tindakan sosial komunitas tasawuf underground di …

164
TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI TEBET JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos) Oleh: ISTIQOMAH AISYIYAH NIM. 1113111000044 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/ 1441 H

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF

UNDERGROUND DI TEBET JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Oleh:

ISTIQOMAH AISYIYAH

NIM. 1113111000044

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/ 1441 H

Page 2: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …
Page 3: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Istiqomah Aisyiyah

NIM : 1113111000044

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

Tindakan Sosial Komunitas Tasawuf Underground Di Tebet Jakarta Selatan

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 6 Mei 2020

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Dr. Cucu Nurhayati Muhammad Ismail, M.Si

NIP. 197609182003122003 NIP. 1968030811997031001

Page 4: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI

TEBET JAKARTA SELATAN

Oleh

Istiqomah Aisyiyah

1113111000044

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3 Juni

2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Ketua,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si.

NIP. 197609182003122003

Sekretaris,

Dr. Joharatul Jamilah, M.Si.

NIP. 196808161997032002

Penguji I,

Prof. Dr. H. Yusron Razak. M.A.

NIP. 195910101983031003

Penguji II,

Saifuddin Asrori, M.Si.

NIP. 197701192009121001

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 3 Juni 2020

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sosiologi

FISIP UIN Jakarta

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si.

NIP.197609182003122003

Page 5: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

v

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisa tindakan sosial yang dilakukan oleh Komunitas

Tasawuf Underground terhadap masyarakat sekitar khususnya terhadap anak punk

dan anak jalanan. Penelitian ini juga menganalisa tentang pemaknaan jama‟ah

Komunitas Tasawuf Underground terhadap ajaran-ajaran yang diikutinya yang

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Kerangka teori yang digunakan adalah teori tindakan sosial dan

pemaknaan Max Weber. Penelitian ini mengambil lokasi di Tebet, Jakarta

Selatan.

Temuan dari penelitian ini adalah bahwa Komunitas Tasawuf Underground

merupakan suatu komunitas yang bergerak dalam bidang dakwah keagamaan

Islam yang dibuat pertama kali di media sosial. Komunitas Tasawuf Underground

tidak hanya aktif di media sosial tetapi juga aktif di luar media sosial, yakni

merangkul anak punk dan anak jalanan dengan memberikan pembinaan dan

pemberdayaan.

Tindakan sosial Komunitas Tasawuf Underground dapat dikelompokkan

dalam teori Max Weber tentang empat tipe tindakan sosial. Pertama, tindakan

instrumentalis dapat dilihat dari Komunitas Tasawuf Underground merangkul

anak punk dan anak jalanan untuk mengenalkan konsep Peta Jalan Pulang; jalan

pulang kepada Allah dan jalan pulang kepada keluarga. Kedua, tindakan

berorientasi nilai seperti diberikannya pendidikan moral dan agama.

Ketiga, tindakan tradisional, seperti Komunitas Tasawuf Underground

yang tidak melarang anak punk yang masih mencari nafkah dengan cara

mengamen, bersama-sama melakukan kegiatan tahlilan ketika ada yang

meninggal, tidak memaksakan anak punk untuk merubah penampilan. Keempat,

tindakan afektif seperti menampung beberapa anak punk di rumah singgah dan

memberikan pelatihan-pelatihan sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi.

Sedangkan dalam pemaknaan jama‟ah (anggota dan pengurus) Komunitas

Tasawuf Underground terhadap ajaran-ajaran yang diikutinya, yakni ajaran

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) berbeda-beda pada setiap

jama‟ah. Perbedaan tersebut lebih kepada makna yang mengandung nilai positif

bagi jama‟ah Komunitas Tasawuf Underground.

Page 6: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan Skripsi dengan judul: Tindakan

Sosial Komunitas Tasawuf Underground Di Tebet Jakarta Selatan ini dapat

terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW yang selalu menjadi suri tauladan dan idola sesungguhnya,

sekaligus sang reformasi sejati kehidupan sosial dan politik hidup umat manusia.

Penulisan skripsi ini dalam prosesnya telah dilakukan secara maksimal,

namun penulis menyadari sebagai manusia dengan keterbatasan dan

kekurangannya tentu masih jauh dari kata sempurna. Banyak tantangan dan

rintangan yang dihadapi penulis, begitu juga tidak lepas dari kontribusi berbagai

pihak yang dengan ikhlas memberikan bantuannya, baik secara moril maupun

materil. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Bapak/Ibu/Saudara yang terhormat, diantaranya sebagai berikut:

1. Bapak Prof. Drs. Ali Munhanif, MA, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si, selaku Ketua Program Studi Sosiologi

(FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Joharatul Jamilah, M.Si,. selaku Sekretaris Program Studi

Sosiologi (FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus yang

memberikan saya inspirasi dan selalu memberikan informasi tentang

keakademikan.

Page 7: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

vii

4. Bapak Muhammad Ismail, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah berperan sangat penting dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Tidak hanya memberikan masukan dan arahan kepada penulis, namun

juga selalu memotivasi penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen pengajar Prodi Sosiologi FISIP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmu,

motivasi, inspirasi, dan bimbingannya selama masa perkuliahan.

6. Kedua orang tua penulis yang penulis sayangi, Ibu Umi dan Bapak Nur

yang telah memberikan motivasi, doa dan dukungannya terhadap penulis

dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih Buk, Pak!

7. Teruntuk adik penulis, yaitu Omita Mega Nurtyas (Mita) dan

Muhammad Fauzi Atha (Agil) yang telah menyemangati penulis

sekaligus menghibur penulis dikala bosan dalam menulis skripsi.

8. Keluarga kedua penulis “Daebak Omo” yaitu Shofia Khoerunisa,

Wiqoyatul Amanah, Jita Wanodya dan Titi Tahdinani yang telah

menjadi teman terbaik selama masa perkuliahan dari awal hingga saat

ini dan memberikan waktunya dan tenaganya untuk berdiskusi serta

saling memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. Sukses

selalu, guys!

9. Teman-teman terkhusus Faizah Zatul Hilmi, Novia Sari, Nining Nia dan

Shofia Khoerunisa yang telah membantu penulis baik dalam mengatasi

kendala proses penulisan skripsi maupun pernah membantu penulis di

Page 8: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

viii

lapangan. Juga teman-teman yang lain Mba Luluk, Ariani, Desi dan

Anggun yang telah menyemangati penulis.

10. Terima kasih kepada teman-teman Sosiologi B angkatan 2013 yang

telah menjadi rekan diskusi selama ini. Salam sosiobest13!

11. Para informan yang telah meluangkan waktu khususnya Ustadz Halim

Ambiya selaku pendiri Komunitas Tasawuf Underground, relawan-

relawan Komunitas Tasawuf Underground, yaitu Ibu Ani, Ulfa, Dila, Ka

Lilis, Ibu Ile dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang

bersedia penulis wawancarai, semua yang telah memberikan informasi

terkait tema skripsi ini serta bersedia berbagi pengalaman kepada

penulis.

Semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah

diberikan kepada penulis dan dicatat sebagai amal shalih dan mendapatkan

balasan yang berlipat ganda. Aamin ya robbal alamin. Demikian ucapan

terimakasih ini penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca, bidang studi Sosiologi dan semua pihak yang membutuhkannya.

Aamiin.

Jakarta, 6 Mei 2020

Istiqomah Aisyiyah

Page 9: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

LAMPIRAN ........................................................................................................ xvi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 7

E. Kerangka Teoritis ..................................................................................... 14

F. Metode Penelitian ..................................................................................... 19

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 26

BAB II: GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Tasawuf di Indonesia ............................................................................... 27

B. Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) ................................... 31

C. Sejarah Berdirinya Komunitas Tasawuf Underground ........................... 40

D. Tujuan Komunitas Tasawuf Underground .............................................. 45

E. Pengurus dan Anggota Komunitas Tasawuf Underground ..................... 46

Page 10: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

x

F. Sumber Dana Komunitas Tasawuf Underground .................................... 47

BAB III: TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan Penelitian .................................................................................. 48

1. Aktivitas Komunitas Tasawuf Underground di Media Sosial ... 48

2. Tindakan Komunitas Tasawuf Underground di Luar Media Sosial

................................................................................................... 52

3. Bentuk Aktivitas Komunitas Tasawuf Underground ................ 61

a. Pembinaan Keagamaan .................................................. 61

b. Pembinaan Sosial Ekonomi ........................................... 69

c. Pembinaan Kesehatan dan Bantuan Hukum ...................71

B. Analisis Penelitian ................................................................................. 74

1. Tindakan Sosial Komunitas Tasawuf Underground ................. 74

a. Tindakan Instrumentalis ................................................ 75

b. Tindakan Berorientasi Nilai ........................................... 77

c. Tindakan Tradisional ..................................................... 78

d. Tindakan Afektif ............................................................ 79

2. Pemaknaan Jama‟ah Komunitas Tasawuf Underground Terhadap

Ajaran-Ajaran yang Diikuti ........................................................ 81

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................97

B. Saran ......................................................................................................98

Daftar Pustaka ..................................................................................................xiii

LAMPIRAN .....................................................................................................xvi

Page 11: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.E.1. Skema Rasionalitas ......................................................................... 19

Gambar II.A.1. Halaman Tasawuf Underground ................................................. 41

Gambar II.A.2. Acara “Ngaji Kebudiluhuran” di Universitas Budi Luhur ........... 42

Gambar III.A.1. Contoh Postingan di Facebook ................................................... 50

Gambar III.A.2. Contoh Postingan di Facebook ................................................... 50

Gambar III.A.3. Contoh Postingan di Instagram ................................................... 51

Gambar III.A.4. Contoh Postingan di Instagram ................................................... 52

Gambar III.A.5. Nongkrong Bareng Anak Punk ................................................... 56

Gambar III.A.6. Menjalin Persahabatan Bersama Anak Punk Dengan Minum

Kopi Bersama ........................................................................................................ 58

Gambar III.A.7. Anak Punk Shalat Berjamaah Di Masjid ..................................... 63

Gambar III.A.8. Pengajian Rutin Jumat-Sabtu di Tebet Jakarta Selatan ............... 64

Gambar III.A.9. Pengajian Rutin Jumat-Sabtu di Tebet Jakarta Selatan .............. 65

Gambar III.A.10. Anak Punk dan Anak Jalanan Berdzikir di TQN Center,

Rawamangun JakartaTimur ................................................................................... 66

Gambar III.A.11. Muhasabah Di Dago Pakar, Bandung ....................................... 68

Gambar III.A.12. Anak Punk Menyablon .............................................................. 70

Gambar III.A.13. Anak Punk Menjadi Barista ...................................................... 71

Gambar III.A.14. Penghapusan Tato Gratis ........................................................... 74

Gambar III.B.1. Ustadz Halim Ambiya ................................................................ 92

Page 12: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I.D.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 12

Tabel I.F.1 Daftar Nama Informan Penelitian Tasawuf Underground .................. 21

Page 13: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xiii

Page 14: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Penelitian ini membahas tentang fenomena salah satu komunitas keagamaan

di Indonesia terhadap masyarakat sekitar khususnya terhadap anak punk dan anak

jalanan. Komunitas keagamaan tersebut adalah Tasawuf Underground.

Menariknya, komunitas ini memiliki titik kumpul dan menyelenggarakan

kegiatan-kegiatannya di Kolong Jembatan Layang (Fly Over) Tebet, tepat berada

di depan Stasiun Tebet Jakarta Selatan. Selain itu, peneliti juga membahas tentang

pemaknaan jama‟ah Komunitas Tasawuf Underground terhadap ajaran-ajaran

yang diikutinya.

Membahas soal anak punk dan anak jalanan keduanya memiliki perbedaan

meski memang sama-sama hidup di jalanan. Anak punk identik dengan

penampilannya. Seperti rambut di mowhak dan di warna-warnai, terkadang

dibagian wajah terdapat tindikan seperti di hidung atau di telinganya, tak jarang

pula bertato, memakai baju yang ketat dan rantai yang menggelantung.

Dalam perkembangannya jumlah remaja punk di Indonesia tidak diketahui

secara pasti, namun sebuah fanzine asal Amerika Profane Existence menulis,

negara dengan perkembangan punk yang menempati peringkat teratas di dunia

adalah Indonesia dan Bulgaria (Anna dkk, 2016: 20).

Sedangkan definisi dari anak jalanan, Departemen Sosial RI mendefinisikan

anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk

Page 15: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

2

mencari nafkah, berkeliaran di jalanan atau tempat umum lainnya. UNICEF

memberikan batasan tentang anak jalanan, yaitu anak-anak berumur dibawah 16

tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga, sekolah dan lingkungan

masyarakat terdekatnya, larut dalam kehidupan yang berpindah-pindah di jalan

raya (Basthit dan Suyanto, 2015).

Anak punk dan anak jalanan seringkali mendapat stigma buruk oleh

masyarakat karena dianggap kriminal, berpenampilan tidak seperti orang pada

umumnya, perusuh, pemakai, dan sebagainya sehingga meresahkan masyarakat.

Namun, berangkat dari stigma buruk itulah Komunitas Tasawuf Underground

dalam dakwah keagamaannya merangkul anak punk dan anak jalanan. Kemudian

memberikan pembinaan dalam bentuk pendidikan dan pemberdayaan kepada

mereka.

Tasawuf Underground merupakan sebuah komunitas yang bergerak dalam

bidang dakwah keagamaan Islam dan pertama kali dibuat di media sosial. Adapun

pendiri Komunitas Tasawuf Underground adalah Halim Ambiya atau biasa di

sapa dengan Ustadz Halim Ambiya.

Dalam dunia Islam terdapat istilah tasawuf. Tasawuf bukanlah fenomena

baru dan asing. Sejak awal, pesatnya perkembangan Islam dan perlembagaannya

pada abad ke- 13 - 15 M, komunitas-komunitas Islam yang awal telah mengenal

tasawuf sebagai bangunan spiritualitas Islam yang kaya dengan kearifan dan

amalan-amalan yang dapat menuntun para penuntut menuju ilmu suluk

pemahaman yang mendalam tentang tauhid (Misbah, 2011).

Page 16: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

3

Tasawuf adalah pendekatan diri kepada Allah dengan cara mensucikan hati

(tafsiat al-Qalbi). Allah Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh

manusia yang suci. Manusia yang suci bukan hanya bias dekat dengan Tuhan,

malah dapat melihat Tuhan (al-Makrifat). Jadi, dengan bertasawuflah cara

mensucikan hati (Cecep, 2014: 10).

Tasawuf mengalami perkembangan makna, yang semula diamalkan secara

individual, seperti yang terjadi di masa awal Islam hingga abad ke- 5. Namun

dengan bertambahnya jumlah pengikut tasawuf, maka secara perlahan terjadi

tranformasi tasawuf dari semata sebagai doktrin menjadi organisasi (tarekat)

sepanjang abad ke- 6 dan hingga saat ini (Hidayat, 2009: 171).

Tarekat inilah yang kemudian diartikan sebagai praktik keagamaan yang

mencoba untuk memasuki dunia tasawuf. Secara epistemologi, tarekat berarti

menjalankan ajaran Islam dengan hati-hati dan teliti dan melaksanakan fadlailu-l-

a‟mal serta bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah seperti mengerjakan shalat

tahajud, shalat sunah rawatib, dan lain-lainnya dan riyadlah seperti aktif berzikir,

istighfar, berpuasa sunah pada hari Senin dan Kamis (Said, 2006: 97- 98).

Martin van Bruinessen berpandangan bahwa tarekat tetap bertahan sebagai

gejala keagamaan walaupun di wilayah pedesaan bahkan sudah menyebar ke kota

(Amir Aziz, 2013: 61). Penyebaran tarekat-tarekat yang sudah memasuki ke

wilayah perkotaan inilah yang kemudian bisa dikatakan sebagai fenomena

masyarakat Islam untuk belajar tasawuf atau tarekat (Anis, 2013: 1).

Alasan peneliti tertarik menjadikan Komuitas Tasawuf Underground

sebagai objek penelitian adalah bahwa komunitas tersebut tidak hanya berdakwah

Page 17: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

4

melalui media sosial saja. Tetapi juga melakukan aktifitas-aktifitas di luar media

sosial, yaitu membina anak punk dan anak jalanan.

Sepengetahuan peneliti, komunitas atau kelompok keagamaan yang

bergerak dalam dunia tasawuf itu biasanya kebanyakan adalah kelompok-

kelompok zikir, atau organisasi-organisasi ketarekatan yang berfokus pada

praktik-praktik atau ritual-ritual keagamaannya saja.

Komunitas Tasawuf Underground dalam kegiatannya dibantu oleh para

relawan sosial untuk merangkul dan membina anak punk dan anak jalanan.

Adapun salah satu kegiatan rutin Tasawuf Underground adalah pengajian setiap

hari Jumat dan Sabtu di Kolong Jembatan (Fly Over) Tebet, Jakarta Selatan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Tasawuf Underground atas

kemauan anak punk dan anak jalanan yang ingin belajar agama di mulai dari

dasar, yaitu dengan mengaji Iqro dan Al Quran.

Salah satu penyebab manusia ingin memenuhi kebutuhan spiritulitasnya

adalah modernitas. Sebab modernitas telah memberi ruang bebas kepada manusia

untuk memenuhi dan mengejar kebutuhannya (kebutuhan materi), tetapi di sisi

lain ada yang hilang seiring ambisi mereka untuk mengumpulkan materi. Sesuatu

yang merupakan kebutuhan esensi, kebahagiaan, ketenangan jiwa, dan terasing

dari dunianya sendiri. Untuk itulah, diperlukan sentuhan-sentuhan yang mampu

mengembalikan kepada "dimensi manusia". Salah satunya adalah dengan

sentuhan melalui spiritualitas atau dalam agama Islam dikenal dengan tasawuf

(Misbah,2011).

Page 18: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

5

Hal itu yang dirasakan oleh anak punk dan anak jalanan, yakni

membutuhkan sentuhan-sentuhan spiritualitas sehingga mereka sendiri yang

berkeinginan untuk belajar agama dari dasar dengan cara belajar mengaji dibantu

seorang guru. Seperti yang telah dituturkan oleh Pendiri Komunitas Tasawuf

Undergound, yakni Ustadz Halim Ambiya pada sebuah acara talkshow di

Universitas Budi Luhur:

“Ketika dari tiga tahun lalu saya melakukan pendekatan kepada mereka tidak

menggunakan jurus atau ilmu kebidikjayaan tingkat tinggi. Karena mereka sudah

menemukan Tuhan mereka. Saya datang sebagai sahabat dengan ketulusan hati

langsung wellcome. Bukan saya yang nyuruh ngaji, mereka minta ngaji. Karena

sebetulnya mereka haus mereka butuh oase yang selama ini sebetulnya tugas

masjid, tugas gereja, tugas agama, untuk mendekati, untuk merangkul mereka,

tetapi mereka di anak tirikan. (Observasi pada Kamis, 28 Fabruari 2019).”

Pertemuan Komunitas Tasawuf Underground dengan anak punk merupakan

seperti suatu kebetulan bagi mereka yang mempunyai keinginan untuk memenuhi

kebutuhan spiritualnya. Di mana Komunitas Tasawuf Underground sebagai media

dakwah keagamaan yang menjembatani anak punk mengajak mereka kepada jalan

yang benar dengan cara belajar agama guna mendekatkan diri kepada Allah yang

mungkin sebelumnya mereka jauh dari agamanya.

Melihat fenomena yang telah dipaparkan di atas yang menjadi fokus

penelitian ini adalah tentang bagaimana tindakan sosial yang dilakukan oleh

Komunitas Tasawuf Underground terhadap masyarakat sekitar melalui media

sosial dan di luar media sosial khususnya tindakan yang dilakukan oleh

Komunitas Tasawuf Underground terhadap anak punk dan anak jalanan. Selain

itu, peneliti juga membahas tentang bagaimana pemaknaan jama‟ah Komunitas

Tasawuf Underground terhadap ajaran-ajaran yang diikutinya. Yang mana

Page 19: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

6

Komunitas Tasawuf Underground baik anggota maupun pengurusnya merupakan

jama‟ah yang mengamalkan ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah

(TQN).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan

adalah tindakan sosial dari Max Weber. Tindakan sosial merupakan suatu

tindakan individu yang memiliki arti atau makna (meaning) subjektif bagi dirinya

dan dikaitkan dengan orang lain. Maka dari itu peneliti memberi judul skripsi ini

“Tindakan Sosial Komunitas Tasawuf Underground di Tebet Jakarta

Selatan)”.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tindakan sosial Komunitas Tasawuf Underground terhadap

masyarakat sekitar di media sosial dan luar media sosial?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa tujuan dan manfaat yang

hendak dicapai, sebagaimana berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan tindakan sosial Komunitas Tasawuf

Underground terhadap masyarakat sekitar di media sosial dan luar media

sosial.

Page 20: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

7

2. Manfaat dari penelitian ini ialah:

a. Dari aspek akademik penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

pustaka diskursus tasawuf dan komunitas terutama bagi peminat kajian

dalam bidang ilmu Sosiologi dan perkembanganya.

b. Penelitian ini juga diharapkan berguna untuk pihak-pihak yang terkait

yang membutuhkan. Tentang bagaimana tindakan sosial Komunitas

Tasawuf Underground terhadap masyarakat sekitar melalui media sosial

dan di luar media sosial.

D. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa hasil kajian berikut penelitian-penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian ini baik dari segi permasalahan, konseptual,

metodologi, maupun subjek yang diteliti. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh

Moch Dony Dermawan (2018), yaitu “Ritual Manaqib Pada Pengikut Tarekat

Qadariyyah Wa Naqsabandiyah Al- Uthmaniyyah di Pondok Pesantren Assalafi

Al Fitrah Kedinding Surabaya (Studi Fenomenologi Ritual Manaqiban)”.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.

Teori yang digunakan yaitu teori Dramaturgi.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa motif pengikut TQN al- Uthmany

dalam mengikuti ritual manaqiban bias berupa sebab dan akibat dan

diklasifikasikan menjadi dua varian yaitu yang berurusan dengan kelancaran di

dunia dan di akhirat. Makna ritual manaqiban bagi pengikut TQN al- Uthmany

adalah ritual pendatang berkah. Kehidupan beragama pengikut TQN al- Uthmany

Page 21: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

8

bias dibilang tidak fanatis (tidak monoton terhadap kehidupan akhirat dan

mengabaikan kehidupan di dunia).

Kedua, penelitian oleh Kholisoh (2015) yang berjudul “Model Tindakan

Sosial Pengikut Tarekat di Tengah Arus Modernisasi (Studi Kasus Jama‟ah

Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah di Pondok Pesantren Qashrul „Arifin”.

Penelitian ini menggunakan Teori Tindakan Sosial dan Teori Rasionalitas dari

Max Weber.

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini menjelaskan bahwa

terdapat empat tindakan yang dilakukan oleh pengikut tarekat Naqsyabandiyah

Kholidiyah untuk mempertahankan tarekatnya yang berdiri dalam lingkungan

yang memiliki banyak perubahan atau modernisasi, yaitu (1) tindakan tradisional;

seperti tindakan masyarakat dalam memutuskan menjadi pengikut tarekat.

Tindakan tradisional ini merupakan yang paling dominan dalam empat tindakan

sosial. (2) tindakan instrumental, (3) tindakan tindakan efektual, (4) tindakan yang

berorientasi kepada nilai.

Dapat disimpulkan bahwa pengikut tarekat mampu mengikuti

perkembangan zaman meski keberadannya di desa yang jauh dari perkotaan.

Pengikut tarekat juga mampu mengimbangi antara tarekat dan modernisasi, dan di

era modern ini pengikut tarekat masih sangat membutuhkan tarekat. Tindakan

social pengikut tarekat juga dapat dikelompokkan menjadi empat tipe rasionalitas,

yaitu rasionalitas praktis, rasional subtantif, rasional formal, dan rasional teoritis.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ach. Shodiqil Hafil (2014) yang

berjudul “Studi Atas Zikir Tarekat Masyarakat Urban Jemaah TQN di Jakarta”.

Page 22: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

9

Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah masyarakat urban Muslim

Jakarta yang tergabung dalam jama‟ah Tariqah Qadariyah Naqshabandiyah di

Rawamangun Jakarta Timur. Fokus penelitiannya adalah tentan gajaran dan

amalan zikir dalam Tariqah Qadariyah Naqshabandiyah serta bagaimana

masyarakat urban Jakarta yang aktif dalam kegiatan tersebut memaknai nilai-nilai

zikir yang diamalkannya.

Dari hasil penelitiannya ternyata masyarakat urban Jakarta yang tergabung

dalam Tariqah Qadariyah Naqshabandiyah berbeda dalam memaknai (nilai-nilai)

zikir. Ada yang memaknai zikir sebagai ruh dari segala amal ibadah, zikir adalah

menyebut Dhat Allah di mana saja dan adapula yang memaknai zikir sebagai

kebutuhan batin dan nutrisi bagi jiwa.

Selain itu hasil penelitian ini juga mengatakan bahwa adanya koherensi zikir

dalam masyarakat urban Jakarta yang tergabung dalam jemaah Tariqah Qadariyah

Naqshabandiyah. Dan yang terakhir terdapat perbedaan pemahaman dan

pemaknaan yang cukup signifikan antara jama‟ah dengan tingkat keilmuan yang

tinggi dengan jama‟ah yang hanya memiliki pengetahuan sederhana dalam bidang

keagamaan.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Kurniadi dengan judul Pembinaan

Anak Jalanan Melalui Lembaga Sosial (Studi Kasus Pembinaan Anak Jalanan di

Lembaga Sosial Yayasan Bina Anak Pertiwi di Pasar Minggum Jakarta Selatan).

hasil penelitian yang menggunakan penelitian deskriptif kualitatif ini adalah

bahwa Pola pembinaan yang dilakukan Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah dengan

pendekatan kekeluargaan. Bentuk-bentuk pembinaannya seperti pembinaan

Page 23: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

10

keterampilan dan skill, pembinaan yang melibatkan tokoh masyarakat, pembinaan

yang melibatkan kepolisian, pembinaan yang melibatkan dinas kesehatan. Dan

terdapatnya perubahan-perubahan yang terjadi pada anak binaan setelah mendapat

pembinaan dari Yayasan Bina Anak Pertiwi.

Kelima, Ida Munfarida yang berjudul Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya

Bagi Pengembangan Etika Lingkungan Hidup. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan datanyanya dari literatur-literatur

baik data primer maupun data sekunder. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa

ajaran tasawuf meliputi beberapa hubungan moralitas yakni hubungan manusia

dengan manusia lain, hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia

dengan alam. Hubungan tersebut didasarkan pada ajaran al-Qur‟an dan al-Sunnah

yang merupakan sumber tertinggi yang berasal dari Tuhan.

Selain itu hasil penelitian ini mengatakan bahwa nilai-nilai yang terdapat

dalam ajaran tasawuf bukan hanya sebagai wujud kesalehan individu, melainkan

juga dapat dijadikan sebagai kesalehan sosial, seperti kesalehan berlingkungan

atau etika lingkungan. Sehingga dapat dikatakan nilai-nilai tasawuf sangat relevan

untuk pembinaan etika lingkungan hidup. Nilai-nilai tersebut antara lain; nilai

Illahiyyah, insaniyyah, dan alamiyyah.

Penelitan keenam, Yohanes Tony Suharto dengan judul penelitiannya adalah

Tindakan Sosial LSK Bina Bakat Dalam Pemberdayaan Anak Jalanan di

Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Tindakan Sosial Dalam

Pemberdayaan Anak Jalanan yang Dilakukan Lembaga Studi Kemasyarakatan

dan Bina Bakat Surakarta). Penelitian ini menggunakan metode wawancara, studi

Page 24: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

11

dokumentasi dan pengamatan lapangan. Teori yang digunakan adalah teori

tindakan sosial Max Weber.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa tindakan sosial yang dilakukan

oleh LSK Bina Bakat dalam pemberdayaan anak jalanan di Surakarta, yakni

melalui pembentukan RPSA Putra Bangsa dimana pelaksanaan kegiatan

pemberdayaannya terdapat tahap-tahap mulai dari tahap penjangkauan hingga

tahap pengakhiran pelayanan. Pada pelaksanaan pemberdayaannya tiap tahan

sudah dilakukan dengan baik. Namun, hasil yang dicapai belum sesuai yang

diharapkan karena program LSK Bina Bakat hanya dilaksanakan dalam satu

tahun.

Penelitian terakhir oleh Dani (2019) dengan judul Dakwah Ustaz Halim

Ambiya Terhadap Komunitas Anak Punk Kolong Jembatan Tebet Jakarta Selatan

di Komunitas Tasawuf Underground. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif deskriptif dan teori yang digunakan adalah teori penetrasi

sosial. Hasil penelitian ini adalah Langkah Ustaz Halim Ambiya dalam

melakukan penetrasi sosial dalam membina anak punk dilakukan dengan baik,

melalui sisi elemen penetrasi, yaitu tatap muka langsung dengan anak punk

(orientation stage), berbagi kesenangan masing-masing seperti berbagi selera

musik (exploration syage). Berbagi pengalaman dan pribadi anak punk (effective

change stage), dan mengatasi konflik dalam komunitas (depenetration).

Page 25: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

12

Tabel I.D.1. Tinjauan Pustaka

No Penulis dan Judul

Penelitian

Metode Penelitian Teori Hasil Penelitian

1 Moch. Dony

Dermawan

Ritual Manaqib Pada

Pengikut Tarekat

Qadariyyah Wa

Naqsabandiyah Al-

Uthmaniyyah di

Pondok Pesantren

Assalafi Al Fitrah

Kedinding Surabaya

(Studi Fenomenologi

Ritual Manaqiban)

Tesis, 2018

− Kualitatif

− Pendekatan

fenomenologis

− Motif pengikut

TQN al- Uthmany

dalam melakukan

ritual manaqiban,

makna ritual

manaqiban bagi

pengikut TQN al-

Uthmany dan

kehidupan

beragama

pengikut TQN al-

Uthmany

Teori Dramaturgi 1. Motif pengikut TQN al-

Uthmany dalam

mengikuti ritual

manaqiban bisa berupa

sebab dan akibat dan

diklasifikasikan menjadi

dua varian yaitu yang

berurusan dengan

kelancaran di dunia dan

di akhirat.

2. Makna ritual manaqiban

bagi pengikut TQN al-

Uthmany adalah ritual

pendatang berkah.

3. Kehidupan beragama

pengikut TQN al-

Uthmany bisa dibilang

tidak fanatis (tidak

monoton terhadap

kehidupan akhirat dan

mengabaikan kehidupan

di dunia).

2 Kholisoh

Model Tindakan

Sosial Pengikut

Tarekat di Tengah

Arus Modernisasi

(Studi Kasus Jama‟ah

Tarekat

Naqsyabandiyah

Kholidiyah Di Pondok

Pesantren Qashrul

„Arifin)

Skripsi, 2015

− Kualitatif

− Penelitian

lapangan,

observasi,

interview, dan

dokumentasi

− Fokus penelitian:

Model tindakan

social pengikut

tarekat dan

Rasionalitas

tindakan social

pengikut tarekat

dalam proses

modernisasi

Teori tindakan

sosial Max Weber

Teori Rasionalitas

Max Weber

Pengikut tarekat mampu

mengikuti perkembangan

zaman meski keberadannya

di desa yang jauh dari

perkotaan. Pengikut tarekat

juga mampu mengimbangi

antara tarekat dan

modernisasi, dan di era

modern ini pengikut tarekat

masih sangat membutuhkan

tarekat.

3 Ach. Shodiqil Hafil

Studi Atas Zikir

Tarekat Masyarakat

Urban Jemaah TQN di

Jakarta

Maraji: Jurnal Studi

Keislaman, Vol. 1,

No. 1, September

(tidak dijelaskan) (tidak dijelaskan) Masyarakat urban Jakarta

yang tergabung dalam

Tariqah Qadariyah

Naqshabandiyah berbeda

dalam memaknai (nilai-nilai)

zikir. Ada yang memaknai

zikir sebagai ruh dari segala

amal ibadah, zikir adalah

menyebut Dhat Allah di

mana saja dan adapula yang

Page 26: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

13

2014 memaknai zikir sebagai

kebutuhan batin dan nutrisi

bagi jiwa. Selain itu hasil

penelitian ini juga

mengatakan bahwa adanya

koherensi zikir dalam

masyarakat urban Jakarta

yang tergabung dalam

jemaah Tariqah Qadariyah

Naqshabandiyah. Dan yang

terakhir terdapat perbedaan

pemahaman dan pemaknaan

yang cukup signifikan antara

jemaah dengan tingkat

keilmuan yang tinggi dengan

jemaah yang hanya memiliki

pengetahuan sederhana

dalam bidang keagamaan.

4 Kurniadi

Pembinaan Anak

Jalanan Melalui

Lembaga Sosial (Studi

Kasus Pembinaan

Anak Jalanan di

Lembaga Sosial

Yayasan Bina Anak

Pertiwi di Pasar

Minggum Jakarta

Selatan)

Skripsi, 2014

− Deskriptif

kualitatif dengan

15 informan

− Metode

pengambilan

informan dengan

purposive

sampling

− Proses

pengambilan data

dengan

wawancara

terstruktur,

observasi, dan

dokumentasi.

Pendidikan

demokratis dan

pendidikan hadap

masalah (problem

posing)

Pola pembinaan yang

dilakukan Yayasan Bina

Anak Pertiwi adalah dengan

pendekatan kekeluargaan.

Bentuk-bentuk

pembinaannya seperti

pembinaan keterampilan dan

skill, pembinaan yang

melibatkan tokoh

masyarakat, pembinaan yang

melibatkan kepolisian,

pembinaan yang melibatkan

dinas kesehatan. Dan

terdapatnya perubahan-

perubahan yang terjadi pada

anak binaan setelah

mendapat pembinaan dari

Yayasan Bina Anak Pertiwi.

5 Ida Munfarida

Nilai-Nilai Tasawuf

dan Relevansinya Bagi

Pengembangan Etika

Lingkungan Hidup

Tesis, 2017

− Penelitian

kepustakaan

(library research)

yang bersifat

analisis filosofis

− Sumber datanya

adalah literatur

− Metode analisis

data: deskripsi,

interpretasi dan

heuristika

− Pengambilan

kesimpulan

menggunakan

metode induktif,

yaitu penggunaan

pola

Teori-Teori Etika

Lingkungan Hidup

(Antroposentrisme,

Biosentrisme,

Ekosentrisme, dan

Ekofeminisme)

Ajaran tasawuf yang

meliputi hubungan moralitas

(manusia dengan manusia,

manusia dengan Tuhan, dan

manusia dengan alam).

Page 27: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

14

pemngambilan

kaidah-kaidah

khusus untuk

memperoleh

kesimpulan

umum.

6 Yohanes Tony Suharto

Tindakan Sosial LSK

Bina Bakat dalam

Pemberdayaan Anak

Jalanan di Surakarta

(Studi Deskriptif

Kualitatif Tentang

Tindakan Sosial

Dalam Pemberdayaan

Anak Jalanan yang

Dilakukan Lembaga

Studi Kemasyarakatan

dan Bina Bakat (LSK

Bina Bakat) Surakarta)

Skripsi, 2008

Wawancara, studi

dokumen, dan

pengamatan

lapangan.

Tindakan sosial yang

dilakukan oleh LSK Bina

Bakat dalam pemberdayaan

anak jalanan di Surakarta

adalah melalui pembentukan

RPSA Putra Bangsa dimana

pelaksanaan kegiatan

pemberdayaannya terdapat

tahap-tahap mulai dari tahap

penjangkauan hingga tahap

pengakhiran pelayanan.

7 Dani

Dakwah Ustaz Halim

Ambiya Terhadap

Komunitas Anak Punk

Kolong Jembatan

Tebet Jakarta Selatan

di Komunitas Tasawuf

Underground

Skripsi, 2019

Penelitian

kualitatif

deskriptif

Teori Penetrasi

Sosial

Langkah Ustaz Halim

Ambiya dalam melakukan

penetrasi sosial dalam

membina anak punk

dilakukan dengan baik,

melalui sisi elemen

penetrasi, yaitu tatap muka

langsung dengan anak punk

(orientation stage), berbagi

kesenangan masing-masing

seperti berbagi selera musik

(exploration syage). Berbagi

pengalaman dan pribadi

anak punk (effective change

stage), dan mengatasi

konflik dalam komunitas

(depenetration).

E. Kerangka Teoritis

Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial. Bagi Max Weber, dunia

sebagaimana kita saksikan terwujud karena tindakan sosial. Manusia melakukan

sesuatu karena mereka memutuskan untuk melakukan itu untuk mencapai apa

yang mereka kehendaki. Setelah memilih sasaran, mereka memperhitungkan

Page 28: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

15

keadaan, kemudian memilih tindakan. Struktur sosial adalah produk (hasil) dari

tindakan itu; cara hidup adalah produk dari pilihan yang dimotivasi. Keadaan

sosial yang tercipta karena tindakan itu menjadi hambatan sebagai kekuatan

struktural, tetapi bagaimanapun tindakan sejatinya tetap mental – yang dipilih

dalam konteks persepsi pelaku dari hambatan struktural itu. Memahami realitas

sosial yang dihasilkan oleh tindakan itu berarti menjelaskan mengapa manusia

menentukan pilihan (Jones dkk, 2016: 117).

Tindakan sosial merupakan suatu tindakan individu yang memiliki arti atau

makna (meaning) subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Weber

menemukan bahwa tindakan sosial tidak selalu memiliki dimensi rasional tetapi

terdapat berbagai tindakan non rasional yang dilakukan oleh orang termasuk

dalam tindakan orang dalam kaitannya dengan berbagai aspek dari kehidupan,

seperti politik, sosial, dan ekonomi (Damsar, 2015: 117).

Dikutip oleh Wariner, bahwa:“for Weber, action was behaviour that was

meaningful, social action was action, i.e., meaningful behaviour that was oriented

toward others”. Menurut pendapat Weber, tindakan adalah perilaku yang

bermakna, tindakan social adalah tindakan, yakni perilaku bermakna yang

diarahkan pada orang lain (Supraja, 2012).

Teori tindakan menekankan pentingnya kebutuhan untuk memusatkan

perhatian pada kehidupan sosial tingkat mikro, cara individu berinteraksi satu

sama lain dalam kondisi hubungan sosial secara individual, bukan tingkat makro

yakni cara seluruh struktur masyarakat memengaruhi perlikaku individu. Bagi

teori tindakan, masyarakat adalah hasil akhir dari interaksi manusia, bukan

Page 29: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

16

penyebab. Hanya dengan mengkaji bagaimana manusia dapat berinteraksi

dapatlah kita memahami bagaimana keteraturan social diciptakan (Jones dkk,

2016: 25).

Hampir semua tindakan manusia adalah sukarela (voluntary). Tindakan itu

adalah produk dari suatu keputusan untuk bertindak, sebagai hasil dari pikiran.

Hampir semua yang kita lakukan adalah hasil dari memilih tindakan dengan suatu

cara tertentu bukan cara lain. Lebih lanjut, ini adalah pilihan purposif, atau

berorientasi pada tujuan, sebagai manusia, kita mampu mengarah kepada tujuan

atau hasil dan mengambil tindakan untuk mencapainya. Oleh karena itu, hamper

semua tindakan manusia adalah tindakan yang disengaja: kita mewujudkan

tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang dikehendaki (Jones dkk,

2016:26).

Teori tindakan menekankan bahwa kita memutuskan apa yang kita lakukan

sesuai dengan interpretasi kita mengenai dunia di sekeliling kita. Menjadi

manusia berarti menjadikan masuk akal latar atau situasi di mana kita menemukan

diri kita dan mewujudkan tindakan sesuai dengan situasi itu. Menggunakan teori

tindakan untuk kepentingan ini berarti kita memilih apa yang dilakukan sesuai

dengan “definisi situasi yang bersangkutan” (Jones dkk, 2016: 26).

Weber menemukan empat tipe tindakan sosial, yaitu: (1) Tindakan

Tradisional, (2) Tindakan Berorientasi Nilai, (3) Tindakan Berorientasi Tujuan,

dan (4) Tindakan Afektif. Pada tindakan tradisional, tindakan ini bertujuan untuk

memperjuangkan nilai yang berasal dari tradisi kehidupan masyarakat (Martono,

2011: 47). Tindakan ini juga didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam

Page 30: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

17

mengerjakan sesuatu pada masa lalu saja (Yesmil dan Adang, 2008). Tindakan

afektif adalah tindakan yang dibuat-buat, dipengaruhi oleh perasaan emosi aktor

(Yesmil dan Adang, 2008).

Tindakan berorientasi nilai adalah tindakan ini merupakan suatu rasionalitas

masyarakat yang melihat nilai-nilai absolut tertentu sebagai potensi atau tujuan

hidup. Nilai-nilai ini dijadikan suatu kesadaran akan perilaku etis, estetis, religius

atau bentuk perilaku lain, yang terlepas dari prospek keberhasilannya (Ritzer,

2012: 137).

Sedangkan tindakan berorientasi tujuan (rational intrumental) merupakan

tindakan yang ditentukan oleh hrapan-harapan perilaku objek dalam lingkungan

dan perilaku manusia lain, harapan-harapan ini digunakan sebagai syarat atau

sarana untuk mencapai tujuan aktor lewat upaya dan perhitungan yang rasional.

Dalam tindakan ini manusia tidak hanya menentukan tujuan yang diinginkan agar

tercapai, namun ia harus secara rasional telah mampu memilih dan menentukan

alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut (Ritzer, 2012: 137).

Selain tindakan sosial, dalam penelitian ini juga menggunakan konsep teori

pemaknaan Max Weber. Dalam konsep Weber pemaknaan tindakan terdapat dua

konsep, yakni: pertama, makna subjektif yang menunjukkan adanya tindakan

aktor, menurut Weber makna semacam ini dapat dipahami dengan cara observasi

langsung, seperti terlibat langsung di lapangan dan mengamati objek penelitian

dalam tindakannya. Kedua, pemahaman motivasional yaitu pemahaman makna

yang lebih luas (Nindito, 2005).

Page 31: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

18

Dalam Max Weber terdapat metode Verstehen atau dikenal juga dengan

metode pemahaman interpretatif, yaitu suatu cara atau usaha untuk memahami

suatu tindakan arti atau makna subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang

lain. Ada beberapa cara untuk memahami (verstehen/understanding) makna

(Damsar, 2015: 122):

a. Rasional, yaitu sesuatu yang dipahami secara masuk akal. Misalnya, jika

air membasahi, maka api membakar; matahari terbit pada sisi sebalah

timur, dan akan tenggelam pada sisibarat; atau 1+1=2 bukan yang lain.

b. Empati, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri dalam kerangka

berpikir orang lain. Di sini peneliti melibatkan diri secara emosional

eksternal. Sering dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan

ungkapan berikut: “jika saya Anda, saya akan melakukan hal yang sama.”

Itulah merupakan cara empatik untuk memahami suatu tindakan sosial.

Misalnya, kalau saya perempuan, sebenarnya saya berkelamin laki-laki,

ingin tampil menarik maka saya juga menggunakan lipstick (Damsar,

2015: 121).

c. Apresiatif, adalah cara pemahaman arti subjektif sendiri untuk memahami

arti subjektif tindakan orang lain. Di sini peneliti melibatkan diri secara

emosional internal. Pemahaman tersebut juga sering dilakukan oleh

masyarakat Indonesia seperti jika kaki kita ter(di)injak terasa sakit, maka

demikian pula orang lain merasakan sakit jika kaki mereka ter(di)injak.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati agar kaki orang lain tidak

ter(di)injak (Damsar, 2015: 122).

Page 32: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

19

Gambar I.E.I Skema Rasionalitas

Sumber: Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial dalam Perspektif Klasik, Modern,

Posmodern dan Psokolonial. Jakarta: Rajawali. hlm. 56

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Memilih studi kualitatif

karena hakikat dari pertanyaan penelitian. Dalam studi kualitatif, pertanyaan

penelitian sering dimulai dengan bagaimana atau apa. Dengan demikian,

permulaan tersebut memaksa masuk kedalam topik yang mendeskripsikan apa

yang sedang berlangsung (Emir, 2010: 9).

Kaitannya dengan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang bagaimana

tindakan sosial Komunitas Tasawuf Underground terhadap masyarakat sekitar

khususnya terhadap anak punk dan anak jalanan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu menyajikan

gambaran yang spesifik atau hubungan dengan terperinci dan sangat akurat,

menemukan data baru yang bertentangan dengan data lama, menciptakan

rationality

rational

iratonal

Affective

rationality

Value oriented

rationality

Instrumental

rationality

Traditional

rationality

Page 33: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

20

serangkaian kategori atau mengklasifikasi jenis, menjelaskan rangkaian tahapan

atau langkah, mendokumentasi proses atau mekanisme sebab akibat dan

melaporkan latar belakang atau konteks situasi (Neuman, 2013: 44).

2. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, dalam mengambil data peneliti mengadakan penelitian

lapangan. Berdasarkan ruang lingkup permasalahan yang diuraikan diatas, maka

lokasi yang dipilih untuk di teliti adalah Kolong Jembatan Layang (Fly Over)

Tebet tepat di depan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan. Pemilihan tempat ini

didasarkan pada titik kumpul kegiatan Komunitas Tasawuf Underground bersama

anak punk dan anak jalanan.

3. Objek dan Informan Penelitian

Menjelaskan objek dan informasi kualitatif adalah menjelaskan objek

penelitian yang fokus dan lokus penelitian, yaitu apa yang menjadi sasaran.

Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik penelitian, tetapi secara

konkrit tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian. Sedangkan informan

penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai

pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian (Bungin, 2015: 78).

Jadi, dalam penelitian ini yang berjudul Tindakan Sosial Komunitas

Tasawuf Underground Di Tebet Jakarta Selatan maka objek penelitiannya

adalah tindakan-tindakan sosial Komunitas Tasawuf Underground terhadap

masyarakat sekitar khususnya terhadap anak punk dan anak jalanan. Serta

pemaknaan jama‟ah Komunitas Tasawuf Underground terhadap ajaran-ajaran

yang diikutinya. Sedangkan yang menjadi informan penelitian adalah pengurus

Page 34: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

21

dan anggota Komunitas Tasawuf Underground beserta anak binaannya (anak

punk dan jalanan).

Tabel I.F.1

Daftar Nama Informan Penelitian Komunitas Tasawuf Underground

No Nama Informan Status Umur

1 Berlian Relawan 35

2 Lilis Anggota/ Anak Binaan 27

3 Dila Anggota/ Anak Binaan 17

4 Evi Anggota/Anak Binaan 12

5 Ibu Ani Relawan 48

6 Nabila Relawan 45

7 Ibu Ile Relawan 45

8 Ulfa Relawan 23

9 Ustadz Halim Ambiya Pendiri/Direktur 46

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa informan dalam penelitian ini terdiri

dari 9 informan. Informan dalam penelitian ini bertempat tinggal berbeda-beda

ada yang dari Depok, Jatinegara, Ciputat dan Tebet. Pengambilan jumlah

informan tersebut dengan alasan yang mengikuti kegiatan Komunitas Tasawuf

Underground dan terlihat terlibat langsung di lokasi penelitian, yaitu di Kolong

Jembatan (Fly Over) Tebet Jakarta Selatan.

4. Cara Memperoleh Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif terdapat tiga cara prosedur untuk menentukan

dan menemukan informan (Bungin, 2015: 107), yaitu prosedur purposif, prosedur

kuota dan prosedur snowball. Sedangkan dalam penelitian ini peneliti

menggunakan prosedur purposif. Contoh dari penggunaan prosedur purposive ini

adalah antara lain dengan menggunakan key person. Kunci dasar penggunaan

prosedur ini adalah penguasaan informasi dan secara logika bahwa tokoh-tokoh

Page 35: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

22

kunci di dalam proses social selalu langsung menguasai informasi yang terjadi di

dalam proses social itu (Bungin, 2015: 108).

Maka dari itu peneliti dalam hal ini memperoleh informan penelitian dengan

key person, seperti pengurus atau relawan Komunitas Tasawuf Underground.

Kemudian kepada anggota-anggotanya seperti anak punk dan anak jalanan yang

terlibat langsung dalam kegiatan Komunitas Tasawuf Underground di lokasi

penelitian.

5. Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data kualitatif

yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknis

analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi partisipasi, bahan

dokumenter, serta metode-metode baru seperti metode bahan visual dan metode

penelusuran bahan internet (Bungin, 2015: 110). Peneliti memilih ketiga metode

tersebut dalam penelitian ini karena di rasa metode tersebut sesuai dengan

kebutuhan di lapangan.

a) Metode Wawancara

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya

dalam kehidupan informan (Bungin, 2015: 111).

Page 36: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

23

Hal tersebut dirasakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian yang

kurang lebih selama 11 bulan di lapangan dengan terlibat langsung dalam

kegiatan Komunitas Tasawuf Underground kemudian sambil melakukan

wawancara bersama informan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.

Peneliti melakukan wawancara terbuka maka informan mengetahui keberadaan

pewawancara sebagai peneliti di lokasi penelitian. Selain itu, peneliti dalam hal

ini juga menggunakan catatan harian berupa catatan-catatan yang ditulis dari

segi-segi yang menurut peneliti penting dalam setiap kesempatan wawancara

untuk dijadikan evaluasi pada wawancara selanjutnya.

Peneliti juga melakukan wawancara secara daring (online) bersama

Pendiri Komunitas Tasawuf Underground melalui email dengan mengirimkan

daftar pertanyaan wawancara kemudian peneliti mentranskip hasil jawaban

pertanyaan wawancara.

b) Metode Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra

lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Karena itu, observasi

adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui

hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya (Bungin,

2015: 118).

Peneliti dalam metode observasi memilih metode observasi partisipasi.

Observasi partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui

observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama,

Page 37: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

24

merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan (Bungin,

2015: 78).

Jadi, peneliti terlibat langsung di lokasi penelitian dan ikut dalam

kegiatan-kegiatan objek pengamatan, seperti kegiatan rutin pengajian

Komunitas Tasawuf Underground bersama anak punk dan anak jalanan di

Kolong Jembatan Layang (Fly Over) Tebet, Jakarta Selatan.

Adapun yang di observasi adalah kegiatan yang dilakukan Komunitas

Tasawuf Underground terhadap anak-anak binaannya. Untuk mendapatkan

data tersebut maka peneliti membangun hubungan baik dengan informan

dengan cara ikut membantu di kegiatan pengajian rutin seperti mengajar

mengaji dan baca tulis al Qur‟an untuk anak jalanan. Sedangkan untuk anak

punk mendapat bagian bimbingan langsung bersama pendiri Komunitas

Tasawuf Underground yakni, Ustadz Halim Ambiya. Untuk durasi peneliti

dalam berpartisipasi tersebut dalam satu hari kurang lebih 2 jam. Peneliti

mencatat hasil observasi tersebut dari lokasi penelitian dalam bentuk catatan

lapangan (Field Note).

c) Dokumentasi

Selain observasi dan wawancara peneliti juga melakukan pengumpulan

data melalui dokumen dalam menjawab pertanyaan terarah. Apabila tersedia

dokumen-dokumen ini dapat menambah pemahaman atau informasi untuk

penelitian. Dokumen-dokumen yang mungkin tersedia mencakup: foto,

rekaman suara, informasi akun sosial media yang resmi.

Page 38: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

25

6. Metode Analisis Data

Setelah data dan informasi yang didapatkan telah cukup, data yang didapat

dan disesuaikan dengan tema serta kondisi pada penelitian ini dengan

menggunakan reduksi data, kemudian data yang diperoleh tersebut ditelaah dan

diolah dengan menganalisa lebih jauh dengan teknik deskriptif kualitatif yang

diikuti teori para ahli. Selanjutnya dengan penyajian data berupa gambar,

wawancara informan, tabel dan terakhir penarikan kesimpulan.

Page 39: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

26

G. Sistematika Penulisan

Laporan hasil penelitian ini akan dituangkan dalam bentuk karya tulis

skripsi dengan sistematika penulisan seperti dibawah ini :

Bab I : Pendahuluan. Dalam bab ini berisi pernyataan masalah, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: Gambaran Umum. Dalam bab ini berisi tasawuf di Indonesia,

thariqah qadariyyah wa naqsyabandiyah (TQN). sejarah berdirinya Komunitas

Tasawuf Underground, tujuan, pengurus dan anggota Komunitas Tasawuf

Underground.

Bab III : Temuan hasil penelitian. Dalam bab ini berisi aktivitas Komunitas

Tasawuf Underground di media sosial, tindakan Komunitas Tasawuf

Underground di luar media sosial, bentuk aktivitas Komunitas Tasawuf

Underground, analisis tindakan sosial Komunitas Tasawuf Underground, dan

pemaknaan jama‟ah Tasawuf Underground terhadap ajaran-ajaran yang diikuti.

Bab IV : Penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 40: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

27

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Tasawuf Di Indonesia

Memang banyak cara yang dilakukan manusia sejak dahulu hingga kini

untuk memenuhi panggilan ruhani, lebih-lebih bagi mereka yang sadar bahwa

materi tidak mampu memuaskan batin mereka kendati telah melimpah di

tangannya, bahkan bisa jadi limpahan itu mengakibatkan kegalauan dan kehausan.

Serupa dengan meneguk air laut. Itu sebabnya misti, tasawuf, atau apa pun

namanya dikenal oleh umat manusia demi meraih ketenangan dan menjauh dari

keterasingan batinnya (Shihab, 2018: 259).

Tasawuf merupakan bagian integral dari sistem ajaran Islam. Islam tanpa

tasawuf bukanlah Islam kaffah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW.

Islam kaffah adalah Islam yang di dalamnya terpadu aspek akidah, syariat, dan

hakikat. Dari akidah lahir tauhid, dari syariat lahir fikih dan dari hakikat lahir

tasawuf yang kemudian melahirkan tarekat (Alba, 2014: 8).

Di antara berbagai pendapat tentang asal-usul “tasawuf”, menurut Ahmad

as-Sirbasi, pendapat al-Bustilah yang paling kuat dan rajih, sebab kenyataannya

tasawuf itu adalah upaya penyucian hati supaya bisa dekat dengan Allah. Berbeda

dengan as-Sirbasi, Ibn Khaldun berpendapat bahwa “tasauf” yang berasal dari

akar kata “suf” yang artinya wool kasar adalah lebih rajih dan kuat sebab

kenyataannya pada waktu itu para sufi biasa memakai wool kasar sebagai tanda

kesederhanaan (Alba, 2014: 10).

Page 41: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

28

Kesimpulannya, tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Allah dengan

cara mensucikan hati (tafsiat al-Qalbi). Allah Yang Maha Suci tidak dapat

didekati kecuali oleh manusia yang suci. Manusia yang suci bukan hanya bisa

dekat dengan Tuhan, malah dapat melihat Tuhan (al-Makrifat). Jadi, dengan

bertasawuflah cara mensucikan hati (Alba, 2014: 10).

Sedangkan menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani tasawuf adalah

mensucikan hati dan melepaskan hawa nafsu dari pangkalnya dengan kholwat,

riyadah dan terus berdzikir dengan dilandasi iman yang benar, mahabbah, taubah,

dan talqin dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, maka Allah

memurnikan amalnya, menyinari hatinya, menghaluskan kulitnya, mensucikan

lisannya, memadukan anggota badannya lahir batin, mengangkat amalnya

keharibaan-Nya dan Allah mendengar permohonannya (Alba, 2014: 10-11).

Sedangkan ilmu tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui keadaan jiwa

manusia, terpuji atau tercela, bagaimana cara-cara menyucikan jiwa dari berbagai

sifat yang tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji dan bagaimana cara

mencapai jalan menuju Allah (Alba, 2014: 11).

Akar-akar tasawuf dalam islam merupakan penjabaran dari ihsan. Ihsan

sendiri merupakan bagian dari trilogy ajaran islam. Islam adalah satu kesatuan

yang utuh dari iman, islam dan ihsan. Islam adalah penyerahan diri kepada Allah

secara zahir, iman adalah i‟tikad batin (iman) terhadap hal-hal gaib yang ada

dalam rukun iman, sedangkan ihsan adalah komitmen terhadap hakikat zahir dan

batin. Hal demikian disebabkan ilmu mesti diamalkan, untuk kesempurnaan amal

Page 42: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

29

mesti harus ikhlas, sedangkan ikhlas adalah seorang hamba dengan ilmu dan

amalnya tidak mengharap selain keridaan Allah (Alba,2014: 17).

Mazhab dalam tasawuf disebut tarekat. Harun Nasution memandang tarekat

dari sisi institusi. Ia beranggapan bahwa tarekat adalah organisasi para pengamal

suatu ajaran tasawuf yang didirikan oleh as-Syaikh Sufi tertentu. Ajaran guru

(mursyid) tersebut diamalkan secara konsisten oleh mereka (murid-murid) dan

para murid termasuk para pengamal tersebut menghimpun diri dalam organisasi

yang mereka sebut tarekat. Sebagai contoh; Tarekat Qadiriyah, Samaniyah,

Sattariyah dan lain-lain (Alba, 2014).

Secara umum tujuan tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Yang Maha

Esa melalui pensucian jiwa. Ajaran tasawuf yang harus diamalkan dalam

bimbingan seorang guru, itulah yang disebut tarekat. Dengan kata lain dapat

dirumuskan bahwa tasawuf adalah seperangkat ilmu mendekatkan diri kepada

Allah, sedangkan tarekat adalah suatu system untuk medekatkan diri kepada Allah

dengan salah satu unsure pokoknya adalah ilmu tasawuf (Siregar, 2002: 265).

Rumusan ini menunjukkan, bahwa tarekat adalah sistemisasi pembelajaran

dan pengamalan seorang sufi. Karenanya ajaran pokok tarekat adalah tasawuf,

atau sebahagian dari tasawuf. Hubungan tarekat dengan tasawuf adalah

“hubungan simbiosis” hubungan yang saling mengisi dan saling memerlukan.

Tarekat berasal dari tasawuf yang berkembang dalam berbagai aliran (Siregar,

2002: 265)

Tarekat yang masuk ke Indonesia adalah tarekat yang populer di Makkah

dan Madinah, dua kota yang saat itu menjadi pusat kegiatan dunia Islam. Salah

Page 43: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

30

satu faktornya adalah karena tarekat-tarekat itu dibawa langsung oleh tokoh-tokoh

pengembangnya yang umumnya berasal dari Persia dan India. Kedua negara itu

dikenal memiliki hubungan yang khas dengan komunitas Muslim pertama di

Indonesia (Thohir, 2002: 28).

Beberapa tarekat yang masuk dan berkembang di Indonesia sejak abad ke-

16 atau abad ke-17 hingga abad ke-19 di antaranya adalah Tarekat Qadiriyah,

Syattariyah, Naqsyabandiyah, Khalwatiyah, Samaniyah dan „Alawiyah. Juga ada

tarekat yang lebih dikenal dengan sebutan Haddadiyah dan sejenisnya, yang

muncul berkat kreativitas umat Islam Indonesia, terutama para habib turunan

Arab. Pada periode berikutnya, Tarekat Tijaniyah masuk pada awal abad ke-20,

yang dibawa oleh para jamaah haji Indonesia (Thohir, 2002: 28).

Kaitannya dengan penelitian ini dan alasan peneliti memasukkan

pembahasan mengenai Tasawuf (tarekat) adalah bahwa sesuai pada temuan di

lapangan dan kebetulan Pendiri Komunitas Tasawuf Underground adalah seorang

pengamal ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) dan beberapa

pengurus dan relawannya pun sebagian ada yang juga berlatar belakang sebagai

jamaah pengamal Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Yang kemudian

menjadi objek penelitian peneliti tentang bagaimana pemaknaan jamaah

Komunitas Tasawuf Underground yang termasuk sebagai pengamal Thariqah

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah terhadap ajaran-ajaran yang diikutinya. Berikut

penjelasan secara umum tentang Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah TQN)

dari berbagai sumber yang peneliti susun.

Page 44: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

31

B. Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN)

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) muncul sebagai tarekat sufi

sekitar tahun 1850-an atas kreativitas seorang syaikh sufi Kalimantan, yaitu

Ahmad Khatib Sambasi yang pernah bermukim di Makkah. Ia menyatukan dan

mengembangkan metode spiritual dua tarekat sufi besar, yaitu Qadiriyah dan

Naqsyabandiyah menjadi satu tarekat yang saling melengkapi dalam

mengantarkan seseorang pada pencapaian spiritual (Thohir, 2002: 28).

Kehadiran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia,

khususnya di Pulau Jawa – sekitar tahun 1870-an, oleh tokoh pengembangnya,

Syaikh „Abdul Karim al-Bantani – telah membawa angin segar bagi rakyat

jajahan yang ingin melepaskan pola hidup tertekan. Pada saat itu pula ia

memperoleh momentum pengikut yang luar biasa, dan membuat gerakannya

mengakar kuat di kalangan rakyat jajahan, dengan isu-isu sentralnya: “jihad fi

sabilillah,” “kolonial kafir yang harus diusir” dan sebagainya. Kondisi ini

memungkinkan terjalinnya ikatan antara kepentingan rakyat jajahan dengan

lembaga tarekat; keduanya memberikan muatan yang saling melengkapi. Tarekat,

misalnya, bisa tampil sebagai “lembaga” dan “figur” saluran aspirasi politik bagi

rakyat terjajah. Dalam waktu yang sangat singkat, seluruh pesantren yang

memiliki ikatan dengan tarekat, dengan figur kyai yang karismatik, telah

mengubah fungsinya menjadi lembaga-lembaga politik rakyat jajahan (Thohir,

2002: 32).

Adapun ajaran dasar Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dijelaskan

secara rinci dalam al-Hikmah yang mencakup tentang kesempurnaan suluk, adab

Page 45: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

32

para murid, dzikir, dan muraqabah. Keempat ajaran inilah yang mampu

membentuk citra diri anggota TQN, sehingga menjadi identitas yang membedakan

antara pengikut tarekat dengan yang lain; khususnya ajaran-ajaran yang bersifat

teknis.

1. Kesempurnaan Suluk

Suluk berarti jalan yang ditentukan bagi orang yang berjalan (salik)

kepada Allah, dengan melalui beberapa batas-batas dan tempat-tempat

(maqam) dan naik beberapa martabat yang tinggi yaitu perjalanan ruhani dan

nafsani. Para pengikut TQN meyakini bahwa kesempurnaan Suluk tersimpul

dalam tiga bingkai dimensi keislaman (trilogy doktrin islam) yaitu syariat,

tarekat, dan hakikat. Syari‟at adalah ketentuan yang telah ditetapkan oleh

Allah, melalui Nabi Muhammad Rasulullah SAW, baik berupa perintah

maupun larangan. Tarekat merupakan dimensi pengamalan syari‟at tersebut.

Sedang hakikat adalah dimensi penghayatan dalam pengamalan tarekat tersebut

(Sururin, 2012: 89).

Dalam TQN diajarkan bahwa seorang salik tidak mungkin dapat berhasil

tanpa memegangi syari‟at, melaksanakan tarekat dan menghayati hakikat. Ia

tidak akan mendapatkan ma‟rifat kepada Allah, tanpa berada dalam syari‟at

dan masuk dalam tarekat. Setiap anggota TQN berkeyakinan bahwa tarekat

diamalkan justru harus dalam rangka menguatkan syari‟at. Karena bertarekat

dengan mengabaikan syari‟at, ibarat bermain di luar sistem. Tidak mungkin

mendapatkan sesuatu darinya, kecuali kesia-siaan. Ia tidak mungkin mendapat

hakikat yang hakiki. Pemahaman semacam ini biasa digambarkan dengan

Page 46: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

33

sebuah lingkaran, itulah syari‟at. Dan jari-jari yang menghubungkan antara

lingkaran dengan porosnya adalah tarekat. Sedangkan titik poros itulah pusat

pencarianya itu hakikat (Sururin, 2012: 89).

2. Adab Para Murid

Secara etimologis murid artinya orang yang berkehendak, berkemauan

dan mempunyai cita-cita. Murid dalam istilah tarekat adalah orang yang

bermaksud menempuh jalan untuk dapat sampai tujuan, yakni keridhaan Allah.

Secara institusional murid adalah pengikut suatu aliran tarekat yang

menghendaki pengetahuan dan pengalaman tarekat yang bersangkutan.

Tahapan-tahapan yang mesti dialami murid adalah; 1) mendengar, 2)

memahami, 3) mengetahui, 4) menyaksikan, 5) makrifat (Alba, 2014: 178).

Syihabuddin as-Sukhrowardi menjelaskan ada lima belas macam perilaku

(adab) seorang murid di hadapan mursyidnya. Kelima belas adab itu adalah

sebagai berikut (Alba, 2014: 178) :

1. Keyakinan penuh pada syekh dalam ajaran, bimbingan, dan penyuciannya

atas murid-muridnya.

2. Ketetapan hati yang sempurna untuk mendatangi syekh.

3. Mematuhi perintah syekh.

4. Tidak melawan. Seorang murid baik secara lahir maupun secara batin

tidak boleh melawan kewibawaan mursyidnya.

5. Menafikan kehendak dan keinginannya sendiri.

6. Selalu menghargai pemikiran syekh.

Page 47: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

34

7. Mengacu pada pengetahuan syekh dalam menjelaskan makna berbagai

macam mimpi.

8. Menghormati ucapan syekh.

9. Merendahkan suara di hadapan syekh.

10. Menahan diri dari tindakan-tindakan di luar batas.

11. Mengetahui waktu yang tepat untuk berbicara dengan syekh.

12. Menjaga batas kehormatannya sendiri.

13. Mampu menjaga rahasia-rahasia syekh.

14. Mengungkapkan berbagai rahasianya sendiri kepada syekh. Setiap

keajaiban dan anugerah yang diberikan Allah kepadanya harus segera

diceritakan kepada syekhnya untuk memper oleh penjelasan dan penilaian

dari syekhnya.

15. Berbicara kepada syekh sesuai dengan kadar pemahaman pendengar

lainnya.

3. Dzikir

Dzikir, secara lughawi artinya ingat, mengingat atau eling dalam bahasa

Sunda. Dzikir yang dimaksud dalam Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah

adalah dzikir bikmakna khas. Dzikir bikmakna khsa adalah “hudurul Qalbi

ma‟allah” (hadirnya hati kita bersama Allah). Dzikir dalam arti khusus ini

terbagi dua, yakni dzikir jahr dan dzikir khafi. Dzikir jahr adalah melafalkan

kalimat tayibah yakni “Lailahaillallah” secara lisan dengan suara keras dan

dengan cara-cara tertentu. Sedangkan dzikir khafi adalah ingat kepada “Allah”

Page 48: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

35

secara sirr di dalam hati dengan cara-cara yang diterangkan dalam talqin

(Cecep, 2014: 99).

Para sufi sepakat bahwa dzikirullah secara istiqamah adalah metode

paling efektif untuk membersihkan hati dan mencapai kehadiran Allah. Dengan

terus-menerus mengingat Allah akan melahirkan mahabbah (cinta kepada)

Allah serta mengosongkan hati dari kecintaan dan keterikatan pada dunia yang

fana ini (Cecep, 2014: 99). Mengapa kalimat tayibah yang menjadi amalan

TQN? Sebab menurut al-Qur‟an sendiri, demikian juga menurut hadits Nabi,

kalimat tayibah adalah kalimat tauhid, kalimat ikhlas, kalimat yang paling

agung, paling besar manfaatnya dan paling berbekas kedalam hati manusia

yang membacanya (Cecep, 2014: 99).

Rasulullah bersabda yang artinya: “Dzikir yang paling utama ialah

melafalkan Lailahaillallah (Tidak ada tuhan kecuali Allah).”

Baik dzikir jahr maupun dzikir khafi mempunyai landasan yang kuat dari

al-Qur‟an dan tradisi Rasulullah SAW. Dalil-dalil dzikir dalam al-Qur‟an:

“Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan

dalam keadaan berbaring”. (Q.S. Ali-Imran [3]: 191).

“Maka berdzikirlah kepada-Ku, pasti Aku akan mengingatmu...” (Q.S. Al-

Baqarah [2]: 152).

Dalam kitab Miftah as-Sudur dijelaskan bagaimana cara berdzikir yang

benar sebagai amalan TQN, baik dizikir jahr maupun dzikir khafi. Orang yang

Page 49: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

36

berdzikir memulai dengan ucapan Laa dari bawah pusat dan diangkatnya

sampai keotak dalam kepala, sesudah itu diucapkan Illallah dari bahu kanan.

Lalu memulai lagi mengucapkan Illallah dari bahu kanan dengan menurunkan

kepala kepada pangkal dada di sebelah kiri, dan berkesudahan pada hati

sanubari di bawah tulang rusuk lambung dengan menghembuskan lafazh nama

Allah sekuat mungkin sehingga terasa geraknya pada seluruh badan, seakan-

akan di seluruh bagian badan amal yang rusak itu terbakar dan memancarkan

Nur Tuhan (Cecep, 2014: 106).

Getaran itu meliputi seluruh bidang latifah, sehingga dengan demikian

tercapai makna tahlil yang artinya “Tidak ada yang dimaksudkan melainkan

Allah”. Kalimat nafyi melenyapkan seluruh wujud sesuatu yang baru dari pada

pandangan dan ibarat, lalu berubah menjadi pandangan fana dari kalimat isbat

ditegakkanlah dengan tegak dalam hati dan kepada Zat Yang Maha Besar, lalu

memandang wujud Dzat Allah dengan pandangan yang baqa. Setelah selesai

dzikir dengan bilangan ganjil (minimal 165 kali), kemudian mengakhirinya

dengan bacaan: Sayyiduna Muhammadun Rasulullaah Shollallahu

„alaihiwasallam (Cecep, 2014: 106).

4. Muraqabah

Secara literatur, muraqabah berarti kesadaran, waspada, kontemplasi,

meditasi. Dalam TQN muraqabah berarti bahwa hati selalu melihat

Tuhan dengan harapan menerima keutamaan fadhilah Tuhan. Ada dua

puluh jenis muraqabah dalam TQN untuk perenungan meditasi,

Page 50: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

37

mengingat Tuhan ketika seseorang menahan napas (dzikir hifz al-anfas)

(Mulyati, 189: 2017)

Sedangkan bentuk ritual Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah yang

berlangsung selama ini yaitu mubaya‟ah/pembaiatan, khataman, dan

manaqiban. Ketiga bentuk ritual ini dilaksanakan oleh semua kemursyidan

dengan prosesi kegiatan yang serupa, namun hanya berbeda dalam istilahnya.

Perbedaan istilah ini tidak mengurangi sedikit pun makna dalam kegiatan

tersebut.

a. Mubaya’ah

Mubaya‟ah adalah prosesi perjanjian antara seorang murid dengan

mursyid. Seorang murid menyerahkan dirinya untuk dibimbing dalam

rangka membersihkan jiwanya dan mendekatkan diri kepada Allah.

Selanjutnya seorang mursyid menerimanya dengan mengajarkan dzikir

(talqin al-dzikr) kepadanya. Mubaya‟ah dimakudkan untuk memberikan

motivasi/tekanan psikologis bagi setiap pengikut tarekat agar senantiasa

melaksanakan dzikir secara konsisten sebagai konsekuensi dari janji setia

dan baiatnya kepada mursyid, yang pada akhirnya dzikir menjadi bagian

dari hidupnya (Sururin, 2012: 129).

Menurut para ahli tarekat mubaya‟ah merupakan syarat sahnya suatu

perjalanan spiritual (Sururin, 2012: 130). Seiring dengan perubahan dan

perkembangan zaman prosesi mubaya‟ah dalam penerimaan anggota tarekat

sebagaimana yang digambarkan oleh Annemarie Schimmel kini jarang

dijumpai, sehingga telah terjadi perubahan paradigm dalam proses

Page 51: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

38

mubayaah tersebut. Dalam TQN diberbagai kemursyidan, apabila ada orang

yang dating bermaksud untuk dibaiat/talqin, maka seorang mursyid akan

langsung membaiat/talqin tanpa memperhatikan kondisi murid apakah

sudah siap atau belum (Sururin, 2012: 131).

Fenomena ini misalnya dijumpai dalam TQN kemursyidan Suryalaya,

khususnya setelah Abah Anom menjadi mursyid. Pergeseran orientasi dalam

memaknai tarekat dilakukan oleh Abah Anom yang senantiasa ingin

merangkul masyarakat dengan menyederhanakan bahasa, meringankan

amalan-amalannya. Hal ini menjadi pola dakwah yang strategis dan tidak

mengikat, sehingga menjadikan tarekat Suryalaya bersifat populis. Abah

Anom juga merangkul para ilmuwan, seniman, birokrat, pengusaha dan

sebagainya. Abah Anom sangat peduli dengan ilmu, oleh karena itu abah

telah mengubah pencitraan TQN dengan sistematis, antara lain dengan

mendirikan lembaga pendidikan, yayasan, kesehatan. Meski demikian ada

lingkaran inti yang tidak ditinggalkanya itu nilai-nilai spiritual (Sururin,

2012: 131).

b. Khataman/tawajjuhan

Kegiatan ini merupakan upacara ritual yang biasanya dilaksanakan secara

rutin di semua cabang kemursyidan, ada yang melaksanakan sebagai

kegiatan mingguan ada juga yang melaksanakan setiap bulan. Pada dasarnya

kegiatan ini merupakan upacara ritual yang resmi, lengkap dan rutin yang

dipimpin langsung oleh mursyid atau asisten mursyid (khaliffah) sehingga

forum ini sekaligus sebagai sarana untuk tawajjuh serta ajang silaturahmi

Page 52: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

39

antar sesama anggota. Khataman dalam beberapa kemursyidan diistilahkan

dengan kegiatan tawajjuhan, atau mujahadah, karena upacara ritual ini

dimaksudkan untuk mujahadah (bersungguh-sungguh dalam meningkatkan

kualitas spiritual para anggota), baik melakukan dzikir dan wirid maupun

dengan pengajian dan bimbingan ruhaniah mursyid (Sururin, 2012: 32).

c. Manaqiban

Ritual manaqiban merupakan tradisi unik dan istimewa dalam TQN.

Dikatakan unik karena kegiatan ini diyakini oleh pengikut tarekat memiliki

dimensi mistikal, walau hanya membaca biografi Syeikh Abd. Qadir al-

Jilani; akan tetapi dengan bacaan manaqib diharapkan mendapat berkah dan

mudah terkabul dalam setiap berdoa kepada Allah. Manaqiban dipandang

istimewa karena ritual ini tidak kalah sakralnya bila dibandingkan dengan

ritual-ritual lainnya. Keistimewaan manaqiban ini ditinjau dari para

pelaksana yang menyelenggarakan ritual ini; yang tidak terbatas pada para

pengikut ahli tarekat, namun juga dilaksanakan oleh masyarakat luas

(Sururin, 2012: 133).

Manaqiban dalam tradisi TQN Suryalaya merupakan suatu bentuk

kegiatan upacara khidmah amaliah dan ilmiah, dan sudah menjadi tradisi

yang melembaga dan membudaya yang berkembang di tengah sebagian

besar masyarakat Islam Indonesia. Upacara khidmah itu juga merupakan

salah satu bagian pengalaman dari pengejawantahan yang dilaksanakan

secara rutin sesuai dengan jadwal waktu yang telah direncanakan

bertempat di majlis-majlis manaqiban dan khataman. Secara teknis

Page 53: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

40

pelaksanaan manaqiban diawali dengan penjelasan sesepuh, ketua

kelompok kerja manakiban, atau oleh orang yang ditunjuk untuk

memimpinjalannya upacara agar para peserta yang hadir berdisiplin,

khusyu‟ dan tawadhu‟, hati harus selalu ingat kepada Allah dalam

mengikuti upacara manakiban sampai selesai. Kemudian pembacaan ayat

suci al-Qur‟an, dilanjutkan dengan pembacaan tanbih dan tawasul.

Selanjutnya pembacaan manakib Syeikh Abdul Qadir Jaelani dan

disambung dengan dakwah/tablighul Islam oleh Muballigh Pondok

Pesantren Suryalaya, serta diakhiri pembacaan salawat Bani Hasyim

(Sururin, 2012: 133).

C. Sejarah Berdirinya Komunitas Tasawuf Underground

Komunitas Tasawuf Underground didirikan pertama kali di media sosial

pada tanggal 8 Februari 2013. Pendiri komunitas ini adalah Halim Ambiya atau

biasa di sapa dengan Ustadz Halim Ambiya. Beliau merupakan alumni

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1994 dan

International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) Kuala

Lumpur.

Bentuk Komunitas Tasawuf Underground di media sosial adalah sebagai

dakwah keagamaan. Yang mana isi konten-kontennya tentang kajian-kajian Islami

khususnya tentang ilmu tasawuf. Hal itu dituturkan oleh Ustadz Halim Ambiya

dalam wawancara daring (online) bersama peneliti:

“Tasawuf Underground memposting quote dan kajian hikmah tasawuf yang

bersumber dari kitab-kitab rujukan ilmu tasawuf seperti, Kitab Al-Hikam karya

Page 54: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

41

Syekh Ibnu Atha‟illah; Kitab Sirrul-Asrar, Kitab Fathu Rabbani, Al-Ghunyah,

Futuhul-Ghaib, Tafsir Al-Jailani karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani; Kitab Ihya

Ulumuddin, Minhajul Abidin, Bidayatul Hidayah, Al-Mawaizh fi Al-Ahadis Al-

Qudsiyyah dll karya Imam Al-Ghazali; Kitab Risalah Al-Qusyairiyah karya Imam

Al-Qusyairi dan kitab-kitab rujukan ilmu tasawuf lainnya. Tujuannya agar

masyarakat di media sosial mendapatkan pelajaran ilmu tasawuf dari rujukan ilmu

yang representatif (Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 11 April

2020).”

Gambar II.A.1.

Halaman Tasawuf Underground di Facebook

Sumber : https://web.facebook.com/tasawufunderground/

Gambar di atas merupakan bentuk halaman (fanspages) Komunitas Tasawuf

Underfground di media sosial. Dapat dilihat bahwa Komunitas Tasawuf

Underground sudah memiliki pengikut (followers) mencapai 420 ribu. Jumlah

pengikut Tasawuf Underground di media sosial mengalami peningkatan yang

sebelumnya berjumlah 398 ribu pengikut. Hal itu dituturkan Ustadz Halim

Ambiya saat peneliti melakukan observasi di Universitas Budi Luhur dalam acara

Ngaji Kebudiluhuran: “Saya mendirikan Tasawuf Underground itu 7 tahun yang

lalu di facebook, fanpages, dan per hari ini followers-nya lumayan 398 ribu...”

(Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Februari 2019).

Page 55: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

42

Gambar II.A.2.

Acara “Ngaji Kebudiluhuran” di Universitas Budi Luhur

Sumber: Dokumentasi Peneliti Di Ambil Pada 28 Februari 2019

Jadi, Komunitas Tasawuf Underground ini merupakan komunitas yang

berawal dari sebuah forum komunikasi dalam bidang dakwah keagamaan yang

melakukan aktifitasnya di media sosial, yakni di facebook. Adapun bentuk

dakwahnya di media sosial adalah dengan membagikan tulisan-tulisan yang berisi

kajian-kajian tentang ilmu tasawuf. Seiring berjalannya waktu, Tasawuf

Underground ini juga melakukan aktifitasnya di luar media sosial, yakni

merangkul anak punk dan anak jalanan.

Kemudian, anak punk dan anak jalanan tersebut diberikan pembinaan dan

pemberdayaan oleh Komunitas Tasawuf Underground. Namun, mayoritas yang

diberikan pembinaan dan pemberdayaan adalah anak punk. Ustadz Halim Ambiya

merasa bahwa agama itu kurang „membumi‟ jika hanya dipelajari lewat media

sosial saja. Agama itu harus bisa dirasakan oleh semua masyarakat. Maka

Tasawuf Underground melakukan bentuk nyata, yaitu merangkul anak punk dan

anak jalanan.

Page 56: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

43

Seperti yang diungkapkan Ustadz Halim Ambiya:

“Baru tiga tahun yang lalu, saya berpikiran kalau agama terlalu melangit tidak

down to earth, itu juga menjadikan agama berjarak. Agama terlalu tinggi, agama

terlalu mengawang-awang, agama sesuatu yang tak terjangkau, makanya harus

yang membumi. (Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Februari 2019).”

Mulai dari situlah Ustadz Halim Ambiya yang mengaku baru 3 tahun

memulai membina anak punk di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi

(Jabotabek) menceritakan bagaimana ia mulai merangkul anak punk. Ustadz

Halim Ambiya memberanikan diri turun langsung ke lapangan dengan tidak

memakai pakaian yayasan ataupun pakaian yang menyimbolkan dari institusi

manapun kemudian mencoba untuk mendekati dan merangkul anak punk di

Kolong Jembatan Tebet, Jakarta Selatan dengan cara pendekatannya adalah

bersahabat dengan mereka.

Menariknya, saat Ustadz Halim Ambiya turun di lapangan secara kebetulan,

anak punk mengakui bahwa mereka juga memang mempunyai rasa keinginan dari

diri sendiri untuk belajar agama. Namun, masih diambang kebingungan harus

kepada siapa mereka belajar. Karena sampai saat ini terkadang anak punk masih

dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar soal stigma-stigma buruk

tentang mereka. Sampai pada akhirnya, disepakati adanya kegiatan pengajian rutin

Komunitas Tasawuf Underground bersama anak punk yang juga bisa diikuti oleh

anak jalanan pada setiap Jumat dan Sabtu di Kolong Jembatan, Tebet Jakarta

Selatan.

Dalam kegiatan pengajian rutin Jumat dan Sabtu ini banyak yang ikut

berpartisipasi, mulai dari tukang ojek, tukang angkot, ataupun orang-orang sekitar

yang awalnya hanya sekadar melihat kemudian ikut bergabung untuk belajar

Page 57: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

44

mengaji atau membantu mengajar mengaji Iqra dan Al Quran kepada anak punk

dan anak jalanan. Pengajian rutin ini bukan hanya mengaji Iqra dan Al Quran

tetapi juga mengkaji kitab-kitab yang dibawakan oleh Ustadz Halim Ambiya dan

melaksanakan shalat Ashar berjamaah di masjid.

Sejak diadakannya pengajian rutin tersebut Ustadz Halim Ambiya kemudian

mengundang relawan-relawan melalui media sosial untuk membantu kegiatan

tersebut.

“Sengaja saya datang, dengan komunitas lalu mengajak relawan media social

untuk hadir membantu saya untuk mengajar mengaji. Ternyata reaksinya bagus,

yang dating mulai polisi, tentara, ada pengacara, ada dosen, dating ngajar ngaji,

Brigjen ngajar ngaji iqro, mapan, ada dosen ngajar ngaji, belum tentu anak

mahasiswa dapat. Ternyata partisipasi masyarakat ketika itu dibuka, dibuka

kepada publik, itu mereka juga punya rasa untuk berbagi (Observasi di

Universitas Budi Luhur pada 28 Februari 2019).”

Selain kegiatan pengajian rutin, Komunitas Tasawuf Underground juga

mengadakan kegiatan-kegiatan seperti pembinaan dan pemberdayaan terhadap

anak punk. Pembinaan yang diberikan seperti pembinaan yang berkaitan dengan

pendidikan keagamaan salah satunya pengajian rutin Jumat-Sabtu, pembinaan

mengenai akhlak, belajar menghafal doa-doa, hadist-hadist, pelatihan

memandikan/mengkafani jenazah, pelatihan shalat dengan baik dan benar dan

sebagainya yang akan di jelaskan peneliti pada bab temuan penelitian.

Sedangkan dalam pemberdayaan, anak punk diberikan pelatihan-pelatihan

seperti pelatihan keterampilan dan skill, misalnya pelatihan barbershop, pelatihan

barista, dan pelatihan menyablon.

Page 58: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

45

D. Tujuan Komunitas Tasawuf Underground

Komunitas Tasawuf Underground dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya

baik di media sosial maupun di luar media sosial memiliki tujuan. Adapun di

media sosial bertujuan untuk menjadikan Komunitas Tasawuf Underground

sebagai forum komunikasi untuk belajar agama khususnya tentang ilmu tasawuf.

“Tujuannya agar masyarakat di media sosial mendapatkan pelajaran ilmu

tasawuf dari rujukan ilmu yang representative (Wawancara dengan Ustadz Halim

Ambiya pada 11 April 2020).

Sedangkan tujuan Komunitas Tasawuf Underground di luar media sosial,

yakni mengenalkan anak punk dan anak jalanan tentang konsep „Jalan Pulang‟.

Jalan Pulang yang dimaksud adalah pertama, jalan pulang kembali kepada Tuhan

dan kedua, jalan pulang kembali kepada keluarga.

“Tobat secara bahasa itu artinya pulang. Tapi kita hindari kata itu agar lebih

welcome gitu anak-anak itu. Mengenalkan kita jalan pulang, satu; jalan pulang

kepada Allah, kedua; jalan pulang kepada keluarga. Peta jalan pulang kepada

Allah kita kasih pengajian, kita kasih dzikiran, kita kasih terapi rohani bagi

mereka. Ajak mereka dzikir, lalu mengenalkan mereka jalan pulang kepada

keluarga kita kasih pemberdayaan ekonomi dan sosial. Ada yang sudah jadi

barista, ada yang nyablon, yang tadinya nato jadi nyablon (Observasi di

Universitas Budi Luhur pada 28 Februari 2019).”

Mengenalkan jalan pulang kepada Tuhan, yakni dengan diberikannya

kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti pengajian rutin Jumat dan Sabtu di Kolong

Jembatan Tebet, berdzikir, mengikuti kajian kitab-kitab dan lain-lain. Sedangkan

mengenalkan jalan pulang kembali kepada keluarga adalah dengan cara

diberikannya pemberdayaan kepada anak punk melalui pelatihan-pelatihan

keterampilan dan skill yang diberikan. Hal itu diharapakan agar anak punk punya

keterampilan dan skill untuk bertahan hidup dan beralih dari kehidupan jalanan.

Page 59: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

46

E. Pengurus dan Anggota Komunitas Tasawuf Underground

Secara organisatoris, Komunitas Tasawuf Underground adalah komunitas

yang berada di bawah Yayasan Bahjatun-Nufus. Adapun struktur Komunitas

Tasawuf Underground adalah:

1. Pendiri & Direktur : Halim Ambiya

2. Sekretaris : Ade Irfan Abdurrahman

3. Bendahara : Herlina Kamba

4. Koord Kajian Islam : Yusni Amru Ghazali

5. Koordinator Riset & Pengembangan : Tata Septa Yudha

6. Koordinator Ekonomi dan Wirausaha : Rotua Hema Malini

7. Koordinator Media dan Informasi : Abdul Hamid Mahmudi

Anggota Komunitas Tasawuf Underground adalah jama‟ah yang

mengikuti kajian tasawuf melalui media sosial ataupun pengajian offair yang

diadakan oleh Komunitas Tasawuf Underground. Selain pengurus dan anggota,

komunitas ini juga terdapat relawan-relawan yang ikut hadir untuk membantu

kegiatan-kegiatan Komunitas Tasawuf Underground.

“Kami melakukan perekrutan relawan untuk memudahkan tugas kami. Relawan

ini kami rekrut dengan sejumlah aturan main yang jelas bagi mereka. Agar

memudahkan kerja pemberdayaan. Kami mencatat terdapat 85 relawan dari

berbagai profesi, seperti: Pengacara, pengusaha, dokter, dosen, guru, motivator,

polisi, tentara, dan sebagainya. Mereka membantu program pemberdayaan

sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan mereka.” (wawancara dengan

Ustadz Halim Ambiya pada 11 April 2020).

Page 60: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

47

F. Sumber Dana Komunitas Tasawuf Underground

Sumber dana Komunitas Tasawuf Underground sejauh ini hanya

bersumber dari para donatur-donatur secara pribadi melalui para relawan-relawan.

“Sejauh ini, tidak ada bantuan keuangan langsung dari Pemerintah untuk

Komunitas Tasawuf Underground. Donasi untuk kegiatan hanya dilakukan

secara personal melalui para relawan yang terlibat dalam pemberdayaan kami.

Namun, harus diakui, pada sisi peluang kerjasama, pihak Pemerintah

sebenarnya terbuka untuk berkerjasama dengan Tasawuf Underground.

Misalnya, dari masalah kesehatan, Pihak Puskesmas Tebet selalu terbuka

membantu komunitas kami untuk melakukan penyuluhan dan pemeriksaan

kesehatan. Begitu juga Dinas Sosial Provinsi DKI juga selalu membantu kami

ketika kami berusaha untuk membebaskan anak binaan yang terjaring razia.”

(wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 1 April 2020).

Page 61: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

48

BAB III

Temuan dan Analisis

A. Temuan Penelitian

1. Aktivitas Komunitas Tasawuf Underground di Media Sosial

Penelitian ini dilakukan pada Komunitas Tasawuf Underground yang

lokasinya berada di Fly Over Tebet Jakarta Selatan. Peneliti melakukan

penelitian lapangan pada bulan Februari sampai Desember tahun 2019

dengan terlebih dahulu melakukan observasi (pengamatan) di akun media

sosial Komunitas Tasawuf Underground. Sebab komunitas ini dibentuknya

berawal dari sebuah halaman (fanpages) di media sosial, yaitu di facebook.

Peneliti mengamati aktivitas akun Tasawuf Underground di media sosial

dengan melihat apa saja isi atau konten-konten yang di share, tanggapan-

tanggapan pengguna media sosial yang berkomentar di akun tersebut dan

jumlah pengikut di halaman tersebut.

Aktifvitas Komunitas Tasawuf Underground di media sosial adalah

membagikan (posting) kajian-kajian Islami khususnya tentang ilmu tasawuf

dalam bentuk tulisan. Adapun yang memposting tulisan-tulisan yang berisi

kajian ilmu tasawuf di media sosial adalah admin dari Komunitas Tasawuf

Underground, yaitu Ustadz Halim Ambiya.

Berisi kajian-kajian tasawuf sebab admin sekaligus pendiri dari

Tasawuf Underground, yakni Ustadz Halim Ambiya menyukai dan tertarik

dengan ilmu tasawuf. Dari ketertarikannya itulah, Ustadz Halim membuat

sebuah komunitas di halaman facebook bernama Tasawuf Underground.

Page 62: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

49

Media sosial yang digunakan Komunitas Tasawuf Underground

pertama kali dalam dakwahnya adalah di halaman facebook. Dari facebook

inilah Komunitas Tasawuf Underground mulai dikenal dan sudah memiliki

banyak pengikut (followers), yakni sudah mencapai 398 ribu pengikut. Hal

tersebut seperti yang dituturkan oleh Ustadz Halim Ambiya dalam acara

Talkshow di Universitas Budi Luhur:

“Saya mendirikan Tasawuf Underground itu 7 tahun yang lalu di facebook,

fanpages, dan per hari ini followers-nya lumayan 398 ribu... saya posting

mengenai agama-agama, tentang tasawuf terutama. Tentang tasawuf dari

kitab-kitab kuning dari Imam Ghazali, dari Syekh Ibnu Atha‟illah, dari

ulama-ulama kita. Dan ternyata, gairah orang untuk belajar agama melalui

dunia yang maya itu besar sekali (Observasi di Universitas Budi Luhur pada

28 Februari 2019).”

Ustadz Halim Ambiya mengatakan bahwa orang-orang mempunyai

gairah yang besar sekali untuk belajar agama di media sosial. Hal itu dapat

dilihat dari banyaknya pengikut di akun media sosial Tasawuf

Underground. Selain itu juga dapat dilihat dari banyaknya respon para

pembaca di media sosial melalui kolom komentar bahkan banyak pula yang

membagikan kembali postingan-postingan Tasawuf Underground di media

sosialnya masing-masing.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas Komunitas Tasawuf

Underground di media sosial adalah memposting kajian-kajian Islami

tentang tasawuf sekaligus sebagai forum komunikasi dalam bidang dakwah

keagamaan dan wadah bagi orang-orang yang ingin belajar agama Islam

khususnya belajar tentang tasawuf. Berikut pernyataan Ustadz Halim

mengenai aktifitas Komunitas Tasawuf Underground di media sosial:

Page 63: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

50

“Kegiatan di dunia maya, sejak pendiriannya tgl 8 Februari 2013, Tasawuf

Underground memposting quote dan kajian hikmah tasawuf yang bersumber

dari kitab-kitab rujukan ilmu tasawuf seperti, Kitab Al-Hikam karya Syekh

Ibnu Atha‟illah; Kitab Sirrul-Asrar, Kitab Fathu Rabbani, Al-Ghunyah,

Futuhul-Ghaib, Tafsir Al-Jailani karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani; Kitab

Ihya Ulumuddin, Minhajul Abidin, Bidayatul Hidayah, Al-Mawaizh fi Al-

Ahadis Al-Qudsiyyah dll karya Imam Al-Ghazali; Kitab Risalah Al-

Qusyairiyah karya Imam Al-Qusyairi dan kitab-kitab rujukan ilmu tasawuf

lainnya. Tujuannya agar masyarakat di media sosial mendapatkan pelajaran

ilmu tasawuf dari rujukan ilmu yang representative (Wawancara dengan

Ustadz Halim pada 11 April 2020).”

Berikut peneliti paparkan contoh konten atau kajian yang di share di

akun media sosialnya Tasawuf Underground:

Gambar III.A.1. Contoh Postingan di Facebook

Sumber: facebook/tasawufunderground

Gambar III.A.2. Contoh Postingan di Facebook

Sumber: facebook/tasawufunderground

Page 64: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

51

Selain di halaman facebook, Komunitas Tasawuf Underground juga

mempunyai akun media sosial lainnya seperti di instagram yang saat ini

sudah memiliki followers mencapai 409 ribu. Dalam akun tersebut, Tasawuf

Underground juga membagikan konten-konten Islami dalam bentuk ilustrasi

seperti gambar atau foto yang bertuliskan kalimat-kalimat atau kutipan-

kutipan dari seorang tokoh sufi atau ulama-ulama besar tasawuf. Kemudian

pada bagian bawah gambar (caption) ditulis penjelasan yang lebih

lengkapnya agar pembaca bisa menangkap maksud dari konten yang

dibagikan tersebut. Berikut contoh postingan Tasawuf Undeground di

instagram:

Gambar III.A.3. Contoh Postingan di Instagram

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

Page 65: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

52

Gambar III.A.4. Contoh Postingan di Instagram

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

2. Tindakan Komunitas Tasawuf Underground Di Luar Media Sosial

Selain aktif di media sosial, Komunitas Tasawuf Underground juga

melakukan aktivitas di luar media sosial. Hal itu peneliti ketahui saat

melihat terdapatnya postingan berupa foto anak punk dan anak jalanan yang

sedang berkumpul melakukan suatu kegiatan berasama Komunitas Tasawuf

Underground.

Dari situlah peneliti menghubungi admin Tasawuf Underground

melalui media sosial instagram sekaligus meminta izin untuk turun ke

lapangan melihat aktivitas-aktivitas Komunitas Tasawuf Underground

bersama anak punk dan anak jalanan yang mana lokasinya berada di bawah

Kolong Jembatan (Fly Over) Tebet, Jakarta Selatan. Berikut penuturan

Ustadz Halim Ambiya bahwa merangkul anak punk dan anak jalanan

sebagai bentuk dakwah keagamaan yang membumi:

“Melalui kegiatan nyata sosial, kemanusiaan dan keagamaan, kami ingin

agar pengamalan ilmu tasawuf dapat dirasakan dampaknya bagi

Page 66: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

53

masyarakat luas. Salah satu model dakwah tasawuf yang kami tuju adalah

pemberdayaan anak punk dan jalanan. Tasawuf bukan hanya ilmu langit,

tapi juga ilmu bumi. Ilmu yang penerapannya vertikal dan horizontal:

habblum minallah, wa hablum minnas (Wawancara dengan Ustadz Halim

Ambiya pada 11 April 2020).”

Komunitas Tasawuf Underground merangkul anak punk dan anak

jalanan yang kemudian menjadikan mereka sebagai anak binaan pembinaan

dan pemberdayaan di bidang sosial, ekonomi dan kesehatan. Adapun anak

punk yang dirangkul oleh Komunitas Tasawuf Underground dapat

dikategorikan sebagai Street Punk, yaitu kebanyakan dari mereka adalah

anak punk yang hidupnya di jalanan sambil mengamen untuk memenuhi

kebutuhan sehari-harinya dan berpenampilan seperti punk umumnya. Selain

anak punk, Komunitas Tasawuf Underground juga merangkul anak jalanan.

Anak jalanan ini kebanyakan anak-anak yang masih dibawah umur yang

hidupnya di jalanan sambil mengamen.

Penyebab mereka menjadi anak punk dan anak jalanan macam-macam

latar belakangnya. Ada yang disebabkan karena broken home, pengaruh

lingkungan, atau bahkan ada juga yang karena memang dari keinginan diri

sendiri untuk menjadi anak punk dan anak jalanan. Seperti yang

diungkapkan oleh salah satu anak binaan Komunitas Tasawuf Underground

yang menjadi anak jalanan dan berpenampilan seperti anak punk:

“Ya pengen sendiri, Karena kan kabur nih diem-diem dari rumah udah dari

kelas 6 SD kejalanan. Pertamanya si ikut ngumpul-ngumpul dulu ngeliat

anak-anak ngamen itu eh jadi ikutan. Pertama jadi anak jalanan saya

dilarang sama keluarga tapi mungkin sangking capenya mereka ngelarang

yaudah sekarang dibiarin bodo amat (Wawancara dengan D pada 25 Juni

2019).”

Page 67: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

54

Ada juga yang memang disebabkan karena tuntutan ekonomi sehingga

memilih untuk mengamen untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Seperti salah satu informan peneliti yang masih di bawah umur, yakni

berusia 12 tahun yang mengamen karena ingin membantu orang tuanya, “Ya

buat ngebantu orang tua aja ka. Nambah-nambah uang sekolah”

(Wawancara dengan E pada Sabtu, 21 Juli 2019).

Tetapi meski mereka hidup di jalanan dan bekerja sebagai pengamen

mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar agama. Hal itu dapat

dilihat di mana seringnya anak punk dan anak jalanan berkumpul di bawah

Fly Over Tebet untuk mengikuti pengajian rutin Jumat dan Sabtu yang

diadakan bersama Komunitas Tasawuf Underground.

Hal yang melatar belakangi Ustadz Halim Ambiya memilih

merangkul anak punk dan anak jalanan dan menjadikan mereka sebagai

anak binaan di Komunitas Tasawuf Underground adalah bahwa anak punk

dan anak jalanan yang mana merupakan kaum marjinal yang tak tersentuh

oleh para pendakwah pada umumnya. Hal itu dituturkan oleh Ustadz Halim

Ambiya:

“Mengapa memilih mereka, karena masyarakat marjinal ini tak tersentuh

oleh para juru dakwah pada umumnya. Ini adalah program yang sangat

menantang bagi kami. Sebab, ilmu tasawuf boleh dikatakan sebagai bagian

dari psikologi dan psikoterapi dalam Islam, maka saatnya kami

mempraktikkannya untuk merangkul anak Punk dan jalanan. Sebagian besar

mereka terpapar oleh Narkoba, seks dan pergaulan bebas, kenakalan

remaja dan kriminalitas lainnya, maka menjadi ranah dakwah yang jarang

disentuh (Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 1 April 2020).”

Ustadz Halim Ambiya selaku pendiri Tasawuf Underground

menjelaskan juga bahwa agama itu dirasa terlalu melangit ketika manusia

Page 68: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

55

hanya belajar ilmu agama di dunia maya atau media sosial. Menurutnya,

agama itu harus yang membumi atau down to earth oleh sebab itu ia ingin

agar agama itu bisa dirasakan oleh semua masyarakat terutama kaum

marjinal seperti anak punk dan anak jalanan. Hal tersebut seperti yang ia

tuturkan:

“Orang secara underground membaca mempelajari Islam menggunakan

media sosial di dunia maya. Nah, ini bagi saya terlalu melangit karena

Islam begitu maya tidak ada kegiatan yang real dan nyata disaksikan.

Begitu kita menyaksikan anak jalanan, anak punk bisa kita lihat di trotoar,

di tepi jembatan, di terminal, di stasiun itu melilip mata tapi tidak ada yang

merangkul. Meskipun mereka muslim mereka tidak pergi ke masjid, tidak

pergi ke sekolah, dan sebagainya. Dan disitu kita terenyuh bahwa kita

pingin bahwa agama itu dirasakan oleh mereka, kita pingin bahwa agama

itu bisa menjembatani jalan pulang mereka kepada Allah (Observasi

Tasawuf (Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Februari 2019).”

Dari situlah ia turun langsung ke lapangan seperti masuk ke kolong-

kolong jembatan, pasar, terminal dan sebagainya untuk merangkul anak

punk dan anak jalanan. Selama kurun waktu tiga tahun Tasawuf

Underground sudah merangkul anak punk dan anak jalanan dari berbagai

wilayah mulai dari Tebet, Gondangdia, Tanah Abang, dan Bintaro.

Kemudian dibuatlah satu titik lokasi untuk perkumpulan, yaitu di Kolong

Jembatan (Fly Over) Tebet Jakarta Selatan.

Titik lokasi tersebut dibuat untuk memudahkan dalam mengadakan

kegiatan-kegiatan Tasawuf Underground berasama anak punk dan anak

jalanan. Berikut gambar yang didapat peneliti di media sosial Tasawuf

Underground yang menggambarkan Ustadz Halim Ambiya sedang

menelusuri ke kolong-kolong jembatan dan berkumpul bersama anak punk.

Page 69: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

56

Gambar III.A.5. Nongkrong Bareng Anak Punk

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

Seperti yang sudah dituturkan oleh Ustadz Halim Ambiya bahwa

Tasawuf Underground bukan hanya sekadar merangkul anak punk dan anak

jalanan tetapi mempunyai tujuan, yakni mengenalkan anak punk dan anak

jalanan pada konsep “Peta Jalan Pulang”:

“Saya ngindari kata tobat itu untuk memperhalus kata, sepertinya kita akan

buat peta jalan pulang. Tobat secara bahasa itu artinya pulang. Tapi kita

hindari kata itu agar lebih welcome gitu anak-anak itu. Mengenalkan kita

jalan pulang, satu; jalan pulang kepada Allah, kedua; jalan pulang kepada

keluarga.” (Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Fabruari 2019).”

“Yang ingin mau saya katakana adalah tadi tentang pelajaran jalan pulang.

Jalan pulang kepada Allah itu pasti harus melalui cara yang benar. Karena

kita muslim kita diajarkan syariat, syariat itu secara bahasa artinya jalan

yang besar, kalau jalan kecil-kecil itu disebut thoriq atau thoriqoh. Jalan

yang besar itu syari‟ atau syari‟at, jalan yang kecil disebut thoriqoh. Yang

kita tuju itu jannah, surga atau taman (Observasi di Universitas Budi Luhur

pada 28 Februari 2019).”

Peta jalan pulang yang dimaksud adalah pertama, peta jalan pulang

kepada Allah. Tujuan yang pertama ini dilakukan dengan cara

dikenalkannya mereka pada ajaran-ajaran tentang agama agar mereka tahu

Page 70: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

57

mengenai agamanya mereka, yaitu Islam dan bagaimana mereka berakhlak

dengan baik dan benar, dan kedua, peta jalan pulang kepada keluarga, yakni

kembali kepada keluarga. Yang kedua inilah yang kemudian diadakannya

pemberdayaan ekonomi dan sosial terhadap anak punk dan anak jalanan

sehingga diharapkan agar mereka tidak hidup di jalanan lagi.

Dalam pendekatan terhadap anak punk dan anak jalanan, Ustadz

Halim Ambiya tidak menggunakan metode khusus. Bermula merangkul

anak punk yang berjumlah sedikit demi sedikit terlebih dahulu. Itupun cara

mendekatinya bukan didakwahi secara langsung untuk mengajak mereka

kembali pada jalan yang benar. Melainkan menjadikan mereka seperti

sahabat. Sebab menurut Ustadz Halim Ambiya dengan cara persahabatan

itulah yang diharapkan kaum marjinal untuk bisa berbenah.

Cara bersahabatnya pun sangat unik, Ustadz Halim Ambiya turun ke

lapangan ke sudut-sudut kolong jembatan, pasar, terminal dan sebagainya

tanpa memakai seragam atau pakaian yang menunjukkan identitas suatu

lembaga tetapi hanya dengan mengajak anak punk mengobrol sambil

minum kopi:

“Dakwah butuh metodelogi jadi saya hanya modal secangkir kopi kita

minum bareng-bareng beramai-ramai kita minum dari gelas yang sama.

Minum bareng kita ngobrol, di situ begitu tau saya dosen, penulis ya

akhirnya dia mau curhat. Dari situ dari persahabatan itulah lahir interaksi

yang baik (Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Februari 2019).”

Page 71: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

58

Gambar III.A.6.

Menjalin Persahabatan Bersama Anak Punk Dengan Minum Kopi Bersama

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

Sampai pada akhirnya Ustadz Halim berhasil merangkul puluhan anak

punk dan anak jalanan. Yang kemudian dibuat satu titik lokasi perkumpulan

untuk melakukan kegiatan bersama Komunitas Tasawuf Underground di

Kolong Jembatan Tebet, Jakarta Selatan.

“Ya awal mula ketika saya memperkenalkan diri itu kepada dua-tiga orang,

habis itu saya nongkrong di terminal, saya nongkrong di perempatan dapat

15. Bertambah lagi 30 kalau dihimpun sekitar 3 tahun ini ada 95-an anak

binaan saya yang tidak semua di kolong Tebet tentunya dibeberapa titik

kadang mereka juga ikut pengajian saya di rumah atau di kafe begitu

(Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Februaru 2019).”

Di bawah Fly Over Tebet inilah ada satu kegiatan rutin yang

dilakukan Komunitas Tasawuf Underground bersama anak-anak binaan

(anak punk dan anak jalanan), yaitu pengajian rutin. Kegiatan ini

dilaksanakan setiap hari Jumat dan Sabtu dari pukul 2 siang sampai pukul 5

sore. Latar belakang diadakannya pengajian di kolong jembatan Tebet

adalah merupakan permintaan dari anak punk dan anak jalanan. Sebab

Page 72: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

59

mereka memang ingin belajar agama mulai dari dasar, yaitu dengan mengaji

Iqra dan Al Quran. Hal ini diungkapkan oleh Ustadz Halim Ambiya:

“Saya datang sebagai sahabat dengan ketulusan hati langsung wellcome.

Bukan saya yang nyuruh ngaji, karena sebetulnya mereka haus mereka

butuh oase yang selama ini sebetulnya tugas masjid, tugas gereja, tugas

agama, untuk mendekati, untuk merangkul mereka, tetapi mereka di anak

tirikan (Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Februari 2019).”

Jadi, ternyata di zaman yang semakin modern ini terdapatnya perasaan

anak punk dan anak jalanan membutuhkan sentuhan rohani agar jiwa tenang

maka spiritualitaslah yang mereka butuhkan. Dan bertemunya Komunitas

Tasawuf Underground dengan anak punk dan anak jalanan seperti suatu

kebetulan bagi mereka (anak punk dan anak jalanan) yang ingin belajar

agama atau lebih meningkatkan semangat spiritualitasya agar tidak melulu

sibuk dengan urusan dunia.

Selain itu alasan mengapa justru anak punk ingin mengadakan

pengajiannya di kolong jembatan Tebet adalah Karena mereka pernah

mengalami pengalaman yang buruk ketika ingin pergi ke Masjid. Memang,

lagi-lagi stigmasisasi buruk masyarakat tentang anak punk dan anak jalanan

inilah yang membuat mereka serba salah. Ketika anak punk dan anak

jalanan sudah mempunyai niat untuk berbenah diri atau memperbaiki diri

dalam beragama, alih-alih malah mendapat sangkaan yang buruk dari

masyarakat. Hal itu terjadi ketika ada salah satu anak punk yang ingin shalat

di masjid tetapi malah di usir karena disangka ingin mencuri. Berikut

penuturan dari salah satu anak punk binaan Tasawuf Underground:

“Ga semua yang di bilang anak punk itu ga semua yang mereka kira.

Sekarang aja masuk masjid udah biasa aja tadinya pas kita mau masuk

Page 73: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

60

masjid di tanyain ngapain kamu kesini, itukan waktu D sama T, kan keliatan

tatonya sangking keselnya D orang mau shalat kan ya malah disangka mau

nyuri (wawancara dengan D pada 27 Juli 2019).”

Dari kasus pengalaman anak punk itulah maka Ustadz Halim

membuat pengajian di Kolong Jembatan agar anak punk dan anak jalanan

lebih leluasa melakukan aktifitas pengajian rutin tanpa harus takut di

cemooh atau dicurigai.

“Jadi kalau selama ini masjid tidak menjadi pusat bagi konseling anak-

anak. Masjid masih dirasa berat untuk dimasuki oleh anak-anak punk dan

jalanan karena mungkin mereka takut dicemooh takut dicibir atau dianggap

dicurigai takut dikira ambil amplifair atau takut ambil sandal padahal dia

sengaja pengen mengaji atau pengen shalat di masjid tapi udah dicurigai

nah makanya saya buat acara di kolong dalam rangka memudahkan mereka

untuk mengaji (Observasi di Universitas Budi Luhur pada 28 Februari

2019).”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tindakan Komunitas Tasawuf

Underground di luar media sosial adalah merangkul anak punk dan anak

jalanan yang bertujuan untuk mengenalkan mereka tentang “Peta Jalan

Pulang”. Berikut penjelasan tentang konsep Peta Jalan Pulang oleh Ustadz

Halim Ambiya:

“Pertama, pengenalan peta jalan pulang kepada Allah, yakni dengan pendidikan

dan penyuluhan agama, melalui pengajian, pelatihan, praktik shalat dan dzikir.

Pembekalan ruhani ini secara khusus dalam bentuk pengajian biasa dan halaqah

thariqah. Bentuk halaqahnya kami mengadopsi konsep INABAH yang dilakukan

Pondok Pesantren Suryalaya. Praktinya dengan pembekalan dzikir yang

diajarkan dalam Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Suryalaya.

Contohnya dengan mengajak mereka untuk berdzikir laa ilaha illallah secara

jahar dan khafi pada setiap habis shalat wajib minimal 165 kali. Lalu dengan

hidroterapi, yakni praktik mandi tobat di malam hari jelang subuh. Dalam hal

ini, kami sering mengadakan acara Dzikir dan Muhasabah, seperti mengikuti:

Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tiap bulan, Dzikir Khataman tiap malam

Jum‟at, Muhasabah dan Dzikir tahunan (Wawancara dengan Ustadz Halim

Ambiya pada 11 April 2020).”

“Kedua, kami mengenalkan peta jalan pulang kepada keluarga. Tujuannya agar

mereka kembali menyadari tujuan hidupnya, baik yang berorentasi secara sosial,

Page 74: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

61

ekonomi dan ataupun budaya. Bentuk nyatanya adalah memberi pembekalan

pelatihan-pelatihan. Seperti Pelatihan Design Grafis, Pelatihan Sablon dan

Percetakan, Pelatihan Jadi Barista, Pelatihan Barbershop, Pelatihan Bisnis

Online, Penyuluhan Hukum dan Advokasi, serta pelatihan kewirausahaan

lainnya (Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 11 April 2020).”

3. Bentuk Aktivitas Komunitas Tasawuf Underground

Pada subbab ini peneliti menjabarkan hasil temuan penelitian

mengenai bentuk aktivitas Komunitas Tasawuf Underground yang juga

dapat dikatakan sebagai tindakan Tasawuf Underground terhadap anak

binaannya. Seperti pembinaan dalam Pendidikan Keagamaan, Pembinaan

Sosial dan Ekonomi, dan Pembinaan Kesehatan dan Bantuan Hukum.

a. Pembinaan Pendidikan Keagamaan

Dalam membinaa anak punk dan anak jalanan Komunitas Tasawuf

Underground memiliki beberapa kegiatan yang dapat dikategorikan

sebagai pembinaan pendidikan keagamaan, yaitu sebagai berikut:

1. Pengajian Rutin Jum’at dan Sabtu di Kolong Jembatan Tebet,

Jakarta Selatan.

Kegiatan pengajian ini biasa disebut dengan kegiatan pengajian

rutin karena diadakan setiap hari Jumat dan Sabtu pada pukul 14.00 –

17.00 WIB. Lokasi kegiatan ini di fly over Tebet, tepatnya di depan

Stasiun Tebet, Jakarta Selatan. Dengan beralaskan tikar dan bisingnya

sekitar lokasi kolong jembatan dikarenakan berada di pinggir jalan

raya tidak menghalangi semangat anak punk dan anak jalanan untuk

mengaji. Mereka mengaji bersama Ustad Halim Ambiya maupun

Page 75: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

62

bersama relawan-relawan yang dengan sukarela dating untuk

membantu proses belajar mengaji anak punk dan anak jalanan.

Bentuk kegiatan mengaji ini, satu per satu anak punk dan anak

jalanan secara bergantian mengaji membaca Al Quran ataupun dasar-

dasar huruf hijaiyyah (Iqra‟) bagi yang belum bisa sama sekali

mengaji. Kemudian dipandu oleh satu orang untuk membimbing

mengaji bisa bersama Ustadz Halim atau relawan-relawan yang hadir.

Kegiatan ini dihadiri oleh anak punk yang kebanyakan sudah berusia

dewasa. Sedangkan yang dari kalangan anak jalanan rata-rata usianya

masih anak-anak. Selain anak punk dan anak jalanan ada juga ibu-ibu

dan nenek-nenek yang ikut belajar mengaji.

Kegiatan pengajian Jumat-Sabtu ini di mulai pada pukul 14.00

WIB. Waktu ini dipilih karena pada jam tersebut merupakan jam-jam

anak punk dan anak jalanan rehat dari rutinitas di jalanan. Sebelum

dimulai anak punk dan anak jalanan mulai menyiapkan persiapan

mengaji seperti menggelar tikar, menyiapkan alat tulis dan bacaan

mengaji (Iqra dan Al- Quran) dan konsumsi (nasi kotak) untuk orang-

orang yang hadir di kegiatan mengaji tersebut.

Sembari menunggu kawan-kawan lain yang belum hadir

sesekali mereka mengobrol dengan kawan-kawan yang lain. Ada juga

yang menunggu sambil merokok, menyanyi dan memainkan gitar, dan

lain-lain. Tetapi ketika Ustad Halim sudah datang, maka semua sudah

Page 76: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

63

mengerti dan berkumpul duduk dengan rapi dan barulah dimulai

mengaji dengan masing-masing pembina mengajinya.

Setelah mengaji sekitar satu jam, yakni selesai pukul 15.00 WIB

anak punk dan anak jalanan diberikan waktu jeda istirahat sambil

makan konsumsi yang sudah disediakan di sana sembari menunggu

waktu shalat Ashar tiba. Setelah terdengar Adzan barulah semua anak

punk dan anak jalanan bersama Ustad Halim dan relawan-relawan lain

berbondong-bondong menuju masjid terdekat untuk melaksanakan

Shalat Ashar berjamaah.

Gambar III.A.7.

Anak Punk Shalat Berjamaah Di Masjid

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

Setelah shalat Ashar, kegiatan langsung dilanjutkan kembali

dengan kajian yang diberikan oleh Ustad Halim. Kajian ini membahas

kitab-kitab seperti dari kitab-kitab kuning dari Imam Ghazali, dari

Syekh Ibnu Atha‟illah, dan dari ulama-ulama lain. Setelah kajian pun

di buka sesi Tanya jawab. Terlihat anak punk dan anak jalanan begitu

Page 77: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

64

antusias terhadap kegiatan tersebut. Setelah kegiatan pengajian dan

kajian selesai pada pukul 17.00 WIB semua kembali pada aktifitasnya

masing-masing. Ada yang kembali ke rumah atau pun kembali

kejalanan untuk mengais rejeki, ada pula yang masih berada di tempat

tersebut sembari mengobrol-ngobrol berkumpul bersama yang lain.

Gambar III.A.8.

Pengajian Rutin Jumat-Sabtu di Tebet Jakarta Selatan

Sumber: Dokumentasi Peneliti diambil pada 5 April 2019

Page 78: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

65

Gambar III.A.9.

Pengajian Rutin Jumat-Sabtu di Tebet Jakarta Selatan

Sumber: Dokumentasi Peneliti diambil pada 5 April 2019

2. Dzikir Khataman dan Tausiah tiap malam Jumat di masjid

atau kantor.

Pembinaan pendidikan keagamaan selain pengajian rutin, anak

punk dan anak jalanan sesekali juga diberi binaan berupa belajar

berdzikir. Sesekali mereka belajar berdzikir setiap malam Jumat di

masjid atau kantor Ustadz Halim Ambiya. Dalam akun media sosial

Tasawuf Underground saat mengikuti kegiatan di TQN Center

Rawamangun anak punk dan anak jalanan begitu antusias

mendengarkan Prof. Dr. Kh Juhaya S Praja, MA (Wakil Talqin

Suryalaya).

Pada saat akhir tahun yang biasanya kebanyakan orang

merayakannya dengan hura-hura, menyalakan kembang api, berbeda

dengan anak punk dan anak jalanan yang mengikuti semangat

mengikuti kajian, dzikir, tahajud dan iktikaf hingga subuh di masjid.

Page 79: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

66

Puluhan anak punk dan anak jalanan ini ada yang berasal dari Tebet,

Duren Sawit, Tanah Abang, Bekasi, Citayam berkumpul bersama di

TQN Center Masjid Al Mubarak Rawamangun, Jakarta Timur.

Selain berdzikir, mereka juga diajarkan makna dzikir secara

langsung yang disampaikan oleh Kh Wahfiuddin Sakam (Mudir Aam

JATMAN dan Wakil Talqin TQN Suryalaya).

Gambar III.A.10. Anak Punk dan Anak Jalanan Berdzikir di TQN Center Rawamangun

JakartaTimur

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

3. Mengikuti Rangkaian Manaqib

Selain berdzikir anak punk dan anak jalanan juga mengikuti

rangakaian kegiatan manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di

TQN Center, Masjid Al-Mubarak, Rawamangun, Jakarta. Manaqib

merupakan salah satu amalan dalam Thoriqoh Qadariyyah wa

Naqsyabandiyah (TQN).

Page 80: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

67

4. Muhasabah dan Dzikir Tahunan, yang diadakan di beberapa

tempat berturut-turut. Seperti, 3 hari Muhasabah Villa Dago

Pakar, Bandung; 2 hari Muhasabah di Villa Cijeruk,

Sukabumi, sehari semalam di TQN Center, Rawamangun.

Dalam pembinaan Komunitas Tasawuf Underground sesekali

juga mengadakan kegiatan gathering untuk anak binaannya agar

mereka bisa lebih rileks dan fokus dalam mengikuti pembinaan

terutama pembinaan dalam pendidikan keagamaan. Kegiatan

gathering ini juga digabungkan dengan kegiatan muhasabah.

Gathering dan muhasabah biasanya diadakan setahun sekali dan

dilaksanakan di luar lokasi kegiatan rutin mereka. Misalnya, gathering

dan muhasabah yang telah terlaksana di Dago Pakar, Bandung pada

tanggal 29 sampai 30 Maret 2019 lalu dengan temanya “Recharge

Your Soul”. Komunitas Tasawuf Underground bersama anak punk dan

anak jalanan berangkat bersama-sama dari titik awal di Kolong

Jembatan Tebet.

Dalam poster acara tersebut yang di bagikan pada media sosial

menjelaskan bahwa kegiatan gathering juga dzikir dan muhasabah ini

dikemas untuk memperkuat jalinan persahabatan dan komitmen hijrah

bagi anak binaan Tasawuf Underground. Sekaligus menjadi ruang

konsultasi rohani, praktek dzikir, dan hidroterapi ala Inabah

Suryalaya. Kegiatan ini diikuti 45 anak didik dari Kolong Jembatan

Tebet, Jakarta Selatan.

Page 81: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

68

Gambar III.A.11.

Muhasabah Di Dago Pakar, Bandung

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

5. Inabah dan Hidroterapi

Dalam pembekalan ruhani yang dilakukan terhadap anak

punk dan anak jalanan adalah dengan Inabah dan Hidroterapi

seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Suryalaya.

“Bentuk halaqahnya kami mengadopsi konsep INABAH yang

dilakukan Pondok Pesantren Suryalaya. Praktinya dengan

pembekalan dzikir yang diajarkan dalam Thariqah Qadiriyah wa

Naqsyabandiyah (TQN) Suryalaya. Contohnya dengan mengajak

mereka untuk berdzikir laa ilaha illallah secara jahar dan khafi

pada setiap habis shalat wajib minimal 165 kali. Lalu dengan

hidroterapi, yakni praktik mandi tobat di malam hari jelang

subuh(Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiyapada 11 April

2020).”

Adapun yang sudah dilakukan Inabah dan Hidroterapi di

berbagai tempat, seperti di Hotel Fontana Tebet, Jakarta Selatan;

Inabah dan Hidroterapi di NOSC, Gadog, Sukabumi; dan Inabah

dan Hidroterapi Fontana Guest House, Tebet.

Page 82: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

69

6. Ziarah Kubur

Anak punk bersama Ustadz Halim Ambiya juga melakukan

ziarah kubur di beberapa tempat seperti, di Makam Habib Luar

Batang Jakarta, Makam Habib Kwitang Jakarta, Makam Pangeran

Jayakarta, Makam Habib Kuncung Kalibata, Makam Habib

Empang, Bogor, Makam Sunan Gunung Djati Cirebon, Makam

Mbah Soleh Darat Semarang, Makam Maulana Magribi

Yogyakarta, dan Makam Syekh Bela Belu Yogyakarta.

b. Pembinaan Sosial dan Ekonomi

Komunitas Tasawuf Underground juga memberikan pembinaan sosial

dan ekonomi terhadap anak punk. Pembinaan ini guna untuk

memberdayakan anak binaan dalam hal keahlian (keterampilan/skill).

Adapun bentuk pembinaan sosial dan ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan Barista, Kolong Jembatan Tebet.

2. Pelatihan Barista dan Kewirausahaan di Kafe Inspirasi, Darmawangsa

Jakarta.

3. Pelatihan Design Grafis di kantor Salima Publika, Ciputat.

4. Pelatihan Barbershop di Yayasan Inspirasi Indonesia.

5. Pelatihan Bisnis Online, Salima Publika, Ciputat.

6. Pelatihan Dasar-dasar Fotografi, Kolong Jembatan, Tebet.

Page 83: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

70

Gambar III.A.12.

Anak Punk Menyablon

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

Gambar di atas merupakan salah satu contoh kegiatan Komunitas

Tasawuf Underground dalam pemberdayaan anak punk di bidang sosial dan

ekonomi, yaitu menyablon kaos. Menyablon ini dilakukan di kantor Ustadz

Halim Ambiya di daerah Ciputat. Hasil sablonan karya anak punk ini

kemudian di perjualbelikan melalui media sosial. Kaos-kaos ini bertuliskan

kutipan-kutipan dari tokoh-tokoh sufi. Seperti kutipan dari Syekh Abdul

Qadir Al- Jailani“Genggamlah dunia ditanganmu jangan di hatimu!”. Ada

pula anak punk yang dengan mengikuti pelatihan barista dan sudah menjadi

pekerja barista di daerah Jakarta.

Page 84: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

71

Gambar III.A.13.

Anak Punk Menjadi Barista

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

c. Pembinaan Kesehatan dan Bantuan Hukum

Anak binaan Komunitas Tasawuf Underground juga mendapat

pembinaan berupa kesehatan dan bantuan hukum, seperti berikut ini:

1. Penyuluhan Kesehatan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kolong

Jembatan Tebet.

2. Pemerikasaan HIV/Aids di Kolong Jembatan dan Puskesmas

Tebet, Jakarta.

3. Program Hapus Tato Gratis, atas kerjasama dengan Islamic

Medical Service (IMS), yang diadakan secara rutin di Kolong

Jembatan dan Klinik IMS, Jatenegara Jakarta.

4. Penyuluhan Hukum LBH Pasti, Jakarta di Kolong Jembatan Tebet.

5. Penyuluhan Hukum dan Advokasi Pemerintah Kota Jakarta Selatan

di Kolong Jembatan Tebet.

Page 85: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

72

Peneliti saat turun lapangan berkesempatan hadir dalam salah satu

kegiatan Komunitas Tasawuf Underground untuk memberikan

pembinaan kesehatan kepada anak punk, yakni melalui program layanan

hapus tato gratis. Program layanan hapus tato gratis ini merupakan

program Komunitas Tasawuf Underground yang bekerja sama dengan

Islamic Medical Service (IMS). IMS merupakan lembaga kemanusiaan

nasional di bidang sosial. Program ini membantu anak punk dan anak

jalanan binaan Komunitas Tasawuf Underground yang sudah berhijrah

dan ingin menghapus tato tanpa dipungut biaya.

Program layanan hapus tato gratis ini sudah dilakukan dua kali. Hal

tersebut seperti yang dituturkan oleh Ibu Nabila selaku relawan sekaligus

pengurus Komunitas Tasawuf Underground:

“Udah lama Cuma ini yang kedua kalinya. Dulu pernah tapi ga di sini di

kliniknya IMS. Cuma yang pertama karena uji coba anak-anakkan di

bawanya ke klinik sana. Jadi sekarang ngadainnya di sini di kolong dan

di buka juga buat anak punk dan jalanan diluar dari TU tetapi harus

melalui prosedur yang ada (wawancara dengan Bu Nabila 24 Agustus

2019).”

Program hapus tato yang kedua kalinya ini diadakan di Kolong

Jembatan Tebet depan Stastiun Tebet, Jakarta Selatan. Disediakan pula

oleh pihak IMS mobil keliling hapus tato di lokasi. Persyaratannya pun

dipermudah, yakni tidak harus bisa menghafal salah satu surat dari Al

Quran yang terpenting adalah anak punk dan anak jalanan tersebut sudah

mantap untuk berhijrah atau ingin memperbaiki dirinya.

Layanan hapus tato gratis ini juga di buka untuk anak punk dan

anak jalanan di luar yang ingin mendaftar tetapi dengan prosedur yang

Page 86: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

73

sudah ditentukan oleh Komunitas Tasawuf Underground dan IMS.

Caranya dengan mendaftarkan diri melalui pengajian rutin Tasawuf

Underground setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 14.00 WIB sampai 16.00

WIB di Kolong Jembatan Tebet. Setelah itu menyiapkan identitas diri

seperti KTP/SIM/KK. Jika tidak memiliki salah satu identitas tersebut

Tasawuf Underground berusaha untuk tetap melayani sepanjang peserta

tersebut mengikuti kegiatan pembinaan Komunitas Tasawuf

Underground. Kemudian mengikuti medical check up yang sudah

dijadwalkan dari pihak IMS.

Setelah hasil Lab dinyatakan lulus peserta hapus tato akan

mengikuti operasi penghapusan tato sesuai dengan jadwal yang

ditentukan pihak Komunitas Tasawuf Underground dan IMS.

Penghapusan tato bisa dilakukan di mobil keliling atau klinik IMS di

Jakarta. Peserta yang mendaftar hapus tato melalui program layanan

hapus tato gratis atas kerjasama Komunitas Tasawuf Underground dan

IMS telah mencapai 250 orang lebih. Salah satunya seorang perempuan

yang berhijab yang peneliti temui di lokasi acara layanan hapus tato di

Kolong Jembatan Tebet.

Perempuan berhijab ini sudah dari umur 15 tahun memiliki tato dan

kini sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Lalu ia berniat menghapus

tatonya karena menyesal maka dari itu ia jauh-jauh datang dari Condet

diantar oleh ayahnya ke Tebet untuk mendaftarkan diri di layanan hapus

tato gratis.

Page 87: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

74

Hal tersebut dituturkan olehnya:

“Pengen aja, nyesel gitu, dulu nato gara-gara ikutan temen. Belum lagi

pernah ada kesulitan restu ke calon mertua pas mau nikah. Tapi

alhamdulillahnya suami bantu buat ngomong. Makanya pas tau ada ini dari

broadcast wa ya niat dateng ke sini buat hapus tato. Selain nyesel ya bikin

jelek badan aja ada tatonya (wawancara dengan salah satu peserta layanan

hapus tato pada 24 Agustus 2019).”

Gambar III.A.14.

Layanan Penghapusan Tato Gratis

Sumber: Dokumentasi Peneliti Di Ambil Pada 24 Agustus 2019

B. Analisis Penelitian

1. Tindakan Sosial Komunitas Tasawuf Underground

Mengacu pada teori tindakan maka dapat di katakan bahwa apa yang

dilakukan oleh Komunitas Tasawuf Underground terhadap anak binaannya

(anak punk dan anak jalanan) merupakan tindakan sosial. Tindakan sosial

tersebut dapat dilihat dari hasil temuan penelitian yang telah dijabarkan

penulis pada bab sebelumnya bahwa komunitas ini mempunyai rangkaian

kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk anak binaan sebagai bentuk

pembinaan dan pemberdayaan anak punk dan anak jalanan.

Page 88: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

75

Dikatakan sebagai tindakan sosial karena tindakan-tindakan Komunitas

Tasawuf Underground ditujukan atau diarahkan kepada anak punk dan anak

jalanan serta memiliki tujuan, yakni agar agama bisa dirasakan oleh kaum

marjinal dan mengenalkan konsep “Peta Jalan Pulang”, yaitu jalan pulang

kembali kepada Tuhan dan jalan pulang kembali kepada keluarga.

Tindakan sosial tersebut sesuai dengan pengertian tindakan yang

dinyatakan oleh Jones dkk (2016). Bahwa, hampir semua tindakan manusia

adalah sukarela (voluntary). Tindakan itu adalah produk dari suatu keputusan

untuk bertindak, sebagai hasil dari pikiran. Hampir semua yang kita lakukan

adalah hasil dari memilih tindakan dengan suatu cara tertentu bukan cara lain.

Lebih lanjut, ini adalah pilihan purposif, atau berorientasi pada tujuan,

sebagai manusia, kita mampu mengarah kepada tujuan atau hasil dan

mengambil tindakan untuk mencapainya. Oleh karena itu, hampir semua

tindakan manusia adalah tindakan yang disengaja: kita mewujudkan tindakan

tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang dikehendaki (Jones dkk, 2016:

26) .

Dari tindakan-tindakan Komunitas Tasawuf Underground juga dapat

dianalisis melalui tipe-tipe tindakan sosial Max Weber yang membagi

tindakan sosial ke dalam empat tipe tindakan sosial. Tipe-tipe tindakan sosial

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tindakan Instrumentalis

Tindakan instrumentalis atau tindakan rasional instrumental pada intinya

adalah tindakan sosial yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang

Page 89: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

76

sebelumnya sudah dipikirkan bagaimana caranya untuk mencapai tujuan

tersebut. Dalam kaitannya dengan Komunitas Tasawuf Underground,

tindakan dalam memberikan pembinaan dan pemberdayaan baik dalam

bidang keagamaan, sosial, ekonomi, kesehatan dan bantuan hukum terhadap

anak punk dan anak jalanan dikatakan paling efesien untuk mencapai suatu

tujuan.

Tindakan tersebut dianggap merupakan cara yang terbaik untuk

mencapai tujuan. Sebab Komunitas Tasawuf Underground sebagai komunitas

yang bergerak di bidang dakwah keagamaan memiliki tujuan agar agama bisa

dirasakan oleh seluruh masyarakat (membumi). Maka dari itu Komunitas

Tasawuf Underground merangkul kaum marjinal seperti, anak punk dan anak

jalanan untuk mengajak mereka kepada jalan yang benar dengan

mengenalkan konsep Peta Jalan Pulang. Pertama, jalan pulang kepada Tuhan

dengan mendapat pembinaan dan pendidikan mengenai bagaimana beragama

dengan baik dan benar. Dan kedua, jalan pulang kepada keluarga, yaitu

dengan cara diberi pembinaan dan pemberdayaan keterampilan skill. Hal itu

sesuai apa yang dirasakan Ustadz Halim Ambiya selaku Pendiri Komunitas

Tasawuf Underground yang miris melihat anak punk tidak tersentuh oleh

pendakwah pada umumnya dan dibiarkan saja dengan stigma-stigma buruk

tentang mereka.

“Begitu kita menyaksikan anak jalanan, anak punk bisa kita lihat di trotoar,

di tepi jembatan, di terminal, di stasiun itu melilip mata tapi tidak ada yang

merangkul. Meskipun mereka muslim mereka tidak pergi ke masjid, tidak

pergi kesekolah, dan sebagainya. Dan disitu kita terenyuh bahwa kita pingin

bahwa agama itu dirasakan oleh mereka, kita pingin bahwa agama itu bisa

menjembatani jalan pulang mereka kepada Allah. Karena itu, kita mendesain

sebuah pemberdayaan yang kita sebut sebagai “Peta Jalan Pulang”. Jadi kita

Page 90: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

77

ada dua program di “Peta Jalan Pulang” ini. Peta jalan pulang kepada

Allah, yaitu dengan mengenalkan ajaran agama. Dan peta jalan pulang

kepada keluarga, yaitu dengan pemberdayaan ekonomi dan sosial (Observasi

pada Kamis, 28 Februari 2019 Di Universitas Budi Luhur).”

b. Tindakan Berorientasi Nilai

Tindakan berorientasi merupakan tindakan yang dilakukan dianggap baik

dan benar dalam penialian masyarakat, misalnya dalam berperilakunya.

Tindakan Komunitas Tasawuf Underground yang dapat dikategorikan

sebagai tindakan yang berorientasi nilai dapat dilihat dari pencapaian-

pencapaian atau apa saja yang sudah dilakukan oleh Komunitas Tasawuf

Underground terhadap anak punk dan anak jalanan sebagai berikut:

1. Membantu 3 kelahiran anak Punk dengan menanggung biaya persalinan,

membantu menyediakan peralatan bayi hingga mengontrakkan rumah.

2. Membantu biaya pengobatan dan perawatan bagi anak binaan yang

terkena penyakit karena mereka tidak memiliki KTP ataupun jaminan

sosial (BPJS/KIS).

3. Membantu mencarikan pekerjaan dan modal usaha dari berbagai pihak

melalui program donasi yang disiapkan oleh para relawan. Tujuannya

agar mereka tidak terlunta-lunta di jalanan, mengamen atau mengemis.

4. Menyediakan tempat singgah dan ruang belajar bagi anak-anak Punk dan

jalanan yang layak agar mereka melepaskan diri dari jalanan.

5. Menolong anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah atau kuliah dengan

mengikutsertakan mereka dalam program belajar Paket A, B atau C.

Page 91: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

78

6. Menyediakan makanan, sembako dan pakaian bagi mereka yang sudah

istiqamah “Mondok” di Pesantren Punk yang disediakan Tasawuf

Underground. Tujuanya agar mereka bisa fokus belajar dan berbenah

tanpa dibebani masalah biaya.

c. Tindakan Tradisional

Pada tindakan tradisional, tindakan ini lebih kepada tindakan yang sudah

dilakukan dari sebelum-sebelumnya atau sudah menjadi suatu kebiasaan.

“Dari sudut kegiatan agama, akivitas yang hingga kini dan selalu dilakukan

adalah kegiatan shalat lima waktu dan dzikir Laa ilaha illallah tiap habis

shalat. Serta kegiatan dzikir malam Jum‟at. Hal ini seperti layaknya obat yang

melepaskan mereka dari ketergantungan Narkoba dan obat-obatan

Psikotropika. Sedangkan, kegiatan lain adalah belajar dan mengaji di kantor

Salima Publik di Ciputat. Mereka layaknya santri yang sedang mondok dan

mendapat tugas menghafalkan ayat-ayat Al-Qur‟an. Sedangkan, kegiatan usaha

ekonomi yang dilakukan adalah Jasa Sablon dan bisnis online. Sebagian

mereka yang sudah bekerja di kafe atau perusahaan tetap berjalan. Begitu juga

mereka yang masih mengikuti program belajar Paket A, B dan C (Wawancara

dengan ustadz Halim Ambiya pada 1 April 2020).”

Selain itu, dari segi perilaku anak binaan ,tindakan tradisional juga dilihat

dari sebagian anak binaan Komunitas Tasawuf Underground yang masih

berpenampilan atau menggunakan kostum anak punk. Komunitas Tasawuf

Underground memang tidak memaksakan mereka untuk melepas atribut atau

merubah penampilan tetapi ketika akan melaksanakan kegiatan khusus seperti

mengaji, shalat, mereka telah mengetahui dengan sendirinya, yaitu dengan

cara berpenampilan rapi, seperti ada yang memakai kopiah, sarung, atau

paling sederhana kaos dengan celana panjang.

Page 92: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

79

d. Tindakan Afektif

Tindakan afektif adalah tindakan yang didominasi perasaan atau emosi

tanpa refleksin intelektual atau perencanaan yang sadar. Dapat dilihat dari

tindakan Komunitas Tasawuf Underground yang menampung beberapa anak

punk untuk di tempatkan disalah satu tempat. Adapun kantor Ustadz Halim

Ambiya lah yang menjadi tempat singgah beberapa anak punk. Kemudian

lokasi tersebut yang terkadang menjadi lokasi anak punk yang singgah

maupun tidak singgah untuk mendapat pembinaan berupa pelatihan-pelatihan,

seperti menyablon.

Pelatihan-pelatihan di lokasi luar tempat singgah pun ada, seperti

pelatihan barbershop, pelatihan barista dan lain-lain. Pelatihan-pelatihan

yang seperti itulah yang diharapkan Komunitas Tasawuf Underground agar

anak punk dan anak jalanan mempunyai skill yang bisa membuat mereka

mengubah nasib terutama dalam kehidupan berekonomi menjadi lebih baik

sehingga diharapkan tidak lagi hidup di jalanan.

Dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Komunitas Tasawuf

Underground tersebut memiliki pengaruh terhadap anak punk dan anak

jalanan. Hal itu dapat dilihat dari perubahan anak punk dan anak jalanan dari

segi penampilan dan perilaku. Merekapun juga mengakui manfaatnya dengan

ikut bergabungnya di Komunitas Tasawuf Undrground. Seperti berikut ini:

“Manfaatnya banyak terutama soal ilmu agama dan perubahan-perubahan

dari diri sendiri maupun temen-temen yang lain. Kan kalo anak-anak jalanan

anak-anak punk tau sendirilah suka minum-minuman sekarang jadi engga,

udah berhenti total. Sekarang yang tadinya pada kurus-kurus pada gemuk-

gemuk juga. Penampilan dulu kan lebih nge punk mulai dari gaya rambut

pakaian yang dulu compang camping robek-robek. Yang dulunya sama sekali

ga berhubungan sama keluarga sekarang suka hubungin yang dulunya ga

Page 93: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

80

pernah pulang kerumah sekarang lebih sering pulang ya kembali kekeluarga.

(wawancara dengan D pada Selasa, 25 Juni 2019).”

“Iya saya dulu ga berhijab sekarang lagi belajar berhijab. bisa deket sama

keluarga, tata bahasanya kita juga yang biasanya asal ngejeplak ngomong tapi

sekarang masih bisa diusahakan di kontrol lama kelamaan bisa berubah. yang

kita dapatin ilmu yang pasti si ilmu ya ka perubahannya kita dengan keluarga

bisa lebih dekat secara tata bahasa juga penampilan yang kita dapet dari situ

dan yang pasti si ilmu agama. lebih mengenal tentang ilmu agama. Awalnya

kita udah lama ga ngaji akhirnya kita bisa ngaji lagi dengan baik istilah

katanya bisa shalat dulu kan kita yang namanya shalat kan buat bangun aja

shalat aja kayanya males banget. Ya istilah katanya ga kaya dulu banget

mungkin berantakan tapi ada niatan shalat kaya gitu. Yang lingkungan lebih

menerima kita agak baik yang tadinya pakaiannya seksi-seksi sekarang

tertutup. (wawancara dengan L pada Selasa, 25 Juni 2019).”

Perubahan-perubahan tersebut juga dirasakan oleh relawan pengajar di

Komunitas Tasawuf Underground:

“Awal aku kenal ga begini lho penampilan mereka, masih parah, ini udah pada

bersih. Ada yang tadinya jarang mandi. Yang cewe-cewenya juga sekarang

mah udah pada bersih-bersih tadinya boro-boro pada dekil banget. Dan

tadinya mereka rata-rata ga pake krudung sekarang ikut begini pake krudung

(wawancara dengan Berlin pada Sabtu, 27 April 2019).”

Pengalaman-pengalaman mengenai pembinaan berupa pendidikan juga

dirasakan manfaatnya oleh anak jalanan yang masih dibawah umur. Seperti salah

satu informan peneliti yang masih berusia 12 tahun yang mengaku senang sekali

bisa diajarkan mengaji dan belajar agama terkadang pula belajar pelajaran-

pelajaran umum seperti di sekolah.

“Kadang kaya nulis di papan tulis, belajar kali-kalian diajarin bahasa inggris

pernahlah di kolong situ. Suruh nulis arab pernah. Ya jadi bisa ngaji, belajar

agama, belajar pelajaran biasa juga suka diajarin seneng aja gitu (Wawancara

dengan E pada Sabtu, 21 Juli 2019).”

Selain dari segi pembinaan dalam pendidikan, manfaat yang diambil pun

ternyata bisa dalam bentuk hubungan social dengan keluarga yang lebih harmonis.

Yang dahulunya anak punk dan anak jalanan jarang pulang sekali bahkan ada

Page 94: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

81

yang sama sekali segan untuk menengok orang tuanya di rumah hanya karena

sudah merasa terbiasa hidup di jalanan menjadi sering menengok dan

bersilaturahmi menjalin hubungan baik kembali bersama keluarga di rumah.

“Ya maknanya sih yang pasti ilmu agama yah jadi tau yang tadinya belum

tau. Terus lebih bisa dekat sama keluarga. Itu yang paling penting

(Wawancara dengan L pada Selasa, 25 Juni 2019).”

2. Pemaknaan Jama’ah Komunitas Tasawuf Underground Terhadap Ajaran-

Ajaran Yang Diikuti

Tindakan sosial merupakan suatu tindakan individu yang memiliki arti atau

makna (meaning) subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Weber

menemukan bahwa tindakan sosial tidak selalu memiliki dimensi rasional tetapi

terdapat berbagai tindakan non rasional yang dilakukan oleh orang termasuk

dalam tindakan orang dalam kaitannya dengan berbagai aspek dari kehidupan,

seperti politik, sosial, dan ekonomi (Damsar, 2015: 117).

Sesuai pengertian tindakan sosial tersebut maka dalam bagian ini peneliti

berusaha menjelaskan hasil penelitian tentang bagaimana pemaknaan jama‟ah

Komunitas Tasawuf Underground terhadap ajaran-ajaran yang diikutinya.

Jama‟ah yang di maksud adalah anggota atau pengurus yang terlibat dalam

Komunitas Tasawuf Underground dan ajaran-ajaran yang diikuti adalah ajaran

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN).

Dalam memahami pemaknaan jamaah terhadap ajaran-ajaran yang diikuti

peneliti menggunakan konsep pemaknaan dari Max Weber. Makna menurut

Weber adalah sesuatu yang secara inheren terdapat pada tindakan itu sendiri dan

Page 95: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

82

merupakan sebagai properti tindakan, tetapi bukan penyebab atau tujuan dari

tindakan (Supraja, 2012: 83).

Peneliti mencoba untuk mengetahui dan memahami bagaimana jama‟ah

Komunitas Tasawuf Underground dalam memaknai ajaran-ajaran yang diikutinya,

yakni ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN). Jama‟ah

Komunitas Tasawuf Underground terdiri dari berbagai latar belakang. Yang mana

Komunitas Tasawuf Underground yang kebetulan diketuai oleh seorang pengamal

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN). Maka ajaran-ajaran yang

dilaksanakan adalah yang ada di dalam ajaran TQN.

Dalam Weber dikenal dengan metode verstehen atau dikenal juga dengan

metode pemahaman interpretatif, yaitu suatu cara atau usaha untuk memahami

suatu tindakan arti/makna subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain

(Damsar, 2015: 122).

Pemahaman (understanding) dapat dibagi dua jenis, yaitu: pertama,

observational understanding/aktualles verstehen (pemahaman observasional atau

pemahaman aktual), pemahaman melalui observasi langsung atau ekspresi

simbolis tanpa melihat konteks yang lebih luas. Misalnya seseorang yang

terserang kesedihan mendalam atau kemarahan besar terlihat dari wajahnya.

Seseorang yang dirundung kesedihan mendalam tampak dari kerutan atau mimic

wajah yang sendu dan kelam. Adapun seseorang yang terserang kemarahan besar

terlihat dari wajah yang memerah, menaham marah (Damsar, 2015: 122).

Kedua, explanatory understanding/eklarandes verstehen (pemahaman

penjelasan) merupakan pemahaman dengan menempatkan aksi kedalam bentuk

Page 96: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

83

konteks makna yang lebih luas. Pemahaman ini mencari bentuk motif, yaitu apa

yang menyebabkan seseorang melakukan hal seperti itu dalam situasi itu (Damsar,

2015: 122).

Dalam hal ini mula-mula peneliti mencari tahu tentang anggota-anggota

atau jama‟ah Komunitas Tasawuf Underground yang merupakan jama‟ah

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Pertama, peneliti bertemu dengan salah

satu relawan Komunitas Tasawuf Underground di kegiatan pengajian rutin

Tasawuf Underground bersama anak punk di Tebet dan memulai perbincangan

seperti mengobrol-obrol biasa. Kemudian ditengah-tengah obrolan barulah

peneliti mulai bertanya pada salah satu relawan tersebut apakah ia merupakan

jama‟ah Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Ketika relawan tersebut

mengakui ia merupakan jama‟ah TQN maka peneliti meminta persetujuan untuk

selanjutnya diwawancarai lebih mendalam tentang bagaimana makna ajaran-

ajaran yang diikutinya. Kemudian ia pun bersedia untuk menjadi informan

peneliti. Peneliti memulai wawancara dengan informan saat pengajian rutin

tersebut istirahat dan setelah shalat Ashar.

Setelah selesai shalat Ashar di masjid sekitar Tebet, peneliti memulai

mewawancarai informan tersebut beliau adalah Ibu Ani. Awalnya peneliti

berbincang-bincang sebentar tentang bagaimana ia bisa menjadi relawan di

Komunitas Tasawuf Underground. Ia menjawab bahwa ia diminta oleh rekannya,

yakni Ustadz Halim yang merupakan pendiri Tasawuf Underground untuk

membantu mengajar anak punk dan anak jalanan dan kemudian Ibu Ani bersedia.

“Saya temennya Pak Ustadz waktu ketemu di TQN center yang di Rawamangun

Page 97: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

84

Pak Ustad bilang buat bantuin ngajar di kolong gitu ya saya mau ke sini”

(Wawancara dengan Ibu Ani pada 26 April 2019).

Dari obrolan tersebut peneliti barulah mulai berani pada pertanyaan inti

seputar ajaran-ajaran yang diikutinya. Jadi, Ibu Ani ini sudah menjadi jama‟ah

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dari tahun 2013 berawal dari temannya

di Mojokerto. Sebelum mengetahui dunia ketarekatan Ibu Ani suka mengikuti

pengajian sana-sini, berguru dengan kyai, untuk meminta doa, dan wejangan.

“Itu berarti lima tahun yang lalu berarti 6 tahun, tahun 2013. Akhirnya ibu ikut

shalat jamaah. Ibu mikir gini, ga ada yang aneh, apa yang aneh, ga ada sih,

istilahnya syariatnya ada semua. Ya umumnya shalat. Karna buat ibu umumnya

shalat, apa emang karna ibu juga fakir ilmuya, orang bodoh dan akhirnya ikutin

dating lagi shalat disitu ikut shalat jamaah, dizikirnya. Awalnya ibu ga ikutin

Cuma dengerin aja ko ada gerakan-gerakannya. Pas itu kebetulan ketemu lagi

sama Ibu H Ali itu beliau itu seneng banget kayaknya ibu bisa dateng, dateng aja

dulu (Wawancara dengan Ibu Ani pada 26 April 2019).”

Sampai pada akhirnya Ibu Ani menceritakan latar belakang yang mengawali

Ibu Ani ikut tarekat. Pada saat bercerita, peneliti melihat mata informan yang

sempat berkaca-kaca. Ternyata Ibu Ani dulu pernah mempunyai masalah

keluarga. Saat itu Ibu Ani berstatus sebagai single parents. Peneliti mencoba

menenangkan informan dan memberi kebebasan kepada informan ingin

melanjutkan pembicaraannya atau tidak. Tetapi ternyata informan tetap

melanjutkan dengan bercerita pengalamannya.

“Udah ibu datang berapa kali ibu ikutin shalat jamaah. Ikut dzikirnya. Awalnya

ibu dengerin. Terus ibu datang lagi hari berikutnya dengerin lagi tapi sambil

memejam mata rasanya ko nyaman selama ini ibu cari. Udah berapa kali dateng

karena apa karena dalam keadaan itu juga istilahnya ibu ngalamin problema

kehidupan yang buat ibu waktu itu cukup berat. Problem kehidupan menyangkut

keluarga, menyangkut rumah tangga, menyangkut semuanya gitukan. Itukan

rasanya berat. Nah, pas ikut ini dengerin dzikir awalnya ibu ga ikutin tapi

sekadar mejam mata sambil meresapi, ibu kalo certain pengin nangis. Kaya ada

hawa gimana ya, rasa nyaman, udah nyaman, nyaman, pas hari ahad lupa

tanggal tahunnya itu ada acara manakib di ahad pagi. Kebetulan waktu itu

Page 98: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

85

penceramahn yaituUstadz Wahfiudin. Ibu gatau ternyata beliau di sini (TQN

Center Rawamangun). Dan yang bikin ibu ini lagi inget ungkapannya beliau

ucapannya beliau yang bikin ibu inget sampai sekarang. Sebesar apapun

masalah kita itu datangnya dari Allah biarkan Allah yang menyelesaikan. Otak

kita hanya segempal tangan. Kalau kita mau menampung semuanya itu ga

mungkin sangat tidak mungkin, pasti luber, kalau lube rjatuhnya tuh stress.

Bagaimana caranya biar ga ngalamin halitu. Biar itu jadi urusan Allah biar

Allah yang menyelesaikan. Ibu langsung cara berpikir itu apa berbalik 180

derajat. Disitu ada rasa kepasrahan. Pasrah bukan berarti ga berusaha ya.

Benar-benar merasa yaudahlah serahin semuanya ke Allah. Itu urusannya Allah.

Disitu nyentuh (Wawancara dengan Ibu Ani pada 26 April 2019).”

Setelah mengikuti acara manaqib Ibu Ani memutuskan untuk talqin atau

bai‟at. Talqin adalah suatu proses dimana terjadi didalamnya pemasukan

nurnubuwwah ke dalam hati murid. Sekaligus diajarkan pula bagaimana cara

berdzikir kepada Allah dengan metode yang ada dalam tarekat termaksud (Alba,

2014: 173).

Mursyid-lah (Guru sang penunjuk) yang mendapat izin dari Rasulullah

untuk melakukan talqin az-Dzikir kepada siapa saja yang mau mengamalkan

dzikir. Karena keterbatasannya secara fisik, sementara jangkauan dakwah semakin

luas, seorang mursyid bisa mengangkat wakil talqin. Wakil talqin adalah seorang

murid yang dalam “pandangan ruhani” mursyid telah memenuhi kualifikasi

secara spiritual, kepada calon-calon murid. Pengangkatan wakil talqin sepenuhnya

adalah hak prerogative mursyid (Alba, 2014: 174).

“Nah abis acara berakhir, langsung ibu talqin. Kenapa talqin, karena selama

yang ibu itu dateng ikut shalat jamaah, awalnya hanya mengikuti, dengerin,

dating lagi dating lagi, dengerin lagi tapi sambil mejamkan mata sambil

meresapi ternyata hati ini rasa nyaman itu yang ibu cari. Akhirnya ibu talqin

dzikir di situ sama Ustad Miftah dari Lumajan gitu yang menalqin, beliau

sekarang almarhum. Itu di situ ibu nangis kenapa ya bener-bener subhanallah ga

bisa di bilang kata-kata. Air mata ngucur terus. Dari situ ibu jalanin dan

alhamdulillah dalam masa-masa sulit itu problem yang berat itu jadi kita

pemikirannya jadi seperti itu, hati kita tujuannya Cuma satu tujuannya cuma

Allah. Kita mengharap ridhanya Allah. Akhirnya apa, bener-bener yang tadinya

perasaan tuh masalah gede berat itu dengan sendirinya satu per satu terurai-urai

Page 99: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

86

ketemu jalan dan sampai sekarang ini ibu jalaninya emang ini jalannya. Emang

Allah nyuruh kaya gini, ini Allah yang nuntun (Wawancara dengan Ibu Ani pada

26 April 2019).”

Adapun proses talqin yang diikuti seperti yang dijelaskan oleh Bu Ani sebagai

berikut:

“Proses talqinnya itu pas habis manakib. Talqin itu melafalkan dzikir cara

melafalkan dzikir laailahailallah. Ill nya ibaratnya itu hentakan kehati kalbu

istilahnya itu besi kalau berkarat tiap hari di gempur terus itu karatnya lama-

lama turun batu yang keras lama-lama tuh jadi lunak. Faedahnya tarekat itu

buat ibu tuh seperti itu. Menemukan rasa nyaman dengan kita bertoriqoh kita

mencari jalan gimana sih cara mendekatkan diri sama Allah dengan bimbingan

guru mursyid. Guru mursyid TQN itu pangersa Abah Anom. (Wawancara dengan

Ibu Ani pada 26 April 2019).”

Ibu Ani dalam mengamalkan ajaran Thariqah Qadiriyah wa

Naqsyabandiyah, yaitu berdzikir di rumah yang selalu ia lakukan sehabis shalat

wajib. Peneliti juga sempat melihat Ibu Ani ketika sehabis shalat Ashar berdzikir

Lailaha illallah dengan suara yang pelan namun tetap terdengar oleh peneliti yang

sembari menunggu informan selesai shalat sebelum wawancara. Ibu Ani juga

dalam mengamalkan ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ia selalu

ingat akan pesan dalam tanbih yang selalu dibacakan saat manaqib. Tanbih

tersebut yang menjadikan Ibu Ani untuk selalu bersikap baik di kehidupan sehari-

hari.

“Ajaran-ajarannya selain dzikir itu tanbih. Tanbih itu pesan guru salah satu

contohnya kita ga boleh menghina orang miskin karena apa miskin itu bukan

kemauan dia. Miskin emang takdirnya Allah. Kita berkasih sayang sekalipun

orang itu menyakiti kita kita tetep menyayangi jadi istilahnya dalam saat kita

berdzikir itu segala sesuatu itu ditanggalkan entah jabatan apapun itu

ditanggalkan semua. Semuanya sama. Kita ga boleh menyalahkan guru yang

sezaman. Maksudnya kita jangan merasa oh ini bener ajaran sono mah salah.

Kita ga diperbolehkan begitu. Dan kita juga ga boleh mengoreksi murid orang

lain. Maksudnya ga boleh ngebanding-bandingin kamu ama dia lebih bagus

kamu dari pada dia. Tetep intinya tuh harus kasih sayang. Selain itu ya ada

amalan-amalannya seperti dzikir, manakib, khataman, tawasul. Kalau di TQN itu

ya kita itu ada amalan harian buat ikhwan akhwatnya misalnya sehabis shalat itu

dzikir, kita baca shalawat nabi itu ada tuntunannya dan kita juga di ajarkan dan

Page 100: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

87

dianjurkan shalat-shalat sunah lainnya. Misal shalat sunah taubat, shalat malam

umumnya, banyak (Wawancara dengan Ibu Ani pada 26 April 2019).”

Selain dzikir, manaqib, juga ada khataman. Ibu Ani biasanya melaksanakan

kegiatan khataman di TQN Center Rawamangun. Kegiatan ini merupakan upacara

ritual yang biasanya dilaksanakan secara rutin di semua cabang kemursyidan, ada

yang melaksanakan sebagai kegiatan mingguan ada juga yang melaksanakan

setiap bulan. Pada dasarnya kegiatan ini merupakan upacara ritual yang resmi,

lengkap dan rutin yang dipimpin langsung oleh mursyid atau asisten mursyid

(khaliffah) sehingga forum ini sekaligus sebagai sarana untuk tawajjuh serta ajang

silaturahmi antar sesama anggota (Sururin, 2012: 32).

“Khataman itu biasanya dalam satu minggu dua kali hari senin sama hari kamis

itu jadwal dari pusat. Tapi kalau bisa kita khataman dari sendiri itu kan emang

ajarannya. Bacaan-bacaannya ya surat-surat pendek ada sehabis shalat.

Sebisanya mungkin khataman (Wawancara dengan Ibu Ani pada 26 April

2019).”

Dari wawancara dengan Ibu Ani bahwa ia memaknai ajaran-ajaran yang

diikutinya bukan hanya sekadar sebagai kebutuhan spiritualitas saja, Ibu Ani

memaknainya sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah untuk mengharap

ridho-Nya dan juga sebagai pengendalian diri dalam menahan hawa nafsu. Hal itu

seperti yang dituturkannya sebagai berikut:

“Banyak banget, selain bisa sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah

untuk mengharap ridho-Nya dan jujur ya ibu tuh dulu pemarah. Istilahnya

pemarah bukan pemarah tukang ngamuk-ngamuk begitu. Lebih cenderung kurang

bisa mengendalikan hawa bukan nafsu. Hawa kan cenderung jelek emosian.

Dengan ikut bertoriqoh itu ibu merasakan sendiri ya ibu bisa menahan diri lebih

bisa alhamdulillah sedikit-sedikit sabar, kedua nyaman, nyamannya apa, dengan

ngejalanin sehari-hari seperti ini ya mungkin kalo belum mengenal ko berat amat

sih hidup tapi buat ibu engga ya jalanin aja. Masalah apapun rasanya ringan.

Tidak ingin terbebani. Banyak nilai-nilai plusnya (Wawancara dengan Ibu Ani

pada 4 Oktober 2019).”

Page 101: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

88

“Toriqoh juga mengajarkan kita berbagi dengan sesama. Istilahnya gini di sisi

lain kita mempunyai biarpun sedikit banget ilmu kalau ga diamalkan rasanya tuh

sia-sia. Terus kenapa ibu pengin terjun kaya gini, tujuannya apa, ibu pengen sisa

umur hidup ibu, ibu pengen hidup ibu itu berkah berguna bagi yang lain. Dan ibu

ga kepikiran ih ga ada bayarannya malah ngeluarin biaya. Karena ibu yakin Allah

menjamin. Ga ada istilahnya bersedekah kita jadi bangkrut itu ga ada. Kalau

dipikirkan ngeluarin biaya tapi ibu ga mikir ke situ. Ibu seneng aja pengin berbagi.

Kayaknya rasanya seneng aja bisa berbagi ke orang lain dan dibutuhkan orang

lain (Wawancara dengan Ibu Ani pada 26 April 2019).”

Ibu Ani juga memaknai ajaran tasawuf melalui tanbih yang selalu dibacakan

saat ada kegiatan manaqib.

“Jadi ya nilai-nilai yang ada itu satu berbagi, dua sebisanya mungkin menerapkan

tanbih, jadi apa yang pesan-pesan guru itu kita jalani insyallah selamat dunia

akhirat. Masalahnya itu benar-benar tanbih itu mencakup semua kehidupan ya

untuk kita sehari-hari, untuk diri sendiri, untuk berada di lingkup masyarakat,

lingkup sosial, itu seperti itu (wawancara dengan Ibu Ani pada 4 Oktober 2019).”

Berbeda dengan informan kedua, peneliti melakukan wawancara pada

informan kedua juga dilakukan pada acara pengajian rutin di Kolong Jembatan

Tebet. Informan kedua ini baru mengetahui dan mengikuti ajaran Thariqah

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah setelah menjadi relawan di Komunitas Tasawuf

Underground. “Saya baru tahu TQN setelah jadi relawan disini sebelumnya

belum pernah” (Wawancara dengan Ulfa pada Sabtu, 24 Agustus 2019).

Ulfa sudah lama menjadi relawan di Komunitas Tasawuf Underground

sejak berawal dari diadakannya kegiatan pengajian rutin di Kolong Jembatan

Tebet. Ia mengetahui adanya Komunitas Tasawuf Underground berawal dari

media sosial. Ulfa yang pada saat itu masih berstatus sebagai mahasiswi di salah

satu universitas di Jakarta mengaku bahwa alasannnya menjadi relawan di

Page 102: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

89

Komunitas Tasawuf Underground adalah ingin membantu mengajar anak jalanan

belajar mengaji.

“Apa ya, mungkin ini kan suatu kegiatan yang positif ya kenapa engga gitu.

Nambah-nambah kegiatan aja mumpung masih kuliah jadi ga cuma kuliah aja gitu

ada sesuatu yang dilakukan. Terlebih insyallah kegiatan yang dilakukan ini suatu

kebaikan. Dan bisa menambah teman-teman baru juga untuk saling

bersilaturahmi. Sama-sama belajar agama juga (Wawancara dengan Ulfa pada

Sabtu, 24 Agustus 2019).”

Berawal menjadi relawan tersebutlah Ulfa juga pernah mengikuti kegiatan

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dan sudah dapat dikatakan sebagai

jama‟ah TQN sebab ia pernah mengikuti talqin-nya di TQN Center Rawamangun

pada saat acara dzikir bersama di malam tahun baru bersama anak punk dari

Komunitas Tasawuf Underground.

“Jadi pada waktu itu malam tahun baru anak-anak punk dan sebagian relawan,

pengurus termasuk ustad Halim ke TQN Center Rawamangun untuk berdzikir di

malam tahun baru. Saat itu juga aku ikut talqinnya. Nah dari situ aku tau.

Mungkin inilah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan banyak

berdzikir. Karena dalam TQN itukan salah satu ajaran yang paling utama adalah

dzikir dengan lafadz laa ilaha ilallah (Wawancara dengan Ulfa pada Sabtu, 24

Agustus 2019).”

Kemudian ulfa menceritakan pengalaman-pengalamannya berupa

perasaannya saat mengikuti dzikir di TQN Center Rawamangun pada saat malam

tahun baru itu.

“Merasa ngantuk saat berdzikir ada, tapi ya lama kelamaan bener-bener nikmatin

dan sangking fokusnya untuk pertama kalinya gatau kenapa saat saya berdzikir

seperti mau nangis. Tapi di sisi lain ngerasa tentram aja gitu. Nah dari situ aku

mulai memutuskan untuk lebih lanjut tahu tentang ajaran-ajaran TQN

(Wawancara dengan Ulfa pada Sabtu, 24 Agustus 2019).”

Meskipun Ulfa termasuk jamaah Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah

yang tergolong baru tetapi ia tetap mengamalkan ajaran-ajaran Thariqah

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah berupa dzikir yang selalu ia lakukan sehabis shalat

Page 103: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

90

wajib. Terkadang pula Ulfa mengikuti manaqib di TQN Center Rawamangun

bersama relawan-relawan Tasawuf Underground setiap satu bulan sekali.

“Saya sih sebenarnya jarang kalo ke TQN Centernya tetapi sesekali ya

menyempatkan kalo ada acara manaqiban kadang juga ikut. Pernah juga waktu itu

hadir manaqib karena Ustad Halim mengisi disana. Datang bersama relawan-

relawan yang lain juga. Anak punk juga sebagian ikut (Wawancara dengan Ulfa

pada Sabtu, 24 Agustus 2019).”

Ulfa juga maerasakan manfaatnya ketika menjadi jama‟ah Thariqah

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah terutama saat ada kegiatan manaqiban. Dengan

cara itu ia bisa berkumpul bersama teman-teman untuk saling bersilaturahmi,

terlebih ketika ada makan bersama setelah acara manaqib selesai Ulfa merasa

senang.

“Banyak, bukan hanya dari segi religiusitas, kita jadi berkumpul bersama orang-

orang yang tujuannya sama mengharap ridho Allah, sama belajar beragama

dengan baik. Kalau dari kegiatan kaya manaqib jadi bisa bertemu teman-teman

saling bersilaturahmi, selesainya bisa makan bersama. Apalagi saya anak

kuliahan nge kos kan lumayan bisa dapat berkah dan makan bersamanya

(Wawancara dengan Ulfa pada Sabtu, 24 Agustus 2019).”

Menurut Ulfa makna ajaran-ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah

baginya adalah ajaran yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah, lebih

mengingat selalu dengan Allah dan juga sebagai ritual yang penuh dengan

keberkahan.

“Untuk mendekatkan diri kepada Allah pastinya, agar hidup penuh dengan berkah,

lebih termotivasi untuk lebih baik lagi di kehidupan sehari-harinya, ya intinya kita

kan ga selamanya hidup di dunia jadi mesti ada amalan-amalan yang

mengingatkan kita pada kebaikan. Kurang lebih seperti itu makna yang lebih

positif (Wawancara dengan Ulfa pada Sabtu, 24 Agustus 2019).”

Peneliti beralih kepada informan ketiga, masih dalam waktu yang sama

wawancara dilakukan saat kegiatan pengajian rutin Komunitas Tasawuf

Underground. Sebelum pulang peneliti berusaha mengajak mengobrol dengan

Page 104: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

91

relawan lain. Ibu Ile begitu sebutannya. Ibu Ile ini merupakan teman dari Ibu Ani.

Peneliti mulai mewawancarai Ibu Ile dengan diawal topik yang sama seperti

sebelumnya. Menanyakan perihal ia menjadi relawan di Komunitas Tasawuf

Underground. Ibu Ile juga sama seperti informan sebelumnya, Ulfa. Mengetahui

adanya Komunitas Tasawuf Underground dari media sosial yang kemudian

datang langsung ke lokasi kegiatan pengajian rutin Tasawuf Underground di

Tebet.

Ibu Ile juga merupakan jama‟ah Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah,

namun tidak begitu aktif dalam kegiatan di TQN Center Rawamangun. Hal itu

dikarenakan jarak rumahnya yang jauh dari TQN Center, yakni di Depok. Namun,

terkadang Ibu Ile juga setiap satu kali dalam sebulan mengikuti manaqib di TQN

Center. Sehari-sehari Ibu Ile mengamalkan ajaran-ajaran Thariqah Qadiriyah wa

Naqsyabandiyah lebih sering di rumah, seperti dzikir sehabis shalat wajib sama

seperti informan-informan sebelumnya.

“Kalau dzikir itu di rumah juga bisa seperti setiap sehabis shalat wajib, tetapi kalo

kaya manaqib itu ibu biasanya dateng ke majelis-majelis TQN ya contohnya di

TQN Center itu atau kadang juga jamah-jamaah TQN ada yang mengadakan

manaqib dirumahnya (Wawancara dengan Ibu Ile pada Sabtu, 24 Agustus 2019).”

Adapun makna ajaran-ajaran yang diikutinya, menurut Ibu Ile adalah

sebagai cara meraih keberkahan, ajang bersilaturahmi. seperti yang dituturkannya

berikut:

“Ya banyak, untuk meraih keberkahan misal dari ikut manaqib, saling

bersilaturahmi ketemu jamaah-jamaah lain saat acara perkumpulan. Dan bisa

lebih dekat dengan Allah dengan terus mengamalkan dzikir. Dan ibu kan juga bisa

sambil berjualan kadang jual snack cemilan, atau ga kosemtik gitu ibu tawar-

tawari ke ibu-ibu lain banyak kan tuh yang juga ikut manaqib barangkali ada yang

minat untuk beli. Tentunya ada terutama dalam hal beragama, berperilaku jadi

lebih positif lagi ga gampang emosi, lebih bisa menahan amarah, lebih merasa

Page 105: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

92

tentram, berlapang dada apalagi disetiap kita mengamalkan dzikir itu

(Wawancara dengan Ibu Ile pada Sabtu, 24 Agustus 2019).”

Berbeda dengan informan-informan sebelumnya yang hanya sebagai

jama‟ah atau pengamal Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Ustadz Halim

Ambiya selaku Pendiri Komunitas Tasawuf Underground pengamal TQN dan

juga merupakan Da‟i yang bertugas mengisi kajian dalam acara manaqiban atau

Khataman kepada ikhwan-ikhwan TQN.

“Saya memang pengamal Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN)

Suryalaya dan merupakan salah satu da‟i yang ditugaskan untuk memberi

siraman ruhani kepada Ikhwan-ikhwan TQN dalam sesi Manaqib atau Khataman

di wilayah Jakarta (Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 11 April

2020).”

Gambar III.B.1.

Ustadz Halim Ambiya Pengisi Kajian Tasawuf

Sumber: Instagram/ Tasawuf Underground

Menurut Ustadz Halim Ambiya dalam memaknai ajaran-ajaran Thariqah

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah sebagai pendidikan ruhani terutama dalam

membina anak punk dan anak jalanan dengan cara ber-thariqah atau berdzikir.

Hal itu dituturkan oleh Ustadz Halim Ambiya sebagai berikut:

Page 106: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

93

“Pendidikan ruhani yang diterapkan di Tasawuf Underground adalah adaptasi

model dari pembinaan Inabah di Ponpes Suryalaya. Melakukan pembinaan anak

Punk dan jalanan tidak akan cukup hanya dengan ceramah biasa seperti yang

dilakukan di masjid atau mejelis taklim pada umumnya. Tapi, perlu

penggemblengan khusus ruhani melalui tradisi dzikir dalam thariqah. Mereka

yang mengikuti pembinaan Tasawuf Underground diwajibkan mengikuti talqin

dzikir, agar memperoleh kesan batin yang lebih mendalam (Wawancara dengan

Ustadz Halim Ambiya pada 11 April 2020).”

Dari pandangannya mengenai makna ajaran-ajaran TQN itulah yang

membawa pilihan-pilihan Ustadz halim Ambiya dalam bersikap sebagai pembina

Komunitas Tasawuf Underground untuk menghadapi anak binaannya, yakni anak

punk dan anak jalanan. Sebab terkadang Ustadz Halim Ambiya menempatkan diri

sebagai Ayah bagi anak binaannya: “Sebagai ayah, tentu baik dan buruk prilaku

anak tetap menjadi tanggung jawab saya. Benar atau salah harus dibela dengan

bahasa kasih seorang ayah (Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 11

April 2020).”

Ustadz Halim juga terkadang menempatkan diri sebagai guru atau ustadz:

“Saya berkewajiban menegur, membimbing dan mengarahkan mereka ke

jalan yang benar, agar mereka tidak lupa kepada jalan pulan; jalan kepada

Allah dan jalan kepada keluarga. Jalan yang harus disiapkan menuju

pertemuan dengan Allah di akhirat dengan pembekalan ilmu agama. Dan,

jalan pulang kepada keluarga dengan pemberdayaan ekonomi dan social

(Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 11 April 2020).”

Dan juga menempatkan diri sebagai sahabat bagi anak punk dan anak jalanan:

“Kadang, saya menempatkan diri sebagai sahabat. Sebagai sahabat saya harus

mengetahui jiwa mereka secara personal. Menjadikan mereka sebagai kawan yang

selalu menjaga, saling berbagi dan saling menolong. Selama ini, stigma negatif

yang ditujukan oleh masyarakat membuat mereka semakin jauh dari akar keluarga

dan masyarakatnya, maka dibutuhkan para sahabat yang penuh cinta dan kasih

untuk mereka (Wawancara dengan Ustadz Halim Ambiya pada 11 April 2020).”

Dari paparan diatas yang telah disampaikan oleh informan-informan

mengenai pendapat tentang pemaknaan jama‟ah Komunitas Tasawuf

Page 107: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

94

Underground terhadap ajaran-ajaran yang diikutinya, yakni sebagai jama‟ah yang

mengamalkan ajaran-ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dapat

dirangkum sebagai berikut:

1. Memaknai ajaran-ajaran yang diikutinya melalui dzikir sebagai jalan cara

mendekatkan diri kepada Allah dengan melafalkan laa ilaha ilallah di

hentakkan ke hati kalbu yang mana menimbulkan rasa ketentraman jiwa atau

kenyamanan. Sehingga dapat menghilangkan penyakit hati, seperti rasa

sombong, dan sebagainya yang berhubungan dengan keburukan.

2. Sebagai ajaran yang menyuruh kita untuk melakukan kebaikan hal itu

tercermin melalui ajaran tanbih yang biasanya dibacakan pada saat kegiatan

manaqiban. Tanbih ini merupakan pesan guru. Jamaah yang memaknai

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah berpegang pada tanbih tersebut untuk

mengamalkan ajaran-ajaran tersebut pada kehidupan sehari-hari di masyarakat,

seperti tidak boleh menghina orang miskin, tidak merasa ajaran yang diikuti

paling benar dan ajaran yang lain salah, tidak membandingkan diri dengan

orang lain, saling menyayangi antar sesama.

3. Sebagai ajaran yang penuh keberkahan. Seperti dalam mengikuti kegiatan

ritual manaqiban yang dianggap sebagai ritual penuh keberkahan dan ajang

silaturahmi kepada sesama jama‟ah-jama‟ah Thariqah Qadiriyah wa

Naqsyabandiyah lain yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.

4. Ada juga yang memaknainya sebagai ajaran yang mengajarkan untuk berbagi

antar sesama. Berbagi dengan sesama bukan hanya dalam hal materi tetapi

berbagi dengan ilmu juga termasuk di dalamnya. Hal itu tercermin pada jamaah

Page 108: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

95

yang juga ikut bergabung dalam Komunitas Tasawuf Underground sebagai

pengajar yang sukarela membimbing anak punk dan anak jalanan.

5. Dan sebagai pendidikan ruhani untuk membina anak punk dan anak jalanan

agar bisa mengajak mereka kembali ke jalan yang benar melalui dzikir dalam

thariqah.

Dari hasil temuan penelitian mengenai pemaknaan jama‟ah Komunitas

Tasawuf Underground terdapatnya berbagai macam-macam makna menurut

jama‟ah masing-masing saat di wawancarai. Hal tersebut sesuai dengan

pengalaman para jama‟ah saat melakukan amalan-amalan pada ajaran-ajaran yang

diikutinya, yaitu Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) di kehidupan

sehari-harinya.

Dalam hal ini peneliti menganalisa pemaknaan jama‟ah Komunitas Tasawuf

Underground dengan menggunakan konsep teori pemaknaan Max Weber. Dalam

konsep Weber pemaknaan tindakan terdapat dua konsep, yakni: pertama, makna

subjektif yang menunjukkan adanya tindakan aktor, menurut Weber makna

semacam ini dapat dipahami dengan cara observasi langsung, seperti terlibat

langsung di lapangan dan mengamati objek penelitian dalam tindakannya. Kedua,

pemahaman motivasional yaitu pemahaman makna yang lebih luas (Nindito,

2005).

Dua konsep tersebut peneliti terapkan dalam metode penelitian di lapangan.

Seperti pada konsep pemaknaan yang pertama, yaitu makna subjektif. Makna

subjektif ini dilihat dari adanya tindakan aktor atau tindakan jama‟ah dalam

mengamalkan ajaran-ajaran Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah baik di

Page 109: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

96

rumah masing-masing atau di majlis/masjid yang memang juga merupakan tempat

melakukan kegiatan amalan Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah seperti

dzikir harian setelah shalat fardhu, amalan mingguan (khataman), amalan dan

bulanan (manaqiban).

Dari kegiatan-kegiatan amalan-amalan tersebut yang dilakukan oleh

jama‟ah Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Komunitas Tasawuf

Underground peneliti mengobservasi secara langsung, seperti melihat salah satu

jama‟ah mengamalkan dzikir harian setelah shalat fardhu (Ashar) sebanyak 165

kali dengan lafadz La Ilaha Illallah.

Pada konsep pemaknaan kedua, yaitu pemahaman motivasional yaitu

pemahaman makna yang lebih luas, dalam hal ini dapat dilihat bagaimana peneliti

menggunakan metode wawancara mendalam terhadap informan atau jama‟ah

Komunitas Tasawuf Underground yang mengamalkan ajaran-ajaran Thariqah

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah tentang bagaimana awal mula jama‟ah bisa ikut

bergabung sebagai jama‟ah thariqah, pengalaman-pengalaman yang dirasakan,

perubahan-perubahan yang di alami jama‟ah setelah mengikuti thariqah,

bagaimana arti thariqah bagi jama‟ah sampai bagaimana jama‟ah selain

mengamalkan ajaran-ajaran thariqah juga melakukan kegiatan-kegiatan sosial,

yaitu dengan bergabung dan membentuk Komunitas Tasawuf Underground.

Page 110: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

97

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai fenomena

Komunitas Tasawuf Underground, dapat ditarik kesimpulan atas penemuan

data dan hasil analisis sebagai berikut:

1. Tindakan menurut Max weber adalah perilaku yang bermakna. Sedangkan

tindakan sosial adalah perilaku atau tindakan yang bermakna yang

diarahkan kepada orang lain. Dalam Weber terdapat empat macam tindakan

sosial, yaitu: (1) Tindakan Instrumentalis, (2) Tindakan Berorientasi Nilai,

(3) Tindakan Tradisional, dan (4) Tindakan Afektif. Dari macam-macam

tindakan sosial tersebut dapat dianalisa dalam hasil penelitian yang

termasuk ke dalam tindakan sosial Komunitas Tasawuf Underground

adalah sebagai berikut: (1) Tindakan Instrumentalis; tindakan yang

berorientasi pada tujuan, yakni memberikan pembinaan dan pemberdayaan

baik dalam bidang keagamaan, sosial, ekonomi, kesehatan dan bantuan

hukum terhadap anak punk dan anak jalanan dikatakan paling efesien untuk

mencapai suatu tujuan Komunitas Tasawuf Underground (Konsep Peta

Jalan Pulang), (2) Tindakan Berorientasi Nilai; tindakan yang dilakukan

dianggap baik dan benar dalam penialian masyarakat, seperti membantu 3

kelahiran anak Punk, membantu biaya pengobatan dan perawatan bagi anak

binaan yang terkena penyakit, membantu mencarikan pekerjaan dan modal

usaha dari berbagai pihak melalui program donasi yang disiapkan oleh para

Page 111: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

98

relawan, menyediakan tempat singgah dan ruang belajar bagi anak-anak

Punk dan jalanan yang layak agar mereka melepaskan diri dari jalanan, dan

menolong anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah atau kuliah dengan

mengikutsertakan mereka dalam program belajar Paket A, B atau C. (3)

Tindakan Tradisional; tindakan yang sudah menjadi suatu kebiasaan,

seperti kegiatan shalat lima waktu dan dzikir Laa ilaha illallah tiap habis shalat.

Serta kegiatan dzikir malam Jum‟at. (4) Tindakan Afektif; yaitu tindakan yang

didominasi perasaan atau emosi, seperti menampung beberapa anak punk

untuk di tempatkan disalah satu tempat singgah.

2. Pemaknaan jama‟ah Komunitas Tasawuf Underground terhadap ajaran-

ajaran yang diikuti (Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah) berbeda-

beda pada setiap jama‟ah. Ada yang memaknai ajaran-ajaran thariqah

sebagai jalan cara mendekatkan diri kepada Allah, sebagai ritual penuh

keberkahan, ajang bersilaturahmi antar sesama jama‟ah, dan sebagai

pendidikan ruhani untuk membina anak punk dan anak jalan agar bisa

mengajak mereka kembali pada jalan yang benar.

B. Saran

Penulis memberikan saran-saran yang diharapkan menjadi bahan renungan

dan masukan kepada semua pihak terkait adalah:

1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan dan mendukung kegiatan

sosial yang dilakukan oleh Komunitas Tasawuf Underground untuk

memberikan pembinaan dan pemberdayaan terhadap anak punk dan anak

Page 112: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

99

jalanan agar tidak lagi beraktifitas di jalanan sehingga mengurangi keresahan

masyarakat atas stigma-stigma buruk tentang mereka.

2. Kepada Komunitas Tasawuf Underground lebih ditingkatka lagi sumber daya

manusianya seperti para relawan-relawan agar bisa lebih baik lagi dalam

membina dan memberdayakan anak punk dan anak jalanan.

3. Untuk penelitian selanjutnya dalam tema ini berdasarkan temuan dan proses

penelitian diharapkan dapat lebih mengeksplor lagi tentang komunitas

keagamaan yang berkaitan dengan tasawuf. Terutama tidak hanya berfokus

pada ajaran-ajarannya melainkan juga terhadap pengaruh-pengaruh di

lingkungan sekitarnya.

Page 113: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xiii

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Alba, Cecep. 2014. TasawufdanTarekatDimensiEsoterisAjaran Islam. Bandung:

PT RemajaRosdakarya.

Anwar, Yesmil dan Adang. 2008. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Grasindo.

Aqil, Said. 2006. TasawufSebagaiKritikSosial. Bandung: PT Mizan.

Bungin, Burhan. 2015. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Damsar. 2015. Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta:Prenamedia Group.

Emir, 2010

Jones, Pip. 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial dari teori fungsionalisme hingga

post-modernisme.Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial dalam Perspektif Klasik,

Modern, Posmodern dan Psokolonial. Jakarta: Rajawali.

Mufid, Ahmad Syafi‟i. 2006. Tangklukan, Abangan, dan Tarekat: Kebangkitan

Agama di Jawa. Jakarta: Yasayan Obor Indonesia.

Mulyati, Sri. 2017. Tasawuf Nusantara Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai

Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Siregar, Rivay. 2002. Tasawuf Dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme. Jakarta:PT

RajaGrafindo.

Sururin. 2012. Perempuan Dalam Dunia TarekatStudi Tentang Pengalaman

Beragama Perempuan Anggota Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah.

Jakarta:Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam

Thohir, Ajid. 2002. Gerakan Politik Kaum Tarekat (Telaah Historis Gerakan

Politik Antikolonialisma Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah di Pulau

Jawa).Bandung: Pustaka Hidayah.

Page 114: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xiv

Neuman, W Laurence. 2013. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif. Jakarta: Indeks.

JURNAL :

Anis, Muhammad.2013. Spiritualitas di Tengah ModernitasPerkotaan.Jurnal

Bayan Vol. II No. 4.

Aziz, Amir. 2013. KebangkitanTarekat Kota. ISLAMICA: Jurnal Studi

Keislaman Vol. 3 No. 1.

Basthit, Abdul dan Totok Suyanto. 2015. Aktivitas Komunitas Save Street Child

Dalam Pendidikan Moral Anak Jalanan di Daerah Lokalisasi

Balungcangkring Mojokerto. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan

Vol. 2 No. 3.

Hafil, Ach. Shodiqil. 2014. Studi Atas Zikir Tarekat Masyarakat Urban Jemaah

TQN di Jakarta. Maraji: Jurnal Studi Keislaman Vol. 1 No. 1.

Hidayat. 2009. SejarahTarekatdanDinamikaSosial. Jurnal MIQOT No. 2.

Misbah. 2011. Fenomena Urbanspiritualitas: Solusi Atas Kegersangan Spiritual

Masyarakat Kota. Jurnal Komunika Vol. 5 No. 1.

Nindito. 2005. Fenomenologi Alfred Schutz: Studi Tentang Konstruksi Makna dan

Realitas dalam Ilmu Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 1.

Rizky, Anna dkk.Fenomena Remaja Punk Ditinjau Dari Konsep Person In

Environment (Studi Deskriptif di Komunitas Heaven Holic Kota

Bandung).Jurnal Prosiding KS: Riset & PKM Vol. 3 No. 1.

Supraja, Muhammad. 2012. Alfred Schutz: Rekonstruksi Teori Tindakan Max

Weber. Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 1 No. 2.

TESIS:

Dermawan, Moch. Dony. 2018. Ritual Manaqib Pada Pengikut Tarekat

Qadariyyah Wa Naqsabandiyah Al- Uthmaniyyah di Pondok Pesantren

Assalafi Al Fitrah Kedinding Surabaya (Studi Fenomenologi Ritual

Manaqiban).

Page 115: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xv

SKRIPSI:

Kamiludin. 2017. Manaqib dan Solidaritas Sosial (Studi Terhadap Anggota

Manaqib Masyarakat Perantau Madura di Asrama Panglima SAKERA

Trunojoyo Tegal Panggung DN II-919 Yogyakarta.

Kholisoh. 2015. Model Tindakan Sosial Pengikut Tarekat di Tengah Arus

Modernisasi (Studi Kasus Jama‟ah Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah Di

Pondok Pesantren Qashrul „Arifin).

Kurniadi. 2014. Pembinaan Anak Jalanan Melalui Lembaga Sosial (Studi Kasus

Pembinaan Anak Jalanan di Lembaga Sosial Yayasan Bina Anak Pertiwi

di Pasar Minggum Jakarta Selatan).

Munfarida, Ida. 2017. Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi Pengembangan

Etika Lingkungan Hidup.

Sari, RizkyFitria. 2018. Motif danMaknaAnggotaKomunitas ODOJ Bandar

Lampung DalamTradisiFenomenologi Alfred Schutz.

Suharto, Yohanes Tony. 2008. Tindakan Sosial LSK Bina Bakat Dalam

Pemberdayaan Anak Jalanan di Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif

Tentang Tindakan Sosial Dalam Pemberdayaan Anak Jalanan yang

Dilakukan Lembaga Studi Kemasyarakatan dan Bina Bakat Surakarta).

GAMBAR :

https://www.instagram.com/tasawufunderground/

https://www.facebook.com/tasawufunderground

OBSERVASI:

Ambiya, Halim. dalam acara Ngaji Kebudiluhuran dengan tema “Menemukan

Tuhan Di Jalanan” di Universitas Budi Luhur 28 Februari 2019.

Page 116: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xvi

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Dila (17 tahun)

Status : Anak Jalanan/ Anak Binaan Komunitas Tasawuf Underground

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Juni 2019

Waktu/Tempat: 15.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Sudah berapa lama jadi anak punk/jalanan ka?

Informan Udah dari SD tapi walaupun jadi anak jalanan ya suka pulang sih

ke rumah tapi sebulan sekali cuma mandi abis itu pergi lagi.

Peneliti Kalo boleh tau apa sih yang menyebabkan kaka jadi anak

punk/jalanan?

Informan Ya pengen sendiri, karena kan kabur nih diem-diem dari rumah

udah dari kelas 6 SD ke jalanan. Pertamanya si ikut ngumpul-

ngumpul dulu ngeliat anak-anak ngamen itu eh jadi ikutan.

Peneliti Hubungan kaka dengan keluarga bagaimana?

Informan Dulu kalo ke keluarga saya males, padahal jarak dari jalanan ke

rumah si deket tapi kadang males pulang. Orang tua saya udah

bercerai masih ada tapi pisah tempatnya. Pertama jadi anak jalanan

saya dilarang sama keluarga tapi mungkin sangking capenya

mereka ngelarang yaudah sekarang dibiarin bodo amat.

Peneliti Terus siapa yang membawa kaka masuk ke komunitas Tasawuf

Underground ini?

Informan Awalnya di kasih tau sama temen ada pengajian di sini terus saya

ikut aja. Ya karena pengen dari diri sendiri buat ikut.

Peneliti Alasan kaka mau ikut dalam komunitas ini apa kak?

Informan Pengen ikut aja pengen berubah jangan sampe di jalan mulu.

Peneliti Sudah berapa lama ka gabung di komunitas ini?

Informan Ikut gabung satu bulan setelah ada pengajian di kolong ini ya

sekitar udah 6 bulan.

Peneliti Kegiatan yang kaka dapetin apa aja si kak?

Informan Ya pengajian di kolong sama pelatihan-pelatihan gitu kaya

pelatihan kerajinan, pelatihan sablon, pelatihan barista.

Peneliti Kalo kegiatan yang mengajarkan tentang ilmu agama ada kak?

Seperti apa saja?

Informan Banyak kaya doa-doa gitu itupun kita yang minta karena pengen

hafal. Kaya hafalan doa-doa, hadits-hadits, surat-surat pendek juga

ada.

Peneliti Menurut kakak manfaat yang dirasakan setelah ikut kegiatan

pembinaan di komunitas ini apa kak?

Informan Manfaatnya banyak terutama soal ilmu agama dan perubahan-

perubahan dari diri sendiri maupun temen-temen yang lain. Kan

kalo anak-anak jalanan anak-anak punk tau sendiri lah suka

Page 117: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xvii

minum-minuman sekarang jadi engga, udah berhenti total.

Sekarang yang tadinya pada kurus-kurus pada gemuk-gemuk juga.

Penampilan dulu kan lebih nge punk mulai dari gaya rambut

pakaian yang dulu compang camping robek-robek. Yang dulunya

sama sekali ga berhubungan sama keluarga sekarang suka

hubungin yang dulunya ga pernah pulang ke rumah sekarang lebih

sering pulang ya kembali ke keluarga.

Peneliti Setelah mengikuti pembinaan di komunitas ini apakah kakak masih

beraktifitas di jalanan seperti sebelumnya? Alasanya kenapa ka?

Informan Masih karena ikut suami. Tadinya udah ikut pelatihan barista.

Awalnya di tawarin sama pak sanusi temen pak ustad ini ada

kerjaan barista menarik keliatannya ada tantangannya kaya

bikinnya kan susah gitu ikut ah tapi traning dulu tiga bulan tapi

karena keadaan rumah jauh kalo berangkat suka telat terus karena

keretanya lama belum lagi macet dan suami lagi sakit-sakitan jadi

ga diterusin lagi. Dan emang udah ga ada ongkos karena suami

belum kerja. Tapi ini ada lagi nanti dan niatnya si ikut lagi.

Wawancara ke-2

Hari/tanggal : Sabtu, 27 Juli 2019

Tempat : Tebet, Jakarta Selatan

Peneliti Ka Dila udah kerja ya?

Informan Iya udah ka makanya jarang ke kolong karena kerja.

Peneliti Kerja di mana ka sekarang?

Informan Di Blok M ka barista.

Peneliti Oh barista yang ikut pelatihan kemarin?

Informan Iya ka yang disaranin sama pak ustad.

Peneliti Bagaimana ka rasanya sekarang udah kerja?

Informan Ya Alhamdulillah udah ga ke jalanan ada kegiatan ga nganggur

buat nambah-nambah kebutuhan keluarga lah.

Nama : Lilis (27 tahun)

Status : Anak Jalanan/ Anak Binaan Komunitas Tasawuf Underground

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Juni 2019

Waktu/Tempat: 15.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Sudah dari kapan ka beraktifitas di jalanan?

Informan Semenjak setelah menikah saya ikut suami.

Peneliti Apa yang menyebabkan kaka menjadi anak jalanan?

Informan Karena ikut suami nyupir.

Peneliti Hubungan dengan keluarga bagaimana ka?

Page 118: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xviii

Informan Jarak (jarak ke rumah) si ga begitu jauh cuma karena pernah

bermasalah soal cinta tak direstui jadi tadinya aku males untuk ke

sana tapi sekarang ke sana terus.

Peneliti Kaka tau dari ada komunitas Tasawuf Underground ini?

Informan Dari temen Ka Septa.

Peneliti Alasannya kenapa ka ko mau gabung dalam komunitas ini?

Informan Awalnya ya masa anak saya doang yang belajar ngaji kenapa orang

tuanya engga gitu. Awalnya saya malu ka ke sini takutnya saya di

ledekin atau gimana gitu kan pas lagi baca, ya gengsi, malu udah

tua gitu kan masih baca iqro tapi di coba memberanikan diri.

Peneliti Sudah berapa lama ka ikut komunitas ini?

Informan Kira-kira 7 bulan pas buka sebulan kemudian baru ikut, baru liat-

liat doang baru anak-anak doang yang ngaji.

Peneliti Kegiatan yang selama ini kaka ikutin di komunitas ini apa aja ka?

Informan Kalo untuk perempuannya si dulu ada sempet bikin kerajinan

dompet dari Bu Merry tapi sekarang sebulan lebih akhirnya tiba-

tiba putus gatau kenapa. Kegiatannya lebih menonjol pada laki-

lakinya kaya ada yang menyablon baju gitu.

Peneliti Kegiatan yang berhubungan dengan ilmu agama di komunitas ini

seperti apa aja ka?

Informan Ngaji paling udahannya baca kitab Pak Ustad tapi perempuan

jarang ada yang ikut lebih sering yang laki-lakinya. Paling bacaan-

bacaan shalat, pelatihan memandikan jenazah, bikin sabun, sabun

mandi sabun cuci dari minyak jelantah, pokoknya dari pak ustad

semua yang kabarin tapi yang ngelatih yang orang luar. Pernah

juga malam tahun baru ikut dzikir di TQN Rawamangun dari sini

kita ashar jalannya, acara abis magrib sampe pagi. Baru pertama

kalinya tahun baru an dzikir yang biasanya kebanyakan orang kan

pergi ke luar nyalain kembang api ini dzikir laa ilaha ilallah. Pas

talqin, jadi katanya kita kan baru pertama kali ke sini jadi ikut

talqin. Di situ ya nangis selain ada acara dzikirannya renungannya

itu yang bikin kita nangis. Sedih menyentuh hati tentang ibu

tentang orang tua. Yang laki-laki juga pada nangis. Dan ternyata di

sana bukan cuma anak-anak dari komunitas tasawuf dari bantar

gebang juga ada.

Peneliti Menurut kaka apa manfaat yang dirasakan setelah mengikuti

komunitas ini?

Informan Iya saya dulu ga berhijab sekarang lagi belajar berhijab. bisa deket

sama keluarga, tata bahasanya kita juga yang biasanya asal

ngejeplak ngomong tapi sekarang masih bisa diusahakan di kontrol

lama kelamaan bisa berubah. yang kita dapatin ilmu yang pasti si

ilmu ya ka perubahannya kita dengan keluarga bisa lebih dekat

secara tata bahasa juga penampilan yang kita dapet dari situ dan

yang pasti si ilmu agama. lebih mengenal tentang ilmu agama.

Awalnya kita udah lama ga ngaji akhirnya kita bisa ngaji lagi

dengan baik istilah katanya bisa shalat dulu kan kita yang namanya

Page 119: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xix

shalat kan buat bangun aja shalat aja kayanya males banget. Ya

istilah katanya ga kaya dulu banget mungkin berantakan tapi ada

niatan shalat kaya gitu. Yang lingkungan lebih menerima kita agak

baik yang tadinya pakaiannya seksi-seksi sekarang tertutup.

Peneliti Setelah gabung dalam komunitas ini kaka masih beraktifitas di

jalanan atau sudah bekerja diluar?

Informan Masih, karena emang nemenin suami nyupir tapi kadang juga

nungguin di kolong. Mau kerja juga udah agak repot karena

udah punya anak kan 2.

Peneliti Kalo boleh tau bagaimana sih kaka memaknai dari kegiatan yang

kaka lakukan atau dapatkan dari bergabungnya di komunitas ini?

Informan Ya maknanya sih yang pasti ilmu agama yah jadi tau yang tadinya

belum tau. Terus lebih bisa dekat sama keluarga. Itu yang paling

penting.

Nama : Berlin (- tahun)

Status : Relawan Komunitas Tasawuf Underground

Hari/Tanggal : Sabtu, 27 April 2019

Waktu/Tempat: 16.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Sejak kapan teh menjadi relawan di komunitas tasawuf

underground?

Informan Dari bulan november tahun lalu. Aku pertama kali liat di

instagram. Pertama kali aku ga langsung gabung, aku nongkrong

di abang-abang situ terus aku nanya-nanya. Pak itu apa? Akhirnya

ada bapak-bapak itu bilang itu ngaji bu. oh ngaji itu ya yang

namanya tasawuf tasawuf itu ya aku bilang begitu. Iya katanya.

Ke sana aja bu liat gitu kan katanya. Yaudah aku penasaran kan

aku datengin. Kemudian ada pak ustadz ayo gabung alasan aku

engga aku lagi nunggu temen ko pengen tau aja. Yaudah besoknya

aku berani gabung. Tadinya mah ga berani.

Peneliti Alasan kenapa teteh berminat menjadi relawan di sini apa teh?

Informan Ya mau aja bisa nambah-nambah kegiatan. Pas pertama dateng

karena mereka juga sambutannya wellcome jadi ya saya mau buat

gabung jadi relawan di sini.

Peneliti Tugas relawan di sini apa saja teh?

Informan Sebagai relawan ya bantu ngajar aja ngajar ngaji sama anak-anak.

Peneliti Terus bagaimana sih teh proses pembinaan atau pelatihan yang

dilaksanakan buat anak-anak punk atau jalanan di komunitas ini?

Informan Ya kalo untuk relawan paling proses pembinanaan cukup di

kolong pas kegiatan ngajar mengajar baca tulis al qur‟an tapi kalo

pembinaan di luar yang dari pak ustad sendiri emang ada yang

kadang dilaksanainnya bukan di kolong di rumah pak ustad atau di

tempat lain kaya ada pelatihan-pelatihan gitu. Di sini juga ada si

Page 120: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xx

pelatihan-pelatihan tapi yang sifatnya sehari kaya kemarin misal

pelatihan memandikan jenazah dan mengkafani itukan juga dari

luar dari temennya pak ustad. Pernah juga pelatihan kerajinan

tangan yang hasilnya di perjualbelikan lewat media sosial. Jadi

pembinaan ya ga cuma kaya mengaji aja.

Peneliti Apakah ada metode khusus yang digunakan dalam membina anak

punk dan jalanan? Kalau ada seperti apa teh?

Informan Ga ada metode Pak Ustadz Cuma nyaranin kalo bisa jangan ada

jarak. Ya kita jadi teman bahkan anggap udah kaya saudara saja.

Kaya kemarin pas libur panjang juga ada yang curhat lewat wa.

Peneliti Kalau panduan kusus dalam membina ada?

Informan Ga ada

Peneliti Sebagai relawan adakah kesulitan dalam membina atau mengajar

teh?

Informan Kalo kesulitan mengajarnya sih engga, cuma yang repotnya pada

saat ada yang berantem. Jadi kemaren itu ada yang berantem.

Berantemnya justru yang besar-besar cewe-cewenya jadi ada lah

masalah pribadi mereka jadi berselisih paham jadi pada akhirnya

ada yang berhenti ngaji. Tapi coba kita deketin lagi jadi kadang

masih suka ikut gabung pas ngaji. Jadi ya itu yang sulit nyatuin

karna kan anak gede sama-sama dewasa.

Peneliti Bagaimana cara teteh mengatasi kesulitas tersebut?

Informan Ya kita deketin yang berantem itu pelan-pelan ajak di satu

kegiatan lama-lama baikan kaya biasa aja gitu.

Peneliti Untuk mengajar atau sebagai relawan datang ke sini waktunya

kapan saja teh?

Informan Karena saya udah kerja sekarang ke sini (kolong) setiap hari Sabtu

aja hari libur kerja atau lagi pulang cepet.

Peneliti Menurut teteh ada ga sih perubahan pada diri anak binaan setelah

mengikuti kegiatan di komunitas ini?

Informan Awal aku kenal ga begini lho penampilan mereka, masih parah,

ini udah pada bersih. Ada yang tadinya jarang mandi. Yang cewe-

cewenya juga sekarang mah udah pada bersih-bersih tadinya boro-

boro pada dekil banget. Dan tadinya mereka rata-rata ga pake

krudung sekarang ikut begini pake krudung.

Peneliti Oh gitu berarti teteh setuju banget ya ada komunitas seperti ini?

Informan Iya setuju bagus, selagi memberikan positif kenapa engga.

Nama : Evi (12 tahun)

Status : Anak Jalanan/ Anak Binaan Komunitas Tasawuf Underground

Page 121: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxi

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2019

Waktu/Tempat: 14.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Maaf namanya siapa de?

Informan Evi

Peneliti Rumahnya di mana evi?

Informan Di Kampung Melayu

Peneliti Ke sini naik apa vi?

Informan Naik motor di anter abang

Peneliti Evi masih sekolah?

Informan Masih kelas 6

Peneliti Kalau boleh tau kenapa Evi mengamen dan hidup dijalanan?

Informan Ya buat ngebantu orang tua aja ka. Nambah-nambah uang sekolah.

Peneliti Ikut pengajian di kolong udah lama vi?

Informan Udah lama banget

Peneliti Dari kapan?

Informan Dari pas ada ustad Halim sampai sekarang dan ga pernah bolos

sampai sekarang.

Peneliti Evi di sini ngajinya apa?

Informan Iqra sebenernya dulu pernah ngaji deket rumah udah Al Quran tapi

lupa jadinya ulang lagi.

Peneliti Evi tahu ada pengajian di kolong dari mana ?

Informan Kan lagi ngamen tiba-tiba katanya Ka Lilis katanya besok ada

pengajian katanya Ustad Halim katanya ke kolong banyak anak-

anak punk yakan lagi pada ngamen lagi pada ngobat ketauan sama

pak ustad Halim di suruh taubat lah ngobrol-ngobrol lama-

lamanya ngaji.

Peneliti Selain pengajian di ajarin apa lagi?

Informan Kadang kaya nulis di papan tulis, belajar kali-kalian diajarin

bahasa inggris pernah lah di kolong situ. Suruh nulis arab pernah.

Peneliti Menurut Evi manfaat ikut pengajian disini apa?

Informan Ya jadi bisa ngaji, belajar agama, belajar pelajaran biasa juga suka

diajarin seneng aja gitu.

Nama : Ani (- tahun)

Status : Relawan/Pengurus Komunitas Tasawuf Underground

Hari/Tanggal : Jumat, 26 April 2019

Waktu/Tempat: 17.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Ibu pertama kali bisa ikut gabung di komunitas ini gimana bu?

Informan Saya temennya Pak Ustad waktu ketemu di TQN center yang di

Rawamangun Pak Ustad bilang buat bantuin ngajar di kolong gitu

ya saya mau ke sini.

Peneliti Oh begitu jadi kebanyakan yang bantu itu dari temen-temennya

pak ustad ya bu?

Page 122: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxii

Informan Iya kerabat-kerabat dari mana saja bisa dari temen deket atau dari

media sosial yang kontakan dengan pak ustad kemudian jadi pada

dateng ke sini buat bantuin.

Peneliti Ibu sendiri udah dari kapan ikut komunitas ini bu?

Informan Udah lama banget dari pertama ada. Makanya pak ustadz minta

tolong buat bantuin ngajar di kolong.

Wawancara ke- 2

Hari/tanggal : Jumat, 4 Oktober 2019

Tempat : Tebet, Jakarta Selatan

Peneliti Bagaimana awal ibu ikut TQN?

Informan Awalnya ya gatau TQN itu apa bener-bener gatau. Dan pas masa

itu Ibu emang selalu datengin guru, datengin kyai biasakan minta

doanya, minta wejangan, dengerin pengajian sana-sini. Tapi di saat

itu aja. Udah balik lagi kerumah pasti dalam keadaan galau lagi.

Kaya belum netep deh belum masuk. Dan pas bulan puasa. Ibu

ketemu tuh sama Ibu Hj Ali.

Peneliti Siapa beliau?

Informan Ibu H Ali itu dia yang istri dari Pak H. Ali itu mulai nginiin TQN

ini istilahnya apa berjihadlah ya. Mengamalkan TQN ini ada di

Mojokerto. Beliau berapa kali ngajak ibu. Tapi ibu ga mudah

ngikut. Apalagi waktu itu bener-bener ada kegiatan yang di sana

itu ada sebagian orang memandang ini aliran sesat gitu. Gitu

seperti itu. Ditambah lagi kalo toriqoh ini tuh katanya aliran sesat

karena mempunyai tujuan-tujuan tertentu duniawi. Terus saya

berpikir masa sih sampe begitu. Tapi setelah ibu yang dengar

seperti itu ga ibu telen mentah-mentah. Lama kelamaan ibu diajak

sama ibu H Ali selama bertahun-tahun itu ga benar. Tapi disisi lain

ibu melihat beliau sikapnya itu santun gimana sih kayaknya ga ada

nyimpang-nyimpang gimana gitu. Dan akhirnya tanpa ada paksaan

ibu dateng ke majelisnya.

Peneliti Dimana itu bu?

Informan Di Mojokerto

Peneliti Oh waktu itu awalnya ibu tinggal di Mojokerto ya?

Informan Iya itu awalnya berangkat ibu masuk tarekat itu dari sana. Ibu

dateng ke gedung serba baktinya waktu itu emang dalam keadaan

sederhana banget kan. Bener-bener kaya lagi berjuang

mengamalkan TQN ini. Ibu datang ikut shalat jamaah.

Peneliti Itu tahun berapa bu?

Informan Itu berarti lima tahun yang lalu berarti 6 tahun, tahun 2013.

Akhirnya ibu ikut shalat jamaah. Ibu mikir gini, ga ada yang aneh,

apa yang aneh, ga ada sih, istilahnya syariatnya ada semua. Ya

umumnya shalat. Karna buat ibu umumnya shalat, apa emang

karna ibu juga fakir ilmu ya, orang bodoh dan akhirnya ikutin

Page 123: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxiii

dateng lagi shalat disitu ikut shalat jamaah, dizikirnya. Awalnya

ibu ga ikutin cuma dengerin aja ko ada gerakan-gerakannya. Pas

itu kebetulan ketemu lagi sama Ibu H Ali itu beliau itu seneng

banget kayaknya ibu bisa dateng, dateng aja dulu.

Peneliti Berarti posisinya ibu dengan ibu H Ali berteman bu?

informan Iya temen, tetangga satu komplek waktu itu. Udah ibu dateng

berapa kali ibu ikutin shalat jamaah, buat ibu mah ga ada yang

aneh lah ya. Ikut dzikirnya. Awalnya ibu dengerin. Terus ibu

dateng lagi hari berikutnya dengerin lagi tapi sambil memejam

mata rasanya ko nyaman selama ini ibu cari. Udah berapa kali

dateng karena apa karena dalam keadaan itu juga istilahnya ibu

ngalamin problema kehidupan yang buat ibu waktu itu cukup

berat. Problem kehidupan menyangkut keluarga, menyangkut

rumah tangga, menyangkut semuanya gitu kan. Itukan rasanya

berat. Nah, pas ikut ini dengerin dzikir awalnya ibu ga ikutin tapi

sekadar mejam mata sambil meresapi itu kaya ada, ibu kalo

ceritain pengin nangis. Kaya ada hawa gimana ya, rasa nyaman,

udah nyaman, nyaman, pas hari ahad lupa tanggal tahunnya itu ada

acara manakib di ahad pagi. Kebetulan waktu itu penceramahnya

itu Ustad Wahfiudin. Ibu gatau ternyata beliau di sini (TQN Center

Rawamangun). Dulukan ada, dateng ke sana pas penceramahnya

itu beliau. Dan yang bikin ibu ini lagi inget ungkapannya beliau

ucapannya beliau yang sampai sekarang bikin ibu inget sampai

sekarang, buat ibu tuh ibu tanamkan bener-bener yang selama ini

tadinya paradigmanya tuh, ih masalah besar kayaknya tuh pusing

gimana-gimana. Tapi inget kata-kata beliau waktu itu, sebesar

apapun masalah kita itu datangnya dari Allah biarkan Allah yang

menyelesaikan. Otak kita hanya segempal tangan. Kalau kita mau

menampung semuanya itu ga mungkin sangat tidak mungkin, pasti

luber, kalau luber jatuhnya tuh stress. Bagaimana caranya biar ga

ngalamin hal itu. Jadi beliau menanamkan sebesar apapun

masalahnya nih otak kita segempal ini ga mampu deh ga mampu

nampung. Biar itu jadi urusan Allah biar Allah yang

menyelesaikan. Jadi biarpun masalahnya segede apapun, anggap

itu kecil. Jadi kata-kata itu bikin ibu masukin pikiran, hati ibu.

Langsung ibu punya paradigma sendiri ya. Benar-benar

diyakinkan. Udah di saat itu dalam keadaan masalah juga ada tapi

dapat pencerahan seperti itu jujur ibu plong. Ibu langsung cara

berpikir itu apa berbalik 180 derajat. Oh iya kita ga mampu, disitu

ada rasa kepasrahan. Pasrah bukan berati ga berusaha ya. Benar-

benara merasa yaudahlah serahin semuanya ke Allah. Itu

urusannya Allah. Disitu nyentuh. Nah abis acara berakhir,

langsung ibu talqin. Kenapa talqin, karena selama yang ibu itu

dateng ikut shalat jamaah, awalnya hanya mengikuti, dengerin,

dateng lagi dateng lagi, dengerin lagi tapi sambil mejamkan mata

sambil meresapi ternyata hati ini rasa nyaman itu yang ibu cari.

Page 124: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxiv

Akhirnya ibu talqin dzikir di situ sama Ustad Miftah dari

Lumajang itu yang menalqin, beliau sekarang almarhum. Itu di

situ ibu nangis kenapa ya bener-bener subhanallah ga bisa di

bilang kata-kata. Air mata ngucur terus. Dari situ ibu jalanin dan

alhamdulillah dalam masa-masa sulit itu problem yang berat itu

jadi kita pemikirannya jadi seperti itu, hati kita tujuannya cuma

satu tujuannya cuma Allah. Kita mengharap ridhanya Allah.

Akhirnya apa, bener-bener yang tadinya perasaan tuh masalah

gede berat itu dengan sendirinya satu per satu terurai-urai ketemu

jalan dan sampai sekarang ini ibu jalanin ya emang ini jalannya.

Emang Allah nyuruh kaya gini, ini Allah yang nuntun.

Peneliti Kalau proses talqinnya itu bagaimana bu?

Informan Proses talqinnya itu pas habis manakib. Talqin itu melafalkan

dzikir cara melafalkan dzikir laa ilaha ilallah. Ill nya ibaratnya itu

hentakan ke hati kalbu istilahnya itu besi kalau berkarat tiap hari di

gempur terus itu karatnya lama-lama turun batu yang keras lama-

lama tuh jadi lunak. Faedahnya tarekat itu buat ibu tuh seperti itu.

Menemukan rasa nyaman dengan kita bertoriqoh kita mencari

jalan gimana sih cara mendekatkan diri sama Allah dengan

bimbingan guru mursyid. Guru mursyid TQN itu pangersa Abah

Anom. Jadi kalau yang namanya penyakit hati itu insyallah ya

lama-lama hilang. Rasa sombong, merasa paling merasa. Dan

ajaran-ajarannya bagus. Ga ada yang nyeleneh yang menyimpang.

Peneliti Ajaran-ajarannya seperti apa bu?

Informan Ajaran-ajarannya selain dzikir itu tanbih. Tanbih itu pesan guru

salah satu contohnya kita ga boleh menghina orang miskin karena

apa miskin itu bukan kemauan dia. Miskin emang takdirnya Allah.

Kita berkasih sayang sekalipun orang itu menyakiti kita kita tetep

menyayangi jadi istilahnya dalam saat kita berdzikir itu segala

sesuatu itu ditanggalkan entah jabatan apapun itu ditanggalkan

semua. Semuanya sama. Kita ga boleh menyalahkan guru yang

sezaman. Maksudnya kita jangan merasa oh ini bener ajaran sono

mah salah. Kita ga diperbolehkan begitu. Dan kita juga ga boleh

mengoreksi murid orang lain. Maksudnya ga boleh ngebanding-

bandingin kamu ama dia lebih bagus kamu daripada dia. Tetep

intinya tuh harus kasih sayang. Selain itu ya ada amalan-

amalannya seperti dzikir, manakib, khataman, tawasul. Kalau di

TQN itu ya kita itu ada amalan harian buat ikhwan akhwatnya

misalnya sehabis shalat itu dzikir, kita baca shalawat nabi itu ada

tuntunannya dan kita juga di ajarkan dan dianjurkan shalat-shalat

sunah lainnya. Misal shalat sunah taubat, shalat malam umumnya,

banyak.

Peneliti Kalau khataman dan tawasul tadi bagaimana bu?

Informan Khataman itu biasanya dalam satu minggu dua kali hari senin

sama hari kamis itu jadwal dari pusat. Tapi kalau bisa kita

khataman dari sendiri itukan emang ajarannya. Bacaan-bacaannya

Page 125: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxv

ya surat-surat pendek ada sehabis shalat. Sebisanya mungkin

khataman. Jadi buat ibu ga ada yang aneh sih ga ada yang

nyimpang buktinya ga ada.

Peneliti Ibu kalau ke pusat TQN di Suryalaya ya bu kegiatannya seperti

apa?

Informan Kalau ke sana ya pasti ziarah ke pangersa Abah Anom jadi buat

kita ya biarpun abah istilahnya jasadnya ga ada tapi rohnya tuh

disitu.

Peneliti Terus menurut ibu ada tidak sih nilai-nilai yang ibu dapat selama

ibu ikutTQN ini?

informan Banyak banget, jujur ya ibu tuh dulu pemarah. Istilahnya pemarah

bukan pemarah tukang ngamuk-ngamuk begitu. Lebih cenderung

kurang bisa mengendalikan hawa bukan nafsu. Hawa kan

cenderung jelek emosian. Dengan ikut bertoriqoh itu ibu

merasakan sendiri ya ibu bisa menahan diri lebih bisa

alhamdulillah sedikit-sedikit sabar, kedua nyaman, nyamannya

apa, dengan ngejalanin sehari-hari seperti ini ya mungkin kalo

belum mengenal ko berat amat sih hidup tapi buat ibu engga ya

jalanin aja. Masalah apapun rasanya ringan. Tidak ingin terbebani.

Banyak nilai-nilai plusnya. Terus yang lebih ini lagi apa ya, jauh-

jauh lah ya kita punya sifat sombong. Ibu pun sampai sekarang

masih belajar, namanya belajar itu ya ga kenal umur. Ga mengenal

waktu. Apasih yang mau di sombongkan. Toriqoh TQN ini benar-

benar membawa pembelajaran hidup yang sangat luar biasa kalau

kita mengikuti tanbih. Ingat pesan-pesan guru mursyid.

Alhamdulillah istilahnya hati terjaga, penyakit hati paling tidak

berkurang, ya mudah-mudahan hilang. Syukur-syukur hilang kan

memang harus hilang seperti rasa benci, rasa dendam. Itu sampai

ibu ngerasain seperti itu. Biarpun lebih cenderung mudah

memaafkan dan rasanya ingin berbagi.

Peneliti Berbagi yang seperti apa bu menurut ibu? Selain itu nilai-nilai

sosialnya lagi ada bu? misal ibu ko mau bergabung dalam

komunitas tasawuf underground ini?

Informan Toriqoh juga mengajarkan kita berbagi dengan sesama. Istilahnya

gini di sisi lain kita mempunyai biarpun sedikit banget ilmu kalau

ga diamalkan rasanya tuh sia-sia. Terus kenapa ibu pengin terjun

kaya gini, tujuannya apa, ibu pengen sisa umur hidup ibu, ibu

pengen hidup ibu itu berkah berguna bagi yang lain. Dan ibu ga

kepikiran ih ga ada bayarannya malah ngeluarin biaya. Karena ibu

yakin Allah menjamin. Ga ada istilahnya bersedekah kita jadi

bangkrut itu ga ada. Kalau dipikirkan ngeluarin biaya tapi ibu ga

mikir ke situ. Ibu seneng aja pengin berbagi. Kayaknya rasanya

seneng aja bisa berbagi ke orang lain dan dibutuhkan orang lain.

Peneliti Setiap malam jumat ada acara apa bu di TQN Center?

Informan Ya itu khataman. Sama denger ilmiah ceramahnya. Pokoknya

kalau seminggu ga dateng aja rasanya kangen banget. Buat ibu

Page 126: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxvi

TQN itu rumah kedua, kolong rumah ketiga. Maksudnya apa ya

selain di lingkup pribadi ya begitu. Jadi kalau ga dateng tuh kaya

ada yang kurang.

Peneliti Tapi di keluarga ibu sendiri semua pada ikut TQN atau ibu

sendiri?

Informan Justru itu tantangannya justru ibu sendiri yang ikut. Kita ga bisa

maksain. Tapi dengan sendirinya ibu ke sana sendiri. allah yang

menggerakkan. Ya ada sih adek ibu juga toriqoh tapi bukan

toriqoh ini. Indonesia kan toriqoh banyak. Perbedaan itu justru

indah bukan masalah dibesar-besarkan setidaknya kita sama-sama

bertoriqoh. Tidak saling membenarkan. Karna kan ajaran toriqoh

ga ada yang seperti itu.

Peneliti Kalau kegiatan manakib itu bagaimana bu?

Informan Manakib itu biasanya sebulan sekali. Kalau ibu ke tasik itu ga

harus pas manakibnya. Karna kondisi waktu yang belum sinkron.

Masalahnya disini sendiri, ibu kan kerja , ibu single parent harus

menghidupi keluarga jadi ibu juga harus bertanggung jawab sama

kerjaan. Jadi kalau ibu ke suryalaya pas kesana itu bukan hari

jadwal manakib tapi emang ibu tetep ibu sempetin kesana.

Kegiatannya disana ziarah, khataman sendiri, i‟tikaf di masjid, ya

jalanin yang dituntun oleh bimbing dituntun oleh guru mursyid

amalan-amalannya.

Peneliti Kalau boleh tau pendidikan terakhir ibu apa bu?

Informan SLTA, jadi ya nilai-nilai yang ada itu satu berbagi, dua sebisanya

mungkin menerapkan tanbih, jadi apa yang pesan-pesan guru itu

kita jalani insyallah selamat dunia akhirat. Masalahnya itu benar-

benar tanbih itu mencakup semua kehidupan ya untuk kita sehari-

hari, untuk diri sendiri, untuk berada di lingkup masyarakat,

lingkup sosial, itu seperti itu.

Peneliti Perbedaan ibu sebelum dan sesudah ikut TQN?

Informan Oh banyak, kalau dulu ya begitu deh istilahnya ya masih kurang

bisa mengendalikan amarah, masih gampang tersulut, tapi kalau

sekarang engga. Biarpun gimana-gimana kita bisa mengendalikan

kita saring, tabayun dulu dan lebih cenderung apa, melihat orang

yang dizalimi melihat rasa ga adil ini hati tuh kaya gimana gitu.

Ga bisa ngeliat hal-hal kaya gitu.

Peneliti Terkait komunitas TU apa pengurusnya itu semuanya dari jamaah

TQN semua bu?

Informan Oh bukan TQN semua awalnya aku ke kolong pas ustad halim

sama anak-anaknya diundang ke TQN. Nah disitu ustad halim

bercerita tentang perjalanannya ke kolong, anak-anak punk cara

menuju tobat lah ya istilahnya seperti itu waktu itu juga sedang

membutuhkan kekurangan relawan. Nah dari situ tergerak. Tetapi

terkait kegiatan-kegiatan yang lebih berperan itu ya ustad halim.

Semisal kita mau adain kegiatan ya izin terlebih dahulu gitu.

Intinya ya kalau di kolong itu lebih mendidik lebih menuntun

Page 127: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxvii

Nama : A

Status : Salah satu peserta penghapusan tato gratis

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019

Waktu/Tempat: 14.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Ke sini mau daftar penghapusan tato ka?

Informan Iya

Peneliti Tau ini dari mana ka?

Informan Dari broadcast wa

Peneliti Punya tato udah berapa lama ka?

Informan Udah 4 tahundari umur 15

Peneliti Kalo boleh tau kenapa sih kaka dulu bikin tato? Terus kenapa

sekarang mau dihapus tatonya?

Informan Pengen aja, nyesel gitu, dulu nato gara-gara ikutan temen. Belum

lagi pernah ada kesulitan restu ke calon mertua pas mau nikah.

Tapi alhamdulillahnya suami bantu buat ngomong. Makanya pas

tau ada ini dari broadcast wa ya niat dateng ke sini buat hapus tato.

Selain nyesel ya bikin jelek badan aja ada tatonya.

Peneliti Terus harapan kaka kalau dapat kesempatan buat hapus tato di sini

perjalanan anak-anak itu menuju pertobatan, misalnya pengen

berubah. Ya seenggaknya minimal mengenal al quran. Yang

dasar-dasar dulu. Disisipin kajian-kajian dari pak ustad.

Peneliti Ibu pekerjaan sehari-hari sebagai apa bu?

Informan Oh kerja saya sebagi karyawan biasa di pertokoan emas.

Peneliti Kalau menurut ibu anak-anak kolong ini tuh ada perubahan ga sih

bu setelah ikut bimbingan TU?

Informan Kalau di anak-anaknya sendiri ya namanya mungkin mereka biasa

hidup di jalan biasa hidup bebas ya masih butuh bimbingan

sebenarnya bimbingan dan pematangan. Tapi kalau aku lihat anak-

anak punk yang cowo sih luar biasa bagus. Maksudnya bagus itu

bacaannya ada yang istiqomah ngajinya terus dateng. Seperti itu

yang ibu lihat beda sama yang masih anak-anak atau

perempuannya masih banyak kita harus lebih sabar kali ya.

Peneliti Apa ibu pernah mengalami kesulitan pas mengajar mereka?

Informan Ga sih ga ada. Masalahnya kan wellcome juga merekanya. Paling

kaya gini deh pergi dateng pergi dateng. Kadang banyak kadang

sepi jadi gitu deh. Tapi ya balik lagi niatnya apa. Yang penting ibu

pengen berbagi dan semoga Allah ridho.

Peneliti Yaudah ibu berhubung sudah banyak yang saya tanyakan dan

cukup. Terimakasih banyak bu sudah mau sharing bersama saya.

Semoga sehat selalu ya bu.

Informan Iya sama-sama. Aamiin.

Page 128: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxviii

apa ka?

Informan Harapanya ya supaya tato ini bisa di hapus karna bikin jelek

badan.

Peneliti Oh gitu yaudah ka terimakasih mau ngobrol sebentar semoga cepat

dapat panggilan buat hapus tatonya.

Informan Iya sama-sama.

Nama : Ibu Nabila

Status : Relawan/Pengurus Komunitas Tasawuf Underground

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019

Waktu/Tempat: 14.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Sudah berapa lama bu TU bekerja sama dengan IMS?

Informan Udah lama cuma ini yang kedua kalinya. Dulu pernah tapi ga di

sini di kliniknya IMS.

Peneliti Cuma yang pertama karena uji coba anak-anak kan di bawanya ke

klinik sana. Jadi sekarang ngadainnya di sini di kolong dan di buka

juga buat umum melalui prosedur yang ada.

Informan Prosedurnya seperti apa bu?

Peneliti Daftar sambil isi formulir nanti dipanggil buat medical check up

dulu baru nunggu panggilan lagi buat proses penghapusan tato

Cuma penghapusan tato ini bertahap ga langsung ilang semua

butuh berapa kali tergantung dari pihak IMSnya.

Informan Kalau soal pembiayaannya pada pihak IMS yang bekerja sama

dengan TU seperti apa bu?

Peneliti Gratis untuk peserta asalkan benar-benar anak-anak punk dan

jalanan yang tidak mampu dan memang sudah hijrah. Dan kita

juga menyediakan donasi untuk donatur yang ingin membantu

dalam bentuk uang makanya IMS bekerja sama juga dengan bank

Muamalat yang tadi ada standnya juga di kolong.

Nama : Iqoh

Status : Masyarakat Umum

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019

Waktu/Tempat: 14.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Permisi mba mau tanya-tanya pendapat mba tentang adanya

komunitas TU ini bagaimana mba? Seperti ada program pengajian,

layanan hapus tato sama pelatihan-pelatihan yang diberikan

kepada anak punk jalanan.

Informan Saya sih sangat setuju ya dan mendukung program tersebut.

Karena dengan adanya pembinaan jadi anak punk dan jalanan

mendapat pendidikan agama, bisa belajar tentang moral, akhlak

Page 129: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxix

yang baik seperti apa dan kalau bisa jadi anak punk yang sholeh.

Peneliti Ada harapan atau pesan untuk komunitas TU ga mba?

Informan Pesan saya untuk TU ya sebarkan terus kebaikan, berdakwah dan

kebaikan engga harus melulu di masjid ceramah, tapi cerdas juga

caranya TU ini menarik minat anak punk loh itu butuh strategi

yang jitu menurut saya, salut lah pokoknya.

Peneliti Baik terimakasih mba pendapatnya

Informan Ya sama-sama

Nama : Ulfah

Status : Relawan Tasawuf Underground

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019

Waktu/Tempat: 14.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Peneliti Ka Ulfa sudah berapa lama menjadi relawan di Tasawuf

Underground?

Informan Sudah lama dari awal ini ada kegiatan di kolong

Peneliti Tau dari mana ka ada kegiatan ini di kolong atau sebelumnya

pernah dengar soal Tasawuf Underground?

Informan Awalnya aku tau dari medsos yang di instagram terus kebetulan

juga dikasih tau temen yaudah aku mainlah ke sini dan lama

kelamaan ikut kegiatannya sambil ngajarin anak-anak jalanan

ngaji aja

Peneliti Apa yang membuat kaka mau jadi relawan di sini ka?

Informan Apa ya, mungkin ini kan suatu kegiatan yang positif ya kenapa

engga gitu. Nambah-nambah kegiatan aja mumpung masih kuliah

jadi ga Cuma kuliah aja gitu ada sesuatu yang dilakukan. Terlebih

insyallah kegiatan yang dilakukan ini suatu kebaikan. Dan bisa

menambah teman-teman baru juga untuk saling bersilaturahmi.

Sama-sama belajar agama juga.

Peneliti Apa kaka tau pernah ada kegiatan anak punk yang mengikuti

pelatihan dzikir di TQN?

Informan Iya tau pernah waktu tahun baru kemarin aku juga sempat ikut

karena diajak siapa saja yang mau ikut ke sana belajar dzikir.

Peneliti Kaka sendiri tahu tentang TQN?

Informan Saya baru tahu TQN setelah jadi relawan disini sebelumnya belum

pernah

Peneliti Boleh diceritakan ka sewaktu kaka ikut kegiatan dzikir itu di

TQN?

Informan Jadi pada waktu itu malam tahun baru anak-anak punk dan

sebagian relawan, pengurus termasuk ustad Halim ke TQN Center

Rawamangun untuk berdzikir di malam tahun baru. Saat itu juga

aku ikut talqinnya. Nah dari situ aku tau. Mungkin inilah jalan

untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan banyak

berdzikir. Karena dalam TQN itukan salah satu ajaran yang paling

Page 130: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxx

utama adalah dzikir dengan lafadz laa ilaha ilallah.

Peneliti Lalu bagaimana perasaan atau pengalaman kaka dari talqin itu?

Informan Merasa ngantuk saat berdzikir ada, tapi ya lama kelamaan bener-

bener nikmatin dan sangking fokusnya untuk pertama kalinya

gatau kenapa saat saya berdzikir seperti mau nangis. Tapi di sisi

lain ngerasa tentram aja gitu. Nah dari situ aku mulai memutuskan

untuk lebih lanjut tahu tentang ajaran-ajaran TQN.

Peneliti Setiap apa kaka datang ke TQN Center Rawamangun?

Informan Saya sih sebenarnya jarang kalo ke TQN Centernya tetapi sesekali

ya menyempatkan kalo ada acara manaqiban kadang juga ikut.

Pernah juga waktu itu hadir manaqib karena Ustad Halim mengisi

disana. Datang bersama relawan-relawan yang lain juga. Anak

punk juga sebagian ikut.

Peneliti Kalau boleh tau apa sih tujuan kaka ikut TQN? dan makna

menurut ka ulfa sendiri bagaimana?

Informan Tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah pastinya, agar

hidup penuh dengan berkah, lebih termotivasi untuk lebih baik lagi

di kehidupan sehari-harinya, ya intinya kita kan ga selamanya

hidup di dunia jadi mesti ada amalan-amalan yang mengingatkan

kita pada kebaikan. Kurang lebih seperti itu makna yang lebih

positif.

Peneliti Apa ada perubahan setelah kaka ikut TQN ini?

Informan Perubahan ya jadi lebih paham keutamaan dzikir, lebih semangat

lagi di kehidupan sehari-hari.

Peneliti Manfaat kaka yang dengan ikut kegiatan-kegiatan TQN apa ka?

Informan Banyak, bukan hanya dari segi religiusitas, kita jadi berkumpul

bersama orang-orang yang tujuannya sama mengharap ridho

Allah, sama belajar beragama dengan baik. Kalau dari kegiatan

kaya manaqib jadi bisa bertemu teman-teman saling

bersilaturahmi, selesainya bisa makan bersama. Apalagi saya anak

kuliahan nge kos kan lumayan bisa dapat berkah dan makan

bersamanya.

Peneliti Tapi sudah pernah ke TQN pusat yang ada di Suryalaya Tasik

belum ka?

Informan Belum pernah tapi kepengin sih Cuma nanti lah kalau ada rezeki

insyallah

Peneliti Yaudah terimakasih ka sudah mau diwawancara

Informan Iya sama-sama

Nama : Ibu Ile

Status : Relawan Tasawuf Underground

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019

Waktu/Tempat: 14.00 WIB/ Fly Over Tebet Jakarta Selatan

Page 131: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxi

Peneliti Sudah berapa lama bu jadi relawan di sini?

Informan Hampir satu tahun kira-kira

Peneliti Sering datang ke kolong bu?

Informan Ga sering juga saya bisanya paling jumat dalam satu minggu ya

satu kali datang Cuma bisa hari jumat

Peneliti Tau ada kegiatan di kolong ini dari mana bu

Informan Dari medsos instagramnya Tasawuf Underground yang katanya

lagi butuh relawan kan tuh buat bantu mengajar ngaji anak punk

dan jalanan ya makanya saya pengin tau dan jadi ke sini

Peneliti Oh ya ibu suka ikut kegiatan di TQN Center Rawamangun bu?

Informan Jarang sih karena rumah saya kan di Depok jadi jauh datang paling

ke kolong yang seminggu sekali. Tapi kalau lagi ada acara

manaqib di sana satu bulan sekali kadang datang.

Peneliti Oh gitu, ibu sudah berapa lama menjadi jamaah TQN bu?

Informan Saya termasuk baru, baru tahun lalu itu juga dari teman dan

kebetulan di Tasawuf Underground ini juga pernah ngadain dzikir

bersama di TQN Center bersama anak-anak punk

Peneliti TQN itu seperti apa bu?

Informan Ya TQN itu memiliki ajaran-ajaran yang mesti diamalkan

misalnya kaya dzikir itu ajaran yang paling utama. Adalagi

kegiatan yang bulanan seperti manaqib, atau mingguan khataman.

Peneliti Biasanya ibu mengamalkan ajaran-ajaran itu dimana bu

Informan Kalau dzikir itu di rumah juga bisa seperti setiap sehabis shalat

wajib, tetapi kalo kaya manaqib itu ibu biasanya dateng ke

majelis-majelis TQN ya contohnya di TQN Center itu atau kadang

juga jamah-jamaah TQN ada yang mengadakan manaqib

dirumahnya.

Peneliti Menurut ibu makna mengikuti TQN itu bagaimana bu?

Informan Ya banyak, untuk meraih keberkahan misal dari ikut manaqib,

saling bersilaturahmi ketemu jamaah-jamaah lain saat acara

perkumpulan. Dan bisa lebih dekat dengan Allah dengan terus

mengamalkan dzikir. Dan ibu kan juga bisa sambil berjualan

kadang jual snack cemilan, atau ga kosemtik gitu ibu tawar-tawari

ke ibu-ibu lain banyak kan tuh yang juga ikut manaqib barangkali

ada yang minat untuk beli.

Peneliti Apakah ada perubaha bu setelah ibu mengikuti TQN ini?

Informan Tentunya ada terutama dalam hal beragama, berperilaku jadi lebih

positif lagi ga gampang emosi, lebih bisa menahan amarah, lebih

merasa tentram, berlapang dada apalagi disetiap kita mengamalkan

dzikir itu.

Peneliti Ibu pernah ke TQN Pusat yang di Suryalaya bu?

Informan Pernah satu kali sewaktu acara besar manaqib di sana

Peneliti Kalau kesana kegiatannya ngapain aja bu?

Informan Ya seperti biasa shalat wajib berjamaah di masjidnya berdzikir,

khataman, manaqiban, ada ziarahnya juga.

Page 132: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxii

Peneliti Lalu kalau boleh tau apa yang membuat ibu mau menjadi relawan

di Tasawuf Underground ini?

Informan Ibu lebih melihat kepada kegiatan positifnya ya seperti

mengajarkan anak punk atau anak jalanan mengaji ya ga apa-apa

selagi positif dan saling berbagi ilmu bersama, berbuat dalam

kebaikan gitu.

Peneliti Baik kalau begitu bu terimakasih sudah mau diajak mengobrol.

Informan Ya sama-sama

Wawancara Daring (Online) 22 April 2020

Kepada Yang terhormat,

Saudari Istiqomah Aisyah

Fisip UIN Jakarta

Assalamualaikum wr. wb.

Salam sejahtera. Terima kasih atas email yang Anda kirimkan. Semoga Allah

SWT selalu memberi rahmat dan keberkahan. Saya memberi apresiasi dan

dukungan kepada mahasiswa dan peneliti yang melakukan riset tentang Tasawuf

Underground melalui kemudahan melakukan wawancara agar memudahkan

mahasiwa menyelesaikan studi di tengan wabah covid-19.

Berikut ini saya berusaha menjawab daftar pertanyaan untuk skripsi saudari

Aisyah tentang “Fenomena Komunitas Tasawuf Underground (Tindakan Sosial

Tasawuf Underground di Tebet Jakarta Selatan”.

Pertanyaan dan Jawaban:

1. Dilihat dari aktifitasnya Komunitas Tasawuf Underground bergerak di

media sosial dan di luar media sosial. Bagaimana peran Tasawuf

Underground di media sosial dan di luar media sosial (seperti

merangkul anak punk dan anak jalanan)?

Page 133: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxiii

Kegiatan komunitas Tasawuf Underground, memang membagi dua

kegiatan, yakni: 1) Kegiatan dakwah tasawuf menggunakan media sosial

di dunia maya (Fanspage Facebook, Instagram, Youtube dan Whatsapp);

2) Kegiatan dakwah tasawuf melalui aksi nyata program pemberdayaan

sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Salah satunya dengan program

pemberdayaan anak Punk dan Jalanan di Jabotabek.

Pertama, kegiatan di dunia maya, sejak pendiriannya tgl 8 Februari 2013,

Tasawuf Underground memposting quote dan kajian hikmah tasawuf yang

bersumber dari kitab-kitab rujukan ilmu tasawuf seperti, Kitab Al-Hikam

karya Syekh Ibnu Atha‟illah; Kitab Sirrul-Asrar, Kitab Fathu Rabbani, Al-

Ghunyah, Futuhul-Ghaib, Tafsir Al-Jailani karya Syekh Abdul Qadir Al-

Jailani; Kitab Ihya Ulumuddin, Minhajul Abidin, Bidayatul Hidayah, Al-

Mawaizh fi Al-Ahadis Al-Qudsiyyah dll karya Imam Al-Ghazali; Kitab

Risalah Al-Qusyairiyah karya Imam Al-Qusyairi dan kitab-kitab rujukan

ilmu tasawuf lainnya. Tujuannya agar masyarakat di media sosial

mendapatkan pelajaran ilmu tasawuf dari rujukan ilmu yang representatif.

Kedua, melalui kegiatan nyata sosial, kemanusiaan dan keagamaan, kami

ingin agar pengamalan ilmu tasawuf dapat dirasakan dampaknya bagi

masyarakat luas. Salah satu model dakwah tasawuf yang kami tuju adalah

pemberdayaan anak punk dan jalanan. Tasawuf bukan hanya ilmu langit,

tapi juga ilmu bumi. Ilmu yang penerapannya vertikal dan horizontal:

habblum minallah, wa hablum minnas.

2. Apa motivasi dan tujuan Ustadz merangkul anak punk dan dijadikan

sebagai anak binaan?

Mengapa memilih mereka, karena masyarakat marjinal ini tak tersentuh

oleh para juru dakwah pada umumnya. Ini adalah program yang sangat

menantang bagi kami. Sebab, ilmu tasawuf boleh dikatakan sebagai bagian

Page 134: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxiv

dari psikologi dan psikoterapi dalam Islam, maka saatnya kami

mempraktikkannya untuk merangkul anak Punk dan jalanan. Sebagian

besar mereka terpapar oleh Narkoba, seks dan pergaulan bebas, kenakalan

remaja dan kriminalitas lainnya, maka menjadi ranah dakwah yang jarang

disentuh.

Anak Punk dan jalanan itu menurut saya unik. Cara mereka berpakaian,

style rambut dan gaya hidup mereka pun berbeda dan sangat mencolok.

Hobi musiknya pun berbeda, cara berpikir dan ideologi mereka yang anti-

kemapanan dan selalu melakukan “pemberontakkan” terhadap keluarga

dan masyarakat menjadikan mereka mendapat cap negatif dari masyarakat

luas. Bagi saya, Punk itu bukan kriminal, tapi hanya sekadar gaya hidup

dan aliran musik yang patut dihargai. Maka, tugas kita adalah membawa

mereka ke jalur yang benar, menjauhkan dari Narkoba dan tindak kriminal

lainnya.

3. Adakah struktur pengurus atau siapa saja pengurus dan anggota di

Komunitas Tasawuf Underground?

Secara organisatoris, Komunitas Tasawuf Underground adalah komunitas

yang di bawah Yayasan Bahjatun-Nufus. Adapun struktur organisasi

Taswuf Underground adalah:

Pendiri & Direktur: Halim Ambiya

Sekretaris: Ade Irfan Abdurrahman

Bendahara: Herlina Kamba

Koord Kajian Islam: Yusni Amru Ghazali

Koord Riset & Pengembangan: Tata Septa Yudha

Koord Ekonomi dan Wirausaha: Rotua Hema Malini

Koord Media dan Informasi: Abdul Hamid Mahmudi

Page 135: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxv

Anggota komunitas Tasawuf Underground adalah jamaah yang mengikuti

kajian tasawuf melalui media sosial ataupun pengajian offair yang

diadakan oleh komunitas.

4. Adakah SOP (Standar Operasional Prosedur) atau panduan bagi

pengurus dan anggota dalam komunitas ini?

Sebagaimana layaknya komunitas, Tasawuf Underground tidak memiliki

mekanisme perekrutan secara ketat. Anggota komunitas adalah mereka

yang aktif mengikuti kajian tasawuf melalui on air atau off air yang kami

adakan.

Namun, kepengurusan dalam Struktur Kepengurusan Tasawuf

Underground tentu saja menjalankan rangkaian dan kegiatan kelembagaan

sesuai tugas masing-masing. Kami melakukan diskusi, riset, dan

pembinaan sesuai bidang masing-masing.

Dalam melakukan pembinaan kepada anak-anak Punk dan jalanan yang

kami pusatkan di Kolong Jembatan, Depan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan,

tiap Jum‟at dan Sabtu jam 14.00-17.00 wib, kami melakukan perekrutan

relawan untuk memudahkan tugas kami. Relawan ini kami rekrut dengan

sejumlah aturan main yang jelas bagi mereka. Agar memudahkan kerja

pemberdayaan.

Kami mencatat terdapat 85 relawan dari berbagai profesi, seperti:

Pengacara, pengusaha, dokter, dosen, guru, motivator, polisi, tentara, dan

sebagainya. Mereka membantu program pemberdayaan sesuai dengan

kemampuan dan kesanggupan mereka.

5. Bentuk aktifitas Komunitas Tasawuf Underground inikan seperti

pembinaan dan pemberdayaan. Boleh dijelaskan Ustadz bagaimana

pembinaan (keagamaan/non keagamaan) dan pemberdayaan yang

diberikan kepada anak punk?

Page 136: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxvi

Kami menyebut program pembinaan anak punk dan jalananan ini sebagai:

PENGENALAN PETA JALAN PULANG. Pertama, pengenalan peta

jalan pulang kepada Allah, yakni dengan pendidikan dan penyuluhan

agama, melalui pengajian, pelatihan, praktik shalat dan dzikir. Pembekalan

ruhani ini secara khusus dalam bentuk pengajian biasa dan halaqah

thariqah. Bentuk halaqahnya kami mengadopsi konsep INABAH yang

dilakukan Pondok Pesantren Suryalaya. Praktinya dengan pembekalan

dzikir yang diajarkan dalam Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah

(TQN) Suryalaya. Contohnya dengan mengajak mereka untuk berdzikir

laa ilaha illallah secara jahar dan khafi pada setiap habis shalat wajib

minimal 165 kali. Lalu dengan hidroterapi, yakni praktik mandi tobat di

malam hari jelang subuh.

Dalam hal ini, kami sering mengadakan acara Dzikir dan Muhasabah,

seperti mengikuti: Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tiap bulan,

Dzikir Khataman tiap malam Jum‟at, Muhasabah dan Dzikir tahunan,

Kedua, kami mengenalkan peta jalan pulang kepada keluarga. Tujuannya

agar mereka kembali menyadari tujuan hidupnya, baik yang berorentasi

secara sosial, ekonomi dan ataupun budaya. Bentuk nyatanya adalah

memberi pembekalan pelatihan-pelatihan. Seperti Pelatihan Design Grafis,

Pelatihan Sablon dan Percetakan, Pelatihan Jadi Barista, Pelatihan

Barbershop, Pelatihan Bisnis Online, Penyuluhan Hukum dan Advokasi,

serta pelatihan kewirausahaan lainnya.

6. Perubahan-perubahan seperti apa yang di alami anak binaan Tasawuf

Underground setelah diberikan pembinaan dan pemberdayaan?

Beberapa perubahan secara mental jelas terlihat dalam diri mereka yang

telah mengikuti rangkaian pembinaan Tasawuf Underground. Diantaranya

adalah: 1. Meninggalkan Narkoba dan obat-obatan psikotropika yang bisa

Page 137: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxvii

mereka konsumsi; 2. Mulai menjalankan shalat lima waktu; 3. Aktif

mengikuti acara dzikir dan shalawat; 4. Meninggalkan jalanan dan

berhenti mengamen serta menemukan lapangan kerja baru; 5. Membuka

usaha sendiri dengan membuat bengkel, membuat warung kopi, menjadi

barista, membuka sablon, dll; 6. Semangat belajar dan mengaji mengejar

ketertinggalan pendidikan mereka; 7. Memutuskan diri untuk mengikuti

“Pesantren Punk” (mondok) di kantor yang disediakan Tasawuf

Underground; 8. Membantu melakukan rekrutmen anak-anak Punk dan

jalanan untuk bergabung bersama komunitas Tasawuf Underground.

7. Adakah kendala ketika memberikan pembinaan dan pemberdayaan

terhadap anak punk? Jika ada, bagaimana cara mengatasinya ustadz?

Pasti terdapat banyak kendala, di antaranya:

Pertama, masalah kedisplinan. Anak Punk dan jalanan adalah anak yang

susah diajarkan tentang kedisiplinan. Baik, berkaitan dengan ketepatan

waktu, rutinitas ataupun tanggung jawab. Hal ini karena selama ini mereka

hidup secara liar di jalanan, sehingga membutuhkan adaptasi yang tidak

mudah. Dibutuhkan kesabaran luar biasa dalam menangani masalah ini.

Namun demikian, salah satu pembentukan kartakter dan mental disiplin

yang paling sederhana adalah dengan menyadarkan mereka untuk

melakukan shalat lima waktu. Seiring dengan perjalanan waktu, shalat

akhirnya dapat menjadi pengingat untuk kesadaran mereka untuk

berbenah, mengatur waktu, disiplin dan melatih tanggung jawab.

Kedua, masalah emosi dan gangguan mental. Hal ini terjadi akibat

konsumsi Narkoba dan obat-obatan Psikotropika yang sebelumnya mereka

lalui. Terapi dzikir adalah salah satu cara untuk memulihkan ganguan

mental tersebut. Dengan dzikir thariqah yang diperkenalkan, mereka

Page 138: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxviii

diajak untuk merasakan bahwa dzikir dapat dirasakan secara langsung

sensinya secara fisik dan psikologis.

Ketiga, masalah perkelahian sesama mereka. Anak Pun dan Jalanan

adalah mereka yang sukar diatur, temperam, gampang emosi dan

melakukan perkelahian sesama mereka. Hal ini terjadi karena kerasnya

hidup di jalanan. Cara mengatasinya dengan melakukan konseling dan

kegiatan-kegiatan motivatif yang memicu kesadaran ruhani mereka untuk

saling menyayang. Di antaranya dengan membuat sejumlah kegiatan dan

pemberian tugas kelompok yang memungkinkan mereka menyalurkan

minat, bakat dan pendapat.

Keempat, masalah kesehatan. Mereka yang hidup di jalanan sangat susah

diajak untuk melakukan budaya hidup sehat. Mereka biasanya tidak mandi

selama berhari-hari, baju tak pernah ganti, dekil, kucel dan sangat bau.

Tasawuf Underground biasanya menyediakan peralatan mandi, dari mulai

handuk, sabun, dan sampo hingga menyediakan baju-baju layak pakai. Di

samping itu, bekerjasama dengan Puskesmas Tebet dan IDI melakukan

penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk mereka. Sejauh ini,

kami pernah melakukan pemeriksaan HIV/Aids, Mangintis, paru, dll.

Bahkan, menyediakan fasilitas khusus bekerjasama dengan Islamic

Medical Service (IMS) untuk Hapus Tato Gratis.

Kelima,masalah hukum dan kriminalitas. Sudah menjadi rahasia umum,

anak-anak Punk dan jalanan kerapkali ditangkap oleh Satpol PP karena

pelanggaran Perda tentang ketertiban umum, baik saat mereka mengamen

atau saat sedang nongkrong di jalanan. Maka, Tasawuf Underground

membentuk team relawan untuk melepaskan mereka dari Tempat

Rehabilitasi Sosial. Mereka yang pernah mengaji di Tasawuf Underground

mendapat advokasi khusus agar mereka dikeluarkan dari tahanan Satpol

PP. Dari sinilah akhirnya, kami mendapat trust dari mereka. Anak binaan

Page 139: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xxxix

merasa dilindungi secara hukum. Pada saat yang sama, hal ini menjadi

“ultimatum” bagi mereka untuk istiqamah mengikuti pembinaan Tasawuf

Underground.

Bagi mereka yang terlibat persoalan kriminal & hukum, kami

menyediakan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) gratis. Mereka yang

terlibat perkelahian, pencurian, dll, maka relawan yang tergabung dalam

LBH memberi bantuan hukum secara gratis untuk melindungi hak-hak

mereka.

Keenam, kendala administrasi kependudukan. Anak-anak Punk dan

jalanan sebagian besar tidak memiliki KTP dan BPJS. Sehingga sering kali

susah mendapat fasilitas dari institusi pemerintah. Namun, dengan adanya

Komunitas Tasawuf Underground, segala hal yang berkaitan dengan

administrasi dan kependudukan diajukan oleh komunitas kami secara

kelembagaan. Sehingga memungkinkan mendapat fasilitas pengganti

melalui program donasi atau program pemerintah yang harus diajukan

melalui lembaga swadaya masyarakat.

8. Tindakan/upaya/kegiatan apa yang dilakukan Komunitas Tasawuf

Underground untuk mencapai tujuan dari komunitas ini?

Berikut adalah beberapa kegiatan yang telah dilakukan Tasawuf

Underground dalam pembinaan terhadap anak-anak Punk dan jalanan:

A. Pendidikan Keagamaan:

7. Pengajian Rutin, tiap Jum‟at dan Sabtu, jam 14.00-17.00 wib, di

Kolong Jembatan Tebet, Jakarta Selatan.

8. Dzikir Khataman dan tausiah tiap Malam Jumat di masjid atau

kantor.

9. Mengikuti rangkaian Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di

TQN Center, Masjid Al-Mubarak, Rawamangun, Jakarta.

Page 140: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xl

10. Muhasabah dan Dzikir Tahunan, yang diadakan di beberapa tempat

berturut-turut. Seperti, 3 hari Muhasabah Villa Dago Pakar,

Bandung; 2 hari Muhasabah di Villa Cijeruk, Sukabumi, sehari

semalam di TQN Center, Rawamangun.

11. Inabah dan Hidroterapi di Hotel Fontana Tebet, Jakarta Selatan;

Inabah dan Hidroterapi di NOSC, Gadog, Sukabumi; dan Inabah

dan Hidroterapi Fontana Guest House, Tebet.

12. Ziarah Kubur di beberapa tempat seperti, di Makam Habib Luar

Batang Jakarta, Makam Habib Kwitang Jakarta, Makam Pangeran

Jayakarta, Makam Habib Kuncung Kalibata, Makam Habib

Empang, Bogor, Makam Sunan Gunung Djati Cirebon, Makam

Mbah Soleh Darat Semarang, Makam Maulana Magribi

Yogyakarta, dan Makam Syekh Bela Belu Yogyakarta.

B. Sosial dan Ekonomi:

7. Pelatihan Barista, Kolong Jembatan Tebet.

8. Pelatihan Barista dan Kewirausahaan di Kafe Inspirasi, Darmawangsa

Jakarta.

9. Pelatihan Design Grafis di kantor Salima Publika, Ciputat.

10. Pelatihan Barbershop di Yayasan Inspirasi Indonesia.

11. Pelatihan Bisnis Online, Salima Publika, Ciputat.

12. Pelatihan Dasar-dasar Fotografi, Kolong Jembatan, Tebet.

C. Kesehatan dan Bantuan Hukum:

6. Penyuluhan Kesehatan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kolong

Jembatan Tebet.

7. Pemerikasaan HIV/Aids di Kolong Jembatan dan Puskesmas

Tebet, Jakarta.

8. Program Hapus Tato Gratis, atas kerjasama dengan Islamic

Medical Service (IMS), yang diadakan secara rutin di Kolong

Jembatan dan Klinik IMS, Jatenegara Jakarta.

Page 141: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xli

9. Penyuluhan Hukum LBH Pasti, Jakarta di Kolong Jembatan Tebet.

10. Penyuluhan Hukum dan Advokasi Pemerintah Kota Jakarta Selatan

di Kolong Jembatan Tebet.

9. Tindakan/upaya/kegiatan-kegiatan apa yang diberikan Tasawuf

Underground terhadap anak binaan yang berorientasi nilai?

Selama 3 tahun lebih kami telah melakukan banyak hal terhadap anak-

anak Punk dan jalanan, di antaranya:

1. Membantu 3 kelahiran anak Punk dengan menanggung biaya persalinan,

membantu menyediakan peralatan bayi hingga mengontrakkan rumah.

2. Membantu biaya pengobatan dan perawatan bagi anak binaan yang terkena

penyakit karena mereka tidak memiliki KTP ataupun jaminan sosial

(BPJS/KIS).

3. Membantu mencarikan pekerjaan dan modal usaha dari berbagai pihak

melalui program donasi yang disiapkan oleh para relawan. Tujuannya agar

mereka tidak terlunta-lunta di jalanan, mengamen atau mengemis.

4. Menyediakan tempat singgah dan ruang belajar bagi anak-anak Punk dan

jalanan yang layak agar mereka melepaskan diri dari jalanan.

5. Menolong anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah atau kuliah dengan

mengikutsertakan mereka dalam program belajar Paket A, B atau C.

6. Menyediakan makanan, sembako dan pakaian bagi mereka yang sudah

istiqamah “Mondok” di Pesantren Punk yang disediakan Tasawuf

Underground. Tujuanya agar mereka bisa fokus belajar dan berbenah

tanpa dibebani masalah biaya.

10. Tindakan/perilaku/kegiatan-kegiatan apa yang masih dilakukan baik

oleh Komunitas Tasawuf Underground dan anak punk dari sebelum-

sebelumnya atau sudah menjadi kebiasaan sehingga sampai sekarang

masih dilakukan?

Page 142: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xlii

Dari sudut kegiatan agama, akivitas yang hingga kini dan selalu dilakukan

adalah kegiatan shalat lima waktu dan dzikir Laa ilaha illallah tiap habis

shalat. Serta kegiatan dzikir malam Jum‟at. Hal ini seperti layaknya obat

yang melepaskan mereka dari ketergantungan Narkoba dan obat-obatan

Psikotropika. Sedangkan, kegiatan lain adalah belajar dan mengaji di

kantor Salima Publik di Ciputat. Mereka layaknya santri yang sedang

mondok dan mendapat tugas menghafalkan ayat-ayat Al-Qur‟an.

Sedangkan, kegiatan usaha ekonomi yang dilakukan adalah Jasa Sablon

dan bisnis online. Sebagian mereka yang sudah bekerja di kafe atau

perusahaan tetap berjalan. Begitu juga mereka yang masih mengikuti

program belajar Paket A, B dan C.

11. Tindakan/perilaku/sikap emosional apa atau pengalaman/kesan yang

dialami Tasawuf Underground dalam menangani/membina anak punk?

Hal yang paling berkesan adalah melerai perkelahian sesama mereka.

Biasanya, mereka yang baru bergabung masih belum hilang efek narkoba

dan obat-obatannya, sehingga sering menimbulkan masalah emosi

berlebihan. Tasawuf Underground tetap memberi kesempatan siapa pun

untuk bergabung dan mengikuti pembinaan, meski mereka masih belum

istiqamah berhijrah.

12. Di media sosial Tasawuf Underground (instagram) terdapat poster

Ustadz Halim sebagai pembicara di Masjid TQN Center Rawamangun.

Apakah ustadz juga merupakan ikhwan TQN?

Saya memang pengamal Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN)

Suryalaya dan merupakan salah satu da‟i yang ditugaskan untuk memberi

siraman ruhani kepada Ikhwan-ikhwan TQN dalam sesi Manaqib atau

Khataman di wilayah Jakarta.

Page 143: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xliii

13. Bagaimana makna menurut ustadz tentang ajaran-ajaran yang diikuti

seperti ajaran tasawuf atau dalam mengamalkan ajaran-ajaran TQN?

Sebenarnya, pendidikan ruhani yang diterapkan di Tasawuf Underground

adalah adaptasi model dari pembinaan Inabah di Ponpes Suryalaya.

Melakukan pembinaan anak Punk dan jalanan tidak akan cukup hanya

dengan ceramah biasa seperti yang dilakukan di masjid atau mejelis taklim

pada umumnya. Tapi, perlu penggemblengan khusus ruhani melalui tradisi

dzikir dalam thariqah. Mereka yang mengikuti pembinaan Tasawuf

Underground diwajibkan mengikuti talqin dzikir, agar memperoleh kesan

batin yang lebih mendalam.

14. Bagaimana pula makna menurut ustadz sebagai guru dan pembina di

Tasawuf Underground yang selama ini sudah merangkul anak punk

dan mengajak mereka untuk kembali ke jalan yang benar (jalan

pulang)?

Saya sering menempatkan diri sebagai ayah bagi mereka. Sebagai ayah,

tentu baik dan buruk prilaku anak tetap menjadi tanggung jawab saya.

Benar atau salah harus dibela dengan bahasa kasih seorang ayah.

Kadang, saya menempatkan diri sebagi guru atau ustaz. Saya

berkewajiban menegur, membimbing dan mengarahkan mereka ke jalan

yang benar, agar mereka tidak lupa kepada jalan pulan; jalan kepada Allah

dan jalan kepada keluarga. Jalan yang harus disiapkan menuju pertemuan

dengan Allah di akhirat dengan pembekalan ilmu agama. Dan, jalan

pulang kepada keluarga dengan pemberdayaan ekonomi dan sosial.

Kadang, saya menempatkan diri sebagai sahabat. Sebagai sahabat saya

harus mengetahui jiwa mereka secara personal. Menjadikan mereka

Page 144: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xliv

sebagai kawan yang selalu menjaga, saling berbagi dan saling menolong.

Selama ini, stigma negatif yang ditujukan oleh masyarakat membuat

mereka semakin jauh dari akar keluarga dan masyarakatnya, maka

dibutuhkan para sahabat yang penuh cinta dan kasih untuk mereka.

15. Komunitas Tasawuf Underground inikan juga merupakan komunitas

yang bergerak dalam bidang sosial. Adakah peran pemerintah atau

dinas sosial setempat yang turut ikut mendukung dalam kegiatan-

kegiatan Tasawuf Underground?

Sejauh ini, tidak ada bantuan keuangan langsung dari Pemerintah untuk

Komunitas Tasawuf Underground. Donasi untuk kegiatan hanya dilakukan

secara personal melalui para relawan yang terlibat dalam pemberdayaan

kami. Namun, harus diakui, pada sisi peluang kerjasama, pihak

Pemerintah sebenarnya terbuka untuk berkerjasama dengan Tasawuf

Underground. Misalnya, dari masalah kesehatan, Pihak Puskesmas Tebet

selalu terbuka membantu komunitas kami untuk melakukan penyuluhan

dan pemeriksaan kesehatan. Begitu juga Dinas Sosial Provinsi DKI juga

selalu membantu kami ketika kami berusaha untuk membebaskan anak

binaan yang terjaring razia. Saya berharap ke depan ada bentuk bantuan

dan kerjasama yang lebih baik. Aamiin.

Alhamdulillah, demikian jawaban saya atas pertanyaan-pertanyaan saudara.

Semoga penelitian Anda bermanfaat bagi kerja-kerja sosial dan kemanusiaan.

Serta menginspirasi kalangan akdemik dan masyarakat luas untuk peduli terhadap

kaum marjinal di Republik ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Ciputat, 11 April 2020

Halim Ambiya

Pendiri dan Direktur Tasawuf Underground

Page 145: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xlv

LAMPIRAN 2 TRANSKIP OBSERVASI

Kamis, 28 Fabruari 2019

15.30 – 17.30 WIB

Di Universitas Budi Luhur

Dalam acara Ngaji Kebudiluhuran dengan tema

“Menemukan Tuhan Di Jalanan” dengan narasumber Ust. Halim Ambiya (founder

komunitas tasawuf Underground) dan Digo Dz (Mantan Ketum Oi)

Ust. Halim Ambiya

Assalamualaikum wr.wb.

Terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya...

1. “Saya mendirikan Tasawuf Underground itu 7 tahun yang lalu di

facebook, fanpages, dan per hari ini followers-nya lumayan 398 ribu...

saya posting mengenai agama-agama, tentang tasawuf terutama. Tentang

tasawuf dari kitab-kitab kuning dari Imam Ghazali, dari Syekh Ibnu

Atha‟illah, dari ulama-ulama kita. Dan ternyata, gairah orang untuk belajar

agama melalui dunia yang maya itu besar sekali. Di samping, memang di

grup-grup sebelah memang terlalu sibuk dengan urusan politik. Dari situ

saya melihat reaksi bahwa orang untuk belajar agama bisa dari halte, di

bus, di kantor, dengan sembunyi-sembunyi tidak banyak orang tau belajar

agama tetapi dia baca sambil tiduran, sambil duduk, sambil nunggu

masakan. Ternyata diliat dari demografinya (infografisnya) itu besar

sekali. Baru tiga tahun yang lalu, saya berpikiran kalau agama terlalu

melangit tidak down to earth itu juga menjadikan agama berjarak. Agama

terlalu tinggi, agama terlalu mengawang-awang, agama sesuatu yang tak

terjangkau, makanya kalau bahasa orang indramayu down to earth, harus

yang membumi. Biar dirasakan, bagaimana juga orang melihat Tuhan

orang mau mendekat dan mengenal Tuhan itukan dengan 2 cara,

transenden dan imani. Transenden; Tuhan terlalu transenden, terlalu

tinggi, besar, terlalu Agung, tak terjangkau, tak terlihat, tak terbayangkan,

sehingga Tuhan tidak bisa didekati seolah-olah. Padahal Tuhan juga

imanen (iman-in), Tuhan itu dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadi, lebih

Page 146: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xlvi

dekat dari sesuatu, tetapi karena Tuhan bukan sesuatu maka kedekatannya

bukan seperti kedekatan sesuatu dengan sesuatu. Tapi, seperti kedekatan

air laut dengan asinnya. Rasakan itu. Bicara agama, bicara Tuhan adalah

rasani, rasana, soal rasa bagaimana kita sebagai hamba merasakan getar

dalam hati bahwa Tuhan ada. Ini yang kadang susah tidak didapatkan di

kelas. Ada orang mendapatkan tarikan ruhani hanya gara-gara daun yang

melambai-lambai, langsung ingat orang tuanya yang sudah meninggal, ada

tiba-tiba seorang yang lagi duduk termenung tiba-tiba mendengar kicauan

burung, ingat anak yang sudah meninggal, ada tarikan tertentu. Allah mau

berdialog, Tuhan mau berdialog. Ada orang yang tadinya lupa dengan

Tuhannya, Allah dekatkan dengan cobaannya. Misalnya, lagi asyik

bisnisnya banyak proyeknya banyak set tiba-tiba dikasih cobaan jeder

bangkrut dikejar-kejar debt kolektor, kawan terdekat ga bisa bantu. Debt

kolektor sesuatu yang lebih angker daripada malaikat maut. Akhirnya apa,

dia tidak punya harapan lagi, cari Tuhan, menemukan Tuhan, menggali

Tuhan.” (menit ke 02.00 - 05.57).

2. “Hari ini saya mengenalkan salah satu bagian dari kita, anak punk dan

jalanan. Betul dari tadi dijelaskan bahwa ada stigmasisasi negatif ya sudah

sangat negatif. Orang melihat punk karena casing karena fisik, seolah-olah

menjadi punk adalah kriminal. Padahal belum tentu, jangan-jangan ini

kejahatan masyarakat, kejahatan kita, atau bahkan kejahatan orang tua,

sekali lagi atau mungkin bahkan kejahatan orang tua, diantara anak jalanan

ada yang ditemukan di kardus, kan gatau bapak ibunya, ada yang tiba-tiba

dia ingat sadar umur 10 tahun di panti, ada yang sama sekali dia tidak tau

tiba-tiba ada di gereja diselamatkan oleh pendeta. Ada yang tidak tau, dia

sadar pokoknya saya umur 11 tahun ada di halte itu. Ini salah siapa, ini

kejahatan orang tua. Problem semacam ini lumrah terjadi.” (menit ke

05.57 - 07.30).

Page 147: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xlvii

3. “Jalan pulang (kembali kepada agama) inilah proyek yang kita buat di

kolong jembatan Tebet. Mereka sudah mengenal Tuhan tetapi tidak tahu

jalan pulang kepada Tuhan. Kadang tuh untuk mengajarkan anak-anak

punk dan anak-anak jalanan, shalat khusyu, saya kalah. Saya kadang

sambil ngamen, mereka getar kalbunya, gerah hatinya meminta kepada

Allah agar seseorang ngasih receh diterik matahari, kita enak di kampus,

AC, ngobrol, kongkow begini, mereka panas-panasan, siapa yang disebut

dalam hatinya selain Tuhan, dia tidak punya harapan lain, anak-anak

jalanan tidak punya harapan pada manusia, dia tidak punya harapan

kepada makhluk, mereka hanya mengharapkan kepada Allah. Karena

selama ini anak-anak jalanan dan punk dikecewakan entah itu

dikecewakan pemerintah, satpol pp, dsb. Karena itu kemudian, ketika dari

tiga tahun lalu saya melakukan pendekatan kepada mereka tidak

menggunakan jurus atau ilmu kebidikjayaan tingkat tinggi. Karena mereka

sudah menemukan Tuhan mereka. Saya datang sebagai sahabat dengan

ketulusan hati langsung wellcome. Bukan saya yang nyuruh ngaji, mereka

minta ngaji. Karena sebetulnya mereka haus mereka butuh oase yang

selama ini sebetulnya tugas masjid, tugas gereja, tugas agama, untuk

mendekati, untuk merangkul mereka, tetapi mereka di anaktirikan. Ini ada

yang bertato (sambil nunjuk salah satu anak punk) baru seminggu yang

lalu ini dia yang sendalnya hilang. Tapi selama ini coba kalau anak bertato

yang masuk masjid dicurigai, awas kotak amal, selalu begitu masyarakat

kita. Faktanya sendal mereka yang hilang. Kaya gini cerita biasa, jadi

mendekati mereka sebagai sahabat ini penting makanya ini kadang ada

yang ngelirik, saya kan baru bikin di Tebet ini baru 4 bulan masuk ke 5

bulan ini ya ini tidak menggunakan baju yayasan, tidak menggunakan baju

institusi apapun. Sengaja saya datang, (onlensul) datang, dengan

komunitas lalu mengajak relawan media sosial untuk hadir membantu saya

untuk mengajar mengaji. Ternyata reaksinya bagus, yang datang mulai

polisi, tentara, ada pengacara, ada dosen, datang ngajar ngaji, Brigjen

ngajar ngaji iqro, mapan, ada dosen ngajar ngaji, belum tentu anak

Page 148: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xlviii

mahasiswa dapat. Ternyata partisipasi masyarakat ketika itu dibuka,

dibuka kepada publik, itu mereka juga punya rasa untuk berbagi.” (menit

ke 10.08 - 13.33).

4. “Cuma kadang kita mau memulai mengawali sebuah kebaikan itu susah,

susah. Kalau urusan tobat, jangan ditanya, makanya saya ngindari kata

tobat itu untuk memperhalus kata, sepertinya kita akan buat peta jalan

pulang. Tobat secara bahasa itu artinya pulang. Tapi kita hindari kata itu

agar lebih wellcome gitu anak-anak itu. Mengenalkan kita jalan pulang,

satu; jalan pulang kepada Allah, kedua; jalan pulang kepada keluarga. Peta

jalan pulang kepada Allah kita kasih pengajian, kita kasih dzikiran, kita

kasih terapi rohani bagi mereka. Ajak mereka dzikir, lalu mengenalkan

mereka jalan pulang kepada keluarga kita kasih pemberdayaan ekonomi

dan sosial. Ada yang sudah jadi barista, ada yang nyablon, yang tadinya

nato jadi nyablon. Abis itu karena yang datang relawan-relawan

profesional yang punya pekerjaan, lalu sudah jadi kawan, cincai, ada yang

ngajarin fotografi, ngajarin membuat kerajinan tangan. Karena kita hadir

sebagai relawan.” (menit ke 13.37 - 14.45).

5. “Model persahabatan seperti itu yang diharapkan kaum marjinal untuk

bisa berbenah. Tanpa itu susah. Program semacam ini tidak bisa dibuat

bikin formal seperti di desa, berapa milyar yang dilakukan pemerintah

bikin rumah singgah, berapa lantai, berapa titik, di Jakarta atau diluar

Jakarta. Tapi tetap saja ini fenomena urban yang tidak bisa dihentikan

hanya dengan budget anggaran, ini harus kerja bareng-bareng bukan

hanya tugas pemerintah tetapi setiap diri setiap individu, setiap warga.

Yang ingin mau saya katakan adalah tadi tentang peta jalan pulang. Jalan

pulang kepada Allah itu pasti harus melalui cara yang benar. Karena kita

muslim kita diajarkan syariat, syariat itu secara bahasa artinya jalan yang

besar, kalau jalan kecil-kecil itu disebut thoriq atau thoriqoh. Jalan yang

besar itu syari‟ atau syari‟at, jalan yang kecil disebut thoriqoh. Yang kita

Page 149: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

xlix

tuju itu jannah, surga atau taman. Mustahil taman bisa dilakukan tanpa

melalui syariat tanpa melalui jalan tanpa melalui thoriqoh.” (menit ke

15.12 - 16.38).

6. “Jadi, mengenalkan jalan pulang harus kenal jalannya. kalau mereka sudah

mengenal Tuhannya harus pastikan jalannya benar. Jangan jalan yang

salah. Manusia ini kan ga hanya anak jalanan anak punk, kita-kita yang

hidup normal di rumah terjadi itu tobat sambel kan, sekarang tobat,

udahlah. Makanya bener apa yang disebut Imam Ghazali, manusia itu

terbagi menjadi empat golongan; satu, golongan pertama ini seperti

ngengat, sejenis kupu-kupu. Dia kalau misalkan ngeliat cahaya, liat api, itu

langsung nyerang. Misalnya, ini obor, ditabrakin ke api, padahal dia tau itu

panas, berkali-kali, kita ini kadang seperti ngengat, ketika melihat sesuatu

yang panas, kata Allah jangan, tetep aja ditabrak, tabrak terus. Lalu yang

kedua; kita seperti anjing. Anjing itu kalau dibilangin jangan hey, kita

pakai tongkat baru anjing itu pergi. Lalu besok-besok kamu gausa pake

teriak. Angkat saja tongkatmu, lari anjing. Kadang kita juga seperti anjing.

Udah tau itu salah, udah tau itu maksiat, udah tau itu haram, udah tau itu

melanggar, udah tau itu korupsi, tetap saja sebelum ada yang angkat

(peringatan) KPK itu baru menyerah. Yang ketiga; kita ini seperti domba,

seperti kambing, seperti sapi, makan rumput, begitu melihat ada harimau

ada singa baru lari dia tahu dari kejauhan, dia larinya rada susah maka

ketika dia melihat sesuatu bahaya maka segera pergi, kita juga kadang

gitu. Khamr, narkoba, ini bahaya, kita jauhi, tapi belum meler belum beler

belum mencret-mencret belum tobat. Yang keempat; yang susah dicarikan

padanannya, yang tidak bisa diilustrasikan dengan model binatang. Dia

sadar dirinya sebagai hamba, dia tau kapan harus pulang, dia tau jalannya,

dan tau bagaimana menghadangnya. Semoga kawan-kawan punk, Tebet,

dari Tanah Abang, dari Gondang dia, di Bintaro dan sebagainya yang

sudah tergabung di pengajian Jumat Sabtu di kolong jembatan ini menjadi

hamba-hamba yang istiqomah masuk ke jalan pulang yang benar, mohon

Page 150: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

l

doanya. Mungkin itu dulu dari saya wassalamualaikum wr.wb”. (menit ke

16.58 - 20.20).

Page 151: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

li

LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI

24 Agustus 2019

Acara Layanan Hapus Tato Di Kolong Jembatan Tebet Jakarta Selatan

24 Agustus 2019

Peneliti Bersama Para Relawan Komunitas Tasawuf Underground

Page 152: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lii

25 Juni 2019

Wawancara dengan Informan D dan L

28 Februari 2019

Acara Ngaji Kebudiluhuran di Universitas Budi Luhur

Page 153: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

liii

5 April 2019

Pengajian Rutin Jumat-Sabtu Komunitas Tasawuf Underground Bersama

Anak Punk dan Anak Jalanan di Kolong Jembatan Tebet Jakarta Selatan

Page 154: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

liv

13 Juli 2019

Pelatihan Memandikan dan Mengkafani Jenazah Dari Salah Satu Relawan

Komunitas Tasawuf Underground

Page 155: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lv

6 Desember 2019

Peneliti Bersama Informan Sekaligus Relawan Komunitas Tasawuf

Underground

Hasil Karya Kaos Sablon Anak Punk Binaan Tasawuf Underground

Page 156: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lvi

Kitab Uquudul Jumaan

Buku Bacaan Dzikir, Khotaman, Wiridan, Tawasul dan Silsilah

Ketentuan Pokok Dalam Pelaksanaan Amaliah Dzikir dan Khotaman

TQN Pondok Pesantren Suryalaya

Page 157: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lvii

Bacaan Dzikir Harian Setelah Shalat Fardhu

Page 158: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lviii

Page 159: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lix

Bacaan Khotaman TQN Pondok P

esantren Suryalaya

Page 160: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lx

Page 161: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lxi

Page 162: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lxii

Page 163: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lxiii

LAMPIRAN 4 CATATAN LAPANGAN PENELITIAN

Catatan Lapangan Penelitian

No Waktu Tempat Perihal Keterangan

1 Kamis, 21

Fabruari 2019

09.47 WIB

- Menghubungi Ustadz

Halim Ambiya (founder

komunitas tasawuf

Underground) lewat

whatsApp untuk

meminta izin melakukan

observasi.

Disarankan olehnya untuk

datang saja ke kegiatan

pengajian yang diadakan setiap

Jumat dan Sabtu pukul 14.00 -

16.00 di Kolong Jembatan

Tebet.

2 Kamis, 28

Fabruari 2019

15.30 – 17.30

WIB

Universitas

Budi Luhur

Ngaji Kebudiluhuran

dengan tema

“Menemukan Tuhan Di

Jalanan” dengan

narasumber Ust. Halim

Ambiya (founder

komunitas tasawuf

Underground) dan Digo

Dz (Mantan Ketum Oi)

Peneliti sebagai peserta atau

mengikuti acara dengan

mengamati, merekam, kemudian

menulis hal-hal penting.

3 Jumat, 5 April

2019

14.00 – 17.00

WIB

Kolong

Jembatan

Tebet (depan

Stasiun Tebet)

Pengajian mingguan

(Jumat dan Sabtu).

Susunan acaranya:

1. Mengaji (baca

tulis Al- Qur‟an)

2. Shalat Ashar

berjamaah di

masjid terdekat

3. Kajian yang

dibawakan oleh

Ust. Halim

Ambiya

- Peneliti hanya

observasi sambil

membantu mengajar

mengaji dengan anak-

anak

- Mengikuti shalat ashar

berjamaah

- Mendengarkan kajian

- Melihat situasi atau

keadaan kegiatan dan

sekitar lokasi

- Belum tahap

wawancara

Note:

1. Tanyakan kitab yang

dibahas saat kajian.

2. Persiapkan pedoman

wawancara untuk

narasumber.

4 Sabtu, 13

April 2019

14.00 – 17.00

WIB

Kolong

Jembatan

Tebet (depan

Stasiun Tebet)

Pengajian mingguan

(Jumat dan Sabtu).

Susunan acaranya:

1. Mengaji (baca

tulis Al- Qur‟an)

2. Shalat Ashar

berjamaah di

masjid terdekat

3. Kajian yang

dibawakan oleh

Ust. Halim

Ambiya

Jadi bentuk komunitas tasawuf

underground itu fleksibel dalam

artian semua relawan yang ingin

ikut berpartisipasi tinggal

gabung aja. Semuanya berawal

dari fanpage di facebook. Dan

soal makanan yang selalu

dibagikan di kolong saat

kegiatan pengajian Jumat dan

Sabtu itu merupakan dari

warung sekitar yang dengan

sukarela memberi. – Ulfa,

Page 164: TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS TASAWUF UNDERGROUND DI …

lxiv

Mahasiswi UHAMKA sebagai

relawan Tasawuf Underground.

5 27 April 2019

14.00 – 17.00

WIB

Kolong

Jembatan

Tebet (depan

Stasiun Tebet)

Mengobrol dengan teteh, habib,

dan nimbrung yg lain. Udah

mulai membaur sedikit-sedikit.

6 27 April 2019

Wawancara informan Wawancara dengan relawan di

komunitas tasawuf underground

7 25 Juni 2019 Wawancara informan Wawancara bersama anggota

komunitas tasawuf underground

(2orang) yang merupakan anak

jalanan juga.

8 26 Juli 2019 Kolong

Jembatan

Tebet (depan

Stasiun Tebet)

Kedatangan Wan Sehan

dan ada relawan

membagikan Al Quran

Terjemahan gratis

kepada anak-anak punk

dan jalanan.

Peneliti hanya mengikuti

kegiatan sehingga tidak ada

wawancara.

9 24 Agustus

2019

Kolong

Jembatan

Tebet (depan

Stasiun Tebet)

Acara “Layanan Hapus

Tato” kerja sama antara

Komunitas Tasawuf

Underground dengan

Islamic Medical Service

(IMS).

Wawancara dengan

informan Ibu Ile dan

Ulfa

Peneliti mengamati sekaligus

wawancara seperlunya saja.

Acara ini bekerja sama dengan

IMS yang para pendaftar peserta

layanan hapus tato sudah

mencapai 200 an orang. Namun

pada saat itu yang hadir puluhan

orang dan baru beberapa orang

yang sudah terdaftar kemudian

masuk tahap medical check up.

10 4 Oktober

2019

Masjid Dekat

Kolong Tebet,

Jakarta

Selatan

Wawancara dengan Ibu

Ani

Wawancara tentang pengalaman

TQN, ajaran-ajarannya, amalan-

amalannya, nilai-nilainya, dan

alasan bergabung di komunitas

tasawuf underground sekaligus

menjadi relawan dan pengurus.