tonsilofaringitis akut

29
BAB I PENDAHULUAN Tonsil palatina adalah suatu jaringan limfoid lokasi fossa tonsilaris pada kedua sudut orofaring sangat memungkinkan mendapat paparan benda asing dan patogen Penyakit tonsilofaringitis termasuk dalam infeksi saluran pernafasan akut yang kasusnya banyak dimasyarakat, mencapai 40 - 60 % kunjungan pasien ke RS Faringitis secara luas menyangkut tonsillitis, nasofaringitis, dan tonsilofaringitis. Infeksi pada daerah faring dan sekitarnya

Upload: dodek0110

Post on 24-Oct-2015

167 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Slide presentasi responsi kasus Tonsilofaringitis Akut di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Tonsilofaringitis Akut

BAB I PENDAHULUAN

Tonsil palatina adalah suatu jaringan limfoid lokasi fossa tonsilaris pada kedua sudut orofaring sangat memungkinkan mendapat paparan benda asing dan patogen

Penyakit tonsilofaringitis termasuk dalam infeksi saluran pernafasan akut yang kasusnya banyak dimasyarakat, mencapai 40 - 60 % kunjungan pasien ke RS

Faringitis secara luas menyangkut tonsillitis, nasofaringitis, dan tonsilofaringitis. Infeksi pada daerah faring dan sekitarnya

Page 2: Tonsilofaringitis Akut

ANATOMI

• Tonsil adalah jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori

• Cincin Waldeyer – Tonsil palatina

– Tonsil faringeal (adenoid)

– Tonsil lingual

– Tonsil tubal.

Page 3: Tonsilofaringitis Akut

TONSIL PALATINA

• LOKASI• VASKULARISASI : ascending pharyngeal,

ascending palatine, dan cabang-cabang dari arteri lingual dan fasial cabang arteri karotis eksterna

• Limfa dari tonsil superior deep cervical and jugular lymph nodes

• INERVASI – sensoris tonsil berasal dari n. glosofaringeal dan

beberapa cabang-cabang n. palatina melalui ganglion sphenopalatina

Page 4: Tonsilofaringitis Akut

TONSILOFARINGITIS

• Faringitis secara luas menyangkut tonsillitis, nasofaringitis, dan tonsilofaringitis Infeksi pada daerah faring dan sekitarnya yang ditandai dengan– keluhan utama nyeri tenggorok.

• Tonsillitis adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer

Page 5: Tonsilofaringitis Akut

ETIOLOGI

• Virus – Adenovirus

– rhinovirus

– virus parainfluenza

• Streptococcus beta hemolitikus grup A– 15-30% pada anak

– 5-10% pada dewasa

Page 6: Tonsilofaringitis Akut

PATOFISIOLOGI

• Kontak langsung dengan mukosa nasofaring dan orofaring– inokulasi dari agen infeksius di faring yang

peradangan lokal eritem faring &/ tonsil

• Infeksi SBHGA invasi lokal serta pelepasan toksin ekstraseluler dan protease

• Transmisi virus & SBHGA kontak tangan dengan sekret hidung atau droplet > kontak oral.

• masa inkubasi yang pendek 24-72 jam.

Page 7: Tonsilofaringitis Akut

DIAGNOSIS

Gejala Klinis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Page 8: Tonsilofaringitis Akut

GEJALA UMUM

• Gejala lokal:– tidak enak di tenggorok, sakit tenggorok, sulit

sampai sakit menelan.

• Gejala sistemik:– tidak enak badan atau malaise

– nyeri kepala

– demam sumer

– nyeri otot dan persendian

Page 9: Tonsilofaringitis Akut

PEMERIKSAAN FISIK

• Pembesaran pada tonsil, tanda radang pada faring dan kelenjar limfa leher anterior membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan

Page 10: Tonsilofaringitis Akut

Pemeriksaan Penunjang

• Baku emas: pemeriksaan kultur apusan tenggorok

• Rapid antigen detection test.

Page 11: Tonsilofaringitis Akut

• Besar tonsil ditentukan sebagai berikut:

• —  T0        : tonsil di dalm fosa tonsil atau telah diangkat

• —  T1        : bila besarnya ¼ jarak arkus anterior dan uvula

• —  T2        : bila besarnya 2/4 jarak arkus anterior dan uvula

• —  T3        : bila besarnya ¾ jarak arkus anterior dan uvula

• —  T4        : bila besarnya mencapai arkus anterior atau lebih

Page 12: Tonsilofaringitis Akut

DIAGNOSIS Modifikasi Skor Centor dan Pedoman Pemeriksaan kultur

( Mc Isaac WJ, 2004 ) ( I A)

Kriteria

Temperatur > 38°C 1

Tidak ada batuk 1

Pembesaran kelenjar leher anterior 1

Pembengkakan/eksudat tonsil 1

Usia:3-14 tahun

1

15 – 44 th 1

≥ 45 tahun -1

Page 13: Tonsilofaringitis Akut
Page 14: Tonsilofaringitis Akut

TATA LAKSANA UMUM

• Istirahat cukup • Pemberian nutrisi dan cairan yang cukup • Pemberian obat kumur dan obat hisap pada anak yang

lebih besar untuk mengurangi nyeri tenggorok • Pemberian antipiretik, dianjurkan parasetamol atau

ibuprofen • Pengobatan tonsilitis akut dengan menggunakan

antibiotik oral perlu diberikan selama sekurangnya 5 hari. Antibiotik yang dapat diberikan adalah golongan penisilin atau sulfonamida, namun bila terdapat alergi penisilin dapat diberikan eritromisis atau klindamisin.

Page 15: Tonsilofaringitis Akut

TERAPI ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SBHGA

• Pemberian antibiotik harus berdasarkan gejala klinis dugaan faringitis streptokokus dan diharapkan didukung hasil Rapid antigen detection test dan/atau kultur positif dari usap tenggorok.

• Tujuan : untuk menangani fase akut dan mencegah gejala sisa.

• Antibiotik empiris dapat diberikan pada anak dengan klinis mengarah ke faringitis streptokokus, tampak toksik dan tidak ada fasilitas pemeriksaan laboratorium

Page 16: Tonsilofaringitis Akut

• Golongan penisilin (pilihan utk faringitis streptokokus)

• penisilin V oral 15-30 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis selama 10 hari atau

• Amoksisilin 50mg/kgBB/hari dibagi 2 selama 6 hari. Bila alergi penisilin

dapat diberikan

• Eritromisin etil suksinat 40 mg/kgBB/hari atau

• Eritromisin estolat 20-40 mg/kgBB/hari dengan pemberian 2,3 atau 4 kali

perhari selama 10 hari.

• Makrolid baru misalnya azitromisin dosis tunggal 10 mg/kgBB/hari selama

3 hari Tidak dianjurkan: antibiotik golongan sefalosporin generasi I

dan II karena resiko resistensi lebih besar

Page 17: Tonsilofaringitis Akut

• Jika setelah terapi masih didapatkan streptokokus persisten, perlu dievaluasi :– Kepatuhan yang kurang– Adanya infeksi ulang– Adanya komplikasi misal: abses peritonsilar– Adanya kuman beta laktamase. Penanganan faringitis

streptokokus persisten :

• Klindamisin oral 20-30 mg/kgBB/hari (10 hari) atau

• Amoksisilin clavulanat 40 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis selama 10 hari atau

• Injeksi benzathine penicillin G intramuskular, dosis tunggal 600.000 IU (BB<30 kg) atau 1.200.000 IU (BB>30 kg).

Page 18: Tonsilofaringitis Akut

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIENNama : IWSUmur : 23 tahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Jl Tukad IrawadiPekerjaan : PNS

ANAMNESISKeluhan utama : Pasien mengeluh nyeri menelan yang disertai rasa sakit pada tenggorokan. 

Page 19: Tonsilofaringitis Akut

Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke poliklinik THT RSUP Sanglah dengan keluhan nyeri menelan yang dirasakan timbul sejak 1 minggu yang lalu dan nyeri menelan dirasakan memberat sejak 2 hari terakhir. Nyeri menelan dirasakan terutama setelah mengkonsumsi gorengan, makanan pedas, atau minuman dingin. Pasien juga mengeluhkan rasa sakit pada tenggorokan yang timbul sejak 1 minggu terakhir, rasa kering pada tenggorokan dan dirasakan panas pada tenggorokan. Ketika pemeriksaan pasien tidak mengeluhkan batuk dan pilek. Keluhan demam, nyeri pada telinga, telinga terasa mendengung dan telinga terasa penuh, disangkal oleh pasien.

Page 20: Tonsilofaringitis Akut

Riwayat penyakit dahulu :Pasien menyangkal pernah mengalami penyakit serupa. Riwayat hipertensi dan penyakit kencing manis disangkal oleh pasien. Riwayat penyakit keluarga :Ayah pasien mengalami keluhan pilek dan batuk sejak 10 hari yang lalu dan telah berobat ke dokter umum. Riwayat alergi :Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi terhadap debu dan udara dingin. Alergi makanan dan obat-obatan (-). Riwayat pengobatan :Selama sakit pasien tidak pernah meminum obat-obatan yang diberikan oleh dokter.

Page 21: Tonsilofaringitis Akut

Status PresentKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentis

Tanda vitalTensi : 110/70 mmHgNadi : 80 x/menit Respirasi : 20 x/menitSuhu : 36,5 0CVAS : 2

Pemeriksaan Fisik

Page 22: Tonsilofaringitis Akut

Status GeneralKepala : Normosefali, kelainan (-)Mata : Anemia (-), ikterus -/-, reflek pupil +/+

isokorTHT : Sesuai status lokalisLeher : Pembesaran kelenjar (+) di kanan, nyeri

tekan (+)Thorax

Cor : S1S2, tunggal, reguler, murmur (-)Pulmo : Vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-

Abdomen : Distensi (-) bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba

Ekstremitas : Akral hangat

Page 23: Tonsilofaringitis Akut

No. Pemeriksaan

Telinga

Telinga kanan Telinga kiri

1. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam

batas normal, nyeri tragus

(-), hematoma (-)

Bentuk dan ukuran dalam

batas normal, nyeri tragus

(-), hematoma (-)

2. Liang telinga luar Serumen (-), Edema (-),

hiperemi (-), furunkel (-)

Serumen (-), Edema (-),

hiperemi (-), furunkel (-)

3. Membran timpani Intak, retraksi (-), bulging

(-), refleks cahaya (+)

Intak, retraksi (-), bulging

(-), refleks cahaya (+)

Pemeriksaan Telinga

Page 24: Tonsilofaringitis Akut

Pemeriksaan Hidung

Pemeriksaan Hidung Hidung kanan Hidung kiri

Hidung luar Bentuk (N), inflamasi (-), nyeri

tekan (-), deformitas (-)

Bentuk (N), inflamasi (-), nyeri

tekan (-), deformitas (-)

Rinoskopi anterior

Vestibulum nasi N, ulkus (-) N, ulkus (-)

Cavum nasi Bentuk (N), sekret (-), mukosa

hiperemi (-)

Bentuk (N), sekret (-), mukosa

hiperemi (-)

Meatus nasi media Mukosa hiperemi (-), sekret (-),

massa (-)

Mukosa hiperemi (-), sekret (-),

massa (-)

Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemia (-) Edema (-), mukosa hiperemi

(-)

Septum nasi Deviasi (-), benda asing (-),

perdarahan (-), ulkus (-)

Deviasi (-), benda asing (-),

perdarahan (-), ulkus (-)

Page 25: Tonsilofaringitis Akut

Pemeriksaan Tenggorokan

Mukosa Bukal Berwarna merah muda, hiperemia (-)

Lidah Normal

Uvula Normal

Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (+)

Faring Mukosa hiperemi (+), edema (+), granul (-),

ulkus (-), neovaskularisasi (-)

Tonsila palatina Hiperemia (+), ukuran T1-T2, kripte melebar

(-), detritus (-).

Page 26: Tonsilofaringitis Akut

DIAGNOSISTonsilofaringitis akut et causa suspek bakteri. PEMERIKSAAN PENUNJANGDapat dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa kultur dan uji resistensi kuman dari sediaan apusan tenggorok. RENCANA USULAN TERAPIAntibiotik : Amoxicilin tab 3 x 500 mgAnalgetik dan anti-inflamasi : Asam mefenamat 3 x 1Obat kumurVitamin : untuk menjaga daya tahan tubuhKIE

Page 27: Tonsilofaringitis Akut

PEMBAHASANANAMNESIS :

-Nyeri tenggorokan

-Nyeri saat menelan

-Onset kejadian 1 minggu (akut)

-Riwayat kontak dengan pasien rhinitis

PEMERIKSAAN FISIK :

-Mukosa dinding posterior faring hiperemis

-Tonsil T1/T2, hiperemis, permukaan tidak rata

- Kelenjar getah bening leher anterior kanan membesar, kenyal,

nyeri tekan (+)

Page 28: Tonsilofaringitis Akut

PEMBAHASAN

TERAPI :

Suspek bakteri: Antibiotik golongan penisilin

Amoxicilin 3 x 500 mg selama 5-7 hari

Analgetik & anti inflamasi

Asam Mefenamat 3 x 1 tab

Adjuvan : Obat Kumur, Vitamin

KIE

Prognosis : Dubius ad Bonam

Page 29: Tonsilofaringitis Akut

SIMPULAN

• Tonsilofaringitis akut adalah suatu peradangan pada tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer dan pada dinding faring.

• Gejala yang khas yaitu gejala lokal, yang bervariasi dari rasa tidak enak di tenggorok, sakit tenggorok, sulit sampai sakit menelan.

• Tonsilofaringitis yang disebabkan oleh virus bersifat self limiting, sedangkan oleh bakteri, dapat diberikan antibiotik spektrum luas seperti golongan penisilin.