tipus macam orofacial pain

Upload: gladiola-nadisha

Post on 30-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Klasifikasi nyeri menurut Smith (2009):1. NosiseptifRasa nyeri yang ditimbulkan karena adanya rangsang dari luar. Besar rasa nyeri sebanding dengan besar kerusakan yang dialami dan rasa nyeri jenis ini bersifat protektif. Contohnya terbakar, patah tulang, nyeri somatik atau viseral.2. NeuropatikRasa nyeri yang ditimbulkan karena adanya jejas pada sistem syaraf. Besar rasa nyeri tidak sebanding dengan besar kerusakan yang terjadi dan rasa nyeri jenis ini tidak memiliki fungsi protektif. Rasa nyeri jenis ini akan tetap ada walaupun rangsang nosiseptif telah dihilangkan. Contohnya neuroma, trauma pada akson.3. Mixed painRasa nyeri yang ditimbulkan oleh rangsang nosiseptif bersamaan dengan adanya jejas pada sistem syaraf. Contohnya rasa sakit pada kaki dan punggung setelah operasi saraf pada bagian lumbal, atau pasien dengan sindrom rasa nyeri regional (misalnya pada sistem saraf pusat atau distrofi gerak refleks) dapat menyebabkan komplikasi rasa nyeri yang bersifat nosiseptif, misalnya ankilosis sendi dan nyeri myofacial.4. IdiopatikRasa nyeri yang tidak dapat diidentifikasi lesi penyebabnya, dan besarnya tidak sebanding dengan kerusakan yang dialami.

Klasifikasi Nyeri (Anonim, 2007)1. Menurut Tempata. Periferal Pain Superfisial Pain (Nyeri Permukaan) Deep Pain (Nyeri Dalam) Reffered Pain (Nyeri Alihan) yaitu nyeri yang dirasakan pada area yang bukan merupakan sumber nyerinya.b. Central PainTerjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat, spinal cord, batang otak, dll.c. Psychogenic PainNyeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari trauma psikologis.d. Phantom PainPhantom Pain merupakan perasaan pada bagian tubuh yang sudah tak ada lagi, contohnya pada amputasi. Phantom pain timbul akibat dari stimulasi dendrit yang berat dibandingkan dengan stimulasi reseptor biasanya. Oleh karena itu, orang tersebut akan merasa nyeri pada area yang telah diangkat.e. Radiating PainNyeri yang dirasakan pada sumbernya yang meluas ke jaringan sekitar.2. Menurut Sifata. Insidentil : timbul sewaktu-waktu dan kemudian menghilangb. Steady : nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang lamac. Paroxysmal : nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan biasanya menetap 10 15 menit, lalu menghilang dan kemudian timbul kembali.d. Intractable Pain : nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi. Contoh pada arthritis, pemberian analgetik narkotik merupakan kontraindikasi akibat dari lamanya penyakit yang dapat mengakibatkan kecanduan.3. Menurut Berat Ringannyaa. Nyeri ringan : dalam intensitas rendahb. Nyeri sedang : menimbulkan suatu reaksi fisiologis dan psikologisc. Nyeri Berat : dalam intensitas tinggi4. Menurut Waktu SeranganPada tahun 1986, The National Institutes of Health Concencus Conference of Pain mengkategorikan 3 (tiga) tipe dari nyeri yaitu akut, kronik malignan dan kronik nonmalignan. Nyeri akut timbul akibat dari cedera akut, penyakit atau pembedahan. Nyeri kronik nonmalignan diasosiasikan dengan cedera jaringan yang tidak progresif atau yang menyembuh. Nyeri yang berhubungan dengan kanker atau penyakit progresif disebut Chronic Malignant Pain. Meskipun demikian, biasanya terdapat dua tipe nyeri dalam prakteknya yaitu akut dan kronis.a. Nyeri AkutNyeri akut biasanya berlangsung singkat, misalnya nyeri pada fraktur. Klien yang mengalami nyeri akut biasanya menunjukkan gejala-gejala antara lain: respirasi meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat.b. Nyeri KronisNyeri kronis berkembang lebih lambat dan terjadi dalam waktu lebih lama dan klien sering sulit mengingat sejak kapan nyeri mulai dirasakan.

Klasifikasi Nyeri Pada Daerah Oro-Facial(Sigal dick., 1984)1. Sindrom Disfungsi NyeriSindroma disfungsi nyeri sendi temporomandibula (temporomandibular joint pain-dysfunction syndrome} atau yang lazim disebut dengan istilah sindroma disfungsi nyeri miofasial (myofascial paindysfunctionsyndromel MPD).Disfungsi sendi temporomandibular disebabkan oleh banyak faktor, antara laindisebabkan oleh beban pengunyahan pada gigi yang terlalu besar, pengecilan otot rahang, danketegangan dari otot-otot pendukung sendi temporomandibula. Juga disebabkan oleh, sikaptubuh yang salah, kebiasaan oral yang buruk, kerusakan fascia yang disebabkan oleh traumaatau penyakit. Fascia adalah jaringan fibrosa yang membentuk pembungkus otot danberbagai organ tubuh.6 Akibat yang ditimbulkan dapat berupa rasa sakit, bunyi kliking saatmembuka mulut, dan kesulitan saat akan membuka mulut dengan lebar.2. Sakit KepalaDEFINISISakit Kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi.Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit kepala.Sakit kepala menahun dan sakit kepala kambuhan bisa terasa sangat nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang serius.Suatu perubahan dalam pola atau sumber sakit kepala (misalnya dari jarang menjadi sering, sebelumnya ringan sekarang menjadi berat) bisa merupakan pertanda yang serius dan memerlukan tindakan medis segera.Sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala tanpa penyebab yang jelas.Sakit kepala banyak yang berhubungan dengan kelainan di mata,hidung, tenggorokan, gigi dan telinga.Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan perasaan berdenyut di kepala, tetapi tekanan darah tinggi jarang menyebabkan sakit kepala menahun.Biasanya dokter bisa menentukan penyebab sakit kepala dari riwayat kesehatan penderita dan hasil pemeriksaan fisik.Kadang dilakukan pemeriksaan darah untuk menentukan penyebabnya.Pungsi lumbal (pengambilan sejumlah kecil cairan dari kolumna spinalis untuk diperiksa dibawah mikroskop) dilakukan jika diduga penyebabnya adalah suatu infeksi (misalnya meningitis).Hanya sebagian kecil sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak, cedera otak atau berkurangnya oksigen ke otak.Jika diduga suatu tumor, stroke atau kelainan otak lainnya, maka dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI.3. NEURALGIADEFINISI NEURALGIA TRIGEMINALSecara harfiah, Neuralgia Trigeminal berarti nyeri pada nervus Trigeminus, yang menghantarkan rasa nyeri menuju ke wajah.Neuralgia Trigeminal adalah suatu keadaan yang memengaruhi N. V, nervus kranialis terbesar. Dicirikan dengan suatu nyeri yang muncul mendadak, berat, seperti sengatan listrik, atau nyeri yang menusuk-nusuk, biasanya pada satu sisi rahang atau pipi. Pada beberapa penderita, mata, telinga atau langit-langit mulut dapat pula terserang. Pada kebanyakan penderita, nyeri berkurang saat malam hari, atau pada saat penderita berbaring.KLASIFIKASINeuralgia Trigeminal (NT) dapat dibedakan menjadi:1. NT Tipikal,2. NT Atipikal,3. NT karena Sklerosis Multipel,4. NT Sekunder,5. NT Paska Trauma, dan6. Failed Neuralgia Trigeminal.Bentuk-bentuk neuralgia ini harus dibedakan dari nyeri wajah idiopatik (atipikal) serta kelainan lain yang menyebabkan nyeri kranio-fasial.

4. NYERI PULPA DAN DENTINGigi karies merupakan salah satu penyebab terjadinya radang pulpa dan periapikal yang paling banyak.Biasanya saseorang baru menyadari adanya kerusakan gigi apabila sudah timbul rasa nyeri. Nyeri akan timbul bila rangsang dapat mencapai ujung sel odontoblast yang ada di batas dentin dengan email (Sigal dick., 1984). Lapisan sel-sel odontoblast yang paling tepi menjorok masuk ke jaringan dentin, daerah tersebut disebut 'komplex pulpa dentin'.Daerah ini merupakan daerah pertahanan pulpa gigi yang paling depan.

Klasifikasi Nyeri Nyeri (Anurogo, 2008)

Nyeri akut, biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan akut yang berlangsung dalam hitungan beberapa detik sampai beberapa hari. Nyeri kronik, di definisikan sebagai nyeri yang menetap, timbul setelah proses akut membaik, yang menetap dalam waktu beberapa bulan atau lebih.

Tipe NyeriA. Nyeri Nosiseptif , yaitu nyeri yang timbul akibat terjadinya aktivasi reseptor nyeri yang berasal dari jaringan permukaan maupun jaringan dalam tubuh. Dibedakan menjadi 2 type, yaitu nyeri somatik dan nyeri viscera- Nyeri somatic, disebabkan oleh kerusakan di kulit, otot, tulang, sendi, dan jaringan ikat. Biasanya melibatkan proses inflamasi dari jaringan yang rusak. Meskipun inflamasi adalah respon normal tubuh terhadap kerusakan jaringan, dan penting untuk proses penyembuhan, inflamasi yang berlangsung lama dan menetap dapat mengakibatkan terjadinya nyeri kronik. - Nyeri viscera, adalah nyeri yang berasal dari kerusakan yang terjadi pada organ dalam atau jaringan penunjangnya. B. Nyeri Neuropatik merupakan nyeri yang timbul sebagai akibat perubahan yang terjadi pada system syaraf, nyeri seringkali menetap meskipun kerusakan jaringan sudah sembuh. Pada banyak kasus, kerusakan yang menyebabkan nyeri ini bisa melibatkan system syaraf tepi ataupun system syaraf pusat itu sendiri. Hal ini bisa berhubungan dengan trauma ataupun penyakit tertentu, misalnya diabetes. C, Nyeri Psikogenik adalah semua jenis nyeri yang berhubungan dengan problem psikis. Sebagian penderita nyeri kronik biasanya juga mengalami gangguan psikis, misalnya gangguan depresi atau cemas akibat nyeri kronik yang dideritanya. Ini berarti bahwa kondisi psikis pasien dengan nyeri kronik juga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam terapi nyeri.D. Nyeri Campuran atau Non Spesifik biasanya dipandang sebagai nyeri dengan mekanisme yang tidak diketahui atau dicurigai mempunyai mekanisme yang bermacam-macam.