thaharah
TRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Arti Thaharah
Thaharah menurut bahasa artinya”bersih” sdangkan mnuerut syara’
berarti bersih dari hadast dan najis.
Bersuci karena hadast hanya di bagian badan saja.
Hadast ada dua, yaitu: hadast besar dan hadast kecil.
Menghilangkan hadast besar dengan mandi atau tayammum dan
menghilangkan hadast kecil dengan wudul’ atau tayammum.
Bersuci dari najis berlaku pada badan, pakayan dan tempat. Cara
menghilangkannya harus dicuci dengan air suci dan mensucikan.
Kedudukan thaharah dalam ibadat
Thaharah merupakan masalah yang sangat penting dalam agama dan
merupakan pangkal pokok ibadat yang menjadi penyongsong bagi manusia
dalam menghubungkan diri dengan tuhan.
Shlat tidak sah bila tidak dengan thaharah, hal ini sesuai dengan sabda Nabi
saw. :
“laa yaqbalullaahu shalaatan bighairi thahuurin”,
Artinya:
“alllah tidak menerima shalat yang tidak dengan bersuci”’
(H. R. Muslim)
2. Macam-macam air dengan pembagiannya
Alat terpenting untuk bersuci ialah air. Ditinjau dari segi hukumnya,air
dapat dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Air mutlak (air yang sewajarnya) ; yaitu air suci yang dapat mensucikan
(thahir-muthahhir), artinya air itu dapat digunakan untuk bersuci,
misalnya air hujan, air sungai, air laut, air sumur, air salju, dan air embun.
b. Air makruh; yaitu air yang suci dan dapat mensucikan tetapi makruh
digunakannya, seperti air musyammas (air yang dipanaskan dengan panas
matahari) dari tempat logam yang dibuat bukan dari emas dan perak.
c. Air suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci (thahirghairu
muthahhir) ; air yang boleh diminum tetapi tidak sah untuk bersuci,
misalnyal:
a. Air sedikit telah dipakai untuk bersuci walaupun tidak berobah sifatnya.
Air itu disebut air musta’mal.
b. Air suci yang bercampur dengan benda suci, seperti air the, air kopi, air
limun, air kelapa dan sebagainya.
d. Air mutanajjis, yaitu: air yang telah terkena najis. Air mutanajjis apabila
kurang dari 2 kullah tidak sah untuk bersuci, tetapi apabila lebih dari 2
kullah dan tidak berubah sifatnya (bau, rupa dan rasanya), maka sah untuk
bersuci.
3. Macam-macam najis dan tingkatanya
Najis (najasah)
Najis (najasah) menurut bahasa artinya kotoran, sedangkan menurut
syara’ yang mencegah sahnya shalat, seperti air kencing dan sebagainya.
Najis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
a. Najis mughalladza: yaitu najis yang berat; yakni najis yang timbul dari
najis anjing dan babi.
Cara mensucikannya ialah lebih dahulu hilangkan wujud benda najis itu,
lalu dicuci bersi dengan air sampai 7 kali dan permulaan di antar
pensucian itu dicuci dengan air yang bercampur tanah.
Cara ini dilakukan beredasarkan sabda rasulullah saw:
“thahahuuruu inaa-I ahadikum idzaa walagha fiihil kalbuan yaghsilahu
sab’a marraatin uulaahunna au ukhraahunna bittutaabi”.
Artinya:
“sucinya tempat (perkakas)mu apabila dijilat anjing adalah mencucinya
tujuh kali, permulaan atau penghabisan di antara pensucian itu dicuci
dengan air yang bercampur dengan tanah”. (H.R. At-Turmudzi).
b. Najis Mukhaffafah: Ialah najis yang ringan, seperti air kencing bayi laki-
laki yang umurnya kurang dari dua tahun dan belum makan apa-apa
kecuali air susu ibunya.
Cara menghilangkannya cukup dengan memercikkan air pada benda yang
yang tekena najis itu sampai bersih.
Sabda Rasulullah saw:
“Yughsalu min wa yurasysyu min baulilghulaami”.
Artinya:
“Barang siapa yang terkena air kencing anak perempuan harus dicuci,
sedang bila terkena air kencing anak laki-laki cukuplah dengan
memercikkan air padanya”. (H.R. Abu Dawud dan Nasa’i)
c. Najis Mutawassithah (sedang), yaitu kotoran seperti kotoran manusia atau
binatang, air kencing, nanah, darah, bangkai (selain bangkai ikan,
belalang dan mayat manusia) dan najis-najis yang lain tersebut dalam
najis ringan dan berat.
Jenis najis ini dapat dibagi menjadi 2 bagian:
1) Najis ‘ainiyah : yaitu najis yang bendanya berwujud. Cara
mensucikannya dengan menghilangkan zatnya terlebih dahulu, hingga
hilang rasa, bau, dan warnanya, kemudian menyiramnya dengan air
sampai bersih.
2) Najis hukmiyah : yaitu najis yang tidak berwujud bendanya (bekas
kencing, arak yang sudah kering) cara mensucikannya cukup dengan
mengalirkan air pada bekas najis itu.
d. Najis yang dapat dima’afkan :
Antara lain :
1) Bangkai yang darahnya tidak mengalir, seperti nyamuk, kutu.
2) Najis yang sedikit sekali.
3) Nanah atau darah dari kudis atau bisulnya sendiri.
4) Debu yang bercampur najis dan lain-lainnya yang sulit dihindari.
B. Istinja’
Bersuci dari buang air besar atau buang air kecil, disebut dengan
istinja’.
Istinja’ dapat dilakukan dengan salah satu dari tiga cara, yaitu :
1. Membasuh tempat keluarnya najis denga air sampai bersih.
2. Membersihkan dengan batu atau kertas sampai bersih.
Sekurang-kurangnya denga 3 buah vatu atau dengan 3 tepi dari sebuah batu.
Jika tidak ada batu dapat digunakan benda-benda yang lain asal kessat/keras.
3. Dibersihkan terlebih dahulu dengan batu, kemudian baru dibasuhnya dengan
air.
Syarat-syarat Istinja’ dengan Btu atau Benda yang Keras :
1. Batu atau benda itu keras dan harus suci serta dapat untuk mebuang /
membersihkan najis.
2. Batu atau benda itu tidak bernilai (dihormati), misalnya bukan bahan
makanan dan bukan batu masjid.
3. Sekurang-kurangnya dengan 3 kali spuan dan sampai bersih.
4. Najis yang kan dibersihkan belum kering.
5. Najis itu tidak pindah dari tempat keluarnya, misalnya pindah kekaki dsb.
6. Najis itu belum bercampur dengan benda lain, walaupun benda itu suci,
missal, tidak terpercik oleh air padanya.
Manfaat Istinja’ bagi Kesehatan
Secara medis menurut kedokteran sistem pencernaan dalam tubuh
manusia sangat rumit,kompleks,dan mengagumkan . Makanan yang masuk
kedalam perut mengalami proses yang lama baru ahirnya keluar dalam bentuk
kotoran yang menjijikan .Alat pencernaan manusia ibarat laboratorium kimia
yang mempunyai kemampuan hebat.Ia memperoses setiap makanan yang masuk
kedalam perut secra telaten dengan bantuan getah lambung dan zat asam.
Zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar sudah memiliki
ukuran yang pas .Jika volume zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar itu
kurang sedikit dari ukurannya ,maka makanan itu tidak bisa hancur.demikian
juga jika yang dikeluarkan terlalu banyak,maka kesehatan tubuh manusia akan
terganggu .
Setelah tubuh menyerap unsur yang bermanfaat dari apa saja yang kita makan
dan minum ,maka ampasnya didorong untuk dikeluarkan dalam bentuk air dan
kotoran .Jika ini tidak dikeluarkan,akan membahayakan tubuh kita .Sebab air
kencing dan kotoran tadi mengandung banya bakteri dan kuman.
Maha Suci Allah telah merancang tubuh manusia dengan memiliki
sistem pemberesihan kotoran dari dalam secara otomatis .Ini membuktikan
kebersihan sudah merupakan fitrah manusia .yang patut kita jaga dan syukuri .
Di dalam air kencing dan kotoran terdptbakteri dan cacing.oleh sebab
itulah Islam mewajibkan istinja .Istinja dilakukan dengan membersihkan sisa air
kencing dan kotoran(yang keluar dari anus ) yang masih melekat setelah
melakukan aktivitas buang air dengan menggunakan metode diatas tadi yaitu
dengan menggunakan air atau batu .
Kondisi kemaluan dan anus yang lembab , sangat ideal bagi kuman
untuk hidup dan berkembang biak.Denagan membersihkan kemaluan,seseorang
akan terhindar dari radang saluran kencing dan berbagai macam penyakit kulit
yang disebabkan menumpuknya mikroba dan kuman .
Ajaran Nabi kita Muhammd Sollallohu alahi wasallam yang patut
dikagumi adalah seorang Muslim dilarang untuk beristinja dengna tangan kanan
, harus dengan tangan kiri , sehingga tangan kanan yang bertugas untuk
menyentuh makanan selalu dalam keadaan bersih . Sebab bila beristinja dengan
tangan kiri dikawatirkan telur-telur cacing yang terdapat dalam feses masih
melekat dalam lipatan kulit dan bawah kuku tangan kiri ,sekalipun telah dibasuh
dengan air.
C. Berwudlu’
1. Arti Wudlu’
Menurut Loghat berarti bersih dan indah.
Menurut syara’ berarti membersihkan anggota-anggota wudlu’ untuk
menghilangkan hadast kesil.
Wudlu’ adalah suatu syarat untuk sahnya shalat yang dikerjakan
sebelum seseorangmengerjakan shalat. Perintah wajib wudlu’ ini sebagai
firman Allah swt. Yang bunyinya sebagai berikut :
2. Syarat-syarat Sahnya Wudlu’
Wudlu’ baru dikatan sah, apabila ada syarat-syarat sebagai berikut :
a. Islam ; orang yang tidak beragama tidak sah islam mengerjakan wudlu’.
b. Mumayyiz ; artinya orang yang sudah dapat membedakan antara baik dan
buruk dari pekerjaan yang dikerjakannya.
c. Dikerjakan (menggunakan) air yang suci dan mensucikan untuk
mengangkat hadast.
d. Tidak ada suatu anggota wudlu’ itu yang dapat merobah air yang
digunakan untuk berwudlu’.
e. Tidak ada satu benda yang dapat menghalangi sampainya air wudlu’ pada
anggota wudlu’.
Adapun orang yang selalu berhadast ; misalnya orang itu selalu kentut
atau kencing ; wudlu’ harus dilakukan sesudah masuk waktunya shalat.
3. Fardlu Wudlu’
a. Niat wudlu’.
b. Membasuh muka.
c. Membasuh 2 belah tangan sampai siku.
d. Menyapu sebagian dari rambut kepala.
e. Membasuh 2 belah kaki samapi kedua mata kaki.
f. Tertib.
4. Sunat-sunat Wudlu’
Mengenai sunat-sunat wudlu’ dapat diutarakan sebagai berikut :
a. Membaca “bismillahhirrohmanirrohim” sebelum melakukan wudlu’
(dikerjakan pada permulaan wudlu).
b. Membasuh telapak tangan sampai pergelangan tangan.
c. Berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung.
d. Membasuh seluruh kepala.
e. Mengusap 2 buah telinga bagian luar dan dalam.
f. Mendahulukan anggota wudlu’ yang kanan dari pada yang kiri.
g. Menyela-nyela jari tangan dan kaki.
h. Meniga kalikan pada tiap-tiap pembasuhan anggota wudlu’ dan berkumur.
i. Berurutan.
j. Tidak boleh berkata-kata.
k. Bersiwak.
l. Menghadap kiblat.
m. Membaca doa’a setelah selesai mengerjakan wudlu’.
Manfaat Berwudlu’ Bagi Kesehatan
a. Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh
para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von
Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia
menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu
merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air
dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat.
b. Peneliti dari Universitas Alexsandria ,dr musthafa syahatah ,yang
sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa
jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang
yang tidak berwudhu.
- merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu
banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa
percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu
merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku
karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya
bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita
akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.
c. Keutamaan Berkumur –kumur
Berkumur –kumur berarti membersihkan rongga mulut dari
penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di
antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur
atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan
kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali
sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan
mulut.
Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut
dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga
dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa
makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur
lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan
menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui
oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan
dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa
seseorang tenang.
d. Istinsyaq
Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga
hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya
untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara
kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung
merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq
mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
dapat dicegah.
Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas
Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yg berwudhu secara
kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan
mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat
yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung
secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan
air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi
bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia
akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain
e. Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki
manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih
dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan
sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan
membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini
biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki
beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai
infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita
f. Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat
mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki
merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu
seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya
membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan
baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan
nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu.
D. Bersiwak
Bersiwak atau bersugi artinya menggosok gigi dengan benda yang kesat
dan harum. Rasulullah sangat gemar bersiwak, yakni menggosok giginya baik
dikala beliau sedang berpuasa maupun tidak. Juga dikala berwudlu’ diketika
hendak shalat. Dan tidak luput pula bersiwak dikala hendak masuk
rumahmenjumpai istrinya.
Bersiwak itu banyak manfaatnya, ia dapat mewangikan mulut, menguat
gusi, menghilangkan penyakit gigi.
Rasulullah bersabda :
“assiwaa u matharun lilfami mardootun lirrobi”.
Artinya :
Dari Aisyah ra bahwasanya Rasullah saw bersabda : “bersiwak itu
dapart membersihkan mulut dan menghasilkan keridoan tuhan”.
(H.R. Baihaqi dan Nasa’i)
Manfaat Brsiwak Bagi Kesehatan
Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata
siwak diambil dari kata arab ‘yudlik’ yang artinya adalah ‘memijat’ (yakni
memijat bagian dalam mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi biasa.
Selain itu, batang siwak memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi
walau dibawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil,
memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut
secara pas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan
menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.
Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada sela-sela gigi,
menjadikan lingkungan mulut sangat baik untuk aktivitas pembusukan yang
dilakukan oleh berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, gusi
berdarah dan munculnya kista. Selain itu, bakteri juga menghasilkan enzim
perusak yang ‘memakan’ kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi
keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa keadaan bakteri juga
menghasilkan gas sisa aktivitas pembusukan yang menyebabkan bau mulut
menjadi tak sedap.
Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak
mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri,
menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak
memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang
berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan
pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa
pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di
dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate,
Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan
beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan
dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan
penyusun pasta gigi.
Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar,
menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang
gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah
bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut
merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik
mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Sebuah penelitian terbaru tentang ‘Periodontal Treatment’ (Perawatan
gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang
dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari
King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement
untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang
dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa
penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan
masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal Treatment’.
Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan
tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa
campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi
kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk
siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara
sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-
sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk
siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak
termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.
E. Mandi
1. Pengertian Mandi Menurut Syara
Mandi menurut syara’ ialah meratak air pada seluruh badan untuk
membersihkan atau mengangkat hadast besar.
Sebagai mana kita ketahui bahwa shalat baru sah apabila kita suci dari
hadast besar maupun kecil. Cara menghilangkan hadast besar dengan mandi
wajib, yaitu membasuh seluruh tubuh mulai puncak/ujung rambut hingga ujung
kaki.
Firman Allah dalam Al-Qur’an sbb:
Annisa ayat 43
Al-maidah 6
2. Sebab-sebab yang Mewajibkan Mandi :
a. Hubungan kelamin, yaitu bertemunya 2 khitanan (persunatan) laki-laki
dan perempuan.
b. Keluar mani.
c. Mati.
d. Haid (dating Bulan), keluar darah secara wajar dari Rahim wanita
beberapa hari tiap bulan.
e. Melahirkan anak.
f. Nifas, yakni darah yang keluar dari Rahim wanita sehabis melahirkan
anak.
3. Fardlu (hukum mandi)
a. Niat, yakni menyengaja mandi untuk menghilangkan hadast besar. Niat ini
sekurang-kurangnya dilakukan ketika akan mengerjakan amal pada waktu
pertama kali.
b. Membasuh badan.
c. Menghilangkan najis yang ada pada badan.
d. Meratakan air keseluruh rambut dan kulit.
Artinya : dari abi hurairah ra. Ia berkata : rasdulullah saw. Bersabda :
“bahwasanya dibawah tiap-tiap rambut ada jinabat karenanya cucilah
rambut itu dan bersihkanlah kulit”. (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi dan
dilemahkannya).
4. Sunat-sunat Mandi
a. Membaca bismillahirrohmanirrohim.
b. Berwudlu’ sebelum mandi.
c. Menggosok badan dengan tangan.
d. Menyilang-nyilang rambut dan celah-celah anggota.
e. Mulai membasuh kepala kemudian membasuh anggota-anggota badan
yang sebelah kanan terlebih dahulu.
f. Menigakalikan pembasuhan anggota badan.
g. Beriring, yaitu tidak lama waktunya natar mebasuh sebagian anggota yang
satu dengan yang lain.
Rasulullah saw. Melaksanakan mandi sesuai dengan sabdanya:
Yang artinya : dari ‘Aisyah ra. Ia berkata : adalah rasulullah saw. Mandi
jinabatbeliau mulai mencuci 2 tangannya lalu dia menyiramkan dengan
yang kanan atas yang kiri, lalu beliau mencuci kemaluannya, lalu
berwudlu’, lalu beliau mengambil air lau beliau memasukkan jari-jarinya
ke pangkal rambut, laulu beliau menyiram kepalanya 3 kali siraman, lalu
beliau menyiram seluruh badannya kemudian mencuci 2 kakinya”. (H.R.
Muttafaq ’alaih, dan lafadh ini dalam riwayat muslim)
Manfaat Mandi Bagi Kesehatan
a. Mengeluarkan racun
Bagi anda yang suka mandi dengan air hangat, ternyata mandi dengan
air hangat sekitar 32-35 derajat Celcius sangat baik bagi tubuh anda.
Karena dengan suhu air yang pas seperti itu pori-pori pada kulit anda
akan terbuka dan dapat mengeluarkan toksin. Tidak hanya itu saja,
dengan mandi air hangat, anda dapat menurunkan tingkat gula darah,
menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja
dengan baik. Oiya, usahakan untuk wakut mandi anda cukup selama 10-
20 menit saja.
b. Menghilangkan stress
Ternyata mandi dengan air dingin dapat menghilangkan stress dan
meredakan ketegangan. Bila anda ingin mencoba, pastikan suhu air dingin
sekitar 12-18 derajat Celcius saja. Han, berkebalikan dengan mandi air
hangat, menggunakan air dingin akan mempersempit darah dan
meningkatkan jumlah gula darah. Oleh sebab itu mandi air dingin sangat
tidak dianjurkan bagi anda yang menderita diabetes.
c. Menyembuhkan eksema
Bagi anda yang belum mengetahui, eksema adalah penyakit pada kulit
yang menyebabkan ruam dan gatal-gatal. Untuk menyembuhkan eksema,
anda cukup menambahkan baking soda ke dalam bak mandi karena
berdasarkan penelitian, baking soda dapat digunakan sebagai antiseptic.
Caranya, pertama-tama isi bak mandi dengan air hangat-hangat kuku, lalu
tambahkan kira-kira 1 pounds baking soda dan aduk sampai rata. Jika
sudah, berendamlah selama 10-20 menit.
d. Menyembuhkan infeksi
Untuk infeksi pada kulit, cobalah untuk mandi dengan air hangat yang
sudah dicampur dengan sari buah apel. Karena sari buah apel sangat baik
untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan menyeimbangkan
kandungan asam di dalam tubuh.
e. Menyembuhkan flu dan sakit kepala
Untuk menyembuhkan flu dan sakit kepala dapat dilakukan dengan
merendam kaki dalam air hangat. Masukan air hangat secukupnya di
dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki, bila perlu
tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau
lemon. Jika sudah basuh dengan air dingin lalu mandilah dengan air
hangat
f. Insomnia
Jika anda sering menderita insomnia atau terbangun di tengah malam
dan tidak dapat tidur kembali, cobalah untuk merendam kaki anda di
dalam seember air dingin sebelum mandi. Masukkan kaki sampai kaki
merasa dingin. Bila sudah, baru anda dapat mandi dengan air dingin.
g. Sirkulasi
Bagi anda yang bermasalah dengan sirkulasi darah, maka cobalah
untuk mulai merendam kaki anda selama satu atau dua menit di dalam air
hangat. Kemudian setelah itu rendamlah lagi selama 30 menit dalam aor
dingin. Setelah itu anda dapat mandi dengan air dingin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Thaharah menurut bahasa artinya”bersih” sdangkan mnuerut syara’ berarti
bersih dari hadast dan najis.
Bersuci karena hadast hanya di bagian badan saja.
Hadast ada dua, yaitu: hadast besar dan hadast kecil.
Menghilangkan hadast besar dengan mandi atau tayammum dan
menghilangkan hadast kecil dengan wudul’ atau tayammum.
Bersuci dari najis berlaku pada badan, pakayan dan tempat. Cara
menghilangkannya harus dicuci dengan air suci dan mensucikan.
Thaharah terdiri dari :
- Istinja’
- Berwudlu’
- Bersiwak
- Mandi
Berthaharah juga memiliki manfaat dalam dunia kesehatan khususnya bagi
hygienitas, peningkatan drajat kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’I Moh. 1978. Fiqih Islam Lengkap. PT. Karya Toha Putra: Semarang
Rasjid Sulaiman. 1989. Fiqih Islam. Sinar Baru: Bandung
http://smkn3pacitan.sch.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=118:manfaat-wudhu-dan-sholat-dari-segi-
kesehatan-modern&catid=48:umum.
_____Diakses Tanggal 20 Mei 2013