thorax

23
THORAX Thorax merupakan bagian dari truncus yang terletak di antara collum dan abdomen. Thorax bagian luarnya dibatasi oleh dinding thorax, dan di dalamnya terdapat rongga yang disebut cavitas thoracis. Dinding thorax terdiri atas susunan tulang yang disebut skeleton thoracis atau compages thoracis beserta otot-otot, fascia, dan kutis yang melekat padanya. A. Dinding Thorax 1. Skeleton thoracis Skeleton thoracis tersusun atas sternum, costae dengan cartilagines costales, serta vertebrae thoracicae dengan disci intervertebrales. a. Sternum Sternum terdiri atas manubrium sterni, corpus sterni, dan proc. Xiphoideus. o Manubrium sterni Berbentuk seperti trapezium, merupakan bagian tertebal. Pada margo superior terdapat tiga lekukan, yaitu: Sepasang lekukan di sebelah lateral, yaitu incisura clavicularis yang mempunyai facies articularis untuk bersendi dengan facies articularis sternalis claviculae. Bagian manubrium sterni di antara kedua incisura

Upload: fitri-febrianti

Post on 04-Aug-2015

124 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Thorax

THORAX

Thorax merupakan bagian dari truncus yang terletak di antara collum dan

abdomen. Thorax bagian luarnya dibatasi oleh dinding thorax, dan di dalamnya

terdapat rongga yang disebut cavitas thoracis. Dinding thorax terdiri atas

susunan tulang yang disebut skeleton thoracis atau compages thoracis beserta

otot-otot, fascia, dan kutis yang melekat padanya.

A. Dinding Thorax

1. Skeleton thoracis

Skeleton thoracis tersusun atas sternum, costae dengan cartilagines

costales, serta vertebrae thoracicae dengan disci intervertebrales.

a. Sternum

Sternum terdiri atas manubrium sterni, corpus sterni, dan

proc. Xiphoideus.

o Manubrium sterni

Berbentuk seperti trapezium, merupakan bagian tertebal. Pada

margo superior terdapat tiga lekukan, yaitu:

Sepasang lekukan di sebelah lateral, yaitu incisura

clavicularis yang mempunyai facies articularis untuk

bersendi dengan facies articularis sternalis claviculae. Bagian

manubrium sterni di antara kedua incisura clavicularis

adalah bagian yang paling tebal dari seluruh sternum.

Di tengah sebagai incisura jugularis atau incisura

suprasternalis

Pada bagian superior margo lateralis terdapat incisura

costalis prima, tempat melekatnya cartilago costalis I. Di sebelah

caudalnya terdapat setengah lekukan, setengah lekukan ini

bersama-sama dengan setengah lekukan pada ujung cranial

corpus sterni membentuk incisura costalis secunda, tempat

melekatnya cartilago costalis II.

Margo inferior manubrium sterni bersendi dengan margo

superior corpus sterni membentuk angulus sterni. Angulus

Page 2: Thorax

sterni terletak setinggi VTh IV atau VTh V, yang sering

digunakan sebagai tanda ketinggian dari cartilago costalis II.

o Corpus Sterni

Corpus sterni kurang lebih dua kali lebih panjang daripada

manubrium sterni, dengan bagian yang paling lebar adalah

setinggi cartilago costalis IV atau V. Margo lateral corpus sterni

berlekuk-lekuk. Lekuk pertama merupakan sebagian dari

incisura sternalis secunda. Kemudian, berturut-turut lima

lekukan di sebelah caudalnya masing-masing disebut incisura

costalis, untuk tempat melekatnya cartilago costalis III – VII.

Corpus sterni terdiri atas dua dataran, yaitu:

Planum sternale, yaitu dataran sebelah ventral yang

memiliki kurang lebih 3 garis melintang. Garis-garis ini

menunjukkan bekas persatuan ruas-ruas sternum yang

disebut sternebrae. Cartilago costalis III, IV, dan V melekat

pada incisura costalis setinggi garis-garis tersebut.

Facies posterior, yaitu dataran yang terletak di sebelah

dorsal yang cekung dan lebih halus daripada planum

sternale.

o Proc. Xiphoideus

Merupakan bagian terkecil dari ketiga bagian sternum.

Berbentuk runcing, tipis, dan ujung caudal kadang-kadang

bercabang, kadang-kadang berlubang. Bercabang. Pada orang

hidup, sebuah cekungan dapat diraba dan seringkali tampak di

bagian ventral proc. Xiphoideus, disebut fossa epigastrica atau

“pit of the stomach”. Pada orang dewasa, proc. Xiphoideus

berupa daerah pusat penulangan yang dikelilingi cartilago

hyaline. Seiring dengan berjalannya waktu, cartilago tersebut

akan mengalami proses penulangan.

Page 3: Thorax

Gambar. Sternum.

Gambar. Osifikasi sternum.

Page 4: Thorax

b. Costae

Costae berjumlah 12 pasang, yang melengkung dari vertebrae

thoracica. Costae letaknya semakin miring dari costa I-IX. Costae

juga semakin memanjang dari costa I-VII lalu memendek sampai

costa XII. Tiap costa menurut matrix penyusunnya, dibagi menjadi 2,

yaitu:

o Os. costale yang matrixnya tulang

Os. costale terdiri atas tiga bagian, yaitu:

Capitulum costae

Capitulum costae dataran mediannya berupa dataran

sendi yaitu facies articularis capituli costae yang akan bersendi

dengan fovea costalis corporis vertebrae thoracalis. facies

articularis capituli costae pada costa II – X terbagi menjadi dua

dataran sendi oleh rigi yang disebut crista capituli costae.

Collum costae

Collum costae terletak di lateral dari capitulum costae. Di

tepi atas collum terdapat crista, yaitu crista colli costae. Ujung

posterolateral membentuk penonjolan besar dan bulat, yang

menghadap ke arah dorsal, yaitu tuberculum costae.

Tuberculum costae mempunyai dataran sendi facies articularis

tuberculi costae, yang bersendi dengan fovea costalis processus

transversi.

Tuberculum costae pada costa XI dan XII menghilang

karena VTh XI dan XII tidak memiliki fovea costalis processus

transversi.

Corpus costae

Corpus costae terletak di sebelah tuberculum costae.

Tuberculum costae ke arah lateral akan membelok ke caudal

membentuk sudut yang disebut angulus costae. Ujung paling

ventral dari corpus costae agak menebal dan kasar untuk

melekatnya cartilago costalis.

Page 5: Thorax

o Cartilago costalis yang matrixnya cartilago.

Cartilago melekat pada ujung ventral os. costale, berupa tulang

rawan yang tepinya membulat. Cartilago costalis ke arah ventral

akan melekat pada:

Cartilago costalis I – VII akan melekat pada sternum

Cartilago costalis XIII – X akan melekat pada cartilago costalis

yang ada di sebelah cranialnya.

Cartilago costalis XI dan XII akan berakhir bebas dalam lapisan

otot dinding abdomen.

Berdasarkan perbedaan dari tempat perlekatan tersebut, maka

costae dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

Costa vera (iga sejati), yaitu costa yang cartilago cotalisnya

melekat pada sternum (costa I –VII)

Costa spuria (iga palsu), yaitu costa yang cartilago costalisnya

melekat pada cartilago costalis sebelah cranialnya (costa VIII,

IX, dan X)

Costa fluctuantes (iga melayang), yaitu costa yang cartilago

costalisnya berakhir bebas.

Ciri-ciri khusus:

o Costa I

Berbentuk pendek dan pipih, lebih lebar dan lebih melengkung

serta paling pendek daripada costa lainnya. Capitulum costae

tidak memiliki crista colli costae, sehingga facies articularis

capitis costae hanya ada 1 yang akan bersendi dengan fovea

costalis superior VTh I. Di pertengahan facies superior terdapat

sulcus a. subclaviae yang ditempati oleh a. subclavia dan truncus

inferior plexus brachialis. Tuberculum m. scaleni anterioris

terdapat di ventral sulcus a. subclaviae. Sulcus v. subclaviae

terletak di ventral tuberkulum m. scaleni anterioris. Di medial

dari sulcus v. subclaviae terdapat daerah kasar untuk perlekatan

m. scalenus medius. Di posterior dari sulcus v. subclaviae

terdapat area perlekatan digitasi pertama m. serratus anterior.

Page 6: Thorax

Gambar. Os. Costae I.

o Costa II

Panjangnya dua kali lipat dari costa I. Capitulum costae memiliki

crista colli costae, sehingga terdapat 2 facies articularis capitis

costae yang akan bersendi dengan fovea costalis inferior VTh II

dan fovea costalis superior VTh II. Pada facies externa corpus

terdapat tuberositas m. serrati anterioris, tempat perlekatan

digitasi pertama dan kedua m. serratus anterior.

Gambar. Os. Costae II.

o Costae X

Costa X hanya memiliki 1 facies articularis capitis costae.

Page 7: Thorax

Gambar. Os. Costae X.

o Costa XI dan XII

Kedua costae ini hanya memiliki satu facies articularis capitis

costae dan tidak memiliki collum costae dan tuberculum costae.

Pada costa XI, angulus costae dan sulcus costae tidak begitu

nyata. Costa XII lebih kecil dan mirip costa XI, serta tidak

memiliki angulus costae dan sulcus costae.

Gambar. Os. Costae XI dan XII.

c. Vertebrae thoracicae

Vertebra thoracicae berjumlah 12 buah yang satu sama lain

dihubungkan oleh discus intervertebralis.

Sifat-sifat umum:

Corpus

Corpus berbentuk seperti kubus dengan ukuran ke caudal

semakin besar, tinggi, dan kuat. Dataran ventral corpus lebih

rendah daripada dataran dorsalnya. Di lateral corpus terdapat

cekungan yang disebut fovea costalis corporis yang bersifat:

Page 8: Thorax

o Pada corpus VTh II – XIII memiliki fovea costalis corporis

superior dan fovea costalis corporis superior yang masing-

masing berbentuk semilunaris.

o Pada corpus VTh I memiliki fovea costalis corporis superior et

inferior. Fovea costalis corporis superior berbentuk sirkuler

yang akan bersendi dengan facies articularis capitis costae I.

Fovea costalis corporis inferior berbentuk semilunaris yang

bersama dengan fovea costalis corporis superior vertebra

thoracica II akan bersendi dengan facies articularis capitis

costae II.

o Pada corpus VTh IX biasanya hanya memiliki fovea costalis

berbentuk semilunaris yang bersama dengan fovea costalis

inferior vertebra thoracica XIII akan bersendi dengan facies

articularis capitis costae IX. Namun, pada beberapa variasi

terdapat fovea articularis costalis inferior yang berbentuk

semilunaris.

o Pada corpus VTh X hanya memiliki fovea costalis yang

berbentuk sirkuler dan akan bersendi dengan facies articularis

capitis costae X. Namun, apabila VTh IX memiliki variasi, yaitu

adanya fovea costalis inferior, maka fovea costalis vertebra

thoracica X akan berbentuk semilunaris.

o Pada corpus VTh XI memiliki fovea costalis yang berbentuk

sirkuler.

o Pada corpus VTh XII memiliki fovea costalis yang berbentuk

sirkuler dan terletak dekat dengan pediculus.

Processus transversus

Dari ruas I – VIII semakin memanjang kemudian selanjutnya

memendek lagi. Pada dataran yang menghadap lateroventral

terdapat cekungan sirkuler, yaitu fovea costalis processus

transversi. Pada VTh XI dan XII, cekungan ini tidak ada.

Processus spinosus

Berbentuk prismatis, bersisi tiga, meruncing, dan kebanyakan

menunjuk ke dorsocaudal, kecuali:

Page 9: Thorax

o VTh I dan II processus spinosusnya lurus ke dorsal

o VTh XI tepi bawah processus spinosus horizontal, tetapi tepi

atasnya condong ke dorsocaudal

o VTh XII processus spinosusnya lebar, gepeng, dan lurus ke

dorsal.

Foramen vertebrale

Berbentuk agak bundar, lebih kecil daripada vertebra cervicalis

maupun vertebra lumbalis.

Gambar. Vertebra thoracica I, IX, X, XI, dan XII

Page 10: Thorax

2. Musculi

Musculi dinding thorax tersusun ke dalam lamina externa, lamina

medialis, dan lamina interna.

a. Lamina externa

1) M. intercostalis externus

Otot ini membentang dari tuberculum costae di dorsal

menuju ke daerah hubungan costochondralis di ventral, kemudian

melanjutkan diri sebagai membrana intercostalis externa yang

membentang sampai ke sternum.

Otot ini berorigo pada setiap margo inferior sebelas costae

pertama. Di dorsal, serabutnya akan berjalan ke arah caudal dan

lateral, sedangkan di ventral serabutnya berjalan ke caudal dan

medial. Musculus ini akhirnya berinsersio pada margo superior

costa di caudalnya.

Otot ini diinervasi oleh n. intercostalis yang sesuai atau n.

thoraco-abdominalis. Fungsi utamanya adalah untuk mengangkat

costa pada saat respirasi.

2) M. levator costae

Otot ini terdiri atas dua macam, yaitu m. levator costae

breves dan m. levator costae longus. M. levator costae breves

berjumlah 12 pasang, Masing-masing berorigo pada processus

tranversus vertebra cervical VII sampai vertebra thoracica XI.

Serabut otot kemudian berjalan ke caudolateral dan berinsersio

pada facies externa costa di caudalnya, tepatnya di antara

tuberculum costae dan angulus costae.

M. levator costae longus berorigo pada processus transversus

vertebra thoracica VIII – X dan berinsersio pada facies externa

costa sejauh dua costa di caudalnya.

Otot ini diinervasi oleh rami dorsales n. cervicalis VIII, dan

nn. Thoracales I – XI. Otot ini berfungsi untuk mengangkat costae

pada saat respirasi.

Page 11: Thorax

b. Lamina medialis

1) M. intercostalis internus

Otot ini membentang dari ujung medial spatium intercostale

sampai ke angulus costae, selanjutnya dari sini akan muncul

membrana intercostalis interna.

Otot ini berorigo pada margo inferior costae dan cartilago

costalis, serta ke dasar sulcus costae. Di dorsal, serabut ototnya

akan berjalan ke arah caudal dan medial, sedangkan di ventral

serabutnya berjalan ke caudal dan lateral. Otot kemudian

berinsersio pada margo superior costae dan cartilago costalis di

caudalnya.

Otot ini diinervasi oleh n. intercostalis dan n. thoraco-

abdominalis yang sesuai. Otot ini berfungsi untuk ekspirasi, kecuali

pars intercartilaginea m. intercostalis internus di empat atau lima

spatia intercostalia bagian cranial yang berfungsi untuk inspirasi.

Page 12: Thorax

c. Lamina interna

1) M. intercostalis intimus

Otot ini merupakan bagian dari m. intercostalis internus,

dipisahkan oleh celah yang berisi a/v/n. intercostalis. Otot ini

Page 13: Thorax

membentang antara labium internum sulcus costae di cranial dan

melekat ke margo superior costae di caudalnya.

Otot ini diinervasi oleh . intercostalis atau n. thoraco-

abdominalis. Fungsi otot ini belum banyak diketahui.

2) M. subcostalis

Otot ini berorigo pada margo inferior costae dekat dengan

angulus costae, serabutnya berjalan searah dengan m. intercostalis

internus dan berinsersio pada margo superior costae sejauh dua

atau tiga costa di caudalnya. Otot ini diinervasi oleh n. intercostalis

atau n. thoraco-abdominalis. Fungsi otot ini adalah untuk

mengangkat costa.

3) M. transversus thoracis atau m. sternocostalis

Otot ini melekat pada aponeurosis yang membentang dari

facies posterior proc. Xiphoideus dan corpus sterni sampai

mencapai cartilago costalis III. Kemudian berinsersio pada facies

interna dari cartilago costalis II - VI.

Otot ini diinervasi oleh n. intercostalis ke-2 sampai ke-6.

Otot ini berfungsi dalam membantu ekspirasi.

Page 14: Thorax

3. Diafragma

Diafragma memisahkan cavitas thoracis dengan cavitas abdominis. Ia

terdiri atas 2 bagian utama, yaitu pars muscularis di perifer dan centrum

tendineum di central. Bagian-bagian pars muscularis, yaitu:

1) Pars muscularis

a) Pars sternalis

Merupakan berkas serabut otot yang kecil dan tipis yang

berorigo pada bagian dorsal proc. Xiphoideus lalu berjalan

descenden dan berinsersio ke centrum tendineum, Di kedua

sisinya terdapat celah segitiga yang disebut trigonum sternocostale

(Larrey) yang dilalui oleh a/v. epigastrica superior dan beberapa

vasa lymphatica. Celah ini merupakan tempat yang lemah (locus

minorus resistensi) di mana dapat terjadi hernia diaphragmatica.

b) Pars costalis

Bagian otot ini berorigo pada facies interna enam cartilagines

costales dan empat os. costale paling caudal. Serabutnya berjalan

ke medial dan berinsersio ke centrum tendineum.

c) Pars lumbalis

Otot pars lumbalis berorigo pada dua buah arcus

lumbocostalis dan pars superior corpus vertebrae lumbales. Kedua

arcus lumbocostalis tersebut, yaitu:

Page 15: Thorax

Arcus lumbosacralis medialis atau ligamentum arcuatum

mediale

Ligamentum ini merupakan penebalan fascia yang menutupi

bagian cranial dari m. psoas major. Ligamentum ini

membentang dari corpus vertebra lumbales I atau II sampai

ujung processus transversus vertebrae yang sama.

Arcus lumbosacralis lateralis atau ligamentum arcuatum

laterale

Ligamentum ini merupakan penebalan fascia yang menutupi

bagian cranial dari m. quadratus lumborum. Ligamentum ini

membentang dari tempat di mana ligamentum arcuatum

mediale melekat dengan processus transversus, sampai ke

costa XI atau XII.

Otot-otot akan melekat pada kedua arcus lumbosacralis dan

berinsersio ke centrum tendineum.

Bagian pars lumbalis diaphragmatic yang melekat pada

vertebra lumbalis membentuk dua crura muskuler, yaitu crus

dextrum dan crus sinistrum.

Crus dextrum

Crus ini melekat pada tiga atau empat vertebra lumbalis

Crus sinistrum

Crus ini melekat pada dua atau tiga vertebra lumbalis.

Batas medial kedua crura akan saling menyatu dan membentuk

ligamentum arcuatum medianum yang terletak di ventral aorta,

sehingga membentuk lubang yang disebut hiatus aorticus.

Pars costalis diaphragmatica yang melekat pada costa XI dan

XII seringkali terpisah dari pars lumbalis diaphragmatica oleh

celah sempit yang disebut trigonum lumbocostale bouchdaleki,

yang juga merupakan locus minoris resistensi.

2) Centrum tendineum

Merupakan bagian diafragma yang terletak di tengah. Terdiri atas

aponeurosis tipis dan kuat. Pada bagian ini terdapat foramen vena

cavae morgagni.

Page 16: Thorax

Bangunan-bangunan penting yang terdapat pada diaphragma,

yaitu:

Hiatus aorticus (setinggi VTh XII)

Dilalui oleh (1) aorta dan (2) ductus thoracicus.

Hiatus oesophageus (setinggi VTh X)

Dilalui oleh (1) oesophagus, (2) nn. Vagi, (3) r. oesophagei a. gastrica

sinistra.

Foramen vena cavae (Morgagni) (Setinggi VTh VIII)

Dilalui oleh (1) V. cava inferior, (2) n. phrenicus dexter, (3) vasa

lymphatica.

Trigonum sternocostale (Larrey)

Dilalui oleh: (1) A/V. Epigastrica superior dan (2) vasa lymphatica.

Trigonum lumbocostale (Bouchdaleki)

Diaphragma diinervasi oleh n. phrenicus (segmen cervical III – V).

Setiap n. phrenicus mengandung:

Serabut motoris untuk separuh bagian diaphragma

Serabut sensoris dari diaphragma, pleura, dan peritoneum di

dekatnya

Serabut vasomotor ke arteria yang menuju diaphragma.

Diaphragma akan divaskularisasi oleh:

A. phrenica superior

A. phrenica inferior

A. pericardiacophrenica

A. musculophrenica

A. intercostalis posterior X - XII

Page 17: Thorax

4. Vascularisasi

DIBACA DI PANTOM 2, YA….DAH LENGKAP TUH…ADA SKEMANYA

LAGI,..