tinjauan pustaka 2.1 fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 fisika radiasi pada tanggal 8...

25
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x (Thrall 2002). Menurut Lavin (2003) setelah melakukan investigasi lanjutan, Röntgen memberikan laporan tulisan kepada Society of Physics and Medical Sciences at the University of Wurzburg pada tanggal 28 November 1895, dengan memberikan hasil gambaran radiografi tangan istrinya yang dihasilkan dari tabung sinar-x buatannya. Setelah lebih dari 100 tahun penemuannya, sinar-x digunakan banyak aspek pada gambaran medis (Thrall 2002). Sinar-x didefinisikan sebagai bentuk elektromagnetik radiasi serupa dengan cahaya tampak tetapi memiliki panjang gelombang yang pendek dan berurutan pada Gambar 1. Elektromagnetik radiasi merupakan sebuah cara pengiriman energi melalui jarak yang dicirikan oleh panjang gelombang, frekuensi, dan energi (Lavin 2003). Besar nilai panjang gelombang pada sinar-x sebesar 0,00000001 cm (Thrall 2002). Gambar 1 Panjang Gelombang pada sinar-x secara berurutan (Lavin, 2007). Atom terdiri dari partikel kecil yang disebut proton, netron, dan elektron. Atom memiliki sebuah nukleus dengan awan elektron disekitarnya, nukleus pada atom mengandung proton yang bernilai positif, netron yang bersifat netral dan elektron yang memiliki sifat negatif berada disekitar nukleus di dalam orbit yang disebut shells pada Gambar 2. Sinar-x dihasilkan ketika elektron melambat atau berhenti pada satu area target di atom (Lavin, 2003). Menurut Thrall (2002) pada Gambar 3 energi sinar-x dihasilkan ketika elektron yang berasal dari katoda yang

Upload: phamminh

Post on 02-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fisika radiasi

Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm

Conrad Röntgen menemukan sinar-x (Thrall 2002). Menurut Lavin (2003) setelah

melakukan investigasi lanjutan, Röntgen memberikan laporan tulisan kepada

Society of Physics and Medical Sciences at the University of Wurzburg pada

tanggal 28 November 1895, dengan memberikan hasil gambaran radiografi tangan

istrinya yang dihasilkan dari tabung sinar-x buatannya. Setelah lebih dari 100

tahun penemuannya, sinar-x digunakan banyak aspek pada gambaran medis

(Thrall 2002).

Sinar-x didefinisikan sebagai bentuk elektromagnetik radiasi serupa

dengan cahaya tampak tetapi memiliki panjang gelombang yang pendek dan

berurutan pada Gambar 1. Elektromagnetik radiasi merupakan sebuah cara

pengiriman energi melalui jarak yang dicirikan oleh panjang gelombang,

frekuensi, dan energi (Lavin 2003). Besar nilai panjang gelombang pada sinar-x

sebesar 0,00000001 cm (Thrall 2002).

Gambar 1 Panjang Gelombang pada sinar-x secara berurutan (Lavin, 2007).

Atom terdiri dari partikel kecil yang disebut proton, netron, dan elektron.

Atom memiliki sebuah nukleus dengan awan elektron disekitarnya, nukleus pada

atom mengandung proton yang bernilai positif, netron yang bersifat netral dan

elektron yang memiliki sifat negatif berada disekitar nukleus di dalam orbit yang

disebut shells pada Gambar 2. Sinar-x dihasilkan ketika elektron melambat atau

berhenti pada satu area target di atom (Lavin, 2003). Menurut Thrall (2002) pada

Gambar 3 energi sinar-x dihasilkan ketika elektron yang berasal dari katoda yang

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

3

bernilai negatif mengenai anoda yang bernilai positif, dan elektron dengan jumlah

besar akan menyebabkan beda potensial yang besar sehingga menghasilkan energi

yang besar. Beda potensial di atur pada kilovoltage peak (kVp) pada mesin sinar-

x, sehingga bila terjadi peningkatan pada kVp akan menyebabkan beda potensial

yang besar di antara anoda dan katoda.

Gambar 2 Sebuah atom dengan nukleus yang bernilai (+) pada bagian tengah dan elektron

diseklitar nukleus yang bernilai (-) (Lavin, 2003).

Gambar 3 Pancaran sinar-x yang dihasilkan pada tabung mesin sinar-x akibat beda potensial

yang terjadi antara katoda dan anoda (Lavin, 2003).

2.2 Prinsip Radiografi

Radiografi adalah rekaman gambar dalam sebuah film khusus yang terdiri

dari bentuk struktur bayangan dan objek yang terbentuk oleh pancaran sinar-x

(Lavin 2003). Menurut Owens dan Biery (1992) penggunaan radiografi selalu

digunakan untuk menindak lanjut sebuah proses penyakit dan memonitor

efektifitas terapi yang dilakuakan pada hewan misalnya ortopedik, kardiak,

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

4

pulmonary, atau penyakit onkologik, sedangkan menurut Thrall (2002) radiografi

digunakan untuk menilai struktur dalam tubuh.

Pembuatan gambar radiografi harus menggunakan metoda yang tepat agar

gambar yang dihasilkan jelas dan bisa difahami untuk di interpretasikan (Thrall,

2002). Kehitaman pada radiografi tergantung pada jumlah sinar-x yang diserap

oleh intensifying screen, dan dengan demikian sejumlah cahaya mengekspos film

radiografi. Pada Gambar 4 menjelaskan daerah yang terpapar dengan sejumlah

besar sinar-x akan hitam (radiolucent) setelah pengolahan film, sebaliknya pada

daerah yang dilewati oleh sedikt sinar-x akan tembus cahaya (translucent) atau

tampak putih (radiopaque), sedangkan derajat kehitaman pada film merupakan

ukuran kerapatan masa (density), sehingga hubungan density dan kegelapan film

terkait secara langsung (Berry et al 2002) pada Gambar 5.

Gambar 4 Skala kehitaman film, yang diukur dari jumlah sinar-x yang terserap (Thrall 2002).

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

5

Gambar 5 Hubungan kerapatan (density) terhadap paparan sinar-x (Thrall 2002).

Menurut Owens dan Biery (1992) karakteristik energi pancaran sinar-x

berkemampuan untuk menembus dan melemahkan karena perbedaan density dan

jumlah jaringan tubuh, ini digambarkan dalam lima dasar opasitas radiografi

yaitu: udara, lemak, jaringan lunak, tulang, dan metal pada Gambar 6.

Udara Lemak Air Tulang Logam

RADIOPACITY

RADIOLUCENCY

OPTICAL DENSITY

FILM BLACKNESS

RADIOGRAPHIC DENSITY

Gambar 6 Lima dasar opasitasitas radiografi akibat perbedaan penyerapan sinar-x (Thrall 2002).

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

6

Selain density, ketebalan objek juga mempengaruhi radioopasitas yang terbentuk

dari paparan sinar-x, oleh karena itu semakin tebal objek yang dilalui sinar-x

maka semakin sedikit sinar-x yang dapat merubah film sehingga gambaran pada

film berwarna putih (Berry et al 1997) pada Gambar 7.

Gambar 7 Skema pengaruh ketebalan terhadap radioopasitas (Thrall 2002).

Pada ketajaman gambar radiografi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

gerakan, kecepatan film, focal spot size, focal spot film distance (FFD), object

film distance (OFD), intensifiying screen, dan grid. Gerakan merupakan penyebab

utama di dalam radiologi kedokteran hewan, gerakan dapat menghasilkan

gambaran yang tidak tajam sehingga membutuhkan waktu paparan yang cepat

untuk mendapatkan gambaran radiografi yang bagus. Pada Gambar 8 menjelaskan

jenis film sinar-x yang tersedia dalam berbagai kecepatan, kecepatan film

berhubungan dengan ukuran partikel kristal perak bromida pada emulsi dalam

film x-ray, kristal perak bromida yang berukuran besar atau lapisan yang lebih

tebal merupakan kelompok dari film x-ray yang cepat (high speed film),

sedangkan kristal perak bromida yang berukuran lebih kecil atau tipis termasuk

pada kelompok film x-ray yang lambat (slow film), oleh karena itu ketajaman film

berhubungan langsung dengan kecepatan film dan gambaran yang jelas dapat

menggunakan slow film dikarenakan area yang terpapar lebih kecil (Thrall 2002).

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

7

Beberapa mesin sinar-x memiliki focal spot yang berukuran besar dan kecil. Pada

penggunaan focal spot kecil menyebabkan kejelasan gambar yang bagus

dibandingkan menggunakan focal spot besar, dikarekan penumbra yang dihasilkan

pada focal spot yang besar lebih besar sehingga mempengaruhi kejelasan gambar.

Pada Focal spot-Film Distance (FFD) adalah jarak film dengan focal spot. Pada

Gambar 9 menjelaskan jarak focal spot yang semakin pendek akan menyebabkan

penumbra yang besar, sedangkan focal spot yang lebih jauh menghasilkan

penumbra lebih kecil sehingga kejelasan gambar lebih baik (Thrall & Widmer

2002).

Pada Object Film Distance (OFD) apabila jarak pasien terhadap film lebih

dekat maka akan menghasilkan penumbra yang kecil, sebaliknya apabila jarak

pasien terhadap film jauh akan menghasilkan penumbra yang besar sehingga

kejelasan gambar berkurang pada Gambar 10. Intensifying screen digunakan

untuk mengubah sinar-x menjadi cahaya tampak, karena Intensifying screen

mengandung crystal phosphorescent yang memancarkan cahaya ketika terpapar

sinar-x. Hamburan radiasi merupakan faktor utama yang berkontribusi pada

pengurangan kejelasan gambar. Grid berbentuk datar dan persegi dengan jalur

berseri dan landasan dari alumunium foil, sehingga grid memberikan kualitas

diagnosa pada radiografi karena menyerap hamburan radiasi (Thrall & Widmer

2002).

Gambar 8 Skematis paparan sinar-x yang lewat pada fast film dan slow film (Soehartono, 2005).

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

8

Gambar 9 Skema Focal spot-Film Distance (FFD) apabila jarak focal spot semakin jauh maka

menghasilkan penumbra yang lebih kecil, sehingga menghasilkan ketajaman gambar

radiografi yang bagus (Thrall & Widmer 2002).

2.3 Interpretasi radiografi dan standar pandang radiografi

Interpretasi radiografi adalah dasar pada pengenalan dan analisa struktur

dengan perbedaan yang relatif pada radiopasitas sebuah gambar hasil sinar x

(Owens & Biery, 1992), sedangkan menurut Berry et al (2002) interpretasi

Gambar 10 Skema Object Film Distance (OFD) apabila jarak pasien lebih dekat akan menghasikan

penumbra yang lebih kecil sehingga menghasilkan ketajaman gambar radiografi yang

bagus (Thrall & Widmer 2002).

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

9

radiografi adalah evaluasi dari hasil radiografi yang dibuat dari awal sampai

akhirnya menjadi gambaran radiografi. Secara filosofi interpretasi pertama kalinya

merupakan pemeriksaan dan interpretasikan film tanpa mempertimbangkan

riwayat hewan atau hasil pengujian lainnya kemudian menjadi suatu pengkajian

film dari penemuan kasus dengan cahaya untuk membuat interpretasi klinis akhir

(Gavahan 2003).

Pada evaluasi radiografi dengan hasil yang buruk, teknisi harus melihat

hasil dari pemeriksaan fisiologis yang ditemukan, signalemen dan sejarah

penyakit dari pasien untuk dapat membantu dalam penetapan diagnosa. Pada

pemeriksaan radiografi yang spesifik pemeriksaan harus lengkap dan tidak

terbatas pada satu area yang diambil. Pemeriksaan radiografi juga harus memiliki

gambaran normal, ini guna untuk dapat dengan mudah melihat perubahan atau

abnormalitas yang terjadi (Berry et al 2002).

Gambar 11 Ilustrasi tatanama yang digunakan untuk menggambarkan secara langsung pancaran

sinar-x untuk radiografi (Lawhead dan Beaker 2005).

Pada gambaran normal radiografi para ahli teknik dokter hewan harus

mengetahui posisi gambaran radiografi yang diambil beserta penamaannya.

Menurut Owens dan Biery (1992) ahli teknik dokter hewan dan dokter hewan

perlu berpartisipasi pada proses pembuatan keputusan mengenai ketepatan

proyeksi radiografi untuk menghasilkan kualitas gambar diagnosa yang baik.

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

10

Menurut Thrall dan Widmer (2002) penamaan posisi di dalam radiografi secara

langsung berdasarkan pada letak titik pusat penetrasi sinar-x terhadap tubuh, dari

masuknya sinar-x sampai keluarnya sinar-x dari tubuh, penamaan penggambaran

tampilan radiografi mengikuti terminology pada Nomina Anatomica Veterinaria

yang dapat dilihat pada Gambar 11. Pada umumnya, standar pandang radiografi

yang biasa dilakukan yaitu posisi Cranio-caudal, Latero-medial atau yang biasa

disebut juga dengan Lateral recumbency, Ventro-dorsal, Dorso-ventral, dan

Oblique.

2.4 Interpretasi radiografi thoraks

Radiografi thoraks satu dari antara banyaknya metoda yang dilakukan

dokter hewan untuk pemeriksaan pada hewan yang mengalami penyakit pada

jantung, paru-paru, dan gangguan sistem kardiovaskular (Adrian & Lamb 2002;

Israel 2005; Bomassi 2007; Smith 2009). Radiografi thoraks sering digunakan di

dalam pengenalan dan kajian pada penyakit kardiovaskular (Bonagura, 2000),

sedangkan menurut Hansson (2004) radiografi thoraks merupakan salah satu alat

diagnosa terpenting pada anjing dengan kasus kardiovaskular. Evaluasi radiografi

pada thoraks hewan kecil merupakan salah satu hal terpenting dan banyak

digunakan sebagai alat diagnosa pada praktek hewan kecil (Berry et al 2002).

Radiografi thoraks biasanya dilakukan untuk pemeriksaan trakhea, paru-paru,

jantung, oesophagus, diafragma, costae, ruang pleura dan thoraks (Bonagura,

2000).

Pemeriksaan radiografi thoraks secara rutin menggunakan dua tampilan,

yaitu secara lateral dan dorsoventral (DV) atau ventrodorsal (VD). Pada posisi

lateral pancaran sinar-x datang secara horizontal yang terpusat pada tulang rusuk

ke 5 dan posisi sternum dengan tulang belakang harus sejajar, lateral kanan sangat

disukai pada pemeriksaan radiografi thoraks karena kemudahan dalam melakukan

pemerikasaan (Kealy 1979). Posisi lateral sangat penting digunakan untuk melihat

secara langsung tampilan perubahan pada jantung dan vaskularisasi darah (Smith

2009). Menurut Owens & Biery (1999) proyeksi paparan lateral saat puncak

inspirasi biasanya digunakan khusus untuk kasus penyakit paru-paru. Pada

Gambar 12 dapat dilihat gambaran radiografi yang mencitrakan gambaran

jantung, pembuluh darah dan gambaran organ dalam tubuh lainnya.

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

11

Gambar 12 Radiografi pada thoraks anjing dengan posisi lateral kiri yang terdiri: (A) aspek

cranial pada lobus paru-paru bagian cranial kiri, (B) lobus paru-paru cranial

superimposed, (C) trachea, (D) lobar bronkus cranial, (E) bayangan jantung, (F)

apex jantung, (G) caudal vena cava, (H) aorta desending, (I) difragma krus kanan,

(J) difragma krus kiri, (K) dinding lambung, (L) kupula diafragma, (M) hati (Ticer

1984).

Pada DV/VD pancaran sinar-x terpusat pada tulang rusuk ke 6, posisi

DV/VD di dalam film x-ray terbaca dengan terbalik, sebelah kanan dinding dada

pada film berarti menunjukan sebelah kiri dinding hewan dan begitu sebaliknya

(Kealy 1979). Menurut Ruehl dan Thrall (1981) di dalam Hansson (2004) posisi

DV/VD sangat penting dalam pemeriksaan jantung, sedangkan menurut

Silverman dan Suter (1975) di dalam Hansson (2004) pengambilan gambar di film

x-ray ketika saat inspirasi penuh. Radiografi thoraks dilakukan pada saat inspirasi

maksimum untuk meningkatkan kontras antara struktur radiolucent dan

radioopaque yang juga akan memperluas ruang thoraks dan mengembangkan

lapangan paru-paru, sedangkan apabila secara normal pembuatan film dilakukan

pada saat ekspirasi , maka lapangan paru-paru akan kelihatan padat dan kejelasan

dari vaskularisasi pulmonum akan hilang (Bonagura 2000). Pada Gambar 13

menjelaskan gambaran radiografi secara pandangan DV/VD dan organ dalam

yang dapat tercitra pada film x-ray.

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

12

Gambar 13 Radiografi pada thoraks anjing dengan posisi dorsoventral yang terdiri: (A) lobus

paru-paru kranial, (B) mediastinum kranial, (C) aspek vental pada paru-paru lobus

cranial kanan, (D) aspek ventral pada mediastinum cranial yang bergerak ke kiri, (E)

bayangan jantung, (F) arteri pulmonary lobar caudal, (G) caudal vena cava, (H)

aspek vental medistinum caudal, (I) kupula diafragma, (J) air-field fundusI pada

lambung (Ticer 1984).

Pada radiografi thoraks selain dari posisi yang menentukan kualitas

gambar, kVp dan mAs juga penting dalam pembuatan radiografi pada thoraks.

Milliamperage adalah pengatur kuantitas elektron pada filament yang berada di

dalam mesin sinar-x, yang mana merupakan faktor kuantitas karena mengontrol

jumlah sinar-x yang di hasilkan pada area target. Kilovoltage merupakan faktor

kualitas yang mengatur energy pancaran sinar-x, dimana ketika Voltage yang di

aliri besar maka electron akan mempercepat dan menghasilkan energy sinar-x

yang besar. Pada Tabel 1 menjelaskan besaran mAs, kVp, dan waktu yang

digunakan serta saat penggunaan Grid. Radiografi thoraks dibuat dengan

menggunakan teknik kVp tinggi dan rendah mAs, yang memaksimalkan kontras

(Berry et al 2002). Menurut (Gavahan 2003) pengaturan mesin untuk radiografi

thoraks menggunakan nilai mAs rendah dan kVp yang tinggi dengan waktu

paparan antara 1/30 sampai 1/120 detik, dengan menggunakan Grid atau Bucky

diphragma.

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

13

Tabel 1 Nilai normal mAs, kVp, dan lama waktu saat penggunaan Grid ataupun

tidak, pada radografi thoraks hewan kecil (Tilley et al 2008).

Daerah mA Time mAs Ketebalan (cm)/kVp

Tanpa Grid

Thoraks 100 1/60 1,7 3/48; 4/50; 5/52; 6/54; 7/56; 8/58; 9/60; 10 (cm)/62

Penggunaan Grid

Thoraks 200 1/60 3,3 11/66; 12/68; 13/70; 14/72; 15/74; 16 (cm)/76

300 1/60 5 17/76; 18/78; 19/80; 20/82; 21/84; 22 (cm)/86

mA: milliAmpere, mAs:milliAmpere seconds, kVp: kiloVolt peak.

Pada interpretasi radiografi thoraks, evaluasi pengukuran besar jantung

umum dilakukan. Metode pengukuran pada jantung atau yang biasa disebut

Vertebrae heart size (VHS) sudah lama dilakukan. Menurut Hansson (2004)

penggunaan VHS sudah lama di sarankan oleh (Schulze & Nöldner 1957; Hamlin

1968; Uhlig & Werner 1969; Toombs & Ogburn 1985). Vertebrae Heart Size

adalah cara pengukuran jantung dengan membandingkan panjang vertebrae

thoracic melalui gambaran radiografi (Buchanan & Bücheler 1995). Menurut

Lynne et al (2010) penghitungan VHS yaitu dengan penjumlahan dari long axis

dan short axis, long axis merupakan pengukuran dari carina sampai ke puncak

jantung dan short axis merupakan pengukuran luas bagian jantung pada sumbu

tegak lurus terhadap sumbu panjang, pengukuran dimulai dari tepi cranial tubuh

vertebrae thoracic ke 4 yang dapat dilihat pada Gambar 14. Pengukuran VHS

cenderung banyak dilakukan pada anjing dengan kasus penyakit pada jantung

(Adrian & Lamb 2002; Kraetschmer et al 2008; Buchanan & Bücheler 1995;

Ljubica & Trailovi 2006). Pada anjing normal rata-rata VHS sebesar 9,7 v, dan

memiliki nilai di antara 8,7 – 10,7 v yang berhubungan dengan fisiologi hewan

(Kraetschmer et al 2008).

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

14

Gambar 14 Pengukuran Vertebrae Heart Size (VHS) yang di ukur dari penjumlahan long axis dan

short axis (O’Sullivan & O’Grady 2010).

Vertebrae heart size adalah bukan merupakan salah satu evaluasi yang

dapat dilakukan dalam interpretasi radiografi thoraks. Menurut Kittleson (1998)

dan Dark et al (1996) di dalam Ljubica et al (2006) identifikasi atau evaluasi

sistem kardiovaskular pada anjing juga digunakan untuk mengevaluasi

pembesaran jantung, pembesaran ruang jantung yang spesifik atau pembesarn

pembuluh darah besar, parenkim pulmonar dan abnormalitas vascular, seperti

halnya penentuan efusi pada rongga tubuh (efusi pleura dan ascites). Evaluasi

pada radiografi thoraks bisa dilakukan dengan pemeriksaan pada pembesaran di

aorta dan percabangan aorta, evaluasi ukuran dan bentuk pada main pulmonary

artery, peripheral pulmonary arteries, dan vena, evaluasi pada pembesaran

bagian tepi jantung dan posisi abnormal jantung, evaluasi peningkatan dan

pengurangan radioopasitas pada paru-paru (Smith 2009; O’Sullivan & O’Grady

2010). Indikasi kerusakan pada jantung kiri atau biasa disebut Left-side heart

failure juga sering dilakukan pada interpretasi radiografi thoraks (Erling &

Mazzafero 2008); O’Sullivan & O’Grady 2010)

2.4.1 Posisi tampilan radiografi pada trakhea

Secara anatomi trakhea terdiri dari serangkaian cincin tulang rawan

bergabung dengan jaringan ikat (Lawhead & Baker, 2005). Menurut Akers dan

Denbow (2008) trakhea, atau tenggorokan adalah sebuah tabung silinder yang

membentang dari larynx ke kanan dan kiri bronkus utama diatas pangkal jantung.

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

15

Evaluasi trakhea paling mudah pada tampilan lateral, namun tampilan

ventrodorsal berguna untuk penilaian perpindahan (Kneller 2002). Ukuran normal

pada lumen trakhea sebesar ibu jari, sedangkan diameter trakhea lebih kecil dari

pada diameter larynx dan lebarnya lebih lebar pada 1/3 proximal tulang rusuk ke

tiga (Owens & Biery 1999)

2.4.2 Posisi tampilan radiografi pada bronchi

Bronchial adalah batang utama dari percabangan trakhea, sebagai pemasok

ke jaringan paru-paru di kedua sisi dada (Dallas 2000). Menurut Kealy (1979)

trakhea dibagi menjadi kanan dan kiri, atau batang utama pada bronchi, sedangkan

pandangan secara radiografi di bronchi yaitu lateral dan VD/DV pada thoraks

yang diperlukan untuk pemeriksaan rutin pada bronchi (Kealy 1979). Menurut

Myer (2000) bronchi secara normal berdinding tipis dan terlihat jelas pada daerah

hilus.

2.4.3 Posisi tampilan radiografi pada paru-paru

Paru-paru lobus kiri dibagi menjadi dua lobus yaitu cranial dan caudal.

Lobus cranial dibagi menjadi bagian cranial (apical) dan bagian caudal (cardiac).

Paru-paru lobus kanan dibagi menjadi empat yaitu cranial (apical), middle

(cardiac), caudal (diafragma), dan aksesorius (azygomatikus), dan lobus paru-paru

terpisah satu sama lainnya oleh fissure interlobular (Kealy 1979). Standar

tampilan radiografi pada daerah thorax ini right lateral, left lateral, ventrodorsal

(VD), dan dorsovental (DV) (Berry et al 2002). Pandangan radiografi pada paru-

paru merupakan gabungan bayangan dari banyak struktur yaitu pembuluh

pulmonary, alveoli, jaringan interstinal alveolar, duktus alveolar, bronkus dan

bronkhiolus, lympatik, dan pleura (Kealy 1979).

2.4.4 Posisi tampilan radiografi pada diafragma

Menurut Dallas (2000) diafragma adalah lembaran otot bagian belakang

dinding thoraks. Berdasarkan anatominya, diafragma adalah suatu lapisan

musculotendinosus yang memisahkan ruang abdomen dan thoraks, berdasarkan

embriologinya difragma yaitu dibentuk oleh septum tranversum ventral dan oleh

mesenteri di foregut (perut depan) dan dua pleuroperitoneal yang melipat ke

dorsal. Diafragma juga bertindak sebagai partisi mekanik antara dada dan perut

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

16

(Park 2002). Menurut Kealy (1979) anatomi pada diafragma pada daerah thoraks

terlihat seperti kubah. Keberadaan suatu garis diafragma tergantung pada posisi

hewan, fase dari siklus respirasi, arah Röntgen dan posisi pada hewan (Park

2002). Menurut Owens dan Biery (1999) tampilan radiografi pada diafragma

tergantung pada jenis spesies, breed, posisi pada hewan, posisi pancaran x-ray,

fase respirasi, dan tekanan pada intraabdominal. Pada tampilan radiografi

diafragma pada proyeksi dorsoventral (DV) atau ventrodorsal (VD) bervariasi

tergantung fokus dari pancaran sinar-x. Pada posisi lateral dan dorsoventral atau

ventrodorsal nampak cupula di sebelah cranial dari diafragma dan lebih cembung

(Park 2002).

Diafragma mungkin hanya terlihat sebuah garis, bentuk struktur kubah,

atau dua atau tiga struktur kubah yang terpisah. Tiga struktur yang terlihat cupula

dan dua crura. Sebuah kubah diafragma mungkin terlihat secara tampilan

dorsoventral atau ventrodorsal dengan pancaran sinar-x yang di arahkan pada

pada midabdomen atau midthoraks. Dua atau tiga struktur kubah yang terpisah

terlihat pada hewan dalam posisi ventrodorsal dan pancaran sinar-x yang terfokus

pada midthoraks, atau tampilan ventrodorsal dengan pancaran sinar-x yang

terfokus pada bagian midabdomen (Park 2002).

2.4.5 Posisi tampilan radiografi pada pleura

Ada dua jenis pleura yaitu pulmonar and parietal. Pulmonar pleura biasa

disebut visceral pleura, pembungkus parenkim paru-paru pada Gambar 15. Pleura

parietal dibagi menjadi tiga bagian yaitu garis pleura kosta parietal bagian dalam

dada, pleura parietal diafragmatik meliputi diafragma, bentuk pleura parietal

mediastinal berbatasan pada ruang mediastinum. Kantung pleura kiri dan kanan

adalah kesatuan yang berbeda, masing-masing mempunyai berkepanjangan

dengan kosta, bagian diafragma, mediastinum, dan paru-paru yang terpisahkan.

ruang pleura adalah ruang potensial antara pleura parietal dan lapisan paru-paru

dan antara lapisan pleura paru di celah interlobar (Thrall 2002).

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

17

Gambar 15 Thorax pada pandangan dorsal (A) dan melintang (B). gambar (A) menggambarkan

hubungan costal, mediastinal, dan bagian diafragma terhadap pleura parietal, dan

pada gambaran (B) merupakan hubungan bagaimana pleura mediastinal di dalam

paru-paru sebagai pleura pulmonary (Thrall 2002).

Pleura secara normal tidak dapat terlihat secara radiografis (Thrall 2002),

sedangkan menurut Owens dan Biery (1999) pleura secara normal tidak terlihat

kecuali cerminan pleura seperti bagian caudoventral mediastinum dan

cranioventral mediastinum. Pleura pulmonar diluar fisura interlobar tidak dapat di

lihat karena bayangan hitam bersebelahan dengan jaringan lunak. Pleura pulmonar

sampai celah intralobar dikelilingi oleh udara intrapulmonary, yang memberikan

kontras, tetapi pleura sangat tipis yang umumnya tidak cukup menyerap sinar-x

untuk menghasilkan opasitas radiografi yang terlihat. Buram pada garis tipis

pleura kadang-kadang terlihat antara lobus. Tampilan ini mungkin dianggap

penebalan pleura (Thrall 2002).

2.4.6 Posisi tampilan radiografi pada mediastinum

Mediastinum adalah ruang antara kantung pleura kanan dan kiri,

mediastinum dapat dibagi menjadi cranial, midle, dan bagian caudal, dengan

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

18

masing-masing memiliki kompartemen pada bagian ventral dan dorsal (Thrall

2002).

Gambar 16 Pembagian mediastinum menjadi bagian kiri dan kanan, pada potongan melintang

bagian thoraks pada anjing (Thrall 2002).

Menurut Akers dan Denbow (2008), mediastinum adalah tempat terbentuknya

garis tengah oleh pertemuan dua membran pleura, terdapat jantung, pembuluh

darah besar, esophagus, dan struktur lainnya, dan dua paru-paru yang terpisah dari

yang lain yang dijelaskan pada Gambar 16. Menurut Kealy (1979) mediastinum

jarak antara dua kantung pleura yang berisi kelenjar tymus, jantung, trachea,

esophagus, lymponodus, masuk dan keluanya pembuluh darah di jantung, dan

adanya saraf. Pada tampilan lateral, bayangan radiografi struktur mediastinum

bagian cranial mediastum terlihat, sedangkan tampilan radiografi ventrodorsal

atau dorsoventral pada sebagian besar mediastinum cranial ditekankan pada tulang

belakang, dan lebar dari mediastinum biasanya kurang lebih dua kali lebar tulang

belakang (Thrall 2002).

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

19

2.5 Radiografi anatomi pada sistem kardiovaskular

Sistem kardiovaskular merupakan sistem peredaran darah pada seluruh

tubuh. Pada sistem kardiovaskular banyak melibatkan kerja dari organ-organ

tubuh dan pembuluh darah besar yang saling bersinambungan, berikut adalah

organ serta pembuluh darah yang secara umum berkaiatan erat dengan sistem

kardiovaskular.

2.5.1 Jantung

Jantung terletak di antara dua sisi dada (thoraks), dikelilingi oleh paru-

paru, dan berada dalam tempat sebuah struktur yang disebut mediastinum (Dallas

2000), sedangkan menurut Strickland (2002) jantung terletak di dalam thoraks

pada mediastinum. Jantung mamalia memilki empat ruangan (Lawhead & Baker

2005) yang di jelaskan pada Gambar 17 A. Jantung karnivora adalah ovoid dan di

anjing kira-kira meluas dari tulang rusuk ke tiga sampai tulang rusuk ke enam

(Strickland 2002). Jantung normal pada anjing sekitar 0,7% sampai 0,8% dari

berat badan, walaupun keanekaragaman ini berhubungan dengan jenis kelamin,

umur, breed, dan tingkat aktifitas (Strickland 2002).

Jantung terdiri atas dua pompa yang terpisah, yaitu jantung kanan yang

memompakan darah ke paru-paru, dan jantung kiri yang memompakan darah ke

organ-organ perifer, setiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang

pompa yang dapat berdenyut, terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel (Guyton

2007). Jantung memberikan dua jalur sirkulasi yang terpisahkan, pertama adalah

lokasi pulmonar dimana darah dipompa menuju paru-paru untuk merubah

karbondioksida menjadi oksigen, dan sirkulasi yang kedua mengalirkan darah

sampai ke sirkulasi sistemik, dimana darah bergerak masuk ke tubuh pada

Gambar 17 B. Sirkulasi sistemik mengalirkan darah kaya akan oksigen dan nutrisi

untuk organ di tubuh (Lawhead & Baker 2005).

Pada jantung terdiri dari dua penghisap dan bagian otot pemompa,

ventrikel dibantu oleh atrium dan dengan “back-water-valve” mencegah aliran

balik dalam sistol untuk mengumpulkan kompartemen atrium dan vena, dan

diastole untuk memompa darah sampai ke pembuluh darah tepi. Tekanan yang

tinggi pada semua sistem vaskular merupakan prasyarat untuk mengalirkan darah

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

20

dari jantung sampai sistem kapiler dan kembali sampai ke vena, atrium dan

ventrikel (Michaelsson dan Ho 2000).

2.5.2 Perikardium

Membran di sekeliling jantung adalah pericardium (Akers & Denbow

2008). Menurut Dallas (2000) di sekeliling jantung terdapat kantung fibrous yang

tebal dan disebut dengan perikardium. Kantung perikardium terdapat arteri dan

vena cranial yang dilindungi oleh os sternum pada semua mamalia, tetapi fiksasi

terhadap diafragma berbeda di setiap spesies (Michaelsson & Ho 2000).

Perikardium yang tipis dibagi menjadi pericardia fibrous dan sereous. Pada

pericardia fibrous adalah pembungkus luar dan menempel pada pembuluh utama

yang keluar dan masuk pada bagian bawah jantung, sedangkan serous perikardium

berada dibaris kedua setelah pericardia fibrous dan membungkus jantung, juga

pembentuk epikardium. Jarak antara dua lapisan pada pericardia serous dan

fibrous pericardia disebut dengan rongga perikardium, dan normalnya

mengandung sedikit cairan. Pada bagian lapisan pericardia serous setelah

pericardia fibrous biasa disebut lapisan parietal dan pada bagian yang lebih

dalamnya biasa disebut lapisan visceral (Strickland 2002).

2.5.3 Duktus vena

Saat fetus, duktus vena memberikan jalur darah dari induk sampai ke fetus

melalui jalan pada umbilical vena dan vena cava caudal. Duktus vena

terhubungkan dengan vena porta dan setelah lahir pada hewan karnivora duktus

vena akan tertutup (Michaelsson & Ho 2000).

2.5.4 Vena cava dan vena azygos

Secara umum, darah vena masuk ke jantung melalui dua pembuluh besar

yang disebut cranial dan caudal vena cava. Darah vena selalu masuk ke jantung

melalui sirkulasi coronary. Tiga pembuluh utama yang berkontribusi pada aliran

darah yang masuk ke cranial vena cava yaitu vena brachiocephalic, vena azygos,

dan duktus thorakik. Cranial vena cava menerima darah dari kepala, leher,

dinding dada, dan limb thorachic. Pembuluh azygos berjalan dari bagian ketiga

vertebrae lumbar, darah terkumpul dari lumbar, subcostal, dorsal intercostals,

esophageal, dan vena broncho esophageal (Strickland 2002). Menurut

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

21

Michaelsson dan Ho (2000) vena azygous mengalir ke bagian lateral dan dorsal

pada dinding thoraks dan terlihat pada karnivora, ruminansia, kuda dan terkadang

pada babi.

Adanya variasi spesies berhubungan dengan formasi pada cranial vena

cava. Pada anjing dan babi, bagian kiri vena eksternal jugular bergabung dengan

vena subclavian sebelah kiri dan vena eksternal jugular sebelah kanan bergabung

dengan vena subclavia sebelah kanan sampai bagian kiri dan kanan vena

brachiocephalik, yang mana datang bersamaan ke bagian cranial vena cava. Pada

caudal vena cava banyak pembuluh yang bergabung ke cranial yang melewati

abdomen, pembuluh darah ini meliputi iliaka sirkumflexa, renal, testis atau ovari,

phrenicoabdominal, dan vena hepatika (Strickland 2002). Pada Gambar 19

merupakan gambaran letak caudal vena cava pada pandangan dorsoventral.

Gambar 17 Struktur internal pada jantung hewan (A), aliran darah yang melewati tubuh (B)

(Lawhead dan Baker 2005).

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

22

2.5.5 Atrium kanan dan aurikel kanan

Atrium kanan menerima darah yang mengandung karbondioksida yang

berasal dari cranial dan caudal vena cava juga sinus coronary. Atrium kanan

menjalankan aliran darah vena sampai ventrikel kanan. Atrium kanan terbagi

menjadi right atrial body dan aurikel. Aurikel kanan adalah sebuah kantung semu

yang meluas ke cranial dari right atrial body, yang mana berada di dorsal dari

ventikel kanan (Strickland 2002). Pada Gambar 18 dapat dilihat bentuk anatomi

dari aurikel kanan dan atrium kanan.

Atrium sebagai pemompa pendahulu, dimana pada keadaan normal, darah

terus mengalir dari vena-vena besar menuju atrium, kira-kira 80% dari darah

tersebut akan mengalir langsung melewati atrium dan masuk ke dalam ventrikel

bahkan sebelum atrium berkontraksi. Kontraksi atrium menyebabkan tambahan

pengisian ventrikel 20%, oleh karena itu atrium disebut sebagai pompa primer

yang meningkatkan efektifitas pompa ventrikel sebanyak 20%, karena secara

normal jantung sudah mempunyai kemampuan untuk memompa darah 300

sampai 400% lebih banyak dari pada kebutuhan tubuh yang istirahat (Guyton

2006).

Gambar 18 Radiografi jantung anjing dan jalur peredaran darah di dalam jantung sebelah kanan

pada posisi lateral, (AVC) cranial vena cava, (AV) persimpangan vena azygos

dengan AVC, (RU) aurikel kanan, (RV) ventrikel kanan, (CA) conus areteriosus,

(PA) main pulmonary arteri, (LPA) arteri pulmonary kiri, (RPA) arteri pulmonary

kanan, (RA) atrium kanan, (IC) puncak intervena, (PVC) caudal vena cava, (4)

tulang rusuk ke empat (Ettinger dan Suter 1970).

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

23

2.5.6 Ventrikel kanan

Ventrikel kanan memompa darah vena yang mengandung karbondioksida

sampai ke sirkulasi pulmonar dengan tekanan yang rendah. Dinding pada

ventrikel kanan lebih tipis dibandingkan dengan pada ventrikel kiri dikarenakan

kebutuhan tenaga untuk mengalirkan darah tidak banyak untuk sampai tekanan

rendah pada sirkulasi pulmonar (Strickland 2002). Gambaran ventikel kanan

secara radiografi bisa dilihat pada Gambar 18.

2.5.7 Arteri pulmonar dan duktus arteriosum

Arteri pulmonary membawa darah yang mengandung karbondioksida dari

ventrikel kanan sampai ke paru-paru. Main pulmonary artery (MPA) berawal dari

tingkat katup pulmonik dan lengkungan dorsocaudal kesebelah kiri dari aorta dan

dorsal atrium kiri. Main pulmonary artery membentuk percabangan arteri

pulmonary kiri dan kanan yang berbeda, yang mana mengirim darah ke masing-

masing lobus paru-paru. Arteri pulmonary kiri dan kanan berada disepanjang

bronchus. Ligamentum arteriosum terhubung pada arteri pulmonary ke aorta

Gambar 19 Pandangan dorsoventral radiografi pada jantung anjing dan jalus peredaran darah di

dalam jantung, (RB) vena brachial kanan, (LB) vena brachial kiri, (AVC) cranial

vena cava, (AA) percabagan aorta (aorta arch), (LAU) aurikel kanan, (PA) arteri

pulmonary, (RV) ventrikel kanan, (RA) atrium kanan, (DA) aorta desending, (LV)

ventrikel kiri, (PVC) caudal vena cava, (CPL) ligament kardioprenik (Ettinger dan

Suter 1970).

Page 23: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

24

desending (Strickland 2002). Gambaran radiografi MPA pada pandangan lateral

dapat di lihat pada Gambar 18. Gambar 20 gambaran skematis lokasi MPA pada

pandangan dorsoventral. Pada Gambar 21 merupakan daerah dimana duktus

ateriosum berada pada posisi lateral.

Gambar 20 Skematis letak pembuluh darah dan ruang jantung pada posisi dorsoventral (Owens

dan Biery 1999).

Gambar 21 Radiografi jantung anjing dan jalur peredaran darah di dalam jantung sebelah kiri

pada posisi lateral, (BA) arteri brachiocephalic, (LSA) arteri subclavia kiri, (AA)

percabangan aorta (aorta arch), (A) aorta ascending, (V) sinus valsava, (AU) aurikel

kiri, (T) bifurkasio trachea, (N) ligamntum arteriosum, (LV) ventrikel kiri, (M)

katup mitral, (LA) atrium kiri, (PV) vena pulmonary dan pembesaran aorta pada

arah panah berwarna merah tua (Ettinger dan Suter 1970) (modifikasi).

Page 24: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

25

Menurut Michaelsson dan Ho (2000) duktus arteriosum atau duktus

ligamen menghubungkan bagian proximal arteri kiri pulmonary dengan aorta

distal pada batang brachiocepalica di kuda dan ruminansia dan di distal arteri

subclavia kiri pada hewan lain. Cabang-cabang arteri meninggalkan aorta

asending dan ligamen yang terhubung ke kurva yang lebih rendah dari lengkungan

awal dalam perjalanannya.

2.5.7 Vena pulmonar

Vena pulmonar membawa aliran darah yang mengandung oksigen dari

paru-paru ke atrium kiri. Vena pulmonar berjalan di sepanjang bronchi pada

bagian ventromedial, dan tiga vena pulmonar dari setiap sisi paru-paru masuk ke

bagian dorsal atrium kiri. Vena pulmonar sering bertemu membentuk empat

sampai enam vena, atau ostia, yang ditemukan pada bagian dorsal atrium kiri

(Strickland, 2002), sedangkan menurut Michaelsson dan Ho (2000) jumlah vena

pulmonar atau pertemuan vena yang memasuki atrium kiri bervariasi antara dua

sampai delapan pada spesies dan antar spesies. Bentuk gambaran radiografi vena

pulmonar dapat dilihat pada Gambar 18.

2.5.8 Atrium kiri, aurikel kiri, dan ventrikel kiri

Atrium kiri menerima dan membawa darah yang mengandung oksigen dari

vena pulmonary. Atrium kiri terbagi menjadi left atrial body dan aurikel kiri.

Aurikel kiri meluas ke bagian cranial pada sisi kiri jantung. Carina dari trachea

dan saluran utama bronchi berada di dorsal dari left atrial body dan ventrikel kiri

berada di bagian ventralnya. Percabangan MPA terjadi hanya di cranial dari left

atrial body. Ventrikel kiri yaitu kantung yang memiliki dinding yang tebal dan

memompa darah yang mengandung oksigen sampai ke sirkulasi sistemik.

Ventikel kiri merupakan struktur jantung yang besar. Ventrikel kiri berbentuk

kerucut, dan ketebalan dindingnya dua sampai tiga kali lebih tebal dibanding

ventrikel kanan. Ventrikel kiri berada di sebelah caudal dan bagian ventral atrium

disebelah kiri jantung (Strickland 2002).

2.5.9 Arteri coronary

Arteri coronary kiri dan kanan berasal dari Aorta. Pembukaan pada setiap

arteri coronary disebut ostium (orifice), dan pada ostia kiri dan kanan berada pada

Page 25: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisika radiasi - repository.ipb.ac.id · 2.1 Fisika radiasi Pada tanggal 8 November tahun 1895, seorang fikawan German Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x

26

masing-masing sinus. Pada anjing, arteri coronary kiri muncul dibawah saluran

pulmonar dan dengan cepat membagi sampai ke sirkumflexa kiri dan paranocal

interventricular (arteri coronary desending anterior sebelah kiri pada manusia)

arteri coronary. Sirkumflexa kiri arteri coronary menyuplai bagian caudolateral

ventrikel kiri dan sebagian besar di atrium kiri, sedangkan pada arteri coronary

kanan penyuplai utama pada dinding ventrikel kanan, seperti halnya pada atrium

kanan dan bagian arteri pulmonar proksimal dan aorta. Arteri coronary kanan

lebih kecil dibanding dengan arteri coronary kiri (Strickland 2002).

2.5.10 Aorta dan arteri utama

Aorta terdiri dari tiga segmen yaitu aorta asending, percabangan aorta

(aorta arch), dan aorta desending. Aorta asending berasal dari cranial jantung

yang secara langsung di belakang jaringan pada pertemuan aliran keluar ventrikel

kanan dan aurikel kanan, sedangkan pada aorta desending bermula ketika aorta

secara penuh membelok, dan terbagi menjadi bagian thorakik dan abdominal.

Aorta desending mengarah ke caudal dibawah tulang belakang dan di dalam

dorsal mediastinum. Percabangan aorta (aorta arch) menjadi dua iliaka eksternal

dan umumnya iliaka arteri hanya di bawah vertebrae ke enam atau ke tujuh

(Strickland 2002). Menurut Michaelsson dan Ho (2000) pembuluh darah utama

meninggalkan subclavia kanan, bikarotid dan subclavia kiri, ini merupakan

urutanya. Pada anjing, kucing, kelinci dan mencit, ada dua pembuluh darah yang

meninggalkan lekungan yaitu batang brachiocephalic dan arteri subclavia kiri

(Michaelsson & Ho 2000).