kosep dasar KO3I:

Membangun karakter organisasi yang idealis> sadar bahwa berorganisasi membutuhkan pemimpin berpengetahuan (intelektualitas) yang mumpuni agar terbentuk Visi yang jelas (Visioner).

Membangun karakter organisasi yang mandiri dan berintegritas> dilakukan oleh pemimpin dengantanpa paksaan dansukacita agar memperoleh kepercayaan (TRUST). Tujuan pelatihan KO3I: Menggali potensi diri dan menemukan peluang.

Membentuk kepribadian pemimpin yang menjadi teladan bagi anggota dan lingkungannya. Menciptakan pemimpin yang punya cita-cita dan optimisme untuk kehidupan berorganisasi yang intelek (kreatif dan inovatif), visioner, mandiri, kredibel, dan berintegritas.

Pemimpin yang sadar bahwa tanpa mempertahankan keberlangsungan kearifan lokal (local wisdom) dalam kehidupan masyarakat daerah akan menimbulkan disintegrasi.

Pemimpin yang sadar tentang perlunya membantu anggota wewujudkan impian organisasi / lembaga dan sekaligus wujudkan cita-cita bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 45

Cakupan pengertian, filosofi dan tujuan KO3I:

Mengubahmindsetpeserta agarlebih idealis optimis, mandiri, positif, berencana, menghargai hidup dan waktu serta selalu ikhlas bekerja sebagai organisatoris agar terwujudnya masyarakat adil makmur di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mengubah mindset peserta agar menjadi sosok pemimpin yang berpikir kebangsaan, dan membangun potensi daerah.

Mengubah mindset peserta agar berperan aktif mempertahankan keberlangsungan keberadaan kearifan lokal (local wisdom) daerah-daerah

1. Penjelasan & Pengantar Materi2. 3. Komunikasi dan interaksi aktif4.

KO3I WAY; Idealis, Independen, dan Integritas.(Pemateri)

2.Menjelaskan Pentingnya Mengenal Potensi (diri, lembaga/organisasi dan Indonesia)1. Konsep dasar & prinsip pengubahan mind set menjadi lebih optimis, positif & berencana2. 3. Pentingnya Audit Kompetensi.4. 5. Pentingnya mengetahui keunggulan diri, organisasi, negeri.Pentingnya menulis daftar impian 10 tahun ke depan.

1. Mengenal potensi dan keunggulan diri, lembaga atau organisasi yang dijalankan dan terbentukrasa syukur, rasa optimismedan bangga berprofesi sebagai pemimpin sekaligus sebagai warga bangsa Indonesia.

2. Membiasakan diri untuk menulis impian berdasarkan pengalaman masa lalu, kondisi masa kini serta potensi dan keunggulan (fitrah penciptaan), mengkomunikasikannya kepada orang-orang terdekat, dan berniat serta bertekad (istiqomah) mewujudkannya.

3. Menjelaskan bahwa bila kita telah memiliki impian yang seimbang dan terukur, maka alam semesta akan bekerja untuk membantu mewujudkannya sesuai dengan usaha yang dikerahkan untuk itu.

4. Menyampaikan dahsyatnya kekuatan niat bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.Refocus

Penjelasan materi

Dinamika Kelompok

Games Persahabatan

Mengisi lembar kerja

Sharing

Presentasi slide, videoKO3I WAY; Idealis, Independen, dan Integritas.(Pemateri)

3.Menjelaskan Pentingnya untuk Mencari dan Meraih Peluang1. 2. Konsep dasar Peluang berdasarkan bidang dan wilayah organisasi.

Konsep kearifan lokal (local wisdom) dan urgensi mempertahankan keberlangsungannya3. Penyelarasan peluang diri dengan segala potensinya dengan aspek kewilayahan1. Mampu menghubungkan antara potensi diri dgn banyaknya peluang di berbagai bidang kehidupan u/mewujudkan keunggulan bangsa (melalui Visi yang dibentuk).2. Mampu menghubungkan antara potensi diri dengan keunggulan dan potensi wilayah (keunggulan bangsa, provinsi, kabupaten / kota, kecamatan, desa tempat tinggal atau mengabdi).3. Mampu menjelaskan pentingnya mempertahankan keberlangsungan kearifan lokal (local wisdom) dalam kehidupan masyarakat di daerah.4. Mampu sadarkan pemimpin dan anggota organisasi akan perlunya memiliki organisasi dengan anggota (SDM) yang unggul serta Aset yang berkelanjutan (sustainable), untuk membantu pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dengan bonus demografi pada tiga dekade mendatang.1. 2. Refocus3. 4. Presentasi dan Penjelasan materi5. 6. Visualisasi dengan Melihat berbagai contoh (case study)

Pengisian lembar kerjaKO3I WAY; Idealis, Independen, dan Integritas.(Pemateri)

4.Menjelaskan pentingnya pembiasaan dalam Pengelolaan Organisasi yang Profesional1. 2. Pentingnya menyadari kekuatan fokus.3. 4. Pentingnya penyusunan rencana kerja sebagai konsekuensi logis sebuah fokusPentingnya penyusunan sebuah proses kerja1. Fokus adalah faktor utama meraih kesuksesan yang gemilang.2. Terbiasa mendetailkan, memvisualisasi rencanadengan prinsip piramida terbalik atau dari akhir ke awal.3. Terbiasa berpikir holistik, teratur, berjangka panjang untuk wujudkan cita-cita impian.4. Sadar bahwa segala sesuatu haruslah melaluiproses yang runtun dan tertib. Perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan tuntas1. 2. Refocus3. 4. Presentasi dan Pengantar materi5. 6. Simulasi7. 8. Games9. 10. Berenung dan pengisian lembar kerjaVisualisasiKO3I WAY; Idealis, Independen, dan Integritas.(Pemateri)

5.Menjelaskan pentingnya Keterampilan Merencanakan Masa Depan OrganisasiPentingnya penyusunan Peta Kehidupan Berorganisasi

Pentingnya penyusunan manajemen waktu

Pengenalan dan pendalaman role model1. Mampu membuat Peta Kehidupan Berorganisasi, memetakan masa lalu, masa kini, dan masa depan (faktor historis), ataupun faktor sosiologis, dan psikologis, dalam sebuah lembar kertas agar kehidupan berorganisasi lebih bermanfaat dan lebih terarah.2. Menyadari bahwa kehidupan berorganisasi ibarat sebuah perjalanan. Perjalanan yang baik membutuhkan peta dan kompas agar tidak tersesat.3. Hidup ada dalam bingkai waktu yang terbatas. Semua akan berakhir bila memang sudah saatnya. Perjalanan kehidupan organisasi adalah sebuah rangkaian idealisme berlandaskan pengetahuan (intelektualitas), independensi yang berlandaskan visi yang kuat dan sikap kemandirian, serta integritas berlandaskan dari tingkat kepercayaan (Trust) masyarakat ataupun lingkungan terhadap organisasi.4. Menetapkan prioritas kegiatan dan target lima tahunan (harian, mingguan, bulanan).5. Menyadari perlunyaRole Model, tokoh panutan yang menginspirasi.1. 2. Refocus3. 4. Presentasi dan Pengatar Materi5. 6. Menyusun Peta Kehidupan Berorganisasi7. 8. Berbagi pasangan, kelompok dan kelas9. 10. Membuat pembiasaanManajemen waktuKO3I WAY; Idealis, Independen, dan Integritas.(Pemateri)

D. Metodologi

Pelatihan KO3I terdiri atas 3 proses utama dengan peserta sebagai tokoh utama dan sentral: Pertama, Future Search: diskusi tanpa suara, untuk memutuskan prioritas program tindak lanjut (follow up and action plan dalam bentuk mind-map dan dipresentasikan kepada seluruh anggota). Perubahan pola pikir (mindset) dan karakter. Kedua, pembiasaaan dan berbagi kisah sukses organisasi yang idealis, independen dan berintegritas. Serta, ketiga, pembelajaran dari role model untuk menghasilkan organisasi yang dapat dipercaya (Trust). Setiap peserta mendapat kesempatan berbicara dan di dengar baik dengan pasangan, di dalam kelompok maupun di kelas. Setiap peserta aktif berfikir, menulis dan berbagi serta melakukan berbagai jenis aktivitas di dalam maupun di luar kelas.

Untuk melakukan proses perubahan mindset dan pendidikan karakter berbagai metode dimanfaatkan, antara lain:

1. Penyamaan frekuensi, presesentasi dengan slide, video, musik, data, informasi, dan review untuk menyamakan cara dan sudut pandang.2. Diskusi dan dialog interaktif dengan narasumber, instruktur, dan sesama peserta.3. Sharing antar peserta; bergantian sebagai pembicara dan pendengar.4. Presentasi di dalam kelompok dan di kelas.5. Ibadah bersama.6. Kategorisasi melalui Absensi (tepat waktu=bintang, telat=manyun, absen=memble).7. Games outbond untuk team-building, trust-building dan dapat memotivasi untuk berprestasi bersama.8. Pengisian Lembar Kerja untuk membiasakan peserta menuliskan apa yang ada dalam pikiran.9. Goal Setting dan renungan untuk pencerahan spiritual.10. Simulasi dan pembiasaan.11. Refocus dan Icebreaking di setiap awal acara, agar peserta selalu siap menerima materi.12. Future Search: diskusi tanpa suara, untuk memutuskan prioritas program tindak lanjut (follow up and action plan dalam bentuk mind-map dan dipresentasikan kepada seluruh anggota).