the bukan terapi utama jinakkan kolesterol

5
The bukan terapi utama jinakkan kolesterol * KOMPAS.com * Bola * Entertainment * Tekno * Otomotif * Forum * Kompasiana * Images * Mobile * Dakode * Koran * ePaper * Pemilu * PasangIklan * GramediaShop * Home * Nasional * Regional o Sumatera o Jawa o Kalimantan o Sulawesi o Bali Nusa Tenggara o Maluku Papua * Internasional o News o Tokoh o Feature o Unik * Megapolitan o Pariwisata & Kuliner o Kehidupan o Jakarta Tonite o Kota Toea o Crime Story o News o Urban Life * Bisnis & Keuangan o Ekonomi o Fiskal & Moneter o Saham & Valas o Analisis o Sosok o Inspirasi * Kesehatan * Olahraga o Racing o Tenis o Others o Sepakbola o Bulutangkis o Sport Seleb * Perempuan o Ibu dan Anak o Etalase o Cantik & Sehat o Karir o Pria o Beranda o Tren o Dapur * Properti o Perumahan o Apartemen o Interior o Konstruksi o Taman & Tanaman o Tips o Iklan Baris o News o Arsitektur * Sains o Konservasi o Global Warming o Umum o Astronomi o Arkeologi o Biologi o Lab o Serba o Wow!! o Fenomena * Travel o News o Travel Story o Food Story o Jalansutra o Petualang o Travel Tips o Galeri o Direktori * Oase o Jeda o Padamu Negeri o Puisiku o Ceritaku o Mata Air o Novel o Cakrawala o Muasal o Resensi * Edukasi o News o Sosok & Profil o Beasiswa o Panduan Studi o Agenda Pendidikan * News in English * Alternatif * Seksologi * Health Info * Psikologi * Kesehatan Pria * Medis *

Upload: resdanggahusada

Post on 02-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teh

TRANSCRIPT

The bukan terapi utama jinakkan kolesterol

* KOMPAS.com * Bola * Entertainment * Tekno * Otomotif * Forum * Kompasiana * Images * Mobile * Dakode * Koran * ePaper * Pemilu * PasangIklan * GramediaShop * Home * Nasional * Regional o Sumatera o Jawa o Kalimantan o Sulawesi o Bali Nusa Tenggara o Maluku Papua * Internasional o News o Tokoh o Feature o Unik * Megapolitan o Pariwisata & Kuliner o Kehidupan o Jakarta Tonite o Kota Toea o Crime Story o News o Urban Life * Bisnis & Keuangan o Ekonomi o Fiskal & Moneter o Saham & Valas o Analisis o Sosok o Inspirasi * Kesehatan * Olahraga o Racing o Tenis o Others o Sepakbola o Bulutangkis o Sport Seleb * Perempuan o Ibu dan Anak o Etalase o Cantik & Sehat o Karir o Pria o Beranda o Tren o Dapur * Properti o Perumahan o Apartemen o Interior o Konstruksi o Taman & Tanaman o Tips o Iklan Baris o News o Arsitektur * Sains o Konservasi o Global Warming o Umum o Astronomi o Arkeologi o Biologi o Lab o Serba o Wow!! o Fenomena * Travel o News o Travel Story o Food Story o Jalansutra o Petualang o Travel Tips o Galeri o Direktori * Oase o Jeda o Padamu Negeri o Puisiku o Ceritaku o Mata Air o Novel o Cakrawala o Muasal o Resensi * Edukasi o News o Sosok & Profil o Beasiswa o Panduan Studi o Agenda Pendidikan * News in English * Alternatif * Seksologi * Health Info * Psikologi * Kesehatan Pria * Medis * Kolom Dr. Love * Index Berita | Surat Pembaca | Berita Duka | Seremonia | Archive | What's New /Home /Kesehatan /Alternatif /Herbal Teh Bukanlah Terapi Utama Jinakkan Kolesterol Getty Images/Louise Lister / *Artikel Terkait:* * Seduhan, Bedakan Rasa dan Khasiat Teh * Teh, Sejak Dulu Dipercaya Larutkan Lemak * Menyeruput Teh, Larutkan Kolesterol dalam Tubuh * Teh Sembuhkan Luka * All About Tea Rabu, 15 Oktober 2008 | 12:11 WIB *SEMAKIN *tinggi kandungan kolesterol yang ada di tubuh, semakin tinggi risiko seseorang terkena penyakit jantung. Tak heran, kolesterol sangat ditakuti banyak orang. Terutama bagi mereka yang memiliki kolesterol jahat atau /low density lipoprotein/ (LDL) jauh lebih tinggi dari kandungan kolesterol baik atau /high density lipoprotein/ (HDL). Saptawati Bardosono, Dokter Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bilang, kadar kolesterol total darah yang aman, lebih kecil dari 200 mg/dL, kadar kolesterol LDL kurang dari 130 mg/dL, kadar kolesterol HDL lebih besar dari 40 mg/dL, dan kadar trigliserida darah kurang dari 150 mg/dL. Kalau sudah melebihi patokan ini, artinya kita sudah pada tahapan berbahaya dari ancaman penyakit jantung. Nah, kalau sudah memasuki tahap berbahaya, orang baru mulai sibuk mencari jalan menurunkan kolesterolnya. Mulai dari rajin/ chek up/ ke dokter hingga menggunakan altematif pengobatan lainnya. Salah satunya, rajin mengkonsumsi teh bakar dan teh rosella. Padahal, khasiat kedua jenis teh tersebut dalam menurunkan kolesterol behim teruji secara ilmiah oleh para ahli atau oleh para dokter. "Teh itu hanya sebagai /suportive theraphy/, artinya hanya sebagai terapi pendukung untuk menurunkan kolesterol, bukan terapi utama," kata Dokter Gizi dari Klinik Hang Lekiu, Inayah Budiasti. Terapi utama adalah pola makan yang tepat dan tak mengandung kolesterol. Inayah melanjutkan, pada daun teh terdapat serat yang bisa menurunkan kadar kolesterol. Serat tersebut mengandung senyawa kirnia flavonoid, polifenol, dan katekin yang berperan sebagai antioksidan. Namun, dalam proses pembuatan teh seringkali menghilangkan atau merusak zat-zat penting dalam teh. Kalau dalam proses pembakaran, serat yang ada pada daun teh tak rusak atau tak bersentuhan langsung dengan api, berarti antioksidannya masih utuh. Antioksidan inilah yang berfungsi mencegah penyumbatan pembuluh darah. "Tapi, proses pembakaran bisa juga menyebabkan pengurangan senyawa katekin," imbuh Dosen Gizi dari IPB Ali Khomsan. Berbeda dengan proses pembakaran, dalam proses pembuatan teh hijau yang melalui proses fermentasi, maka kandungan katekinnya paling tinggi. Hal ini berlaku untuk semua jenis teh mulai dari teh bakar, teh hijau, dan juga teh rosella. Sepaham dengan Inayah, dokter keluarga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Muchtaruddin Mansyur menyatakan, untuk menurunkan kolesterol perlu menjaga pola makan dan olahraga yang cukup. Jika kandungan kolesterol dalam tubuh sudah terlalu tinggi, perlu dibantu obat-obatan dan diikuti dengan pengaturan pola makan, olahraga teratur, berhenti merokok dan menyetop konsumsi alkohol. *(Tunggul Joko Pamungkas)* ** *Sumber : KONTAN* Akses *http://m.kompas.com* dimana saja melalui *ponsel*, *Blackberry* atau *iPhone* Anda. Share on Facebook *Nilai 5* A A A Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda *Prawoto @ Rabu, 22 Oktober 2008 | 07:08 WIB* Saya melihat kolesterol (kol) dari sudut pandang holistic nutritionist.(HN). Kol bukan penyakit, jadi tak perlulah obat, dia hanya tanda bhw.ada ketidak seimbangan dalam tubuh, banyak faktor yang terlibat, namun bisa diatasi dengan makanan yg benar. HN berbeda dengan dokter.mengenai makanan. Kol tinggi dalam makanan bukan penyebab utama tingginya kol. darah. Misal telur tak selalu meninggikan kol. Kol tinggi tak mesti menyebabkan PJK asal tak teroksidasi dan tak ada inflamasi dlm tubuh. 1 Posting komentar anda Nama Email Komentar Security Code Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. * Berita Terkini * Terpopuler * Ingin Awet Muda? Makanlah Kulit Anggur * Wedang Uwuh, Sampah yang Menyehatkan * Rambut Jagung Luruhkan Batu Empedu * Atasi Dengan Bahan Alami * Asal Muasal Istilah Jamu dari \'Jampi-Jamp... * 9 Ribu Tanaman Obat Masih Perlu Dikembangk... * Pengobatan Tradisional Disukai Negara Maju * Pengembangan Obat Herbal Terhambat Perizin... * Indonesia Perlu Tiru China dalam Pengemban... * Buah Merah Bukan Obat HIV/AIDS * Ingin Awet Muda? Makanlah Kulit Anggur 92 Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Perempuan Properti Sains Travel Otomotif Oase mp-ws-27 | About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | 2008 - 2009 KOMPAS.com All rights reserved