tgs bioakustik
DESCRIPTION
Tgs BioakustikTRANSCRIPT
![Page 1: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/1.jpg)
BIOAKUSTIK
A. Gelombang Bunyi (Akustik)
1. Pengertian gelombang bunyi (Akustik)
Gelombang bunyi adalah gelombang yang dirambatkan sebagai
gelombang mekanik longitudinal yang dapat menjalar dalam medium padat,
cair dan gas. Medium gelombang bunyi ini adalah molekul yang membentuk
bahan medium mekanik ini (Sutrisno, 1988). Gelombang bunyi ini merupakan
vibrasi/getaran molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun
demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta
mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi perpindahan partikel
(Resnick dan Halliday , 1992).
Berbicara, tentang substansi yang menjalar apabila gelombang bunyi
mencapai tapal batas maka gelombang bunyi tersebut akan terbagi dua
yaitu sebagian energi ditransmisikan/diteruskan dan sebagian lagi
direfleksikan/dipantulkan. Suatu penelitian mengenai terjadinya penjalaran
bunyi, mendeteksi dan penggunaan bunyi sangat penting untuk mengetahui
lebih lanjut akan pengalihan energi mekanik (Giancoli, 1998).
Binatang menggunakan gelombang bunyi/suara untuk memperoleh
perubahan informasi dan untuk mendeteksi lokasi dari suatu objek. Misalnya
ikan lumba-lumba, kelelawar, menggunakan gelombang bunyi untuk
mengemudi dan menentukan lokasi makanan, apabila cahaya tidak cukup
untuk pengamatan. Manusia berusaha menggunakan gelombang bunyi
sebagai pengganti cahaya (Ackerman et al, 1988).
![Page 2: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Pengertian gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang mekanik longitudinal
dengan frekuensi di atas 20 kHz. Gelombang ini dapat merambat dalam
medium padat, cair dan gas, hal disebabkan karena gelombang ultrasonik
merupakan rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat
sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya
(Bueche, 1986).
Karakteristik gelombang ultrasonik yang melalui medium mengakibatkan
getaran partikel dengan medium amplitudo sejajar dengan arah rambat
secara longitudinal sehingga menyebabkan partikel medium membentuk
rapatan (Strain) dan tegangan (Stress). Proses kontinu yang menyebabkan
terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh getaran
partikel secara periodik selama gelombang ultrasonik melaluinya (Resnick
dan Halliday , 1992).
Gelombang ultrasonik ini sering dipergunakan untuk pemeriksaan
kualitas produksi di dalam industri. Di bidang kedokteran, frekuensi yang
tinggi dari gelombang ultrasonik ini mempunyai daya tembus jaringan
yang sangat kuat, sehingga sering digunakan untuk diagnosis,
penghancuran/destruktif, dan pengobatan (Cameron and Skofronick, 1978).
3. Energi dan intensitas gelombang ultrasonik
Jika gelombang ultrasonik merambat dalam suatu medium, maka partikel
medium mengalami perpindahan energi (Giancoli, 1998). Besarnya energi
gelombang ultrasonik yang dimiliki partikel medium adalah :
E = Ep + Ek ............................................... (1)
Dengan : Ep = energi potensial (Joule)
Ek = energi kinetik (Joule)
Untuk menghitung intensitas gelombang ultrasonik perlu mengetahui
![Page 3: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/3.jpg)
energi yang dibawa oleh gelombang ultrasonik. Intensitas gelombang
ultrasonik ( I ) adalah energi yang melewati luas permukaan medium 1 m2/s
atau watt/m2 (Cameron and Skofronick, 1978). Untuk sebuah permukaan,
intensitas gelombang ultrasonik ( I ) diberikan dalam bentuk persamaan :
I = 1/2 V A2 (2 f)2 = ½ Z (A )2 .................... (2)
Dengan :
= massa jenis medium/jaringan (Kg/m3) , f = frekuensi (Hz)
v = kecepatan gelombang ultrasonik (m/s2) , V = volume (m3)
A = amplitudo maksimum (m)
Z = v = impedansi Akustik (kg/m2.s)
= 2 f = frekuensi sudut (rad/s)
4. Intensitas gelombang ultrasonik dihubungkan dengan
amplitudo
dan frekuensi
Gelombang Ultrasonik merambat membawa energi dari satu medium ke
medium lainnya, energi yang dipindahkan sebagai energi getaran dari partikel
ke partikel pada medium tersebut. Besarnya energi yang dibawa partikel
tersebut adalah :
E = ½ k A2 ............................................. (3)
Dengan ; k = konstanta = 4 m/T2
= 4 m f2
T = periode (s)
A = amplitudo geraknya (m)
m = massa partikel pada medium (kg)
Kemudian :
E = 2 m f2 A2 …………………………..(4)
Jika : m = V = S l = S v t = massa (kg)
V = volume = luas . tebal = S l (m3)
![Page 4: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/4.jpg)
S = luas permukaan penampang lintang yang dilalui gelombang (m3)
l = v t = jarak yang ditempuh gelombang dalam waktu t (m)
v = laju gelombang (m/s)
t = waktu (s)
maka ;
E = 2 2S v t f2 A2 …………………………..(5)
Intensitas gelombang ultrasonik adalah daya yang dibawa melalui luas
permukaan yang tegak lurus terhadap aliran energi (Giancoli, 1998), maka :
I =P
S
= 2 2v f2 A2 ……………………..(2.7)
Persamaan 2.7 menyatakan hubungan secara eksplisit bahwa intensitas
gelombang ultrasonik sebanding dengan kuadrat amplitudo (A) dan dengan
kuadrat frekuensi (f).
5. Intensitas gelombang ultrasonik dihubungkan dengan
jarak
Gelombang ultrasonik yang keluar dari sumber transduser mengalir
keluar ke semua arah dalam arah tiga dimensi. Gelombang ultrasonik
merambat keluar, energi yang di bawanya tersebar ke permukaan yang
makin
lama makin luas, karena merambat dalam arah arah tiga dimensi, maka luas
permukaan merupakan luasan permukaan bola dengan radius r adalah 4
r2.
Berarti intensitas gelombang ultrasonik adalah :
I = Daya = P
Luas 4 r2…………………………..(2.8)
Jika keluaran daya P dari sumber konstan, maka intensitas berkurang
sebagai kebalikan dari kuadrat jarak dari sumber :
I = 1
![Page 5: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/5.jpg)
r2…………………………..(2.9)
Jika amplitudo gelombang ultrasonik berkurang terhadap jarak, maka
amplitudo gelombang ultrasonik menjadi mengecil sebesar 1/r (Giancoli,
1998) karena intensitas sebanding dengan amplitudo maka akan sebanding
dengan kebalikan dari kuadrat jarak.
6. Sifat gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonik mempunyai sifat memantul, diteruskan dan diserap
oleh suatu medium/jaringan. Apabila gelombang ultrasonik ini mengenai
permukaan jaringan, maka sebagian dari gelombang ultrasonik ini akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan/ditransmisikan .
![Page 6: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/6.jpg)
Gelombang
Gelombang adalah fenomena perambatan gangguan, yaitu
perambatan energi. Arah perambatan ini dapat merambat dalam
satu dimensi (misalnya gelombang simpangan tali ), dua dimensi
(misalnya gelombang permukaan air ), dan tiga dimensi (misalnya
gelombang bunyi di udara ).
Berdasarkan arah rambat, gelombang dibedakan menjadi:
• Gelombang Longitudinal yaitu arah rambat gelombang sejajar dengan arah gerak
partikel-partikel medium.
• Gelombang Transversal yaitu arah rambat gelombang tegak lurus dengan arah gerak
partikel-partikel medium.
Berdasarkan mekanismenya, gelombang dibedakan:
• Gelombang mekanis yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran
mekanik.
• Gelombang elastik yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran-
besaran elastisitas.
• Gelombang permukaan dalam zat cait yaitu gelombang yang cepat rambatnya
tergantung pada besaran permukaan cairan.
• Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada
besaran listrik dan magnetik.
Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama
dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara
akan membuat partikel-partikel udara bergerak osilasi (lokal) saja.
Bunyi & Gelombang Bunyi
Konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari dihubungkan dengan indera pendengaran
![Page 7: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/7.jpg)
(telinga). Frekuensi yang didengar manusia adalah f = 20 - 20000 Hz (audible frequency).
Jenis gelombang bunyi yang lain adalah Ultrasonic f > 20000 Hz dan infrasonic f < 20
Hz.
Rentang pendengaran telinga manusia berkisar antara 20 Hz dan 20 kHz. Berikut ini
adalah keterangan untuk frekuensi-frekuensi ini untuk memahami dengan lebih baik
keberadaan mereka di rentang pendengaran.
Tabel 1. Spektrum frekuensi
Nama RentangEkstensi
(ekstensi oktaf)
Komentar
Frekuensi subsonik
1–20 Hz 4 Tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Dihasilkan oleh gempa bumi, atau organ besar di gereja-gereja
Frekuensi sangat rendah
20-40 Hz
1 Oktaf terendah yang bisa didengar manusia. Bass drum dari drum kit dan not rendah pada piano, juga suara petir dan AC adalah contoh rentang ini
Frekuensi rendah 4-160 Hz
2 Hampir semua frekuensi rendah pada musik ada dalam rentang ini
Frekuensi rendah-menengah
160-315 Hz
1 C tengah pada piano (216 Hz) ada dalam rentang ini. Rentang ini mengandung banyak informasi sinyal suara yang bisa dirubah oleh teknik ekualisasi yang buruk
Frekuensi tengah 315 Hz-2.5 kHz
3 Sensitifitas telinga paling tinggi pada rentang ini. Rentang ini memiliki kualitas suara seperti telpon bila diisolasi
Frekuensi tinggi 2.5-5 kHz
1 Dalam rentang ini kurva isofonik memiliki puncaknya yang tertinggi sehingga telinga paling sensitif terhadap rentang ini.
![Page 8: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/8.jpg)
Ekualisasi instrumen pada rentang ini meningkatkan kehadirannya dalam mix, membawanya ke depan instrumen yang lain; dan sebaliknya
Frekuensi tinggi 5-10 kHz
1 Rentang dimana kita mempersepsi brightness atau terang suatu suara karena mengandung harmonik yang dihasilkan not dalam rentang sebelumnya. Energi akustik sangat rendah pada rentang ini, dan konsonan ’s’, ‘t’, dan ‘c’ ada dalam rentang ini
Frekuensi sangat tinggi
10-20 kHz
1 Lebih sedikit lagi energi akustik ada dalam rentang ini. Hanya harmonik tertinggi dari instrumen tertentu ada dalam rentang ini, tetapi tetap penting karena brightness berasal dari harmonik ini dan mix akan terdengar dull tanpanya.
Gelombang bunyi adalah gelombang mekanik longitudinal yang berada dalam daerah
pendengaran kita yaitu 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz dan dalam perambatannya
membutuhkan medium, mediumnya dapat berupa zat padat, cair dan gas.
Cepat gelombang bunyi di udara pada suhu 0o C atau 273K adalah sekitar 331,3 m/s.
Selain frekuensi, faktor lain yang mempengaruhi agar bunyi dapat didengar dengan baik
adalah energi bunyi yang cukup. Energi gelombang bunyi sangat ditentukan frekuensi
dan amplitudo gelombang serta medium rambatannya.
E = ½ m ω2 A = 2()()f 2A
E = rapat energi gelombang (J)
= massa jenis medium (kg/m3)
ω = Frekuensi anguler
f = frekuensi
A = amplitudo
![Page 9: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/9.jpg)
Intensitas Gelombang (bunyi )
Intensitas bunyi adalah besarnya energi bunyi ( daya bunyi ) tiap sekon tiap satuan luas
dalam arah tegak lurus.
I = P/A
I = Intensitas bunyi (watt/m2)
P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
Intensitas bunyi terkecil yang masih didengar manusia disebut ambang pemndegaran :
Io = 10-12 watt/m2 pada frekuensi 1.000 Hz
Intensitas terbesar yang masih didengar manusia tanpa terasa sakit disebut : “ambang
pendengaran”.
Is = 10^o = 1 watt/m2
Intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pendengar ke sumber.
I1 : I2 = (1/R12) : (1/R22)
Taraf Intensitas Bunyi
Taraf intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan intensitas bunyi terhadap intensitas
ambang pendengaran.
TI = 10 log satuan deciBell (dB)
Dalam materi ini akan dibahas telinga sebagai organ pendengaran, gelombang ultrasonik
dan manfaatnya serta kebisingan… pada tulisan berikutnya mencakup hilang
pendengaran (tuli), test pendengaran dan materi pelengkap
Telinga sebagai alat pendengaran
telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam.
telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh
telinga tengah. telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang
kemudian dihantarkan ke otak. telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan
tubuh.
![Page 10: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/10.jpg)
telinga luar
telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus
auditorius eksternus). telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh
kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. suara yang ditangkap oleh daun telinga
mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga. gendang telinga adalah selaput tipis
yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.
telinga tengah
teling tengah terdiri dari gendang telinga (membran
timpani) dan sebuah ruang kecil berisi udara yang
memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang
telinga dengan telinga dalam. ketiga tulang tersebut
adalah:
•maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada gendang telinga)
•inkus (menghugungkan maleus dan stapes)
•stapes (melekat pda jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam).
getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan
dihantarkan ke jendela oval. telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil:
otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap
menempel) otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara
stapedius dengan jendela oval.
jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga
rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan.
respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh
dari kerusakan karena suara.
tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan teling tengah dengan hidung
bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga tengah.
tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara
yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang
normal dan kenyamanan.
![Page 11: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/11.jpg)
telinga dalam
telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian
utama:
• koklea (organ pendengaran)
• kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).
koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari
cairan kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang
memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. getaran suara yang
dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam
menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. sel rambut yang berbeda memberikan
respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf.
gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan
membawanya ke otak. walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang
gaduh bisa menyebabkan kerusakan pada sel rambut. jika sel rambut rusak, dia tidak akan
tumbuh kembali. jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi
kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran. kanalis semisirkuler
merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga
keseimbangan. setiap gerakan kepala menyebabkan ciaran di dalam saluran bergerak.
gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran
lainnya; hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala. saluran ini juga mengandung
sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan. sel rambut ini
memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan pesan ke otak, ke arah mana kepala
bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga
tengah atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berputar).
ULTRASONIK
Untuk mempelajari ultrasonik, kita harus mengingat terlebih dahulu tentang
penggolongan frekuensi bunyi. Ultrasonik adalah gelombang bunyi dengan frekuensi
lebih dari 20.000 Hz.
![Page 12: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/12.jpg)
Ultrasonik dapat diproduksi dengan piranti magnet listrik dan kristal
piezoelektrik dengan frekuensi di atas 20.000 Hz.
Magnet listrik
Jika batang ferromagnetik diletakkan pada medan magnet listrik maka
akan timbul gelombang ultrasonik pada ujung batang ferromagnetik tersebut. Demikian
pula jika batang ferromagnetik tersebut dilingkari kawat, kemudian dialiri listrik.
Alat diagnostik USG menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi 1-
10 MHz. Kecepatan gelombang suara didalam suatu medium akan berbeda dari medium
lainnya. Sifat akustik medium menentukan perbedaan ini. Frekuensi dan daya ultrasonik
yang dipakai dalam bidang kedokteran disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk diagnostik
digunakan frekuensi 1 – 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. untuk terapi daya ditingkatkan
menjadi 1 W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker daya yang diperlukan sebesar
103 W/cm2.
Pengurangan intensitas merupakan atenuasi, yang dapat disebabkan oleh mekanisme,
refleksi, refraksi, absorpsi dan scattening.
Pengaruh atenuasi dalam pemeriksaan USG :
1. Atenuasi akan membatasi kemampuan alat USG dalam memeriksa truktur jaringan
tubuh hanya sampai batas ke dalaman tertentu.
2. Adanya atenuasi yang berbeda pada jaringan tubuh akan memberikan gambaran USG
yang berbeda pula.
3. Alat USG sulit digunakan untuk memeriksa struktur jaringan tulang organ yang berisi
gas.
Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek Dopler, yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat
adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya dan getaran yang dikirim ke obyek akan
direfleksikan oleh obyek itu sendiri.
Efek Gelombang Ultrasonik
Gelombang ultrasonik dapat memberikan efek baik mekanik, panas, kimiawi maupun
biologis. Atau perubahan – perubahan siklik yang terjadi pada perambatan gel
ultrasonik : getaran partikel, perubahan tekanan, peruabahan densitas, dan perubahan
![Page 13: Tgs Bioakustik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100400/55cf98eb550346d0339a774d/html5/thumbnails/13.jpg)
suhu.
Semua perubahan diatas bersifat sementara dan penagruhnya sangat kecil, banyaknya
panas yang timbul didalam jaringan tubuh ditentukan oleh : intensitas, lamanya
pemaparan, dan koefisien absorpsi jaringan. Pemakaian gel ultrasonik dan intensitas
tinggi dapat menimbulkan fenomena kavitasi pada medium yang berupa cairan. Faktor
yang menambah keamanan penggunaan USG yang banyak dipakai saat ini mempunyai
intensitas kurang dari 10 MW/Cm2.
Mekanik
Membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa benda padat. Ini bisa digunakan
untuk mendeteksi lokasi batu empedu
Panas
Sebagian ultrasonik mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan, dan sebagian lagi
pada titik tersebut mengalami perubahan panas. Pada jaringan bisa terjadi pembentukan
rongga dengan intensitas tinggi.
Kimia
Gelombang ultrasonik menyebabkan oksidasi dan hidrolisis ikatan polyester
Biologis
Efek ini sebenarnya merupakan gabungan antara efek-efek di atas, misalnya panas
menimbulkan dilatasi pembuluh darah. Ultrasonik juga meningkatkan permeabilitas
membran sel dan kapiler serta merangsang aktifitas sel. Otot mengalami paralisis dan sel-
sel hancur, bakteri dan virus dapat pula hancur. Keletihan akan terjadi jika frekuensi
ultrasonik ditingkatkan.(Alifis,2009)