tipe-tipe elisa (1)

Upload: wenny-zuricha-zoro

Post on 16-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Elisa

TRANSCRIPT

Tipe-Tipe ELISA

Tipe-Tipe ELISADirect ELISA

Teknik ELISA ini merupakan teknik ELISA yang paling sederhana. Teknik ini seringkali digunakan untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi antigen pada sampel ELISA direct menggunakan suatu antibody spesifik (monoklonal) untuk mendetaksi keberadaan antigen yang diinginkan pada sampel yang diuji.Pada ELISA direct, pertama microtiter diisi dengan sampel yang mengandung antigen yang diinginkan, sehingga antigen tersebut dapat menempel pada bagian dinding-dinding lubang microtiter, kemudian microtiter dibilas untuk membuang antigen yang tidak menempel pda dinding lubang microtiter.

Lalu antibodi yang telah ditautkan dengan enzim signal dimasukkan ke dalam lubang-lubang microtiter sehingga dapat berinteraksi dengan antigen yang diinginkan, yang dilanjutkan dengan membilas microtiter untuk membuang antibody tertaut enzim signal yang tidak berinteraksi dengan antigen.

Lalu, ke dalam lubang-lubang microtiter tersebut ditambahkan substrat yang dapat bereaksi dengan enzim signal, sehingga enzim yang tertaut dengan antibodi yang telah berinteraksi dengan antigen yang diinginkan akan berinteraksi dengan substrat dan menimbulkan signal dapat dideteksi.

Pendeteksian interaksi antara antibodi dengan antigen tersebut selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan kolorimetri, chemiluminescent, atau fluorescent end-point.

http://biocersaglik.com/tasarim/images/ELISA.gifELISA direct memiliki beberapa kelemahan, antara lain :Immunoreaktifitas antibodi kemungkinan akan berkurang akibat bertaut dengan enzim.Penautan enzim signal ke setiap antibodi menghabiskan waktu dan mahal.Tidak memiliki fleksibilitas dalam pemilihan tautan enzim (label) dari antibodi pada percobaan yang berbeda.Amplifikasi signal hanya sedikit.Larutan yang mengandung antigen yang diinginkan harus dimurnikan sebelum digunakan untuk uji ELISA direct.

Sedangkan kelebihan dari ELISA direct antara lain :Metodologi yang cepat karena hanya menggunakan 1 jenis antibody.Kemungkinan terjadinya kegagalan dalam uji ELISA akibat reaksi silang dengan antibody lain (antibody sekunder) dapat diminimalisasi.

2. ELISA IndirectELISA indirect menggunakan suatu antigen spesifik (monoklonal) serta antibody sekunder spesifik tertaut enzim signal untuk mendeteksi keberadaan antibody yang diinginkan pada sampel yang diuji.

Pertama mocrotiter diisi dengan larutan yang mengandung antigen spesifik, sehingga antigen spesifik tersebut dapal menempel pada bagian dinding lubang microtiter. Selanjutnya microtiter dibilas untuk membuang antigen yang tidak menempel pada dinding lubang microtiter. Kemudian larutan sampel yang mengandung antibody yang diinginkan dimasukkan ke dalam lubang-lubang microtiter, sehingga terjadi terjadi interaksi antara antigen spesifik dengan antibody yang dinginkan.Selanjutnya microtiter kembali dibilas untuk membuang antibodi yang tidak berinteraksi dengan antigen spesifik. Lalu ke dalam lubang microtiter dimasukkan larutan yang berisi antibody sekunder spesifik tertaut enzim signal, sehingga pada lubang microtiter tersebut terjadi interaksi antara antibody yang diinginkan dengan antibody sekunder spesifik tertaut enzim signal.Selanjutnya microtiter dibilas lagi untuk membuang antibody sekunder tertaut enzim signal yang tidak berinteraksi dengan antibody spesifik.

Kemudian pada tahap akhir ELISA indirect, ditambahkan substrat yang dapat bereaksi dengan enzim signal, lalu enzim yag tertaut dengan antibody sekunder speifik yang telah berinteraksi dengan antibody yang diinginkan akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan signal yang dapat dideteksi.

http://biocersaglik.com/tasarim/images/ELISA.gifELISA indirect memiliki beberapa kelemahan, antara lain :Membutuhkan waktu pengujian yang relative lebih lama daripada ELISA direct karena ELISA indirect membutuhkan 2 kali waktu inkubasi yaitu pada saat terjadi interaksi antara antigen spesifik dengan antibody yang dinginkan dan antara antibodyyang diinginkan dengan antibody sekunder tertaut enzim signal, sedangkan pada ELISA direct hanya membutuhkan 1 kali waktu inkubasi yaitu pada saat terjadi interaksi antara antigen yang diinginkan dengan antibody spesifik tertaut enzim signal.

Sedangkan kelebihan dari ELISA indirect antara lain :Terdapat berbagai macam variasi antibody sekunder yang terjual secara komersial di pasar.Immunoreaktifitasdari antibody yang diinginkan (target) tidak terpengaruh oleh penautan enzim signal ke antibody sekunder karena penautan dilakuka pada wadah berbeda.Tingkat sensitivitas meningkat karena setiap antibody yag diinginkan memiliki beberapa epitop yang bisa berinteraksi dengan antibody sekunder.3. ELISA KompetitifPrinsip dasar dari teknik ini adalah dengan menambahkan suatu competitor ke dalam lubang mikrotiter. Teknik ELISA kompetitif ini dapat diaplikasikan untuk mendeteksi keberadaan antigen atau antibody.Pada pendeteksian antigen, pertamamikrotiter diisi antibody spesifik yang dapat berinteraksi dengan antigen yang diinginkan maupun antigen spesifik bertaut enzim signal, sehingga antibody spesifiktersebut dapat menempel pada bagian dinding-dinding lubangmikrotiter. Lalu larutan yang mengandung antigen spesifik yang telah ditautkan dengan enzim signal dan larutan sampel yang mengandung antigen yang diinginkan dimasukkan ke dalam lubang-lubang mikrotiter sehingga terjadi kompetisi antaraantigen spesifik bertaut enzim signal dengan antigen yang diinginkan untuk dapat berinteraksi dengan antibody spesifik yang dilanjutkan dengan membilas mikrotiter untuk membuang antigen spesifik tertaut enzim signal atau antigen yang tidak berinteraksi dengan antibody spesifik. Lalu kedalam lubang-lubang mikrotiter tersebut ditambahkan substrat yang dapat bereaksi dengan enzim signal yang tertaut pada antigen spesifik, sehingga enzim yang tertaut dengan antigen yang telah berinteraksi dengan antibody spesifik akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan signal yang dapat dideteksi. Pada proses pendeteksian ini, pendeteksian positif ditandai oleh tidak adanya signak yang ditimbulkan, yang berarti bahwa antigen yang diinginkan telah menang berkompetisi dengan antigen spesifik tertaut enzim signal dan berinteraksi dengan antibody spesifik.

http://biocersaglik.com/tasarim/images/ELISA.gifKelebihan dari teknik ELISA kompetitif ini adalah tidak diperlukannya purifikasi terhadap larutan sampel yang mengandung antibody atau antigen yang diinginkan, tapi hasil yang diperoleh tetap memiliki tingkat sensitivitas tinggi akibat sifat spesitifitas dari antibody dan antigen.

Daftar PustakaKurniawan, L.1990. Beberapa AspekImunologi dan Bioteknologi dalamPenanggulangan Masalah Filariasis. Cermin Dunia Kedokteran No. 64. 20.http://www.abdserotec.com/an-introduction-to-elisa.htmlhttp://biocersaglik.com/page/elisa-kitleri/283