tesis_fitri_mm_-_seminar_hasil.rtf

Download TESIS_FITRI_MM_-_SEMINAR_HASIL.rtf

If you can't read please download the document

Upload: sofinal-eightson

Post on 25-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB I

85

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangSetiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berusaha mencapai tujuan organisasi. Selain itu, setiap organisasi akan maju dan berkembang, serta akan mencapai tujuannya didukung oleh setiap komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Salah satu komponen yang sangat penting adalah sumber daya manusia sebagai anggota organisasi. Tujuan organisasi akan tercapai jika sumber daya manusia sebagai anggota organisasi mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien. Artinya, diharapkan anggota organisasi mampu melaksanakan tugas dengan baik, teliti dan bertanggung jawab sehingga tujuan organisasi akan tercapai. Hal ini karena, pada hakekatnya sumber daya manusia sebagai anggota organisasi yang mampu mencapai kinerja yang baik dan maksimal adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berperan dalam mewujudkan tujuan orgaisasi.

Pegawai sebagai anggota organisasi memiliki karakteristik individu masing-masing yang berbeda. Karakteristik individu adalah penjabaran dari sikap, kemampuan, keahlian, dan kebutuhan yang dibawa oleh individu dalam melaksanakan kerja (Simamora, 2003). Setiap pegawai membawa sikap, kebutuhan, keahlian dan kemampuan ke dalam pekerjaan berbagai macam maksud, tujuan, dan kepentingan. Keahlian dan kemampuan sangat diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan. Pegawai yang memiliki kemampuan kerja tinggilah yang akan mampu memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan organisasi.Komitmen organisasional dibangun atas dasar kepercayaan pegawai atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pegawai membantu mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi. Menurut Robbins (2006) komitmen pegawai pada suatu organisasi adalah suatu keadaan karyawan memihak kepada organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Individu pegawai yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan. Pencapaian tujuan yang maksimal merupakan buah dari kinerja tim atau individu yang baik, begitu pula sebaliknya kegagalan dalam mencapai sasaran yang telah dirumuskan juga merupakan akibat dari kinerja individu atau tim yang tidak optimal. Kinerja menurut Mangkunegara (2007) adalah hasil kerja secara kualitas, dan kuantitas. Untuk mencapai kinerja yang optimal, pegawai haruslah memiliki kualitas hasil kerja yang baik sesuai dengan ketentuan dan mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya secata tepat dan akurat sesuai prosedur kerja.Meningkatkan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah merupakan salah satu tujuan utama organisasi dan menciptakan pemerintahan yang baik dari segi kinerja pegawainya. Pegawai Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah yang memiliki kinerja yang baik tentulah mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang dibebankan kepadanya tepat waktu yaitu menyelesaikan semua pekerjaan rutin, kegiatan dan laporan baik data atau hasil kegiatan pemberantasan wabah penyakit di Kabupaten Bengkulu tengah. Pegawai juga memiliki kualitas hasil kerja sesuai dengan format yang ditentukan dalam Permenkes. Berdasarkan pengamatan awal oleh peneliti, kinerja pegawai Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah pada saat ini masih ada yang rendah misalnya masih ada pegawai yang terlambat membuat dan menyerahkan laporan hasil-hasil kegiatan dari rencana kerja peningkatan kesehatan masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah dari batas waktu yang ditentukan. Selain itu, masih ada pegawai yang meminta saran, dan perbaikan dari atasan, misalnya dalam menjalankan program peningkatan kesehatan masyarakat atau dalam pemberantasan wabah penyakit. Selanjutnya, karakteristik individu pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah masing-masing berbeda. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pegawai dituntut memiliki keahlian dalam menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan masyarakat. Selain itu, pegawai juga dituntut memiliki kemampuan baik kemampuan intelektual maupun kemampuan fisik. Seorang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang ditugaskan di lapangan haruslah memiliki kekuatan fisik berupa stamina yang prima dan cekatan. Tetapi pada kenyataannya tidak semua pegawai memiliki kekuatan fisik berupa stamina yang prima dan cekatan dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan terutama untuk pekerjaan di lapangan misalnya melakukan pendistribusian obat-obatan dan alat-alat kesehatan ke puskesmas, poskesdes atau pustu yang berada di pelosok dengan jarak tempuh yang jauh dan medan yang sulit.Berikutnya, pegawai yang memiliki komitmen organisasi cenderung menunjukkan keterlibatan di dalam suatu organisasi, merasa rugi jika ia meninggalkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Selanjutnya pegawai memiliki kewajiban yang harus diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Tetapi pada kenyataannnya masih ada pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah tidak banyak pengorbanan yang telah dilakukan pegawai sehingga tidak berat dan tidak merasa bersalah meninggalkan organisasi. Pegawai juga tidak memilih terus berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah karena ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi lain misalnya di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah atau dengan kata lain tidak setia dengan organisasi.Dari yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Karakteristik Individu, Komitmen Organisasi, dan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Rumusan MasalahDari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana karakteristik individu pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah?Bagaimana komitmen organisasi pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah?Bagaimana kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah?

Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk menganalisis karakteristik individu pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Untuk menganalisis komitmen organisasi pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Untuk menganalisis kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai masukan tentang karakteristik individu, komitmen organisasi dan kinerja pegawai. Dengan demikian, Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah dapat melakukan upaya-upaya, serta mengeluarkan kebijakan yang lebih baik untuk peningkatan karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai demi pencapaian tujuan organisasi dan menjalankan kewenangan otonomi daerah dalam bidang kesehatan.Bagi pegawai, sebagai bahan masukan tentang karakteristik individu, komitmen organisasi dan kinerja pegawai. Dengan demikian, pegawai dapat melakukan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan kinerja, karakteristik individu, dan komitmen organisasi terhadap Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah. Bagi akademik dan peneliti lainnya dapat menjadi tambahan bahan bacaan dan referensi.

Ruang Lingkup PenelitianPada penelitian ini masalah yang diteliti dibatasi hanya pada variabel karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai. Penelitian dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Yang diteliti adalah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai staf.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik IndividuOrganisasi merupakan kumpulan dari dua orang individu atau lebih, dengan karakteristik masing-masing. Artinya semakin banyak anggota organisasi maka karakteristik individu yang terdapat dalam organisasi akan semakin banyak. Karakteristik individu yang terdapat dalam organisasi akan sangat menentukan langkah implementasi yang dijalankan. Oleh sebab itu pihak perusahaan perlu memahami karakteristik individu dalam organisasi, karena kemajuan organisasi sangat ditentukan oleh individu-individu sebagai anggota organisasi.Setiap orang mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan menyebabkan kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja di tempat yang sama (Subyantoro, 2009:12). Karakteristik individu adalah perilaku atau karakter yang ada pada diri seorang karyawan baik yang bersifat positif maupun negatif (Thoha, 2003). Karakteristik-karakteristik ini sangat beragam, setiap perusahaan tentunya dapat memilih seorang karyawan yang mempunyai kriteria yang baik dan karakteristik ini juga harus sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan.Menurut Gibson (2004) karakteristik individu diindikasikan melalui indikator-indikator berikut:Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki oleh individu.Latar belakang pribadi.Demografis terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan dan masa kerja.

Menurut Simamora (2003) karakteristik individu diindikasikan melalui indikator-indikator berikut ini:Keahlian

Keahlian yang terdiri dari pengetahuan kerja dan kepemilikan sertifikat kompetensi. Keahlian teknis adalah keahlian dalam pokok pekerjaannya serta kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang kegiatan tertentu.Keahlian interaksi atau hubungan antar manusia adalah keahlian untuk bekerjasama dengan orang lain, mengenai pikiran dan perasaan orang lain serta mampu merangsang dan mendorong orang lain termasuk rekan sekerja.Keahlian konseptual adalah keahlian mental dalam mendukung seluruh kegiatan organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuan.

Kemampuan

Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan yang terdiri dari kekuatan fisik, dan kemampuan intelektual (Robbins, 2006). Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina dan kecekatan. Sedangkan kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan mental (Robbins, 2006). Kemampuan intelektual didapat dari tes IQ dan dari pendidikan formal. 3. KebutuhanKebutuhan adalah jumlah keperluan baik yang dapat bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis yaitu tingkat kebutuhan pangan, sandang, papan, rohani, dan tingkat sosial.4. SikapSikap adalah kesiapsiagaan mental yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh tertentu atas cara tanggap terhadap objek dan situasi yang berhubungan dengannya yaitu sikap dalam mendukung usaha pencapaian tujuan organisasi. Menurut Robbins (2006) sikap adalah pernyataan evaluatif-baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan-mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap akan difokuskan bagaimana seseorang merasakan atas pekerjaan, kelompok kerja, penyedia dan organisasi.

Menurut Sule dan Syaifullah (2005) individu memiliki karakteristik dan keragamannya masing-masing. Kepribadian pada dasarnya merupakan karaktersitik psikologis dan perilaku individu yang sifatnya relatif permanen (karena terbentuk oleh waktu yang cukup lama) yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Sule dan Syaifullah, 2005). Adapun karakteristik individu merupakan perwujudan karakteristik dari individu yang ditentukan oleh kepribadiannya masing-masing. Adapun karaktersitik individu menurut Sule dan Syaifullah (2005) terdiri dari: Tingkat persetujuan (Aggreableness)

Tingkat persetujuan menunjukkan tingkat kemampuan individu dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain.Tingkat keseriusan dan kesadaran (Consciencetiousness)Perilaku ini menunjukkan tingkat keseriusan individu terhadap rencana pencapaian tujuan dari organisasi.Tingkat emosi yang negatif (Negative Emotionally)

Tingkat emosi yang negatif merujuk kepada ketidakstabilan emosi yang dimiliki oleh individu dalam pekerjaan.Tingkat Keleluasaan dan Kenyamanan (Extraversion)

Tingkah laku ini merujuk kepada kemampuan individu untuk merasa nyaman dan leluasa bagi orang lain untuk berinteraksi dengannya.Tingkat keterbukaan (Openness)

Tingkat keterbukaan merujuk kepada perilaku individu untuk bersikap terbuka terhadap orang lain.

2.2 Komitmen OrganisasiMenurut Robbins (2006), komitmen pegawai pada suatu organisasi adalah suatu keadaan di mana karyawan memihak kepada organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Komitmen organisasional terdiri dari kesukaan atau ketertarikan (attachment) karyawan terhadap organisasi tempat karyawan itu bekerja (Laschinger, 2001). Mathis dan Jackson (2002) berpendapat bahwa Komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada dalam organisasi tersebut. Luthans mengartikan komitmen organisasional sebagai sikap yang menunjukkan loyalitas karyawan dan merupakan proses berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi mengekspresikan perhatian mereka kepada kesuksesan dan kebaikan organisasinya (Luthan, 2002).Robbins, (2006) berpendapat bahwa komitmen organisasi yang tinggi berarti terdapat kepemihakan kepada organisasi yang tinggi pula. Komitmen sebagai prediktor kinerja seseorang merupakan prediktor yang lebih baik dan bersifat global, dan bertahan dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan daripada kepuasan kerja semata. Seseorang dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu dan menganggapnya sebagai kondisi sementara, tapi tidak puas terhadap organisasi adalah sebagai suatu keseluruhan, dan ketidakpuasan tersebut bila menjalar ke organisasi, dapat mendorong seseorang untuk mempertimbangkan diri minta berhenti.Pengertian komitmen dalam penelitian ini digunakan konsep dari Allen dan Meyer (1997) yang memadang komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen yang berbeda yaitu:Komitmen sebagai affective attachment terhadap organisasi (Affective Commitment/AC). Komponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi.Komitmen sebagai perceive cost yang berhubungan dengan meninggalkan organisasi (Continuance Commitment/ CC). Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi.Komitmen sebagai suatu keyakinan untuk tetap tinggal dalam organisasi (Normative Commitment/NC). Komponen normatif merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi.

Komitmen organisasi seperti di atas ditandai dengan kesediaan karyawan untuk terjun dan terlibat dalam organisasi, bekerja dan berupaya untuk kemajuan organisasi, memberikan tenaga, pikiran, ide, waktu agar organisasi berkembang dan mencapai kemajuan, memberikan informasi-informasi positif tentang organisasi kepada orang lain di luar organisasi, menonjolkan kelebihan-kelebihan organisasi dan merasa bangga menjadi anggota organisasi, serta memiliki pemikiran untuk tetap berada dalam organisasi, merasa akan menemukan masalah dan hambatan jika keluar dari organisasi. Sedangkan mereka-mereka yang tidak memiliki komitmen organisasi akan memiliki persepsi-persepsi sebaliknya dari unsur-unsur di atas.Adanya rasa keterikatan pada suatu falsafah dan satuan kerja kemungkinan untuk bertahan dalam satuan kerja akan lebih tinggi ketimbang pegawai yang tidak mempunyai rasa keterikatan pada satuan kerja. Shadur, Kinzle dan Rodwell (1999) memberi pengertian bahwa pegawai yang mempunyai komitmen terhadap satuan kerja menunjukkan kuatnya pengenalan dan keterlibatan pegawai dalam satuan kerja yang dinyatakan sebagai berikut Organizational commitement was defined as the strength of an individuals identification with and involvement in a particular organization. Pegawai yang memiliki komitmen terhadap satuan kerja kemungkinan untuk tetap bertahan lebih tinggi dari pada pegawai yang tidak mempunyai komitmen. Lebih lanjut untuk meningkatkan komitmen organisasi menurut Balfour dan Wechsler (1991) dapat dilakukan dengan meningkatkan atmosfir sosial satuan kerja, dan pemahaman akan tujuan. Sedangkan menurut Robinson, Simourd dan Porporino (1999) hal-hal yang dapat mengefektifkan komitmen organisasi dilakukan semenjak sebelum dan awal prosedur sosialisasi pekerjaan, hingga mempertahankan pemberian penghargaan. Ada dua motif yang mendasari seseorang untuk komitmen pada organisasi atau unit kerjanya (Reichers, 1985 dalam Berg dan Baron, 1997), antara lain:Side-Best OrientationSide-Best Orientation ini memfokuskan pada akumulasi dari kerugian yang dialami atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh individu pada organisasi apabila meninggalkan organisasi tersebut. Dasar pemikiran ini adalah bahwa meninggalkan organisasi akan merugikan, karena takut kehilangan hasil kerja kerasnya tidak dapat didapat di tempat lain.

2. Goal-Congruence OrientationMemfokuskan pada tingkat kesesuaian antara tujuan personal individu dan organisasi sebagai hal yang menentukan komitmen pada organisasi. Pendekatan ini dipopulerkan oleh Poter dan Asosiasinya, menyatakan bahwa komitmen karyawan pada organisasi dengan goal congruence orientation akan menghasilkan pegawai yang memiliki:Penerimaan atas tujuan dan nilai-nilai organisasi.Keinginan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan.Hasrat untuk tatap menjadi anggota organisasi.

2.3 KinerjaKeberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan tergantung pada bagaimana para personel dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan. Pencapaian tujuan yang maksimal merupakan buah dari kinerja tim atau individu yang baik, begitu pula sebaliknya kegagalan dalam mencapai sasaran yang telah dirumuskan juga merupakan akibat dari kinerja individu atau tim yang tidak optimal. Menurut Maryono (2000) kinerja karyawan adalah hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal standar, target/sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama. Gibson et al. (2004) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi. Robbins (2006) menjelaskan kinerja merupakan tingkat keyakinan seseorang bahwa perbuatannya sudah pada suatu tingkat tertentu akan mengarahkannya mencapai hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja mempunyai peranan penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja. Penilaian kinerja ini (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Pegawai menginginkan dan memerlukan balikan berkenaan dengan prestasi mereka dan penilaian menyediakan kesempatan untuk memberikan balikan kepada mereka jika kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilaian memberikan kesempatan untuk meninjau kemajuan karyawan dan untuk menyusun rencana peningkatan kinerja (Dessler 2004).Menurut Dessler (2004) ada 5 faktor dalam mengukur kinerja yaitu:Kualitas adalah hasil kerja karyawan yang dicapai meliputi ketelitian, penampilan hasil kerja.Kuantitas karyawan yang meliputi sejumlah hasil kerja.Supervisi meliputi membutuhkan saran, arahan atau perbaikan.Kehadiran adalah kehadiran karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang meliputi regularitas kehadiran setiap hari kerja, dan ketepatan waktu. Konservasi meliputi pencegahan, pemborosan, kerusakan dan pemeliharaan.

Menurut Bernardin dan Russel (2003) terdapat 6 kriteria untuk mengukur kinerja karyawan, yaitu:Kualitas (quality) yaitu tingkatan dimana proses atau penyesuaian pada cara yang ideal di dalam melakukan aktifitas atau pekerjaan atau memenuhi aktifitas yang sesuai harapan.Kuantitas (quantity) yaitu jumlah yang dihasilkan diwujudkan melalui jumlah unit, atau jumlah dari siklus aktifitas yang telah diselesaikan.Ketepatan waktu (timeliness) yaitu tingkatan di mana aktifitas telah diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat dari yang ditentukan dan memaksimalkan waktu yang ada untuk aktifitas lain.Keefektifan biaya (cost effectiveness) yaitu tingkatan dimana penggunaan sumber daya perusahaan berupa manusia, keuangan, dan teknologi dimaksimalkan untuk mendapatkan hasil yang tertinggi atau pengurangan kerugian dari tiap unit.Kebutuhan akan supervisi (need for supervision) yaitu tingkatan dimana seorang karyawan dapat melakukan pekerjaannya tanpa perlu meminta pertolongan atau bimbingan dari atasannya.Hubungan personal yaitu tingkatan di mana seorang karyawan merasa percaya diri, punya keinginan yang baik, dan bekerja sama di antara rekan kerja.

2.4 Penelitian TerdahuluPenelitian terdahulu antara lain dijelaskan pada Tabel 2.1 berikut ini:Tabel 2.1 Penelitian TerdahuluNoPenelitian TerdahuluJudul PenelitianPerbedaan Penelitian1Syafriadi(2009)Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dokter RSUD Dr. M. Yunus BengkuluTerdahulu:Variabel penelitian yaitu karakteristik individu, lingkungan dan kinerja.Meneliti hubungan antar variabel X dengan variabel YMenggunakan metode analisis regresi

Sekarang:Meneliti tentang karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja.Dianalisis secara deskriptif

2Susana (2009)Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank SyariahTerdahulu:Variabel penelitian yaitu karakteristik inidvidu, lingkungan kerja dan prestasi kerja.Meneliti pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Sekarang:Meneliti tentang karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerjaDianalisis secara deskriptif

Lanjutan Tabel 2.1 NoPenelitian TerdahuluJudul PenelitianPerbedaan Penelitian3Prabowodan Prawitasari(2007)Kinerja Pegawai Kantor Dinas KesehatanKota Tanjung Balai Propinsi Sumatera UtaraDitinjau dari Faktor Karakteristik Individu dan Lingkungan KerjaTerdahulu:Variabel penelitian yaitu karakteristik individu, kinerja dan lingkungan kerja.Meneliti hubungan antar variabel X dengan variabel YMenggunakan metode analisis korelasi

Sekarang:Meneliti tentang karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja.Dianalisis secara deskriptif

4Armansyah(2002)Komitmen Organisasi Dan Imbalan FinansialVariabel penelitian yaitu komitmen organisasi dan imbalan finansial.Meneliti pengaruh antar variabel X dengan variabel YMenggunakan metode analisis regresi

Sekarang:Meneliti tentang karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja.Dianalisis secara deskriptif

2.5 Kerangka AnalisisKarakteristik individu adalah penjabaran dari keahlian, kemampuan sikap, dan kebutuhan yang dibawa oleh pegawai dalam melaksanakan kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Selanjutnya, komitmen organisasi adalah pengidentifikasian, dan keterlibatan pegawai terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang terdiri dari komitmen afektif yaitu berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Komitmen kontinuan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Selanjutnya komitmen normatif merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Kinerja pegawai hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang diindikasikan melalui kualitas adalah hasil kerja yang meliputi ketelitian, dan penampilan hasil kerja. Kuantitas yang meliputi sejumlah hasil kerja. Supervisi meliputi membutuhkan saran, arahan atau perbaikan. Kehadiran adalah kehadiran pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang meliputi kehadiran, dan ketepatan waktu. Konservasi meliputi pencegahan, pemborosan, kerusakan dan pemeliharaan. Karakteritik individu, komitmen organisasi dan kinerja dalam penelitian ini berdasarkan persepsi pegawai.

Gambar 2.1 Kerangka AnalisisKomitmen OrganisasiKomitmen AfektifKomitmen KontinuanKomitmen Normatif

Kinerja KualitasKuantitasSepervisiKehadiranKonservasiKarakteristik Individu KeahlianKemampuanSikapKebutuhan

Karakteristik Individu, Komitmen Organisasi, dan Kinerja Pegawai

BAB IIIMETO DE PENELITIAN

Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) untuk memperoleh gambaran persepsi responden sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti (Moleong, 2000). Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian yang non hipotesis sehingga dalam rangka penelitiannya bahkan tidak perlu merumuskan hipotesisnya (Arikunto, 2001). Metode penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan gambaran keseluruhan obyek penelitian secara akurat.

Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan pengertian secara teknis dari variabel yang diteliti meliputi variabel, dimensi dan indikator sebagai berikut:

Karakteristik Individu

Karakteristik individu adalah penjabaran keahlian, kemampuan, kebutuhan individu dan sikap pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang diindikasikan melalui:Keahlian yang dimiliki pegawai yang terdiri dari keahlian teknis, keahlian interaksi, keahlian konseptual, dan kepemilikan sertifikat kompetensi (ijazah).

Keahlian teknis adalah keahlian pegawai dalam pokok pekerjaan serta kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan.Keahlian interaksi atau hubungan antar manusia adalah keahlian untuk bekerjasama dengan rekan kerja lain.Keahlian konseptual adalah keahlian pegawai dalam mendukung seluruh kegiatan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Memiliki sertifikat kompetensi yaitu ijazah.

Kemampuan adalah suatu kapasitas intelektual dan fisik individu untuk mengerjakan tugas. Kemampuan intelektual pegawai adalah kemampuan yang diperoleh dari pendidikan formal. Kemampuan fisik pegawai berupa stamina yang harus selalu prima dan cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan.Sikap adalah kesiapsiagaan mental yang dipelajari, dan diorganisasi melalui pengalaman, dan memiliki pengaruh tertentu atas cara tanggap pegawai terhadap objek dan situasi yang berhubungan dengannya yaitu sikap dalam mendukung usaha pencapaian tujuan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Kebutuhan adalah pegawai berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis (pangan, sandang, dan papan), psikologis (rohani), dan sosiologis (tingkat sosial).

Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi didefinisikan sebagai pengidentifikasian dan keterlibatan dari seorang individu pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah terhadap organisasinya yang diukur melalui:Komitmen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang diukur dari:

Pegawai merasa bahagia menjalani karier pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalahnya sendiri.Pegawai merasa memiliki organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai merasa terikat secara emosional dengan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Pegawai merasa bagian dari organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki makna tersendiri bagi pegawai.

Komitmen kontinuan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika pegawai meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang diukur dari:

Pegawai merasa butuh berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai merasa tergantung pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai tetap memilih berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah walau ada pekerjaan di instansi lain.Banyak pengorbanan yang telah dilakukan pegawai sehingga berat meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai tetap memilih berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah walau ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi lain.

Komitmen normatif merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus pegawai berikan kepada organisasi yang diukur dari:

Pegawai merasa memiliki kewajiban tetap berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai merasa memiliki kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai memiliki perasaan bersalah jika meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai memiliki kewajiban terhadap anggota organisasi lain sehingga berat meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Pegawai merasa berhutang budi terhadap organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Kinerja

Kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah adalah hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu yang diindikasikan melalui:Kualitas adalah hasil kerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang dicapai meliputi ketelitian, keakuratan, dan penampilan hasil kerja.Kuantitas adalah hasil kerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yang meliputi sejumlah hasil kerja pegawai.Supervisi adalah hal yang diperlukan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi membutuhkan saran, arahan atau perbaikan.Kehadiran meliputi regularitas atau kehadiran pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah setiap hari kerja, jam kerja, dan tepat waktu. Konservasi meliputi menghindari pemborosan, kerusakan dan melakukan pemeliharaan.

Selanjutnya, ringkasan variabel, dimensi, indikator dan sumber penelitian adalah sebagai berikut:Tabel 3.1: Ringkasan Variabel, Dimensi Indikator dan Sumber PenelitianNoVariabelDimensiIndikatorSumber1Karakteristik IndividuKeahlian

Keahlian teknisKeahlian interaksiKeahlian konseptualMemiliki sertifikat kompetensi/

IjazahSimamora (2003)

Kemampuan

Kemampuan intelektual Kemapuan dari pendidikan formalKemampuan fisik individu

Sikap

Pekerjaan dilakukan sesuai dengan tujuan organisasiPekerjaan dilaksanakan tidak menyimpang dari tujuan organisasiTidak melawan perintah atasan dalam melaksanakan tujuan organisasi

Kebutuhan

Fisiologis (pangan, sandang, dan papan), Psikologis (rohani), Sosiologis (tingkat sosial)

2Komitmen OrganisasiKomitmen afektif

merasa bahagia menjalani karier identifikasi dengan pekerjaanmerasa memiliki organisasimerasa terikat secara emosionalmerasa bagian dari organisasimemiliki makna tersendiri

Allendan Meyer(1997)

Komitmen kontinuan

butuh berada pada organisasi merasa tergantung pada organisasimerasa banyak gangguantetap memilih berada pada organisasipengorbanantersedia alternatif lain

Komitmen normatif

butuh berada pada organisasi merasa tergantung pada organisasimerasa banyak gangguantetap memilih berada pada organisasipengorbananmerasa berhutang budi

Lanjutan Tabel 3.1NoVariabelDimensiIndikatorSumber4KinerjaKualitas

KetelitianKeakuratanTampilan hasil kerja yang rapi

Dessler (2004)

Kuantitas

Sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikanSejumlah kegiatan yang harus diselesaikanSejumlah laporan yang harus diselesaikan

Supervisi

Saran dari atasanArahan dari atasanPerbaikan dari atasan

Kehadiran

Hadir setiap hari kerjaAda pada jam kerjaHadir tepat waktu

Konservasi

Tidak melakukan pemborosan alat tulis kantorMenghindari kerusakan peralatan kantorMelakukan pemeliharaan peralatan kantor

3.3 Sumber DataMenurut sumbernya, data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya dengan cara menyebarkan kuesioner. Dalam penelitian data primer diperoleh yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui kuesioner yang disebarkan ke pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah tentang karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Selain itu sumber data juga berasal dari wawancara dengan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

3.4 Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang cukup terperinci, lengkap, dan isi dari daftar pertanyaan tersebut sama saja sifatnya. Kuesioner tidak lain adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian. Pada penelitian ini yang mengisi kuesioner adalah pegawai. Wawancara

Wawancara (interview) yaitu melakukan tanya jawab antara peneliti dengan narasumber yang dianggap layak atau relevan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini merupakan wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua responden, dalam kalimat dan urutan yang seragam. Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dan gambaran tentang karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Pada penelitian ini yang diwawancara adalah pegawai.

3.5 Metode Penarikan SampelPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai staf yang berjumlah 100 orang pegawai dan semua populasi dijadikan responden penelitian dengan metode sensus. Selain itu responden yang diwawancara adalah 10 orang yang diambil dengan metode cluster proportional random sampling sebanyak 10% dari seluruh sampel di setiap bidang. Berikut adalah rincian populasi dan responden penelitian berdasarkan masing-masing bidang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah:Tabel 3.2 Rincian Populasi dan Responden NoBidang-BidangPopulasi dan Responden yang mengisi kuesionerResponden yang Diwawancara 10% dari yang mengisi kuesioner1Sekretariat20 orang2 orang2Sumber Daya Manusia19 orang2 orang3Kesehatan Masyarakat20 orang2 orang4Pelayanan Kesehatan22 orang2 orang5Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan19 orang2 orangJumlah 100 Orang10 OrangSumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, 2014.

3.6 Metode SkoringSalah satu cara yang digunakan dalam penentuan skor adalah dengan menggunakan skala Likert merupakan suatu cara yang sistematis untuk memberikan skor pada indeks (Singarimbun dan Effendi, 2002:111) berikut:a. Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5b. Alternatif jawahan Setuju (S) diberi skor 4c. Alternatif jawaban Cukup Setuju (CS) diberi skor 3d. Alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2e. Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Adapun penentuan kelas atas jawaban responden terhadap variabel penelitian adalah sebagai berikut:

Nilai terendah dari kelas adalah 1x1=1Nilai tertinggi dari kelas adalah 1x5 =5Interval kelas adalah (5-1):5 = 0,8

Di bawah ini kriteria/standar penilaian jawaban adalah sebagai berikut:1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

3.7 Teknik Analisis3.7.1 Teknik Analisis Statistik DeskriptifTeknik analisis yang digunakan dalam penelitian atau studi ini adalah analisis deskriptif, dengan menjabarkan statistik deskriptif dalam bentuk tabel tabulasi frekuensi untuk melihat rata-rata jawaban responden (mean). Hal ini dimaksudkan untuk melihat gambaran variabel, dimensi, dan indikator karakteristik individu, komitmen organisasi, dan kinerja berdasarkan tanggapan responden.

3.7.2 Analisis KualitatifDalam tahapan ini setiap data diberikan pengertian sehingga mudah untuk dipahami. Pengertian ini dimaksudkan untuk menganalisis inti pemikiran yang ada dalam data. Teknik yang dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:Reduksi data yaitu melakukan penyusunan data yang diperoleh, kemudian ditentukan data yang sesuai dengan penelitian ini dengan pengklasifikasian yang ada.Pengklasifikasian data dalam beberapa tolak ukur dengan menggunakan pendekatan-pendekatan teori-teori pada penelitian.Penyajian data biasanya dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Pada tahap penyajian data, peneliti melakukan penyajian data informasi melalui bentuk teks naratif terlebih dahulu. Selanjutnya, dari teks naratif tersebut diringkas dalam bentuk uraian. Dilakukan penyimpulan sebagai langkah awal untuk membuat kesimpulan akhir dari penelitian ini. Kerangka analisis digunakan sebagai asumsi-asumsi untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan sementara dalam penelitian ini. Penggabungan antara kerangka pikir dan teori-teori yang ada dengan kondisi obyektif hasil penelitian kemudian dijadikan pedoman untuk melakukan penyimpulan akhir.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu TengahTujuan dari pembangunan kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah diselanggarakan dalam upaya mencapai visi Kabupaten Bengkulu Tengah Sehat Berdaya dan Mandiri. Dengan visi ini diharapkan akan tercapai masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah yang mandiri untuk hidup sehat, yaitu suatu kondisi di mana masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan akibat bencana, lingkungan dan perilaku yang tidak medukung untuk hidup sehat.

Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Bengkulu Tengah Sehat Berdaya dan Mandiri, maka Dinas kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai Misi sebagai berikut:Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang adil, bermutu, merata dan terjangkau.Mendorong meningkatkan pemberdayaan masyarakat, keluarga dan individu untuk berperilaku hidup sehat dalam lingkungan yang sehat.Menggali dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya masyarakat untuk pelayanan kesehatan masyarakat.Menggerakkan pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah berwawasan kesehatan.Mendorong keluarga, masyarakat dan penyelenggara kesehatan proaktif dalam penyelenggaraan kesehatan masyarakat.

Tujuan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu:Pelayanan kesehatan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah.Memberdayakan masyarakat terutama mereka yang kurang mampu memperoleh pelayanan kesehatan.Kualitas lingkungan yang baik agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah.Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

Guna mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tersebut, maka ditetapkan Program Pembangunan Kesehatan yang terdiri dari 6 Program Pokok Kesehatan yaitu:Program lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat.Program upaya kesehatan.Program perbaikan gizi.Program sumberdaya kesehatan.program obat dan makanan.Program kebijakan dan manajemen pembangunan.

4.2 Tupoksi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah

4.2.1 Tupoksi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu TengahDinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam bidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai fungsi:Penyusunan kebijakan perumusan program, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, serta rencana strategis dan program kesehatan.Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan sesuai ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan.Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, swasta dan kemasyarakatan dalam rangka penanggulangan dan pemecahan masalah di bidang kesehatan.Pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian administrasi kesekretariatan. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian terhadap upaya penyehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit.Pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga dan informasi kesehatan.Pelaksanaan promosi kesehatan.Pelaksanaan pelayanan kesehatan publik dan komunitas.Pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas.Pelaksanaan pengendalian obat, sediaan farmasi dan alat kesehatan.

4.2.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu TengahStruktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai berikut:Gambar 4.1 Struktur Organisasi

KEPALADINAS

SEKRETARISKELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

SUBAGKEPEGAWAIAN DAN DIKLATSUBAGUMUM DAN PERLENGKAPANSUBAG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

BID SUMBER DAYA KESEHATANBID. YANKES

BID KESMASBID. PENYEHATANLINGKUNGAN DANPEMBERANTASAN PENYAKIT

SEKSIYANKESPUBLIK

SEKSIPENDIDIKAN DAN PENELITIAN KESEHATAN

SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGANSEKSIKESGAIBU DAN ANAK

SEKSIYANKESKOMUNITAS

SEKSIPROMKESSEKSIPENCEGAHANDANPEMBERANTASANPENYAKITSEKSI GIZI

SEKSIAKREDITASIDAN LITBANG

SEKSI KEFARMASIANSEKSIINFOKES

SEKSI PENYEHATAN MAKANANDAN MINUMAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah Berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2008, 28 Januari 2008.

4.3 Karakteristik Demografi RespondenKarakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan tingkat jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja dan kepangkatan/golongan seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Karakteristik Demografi Responden NoKarakteristik DemografiIntervalRespondenPersentase (%)1Jenis KelaminLaki-LakiPerempuan683268,0042,00Jumlah1001002Kelompok Usia

21-30 Tahun31-40 Tahun41-50 Tahun29462529,0046,0025,00Jumlah1001003PendidikanDIII/DIVSIS26335263,0035,002,00Jumlah1001004 Masa Kerja Sebagai Pegawai1-10 Tahun11-20 Tahun> 20 Tahun35452035,0045,0020,00Jumlah1001005Kepangkatan/GolonganGolongan IVGolongan IIIGolongan II950419,0050,0041,00Jumlah100100Sumber: Hasil Penelitian, 2014.Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada pegawai, maka dapat diketahui karakteristik demografi responden pada penelitian ini sebanyak orang 68 responden laki-laki (68%), dan responden perempuan sebanyak 32 orang (32%). Lebih banyak pegawai laki-laki karena dibutuhkan untuk kegiatan di lapangan dalam pemberantasan penyakit, dan melakukan pendistribusian obat-obatan dan alat-alat kesehatan ke puskesmas, poskesdes atau pustu yang ada di pelosok dengan jarak tempuh yang jauh dan medan yang sulit.Selanjutnya karakteristik responden berdasarkan rentang usia, sebagian besar responden berada pada rentang usia 31-40 tahun sebanyak 46 orang (46%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai berada pada usia yang dianggap matang, maka diharapkan pegawai mampu bekerja sama dengan rekan kerja. Selain itu pegawai juga memiliki mobilitas kerja yang tinggi dalam bekerja, mampu bekerja dengan baik dan melaksanakan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan, dan pemberantasan penyakit penyehatan lingkungan.Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan sebagian besar responden adalah Diploma (DIII/DIV) yaitu sebanyak 63 orang (63%). Pendidikan yang dimiliki oleh pegawai yang cukup tinggi akan sangat menentukan kualitas kerja pegawai tersebut dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik sesuai dengan tupoksi yang telah ditentukan di bidang kesehatan.Karakteristik responden berdasarkan rentang masa kerja, sebagian besar responden berada pada rentang masa kerja 11-20 tahun sebanyak 45 orang (45%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti sudah bekerja cukup lama sebagai pegawai. Dengan demikian diharapkan memiliki pengalaman kerja cukup lama sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan prosedur kerja dan tupoksi pegawai tersebut di bidang kesehatan.Karakteristik responden berdasarkan kepangkatan/golongan, sebagian besar responden yaitu sebanyak 50 orang (50%) berada pada kepangkatan/golongan III. Dengan demikian diharapkan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah semakin termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan agar dapat naik ke pangkat berkala berikutnya yang lebih tinggi.

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel-Variabel Penelitian Tanggapan responden dari hasil penelitian terhadap variabel penelitian ditentukan dengan penentuan kelas atas jawaban responden terhadap variabel penelitian. Penentuan kelas atas jawaban responden terhadap variabel penelitian adalah sebagai berikut:Nilai terendah dari kelas adalah 1x1=1Nilai tertinggi dari kelas adalah 1x5 =5Interval kelas adalah (5-1):5 = 0,8

Di bawah ini kriteria/standar penilaian jawaban adalah sebagai berikut:1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

4.4.1 Tanggapan Pegawai Terhadap Karakteristik IndividuBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap karakteristik individu sebagai berikut:Tabel 4.2 Tanggapan Pegawai Terhadap Karakteristik IndividuNoDimensi Karakteristik IndividuRerataKeterangan1Keahlian 3,57Baik2Kemampuan3,71Baik3Sikap3,62Baik4Kebutuhan3,79BaikRerata3,67BaikSumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi tanggapan pegawai, maka tanggapan pegawai terhadap variabel karakteristik individu berkategori baik. Rerata jawaban responden secara keseluruhan sebesar 3,67 (3,41-4,20 = Baik). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki karakteristik individu yang baik yang mampu menunjang pekerjaannya di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu memiliki keahlian menerapkan prosedur kerja, ijazah, memiliki kemampuan intelektual, memiliki kekuatan fisik, sikap yang mendukung tujuan organisasi dan motivasi mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Selanjutnya rata-rata dimensi tertinggi adalah dimensi kebutuhan sebesar 3,79 (3,41-4,20 = Baik). Artinya rata-rata jawaban adalah baik. Pegawai telah mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, maupun sosiologis yaitu tingkat kebutuhan pangan, sandang, papan, rohani, dan tingkat sosial. Pegawai bekerja setiap hari agar mendapat gaji bulanan untuk pemenuhan kebutuhan.Sedangkan rata-rata dimensi terendah pada dimensi keahlian sebesar 3,57 (3,41-4,20 = Baik). Artinya, rata-rata jawaban adalah baik. Pegawai memiliki kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan, bisa bekerja sama dengan rekan kerja, mendukung seluruh kegiatan organisasi, dan memiliki sertifikat kompetensi yaitu ijazah dari bidang kesehatan misalnya poltekes dan ada juga bukan dari sekolah bidang kesehatan yang mendukung pelaksanaan manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Secara rinci tanggapan pegawai terhadap variabel karakteristik individu berdasarkan masing-masing dimensi sebagai berikut:

KeahlianBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi keahlian sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tanggapan Pegawai Terhadap KeahlianNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSSCSTS STS

Keahlian1Saya memiliki kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan Saya-8020--3,802Saya bisa bekerja sama dengan rekan kerja 123355--3,573Saya mendukung seluruh kegiatan organisasi agar organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah dapat mencapai tujuan15049--3,534Saya memiliki sertifikat kompetensi yaitu ijazah yang sesuai dengan bidang pekerjaan Saya-3763--3,37Rata-Rata3,57Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.3, tanggapan responden terhadap dimensi keahlian berkategori baik. Dari Tabel 4.3 dapat dilihat rata-rata jawaban responden terhadap dimensi keahlian sebesar 3,57 (3,41-4,20 = Baik). Artinya, rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan, bisa bekerja sama dengan rekan kerja, mendukung seluruh kegiatan organisasi, dan memiliki sertifikat kompetensi yaitu ijazah.Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,80 (3,41-4,20 = Baik) adalah untuk pernyataan Saya memiliki kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan Saya, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa memang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan. Selanjutnya, rata-rata jawaban terendah responden sebesar 3,37 (2,61-3,40 = Cukup Baik) untuk pernyataan Saya memiliki sertifikat kompetensi yaitu ijazah sarjana yang sesuai dengan bidang pekerjaan Saya, artinya rata-rata jawaban adalah cukup baik. Ini menunjukkan bahwa masih sebagian pegawai yang bekerja pada bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, dan sebagian pegawai lagi telah sesuai antara sertifikat kompetensi yaitu ijazah sarjana dengan bidang kesehatan.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui karakteristik individu dari dimensi keahlian secara umum sudah baik. Pegawai memiliki keahlian pokok pekerjaan, menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan karena sudah ada tupoksi, juklak, juknis dan juga mengikuti bimtek dan diklat berkaitan dengan pokok pekerjaan misalnya dalam melakukan pendistribusian obat-obatan dan alat kesehatan ke RSUD Benteng, ke puskesmas-puskesmas, pustu dan poskesdes. Pegawai bisa bekerjasama dengan rekan kerja dengan rekan kerja sekantor maupun dari Rumah Sakit, puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah. Pegawai mendukung seluruh kegiatan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah melakukan pekerjaan dengan baik. Sertifikat kompetensi yaitu ijazah sarjana sebagian pegawai yang bekerja pada bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, misalnya Sarjana Sosial bekerja di Sekretariat pada Sub Bagian Keuangan membuat laporan keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Sebagian lagi telah sesuai misalnya pegawai yang mengurusi data farmasi ketersediaan obat-obatan merupakan lulusan Diploma Farmasi.Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa karakteristik individu secara umum sudah baik. Dari hasil penyebaran kuesioner didapat hasil bahwa pegawai memiliki kemampuan menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan, bisa bekerja sama dengan rekan kerja, mendukung seluruh kegiatan organisasi, dan tetapi ada sebagian pegawai memiliki sertifikat kompetensi yaitu ijazah yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, misalnya Sarjana Sosial bekerja di Sekretariat pada Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Selanjutnya didukung hasil wawancara dengan 10 responden yang menyatakan bahwa pegawai memiliki keahlian pokok pekerjaan, menerapkan teknik dan prosedur mengenai bidang pekerjaan karena sudah ada tupoksi, juklak, juknis dan juga mengikuti bimtek dan diklat berkaitan dengan pokok pekerjaan misalnya dalam melakukan pendistribusian obat-obatan dan alat kesehatan ke RSUD Benteng, ke puskesmas-puskesmas, pustu dan poskesdes. Pegawai bisa bekerjasama dengan rekan kerja dengan rekan kerja sekantor maupun dari Rumah Sakit, puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah. Pegawai mendukung seluruh kegiatan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah melakukan pekerjaan dengan baik. Sertifikat kompetensi yaitu ijazah Sarjana sebagian pegawai yang bekerja pada Bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, misalnya sarjana sosial bekerja di Sekretariat pada Sub Bagian Keuangan membuat laporan keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Sebagian lagi telah sesuai misalnya pegawai yang mengurusi data farmasi ketersediaan obat-obatan merupakan lulusan Diploma Farmasi.

Tanggapan Pegawai Terhadap KemampuanBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi kemampuan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Tanggapan Pegawai Terhadap KemampuanNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSSCSTS STS

1Saya memiliki kemampuan intelektual 106525--3,852Saya memiliki kemampuan yang diperoleh dari pendidikan formal106525--3,853Dalam bekerja, Saya memiliki kekuatan fisik berupa stamina yang prima dan cekatan dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan-4456--3,44Rata-Rata3,71Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.4, tanggapan responden terhadap dimensi kemampuan berkategori baik. Dari Tabel 4.4 dapat dilihat rata-rata jawaban responden terhadap dimensi kemampuan sebesar 3,71 (3,41-4,20 = Baik), artinya rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki kemampuan intelektual, kemampuan yang diperoleh dari pendidikan formal, dan cukup memiliki kemampuan fisik.Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,85 (3,41-4,20 = Baik) adalah untuk pernyataan Saya memiliki kemampuan intelektual yang diperoleh dari pendidikan formal, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa memang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki kemampuan yang diperoleh dari pendidikan formal dari sekolah formal. Selanjutnya, rata-rata jawaban terendah responden sebesar 3,44 (3,41-4,20 = Baik) untuk pernyataan Dalam bekerja, Saya memiliki kekuatan fisik berupa stamina yang prima dan cekatan dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan pegawai memiliki kekuatan fisik berupa stamina yang prima dan cekatan dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui karakteristik individu dari dimensi kemampuan secara umum sudah baik. Pegawai memiliki kemampuan intelektual yang diperoleh dari pendidikan formal karena lulusan Poltekes di Kota Bengkulu, Diploma Farmasi, dan universitas. Pegawai memiliki kemampuan fisik berupa stamina dan cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan jika harus lembur. Tetapi jika sudah terlalu banyak ke lapangan melakukan pendistribusian obat-obatan dan alat kesehatan ke puskesmas, pustu dan poskesdes yang letaknya di pelosok dan jalannya sangat sulit dilalui atau harus lembur sampai malam di kantor menyelesaikan laporan pegawai bisa kelelahan.

Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa karakteristik individu dari dimensi kemampuan secara umum sudah baik. Dari hasil penyebaran kuesioner didapat hasil bahwa pegawai memiliki kemampuan intelektual, kemampuan yang diperoleh dari pendidikan formal, dan cukup memiliki kemampuan fisik. Selanjutnya didukung hasil wawancara dengan 10 responden yang menyatakan bahwa pegawai memiliki kemampuan intelektual yang diperoleh dari pendidikan formal karena saya lulusan Poltekes di Kota Bengkulu, Diploma Farmasi, dan universitas. Pegawai memiliki kemampuan fisik berupa stamina dan cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan jika harus lembur. Tetapi jika sudah terlalu banyak ke lapangan melakukan pendistribusian obat-obatan dan alat kesehatan ke puskesmas, pustu dan poskesdes yang letaknya di pelosok dan jalannya sangat sulit dilalui atau harus lembur sampai malam di kantor menyelesaikan laporan pegawai bisa kelelahan.

Tanggapan Pegawai Terhadap SikapBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi sikap sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tanggapan Pegawai Terhadap SikapNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSSCSTS STS

8Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi24751--3,519Saya melaksanakan pekerjaan tidak menyimpang dari tujuan organisasi114940--3,7110Saya tidak melawan perintah atasan dalam melaksanakan tujuan organisasi26038--3,64Rata-Rata3,62Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat BaikBerdasarkan Tabel 4.5, tanggapan responden terhadap dimensi sikap berkategori baik. Dari Tabel 4.5 dapat dilihat rata-rata jawaban responden terhadap dimensi sikap sebesar 3,62 (3,41-4,20 = Baik), artinya rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan pegawai melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang dari tujuan organisasi, dan tidak melawan perintah atasan dalam melaksanakan tujuan organisasi.Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,71 (3,41-4,20 = Baik) adalah untuk pernyataan Saya melaksanakan pekerjaan tidak menyimpang dari tujuan organisasi, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa memang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan pekerjaan tidak menyimpang dari tujuan organisasi yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Selanjutnya, rata-rata jawaban terendah responden sebesar 3,51 (3,41-4,20 = Baik) untuk pernyataan Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan bahwa memang pegawai melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui karakteristik individu dari dimensi sikap secara umum sudah baik. Pegawai mendukung usaha pencapaian tujuan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi tetapi bukan tanpa kendala, misalnya karena RSUD Bengkulu Tengah, puskesmas-puskesmas, pustu dan poskesdes lambat melaporkan ketersediaan obat-obat, jenis obat, jumlah/stock obat, pemakaian per bulan. Jadi lambat juga pegawai membuat dan menyajikan dan melaporkan ketersediaan obat-obat, jenis obat, jumlah/stok obat, pemakaian per bulan. Pegawai melakukan pekerjaan tidak menyimpang dari tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan tercantum dalam renstra maupun renja, dan sesuai perintah atasan.

Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa karakteristik individu dari dimensi sikap secara umum sudah baik. Dari hasil penyebaran kuesioner didapat hasil bahwa pegawai melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang dari tujuan organisasi, dan tidak melawan perintah atasan dalam melaksanakan tujuan organisasi. Selanjutnya didukung hasil wawancara dengan 10 responden yang menyatakan bahwa pegawai mendukung usaha pencapaian tujuan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi tetapi bukan tanpa kendala, misalnya karena RSUD Bengkulu Tengah, puskesmas-puskesmas, pustu dan poskesdes lambat melaporkan ketersediaan obat-obat, jenis obat, jumlah/stok obat, pemakaian per bulan. Jadi lambat juga pegawai membuat melaporkan ketersediaan obat-obat, jenis obat, jumlah/stok obat, pemakaian per bulan. Pegawai melakukan pekerjaan tidak menyimpang dari tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan tercantum dalam renstra maupun renja, dan sesuai perintah atasan.

Tanggapan Pegawai Terhadap KebutuhanBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi kebutuhan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tanggapan Pegawai Terhadap KebutuhanNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSSCSTS STS

11Saya berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis (pangan, sandang, dan papan)253936--3,8912Saya berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan psikologis (rohani)213841--3,8013Saya berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan sosiologis (tingkat sosial)153946--3,69Rata-Rata3,79Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.6, tanggapan responden terhadap dimensi kebutuhan berkategori baik. Dari Tabel 4.6 dapat dilihat rata-rata jawaban responden terhadap dimensi kebutuhan sebesar 3,79 (3,41-4,20 = Baik), artinya rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan pegawai telah mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, maupun sosiologis yaitu tingkat kebutuhan pangan, sandang, papan, rohani, dan tingkat sosial.Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,89 (3,41-4,20 = Baik) adalah untuk pernyataan Saya berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis (pangan, sandang, dan papan), artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa memang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis (pangan, sandang, dan papan) terlebih dahulu. Selanjutnya, rata-rata jawaban terendah responden sebesar 3,69 (3,41-4,20 = Baik) untuk pernyataan Sebagai pegawai, Saya berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan sosiologis (tingkat sosial), artinya rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan bahwa memang berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan sosiologis (tingkat sosial), tetapi kebutuhan fisiologis (pangan, sandang, dan papan) terlebih dahulu sebagai kebutuhan utama.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui karakteristik individu dari dimensi kebutuhan secara umum sudah baik. Pegawai berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, maupun sosiologis yaitu tingkat kebutuhan pangan, sandang, papan, rohani, dan tingkat sosial. Ini dimisalkan pegawai harus lembur menyelesaikan laporan kemudian memperoleh insentif selain gaji atas beban pekerjaan. Hal ini tercantum pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 39 yan bisa disimpulkan bahwa pemerintah daerah dapat memberi tambahan penghasilan kepada PNS berdasarkan beban kerja dan prestasi kerja.Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa karakteristik individu dari dimensi kebutuhan didapat hasil bahwa pegawai berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis (pangan, sandang, dan papan), psikologis (rohani), dan sosiologis (tingkat sosial). Selanjutnya, didukung dengan hasil wawancara dengan 10 responden yang menyatakan Pegawai berusaha untuk mengeluarkan upaya yang tinggi ke arah pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, maupun sosiologis yaitu tingkat kebutuhan pangan, sandang, papan, rohani, dan tingkat sosial. Ini dimisalkan pegawai harus lembur menyelesaikan laporan kemudian memperoleh insentif selain gaji atas beban pekerjaan. Hal ini tercantum pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 39 yan bisa disimpulkan bahwa pemerintah daerah dapat memberi tambahan penghasilan kepada PNS berdasarkan beban kerja dan prestasi kerja.

4.4.6 Tanggapan Pegawai Terhadap Komitmen OrganisasiBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap komitmen organisasi sebagai berikut:Tabel 4.7 Tanggapan Pegawai Terhadap Komitmen OrganisasiNoDimensi Karakteristik IndividuRerataKeterangan1Komitmen Afektif3,46Baik2Komitmen Kontinuan3,51Baik3Komitmen Normatif3,50BaikRerata3,49BaikSumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi tanggapan pegawai, maka tanggapan pegawai terhadap variabel komitmen organisasi berkategori baik. Rerata jawaban responden secara keseluruhan sebesar 3,49 (3,41-4,20 = Baik). Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah sudah baik yaitu adanya identifikasi pegawai terhadap organisasi, merasa rugi meninggalkan organisasi, dan pegawai memiliki kewajiban kepada organisasi. Selanjutnya rata-rata dimensi tertinggi adalah dimensi komitmen kontinuan sebesar 3,51 (3,41-4,20 = Baik). Artinya pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah merasa butuh berada dan tergantung pada organisasi, merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi dan memilih berada pada organisasi, banyak pengorbanan yang telah dilakukan dan tetap memilih berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah walau ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi lain.Sedangkan rata-rata dimensi terendah pada dimensi komitmen afektif sebesar 3,46 (3,41-4,20 = Baik). Artinya, pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah merasa bahagia menjalani karier dalam organisasi, merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalah sendiri, merasa memiliki, merasa terikat secara emosional, bagian bagian dari organisasi serta rrganisasi memiliki makna tersendiri. Secara rinci tanggapan pejabat struktural terhadap variabel komitmen organisasi berdasarkan masing-masing dimensi adalah sebagai berikut:

Tanggapan Pegawai Terhadap Komitmen Afektif

Berdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi komitmen afektif sebagai berikut:Tabel 4.8 Tanggapan Pegawai Terhadap Komitmen AfektifNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSS CS TS STS

1Saya merasa bahagia menjalani karier dalam organisasi -4951--3,492Saya merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalahnya sendiri-3367--3,333Saya merasa memiliki organisasi 132166--3,474Saya merasa terikat secara emosional dengan organisasi 14257--3,445Saya merasa bagian dari organisasi -5347--3,536Organisasi memiliki makna tersendiri bagi pegawai-4951--3,49Rata-Rata3,46Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.8, tanggapan responden terhadap dimensi komitmen afektif berkategori baik. Dari Tabel 4.8 dapat dilihat rata-rata jawaban respoden sebesar 3,46 (3,41-4,20 = Baik). Artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menunjukkan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah merasa bahagia menjalani karier dalam organisasi, permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalah sendiri, merasa memiliki, merasa terikat secara emosional, bagian dari organisasi serta organisasi memiliki makna tersendiri. Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,53 (3,41-4,20 = Baik) adalah untuk pernyataan Saya merasa bagian dari organisasi, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa pegawai merasa bagian dari organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu. Selanjutnya, rata-rata jawaban terendah responden sebesar 3,33 (2,61-3,40 = Cukup Baik) untuk pernyataan Saya merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalahnya sendiri, artinya rata-rata jawaban adalah cukup baik. Ini menunjukkan bahwa sebagian pegawai merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalahnya sendiri dan sebagian pegawai merasa setiap Sub Bagian dan Bidang punya tupoksi dan masalah kerja masing-masing.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui komitmen organisasi dari dimensi komitmen afektif secara umum sudah baik. Pegawai merasa bahagia menjalani karier pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Sebagian pegawai merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalah sendiri, karena keterbatasan anggaran di Bidang Kesehatan sehingga berpengaruh pada kinerja pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan yang kurang maksimal, dan hal ini langsung berkaitan dengan pekerjaan pegawai. Tetapi sebagian pegawai lagi tidak merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalahnya sendiri karena setiap Sub Bagian dan Bidang punya tupoksi dan masalah kerja masing-masing. Pegawai merasa terikat secara emosional dengan organisasi karena bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Pegawai merasa memiliki, merasa bagian dari organisasi, merasa terikat secara emosional, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah dan memiliki makna tersendiri karena pada saat ini bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa komitmen organisasi dari dimensi komitmen afektif pegawai sudah baik. Dari penyebaran kuesioner dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah merasa bahagia menjalani karier dalam organisasi, merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalah sendiri, merasa memiliki, merasa terikat secara emosional, bagian bagian dari organisasi serta rrganisasi memiliki makna tersendiri. Selanjutnya, didukung dengan hasil wawancara dengan 10 responden yang menyatakan pegawai merasa bahagia menjalani karier pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Sebagian pegawai merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalah sendiri, karena keterbatasan anggaran di Bidang Kesehatan sehingga berpengaruh pada kinerja pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan yang kurang maksimal, dan hal ini langsung berkaitan dengan pekerjaan pegawai. Tetapi sebagian pegawai lagi tidak merasa bahwa permasalahan yang dihadapi organisasi sebagai masalahnya sendiri karena setiap Sub Bagian dan Bidang punya tupoksi dan masalah kerja masing-masing. Pegawai merasa terikat secara emosional dengan organisasi karena bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Pegawai merasa memiliki, merasa bagian dari organisasi, merasa terikat secara emosional dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah dan memiliki makna tersendiri karena pada saat ini bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Tanggapan Pegawai Terhadap Komitmen KontinuanBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi komitmen kontinuan sebagai berikut:

Tabel 4.9 Tanggapan Pegawai Terhadap Komitmen KontinuanNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSS CS TS STS

7Saya merasa butuh berada pada organisasi 202951--3,698Saya merasa tergantung pada organisasi 123850--3,629Saya merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi --100--3,0010Saya tetap memilih berada pada organisasi walau ada pekerjaan di instansi lain45244--3,6011Banyak pengorbanan yang telah dilakukan oleh Saya sehingga berat meninggalkan organisasi 34354--3,4912Saya tetap memilih berada pada walau ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi lain16138--3,63Rata-Rata3,51Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.9, tanggapan responden terhadap dimensi komitmen kontinuan berkategori baik. Dari Tabel 4.9 dapat dilihat rata-rata jawaban respoden sebesar 3,51 (3,41-4,20 = Baik). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah merasa butuh berada dan tergantung pada organisasi, merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi dan memilih berada pada organisasi, banyak pengorbanan yang telah dilakukan dan tetap memilih berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah walau ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi lain. Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,69 (3,41-4,20 = Baik) untuk pernyataan Saya merasa butuh berada pada organisasi, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa pegawai merasa butuh berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.Selanjutnya, rata-rata jawaban terendah responden sebesar 3,00 (2,61-3,40 = Cukup Baik) untuk pernyataan Saya merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi, artinya rata-rata jawaban adalah cukup baik. Ini menunjukkan bahwa pegawai ada yang merasa terganggu, dan ada yang tidak merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui komitmen organisasi dari dimensi komitmen kontinuan secara umum sudah baik. Pegawai merasa butuh berada pada organisasi karena bisa menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah di bidang kesehatan misalnya dengan ikut melakukan penyuluhan gizi ke posyandu bersama dengan kader posyandu, dan petugas dari puskesmas. Pegawai tidak merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi karena memang harus siap dipindahkan ke instansi lain jika ada mutasi. Setiap pekerjaan butuh pengorbanan misalnya harus lembur atau ketika harus ke daerah-daerah pelosok yang medannya sulit untuk mendistribusikan alkes dan obat-obatan. Pegawai masih tetap memilih berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, dan belum ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi tetapi pegawai akan pindah jika dimutasi atau jika ada pegawai yang mengajukan pindah dengan alasan ikut suami yang dinas di provinsi lain.

Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa komitmen organisasi dari dimensi komitmen kontinuan pegawai sudah baik. Dari penyebaran kuesioner pegawai merasa butuh berada dan tergantung pada organisasi, merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi dan memilih berada pada organisasi, banyak pengorbanan yang telah dilakukan dan tetap memilih berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah walau ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi lain.Selanjutnya, didukung dengan hasil wawancara dengan 10 responden yang menyatakan pegawai merasa butuh berada pada organisasi karena bisa menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah di bidang kesehatan misalnya dengan ikut melakukan penyuluhan gizi ke posyandu bersama dengan kader posyandu, dan petugas dari puskesmas. Pegawai tidak merasa banyak gangguan jika meninggalkan organisasi karena memang harus siap dipindahkan ke instansi lain jika ada mutasi. Setiap pekerjaan butuh pengorbanan misalnya harus lembur atau ketika harus ke daerah-daerah pelosok yang medannya sulit untuk mendistribusikan alat kesehatan dan obat-obatan. Pegawai masih tetap memilih berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, dan belum ada alternatif tawaran pekerjaan di instansi tetapi pegawai akan pindah jika dimutasi atau jika ada pegawai yang mengajukan pindah dengan alasan ikut suami yang dinas di provinsi lain.

Komitmen NormatifBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi komitmen afektif sebagai berikut:

Tabel 4.10 Tanggapan Pegawai Terhadap Komitmen NormatifNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSS CS TS STS

13Saya merasa memiliki kewajiban tetap berada pada organisasi 105733--3,7714Saya merasa memiliki kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi 57025--3,8015Saya memiliki perasaan bersalah jika meninggalkan organisasi -4852--3,4816Saya memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap organisasi85933--3,7517Saya memiliki kewajiban terhadap anggota organisasi lain sehingga berat meninggalkan 15643--3,5818Saya merasa berhutang budi terhadap organisasi --5941-2,59Rata-Rata3,50Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.10, tanggapan responden terhadap dimensi komitmen normatif berkategori baik. Dari Tabel 4.10 dapat dilihat rata-rata jawaban respoden sebesar 3,50 (3,41-4,20 = Baik). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah merasa memiliki kewajiban tetap berada dan kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi, memiliki perasaan bersalah jika meninggalkan organisasi dan memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap organisasi, serta pegawai memiliki kewajiban terhadap anggota organisasi lain sehingga berat meninggalkan organisasi tetapi tidak merasa berhutang budi terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,80 (3,41-4,20 = Baik) untuk pernyataan Saya merasa memiliki kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa pegawai merasa memiliki kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah. Selanjutnya, rata-rata jawaban terendah responden sebesar 2,59 (1,81-2,60 = tidak baik) untuk pernyataan Saya merasa berhutang budi terhadap organisasi, artinya rata-rata jawaban adalah tidak baik. Ini menunjukkan bahwa pegawai tidak merasa berhutang budi terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui komitmen organisasi dari dimensi komitmen normatif secara umum sudah baik. Pegawai merasa memiliki kewajiban tetap berada pada organisasi dan memiliki kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah karena ada program atau kegiatan penyuluhan yang belum terlaksana yang menjadi tanggung jawab pegawai, menunggu jadwal pelaksanaannya. Pegawai tidak memiliki perasaan bersalah jika meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah karena saat-saat tertentu pasti ada mutasi pegawai ke berbagai SKPD. Pegawai setia terhadap oraganisasi tetapi menerima hasil mutasi jika memang harus pindah ke SKPD lain atau ke RSUD Benteng.Selanjutnya, pegawai memiliki kewajiban terhadap anggota organisasi lain yaitu tim kerja ppenyuluhan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan terlebih dahulu program atau kegiatan penyuluhan yang belum terlaksana. Pegawai tidak tidak merasa berhutang budi terhadap organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, tetapi pegawai merasa bertanggung jawab harus menyelesaikan semua pekerjaan. Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa komitmen organisasi dari dimensi komitmen normatif pegawai sudah baik. Dari penyebaran kuesioner dapat diketahui bahwa pegawai merasa memiliki kewajiban tetap berada dan kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi, memiliki perasaan bersalah jika meninggalkan organisasi dan memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap organisasi, serta pegawai memiliki kewajiban terhadap anggota organisasi lain sehingga berat meninggalkan organisasi, tetapi tidak merasa berhutang budi terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu TengahSelanjutnya, didukung dengan hasil wawancara dengan 10 responden yang menyatakan pegawai merasa memiliki kewajiban tetap berada pada organisasi dan memiliki kewajiban secara moral tetap berada pada organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah karena ada program atau kegiatan penyuluhan yang belum terlaksana yang menjadi tanggung jawab pegawai, menunggu jadwal pelaksanaannya. Pegawai tidak memiliki perasaan bersalah jika meninggalkan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah karena saat-saat tertentu pasti ada mutasi pegawai ke berbagai SKPD. Selanjutnya, pegawai setia terhadap oraganisasi tetapi menerima hasil mutasi jika memang harus pindah ke SKPD lain atau ke RSUD Benteng. Pegawai memiliki kewajiban terhadap anggota organisasi lain yaitu tim kerja penyuluhan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan terlebih dahulu program atau kegiatan penyuluhan yang belum terlaksana. Pegawai tidak tidak merasa berhutang budi terhadap organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, tetapi pegawai merasa bertanggung jawab harus menyelesaikan semua pekerjaan.

4.4.10 Tanggapan Pegawai Terhadap KinerjaBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap kinerja sebagai berikut:Tabel 4.11 Tanggapan Pegawai Terhadap KinerjaNoDimensi Karakteristik IndividuRerataKeterangan1Kualitas3,72Baik2Kuantitas3,39Baik3Supervisi3,21Baik4Kehadiran3,42Baik5Konservasi3,65BaikRerata3,48BaikSumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik4,21-5,00 = Sangat Baik

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi pada Tabel 4.11, maka tanggapan pegawai terhadap variabel kinerja sudah berkategori baik. Dari hasil penelitian dapat dilihat rerata jawaban responden secara keseluruhan sebesar 3,48 (3,41-4,20 = Baik). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya di Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu memiliki kualitas hasil kerja yang teliti dan rapi, mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan, tetapi masih meminta saran, arahan dan perbaikan dari atasan, serta tidak melakukan pemborosan terhadap alat tulis kantor, dapat menghindarkan kerusakan, dan memelihara peralatan kantor.

Selanjutnya rata-rata dimensi tertinggi adalah dimensi kualitas kerja sebesar 3,72 (3,41-4,20 = Baik). Artinya rata-rata jawaban responden adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki kualitas hasil kerja yaitu ketelitian, akurat dan tampilan hasil kerja yang rapi.Sedangkan rata-rata dimensi terendah pada dimensi supervisi sebesar 3,21 (2,61-3,40 = Cukup Baik). Artinya, rata-rata jawaban responden cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai terkadang menyelesaikan pekerjaan meminta saran, arahan dan perbaikan dari atasan. Secara rinci tanggapan pegawai terhadap variabel kinerja berdasarkan masing-masing dimensi adalah sebagai berikut:

Tanggapan Pegawai Terhadap KualitasBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi kualitas sebagai berikut:

Tabel 4.12 Tanggapan Pegawai Terhadap KualitasNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSS CS TS STS

1Saya memiliki kualitas hasil kerja yaitu ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan 213841--3,802Saya memiliki kualitas hasil kerja yaitu keakuratan dalam menyelesaikan pekerjaan173845--3,723Saya memiliki kualitas hasil kerja yaitu tampilan hasil kerja yang rapi pekerjaan143551--3,63Rata-Rata3,72Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik,2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik 4,21-5,0 = Sangat Baik

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi tanggapan pegawai pada Tabel 4.12, maka tanggapan pegawai terhadap dimensi kualitas sudah berkategori baik. Dari hasil penelitian dapat dilihat rata-rata jawaban keseluruhan responden secara keseluruhan sebesar 3,72 (3,41-4,20 = Baik). Artinya rata-rata jawaban responden adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki kualitas hasil kerja yaitu ketelitian, akurat dan tampilan hasil kerja yang rapi. Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar (3,41-4,20 = Baik) adalah untuk pernyataan Saya memiliki kualitas hasil kerja yaitu ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa pegawai memiliki kualitas kerja yaitu ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.Rata-rata jawaban terendah responden sebesar (3,41-4,20 = Baik) untuk pernyataan Saya memiliki kualitas hasil kerja yaitu tampilan hasil kerja yang rapi pekerjaan, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Ini menunjukkan bahwa pegawai memiliki kualitas hasil kerja kualitas kerja yaitu tampilan hasil kerja yang rapi agar mudah dibaca dan dimengerti.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui kinerja dari dimensi kualitas hasil kerja secara umum sudah baik. Pegawai teliti dalam bekerja membuat data ketersediaan obat-obatan sesuai dengan format tabel yang telah ditentukan, atau membuat bahan penyuluhan gizi dan laporan kegiatan dengan teliti, dan data yang akurat. Tetapi yang sering kurang rapi adalah laporan dari puskesmas, pustu dan poskesdes karena tidak diketik atau ditulis tangan.

Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dapat diketahui bahwa kinerja dari dimensi sudah baik. Pegawai memiliki kualitas hasil kerja yang teliti, akurat dan tampilan hasil kerja yang rapi. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan 10 responden. Pegawai teliti dalam bekerja membuat data ketersediaan obat-obatan sesuai dengan format tabel yang telah ditentukan, atau membuat bahan penyuluhan gizi dan laporan kegiatan dengan teliti, dan data yang akurat. Tetapi yang sering kurang rapi adalah laporan dari puskesmas, pustu dan poskesedes karena tidak diketik atau ditulis tangan.

Tanggapan Pegawai Terhadap KuantitasBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi kualitas sebagai berikut:

Tabel 4.13 Tanggapan Pegawai Terhadap KuantitasNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSS CS TS STS

1Saya mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang dibebankan kepada saya14257--3,442Saya mampu menyelesaikan sejumlah kegiatan yang dibebankan kepada saya-3961--3,393Saya mampu menyelesaikan sejumlah laporan yang dibebankan kepada saya-3367--3,33Rata-Rata3,39Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik,2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik 4,21-5,0 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.4, maka tanggapan pegawai terhadap dimensi kuantitas sudah berkategori cukup baik. Dari hasil penelitian dapat dilihat rata-rata jawaban keseluruhan responden secara keseluruhan sebesar 3,39 (2,61-3,40 = cukup baik). Artinya rata-rata jawaban responden cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai cukup mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan, kegiatan dan laporan yang dibebankan kepada pegawai. Rata-rata jawaban tertinggi responden sebesar 3,44 (3,41-4,20 = Baik) adalah untuk pernyataan Saya mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang dibebankan kepada saya, artinya rata-rata jawaban adalah baik. Hal ini menandakan bahwa pegawai cukup mampu menyelesaikan sejumlah laporan yang dibebankan kepadanya.Rata-rata jawaban terendah responden sebesar 3,33 (2,61-3,40 = cukup baik) untuk pernyataan Saya mampu menyelesaikan sejumlah laporan yang dibebankan kepada saya, artinya rata-rata jawaban adalah cukup baik. Ini menunjukkan bahwa pegawai cukup mampu menyelesaikan sejumlah laporan program kegiatan atau laporan rutin di setiap bidang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Berdasarkan hasil hasil wawancara dengan pegawai, dapat diketahui kinerja dari dimensi kuantitas hasil kerja secara umum sudah baik. Pegawai mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang dibebankan kepada misalnya menyelesaikannya mengerjakan data dan bahan hasil penilaian untuk akreditasi Rumah Sakit, dan puskesmas. Pegawai juga menyelesaikan sejumlah kegiatan melakukan penyuluhan gizi balita. Pegawai menyelesaikan sejumlah laporan misalnya laporan data bayi dengan berat badan lahir rendah, kunjungan ibu hamil, persalinan, dan status gizi balita. Tetapi penyelesaian sering tidak tepat waktu, karena lambatnya data diberikan oleh Rumah Sakit, puskesmas dan posyandu.Berdasarkan hasil tanggapan responden yaitu dari penyebaran kuesioner dan didukung hasil wawancara dengan 10 responden dapat diketahui bahwa kinerja dari dimensi kuantitas hasil kerja cukup baik. Pegawai mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang dibebankan kepada misalnya menyelesaikannya mengerjakan data dan bahan hasil penilaian untuk akreditasi Rumah Sakit, dan puskesmas. Pegawai juga menyelesaikan sejumlah kegiatan melakukan penyuluhan gizi balita. Pegawai menyelesaikan sejumlah laporan misalnya laporan data bayi dengan berat badan lahir rendah, kunjungan ibu hamil, persalinan, dan status gizi balita. Tetapi penyelesaian sering tidak tepat waktu, karena lambatnya data diberikan oleh Rumah Sakit, puskesmas dan posyandu.

Tanggapan Pegawai Terhadap SupervisiBerdasarkan hasil analisis dari tanggapan pegawai terhadap dimensi supervisi sebagai berikut:

Tabel 4.14 Tanggapan Pegawai Terhadap SupervisiNoPernyataanSkor JawabanRata-Rata

SSS CS TS STS

1Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa meminta saran dari atasan-2179--3,212Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa meminta arahan dari atasan-2179--3,213Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa meminta perbaikan dari atasan-2179--3,21Sumber: Hasil Penelitian, 2014.1,00-1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81-2,60 = Tidak Baik,2,61-3,40 = Cukup Baik 3,41-4,20 = Baik 4,21-5,0 = Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.14, maka tangg