thu rise ku m p pen yel eng gar a neg uni ver s uda …

34
BUMN UNTUK KAUM MARHAEN, PENYERTAAN MODAL NEGARA PROF. DR. IBRAHIM R. SH. MH. 081 238 159 93 [email protected] Makalah dan materi “DIALOG PUBLIK TATAKELOLA BUMN BAGI KESEJAHTERAAN RAKYAT” Dilaksanakan Pascasarjan Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Udayanan dan Pansus PT Pelindo II DPR RI, di Denpasar 8 November 2015 GRUP RISET HUKUM KEBIJAKAN NEGARA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BUMN UNTUK KAUM MARHAEN, PENYERTAAN MODAL NEGARA

PROF. DR. IBRAHIM R. SH. MH. 081 238 159 93

[email protected]

Makalah dan materi “DIALOG PUBLIK TATAKELOLA BUMN BAGI KESEJAHTERAAN RAKYAT”

Dilaksanakan Pascasarjan Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Udayanan dan Pansus

PT Pelindo II DPR RI, di Denpasar 8 November 2015

GRUP

RISETHUKUM

PENYELENGGAR

A NEGARAUNIVERSITA

S UDAYAN

A, DENPASAR

2015 GRUP RISET HUKUM KEBIJAKAN NEGARA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

1

BAB I. PENDAHULUAN

Eksistensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai

Amanah Usaha Pasal 33 UUD 1945 dan Pasal 33 UUD NRI 1945,

dan fondamen Pancasila sebagai philosofische grondslag, yang

berjiwa Statik Lekstar Dinamaik. Kajian ini, menggunakan logika pikir

ilmu, yaitu Logika Formal Aristoteles: Penalaran bertolak dari

pengetahuan yang sudah “dimiliki”, artinya bertolak dari apa yang

diketahui “benar” atau apa yang diketahui “salah”; yang menjadi

premis-premis sebagai dasar Konklus. Premis sebagai dasar

konklusi, harus benar, untuk membuat kalimat proposisi sebagai

kesimpulan. Aktivitas penalaran meliputi: menyusun proposisi-

proposisi yang menjadi premis dan dijadikan dasar penyimpulan.

Kalau penyusunan premis tidak tepat, maka tidak dapat dijadikan

dasar untuk menarik kesimpulan yang benar.

Berabuksi bahwa Teori dan praktik merupakan dua hal yang

berpasangan, tetapi, Teori tanpa Praktik, tidaklah lengkap, dan

praktik tanpa Teori, tidak akan pernah mapan. Undang Undang

dapat berlaku secara normal dan baik, harus memenuhi tiga syarat,

yaitu: filosofis, sosiologis, dan yuridis. Kemudian, norma yang

2

dilahirkan dari ketiga unsur tersebut, wajib merupakan hasil

pengkajian atau penelitian secara: (1). Filosofis, (2). Estetis, (3). Ilmu

pengetahuan, (4). Ekonomis, (5). Tool of social control, (6). Tool of

social engineering. Maka, saya akan mencoba mengurai secara

koperhensip, perhatikan Ban II berikut ini, berbicara Pancasila

sebagai philosofische grondlag negara, bukan pilar negara.

BAB II. PANCASILA PHILOSOFISCHE GRONDLAG

Memahami Pancasila sebagai Philosofische Grondlag negara.

Saya gunakan, pola pikir Logika Formal Aristoteles: Penalaran

bertolak dari pengetahuan yang sudah “dimiliki”, artinya, bertolak

dari apa yang diketahui “benar” atau yang diketahui “salah”. Tetapi

harus ingat, harus dijadikan satu kata dengan perbuatan dalam

kejujuran, yaitu: “JANGAN MENGATAKAN YA, ANDAI KATA,

ANDA AKAN MENGATAKAN, TIDAK”. Kajian, kaum intelektual,

wajib punya, ideolog sebagai kaum intelektual. Perhatikan, manusia

produk zaman yang menyimpang, yaitu: (1). Manusia FIR’AUN,

adalah penguasa yang korup, penindas dan diktator. (2). Manusia

3

HAMAN, adalah teknokrat yang membela tiran sebagai pelacur

intelektual. (3). Manusia BALAM, kaum rohaniawan yang

melegitimasi kekuasaan yang korup, membodohi rakyat. (4).

Manusia SENGKUNI, adalah kemana angin berembus, kesana dia

berlari dan memunyah, yang penting menguntung secara materi. (5).

Manusia QORUN, adalah kaum kapitalis yang rakus, penghisap

sumber kekayaan rakyat.

PROLOGI PANCASILA:

(1). Sila ke-1, hakekat: Allah/Tuhan, kontemplasi: Realitas

kebenaran yang terakhir, ada pada Tuhan Yang Maha Esa.

(2). Sila ke-2, hakekat: Manusia, kontemplasi: Manusia Indonesia

yang wajib ber-Tuhan.

(3). Sila ke-3, hakekat: Satu, kontemplasi: Satu wadah Negara

Kesatuan Indonesia.

(4). Sila ke-4, hakekat: Rakyat, kontemplasi: Demokrasi: the

governement from the people, by the people, for the people.

(5). Sila ke-5, hakekat: Adil, komtenplasi: Melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

4

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan

sosial (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).

JIWA STATIK LEKSTAR DINAMAIK PANCASILA

Manusia Pancasilais, wajib mengakui adanya realitas dan

kebenaran terakhir, adalah, ada pada Tuhan Yang Maha Esa:

1. Sila ke-1, ke-2, dan ke- 3, mengungkapkan tiga tingkatan

khirarki dari sistem referensi, yaitu Agama, Kemanusiaan,

dan Nasional sebagai Induk, tempat manusia Indonesia

mengabdikan diri dalam kehidupan dibumi.

2. Sila ke-4, menunjukkan landasan oprasional bagaimana

pengabdian terhadap ketiga sisten referensi diaktualisasikan

secara bersama demi kepentingan bersama. Hal itu, bisa

terjadi, apabila manusia Pancasila telah memiliki kesamaan

Paradigma dalam menentukan kebenaran.

3. Sila-ke 5, merupakan tujuan yang harus diperjuangkan,

hanya saja bisa dijamin, kalau keempat sila, dihayati dan

5

diamalkan sebagaimana mestinya, jika tidak, ya, ITU KRISIS

INGAT PANCASILA JADINYA., ITU KRISIS INGAT

PANCASILA JADINYA.

BAB III. NEGARA HUKUM NUSANTARA

Penjelasan UUD 1945, pada Sistem Pemerintahan Negara.

Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat).

Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak

berdasarkan atas kekuasaan belaka (machstaat), kemudian Pasal 1

ayat (3) UUD NRI 1945, menyebutkan “Negara Indonesia adalah

negara hukum”.

Demikian, pengaturan tentang negara hukum Indonesia di dua

UUD tersebut, tidak memberikan makna, hakekat lebih lanjut, sosok,

bentuk, hakekat, dan makna negara hukum yang dikehendaki

bangsa Indonesia, kalaupun banyak ahli yang telah mencoba

mengemukakan formulasi tentang negara hukum Indonesia. Oleh

sebab itu, saya mencoba merekonseptualisasi kembali negara

hukum Indonesia sebagai dasar pijakan dan platform, yang

merupakan perpaduan unsur antara rechtstaat, rule of law dan

6

volksgist bangsa Indonesia, yang dilakukan oleh Prof. Dr Soepomo,

salah satu the founding fathers bangsa, tetapi, belum sempat

selesai, keburu bangsa Indonesia merdeka. Tetapi, embrionya,

dapat dilihat pada Penjelasan UUD 1945 yang merupakan konsep

yang dibuat Soepomo, dan memaknai rechtstaat dalam artian

adalah negara berdasarkan atas hukum. Adapun hasil

rekonseptualisasinya, berikut:

1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia,

2. Supremacy of law,

3. Equality before the law,

4. Adanya pembagian kekuasaan berdasarkan trias politika,

5. Setiap tindakan pemerintah berdasarkan undang-undang,

6. Adanya peradilan yang bebas dan merdeka,

Hasil rekonseptualisasi tersebut, untuk menjadi pijakan dan

sebagai negara hukum Indonesia, saya telah menstrukturkan

kembali, ajaran negara hukum Indonesia, yang saya sebut sebagai,

Negara Hukum Nusantara (Ibrahim R. 2003), berikut:

1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia berdasarkan

ideologi bangsa,

7

2. Kedudukan yang sama dalam hukum bagi setiap warga

negara,

3. Pelaksanaan pemerintah berdasarkan konstitusi dan

dilaksanakan dengan undang-undang,

4. Pembagian kekuasaan berdasarkan trias politika,

5. Adanya peradilan yang bebas dan merdeka,

6. Adanya kode moral dan akhlak, yang melahirkan karakter

bangsa dan negara.

DIALOG BUNG KARNO DAN SOEPOMO

Kata Bung Karno pada Soepomo: met juristen, geen

revolutie maken (dengan Sarjana Hukum, kita tidak bisa berevolusi).

Jawaban Soepomo: zonder juristen, geen revolutie gelegaliceered

(tanpa Sarjana Hukum, bagaimna revolusi diakui atau legal).

Ar Rad ayat (15), Hanya kepada Allah, bersujud semua

mahluk, yang ada di langit dan bumi, baik karena taat, maupun

terpaksa, mereka bersujud bersama bayang bayang pagi dan

petang

8

BAB IV. UNDANG UNDANG DASAR

PASAL 33, UUD 1945,

Ayat (1), Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Ayat (2), Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara

dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai

negara

Ayat (3), Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Pasal 34, UUD 1945, Fakir miskin dan anak-anak terlantar

dipelihara oleh negara

Pasal 27 UUD 1945:

Ayat (1), Segala warga negara bersamaan kedudukannya di

dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung

hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya.

Ayat (2), Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

9

PASAL 33, UUD NRI 1945:

Ayat (1), Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Ayat (2), Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara

dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai

negara

Ayat (3), Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Ayat (4), Perkonomian nasional diselenggarakan berdasarkan

atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersaan,

efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

nasional.

Ayat (5), Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal

ini diatur dalam undang-undang

10

Pasal 34, UUD NRI 1945

Ayat (1), Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh

negara

Ayat (2) , Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi

seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang

lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat

kemanusiaan

Ayat (3), Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas

pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang

layak

Ayat (4), Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal

ini diatur dengan undang-undang

Pasal 27 UUD NRI 1945:

Ayat (1), Segala warga negara bersamaan kedudukannya di

dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung

hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya.

11

Ayat (2), Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

Ayat (3), Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam usaha pembelaan negara

Landasan konstitusional dan oprasional bidang usaha negara,

adalah Pasal 33, Pasal 34, dan Pasal 27, dalam bentuk Public

Utilities dan Public Service.

BAB V. BUMN - BUMD

TEORI BENTUK BADAN USAHA MILIK NEGARA.

Bentuk badan usaha negara, yang akan menjangkau seluruh

kepentingan usaha negara, dari kehidupan anak bangsa, strata

kaya, strata menengah, dan strata miskin (marhaen). Maka,

sekmen pasar bisnis negara, wajib dibagai dalam tiga klaster, ketiga

klaster itu menunjukan: (1). Status hukum dan badan hukumnya, (2).

Keuangan dan penyertaan modal, (3). Pertanggung jawabannya,

(4). Bidang usaha: public utilities, public service, dan profit. Untuk

menampung kepentingan anak bangsa, maka, harus masuk ke

dalam tiga badan usaha milik negara, yaitu:

12

1. Department Agency - Departement Government Enterprise -

Perusahaan Jawatan (Perjan).

2. Public Corporation - Statutory Public Corporations –

Perusahaan Umum (Perum)

3. State Company - Comercial Companies – Perusahaan

Perseroan (Persero)

4. Atau bentuk lain, selain tersebut di atas.

DEPARTMENT AGENCY - DEPARTEMENT GOVERNMENT

ENTERPRISE

Standar dan sosok Departement Agency-Departement

Government Enterprise-Perusahaan Jawatan (Perjan), berikut:

1. Berlaku hukum publik dan bagian langsung dari suatu

departemen/instansi pemerintah,

2. Makna usaha adalah public service (pengabdian dan

pelayanan pada masyarakat)

3. Mempunyai hubungan hukum publik (publiek rechtelijk

verhouding), jika terjadi tuntutan, maka, kedudukannya

sebagai pemerintah atau seizin pemerintah

13

4. Menggunakan manajemen perusahaan dan pelayanan

kepada umum secara baik dan memuaskan

5. . Setiap subsidi yang diberikan kepada masyarakat, selalu

dapat diketahui dan dapat dicatat atau dibukukan, yang

diterima berupa potongan harga atau mungkin pembebasan

sama sekali dari pembayaran.

6. Anggaranya, masuk dalam APBN/APBD, dan muncul pada

setiap tahun anggaran

7. Hubungan usaha antara pemerintah dan yang dilayani, harus

selalu berdasarkan atas hukum bisnis, sekalipun ada

bantuan dan subsidi, dinyatakan secara tegas

8. Apa yang seharusnya dibayar kepada negara harus

dinyatakan dalam tanda pembayaran, seperti yang tertulis

pada karcis atau nota

9. Usaha dijalankan dengan syarat efisien, efektivitas, dan

ekonomis

10. Jumlah uang yang harus dibayarkan, dinyatakan secara

jelas persentasenya atau tidak membayar

11. Mempunyai dan mendapatkan fasilitas negara

14

12. Dipimpin oleh seorang Kepala, merupakan bawahan suatu

departemen/instansi pemerintah

13. Pegawainya adalah pegawai negeri

14. Pengawasan dilakukan secara khirarki dan fungsional

PUBLIC CORPORATION - STATUTORY PUBLIC CORPORATIONS

Standar dan sosok Public Corporation-Statutory Public

Corporations-Perusahaan Umum (Perum), berikut:

1. Berstatus Badan Hukum dan diatur berdasarkan undang-

undang,

2. Dipimpin oleh seorang Direksi.

3. Hubungan hukum diatur dalam hukum keperdataan (privaart

rechtelijk).

4. Modal seluruhnya dimiliki negara, dari kekayaan negara yang

dipisahkan.

5. Dapat memperoleh dana dari kredit dalam dan luar negeri

atau dari obligasi

6. Mempunyai nama dan kekayaan sendiri,

15

7. Makna usahanya adalah melayani kepentingan umum

(produksi, distribusi, dan konsumsi).

8. Usaha dilakukan dengan prinsip efisien, efektivitas, dan

economi cost-accounting principles and management

effectiveness)

9. Secara finansial harus dapat berdiri sendiri, kecuali ada

politik pemerintah, mengenai tarif dan harga, akan diatur

melalui subsidi pemerintah

10. Berbentuk adalah pelayanan (service)

11. Bergerak dibidang jasa Vital (public utilities).

12. Pemerintah boleh menetapkan bahwa beberapa usaha yang

bersifat public utility,

13. Bebas bergerak seperti perusahaan swasta lainnya,

mengadakan perjanjian, kontrak,dan hubungan hukum

dengan perusahaan lain.

14. Dapat dituntut dan menuntut.

15. Pegawai adalah pegawai perusahaan negara, yang diatur

dalam ketentuan tersendiri, diluar ketentuan yang berlaku

bagi pegawai negeri

16

16. Organisasi, tugas, wewenang, dan tanggungjawab, dan cara

bertanggungjawab diatur secara khusus, sesuai dengan

undang-undang pembentukannya

17. Karena bidang usaha public utility, bila dipandang perlu

untuk kepentingan umum, politik tarif dapat ditentukan oleh

pemerintah

18. Laporan perusahaan tahunan, memuat neraca untung-rugi

dan neraca kekayaan yang disampaikan kepada Pemerintah

dan Dewan Perwakilan Rakyat

STATE COMPANY - COMERCIAL COMPANIES

Standar dan sosok State Company- Comercial Companies-

Perseroan Terbatan (Persero), berikut

1. Perusahaan Perseroan (state company), hubungan usaha

diatur berdasarkan hukum privaart

2. Statusnya adalah badan hukum perdata, yang berbentuk

Perseroan Terbatas

3. Dipimpin seorang Direksi dan tidak memiliki fasilitas negara

17

4. Modal seluruhnya atau sebagian milik negara, dari kekayaan

negara yang dipisahkan.

5. Mana usahanya untuk memupuk keuntungan dan

keuntungan

6. Pelayanan dan pembinaan organisasi yang baik, efektif,

efisien, dan ekonomis

7. Pelayanan umum yang baik, memuaskan, dan memperoleh

laba atau tidak boleh rugi, dengan alasan apapun.

8. Dimungkinkan adanya joint atau mixedenterprise dengan

swasta (nasional/asing), adanya penjualan saham

perusahaan milik negara

9. Status pegawai adalah pegawai perusahaan biasa

10. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham.

11. Intentitas medezeggenschap terhadap perusahaan,

tergantung besarnya jumlah saham yang dimiliki berdasarkan

perjanjian pemerintah dengan pihak lain.

18

BAB VI. SEJARAH BUMN

Istilah populer badan usaha negara Indonesia, adalah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) –

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).. Bagaimana makna, hakekat,

usaha, dan sistem BUMN, BUMD, BUMDES, masih banyak

persoalan dan hampir-hampir tidak berkonstribusi pada pemerintah,

jika dilihat dari besarnya Modal yang dikelola, dengan laba atau

konstribusil yang dihasilkan. Pada kesempatan ini, saya hanya

uraikan sedikit historikal, untuk melihat masal lalu, masa kini,

menuju masa depan. Untuk itu, kita tidak mengubah masa depan,

tetapi, kita harus merubah masa lalu kita, jika, mau mencapai visi

dan misi BUMN-BUMD-BUMDES.

Historikal frofil BUMN, berikut:

BUMN GENERASI PERTAMA

1. 1945-1953: masa revolusi perjuangan dan Komprensi Meja

Bundar, dapat disebut BUMN Generasi Pertama

19

2. 1953-1959: masa demokrasi liberal dan UUDS 1950: Bank

Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bapindo, Garuda, PELNI,

Semen Gresik

BUMN GENERASI KEDUA

3. 1959-1967: masa etatisme dan sosialisme, BUMN Eks

Nasionalisasi Perusahaan Belanda.

4. 1967-1974: masa de-etatisme, PMA/PMDN, rasionalisasi

BUMN, Swastanisasi eks Belanda dan porsi swasta

membesar.

BUMNGENERASI KETIGA

5. 1974-1982: masa Neo-etatisme the Dutch Disease Proteksi

Instant Industry, Pertamin sebagai Godfathers dan benih

Konglomerat Swasta

BUMN GENERASI KEEMPAT

6. 1982-1990: masa De-etatisme II, Deregulasi dan

Debirokratisasi. Quasi BUMN/BUMD dan Swastanisasi

7. 1990-Sekarang: masa Demokratisasi, GATT/WTO, APEC, AFTA, MEA

20

BAB VII. UU BUMN NOMOR 19 TAHUN 2003

UU Nomor 19 Tahun 2003, mengenal dua macam BUMN:

PUBLIC CORPORATION dan STATE COMPANY. Negara Republik

Indonesia yang menganut ekonomi kerakyatan, maka perlu dan

wajib, ada BUMN yang DEPARTMENT AGENCY. Jadi, sesuai

dengan tujuan bangsa Indonesia bernegara, yang termuat dalam

Alinea ke-4 UUD 1945 dan UUD NRI 1945.

Alinea ke-4: Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu

pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa

dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka

disusunlah kemerdekaan, kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam

suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan

rakyat dengan berdasar kepada ...... PANCASILA

Kenapa diperlukan BUMN: DEPARTMENT AGENCY, PUBLIC

CORPORATION, dan STATE COMPANY. Dasar filosofis dan

21

sosiologisnya: Aline ke-4 UUD NRI 1945, Pasal 33, Pasal 34, Pasal

27, dan Pasal 28.

Jika, BUMN dijadikan pilar badan usaha negara untuk

kesejahteraan rakyat berdasarkan Pasal 33 UUD NRI 1945, maka,

DPR harus segera tata ulang UU BUMN NOMOR 19 TAHUN 2003,

untuk mempertegas dan tanggung jawab BUMN Profit, BUMN Public

Utility, BUMN Public Servis

BAB VIII. KEPENTINGAN UMUM DAN PELAYANAN PUBLIK

KEPENTINGAN UMUM

Berbicara kepentingan umum, telah saya memberikan

pengertian dan strukturkan dalam buku saya “Prosepek BUMN dan

Kepentingan Umum”. Tolok ukur dan struktur kepentingan umum,

yang dikehendaki Pasal 33 UUD 1945, adalah kepentingan

pemerintah, kepentingan masyarakat, dan kepentingan antar

bangsa atau identik dengan kepentingan negara Kesatuan Republik

Indonesia. Peranan BUMN/BUMD sebagai penyelenggara

kepentingan umum, semakin kurang jelas, ketika UU No. 19 Tahun

22

2003, hanya mengakui bentuk BUMN PUBLIC CORPORATION,

dan STATE COMPANY PUBLIC CORPORATION, dan STATE

COMPANY, dan UU No. 19 Tahun 2003, tidak memberikan

pembedaan antara kedua bentuk itu. Seharusnya, dibedakan,

karena akan behubungan dengan Penyertaan Modal Negara dan

Pertanggung Jawaban dari BUMN, sesuai dengan bentuknya.

PELAYANAN PUBLIK

Pelayanan publik berkaitan dengan tingkat korupsi. Bank

Dunia menerbitkan laporan, berjudul: Doing Business 2016:

Measuring Regulatory Quality and Efficiency. Tehadap 189 negara

yang ada:

1. Singapura, berada pada posisi nomor satu dari 189 negara,

sebagai negara yang paling bersahabat untuk berbisnis (the

most friendly in doing business) di tahun 2016

2. Selanjutnya: Selandia Baru, Denmark, Korea Selatan,

Hongkong, Inggris, dan Amerika serikat

3. Negara Indonesia, berada dimana ...... ?

23

The Rule of Law Index 2015, menempatkan empat negara

yang punya posisi tertinggi di dunia, yaitu Denmark, Norwegia,

Finlandia. Sementara Indonesia menempati urutas ke-52, dibawah

Singapura menempati urutan ke-9, Jepang di posisi ke-13, dan

Malaysia diposisi ke- 39

BAB IX. PENYERTAAN MODAL NEGARA

PMN DI APABN TAHUN 2016

Media Kompas (3/11/2015) membuat judul “DPR Tunda PMN,

BUMN Cari Strategi Proyek Insfrastruktur Terganggu”. Tabel BUMN

penerima penyertaan modal di APBN 2016, yaitu:

1. PT PLN ................................................. Rp. 10.Trilyun

2. PT Sarana Multi Infrastruktur ............... Rp. 5 Trilyun

3. PT Hutama Karya ................................. Rp. 3 Trilyun

4. PT Wijaya Karya ..................................... Rp. 3 Trilyun

5. PT Pembangunan Perumahan ............ Rp. 2 Trilyun

6. Perum Bulog .......................................... Rp. 2 Trilyun

7. PT Jasa Marga ...................................... Rp. 1,25 Trilyun

24

8. PT Angkasa Pura II ................................ Rp. 2 Trilyun

9. PT Penjaminan Infrastuktur Indonesia .. Rp. 1 Trilyun

Penyertaan Modal Rp. 50 Milyar pada PT Jamkrida Bali, ikut

ikutan di ganjal DPRD Provinsi Bali.(NB 4/11/2015), kalaupun

akhirnya disetujui.

Jika, benar berita di media massa tersebut, bahwa BUMN

mengancam, bila tidak ada Penyertaan Modal Negara (PMN),

maka, akan mengambil pinjaman Bank dari Bank Jerman, Bank

Prancis, Bank Tiongkok. Ancaman BUMN tersebut, suatu yang

sangat serius, Publik tidak tahu, kenapa, begitu serius ancaman

dari BUMN. Apakah BUMN itu sedang menjalankan ajaran NEO

LIBERAL.

NEO LIBERAL

Tahun 1984, terjadi krisis ekonomi di Brasil, Argentina, dan

Mexico, maka, IMF, Bank Dunia, Departemen Keuangan Amerika

Serikat melakukan diskusi untuk itu. Dari hasil diskusi, ditemukan,

10 macam obat generik yang harus diresepkan atau

direkomendasikan bagi negara berkembang yang sedang dilanda

25

krisis keuangan. Kemudian, terjadi kresis lagi tahun 1994, makin

mantaplah ajaran ini menjadi NEO-LIBERALISME yang formulanya

diungkapkan oleh John Williamson, yaitu:

1. Disiplin fiskal (Fiscal austerity) pemerintah harus menjaga

anggaran supaya surplus, jika sisi fiskal tertekan hebat,

masih bisa ditoleransi mengalami defisit, asal tidak lebih dari

dua persen terhadap Produk Domistik Bruto

2. Belanja pemerintah (APBN) sebaiknya diprioritaskan untuk

memperbaiki distribusi pendapatan. Pemerintah disarankan

untuk membiayai proyek untuk menaikan pendapatan

kelompok miskin

3. Sektor fiskal (perpajakan) perlu direformasi, terutama dengan

perluasan obyek pajak dan wajib pajak (broaden the base).

4. Sektor finansial perlu diliberalisasikan, para penabung harus

tetap mendapatkan suku bunga riil positif (positive real

interest rate) dan hindari perlakuan suku bunga khusus

kepada debitor tertentu

5. Dalam hal penentuan kurs mata uang, sayogyanya dilakukan

dengan mempertimbangkan daya saing dan kridebilitas kurs

26

yang terlalu kuat, seolah-olah kridibel, tetapi tidak membantu

daya saing produk eksport, sebaliknya, jika kurs terlalu

lemah, krebidilitas perekonomian akan runtuh

6. Perdagangan sebaiknya diliberalisasikan, pemerintah harus

menghapus berbagai hambatan yang bersifat kuantitatif agar

arus perdagangan bisa lancar dan efisiensi .

7. Hendaknya investasi asing tidak didiskriminasikan.

Perlakukan investasi asing sama dengan domistik, karena

keduanya sama-sama diperlukan untuk mendorong

perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan

8. BUMN,sayogyanya diprivatsisasi. Tujuan untuk menaikkan

efisiensi dan membantu pembiayaan defisit APBN

9. Lakukan deregulasi atau hilangkan segala macam bentuk

restreksi atau berbagai hambatan bagi perusahaan baru yang

hendak masuk ke pasar, buatlah iklim kompetensi di pasar

10. Pemerintah perlu menghormati dan melindungi hak cipta agar

menimbulkan iklim inovatif

Pada saat ini, 20 BUMN yang menambah modal melalui

penerbitan saham, dan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek

27

Jakarta, nilai kapitalisasinya Rp. 1.130,78 Trilyun. Saya jadi teringat

hasil penelitian saya tahun 1996, dari 164 BUMN waktu itu, merugi

dan merugi

BAB X. MIMPI RAKYAT PADA BUMN

Mimpi the founding fathers terhadap BUMN diletakan pada

Jiwa dan Karakter Pasal 33, Pasal 34, dan Pasal 27 UUD 1945,

sesuai dengan Jiwa Statik Lekstar Dinamik Pancasila, kemudian

berada pada BUMN: DEPARTMENT AGENCY, PUBLIC

CORPORATION, dan STATE COMPANY

MUD ORDE BANGSA INDONESIA

Anak Bangsa Mimpi, Mud Orde Bangsa, adalah suatu masa

yang membentuk tahap hidup dan kehidupan suatu bangsa dan

negara (Indonesia). Untuk Indonesia, saya bagi menjadi Empat Mud

Orde:

1. Mud Orde Nasionalisme dan Kebangsaan, tahun 1908, 1928,

dan 1945, melahirkan sebuah bangsa dan merdeka:

28

Proklamasi 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56

Jakarta

2. Mud Orde Karakter Building: Tahun 1945-1967, disebut masa

Orde Lama, masa pemerintahan Presiden Soekarno.

3. Mud Orde Pembangunan: Tahun 1967-1998 (Orde Baru =

Soeharto) dan 1998-2015 (orde reformasi = BJ Habibie 1998-

1999; Abdurahman Wahid 1999-2001; Megawati Soekarmo

Putri 2001-2004; Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014).

4. Mud Orde Nusantara: Di mulai dari pemerintahan Presiden

Joko Widodo 2015-2019.

BAB XI. REFERENSI

Baron De Montesquieu, 1949, The Spirit of the Law, Translated by Thomas Nugent, Hafner Press A Division of Macmillan Publishing Co, INC, New York, Collier Macmillan Publishers London.

Dicey, A.V, 1971, An Introduction to The Study of The Law of The

Constitution,English Language Book Society and Macmillan.

29

Ibrahim R, 1997, Prospek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kepentingan Umum, Citra Aditya, Bandung

Ibrahim R, 2003, Sistem Pengawasan Konstitusional Antara Kekuasaan Legislatif dan Eksekutif Dalam Pembaruan Undang Undang Dasar 1945, Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung

Ibrahim R, 2007, Landasan Filosofis dan Yuridis Keberadaan BUMN: Sebuah Tinjauan, Jurnal Hukum Binis, Volume 26 No. 1 Tahun 2007

Ibrahim R, 2011, Sistema Filsafati Pancasila, Makalah Seminar Nasional dengan Tema: Refitalisasi Pendidikan Pancasila Dalam Kurikulum Disetiap Jenis dan Jenjang Pendidikan AGDPP Daerhan Bali, Kerjasama Unud, Undiksha, AGDPP, 28 Mei 2011 di Singaraja.

John Locke, 1960, Two Treatises Of Civil Government, London J.M.

Dent & Sons Ltd New York E.P. Dutton & CO INC. Kompas, 2015, DPR Tunda PMN, BUMN Cari Strategi Proyek

Infrastruktur Terganggu, Kompas, 3 November 2015 Kompas, 2015, BUMN Diminta Revaluasi Aset, Pemerintah

Pertimbangkan Skenario Terburuk Untuk PMN 2016, Kompas, 4 November 2015

Notonagoro, 1974, Pancasila Dasar Falsafah Negara, CV.

Pantjoran Tujuh, Jakarta

30

Nusa Bali, 2015, Golkar dan PDIP Bertarung Di Anggaran, Penyertaan Modal Rp. 50 Milyar di PT Jamkrida Pun Diganjal, Nusa Bali, 4 November 2015

Paul-Heinz Koesters, 1987, Tokoh-Tokoh Ekonomi Mengubah

Dunia Pemikiran-Pemikiran Yang Mempengaruhi Hidup Kita, Gramedia, Jakarta.

Thomas Kunh, 1970, The Structure of Scientific Revolution, The

University of Chicago Press, All Rights Reserved. Pranarka, A.M.W, 1985, Sejarah Pemikiran Tentang Pancasila,

CSIS, Jakarta Richard Tarnas, 1991, The Passion of the Western Mind

Understanding the Ideas That Have Shaped Our World View, Library of Conggres Catalog Card Number, United States of Amerika

Slamet Sutrisno (peny), 1986, Pancasila Sebagai Metode, Penerbit

Liberty, Yogyakarta. Soediman Kartohadiprodjo, 1976, Beberapa Pemikiran Sekitar

Pancasila, Penerbit Alumni, Bandung. Soediman Kartohadiprodjo, 1976, Pancasila dan/dalam Undang

undang Dasar 1945, Penerbit Binacipta, Bandung.

31

Soekarno, 1961, Pedoman Untuk Melaksanakan Amanat Penderitaan rakyat, Jilid I dan II, Penerbit Permata, Surabaya

Soekarno, 1963, Sarinah: Kewajiban Wanita Dalam Perjuangan Republik Indonesia, Panitia Penerbit Buku-buku Karangan Presiden Soekarno, Jakarta.

32

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. 1

BAB II. PANCASILA PHILOSOFISCHE GRONDLAG ................ 2

Plologia Pancasila ................................................................ 3

Jiwa Statik Lekstar Dinamik Pancasila ................................. 4

BAB III. NEGARA HUKUM .......................................................... 5

Dialog Bung Karno Dan Soepomo ....................................... 7

BAB IV. UNDANG UNDANG DASAR ......................................... 8

Pasal 33 Uud 1945 .............................................................. 8

Pasal 33 Uud Nri 1945 ......................................................... 9

BAB V. BUMN – BUMD .............................................................. 11

Teori Badan Usaha Milik Negara ........................................ 11

Department Agency ........................................................... 12

Public Corporation ............................................................... 14

State Company ................................................................... 16

BAB VI. SEJARAH BUMN ......................................................... 18

BUMN Generasi Pertama ................................................. 18

33

BUMN Generasi Kedua ...................................................... 19

BUMN Generasi Ketiga ..................................................... 19

BUMN Generasi Keempat ................................................ 19

BAB VII. UU BUMN NOMOR 19 TAHUN 2003 ......................... 20

BAB VIII. KEPENTINGAN UMUM DAN PELAYANAN

PUBLIK ....................................................................................... 21

Kepentingan Umum ........................................................... 21

Pelayanan Publik .............................................................. 22

BAB IX. PENYERTAAN MODAL NEGARA ................................ 23

PMN dI APBN Tahun 2016 ................................................. 23

Neo Libral ............................................................................ 24

BAB X. MIMPI RAKYAT PADA BUMN ....................................... 27

Mud Orde Bangsa Indonesia ............................................ 27

BAB XI. REFERENSI ............................................................... 28