tips menyiasati opini publik untuk membentuk citra positif organisasi.docx

Upload: thomasmanuelwasuway

Post on 03-Mar-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KIAT BERORGANISASI

TRANSCRIPT

Tips Menyiasati Opini publik untuk membentuk citra positif organisasi

Sebagaimana kita pahami bersama, saat ini opini public bisa menggiring pencitraan suatu organisasi ke arah positif atau negative. Untuk itu dibutuhkan kemampuan mengelola opini public secara tepat sehingga bisa mendukung pencitraan organisasi,papar Prof.Dr.Soenarto,M.Si Rabu (23/3) saat Diklat Pranata Humas tingkat Ahli di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM, Gandul, Depok.

Ada 3 tahapan para pemimpin politik dalam melahirkan opini publik : Menolak; Mendebat; dan Menerima. Tiga kategori komunikator politik, yaitu sebagai berikut : Politikus; Komunikator profesional; Aktivis komunikator politik. Jadi Humas bisa menggunakan pakar bidangnya (dari internal atau eksternal organisasi) untuk mendukung kebijakan orgnanisasi secara umum. Humas dapat memainkan peranan dalam opini publik berkualitas, Caranya? Tanamkan kepercayaan pada publik; Bersikap terbuka untuk menerima segala masukan. Bagaimana agar Efektif? Adanya pengertian : Publik bisa mengerti dan menerima pesan tersebut secara terbuka dan sepaham. Cara? Bahasa harus tepat, mudah dimengerti, memungkinkan adanya tanggapan, keterbukaan untuk bertanya, kritik atau usulan; Pesan harus jelas, transparan, jujur; Bentuk dan isi harus sesuai dengan kelompok yang dituju; Isi berita sesuaikan dengan kebutuhan publik. Proses Pembentukan Opini : Pemberitaan umum dan opini publik; Budaya yang melatarbelakangi (1 arah); Realitas/aktualitas yang melatar belakangi publik (norma yang berubah) (1 arah); Pimpinan (Opinion leader) (2 arah); Penerangan Pimpinan (Pemerintah) (2 arah). Beberapa cara menunjukan opini public : Referendum; - melalui media massa; Sampling; Polling system; Public research. Opini Publik merupakan bagian dari HAM, yaitu hak mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Prof.Soenarto agar bisa sampai pada pengelolaan opini public yang efektif, terlebih dahulu harus memahami model komunikasi public relations. Empat model public relations di bawah ini akan menjelaskanperubahan yang dimaksud: Model yang pertama (press agent/publicity model) tipe komunikasi satu arah. Menggunakan persuasi dan manipulasi untuk mempengaruhi public supaya berperilaku seperti yang diinginkan oleh organisasi. Public information tipe komunikasi satu arah Menggunakan press releasse dan teknik-teknik komunikasi satu arah lainnya untuk mendistribusikan berita organisasi kepada publik. Praktisi model ini sering disebut Journalist in residence .Two Way Asymmetric Model tipe komunikasi Dua Arah. Menggunakan persuasi dan manipulasi untuk mempengaruhi public supaya berperilaku seperti yang diinginkan oleh organisasi. Tidak melakukan survey untuk mengungkap apa yang dirasakan publik terhadap organisasi. Apabila ada feedback yang tidak diinginkan organisasi mencoba mengubahnya. Two-way symmetrical model tipe komunikasi Dua Arah. Menggunakan Komunikasi dua arah untuk bernegosiasi dengan publik, menyelesaikan konflik, dan mempromosikan saling pengertian dan menghargai antara organisasi dengan publiknya. Mengacu pada pengertian Opini publik adalah pendapat umum yang menunjukkan sikap sekelompok orang terhadap suatu permasalahan. (Prof. W. Doop). Karakteristik dari Opini Publik : Bukan merupakan kata sepakat; Pada dasarnya, opini publik tidak merupakan jumlah pendapat yang dihitung secara numerical; Hanya dapat berkembang di negara-negara demokratis. Kemampuan Opini Publik : Opini publik dapat memperkuat undang-undang atau peraturan, sebab tanpa dukungan opini publik maka perundangan akan sulit dijalankan; Opini publik merupakan pendukung moril dalam masyarakat; Opini publik merupakan pendukung eksistensi lembaga-lembaga sosial.