thorax anak utk bkpm 2010
TRANSCRIPT
INTERPRETASI X - FOTO TORAKS ANAK
INTERPRETASI X-FOTO TORAKS
1. LABEL• Nama • Umur • Jenis kelamin• Tempat pemeriksaan• Tanggal pemeriksaan
2. ORIENTASI• Marker Kanan / kiri• Simetris • Posisi pasien
3. KUALITAS• Tepi vertebra terlihat jelas (superposisi dengan bayangan jantung)
RSU. Dr. KariadiAn. Rahma/ 1 th 3 bl/ P. 27 Oktober 2007563245 L
RSU. Dr. KariadiAn. Rahma/ 1 th 3 bl/ P27 Oktober 2007563245 L
simetris
asimetris
PENILAIAN MELIPUTI :
1. TULANG• Skapula• Humerus dan sendi bahu• Klavikula• Kosta • Vertebra
INTERPRETASI X-FOTO TORAKS
1.SOFT TISSUE• Leher• Dinding toraks• Mediastinum• Identifikasi Trakhea : letak, deviasi +/-
Bifurcatio : neonatus Th. III-IV
INTERPRETASI X-FOTO TORAKS
3. DIAFRAGMA• Normal , kanan lebih tinggi• Level : kosta kanan VIII-IX posterior• Kontur• Sudut kostofrenikus
4. JANTUNG• CTR (pada neonatus sampai 60%)• Konfigurasi• Pembesaran ruang jantung +/-
INTERPRETASI X-FOTO TORAKS
5. PARU• Aerasi • Corakan bronkhovaskuler• Densitas abnormal
TEKNIK RADIOGRAFI
Anteroposterior (AP) & Posteroanterior (PA)
Lateral
Right Lateral Decubitus (RLD)
PROYEKSI FOTO :
AP LATERAL
TEKNIK RADIOGRAFI
TEKNIK RADIOGRAFI
Right Lateral Decubitus (RLD)
Proyeksi tambahan untuk menilai adanya efusi pleura dekstra,
Menilai PEI (pleural effusion Index)
TEKNIK RADIOGRAFI
PEI = a
bX 100 %
Pleural Effusion Index
X-FOTO TORAKS NORMAL
“CHILDREN ARE NOT SMALL ADULTS”
X-FOTO TORAKS NORMAL
Menilai aerasi paru adalah bagian penting dari interpretasiInspirasi yang cukup diafragma setinggi kosta VI anterior
Adequate inspiration
Age of child Optimum inspiration
-3 years 8 posterior ribs
3-7 years 9 posterior ribs
> 8 years 10 posterior ribs
Swischuk: judging the degree of inspiration on a chest filmin an infant/very young child is probably never will be
X-FOTO TORAKS NORMAL
Menilai densitas – lihat paru dalam 3 zona atas , tengah dan bawah
Bandingkan kedua paru adakah perbedaan ?
Kelainan di paru : Lusen atau opak ?
X-FOTO TORAKS NORMAL
THYMUS NORMAL
Kelainan paru
Bisa berupa :
Opasitas : Homogen (pneumonia, atelektasis, effusi, oedem)
Patchy / inhomogen ( Bronkhopneumonia, oedem)
Lusensi : Pneumotoraks, abses, bronkhiektasis, pneumatocele, bulla, kavitas
OPASITAS HOMOGEN
KONSOLIDASI
KOLAPS
EFUSI PLEURA
Normal : air space (alveolar) lusen
Konsolidasi air space terisi oleh cairan lebih dense
Cairan : transudat, darah, pus
Volume segmen yang terkena tidak berubah
Hilangnya batas struktur di dekatnya (silhouette sign) , batas jantung atau diafragma membantu mengidentifikasi lobus yang terkena
KONSOLIDASI
OPASITAS HOMOGEN
Opasitas pada lobus superior paru kanan
Tidak ada volume loss fissura horisontal posisi normal
Air Bronchogram sign
Pneumonia lobus superior kanan
OPASITAS HOMOGEN
Konsolidasi pneumonia : tergantung tahapan perkembangannya
Air bronchogram
Kolaps lobus superior kanan
OPASITAS HOMOGEN
KOLAPS
“LOSS OF VOLUME”PERGESERAN STRUKTUR DI SEKITARNYA KE ARAH LESI
OPASITAS HOMOGEN
EFFUSI PLEURA
Kumpulan cairan di cavum pleura
Terlihat di daerah sinus kostofrenikus dan fissura interlobar bila jumlah sedikit
Fissura pada bayi dapat terlihat, bila tebal > 1 mm abnormal
Karakteristik infiltrat pulmoner
ALVEOLAR
INTERSTITIAL
CAMPURAN
Karakteristik infiltrat pulmoner
ALVEOLAR
Berat : bila diffuse umumnya bilateral, airbronchogram (+)
Sedang : konsolidasi segmental atau lobar
Ringan : bercak (patchy), batas tak tegas
Karakteristik infiltrat pulmoner
INTERSTITIALDiscrete, umumnya bilateral, infiltrat reticular atau reticulonodular
CAMPURANFelson : “ I don’t know” pattern
TB PRIMER
Lesi jaringan interstitial paru lesi exudative parenkim paru (Gohn focus)
Fokus konsolidasi pneumonic diameter beberapa mm.Umumnya di bawah pleura perifer paru atau di dekat hilus
Umumnya lesi menyebar ke kelenjar limfonodi hilar ipsilateral, tempat yang pertama terjadi fibrosis dan kalsifikasi (membentuk Ranke complex)
Dapat terjadi fibrosis dan/atau kalsifikasi serta menjadi sumber penyebaran infeksi
Peripheral Gohn lesion
TB PRIMER
PEMBESARAN KGB
Kel. Hilus membesar
LateralAP
Consolidation Lobar Pneumonia
Adenopathy
Middle Lobe Syndrome
Pleural effusion
Cavitary tuberculosis
TB PRIMER
PENYEBARAN MILIER DAN BRONKHOGEN
KALSIFIKASI
TB PRIMER
PENYEBARAN MILIER
TB PRIMER
INFEKSI VIRUS
Penyebab paling sering adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV)Paling sering < 2 th. Pada bayi dan anak umur muda, cenderung mengenai small airways.Terjadi : inflamasi peribronkhial
Oedem Spasme intraluminal sloughed cell dan debris
obstruksi
• Penebalan dinding bronkhus• Perihiler linear streaks dan ring shadows• Dirty chest appearance• Hiperinflasi diafragma tampak mendatar
Gb. Radiologi :
INFEKSI VIRUS
Common (under 2 yr)
Most common
Common
Rare
Rare
Bronchiolitis
Bronchitis(parahilar peribronchial)
Parahilar peribronchialwith
atelectasis
Reticulonodular(interstitial)
Hazy lung(interstitial)
Viral lower tract infection : radiographic pattern
BRONCHIOLITIS
Infiltrat +
Infiltrat -
Diafragma mendatar
Diafragma mendatar
INFEKSI VIRUS
KASUS
An,15 bl, L, demam, batuk dan takhipnea
KASUS
Infiltrat pada lobus medius dan lobus bawah paru kanan.
Infiltrat terlihat di lobus medius kanan.
Pada foto lateral tampak juga di inferior ,superposisi dengan vertebra
Paru tampak hiperaerasi
KASUS
An,15 bl, L, demam, batuk dan takhipnea
bayi 2 bl, laki-laki, sesak napasauskultasi : suara napas kedua paru berkurang. Retraksi berat
KASUS
Hiperlusensi paru kiri
Pergeseran mediastinum dan jantung ke kanan
Kongenital lobar emfisema.
bayi 2 bl, laki-laki, sesak napasauskultasi : suara napas kedua paru berkurang. Retraksi berat
KASUS
An. 7 th, laki-laki, batuk, demam tinggi
KASUS
An. 7 th, laki-laki, batuk, demam tinggi
KASUS
Lesi bulat di paru kiri bawahDinding tebal
ABSES
By. 5 hr, severe distress respiratory, pemasangan ET
KASUS
By. 5 hr, severe distress respiratory, pemasangan ET
KASUS
Kolaps paru kiri Ujung distal ET masuk main bronchus kanan
An. 16 bl, batuk dan sesak
KASUS
Kesuraman homogen, lobus superior paru kanan
Fissura minor terangkat
Deviasi trakhea ke kiri
Atelektasis lobus superior paru kanan
An. 16 bl, batuk dan sesak
KASUS
An. 11 th, L, sesak dan batuk
KASUS
Atelektasis lobus bawah paru kiri
An. 11 th, L, sesak dan batuk
KASUS
Kesuraman homogen batas tegas superposisi dengan bayangan jantung
Anak laki-laki, 10 th, datang ke ugd dengan batuk, sesak dan demamAuskultasi : suara napas paru kiri sangat berkurang
KASUS
Kesuraman homogen paru kiriPergeseran mediastinum ke kiriAir bronchogram sign pada bronkhus utama kiri
Atelektasis paru kiri akibat obstruksi diBronkhus utama kiri.
Anak laki-laki, 10 th, datang ke ugd dengan batuk, sesak dan demamAuskultasi : suara napas paru kiri sangat berkurang
KASUS
Anak perempuan, 18 bl, sesak, batuk, demamRonkhi dan wheezing
KASUS
Foto lateral : tampak wedge shape density superposisi dengan bayangan jantung
Atelektasis lobus medius
Anak perempuan, 18 bl, sesak, batuk, demamRonkhi dan wheezing
KASUS
Ilustrasi diagram Atelektasis lobaris
Bayi 5 mgg, demam dan batuk, distress respiratory beratDipasang ventilator mekanik
KASUS
Tampak area lusensi yang mengelilingi jantung
Pneumomediastinum
Bayi 5 mgg, demam dan batuk, distress respiratory beratDipasang ventilator mekanik
KASUS
Kasus : Anak laki-laki, 9 th, demam, pusing, mual dan batuk
KASUS
Opasitas bentuk bulat pada parakardial kanan
Round pneumonia
Kasus : Anak laki-laki, 9 th, demam, pusing, mual dan batuk
KASUS
Kasus : By. 2bl, P, wheezing
KASUS
Diafragma mendatar bilateral hiperaerasi
Diameter AP bertambah
Corakan vaskuler perihiler meningkat
Viral infection Bronkhiolitis
Kasus : By. 2bl, P, wheezing
KASUS
An. 15 bl, L, demam dan batuk
KASUS
Bercak pada paru kanan atas superposisi dengan skapula
Bronkhopneumonia
An. 15 bl, L, demam dan batuk
KASUS
By. 6 mgg, demam dan gejala flu
KASUS
Hiperaerasi paru diafragma mendatar
Kesuraman pada segmen posterosuperior kanan
Hiperaerasi paru dengan kesuraman pada segmen Posterosuperior pneumonia
By. 6 mgg, demam dan gejala flu
KASUS
An. 15 bl, L, demam dan batuk
KASUS
Bercak pada lobus bawah paru kiri
Foto lateral tampak superposisi dengan vertebra
Pneumonia segmental, bagian posterior lobus bawahParu kiri
An. 15 bl, L, demam dan batuk
KASUS
TERIMA KASIH