tn suriansyah, ct thorax 07012014.doc

26
NAMA : TN.SURIANSYAH ROOM : 838 TGL : 29-12-12 UMUR : 51 THN OPD/IPD : 185434 NO : G2513-B PEMERIKSAAN : MS 64 T SAN THORA! YTH : Ts. dr. ADHIARTA, Sp.PD.KEMD. KLINIS : - STRUMA MULTI NODUSA DD/ TUMOR MEDISTINUM MS 64 CT Scan thorax slice interval 5 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa kontras dan post kontras !. "ada daerah leher #ang termasuk area scanning tampak kedua lobus tiroid #ang membesar terutama lobus kiri #ang tampak invasi ke daerah intrathoracal terutama di bagian mediastinum anterior superior. Massa tampak dengan densitas inhomogen predominant solid dengan ukuran $ %&'( x )'( Cm dengan batas relati* tegas. Tampak adan#a kalsi*ikasi& kecil di daerah lobus kiri ti tersebut. Massa tersebut tampak mendesak trachea dan struktur vasculer di sekitarn#a ke kanan. Di bagian kiri massa berbatasan dengan arcus aorta dan di posterior dengan corpus v. Thoracalis. "ost kontras scanning massa memberikan pen#angatan #ang inhomogen. Tidak tampak adanya koleksi cairan pada pleura kedua hemithorax. Struktur kelenjar dan vasculer mediastinum medius dan inferior masih tampak normal. Cor : tidak ada pembesaran. Tampak kalsi*ikasi kecil di daerah arcus aorta dan aorta descendens. . Cabang utama bronchus kanan dan cabang-cabang bronchus lainnya masih tampak terbuka. Cabang bronchus utama kiri dan cabang2nya masih masih terbuka.Tidak tampak adanya massa so.l. intrabronchus. !arenkhymal kedua lapangan paru tidak menunjukkan adanya infiltrat massa. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening mediastinum" bronchial ataupun peribronchial. KESIMPULAN : M"##" $%&'%( )%*"$+&"* $+&,$" " %&% "0 %0 "#% + ("+&" %0$&"$ '&" "* $+&,$" " (% )" %"0 +(%"#$%0, #, +&%'& "0$+&%'& "0 +0(+#" $&" +" ("0 #$&, $,& "# ,*+& (% #+ %$"&0 " S$&, " %0$&"$ '&" "* 7. T%(" $" " "&(%' + "*%. A$ +&'# *+&'#%# "'&$". P,* '0, "#% ("*" )"$"# 0'& "*. Terima kasih atas keperca#aan Ts. SS.

Upload: muksinucin

Post on 05-Nov-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

frnn

TRANSCRIPT

NAMA :TN.SURIANSYAHROOM :838TGL :29-12-12

UMUR :51 THNOPD/IPD :185434NO :G2513-B

PEMERIKSAAN :MS 64 CT SCAN THORAX

YTH : Ts. dr. ADHIARTA, Sp.PD.KEMD.

KLINIS : - STRUMA MULTI NODUSA DD/ TUMOR MEDISTINUM

MS 64 CT Scan thorax slice interval 5 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa kontras dan post kontras IV.Pada daerah leher yang termasuk area scanning tampak kedua lobus tiroid yang membesar terutama lobus kiri yang tampak invasi ke daerah intrathoracal terutama di bagian mediastinum anterior superior. Massa tampak dengan densitas inhomogen predominant solid dengan ukuran 12,0 x 8,0 Cm dengan batas relatif tegas. Tampak adanya kalsifikasi2 kecil di daerah lobus kiri tiroid tersebut.

Massa tersebut tampak mendesak trachea dan struktur vasculer di sekitarnya ke kanan. Di bagian kiri massa berbatasan dengan arcus aorta dan di posterior dengan corpus v. Thoracalis. Post kontras scanning massa memberikan penyangatan yang inhomogen.

Tidak tampak adanya koleksi cairan pada pleura kedua hemithorax.

Struktur kelenjar dan vasculer mediastinum medius dan inferior masih tampak normal.

Cor : tidak ada pembesaran. Tampak kalsifikasi kecil di daerah arcus aorta dan aorta descendens. .

Cabang utama bronchus kanan dan cabang-cabang bronchus lainnya masih tampak terbuka. Cabang bronchus utama kiri dan cabang2nya masih masih terbuka.Tidak tampak adanya massa / so.l. intrabronchus.Parenkhymal kedua lapangan paru tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening mediastinum, bronchial ataupun peribronchial.

KESIMPULAN :

Massa tiroid bilateral terutama kiri yang invasi ke daerah intrathorakal terutama di bagian mediastinum superior anterior yang mendesak trachea dan struktur vasculer di sekitarnya ( Struma intrathoracal ).

Tidak tampak cardiomegali.

Atherosclerosis aorta.

Pulmonum masih dalam batas normal.Terima kasih atas kepercayaan Ts. SS.Dr.FARHAN ANWARY, Sp.Rad (K),MH.Kes.

NAMA :Tn.ISHAK.S.ROOM :421TGL :25-11-10

UMUR :52 THNOPD/IPD :971727NO :MS 1011092

PEMERIKSAAN :MS 64 CT SCAN LEHER

YTH ; Ts. Dr. RONALD FRANS , Sp.THT-KL.

KLINIS : - EVANS SYNDROMMS 64 CT Scan thorax slice interval 5 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast dan Post contrast scanning.Hemi thorax kanan dan kiri masih tampak simetris. Tidak tampak adanya koleksi cairan pada pleura kedua hemithorax.

Struktur kelenjar dan vasculer mediastinum superior, medius dan inferior masih tampak normal.

Cor : tampak sedikit membesar, H/L > diameter intrathoracal. Tampak kalsifikasi kecil di daerah arcus aorta. Cabang utama bronchus kanan dan cabang-cabang bronchus lainnya masih tampak terbuka. Cabang bronchus utama kiri dan cabang2nya masih masih terbuka.Tidak tampak adanya massa / so.l. intrabronchus.Parenkhymal lapangan paru kiri tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus, bronchial, peribronchial dan alveolar.Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening mediastinum . hilus, bronchial ataupun peribronchial.

KESIMPULAN :

Tidak menunjukkan adanya adanya massa intrapulmonal atau mediastinal.

Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening mediastinum / intrathoracal. Tidak tampak adanya nodul / infiltrat di kedua lapangan paru atupun koleksi cairan intrathoracal.Cardiomegali tanpa bendungan + Atherosclerosis aorta.Terima kasih atas kepercayaan Ts. SS.Dr.FARHAN ANWARY, Sp.Rad (K),MH.Kes.

NAMA :Tn. IMAM SURYADIROOM :-TGL :15-03-07

UMUR :33 THNOPD/IPD :-NO :0703029

PEMERIKSAAN :MSCT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. ARTO . Sp.PD.

Multi Slice CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast dan Post contrast scanning dan dibuat rekontruksi potongan coronal dan sagital.Struktur vasculer dan kelenjar getah bening di daerah mediastinum superior dan medius masih tampak normal.

Di daerah mediastinum inferior bagian posterior tampak 2 buah massa solid yang berbatasan langsung dengan bagian posterior jantung serta dibagian kanan dan kiri aorta thoracalis dan v. thoracalis. Dibagian kanan massa berukuran 13 x 11 cm dan di bagian kiri dengan ukuran 10 x 8 Cm dengan permukaan yang lobulated serta ke arah superior berhubungan dengan massa dengan densitas yang sama dan lobulated dengan ukuran yang lebih kecil2 ( 1 2 cm) di daerah paravertebrae thoracalis serta berbatasan langsung dengan pleura . Dibagian inferior massa berbatasan langsung dengan diaphragma kanan dan kiri. Post contrast scanning massa minimal memberikan enhancement terhadap contrast.

V. Thoracalis masih memberikan bentuk dan densitas yang normal. Canalis spinalis dan medulla spinalis masih dalam batas normal.

Cabang bronchus utama kanan dan kiri serta cabang2 lainnya masih tampak terbuka.

Parenkhymal kedua lapangan paru tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus, bronchial, peribronchial dan alveolar. Kedua lapangan bawah paru bagian medial terdesak oleh massa tersebut.

Aorta thoracalis bagian ascending , arcus dan descending masih memberikan kontur dan diameter yang normal. A/V. Pulmonalis kanan dan kiri masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Diameter transversa jantung masih tampak normal.

KESIMPULAN :

Massa lobulated di daerah mediastinum inferior posterior di daerah paravertebrae kanan dan kiri, paraaorta kanan dan kiri, posterior dari jantung yang berbatasan langsung dengan diaphragma di inferior dan di bagian superior berbatasan langsung dengan pleura ( Neurofibroma ?).

Tidak tampak adanya tanda2 neoplasma di kedua lapangan paru .

Terima kasih atas kepercayaan Ts,

NAMA :Ny. CACIHROOM :365-5TGL :04-04-07

UMUR :49 THNOPD/IPD :I-716625NO :0704014

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. RUDDY SATIGI.

CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast dan Post contrast scanning.

Struktur vasculer dan kelenjar getah bening di daerah mediastinum superior dan medius terutama bagian anterior terobleterasi lesi isodens yang tampaknya merupakan proses konsolidasi. Massa tersebut dengan permukaan lobulated mengobleterasi daerah cabang bronchus utama kanan. Kelenjar hilus kanan membesar dan mediastinum superior kanan membesar.

Cavum thoracis bagian posterior terisi lesi hypodens.

Post contrast scanning massa minimal memberikan enhancement terhadap contrast.

Cabang bronchus utama kiri serta cabang2 lainnya masih tampak terbuka.

Parenkhymal lapangan paru kiri tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. Aorta thoracalis bagian ascending , arcus dan descending masih memberikan kontur dan diameter yang normal. A/V. Pulmonalis kanan dan kiri masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Diameter transversa jantung masih tampak normal dan tampak di kelilingi area hypodens.

KESIMPULAN :

Massa intrapulmonal yang menobleterasi cabang utama bronchus kanan disertai pembesaran kelenjar hilus serta proses konsolidasi di lapangan atas kanan bagian medial.

Pembesaran kelenjar hilus kanan dan mediastinum superior bagian kanan.

Efusi pleura kanan.

Efusi pericardial.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,SS.

NAMA :Tn. SOFIAN HARDIROOM :-TGL :05-08-06

UMUR :26 THNOPD/IPD :-NO :0608081

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. RANI

CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast.Hemi thorax kanan tampak lebih kecil di bandingkan hemithorax kiri dan tampak dengan proses konsolidasi dengan penyempitan2 cabang utama bronchus kanan disertai dengan tanda2 penarikan struktur mediastinum serta trachea ke hemi thorax kanan.

Posisi jantung tampak di hemithorax kanan.

Cabang bronchus utama kiri masih terbuka.

Parenkhymal lapangan paru kiri tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. Struktur mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal, posisi tampak tertarik ke hemi thorax kanan. Struktur vascular daerah mediastinum superior masih dalam batas normal. Tidak tampak s.o.l.

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus, bronchial, peribronchial dan alveolar.

KESIMPULAN :

Atelectasis paru kanan + tanda2 penarikan mediastinum ke hemithorax kanan. Terima kasih atas kepercayaan Ts,

SS, NAMA :Tn. USEP SUNGKAWAROOM :351TGL :02-04-07

UMUR :47 THNOPD/IPD :I-125925NO :0704006

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. ZUL DAHLAN. Sp.PD.CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast.Hemi thorax kanan dan kiri masih tampak simetris.

Pada hemithorax kanan bagian posterior tampak dengan proses konsolidasi yang. Tidak tampak adanya tanda2 penarikan struktur mediastinum ke daerah proses konsolidasi. Air bronchogram tampak di daerah bagian dalam proses konsolidasi tersebut. dengan yang mengobleterasi cabang bronchus lapangan bawah paru kanan . Cabang utama bronchus kanan dan cabang2 bronchus lainnya masih tampak terbuka. Cabang bronchus utama kiri dan cabang2nya masih masih terbuka.

Parenkhymal lapangan paru kiri tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. posisi tampak tertarik ke hemi thorax kanan.

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus, bronchial, peribronchial dan alveolar.

KESIMPULAN :

Pneumonia lapangan bawah segement posterobasal kanan.

Tidak tampak adanya massa intrabronchial.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,

SS, NAMA :Tn. MULYANTOROOM :261-03TGL :24-09-09

UMUR :43 THNOPD/IPD :I-254805NO :MS.0909086

PEMERIKSAAN :MS 64 CT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. HADI YUSUF , Sp.PD.

KLINIS : -

MS 64 CT Scan thorax slice interval 5 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast.Hemi thorax kanan dan kiri masih tampak simetris. Tidak tampak adanya koleksi cairan pada pleura kedua hemithorax.

Struktur kelenjar dan vasculer mediastinum superior, medius dan inferior masih tampak normal.

Cor : tidak ada pembesaran.

Cabang utama bronchus kanan dan cabang2 bronchus lainnya masih tampak terbuka. Cabang bronchus utama kiri dan cabang2nya masih masih terbuka.

Parenkhymal lapangan paru kiri tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus, bronchial, peribronchial dan alveolar.

KESIMPULAN :

Tidak tampak adanya massa intrabronchial.Tidak tampak adanya nodul / infiltrat di kedua lapangan paru.

Tidak tampak adanya efusi pleura.

Terima kasih atas kepercayaan Ts. SS.

Dr.FARHAN ANWARY, Sp.Rad(K),MH.Kes.

NAMA :Tn.RADHAKRISNANROOM :-TGL :30-07-06

UMUR :59 THNOPD/IPD :-NO :0607083

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. ARTO. Sp.PD.

KLINIS : -

CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast.Hemi thorax kiri bagian posterior bagian bawah tampak terisi lesi hypodens di bagian posterior disertai proses konsolidasi di bagian anteriornya yang mengobleterasi lapangan bawah bagian posterior dengan cabang bronchus yang masih terbuka.

Cabang bronchus utama kanan dan kiri serta cabang2nya masih tampak terbuka. Tidak tampak adanya massa intrabronchial.

Parenkhymal kedua lapangan paru tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa.

Struktur mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal. Struktur vascular daerah mediastinum superior,mdius dan inferior masih dalam batas normal. Tidak tampak s.o.l.

Kelenjar getah bening hilus kiri melebar.

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus kanan, bronchial, peribronchial dan alveolar.

Struktur vascular aorta thoracalis bagian ascending , arcus dan descending masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening paraaortal.

A/V. Pulmonalis kanan dan kiri masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Diameter transversa jantung masih tampak normal.

KESIMPULAN :

Efusi pleura kiri disertai dengan proses konsolidasi di lapangan bawah kiri.

Pembesaran kelenjar hilus kiri.

Tidak tampak adanya tanda2 neoplasma di kedua lapangan paru .

Terima kasih atas kepercayaan Ts,

SS, NAMA :Tn.TONNY SUHERMANROOM :264TGL :25-03-07

UMUR :82 THNOPD/IPD :I-685925NO :MS0703049

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. BENYAMIN.T. Sp.P.

KLINIS : -Riwayat ca squamus cell mandibula kiri.

Multi Slice CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast dan dibuat rekontruksi potongan coronal dan 3 D.Hemi thorax kanan dan kiri bagian posterior bagian bawah tampak terisi lesi hypodens di bagian posterior .

Proses konsolodasi di nagian anterior lobus medius.

Infiltrat inhomogen tampak di daerah intraalveolar dan intertitiel mengisi daerah lapangan bawah dan lobus medius segment anterior, serta lapangan tengah dan bawah kiri bagian medial.

Cabang bronchus utama kanan dan kiri serta cabang2nya masih tampak terbuka. Tidak tampak adanya massa intrabronchial.

Struktur mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal. Struktur vascular daerah mediastinum superior,medius dan inferior masih dalam batas normal. Tidak tampak s.o.l.

Kelenjar getah bening hilus kanan melebar.

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus kiri, bronchial, peribronchial dan alveolar.

Struktur vascular aorta thoracalis bagian ascending , arcus dan descending masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening paraaortal.

A/V. Pulmonalis kanan dan kiri masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Diameter transversa jantung masih tampak normal.

KESIMPULAN :

Infiltrat inhomogen di kedua lapangan bawah paru dan lapangan tengah paru kiri bagian medial serta lobus medius segment anterior.

Pembesaran kelenjar hilus kanan.

Efusi pleura bilateral.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,

SS, NAMA :Tn. EWEN AKBARROOM :413-1TGL :18-03-07

UMUR :73 THNOPD/IPD :637214NO :0703035

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX

YTH ; Ts. Dr. JULIANTO. Sp.PD.

CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast.Hemithorax Kiri tampak terisi lesi isodens dengan gambaran fluid level.

Cabang utama bronchus kiri terobleterasi massa dengan permukaan lobulated dengan ukuran 7x 6 Cm. Di daerah hilus kiri tampak pembesaran kelenjar getah bening disertai proces konsolidatif dengan infiltrat disekitarnya.

Cabang bronchus utama kanan serta cabang2 lainnya masih tampak terbuka.

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus kanan, bronchial, peribronchial dan alveolar.

Struktur mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal, posisi sedikit bergeser ke kiri. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening paraaortal. A/V. Pulmonalis kanan dan kiri masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Diameter transversa jantung masih tampak normal.

KESIMPULAN :

Massa yang mengobleterasi cabang bronchus utama kiri + proces konsolidatif/atelectasis partial.

Efusi pleura kiri disertai dengan pembesaran kelenjar hilus kiri .

Terima kasih atas kepercayaan Ts,

SS, NAMA :Ny. NURHAIDAROOM :201TGL :17-02-08

UMUR :75 THNOPD/IPD :820018NO :MS.0802058

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX -ABDOMEN

YTH ; Ts. Dr. PAULUS ANAM ONG. Sp.S.MSCT Scan thorax-abdomen slice interval 5 mm dari apex sampai basis kedua paru dan rongga pelvic. Dibuat window mediastinum dan paru serta rekontruksi potongan coronal. Scanning dilakukan tanpa contrast dan post contrast scanning serta dengan pemberian kontras per oral.-Tampak lesi hypodens yang mengisi daerah hemithorax kanan dan kiri dengan batas tegas.

-Cabang utama bronchus kiri dan cabang2nya tampak menyempit, disertai proses konsolidatif paru disekitarnya.

-Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus kiri, bronchial, peribronchial dan alveolar. Parenkhymal lapangan paru kanan tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa.

-Struktur vasculer dan kelenjar mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal.

-Hepar : Ukuran tidak membesar dengan permukaan yang rata. Parenkhym masih tampak homogen.Tidak tampak s.o.l. / nodul. Tidak tampak pelebaran v. Porta, V. hepatika dan duktus biliaris intrahepatal serta extra hepatal. -K.Empedu : Ukuran dan bentuk normal. Intraluminal tidak tampak massa.

-Pancreas : Daerah caput , corpus dan cauda masih dalam batas normal. Duktus pancreaticus tidak ada pelebaran. Jaringan peripancreaticus masih dlam btas normal.

-Limpa : Ukuran dalam batas normal. Tidak tampak pelebaran v. lienalis. Densitas parenkhym masih tampak homogen.-Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening paraaorta, axis coeliacus dan mesenterial.-Ginjal Kanan- kiri : ukuran dan bentuk serta densitas normal. Tampak lesi dengan calcific density di daerah Pyelum kanan dan kiri. St.pelvocalyces dan ureter masih dalam batas normal. Jaringan perirenal dan daerah supra renal masih dalam batas normal.

-V.Urinaria ; masih dalam batas normal.

-Urerus dan Adnexa kanan dan kiri; tidak menunjukkan adanya kelainan.

-Tidak tampak fluid collection intraabdomen / pelvic.

KESIMPULAN :

-Efusi pleura bilateral.

-Multinephrolithiasis bilateral.

-Tidak tampak tanda2 neoplasma intrapulmonal atau kelaianan di medistinum.

-Hepar , K.Empedu/ St.bilier, Pancreas dan Limpa , V.urinaria masih dalam batas normal.

-Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening paraaorta, axis coeliacus dan mesenterial.

-Uterus dan adnexa kanan dan kiri dalam batas normal.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,NAMA :Ny. KANIA ROOM :-TGL :05-02-08

UMUR :42 THNOPD/IPD :-NO :MS.0802020

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX SUPRACLAVICULA KIRI

YTH ; Ts. Dr. RACHMAT SUMANTRI .Sp.PD.

NAMA :Ny LILIS TUTI.S.ROOM :-TGL :16-01-08

UMUR :34 THNOPD/IPD :749926NO :MS0801053

PEMERIKSAAN :CT SCAN LEHER

YTH ; Ts. Dr. IRENE.S.H. Sp.K.

KLINIS : -Susp. Massa di mediastinum

MSCT 64 Scanning daerah Leher,slice interval 3mm dibuat widow jaringan lunak, dibuat reokontruksi potongan coronal sagital. CT Scan thorax slice interval 10 mm dari apex sampai basis kedua paru dan MSCT daerah supraclavicula kiri. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrastStruktur vasculer dan kelenjar getah bening daerah leher masih tampak normal.

Tidak terdeteksi adanya glandula parotis kiri. Tidak tampak adanya s.o.l / neoplasma.

Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher kanan dan kiri.

Dinding nasopharynx kanan dan kiri masih memberikan densitas dan bentuk yang normal. Tuba estachii dan resesus lateralis pharyngeus lateralis kanan dan kiri normal.

Daerah larynx oropharynx masih tampak normal.

V. Cervical spine tidak menunjukkan kelainan.

Jaringan lunak paravertebral , jaringan cutis dan subcutis masih dalam batas normal.

SS, Jaringan cutis dan subcutis serta skeletal masih tampak normal. Struktur kelenjar dan vasculer di daerah mediastinum superior dan medius masih tampak normal.

Cabang utama bronchus kiri dan cabang2nya tampak masih terbuka. Tidak tampak adanya massa intrabronchial ataupun peribronchial.Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus kiri, bronchial, peribronchial dan alveolar. Parenkhymal lapangan paru kanan dan kiri tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa. Struktur mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening paraaortal. A/V. Pulmonalis kanan dan kiri masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Diameter transversa jantung masih tampak normal.

KESIMPULAN :

MSCT Scan daerah leher tidak menunjukkan adanya tanda2 neoplasma / s.o.l.

Jaringan lunak paravertebrae, cutis dan subcutis masih dalam normal.

Struktur kelenjar dan vasculer di daerah intrathoracal masih dalam batas normal.

Tidak tampak adanya kelainan lain intrathoracal/ mediastinum / intrapulmonal. Terima kasih atas kepercayaan Ts,

SS, NAMA :Ny. RUSTAN SINAGAROOM :358-2TGL :11-02-08

UMUR :36 THNOPD/IPD :I-181427NO :MS.0802041

PEMERIKSAAN :MS 64 CT SCAN THORAX

YTH ; Dr. ARTO. Sp.PD.

MS 64 CT Scan thorax slice interval 5 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast dan dibuat rekontruksi potongan coronal.

Densitas tulang 2 dinding thorax masih dalam batas normal.

Diameter transversal jantung masih dalam batas normal.

Struktur kelenjar mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal.

Struktur vascular daerah mediastinum superior masih dalam batas normal. Struktur aorta thoracalis bagian ascending , arcus dan descending masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Kalsifikasi tampak multiple di daerah dinding aorta thoracalis. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening paraaortal.

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus, bronchial, peribronchial dan alveolar.

Pada bagian postrior lapangana atas dan apex paru kanan tampak penebalan pleura disertai adanya proses fibrosis.

Cabang bronchus utama kanan serta cabang2 lainnya masih tampak terbuka.

Parenkhymal kedua lapangan paru tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa.

KESIMPULAN :

Proses fibrosis dan penebalan pleura di bagian posterior apex dan lapangan atas paru kanan ec. KP lama, aktivitas tidak jelas.Tidak tampak adanya tanda2 neoplasma intrapulmonal ataupun pembesaran kelenjar getah bening medistinum.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,

NAMA :Tn. SURYA CHANDRAROOM :421TGL :28-01-08

UMUR :74 THNOPD/IPD :I-370627NO :MS.0801096

PEMERIKSAAN :MS 64 CT SCAN THORAX

YTH ; Benyamin.T. Sp.P.MS 64 CT Scan thorax slice interval 5 mm dari apex sampai basis kedua paru. Dibuat window mediastinum dan paru. Scanning dilakukan tanpa contrast dan dibuat rekontruksi potongan coronal.

Densitas tulang 2 dinding thorax masih dalam batas normal.

Diameter transversal jantung masih dalm batas normal.

Struktur kelenjar mediastinum superior , medius dan inferior masih dalam batas normal.

Diameter transversa jantung tampak lebih besar dari diamater intrathoracal.

Struktur vascular daerah mediastinum superior masih dalam batas normal. Struktur aorta thoracalis bagian ascending , arcus dan descending masih memberikan kontur dan diameter yang normal. Kalsifikasi tampak multiple di daerah dinding aorta thoracalis. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening paraaortal.

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening hilus, bronchial, peribronchial dan alveolar.

Kedua lobus paru kanan dan kiri tampak emphysemtous. Dibagian postrior kedua hemithorax tampak area hypodens.

Cabang bronchus utama kanan serta cabang2 lainnya masih tampak terbuka.

Parenkhymal kedua lapangan paru tidak menunjukkan adanya infiltrat / massa.

KESIMPULAN :

Emphysematous pulmonum.

Efusi pleura bilateral (DD: Adhesi pleura).Cardiomegali.

Tidak tampak adanya tanda2 neoplasma intrapulmonal ataupun pembesaran kelenjar getah bening medistinum.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,

NAMA:Tn.B. SITORUSROOM :258TGL :05-02-07

UMUR :59 THNOPD/IPD :532825NO :0702013

PEMERIKSAAN :CT SCAN THORAX UPPER ABDOMEN

YTH ; DR. JULIANTO .Sp.PD.Multi Slice CT Scan thorax dan Uper Abdomen slice interval 2 mm,u. Dibuat window mediastinum dan rekontruksi multiplanar dan 3 Dimensi.Dilakukan Pre dan Post contrast scanning.

KLINIS : Adakah metastase ?+ TUMOR GASTERPada evaluasi di daerah Gater :

Tampak penebaklan dinding mucosa di daerah 1/3 distal bagian angulus dan antrum yang menonjol ke arah dalam dengan permukaan yang tidak rata dan dengan ketebalan sampai 2 cm .

Regional lymph nodes di daerah ;perigastric,axis coeliacus, . a.lienalis, hepatoduodenal, paraaortic dan intraabdominal lainnya tidak tampak ada pembesaran.

KESIMPULAN :

Penebalan dinding di dearh angulus dan antrum sugestive massa.

Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening regional.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,NAMA:Tn.MIDIAN DOLOK SARIBUROOM :-TGL :28-03-08

UMUR :58 THNOPD/IPD :983500NO :MS.0803112

PEMERIKSAAN :MS 64 CT SCAN THORAX / AORTA THORACALIS.

YTH ; Dr.PINTOKO. Sp.JP.Multi Slice CT Scan thorax untuk melihat aorta thoracalis ,slice interval 2 mm. Dibuat window mediastinum dan rekontruksi 3 Dimensi.Dilakukan Pre dan Post contrast scanning.

KLINIS : Aneurysma aorta thoracalis.

Diameter aorta ascendens 4 Cm dan di daerah arcus 3,5 cm serta daerah aorta thoracalis decendens 2,5 cm.

Kontur dari aorta thoracalis masih tampak normal dengan dinding yangtampak regular. Tidak di dapatkan adanya calcified plaque ataupun soft plaque.

Tidak tampak adanya tanda2 dilatasi yang signifikant ataupun stenosis signifikan.

Tidak di dapatkan adanya tanda2 thrombus ataupun diseccan.

Kalsifikasi kecil tampak di daerah dinding L.A.DKESIMPULAN :

Aorta thoracalis masih tampak normal. Pada potongan axial plain scanning di dapatkan adanya kalsifikasi kecil2 di daerah LAD.

Terima kasih atas kepercayaan Ts,SS.