kolesterol fix

40
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Praktikum Pemeriksaan kolesterol darah (Metode CHOD-PAP) B. Tanggal Praktikum 10 Oktober 2014 C. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa akan dapat mengetahui proses metabolisme lemak terutama kolesterol. 2. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP. 3. Mahasiswa akan dapat menganalisis hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah. 4. Mahasiswa akan dapat menerapkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah untuk menegakkan diagnosis.

Upload: pusvanurmalasari

Post on 21-Sep-2015

284 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hgfhghv

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Judul PraktikumPemeriksaan kolesterol darah (Metode CHOD-PAP)

B. Tanggal Praktikum10 Oktober 2014

C. Tujuan Praktikum1. Mahasiswa akan dapat mengetahui proses metabolisme lemak terutama kolesterol.2. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP.3. Mahasiswa akan dapat menganalisis hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah.4. Mahasiswa akan dapat menerapkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah untuk menegakkan diagnosis.5. Mahasiswa akan dapat menerapkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol darah untuk penelitian kimia darah.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiKolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai ester kolesteril. Di dalam plasma, kedua bentuk tersebut diangkut dalam lipoprotein. Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sebagai produk tipikal metabolisme hewan, kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak, Lipoprotein berdensitas rendah (LDL) plasma adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester kolesteril ke banyak jaringan (Murray, 2013). Kolesterol bebas dikeluarkan dari jaringan oleh lipoprotein berdensitas tinggi (HDL) plasma dan diangkut ke hati, tempat senyawa ini dieliminasi dari tubuh tanpa diubah atau setelah diubah menjadi asam empedu dalam proses yang dikenal sebagai trarnsport kolesterol terbalik. Kolesterol adalah unsur pokok batu empedu. Namun, pran utamanya dalam proses patologis adalah sebagai faktor pembentukan aterosklerosis arteriarteri vital, yang menimbulkan penyakit pembulul darah perifer, koroner, dan serebrovaskular (Murray, 2013).

B. SumberKolesterol berasal sama banyak dari makanan dan dari biosintesis. Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesis (sekitar 700 mg/hari) dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus masing-masing menghasilkan sekitar l0% dari sintesis total pada manusia. Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti mampu membentuk kolesterol, yang berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol (Murray, 2013).

C. AbsorpsiEster stanol adalah salah satu fungsional yang dapat mengurangi LDL dengan cara menghambat absorbsi kolesterol dan meningkatkan reseptor LDL di hepar. Ester stanol mempunyai bentuk struktur yang menyerupai kolesterol. Ester stanol akan berkompetisi dalam pembentukan misel akan diabsorbsi menggunakan protein transporter yang tergabung dalam misel menggunakan protein Nieman-pick C1-like 1 (NPC1L1). Saat berada di dalam enterosit, ester stanol dan kolesterol akan menurunkan regulasi Sterol Regulatory Element Binding (SREBP-2) yang akan menghambat regulasi Sterol Regulatory Element (SRE) dan HMG-CoA reduktase shingga dapat membatasi biosintesis kolesterol. Ester stenol dan kolesterol berinteraksi dengan Liver X Receptor (LXR), kemudian mengaktifkan protein-protein tarnsporter Adenosine triphosphate Binding Cassete (ABC) (Kamal, 2009).Protein transporter akan mengembalikan kolesterol dari enterosit ke lumen usus, sehingga kolesterol tidak akan bergabung dengan misel dan ekskresi kolesterol melalui feses akan meningkat. Kolesterol yang terabsorbsi oleh usus akan berkurang akibat berkompetisi dengan ester stanol, sehingga akan terjadi rangsangan timbal balik negatif pada regulasi HMGKoA reduktase untuk mensintesis kolesterol lebih banyak dari Asetil-KoA di dalam hepar. Kolesterol yang disintesis oleh hepar disekresikan dalam VLDL. Di dalam sirkulasi VLDL akan berubah menjadi IDL dengan berkurangnya trigliserid yang dibawa dan kemudian menjadi LDL yang kaya akan kolesterol (Kamal, 2009).

D. Enzim dan protein transfer pada metabolisme lipoprotein 1) Jalur Metabolisme EksogenMakanan berlemak yang kita makan terdiri dari trigliserida dan kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. Trigleserida dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigleserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigleserida, sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama fosfolipid dan apolipolrotein akan mempentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikron (Sudoyo, 2009).Kilomikron ini akan masuk ke dalam saluran limfe dan akhirnya melalui duktus torakikus akan masuk ke dalam aliran darah. Trigleserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigleserida kembali di jaringan adiposa, tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigleserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar trigleserida akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati (Sudoyo, 2009).2) Jalur Metabolisme EndogenTrigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Apolipoprotein yang terkandung dalam VLDL adalah apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid dalam VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL), dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. Sebagian dari VLDL, IDL, dan LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol dalam LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol-LDL. Sebagian lagi dari kolesterol-LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SRA) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell). Makin banyak kadar kolesterol-LDL dalam plasma makin banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung di LDL. Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat okdidasi seperti (Sudoyo, 2009) :a) Meningkatnya jumlah LDL kecil padat (small dense LDL) seperti pada sindrom metabolik dan diabetes melitus.b) Kadar kolesterol-HDL, makin tinggi kadar kolesterol-HDL akan bersifat protektif terhadap oksidasi LDL.3) Jalur Reverse Cholesterol TransportHDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang mengandung apolipoprotein (apo) A, C, dan E, dan disebut HDL nascent. HDL nascent yang berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan mengandung apolipoprotein AI. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag. HDL nascent berubah menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL nascent, kolesterol di bagian dalam dari makrofag oleh suatu transporter yang disebut adenosine triphosphate-binding cassette transporter-I atau disingkat ABC-1 (Sudoyo, 2009).Setelah mengambil kolesterol bebas dari makrofag, kolesterol bebas akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim lechitin cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type I dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua adalah kolesterol ester dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigleserida dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali ke hati (Sudoyo, 2009).

Gambar 1. Metabolisme Lipid (Martini et all., 2012)E. Jenis-jenis lipoproteinLipoprotein ini dibagi menjadi 4 jenis:1. Kilomikron: Komponen utamanya adalah trigliserida (85 90 %) dan kolesterolnya hanya 6%. Fungsinya Mentransfer lemak dari usus dan tidak berpengaruh dalam proses arteriosklirosis.2. VLDL (VeryLow DensityLipoprotein) = Pre Beta Lipoprotein, terdiri dari protein (8 10%) dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan sebagian diusus. Fungsinya mengangkut triasil gliserol.3. LDL (Low Density Lipoprotein) = Beta Lipoprotein Komponen terdiri dari protein 20 % dan kolestrol 45 %. Fungsinya mentransfer kolesterol dalam darah ke jaringan perifer dan memegang peranan mentrasfer fosfolipid membran sel, dibutuhkan untuk pembentukan hati dari sisa-sisa VLDL, diambil oleh sel sasaran melalui endositosis yang diperantarai reseptor.4. HDL (High DensityLipoprotein) = Alpha Lipoprotein. Disebut juga Alpha-1-Lipoprotein dibentuk oleh sel hati dan usus. Fungsinya Mentranspot kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut dimetabolisasi dan diekskresi (E.N Kosasih et al, 2008).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. Alat dan Bahan1. Alata. Spuit 3 ccb. Tourniquetc. Sentrifugatord. Tabung reaksi minimal 3mle. Rak tabung reaksif. Mikropipet (10 l 100l)g. Mikropiper (100 l 1000 l)h. Yelllow tipi. Blue tip j. Kuvetk. Spektrofotometer2. Bahana. Sampel (serum atau plasma)b. Working reagen

B. Cara Kerja

C. Nilai Normal1. Dicurigai: diatas 200 mg/dl atau 5,7 mmol/l2. Meningkat : diatas 260 mg/dl atau 6,7 mmol/l

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil1. Probandus Nama: Indo MahardikaJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 19 tahun2. Hasil pemeriksaan Kolesterol adalah 164 mg/dl. Interpretasi pemeriksaan kolesterol adalah normal.B. PembahasanBerdasarkan praktikum pemeriksaan kadar kolesterol yang sudah dilakukan pada probandus dengan menggunakan metode CHOD-PAP, didapatkan dengan hasil kadar kolesterol pada probandus 164 mg/dl. Hal ini menunjukan bahwa kadar kolesterol pada probandus adalah dalam batas normal, karena kadar kolesterol yang dianggap dicurigai itu diatas 200 mg/dl atau 5,7 mmol/l dan dikatakan meningkat apabila diatas 260 mg/dl atau 6,7 mmol/l. Namun, Asosiasi Atherosclerosis Eropa merekomendasikan bahwa untuk menurunkan kadar kolesterol sampai dengan 180 mg/dl untuk orang berusia sampai dengan 30 tahun dan 200 mg/dl diatas 30 tahun.

C. Aplikasi Kilinis 1. Dislipidemia pada Sindroma Metabolik.a. DefinisiDislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid dimana terjadi peningkatan maupun penurunan komponen lipid dalam darah. Kelainan komponen lipid yang utama adalah terjadinya kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein), TG (trigliserida), serta menurunnya kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) (PERKENI, 2012).b. Tanda dan GejalaDislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (>240mg/dl), kolesterol LDL(>160 mg/dl), kenaikan kadar trigliserida (>200 mg/dl) serta penurunan kadar HDL (