tesis - digilib.uns.ac.id/penerapa… · penelitian tindakan kelas pada siswa kelas v sd negeri 2...

131
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i i PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Selogiri, Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Oleh Hambar Sri Bandini S841108008 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: dangtuyen

Post on 23-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak,

Selogiri, Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013)

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh

Hambar Sri Bandini

S841108008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak,

Selogiri, Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013 )

TESIS

Oleh

Hambar Sri Bandini

NIM. S841108008

Komisi

Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Nama

Prof. Dr. Herman J Waluyo, M.Pd

NIP. 194403151978041001

Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd

NIP. 195601211982032003

Tanda tangan tanggal

……………… …………..

……………… …………..

Telah dinyatakan memenuhi syarat

Pada tanggal ……………………………..2012

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd

NIP. 196204071987031003

Page 3: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak,

Selogiri, Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013)

TESIS

Oleh

Hambar Sri Bandini

S841108008

Tim penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd

NIP 196204071987031003

………………

.. Januari 2013

Sekretaris

Prof. Dr. Andayani, M.Pd

NIP 196110301986012001

………………

.. Januari 2013

Anggota

Penguji

Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd

NIP 194403151978041001

Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd

NIP 195601211982032003

………………

………………

.. Januari 2013

.. Januari 2013

Telah dipertahankan di depan penguji

Dinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal …………. 2013

Direktur Program Pascasarjana UNS

Prof. Drs. Ir. Ahmad Yunus, MS

NIP 196107171986011001

Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Indonesia

Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd

NIP 196204071987031003

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Page 4: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul: “PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENULIS DESKRIPSI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

V SD Negeri 2 Krisak, Selogiri, Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013)”

ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak

terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis

digunakan sebagian acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber

acuan serta daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,

maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum

ilmiah lain harus seizin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author

dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-

kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak

melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi

Pendidikan Bahasa Indonesia PPs UNS berhak mempublikasikan pada

jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia

PPs UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi

ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, 18 Januari 2013

Mahasiswa

Hambar Sri Bandini

S 841108008

Page 5: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Jika dunia ini persinggahan, mengapa tidak kita perbanyak perbekalan untuk

meneruskan perjalanan? Karena kita cuma ada satu persinggahan. Apabila bicara

itu perak, diam adalah emas. Jagalah dirimu baik-baik usahakanlah kemuliaannya,

karena engkau dipandang manusia bukan karena rupa tetapi kesempurnaan budi

dan adab.

(Nabi Muhammad SAW)

Barang siap menuntut ilmu maka akan dipermudah jalan ke surga.

(H.R. Muslim)

Page 6: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, tesis ini penulis

persembahkan kepada:

1. Suamiku, Slamet Marsudi,S.Pd., yang mendukung dan memberi semangat

untuk menuntut ilmu.

2. Kedua orang tuaku, Sunardi Hadi Suprapto-Warikem, yang telah

membimbingku untuk selalu bekerja keras dan pantang menyerah demi

kesuksesan.

3. Kakak, adik, dan keponakanku yang selalu memberi motivasi untuk

menuntut ilmu.

4. Almamaterku, Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 7: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan nikmat, inayah, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan tesis berjudul “Penerapan Pendekatan Quantum

Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi (Penelitian

Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Selogiri,

Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013)”.

Telah selesainya tesis ini, penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

belajar di program magister Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS, Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk belajar di Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia.

3. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., ketua program Pendidikan Bahasa

Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi

fasilitas dan pengarahan dalam pelaksanaan penyusunan tesis ini.

4. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah

berkenan memberi bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran

kepada penulis sampai selesainya tesis ini.

5. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd., sebagai Pembimbing II yang telah

berkenan member bimbingan dan arahan kepada penulis dalam proses

pelaksanaan penyusunan tesis ini.

6. Sutarno, S.Pd., guru yang dijadikan kolabolator dalam penelitian tesis

ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada

penulis sampai selesainya tesis ini.

Page 8: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca dan para peneliti

yang tertarik terhadap penelitian tindakan kelas. Semoga kita dapat

meningkatkan kualitas pendidikan yang dimulai dari lingkungan

terdekat dulu. Amin.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 9: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……...……………………………………………………………... i

PERSETUJUAN ………………..…………………………………………

PENGESAHAN …………………...……………………………………….

ii

iii

PERNYATAAN …………………………………………………………… iv

MOTTO …………...………………………………………………………. v

PERSEMBAHAN ……………………..………………………………….. vi

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xiii

ABSTRAK …………...……………………………………………………. xiv

ABSTRACT ……………...………………………………………………... xv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………..

B. Rumusan Masalah …………………………………………

C. Tujuan Penelitian …………………………………………

D. Manfaat Penelitian ………………………………………..

1

6

7

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………….…………………... 9

A. Kajian Teori ……………………………………………….

1. Hakikat Menulis Deskripsi ……………………………

a. Pengertian Menulis ……………...……………….

b. Tujuan Menulis …………………………………..

c. Manfaat Menulis …………………………………

d. Pengertian Menulis Deskripsi ……………………

e. Pembelajaran Menulis dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) ………..……………..

f. Metode Pembelajaran Menulis di SD ……............

g. Penilaian Pembelajaran Menulis …………………

2. Hakikat Pendekatan Quantum Learning (QL) ………...

a. Pengertian Quantum Learning (QL) ……………..

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Quantum Learning (QL)

……………………………………………...

c. Pembelajaran Menulis Dalam Pendekatan Quantum

Learning (QL) ………………………....

B. Penelitian yang Relevan …………………………………...

C. Kerangka Berpikir …………………………………………

D. Hipotesis Tindakan ………………………………………..

9

9

9

12

13

15

20

23

30

34

34

36

37

40

40

43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………... 44

A. Tempat dan Waktu ………………………………………..

B. Jenis Penelitian …………………………………………….

C. Subjek Penelitian ………………………………………….

44

45

45

Page 10: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

D. Sumber Data Penelitian……………………………………

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………...

F. Validitas Data ………………………...……………………

G. Teknik Analisis Data ………………………………………

H. Indikator Keberhasilan ……………………………………

I. Prosedur Penelitian .………………………………………

45

46

48

49

50

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………… 53

A. Kondisi Awal Keterampilan Menulis Deskripsi …………

B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ………………….

C. Hasil Penelitian ……………………………………………

D. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………...

53

56

100

104

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN …………………... 113

A. Simpulan …………………………………………………..

B. Implikasi …………………………………………………..

C. Saran ………………………………………………………

113

114

116

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………… 120

Page 11: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian ……... 44

Tabel 2 Daftar Nilai Siswa Kompetensi Menulis Deskripsi Siklus I

………………………………………………...

67

Tabel 3 Daftar Nilai Siswa Kompetensi Menulis Deskripsi Siklus II

……………………………………………….

81

Tabel 4 Daftar Nilai Siswa Kompetensi Menulis Deskripsi Siklus III

………………………………………………

101

Tabel 5 Instrumen Penilaian Kinerja Guru ……………………. 150

Page 12: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Diagram Batang Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi ….. 107

Gambar 2 Peneliti dan Guru Berdiskusi ……………………………… 108

Gambar 3 Gambar Kerangka Berfikir ………………………………... 42

Gambar 4 Alur Penelitian Tindakan ………………………………….. 50

Gambar 5 Siklus I Siswa Mengamati Gambar Peristiwa Melalui

Pendekatan Quantum Learning ……………………………

157

Gambar 6 Siklus II Siswa Mendiskusikan Tayangan Gambar Peristiwa Dari

Video ………………………………………

160

Gambar 7 Siklus III Guru Memberikan Reward/ Hadiah Kepada Siswa

yang Memperoleh Nilai Terbaik ……………………

168

Page 13: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Siklus I

Lampiran 1 Silabus …………………………………………………….. 150

Lampiran 2 RPP Siklus I ……………………………………………….. 151

Lampiran 3 Penilaian RPP Siklus I……………………………………... 152

Lampiran 4 Catatan Hasil Pengamatan Siklus I ………………………... 153

Lampiran 5 Hasil Kinerja Guru Siklus I ……………………………….. 154

Siklus II

Lampiran 6 Silabus …………………………………………………….. 155

Lampiran 7 RPP Siklus II ……………………………………………… 156

Lampiran 8 Penilaian RPP Siklus II……………………………………. 157

Lampiran 9 Catatan Hasil Pengamatan Siklus II ………………………. 158

Lampiran 10 Hasil Kinerja Guru Siklus III ……………………………... 159

Siklus III

Lampiran 11 Silabus …………………………………………………….. 160

Lampiran 12 RPP Siklus III ……………………………………………... 161

Lampiran 13 Penilaian RPP Siklus III…………………………………… 162

Lampiran 14 Catatan Hasil Pengamatan Siklus III ……………………… 163

Lampiran 15 Hasil Kinerja Guru Siklus III ……………………………... 164

Lampiran 16 Hasil Menulis Deskripsi …………………………………... 165

Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian ……………………………………….. 166

Lampiran 18 Surat Keterangan ………………………………………….. 167

Lampiran 19 Biodata Mahasiswa ………………………………………... 168

Page 14: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa selain keterampilan

mendengar, berbicara, dan membaca. Dibandingkan tiga keterampilan berbahasa

yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penemu asli

bahasa tersebut. Hal itu disebabkan keterampilan menulis menghendaki

penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di lua bahasa itu sendiri yang

akan menjadi isi karangan ( Burhan Nurgiyantoro, 2001 : 296 )

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SD tahun

2006, Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar.

Tujuan diberlakukannya Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD agar peserta

didik memiliki kemampuan : (1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun secara tertulis, (2)

Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan cepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan ( KTSP, 2006 : 22 ).

Selanjutnya pengajaran bahasa Indonesia perlu dilakukan sejak dini, yakni

mulai tingkat Sekolah Dasar ( SD ) yang nantinya berguna sebagai landasan untuk

jenjang tingkat lanjut dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan mutu

penggunaan bahasa tersebut. Pembelajaran bahasa Indonesia ini diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia

yang dapat dilihat dari penguasaan empat keterampilan bahasa. Setiap

1

Page 15: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

keterampilan tersebut erat pula hubungan dengan proses-proses berpikir yang

mendasari keterampilan seseorang dalam berbahasa.

Keterampilan menulis siswa tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus

terus dibina dan dikembangkan untuk mendapatkan hasil tulisan yang baik,

komunikatif dan menarik. Hal ini dapat dilaksanakan oleh guru secara aktif dan

terus menerus dengan cara mengadakan latihan-latihan dan praktik menulis yang

teratur dan berkelanjutan. Namun kenyataan dilapangan masih banyak siswa yang

memiliki minat menulis masih sangat rendah. Ini disebabkan pandangan siswa

bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang sulit dan

melelahkan. Selain itu kualitas hasil belajar bahasa Indonesia para siswa sampai

saat ini belum memuaskan. Keterampilan berbahasa mereka belum mantap,

keterampilan membaca, menulis siswa masih banyak kekurangan (Henry Guntur

Tarigan, 1987: 136). Masalah ini dibuktikan dengan masih banyaknya hasil karya

tulis siswa dengan menggunakan bahasa yang kurang tepat, kurang efektif, dan

sulit untuk dipahami karena penguasaan struktur kalimat yang kurang efektif.

Menulis merupakan salah satu kompetensi dasar dalam pembinaan

keterampilan menulis di tingkat Sekolah Dasar keterampilan menulis yang baik

dapat memberi pengaruh yang positif bagi proses peningkatan prestasi belajar dan

peningkatan daya kreatifitas siswa, karena dengan menulis yang baik berarti siswa

telah mampu mengetahui dan memahami ide pokok yang akan diuraikan atau

diberikan dalam tulisannya dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Namun

dalam pengajaran keterampilan menulis terkadang guru kurang intensif dalam

Page 16: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengarahkan siswanya. Disamping itu, siswa juga merasa kesulitan dalam

mengembangkan tulisannya sehingga hasil kurang menarik.

Faktor siswa, guru dan persiapan pembelajaran dalam proses pembelajaran

merupakan komponen yang tidak boleh ditinggalkan. Sebagus apapun persiapan

guru dalam merencanakan pembelajaran, harus mempertimbangkan kemampuan

siswa sebagai subjek yang akan dibimbing. Ketepatan perencanaan dalam

pembelajaran harus dilengkapi adanya sebuah metode yang tepat.

Masih banyak guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar tidak

menggunakan pendekatan, metode dan media pembelajaran secara tepat. Sehingga

hasil pembelajaran yang dicapai belum maksimal.

Berdasarkan pengalaman mengajar. Di Sekolah Dasar ditemukan bahwa

siswa dalam menulis deskripsi masih mengalami kesulitan, khususnya dalam

menyusun karangan deskripsi antara lain : (1) siswa belum mampu

mengembangkan karangan sesuai dengan ciri karangan deskripsi, (2) siswa belum

dapat menulis kosa kata yang tepat dalam pembelajaran karangan deskripsinya,

(3) kualitas ide tulisan yang dihasilkan masih rendah, dan (4) kemampuan siswa

dalam menyusun kalimat belum runtut.

Lemahnya kemampuan menulis siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain : (1) kurangnya pengetahuan siswa tentang penggunaan kaidah tata

bahasa yang baik dan benar, (2) minimnya jumlah kosakata yang dimiliki

menjadikan siswa sulit dalam mengungkapkan dan mengembangkan ide atau

gagasan secara runtut, (3) kurangnya kesempatan untuk latihan, menjadikan siswa

kurang tertarik, termotivasi dan bahkan merasa kesulitan.

Page 17: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Menurut Henry Guntur Tarigan (1990 : 187) sebagian besar guru tidak

mampu menyajikan materi menulis secara menarik, inspiratif dan kreatif padahal

teknik pengajaran yang dipilih dan dipraktikkan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran menulis sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sampai

saat ini, sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan

pendekatan konvensional, mengajarkan menulis dengan metode ceramah dengan

teknik penugasan, guru menentukan beberapa judul atau topik, lalu menugasi

siswa memilih satu judul sebagai dasar untuk menulis. Yang diutamakan adalah

produk yang berupa tulisan, pembahasan karangan jarang dilakukan.

Dengan model pembelajaran seperti itu, siswa mengalami kesulitan dalam

menulis karena keharusan mematuhi judul atau topik yang sudah ditentukan guru.

Hal ini menjadikan kreativitas siswa tidak dapat berkembang secara maksimal.

Pada hakikatnya, kesulitan menulis tersebut berkaitan dengan apa yang harus

ditulis dan bagaimana cara menuangkan dalam bentuk tulisan. Dampak negatif

dari metode pembelajaran itu adalah kurangnya motivasi siswa untuk menulis

sehingga keterampilan menulis siswa pun rendah. Data riil di lapangan

menunjukkan bahwa siswa kurang mampu dalam menulis judul, menyusun

kalimat, diksi, menerapkan ejaan dan menyusun paragraf.

Maka dalam pengajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan Quantum

Learning dianggap sebagai model yang efektif untuk dikembangkan menjadi

sebuah model pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya Quantum Learning memiliki petunjuk yang bersifat

spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang bahan

Page 18: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

ajar, menyampaikan isi pembelajaran, dan memudahkan proses belajar

(Deporter, 2003 : 4-5). Dalam hal tersebut, diuraikan cara-cara efektif

pelaksanaan QL meliputi : (1) partisipasi dengan cara mengubah keadaan kelas

dari yang biasa menjadi kelas yang menarik ; (2) memotivasi dan menumbuhkan

minat dengan menerangkan kerangka rancangan yang dikenal dengan singkatan

TANDUR ( Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan ) ; (3)

membangun rasa kebersamaan ; (4) menumbuhkan dan mempertahankan daya

ingat ; dan (5) merangsang daya dengan anak didik. Semua itu pada hakikatnya

akan menempatkan guru dan murid pada jalur cepat menuju kesuksesan belajar.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa guru harus mencari solusi terbaik

dalam pembelajaran. Apalagi untuk pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V

(lima) Sekolah Dasar (SD), guru dituntut untuk dapat melaksanakan proses

pembelajaran dengan disertai improvisasi, kuasai, menarik dan menyenangkan.

Hal ini harus dilakukan karena siswa kelas V (lima) teridentifikasi (1)

mendapatkan kesulitan dalam kegiatan menulis, (2) menulis deskripsi merupakan

materi pokok dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai di kelas V SD

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , (3) kedudukan kelas V berada di kelas

tinggi, sehingga dianggap sudah mampu mengekspresikan pengalamannya sehari-

hari dengan lebih baik.

Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis khususnya

deskripsi diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat menciptakan

suasana yang baru dan menarik bagi siswa. Penggunaan Pendekatan Quantum

Learning dalam pembelajaran siswa diharapkan akan memberikan suasana belajar

Page 19: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

yang menarik, terjadi interaksi proses belajar yang dapat menggerakkan potensi

siswa sebagai pelajar sehingga mereka mampu belajar merangsang kreativitas

siswa dalam pembelajaran.

Pengembangan Quantum Learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia

yang diterapkan di SD Negeri 2 Krisak, Selogiri, Wonogiri dengan

mempertimbangkan kondisi yang ada, siswa kelas V mengalami kesulitan untuk

mengungkapkan gagasan dalam menulisnya, maka siswa untuk menggambarkan

apa yang ingin diungkapkan dalam tulisan, tidak hanya dengan cara menugaskan

siswa menuliskan apa yang ingin diungkapkan berdasarkan pilihan judul. Cara

seperti ini diharapkan bisa mengembangkan tulisan deskripsi, karena tulisan

deskripsi berisi menggambarkan peristiwa yang telah dialami yang berupa

pernyataan dan fakta yang terjadi kemudian harus digambarkan dalam paragraf

bukan sekedar diberitakan, tetapi lebih kepada penggambaran..

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, masalah

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penerapan Pendekatan Quantum Learning (QL) dalam

pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas V SD Negeri 2

Krisak , Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri?

2. Apakah penerapan Pendekatan Quantum Learning dapat meningkatkan

keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas V SD Negeri 2

Krisak , Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri?

Page 20: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis

deskripsi dengan penerapan pendekatan Quantum Learning.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini untuk :

a. Mendeskripsikan penerapan Pendekatan Quantum Learning dalam

pembelajaran menulis deskripsi.

b. Meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dengan Pendekatan

Quantum Learning.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kelengkapan teori-teori yang

berkaitan dengan pendekatan Quantum Learning dan meningkatkan

keterampilan menulis deskripsi siswa.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

1. Keterampilan menulis deskripsi meningkat.

2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi meningkat.

Page 21: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Guru

1. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis deskripsi

meningkat

2. Wawasan guru dalam pembelajaran menulis deskripsi meningkat.

c. Sekolah

Prestasi belajar siswa meningkat

d. Lembaga Pembinaan Pendidikan Dasar

Memberikan umpan balik untuk ditindaklanjuti oleh Pengawas Sekolah.

Page 22: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Menulis Deskripsi

a. Pengertian Menulis

Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan

mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibandingkan tiga keterampilan

berbahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh

penutur asli bahasa tersebut. Hal itu disebabkan keterampilan menulis

menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu

sendiri yang akan menjadi isi karangan (Burhan Nurgiyantoro, 2011:296).

According to Flower & Hayes ( 1981), writing is a complicated recursive

process instead of a linear one whereby writes are supposed to go back and forth

when they compose. In spite of the gret influence of alternative Western

approaches to the teaching of writing, many language teachers still adopt the

product approach in the writing class.

Menurut Flower & Hayes (1981), menulis adalah proses

berkesinambungan yang rumit, di mana penulis harus mengulang-ulang ketika

mereka menulis. Terlepas dari pengaruh pendekatan alternative dari Barat, banyak

guru bahasa yang masih mengadopsi pendekatan produk dalam kelas menulis.

Keterampilan menulis memang menjadi suatu keterampilan berbahasa

yang paling sulit untuk dikuasai.Hal itu disebabkan adanya dua unsur yang harus

dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa dan nonbahasa. Unsur bahasa

merupakan unsur yang berkaitan dengan aspek tatabahasa, seperti ejaan, struktur

9

Page 23: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kalimat, kohesi dan koherensi, serta unsur kebahasaan yang lain sementara itu

unsur nonbahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan meliputi

unsur di luar aspek tatabahasa, seperti pengetahuan dan pengalaman pribadi.

Know-hou write must be trained and studied to pass experience because

process writes to cover to find idea, do watchfulness, develop idea, analyze ideas,

write first concept, edit, and write konsep-end (Omaggio, 1993), matters can

evoke difficulty for student that write in academic context uses second language.

With composed author concept involved in interaction two directions between

erudition development and develop text (tshotsho, 2006)

Keterampilan menulis harus dilatih dan dipelajari melalui pengalaman

karena proses menulis meliputi menemukan ide melakukan penelitian,

mengembangkan ide, menganalisis ide-ide, menulis konsep pertama, mengedit,

dan menulis konsep- akhir (Omaggio, 1993), Hal-hal tersebut bisa saja

menimbulkan kesulitan bagi siswa yang menulis dalam konteks akademik

menggunakan bahasa kedua. Dengan menyusun konsep penulis terlibat dalam

interaksi dua arah antara pengembangan pengetahuan dan mengembangkan teks (

Tshotsho, 2006)

The Liang Gie (2005:20) tulisan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis

kreteria tertentu. Berdasarkan bentuknya, tulisan dapat digolongkan menjadi :

cerita (narasi), lukisan (deskripsi), paparan (eksposisi), dan bincangan

(argumentasi). Menurut ragamnya, menulis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

tulian (faktawi) adalah tulisan yang bertujuan memberi informasi,

memberitahukan sesuatu dengan fakta senyatanya. Sedangkan tulisan yang

bertujuan member hiburan, menggugah hati pembaca dan merupakan rekaan dari

pengarang.

Selanjutnya berdasarkan pengetahuan atas tujuan penulis, dapat diketahui

bentuk tulisan dari sebuah naskah (tulisan). Pada umumnya tulisan, dapat

dikelompokkan atas empat macam bentuk yaitu : narasi, deskripsi, eksposisi, dan

argumentasi.

Page 24: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Bentuk tulisan narasi dipilih jika penulis ingin bercerita kepada

pembaca.Narasi biasanya ditulis berdasarkan rekaan atau imajinasi.Akan tetapi,

narasi dapat juga ditulis berdasarkan pengamatan atau wawancara.Narasi pada

umumnya merupakan himpunan peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu

atau urutan kejadian.Dalam tulisan narasi, selalu tokoh-tokoh yang terlibat dalam

berbagai peristiwa.

Bentuk tulisan deskripsi dipilih jika penulis ingin menggambarkan bentuk,

rasa, corak, dari hal yang diamati.Deskripsi juga dilakukan untuk melukiskan

perasaan seperti bahagia, takut, sepi, sedih, dan sebagainya. Penggambaran itu

mengandalkan panca indera dalam proses penguraiannya. Deskripsi yang baik

harus didasarkan pada pengamatan yang cermat dan penyusunan yang

tepat.Tujuan deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi

pembaca, agar dapat membayangkan suasana, oranng, peristiwa, dan agar mereka

dapat memahami suatu sensasi atau emosi. Pada umumnya, deskripsi jarang

berdiri sendiri.Bentuk tulisan tersebut selalu menjadi bagian dalam bentuk tulisan

lainnya. Since writing is a complex problem-solving process that can most benefit

the writers. Karena menulis adalah proses pemecahan masalah yang kompleks,

guru disarankan untuk membimbing siswa pada poin-poin yang paling bermanfaat

dalam proses penulisannya.

Bentuk tulisan eksposisi dipilih jika penulis ingin memberikan informasi,

penjelasan, keterangan atau pengalaman.Berita merupakan tulisan eksposisi

karena memberikan informasi.Tulisan dalam majalah juga merupakan

eksposisi.Buku teks merupakan bentuk eksposisi. Pada dasarnya, eksposisi

Page 25: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

berusaha menjelaskan suatu prosedur atau proses memberikan definisi,

menerangkan, menjelaskan, menafsirkan gagasan, menerangkan bagan atau tabel

mengulas sesuatu. Tulisan eksposisi sering ditemukan bersama-sama dengan

bentuk tulisan deskripsi.

Tulisan bentuk argumentasi bertujuan meyakinkan orang membuktikan

pendapat, atau pendirian pribadi, atau membujuk pembaca agar pendapat pribadi

penulis dapat diterima.Bentuk tulisan tersebut erat kaitannya dengan eksposisi dan

ditunjang oleh deskripsi.Bentuk argumentasi dikembangkan untuk memberikan

penjelasan dan fakta-fakta yang tepat sebagai alasan untuk menunjang kalimat

topik.Kalimat topik, biasanya merupakan sebuah pernyataan untuk meyakinkan

atau membujuk pembaca. Dalam sebuah majalah atau suratkabar, misalnya

argumentasi ditemui dalam kolom opini/ wacana/ gagasan/ pendapat.

b.Tujuan Menulis

Tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran menulis di sekoah dasar

ialah agar siswa memahami cara menulis berbagai hal yang telah dikemukakan

serta mampu mengkomunikasikan ide atau pesan melalui tulisan. Tujuan menulis

yang perlu diperhatikan bukan hanya memupuk pengetahuan dan keterampilan

menulis tetapi juga harus memupuk jiwa estetis, informatif, dan

persuasif.(Supriyadi, dkk, 1994:270).

Tujuan artistik atau estetik yaitu tentang nilai keindahan, tujuan informatif

yaitu memberikan informasi kepada pembaca, tujuan persuasif, yakni mendorong

atau menarik perhatian pembaca agar mau menerima informasi yang disampaikan.

Page 26: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tujuan pembelajaran menulis di sekolah dasar ialah mampu menulis

berbagai jenis tulisan serta mampu mengkomunikasikan tulisan itu kepada orang

lain. Secara umum tujuan menulis akan ditentukan oleh jenis atau bentuk tulisan

atau karangan yang digunakan. Misalnya, bila jenis atau bentuk tulisan laporan

atau paparan tujuan yang ingin dicapai memberitahu atau memberi

informasi.Apabila jenis atau bentuk cerita atau narasi tujuannya untuk

menceritakan sesuatu agar pembaca tergerak atau perasaannya.

c. Manfaat Menulis

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikembangkan keterampilan pokok

yang disebut 3R, yakni Reading, Riting, Ritmatic (Membaca, Menulis, Berhitung).

Dari 3R itu, menulis merupakan suatu keterampilan yang terbesar jasanya bagi

peradaban manusia.

Menurut pendapat Asul Wiyanto (2006:4) tulisan adalah rekaman

peristiwa, pengalaman, pengetahuan, ilmu, serta pemikiran manusia. Tulisan dapat

dicapai oleh orang-orang yang berbeda di berbagai tempat pada waktu sekarang

dan yang akan datang. Dengan tulisan itu orang lain dapat menangkap dan

memahami pengetahuan dan pikiran. Hebatnya lagi tulisan dapat dibaca sekarang

sepuluh tahun lagi bahkan sampai kapanpun.

Selain itu kegiatan menulis atau mengarang akan melahirkan enam jenis

nilai, yaitu 1) kecerdasan maksudnya seseorang akan senantiasa tambah daya

pikirnya dan kemampuan khayalnya, sampai tingkat kecerdasannya, 2)

kependidikan, yaitu dapat memelihara ketekunan kerja senantiasa berusaha

Page 27: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

memajukan diri, 3) kejiwaan, keberhasilan mengarang dapat menimbulkan

kepuasan batin, kegembiraan kalbu, kepercayaan, 4) kemasyarakatan, pengarang

sudah berhasil akan mendapat penghargaan dari masyarakat, 5) keuangan, hasil

tulisan atau karangan yang sudah diterima masyarakat akan diberi imbalan uang,

6) kefilsafatan, buah pikiran seseorang akan tetap abadi atau diabadikan. (The

Liang Gie, 2002:19-20).

Sesuai dengan standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia

khususnya menulis secara efektif, dan efisien berbagai jenis karangan dalam

berbagai konteks serta berapresiasi sastra dalam berbagai jenis dan bentuk melalui

kegiatan menulis hasil sastra (Depdiknas, 2003d:4).

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kerangka

tentang standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus diketahui,

dilakukan dan dimahirkan oleh siswa setiap tingkatan. Kerangka ini disajikan

dalam lima komponen utama yaitu 1) Standar Kompetensi, 2) Kompetensi Dasar,

3)Hasil Belajar, 4) Indikator, dan 5) Materi Pokok. Standar kompetensi mencakup

aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Aspek-aspek tersebut dalam pembelajarannya dilaksanakan secara terpadu,

(depdiknas, 2003d:5).

Standar kompetensi menulis mata pelajara bahasa Indonesia secara umum

(kela I s.d kelasVI) adalah sebagai berikut : “diharapkan siswa mampu menulis

huruf, suku kata, kalimat, paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas, menulis

karangan sederhana, berbagai petunjuk, teks percakapan surat pribadi dan surat

resmi dengan memperhatikan tujuan ragam pembaca dan menggunakan ejaan dan

Page 28: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tanda baca serta kosa kata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan

kalimat majemuk, menulis berbagai formulir, pengumuman dan tata tertib,

berbagai laporan buku harian, poster, iklan, teks pidato dan sambutan, ringkasan

dan rangkuman, dan prosa serta puisi sederhana, kompetensi menulis juga

diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis” (depdiknas,2003d:4)

Berdasarka standar kompetensi diatas jenis-jenis menulis di sekolah dasar

adalah : 1) menulis permulaan dengan huruf kecil, 2) menulis permulaan dengan

huruf kapital, 3) menulis ejaan dan tanda baca, 4) menulis prosa, 5) menulis puisi,

6) menulis surat, 7) menulis formulir, 8) menulis paragraf, 9) menulis judul

karangan, 10) menulis kerangka karangan diksi dan nonfiksi, 12) menulis laporan,

13) menulis pengumuman, 14) menulis iklan, 15) menulis pidato, 16) menulis

karangan drama.

d. PengertianMenulis Deskripsi

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat

produktif, karena keterampilan menulis lebih banyak menekankan pada

penuangan ide dan gagasan dalam bentuk kata-kata, susunan kalimat dan menjadi

suatu gagasan alenia. Menurut White dan Arndt (1997:3), menulis merupakan

suatu proses berpikir dalam kebenaran yang dimilikinya. Pendapat tersebut

menunjukkan bahwa keterampilan menulis bukanlah suatu unsur yang sederhana,

karena tidak hanya menuliskan bahasa ke dalam lambang tulisan melalui proses

berpikir.

Page 29: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Sementara itu, Burhan Nurgiyantoro (1998:271) berpendapat komunikasi

lewat tulisan dapat tercapai seperti yang diharapkan jika penulis mampu

menuangkan idea atau gagasan kedalam bahasa secara tepat, teratur dan lengkap.

Sesuai dengan pendapat di depan, suatu penalaran merupakan faktor penting

dalam menulis

Sejalan dengan pendapat di depan, Raimes (1993:5) menerangkan

komponen yang harus dihadapi seorang penulis ketika akan menulis, diantaranya

adalah tujuan menulis, isi yang ditulis (relevansi, orisionalitas dan kelogisan),

pemahaman terhadap calon pembaca, proses menulis, tata bahasa, pemilihan kata,

dan sebagainya.

Seperti juga pendapat Yayan S. Erman bahwa menulis adalah merupakan

proses pembelajaran dari berbagai macam kesulitan dan kegagalan, prinsip

menulis adalah suatu keterampilan atau skill. Jadi, keterampilan menulis dapat

diperoleh dari pembelajaran.

In peer response, students are given plenty of opportunities to brainstorm

ideas in pairs or groups, to give feedback on each others writing and to

proofread and edit for each other.While increasingly more mainstream classroom

teachers are encouraging students to write in collaboration, ESL/ EFL Writing

instructors sometimes have reservations about its effectiveness due mainly to the

concern that students lack cognitive sophistication and linguistic skills in judging

writing and in revising and editing a piece of work (Jacobs, 1989).

Dalam kegiatan peer response, siswa diberi banyak kesempatan untuk

melakukan brainstorminide-ide secara berpasangan atau kelompok, untuk

memberikan feedback(umpan balik) terhadap tulisan masing-masing, mengoreksi,

dan mengedit satu sama lain. Disaat semakin banyak guru yang mendorong

siswanya untuk menulis kolaborasi, terkadang instruktur writingESL/EFL malah

Page 30: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

meragukan efektivitasnya, terutama dikarenakan kekhawatiran mengenai

lemahnya kemampuan kognitif dan keterampilan linguistic para siswa dalam

menilai dan merevisi, serta mengedit suatu tulisan (Jacobs, 1989).

Menurut Sabarti Akhadiah (1991:2), menulis merupakan suatu proses,

yaitu proses penulisan. Ini berarti, bahwa melakukan kegiatan itu dalam beberapa

tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan dan tahap revisi. Menulis seperti

halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan suatu proses

perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan , latihan,

keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang

penulis. Menurut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan

dengan jelas, dan ditata secara menarik. Selanjutnya menuntut penelitian yang

terperinci, dengan melalui observasi yang seksama, pembacaan yang tepat dalam

pemilihan judul, bentuk dan gaya.

Henry Guntur Tarigan (1982:3) menyatakan bahwa “menulis merupakan

suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”. Sementara itu,

Mukhsin Ahmadi (1990:28) mengutip pendapat Lado mengemukakan bahwa

menulis adalah meletakkan atau mengatur simbol-simbol grafis yang menyatakan

pemahaman bahasa sedemikian rupa sehingga orang lain dapat membaca simbol-

simbol grafis ini sebagai bagian penyajian satuan ekspresi bahasa. Salah satu

keterampilan dalam berbahasa, menulis erat hubungannya dengan proses-proses

yang mendasari bahasa.Menulis juga dipandang sebagai upaya untuk merekam

ucapan manusia menjadi bahasa baru, yaitu bahasa tulisan. Bahasa tulisan itu

Page 31: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

adalah suatu notasi bunyi, kesenyapan infleksi, tekanan nada, isyarat atau gerakan,

dan ekspresi muka yang memindahkan arti dalam ucapan atau bicara manusia.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

menulis adalah suatu kegiatan untuk mengungkapkan ide atau gagasan melalui

proses dengan melibatkan penalaran serta menggunakan bahasa tulis serta

dilakukan melalui suatu pembelajaran.

Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan pengarang dalam satu kesatuan yang utuh. Dengan kata lain karangan

merupakan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk

tulisan yang teratur. Berdasarkan cara penyajiannya, karangan argumentasi dan

karangan persuasi. Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan

suatu objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melekat sendiri objek

yang digambarkan itu (Kosasih,2003:45) menyatakan :

Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu

benda, tempat suasana, atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan

pembacanya, melalui tulisannya, dapat melihat apa yang dilihatnya, dapat

mendengar apa yang didengarnya, mencium bau yang diciumnya, mencicipi apa

yang dimakannya, merasa apa yang dirasakannya, serta sampai kesimpulan yang

sama dengannya. Karangan deskriptif berhubungan dengan pengalaman panca

indera yang meliputi pendengaran, perasaan, penciuman, dan perabaan. Lukisan

disajikan sehidup-hidupnya, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat apa

yang kita lihat, mendengar apa yang kita dengar dan dapat merasakan apa yang

kita rasakan. Dengan kata lain, pembaca kita ajak mengalami apa yang kita alami.

Page 32: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Deskripsi adalah uraian lengkap tentang invensi yang dimintakan

paten.Penulisan deskripsi atau uraian invensi tersebut harus secara lengkap dan

jelas mengungkapkan suatu invensi sehingga dapat dimengerti oleh seorang yang

ahli di bidangnya. Uraian invensi harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik

dan benar. Semua kata dan kalimat dalam deskripsi harus menggunakan bahasa

dan istilah yang lazim digunakan dalam bidang teknologi.

Uraian invensi tersebut mencangkup :

a. Judul invensi, yaitu susunan kata-kata yang dipilih untuk menjadi topik

invensi. Judul tersebut harus dapat menjiwai inti invensi. Dalam menentukan

judul harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Kata-kata atau singkatan yang tidak dipahami maksudnya sebaiknya

dihindari.

2) Tidak boleh menggunakan istilah merk perdagangan atau perniagaan.

b. Bidang teknik invensi, yaitu menyatakan tentang bidang teknik yang

berkaitan dengan invensi.

c. Latar belakang invensi yang mengungkapkan tentang invensi terdahulu

beserta kelemahannya dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut

yang merupakan tujuan dari invensi.

d. Uraian singkat invensi yang menguraikan secara ringkas tentang fitur-fitur

dari klaim mandiri.

e. Uraian singkat gambar (bila ada) yang menjelaskan secara ringkas keadaan

seluruh gambar yang disertakan.

Page 33: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

f. Uraian lengkap invensi yang mengungkapkan isi invensi sejelas-jelasnya

terutama fitur-fitur yang terdapat pada invensi tersebut dan gambar yang

disertakan digunakan untuk membantu memperjelas invensi.

e. Pembelajaran Menulis dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)

Istilah pembelajaran tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar dan

mengajar. Belajar dan mengajar mengacu pada suatu proses yang terjadi dalam

suatu rangkaian yang saling terkait. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan

melalui tahapan-tahapn untuk menambah ilmu pengetahuan pada peserta didik.

Dengan belajar, peserta didik diharapkan mendapatkan pengetahuan dan

pengalaman yang bermanfaat.

Proses belajar mengajar selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Tujuan pembelajaran menulis adalah agar anak didik memiliki

pengetahuan menulis, bersikap positif terhadap ilmu dan aktivitas serta terampil

menulis.Ketiga aspek tersebut senada dengan taksonomi yang dikemukakan oleh

Bloom (taxonomy of Bloom), yaitu kognitif domain (ranah pengetahuan), afektif

domain (ranah sikap), psikomotrik domain (ranah keterampilan).

Bahasa digunakan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi)

saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan untuk meningkatkan

kemampuan intelektual dan kesusastraan.Untuk itu pemerintah membuat standar

kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berdasarkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Standar kompetensi adalah program untuk

Page 34: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap

Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2003:272).

Materi pokok yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra

Indonesia meliputi aspek-aspek keterampilan berbahasa yaitu keterampilan

mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Selain itu, materi pokok yang

lain adalah apresiasi sastra dan pengetahuan kebahasaan. Menurut rambu-rambu

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa dan

sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi

menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan, dan meningkatkan

kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan

(Depdiknas, 2003a:274).

Bahasa memiliki peran serta dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

SDN 2 Krisak Kec Selogiri, Kab Wonogiri (2007:317).Pembelajaran bahasa

Indonesia di sekolah pada hakikatnya mencangkup empat kemampuan berbahasa,

yaitu menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca,dan menulis. Empat

kemampuan tersebut sangat erat kaitannya karena pada dasarnya siswa sekolah

dasar diharapkan memiliki kemampuan berbahasa secara lengkap. Sesuai dengan

KTSP SDN 2 Krisak Kec Selogiri Kab Wonogiri. Pembelajaran bahasa Indonesia

diarahkan demi meningkatkan kemampua peserta didik untuk berkomunikasi

dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis

Page 35: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

serta menumbuhkan apresiasi hasil karya kesusastraan manusia Indonesia

(Depdiknas, 2007: 317).

Pengajaran menulis di sekolah dasar merupakan salah satu komponen yang

menentukan dalam pencapaian tujuan pengajaran bahasa Indonesia.Terutama

dalam usaha menjadikan siswa sekolah dasar yang memiliki kemampuan atau

keterampilan berbahasa yang baik dan benar (Euis Nuraeni dalam Muchlisoh,

dkk. 1996: 258).Melalui pengajaran menulis siswa diharapkan mengembangkan

kemampuannya secara optimal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

kurikulum.Sehingga dapat menunjang keberhasilan siswa pada semua bidang

studi.

Dalam KTSP SDN -2 Krisak, Kec Selogiri, Kab Wonogiri standar

kompetensi siswa kelas V dalam kemampuan menulis terdiri atas satu standar

kompetensi pada masing-masing semester. Pada semester ganjil standar

kompetensi yang dirumuskan meliputi empat kompetensi dasar. Pada KD

(Kompetensi Dasar) 4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman, dengan

memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. (KTSP:2006). Sedangkan

pada semester genap standar kompetensi yang dirumuskan meliputi dua

kompetensi dasar.

Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya untuk meningkatkan

kemampuan berkomunikasi.Maksud dari komunikasi tersebut dapat berupa

pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan,

penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain. Hal itu disampaikan

dalam aspek kebahasaan berupa kata, kalimat, paragraf, dengan

Page 36: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mempertimbangkan ejaan, dan tanda baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur

prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, tempo) dalam bahasa lisan (Depdiknas,

2003a: 174).

Siswa dilatih untuk lebih banyak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi,

bukan dituntut untuk menguasai atau menghafal tentang bahasa atau system

bahasa.Keberhasilan siswa dalam berkomunikasi tersebut juga dipengaruhi oleh

seberapa dalam penguasaan terhadap kosakata. Oleh karenanya pembelajaran

kosakata juga dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkaya perbendaharaan

kata yang dimiliki siswa. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam

kerangka standar kompetensi disajikan dalam tiga komponen utama, yaitu (1)

kompetensi dasar, (2) indikator pencapaian hasil belajar dan (3) materi pokok

(Depdiknas, 2003a :275). Standar kompetensi mencakup aspek kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersastra.Aspek-aspek tersebut perlu mendapat porsi

yang seimbang dan dilaksanakan secara terpadu.

f. Metode Pembelajaran Menulis di SD

Metodologi adalah tata cara memudahkan sehingga dalam proses belajar

mengajar perlu dicari dan dikembangkan oleh si guru (Sri Utari Subyakto

Nababan, 1993:3). Oleh karena itu dalam belajar bahasa perlu dikembangkan

metodologi pengajaran bahasa secara cermat sesuai dengan kebutuhan, situasi dan

kondisi siswa. Metodologi dalam pengajaran bahasa mengacu pada prosedur dan

aktivitas yang akan digunakan untuk mengajarkan isi silabus. Untuk memudahkan

dalam mengajar bahasa, seorang guru selalu berusaha menggunakan metode

Page 37: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mengajar yang paling efektif dan memakai alat/ media yang terbaik. Berkaitan

dengan pendekatan dan metode dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Pendekatan dan Metode Pembelajaran Bahasa

Pelaksanaan pembelajaran bahasa sangat dipengaruhi oleh pendekatan

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pendekatan sangat berpengaruh terhadap

penentuan tujuan pembelajaran, metode, dan tenik apa yang digunakan. Istilah

pendekatan, metode, dan teknik sering dipakai secara tumpang tindih. Menurut

Soenjono Dardjowidjojo (1993: 79), tidak membedakan istilah metode dengan

pendekatan. Dengan begitu dapat dinyatakan bahwa metode dan pendekatan

mempunyai kesamaan pengertian dan peranan yang sama. Akan tetapi, Mansoer

Pateda (1991:125), membedakan antara pendekatan dan metode .Ia menyebutkan

bahwa pendekatan berisikan seperangkat asumsi yang mendasari metode,

sedangkan metode menerjemahkan asumsi itu ke dalam kegiatan pengajaran

antara lain meliputi penentuan tujuan, bahan, teknik, dan prosedur mengajar di

kelas. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan lebih luas

daripada metode.

Beberapa pendekatan yang memiliki pengaruh besar dalam pembelajaran

bahasa, yaitu pendekatan struktural, pendekatan kognitif, dan pendekatan

komunikatif. Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan, pendekatan yang lebih

ditekankan adalah pendekata komunikatif yaitu mengarahkan pembelajaran pada

tujuan yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Dalam

pendekatan ini yang diutamakan adalah kemampuan berkomunikasi.Menurut Sri

Utari Subyakto-Nababan (dalam Mansoer Pateda, 1991:85), mengatakan bahwa

Page 38: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pendekatan komunikatif adalah orientasi belajar mengajar bahasa yang

berdasarkan tugas dan fungsi berkomunikasi.Kemampuan komunikasi merupakan

aspek terpenting dan penguasaan pengetahuan kebahasaan tidak lagi menjadi

tolok ukur dalam penilaian guru. Muljanto Sumardi (1993:111) menyebutkan ciri-

ciri pendekatan komunikatif adalah (1) penguasaan dialog yang komunikatif, tidak

sekedar untuk hafalan, (2) kontekstualitas, (3) kebermaknaan, dan (4) kemampuan

komunikatif sebagai sasaran yang diinginkan. Pendekatan komunikatif ini

dilaksanakan dalam proses belajar mengajar siswa aktif . Guru berfungsi sebagai

fasilitator (mediator), dan motivator sehingga tidak banyak menggunakan metode

ceramah, walaupun metode ceramah tidak dapat dihilangkan sepenuhnya. Siswa

lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk aktif.

Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat berhasil

dicapai.Kemampuan atau kompetensi berbahasa yang diharapkan dimiliki siswa

adalah kemampuan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

2) Metode Pembelajaran Menulis

Metode pembelajaran bahasa tidak ada yang sempurna.Setiap metode

selalu memiliki kekurangan dan kelebihan.Meskipun sudah banyak dilakukan

penelitian dan eksperimen yang diadakan mengenai metode-metode mana yang

paling efektif, tetapi masih tetap sulit untuk membuktikan secara ilmiah metode

mana yang paling baik (Sri Utari Subyakto-Nababan, 1993: 150-151).

Ada beberapa pendekatan dan metode dalam pembelajaran bahasa yang

dapat diterapkan di SD, di antaranya pendekatan kemampua proses, pendekatan ),

metode feed back and correction untuk mengajarkan koreksi kesalahan berbahasa,

Page 39: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

metode pemberian tugas, metodde demonstrasi, metode eksperimen, metode

inkuiri, metode simulasi, dan lain sebagainya. Seorang guru dapat memvariasikan

berbagai meode yang ada disesuaikan dengan kondisi dan situasi siswa untuk

dapat mencapai tujuan pembelajaran yan telah ditentukan.Berikut ini dijelaskan

tentang beberapa metode dalam pembelajaran menulis.

Salah satu metode yang akan diuraikan dalam pembahasan ini adalah

metode pemberian tugas. Tugas biasa diberikan guru setelah suatu topik bahasan

selesai dibicarakan di kelas. Metode penugasan menjadi salah satu cara

penyampaian pengajaran yang dirancang untuk peserta didik agar bersemangat

untuk mencari dan menentukan sendiri jawaban-jawaban atas tugas yang telah

diberikan guru.

Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara

interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk

dikerjaka peserta didik di sekolah maupun di rumah secara perorangan atau

berkelompok. Tujuan dari penggunaan metode penugasan adalah untuk

merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok.

Seperti telah dijelaskan di atas, setiap metode mepunyai kekuatan dan

keterbatasan, demikian juga dengan metode pemberian tugas ini. Adapun

kekuatan dan keterbatasannya, seperti yang dijelaskan oleh Mulyani Sumatri dan

Johar Permana (2001:131-132) adalah sebagai berikut :

a) Kekuatan metode penugasan :

(a) Membuat peserta didik aktif belajar;

Page 40: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(b) Merangsang peserta didik belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru

maupun pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah;

(c) Mengemmbangkan kemandirian peserta didik;

(d) Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih

memperdalam memperkaya atau memperluas tentang apa yang dipelajari;

(e) Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri

informasi dan komunikasi;

(f) Membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik;

(g) Mengembangkan kreativitas peserta didik;

b) Keterbatasan metode penugasan

(a) Sulit mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikenakan orang

lain;

(b) Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta

didik;

(c) Tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik;

(d) Tugas banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan peserta didik;

(e) Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta didik yang

rajin dan pintar;

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa metode pemberia tugas dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif dalamproses pembelajaran menulis.Metode

ini sering digunakan terutama untuk menulis kreatif maupun menulis ilmiah.Siswa

dilatih untuk mencari dan mengembangkan tulisannya secara mandiri.Dengan

Page 41: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

metoe pemberian tugas, siswa mempunyai waktu yang lebih lama sehinggan

diharapkan mampu menghasilkan tulisan yang baik.

(c) Koreksi Kesalahan Berbahasa

Selain metode tersdebut, dalam pembelajaran menulis terutama menulis

karya ilmiah, guru dapat menerapkan koreksi kesalahan berbahasa sebagai upaya

untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Dengan menerapkan teknik

self correction oleh siswa dan pemberian feedback (umpan balik) dari guru

diharapkan siswa dapat mengetahui mana letak kesalahan yang sering

dilakukannya sehingga tidak mengulang-ulang kesalahan yang sama. Teknik

koreksi kesalahan berbahasa dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori utama,

seperti yang dijelaskan oleh Walz (dalam Sumarwati, 2006:8-9) yang dapat

diuraikan sebagai berikut :

a) Teknik Teacher Correction, yaitu aktivitas koreksi yang dilakukan

oleh guru atau pengajar terhadap tulisan siswa dengan cara guru mencoret atau

memberi tanda langsung pada letak-letak atau bagian-bagian yang salah serta

menuliskan pembetulannya. Caranya, bagian yang salah diberi garis bawah

(biasanya dengan tinta merah) kemudian diikuti dengan pembetulannya.

Kemudian tulisan itu dikembalika kepada siswa untuk diperbaiki dan dijadikan

masukan bagi perbaikan dalam berbahasanya.

b) Teknik Peer-correction, yaitu kegiatan koreksi tulisan yang

dilakukan siswa dalam bentuk kelompok, baik kelompok besar (lebih dari 5

orang) maupun kelompok kecil (bisa terdiri dari 2 orang). Adapun bentuk

pelaksanaannya adalah : (1) dengan menggunakan media proyeksi untuk

Page 42: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menayangkan sebuah tulisan siswa yang dipilih dengan pertimbangan tertentu,

kemudian siswa lain dalam satu kelompok atau bahkan satu kelas di bawah

bimbingan guru menemukan letak-letak kesalahan, menemukan penyebab terjadi

kesalahan, serta membetulkan kesalahan tersenbut; (2) dengan membahas sebuah

tulisan secara bersama-sama oleh kelompok kecil (bisa 2 orang), yaitu untuk

melakukan koreksi terhadap tulisa tersebut; (3) dengan saling betukar tulisan

untuk dikoreksi (dikoreksi antar teman); (4) dengan melakukan kegiatan menulis

bersama-sama dalam satu kelompok yang kemudian tulisan hasil bersama

tersebut dikoreksi bersama pula sehingga diperoleh sebuah tulisna final untuk

dikumpulkan kepada guru. Teknik yang terakhir ini cocok untuk kelas dengan

jumlah siswa yang besar.

c) Teknik Self-correction, yaitu kegiatan koreksi tulisan yang

dilakukan oleh pelajar bahasa yang membuat tulisan tersbut dengan bimbingan

guru karena umumnya para pelajar semakin kesulitan menemukan kesalahan

bahasanya sendiri. Untuk itu, guru dapat memberikan bantuan kepada siswa

dalam menemukan letak-letak kesalahannya dengan memberi penanda tertentu

pada tulisan siswa.

Ketiga teknik koreksi kesalahan berbahasa ini dapat diterapkan oleh guru

sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mengoreksi kesalahan bahasa

yang dilakukan oleh siswa sehinggan kemampuan menulis siswa pun diharapkan

dapat meningkat.

Selain pemilihan metode pembelajaran yang tepat, dalam pembelajarann

guru harus merencanakan strategi atau langkah-langkah yang dilaksanakan, guru

Page 43: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

harus membuat rencana pembelajaran, dan skenario pembelajaran, agar proses

belajar-mengajar dapat berjalan dengan lancar. Langkah pembelajaran memuat

kegiatan yang harus dilakukan oleh guru secara berurutan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

g. Penilaian Pembelajaran Menulis

1) Pengertian Penilaian

Burhan Nurgiyantoro (1988:5), mengemukakan bahwa penilaian adalah suatu

proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Pengertian tersebut sejalan

dengan pendapat Tukman (dalam Burhan Nurgiyantoro, 1988:5), yang

menyebutkan bahwa penilaian sebagai proses untuk mengetahui (menguji)apakah

suatu kegiatan, keluaran, suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria

yang telah ditentukan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah

suatu proses yang digunakan untuk mengukur kadar keberhasilan untuk

pencapaian tujuan. Dengan demikian penilaian atau evaluasi digunakan sebagai

pengukur kadar keberhasilan suatu proses belajar mengajar yang telah dilakukan,

dan dapat dijadikan landasan untuk mengambil kebijakan untuk langkah

selanjutnya.

2) Penilaian dalam Pembelajaran Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek kebahasaan yang harus

dikuasai oleh siswa sehingga sangat diperlukan penilaian dan pengukuran apakah

keterampilan menulis sudah dikuasai oleh siswa, sudah sejauh mana keberhasilan

Page 44: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dalam pembelajaran menulis yang dilakukan sudah dapat tercapai, maka sangat

diperlukan evaluasi. Berkaitan dengan hal ini menurut Erizal Gani (2003)

menyatakan bahwa evaluasi dalam pembelajaran sangat diperlukan oleh seorang

pengajar untuk; (a) mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilna menulis

pembelajar; (b) mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah

dilaksanakan; dan (c) menentukan kebijakan selanjutnya.

Untuk melaksanakan kegiatan evaluasi perlu digunkaan alat yang berupa tes.

Dengan mengadakan tes, pengajar akan mengetahui perkembangan anak didiknya,

sekaligus mengetahui perkembangan nilai yang telah dicapai apakah baik atau

buruk (Agus Suriamiharja dkk. 1996:5)/. Tes menulis merupakan tes kebahasaan

yang mengukur kemampuan tes (peserta tes/peserta didik) mengguanakan bahasa

tulis untuk menyatakan ide, pikiran, atau perasaan (Akhmad Rofi‟uddin dan

Darmiyati Zuhdi, 2001:184).

Kemampuan menulis yang merupakan keterampilan berbahasa produktif lisan

yang diwujudkan dalam tulisan, melibatkan aspek : penggunaan ejaan,

kemampuan penggunaan diksi/kosakata, kemampuan penggunaan kalimat,

penggunaan jenis komposisi (gaya penulisan, penentuan ide, pengolahan ide, dan

pengorganisasian ide). Semua aspek inilah yang diukur dalam kemampuann

menulis (Akhmad Rofi‟uddin dan Darmiyati Zuhdi, 2001:185).

Pengukuran atas kemampuan menulis dilakukan berdasarkan kriteria tertentu

yang dijadikan bahan pertimbangan.Pengukuran kemampuan menulis dapat

dilakukan dalam bentuk objektif, bentuk subjektif, atau keduanya.Pengukuran atas

kemampuan keterampilan menulis dilakukan dengan tes objektif untuk

Page 45: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kemampuan dan tes menulis untukketerampilan. Tes ini berisi butir-butir soal

yang dapat menggali kemampua menulis, yaitu berisi penggalian kemampuan

menyusun kalimat, menyusun paragraph, menggunakan ejaan termasuk tanda

baca, dan memahami isi bacaan (Agus Suriamiharja, Akhlan Husein, dan Nunu

Nurjanah, 1996:5).

Penilaian pembelajaran menulis karya tulis ilmiah, sangat penting untuk

mengukur keberhasilan dari proses pembelajaran menulis karya ilmiah yang

dilakukan. Selain penilaian proses yang dilakukan sejak awal juga penilaian hasil

yaitu karya tulis yang telah jadi. Indikator penilaian dan aspek-aspek yang dinilai

dalam karya tulis, seperti yang digunakan oleh Khaerudin Kurniawan (2000:225)

adalah sebagai berikut ::

1) Bahasa dalam karya tulis ilmiah, meliputi :

(a) Struktur bahasa (keefektifan kalimat)

(b) Pilihan kata (diksi)

(c) Ejaan (ketepatan dalam penggunaan EYD)

2) Isi karya tulis, meliputi :

(a) Hubungan isi topik

(b) Pengembangan isi

(c) Kualitas isi karya tulis

3) Teknik/ sistematika penulisan karya tulis, meliputi :

(a) Struktur karya tulis

(b) Pengembangan paragraf

(c) Hubungan antarparagarf

Page 46: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Penilaian untuk menulis selain aspek di atas masih dapat ditentukan

lagi sesuai dengan jenis tulisannya dan disesuaikan dengan tingkat kategori

tertentu, misalnya menulis pengalaman yang dihasilkan siswa SD berbeda dengan

menulis pengalaman pada siswa tingkat SMP.

Dari penjelasan di atas, penilaian dalam pembelajaran menulis sangat

diperlukan untuk mengukur keberhasilan dari proses belajar mengajar yang telah

dilakukan. Penilaian kemampuan dan keterampilan berbahasa yang lain, yaitu

kemampuan berbicara, membaca, dan mendengarkan.

Salah satu bentuk penilaian yang saat ini dikembangkan dan sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah Penilaian Berbasis

Kelas (PBK).Penilaian berbasis kelas dilakukan untuk memberikan keseimbangan

pada ketiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan

berbagai bentuk dan model penilaian secara resmi maupun tidak resmi dengan

berkesinambungan.PBK diharapkan bermanfaat untuk memperoleh gambaran

(profile) prestasi dan kemajuan belajar siswa. Penilaian berbasis kelas merupakan

suatu proses pengumpulan pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil

belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan

berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas

publik. Penilaian ini dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar

mengajar (Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2002:1). Hasil Penilaian

Berbasis Kelas ini dapat berguna untuk :

1) Umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dan kekurangannya

sehuingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya.

Page 47: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga

memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidiasi untuk memenuhi

kebutuhan siswa dengan kemajuan dan kemampuannya.

3) Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program

pembelajarannya di kelas.

4) Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun

dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.

5) Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang

efektivitas pendidikan sehingga mereka dapat meningkatkan partisipasinya di

bidang pendidikan.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa penilaian berbasis kelas

mempunyai kegunaan yang lebih luas sehingga dapat digunakan untuk melakukan

penilaian pembelajaran menulis.

2.Hakikat Pendekatan Quantum Learning

a. Pengertian Pendekatan Quantum Learning (QL)

Istilah Quantum dalam Quantum Learning mempunyai pengertian keragaman

atau variasi. Jadi Quantum Learning dapat dimaknai sebagai belajar dengan

memperhatikan beragam cara atau belajar dengan cara yang bervariasi.

Kelahiran Quantum Learning (QL) sebagai model pembelajaran di

Indonesia, pada mulanya diawali dengan peranggapan bahwa manusia

Indonesia terjangkit virus keseragaman. Keseragaman ini meliputi sentralistik

dan uniformistik yang mewarnai dunia pembelajaran (Nyoman S. Degeng,

Page 48: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2005:2-4).Keseragaman yang menjangkiti dunia pembelajaran ini

mengakibatkan kegagalan dalam pembelajaran itu sendiri, karena berlawanan

dengan hakikat murid yang sebenarnya memiliki keberagaman latar belakang.

Terlebih lagi, pemaksaan melalui tindakan keseragaman dalam pembelajaran

terhadap murid akan menjauhkan murid dari keberhasilan belajar. Lebih lanjut

Nyoman S. Degeng (2005:5-9), menyatakan bahwa indikator keberhasilan

pembelajaran terwujud apabila murid sejahtera dalam belajar, untuk itu maka

perlu disajikansebuah aktivitas belajar murid yang bervariasi atau beragam

cara, sehingga dapat menyenangkan dan menggairahkan terutama bagi murid.

Dalam model Quantum Learning (QL),aktivitas belajar tersebut sering kali

diberi istilah orkestrasi pembelajaran.

Proses pembelajaran dengan model QL membutuhkan sebuah system yang

kompleks. Sistem yang komplek yang dimaksud diperlukan sebagai upaya

menggubah atau menciptakan sebuah lingkungan, cara presentasi guru, dan

rancangan pembelajaran, selama proses pembelajaran berlangsung (Lozanov,

1978:181). Dalam hal ini QL juga amat mempertimbangkan segala system

pembelajaran yang berupa interaksi yang mempertimbangkan perbedaan

kondisi murid, serta memaksimalkan peristiwa belajar. Quantum Learning

berfokus pada hubungan dinamkis dalam lingkungan kelas serta menciptakan

interaksi yang efektif untuk pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya QL memiliki petunjuk yang bersifat spesifik

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang bahan ajar,

menyampaikan isi pembelajaran, dan memudahkan proses belajar (DePorter,

Page 49: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2003:4-5). Dalam hal tersebut, diuraikan cara-cara efektif pelaksanaan QL

meliputi: (1) partisipasi dengan cara mengubah keadaan kelas dari yang biasa

menjadi kelas yang menarik; (2) memotivasi dan menumbuhkan minat

dengan menerangkan kerangka , namai, demontrasikan, ulangi, rayakan); (3)

membangun rasa kebersamaan; (4)menumbuhkan dan mempertahankan daya

ingat; dan (5) merangsang daya dengar anak didik. Semua itu pada hakikatnya

akan menempatkan guru dan murid pada jalur cepat menuju kesuksesan

belajar.

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Quantum Learning (QL)

Bobbi De Potter dan Henacki (2005:14), menyatakan beberapa prinsip

yang harus diterapkan dalam pembelajaran Quantum Learning (QL), yaitu:

1. Segalanya bicara. Maksudnya dari lingkungan kelas hingga bahasa

tubuh tubuh guru, dari kertas yang guru bagikan hingga rancangan

pengajaran guru, keseluruhannya mengirim pesan tentang belajar.

2. Memiliki Tujuan

Semua yang terjadi karena guru membpunyai tujuan seperti seorang

guru yang harus secara hati-hati menyusun pelajaran.

3. Pengalaman sebelum Pemberian Nama

Otak kiri berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks,

Akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar

paling baik terjadi ketika siswa mengalami informasi sebelum mereka

Page 50: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari, pembelajaran

berjalan sukses ketika murid mengalami informasi pada awal

pembelajaran.

4. Mengakui Setiap Usaha

5. Dalam belajar mengandung resiko dan keluar dari rasa nyaman. Pada

langkah ini, murid berhak atas pengukuran dari kecakapan dan rasa

percaya diri mereka. Murid mengambil resiko dan membangun

kompetensi dan kepercayaan diri mereka.

6. Layak Dipelajari maka Layak Dirayakan (diberi reward)

Perayaan atau pemberian sesuatu reward adalah suatu umpan balik

mengenal kemajuan murid dan meningkatkan.

c. Pembelajaran Menulis Dalam Pendekatan Quantum Learning

Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang didalamnya

memiliki langkah-langkah: memilih stimulus, memberi penguatan, dan

penguatan pengendalian murid (Sapani, 1998:26). Pada pembelajaran

menulis dengan pendekatan quantum learning siswa diajak untuk

mengingat kembali hal yang mereka alami ataupun juga mereka lihat

lebih jelasnya ditekankan pada aktivitas belahan otak kanan (emosional)

dan belahan otak kiri (logika). Sebaliknya, teknis menulis secara

tradisional sering kali mengabaikan kebenaran bahwa menulis

merupakan aktivitas seluruh otak, dalam hal ini siswa hanya dituntut

untuk membuat tulisan sesuai dengan topik yang ditentukan oleh guru.

Page 51: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Bobbi De Potter dan Henacki (2011 :178), berpendapat teknis

menulis quantum learning mengajak penulis untuk mencurahkan

imajinasi, ekspresi, dan memunculkan gagasan-gagasan baru, gairah dan

emosi. Dalam quantum learning pikiran dijadikan tempat untuk

penyimpanan ide-ide panas, bergejolak dan meletup-letup tersampaikan

keluar dalam bentuk tulisan.

Menurut Bobbi De Potter dan Henacki (2011:180) menyebutkan,

ada bermacam-macam strategi yang bisa digunakan oleh guru dalam

penerapan pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan quantum

learning sebagai berikut:.

Dalam pembelajaran menulis melalui metode quantum learning

mempunyai asumsi bahwa mempercepat pemunculan gagasan dalam

proses menulis (Bobbi De Potter dan Henarcki:2011 177-190).

Teknik menulis yang dikembangkan oleh Gabriele Rico adalah

suatu cara memilah pemikiran-pemikiran yang saling berkaitan dan

menuangkannya di atas kertas secepatnya, tanpa mempertimbangkan

kebenaran atau nilainya.Suatu pengelompokan yang terbentuk di atas

kertas hampir seperti proses berpikir yang terjadi dalam otak manusia.

(Bobbi De Potter dan Henarcki, 2011:180)

1) Menulis Cepat (Fastewriting)

Penelitian yang Relevan merupakan suatu teknik menulis dengan

tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengumpulkan

sekumpulan kata untuk disusun dalam sebuah kalimat dalam kurun waktu

Page 52: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

cepat. Terkait dengan penulisan cepat, dengan menggunakan pengaturan

waktu (timer) kemudian baru menulis untuk topik yang akan

dikemukakan (Bobbi De Potter dan Henarcki, 2011:186)

Kegiatan yang dilakukan dalam menulis cepat di mana siswa

secepat mungkin, tidak pernah berhenti untuk mengumpulkan gagasan

dengan membentuk kalimat, memeriksa tata bahasa, mengulangi lagi

ataupun mencoret kesalahan. Hal yang terpenting dan perlu dipegang

dala menulis cepat sebuah tulisan tidak akan langsung menjadi sempurna,

maka perlu adanya pembenahan laporan (evaluasi draf) sehingga menjadi

sempurna.

Untuk membiasakan diri dengan proses ini, dibutuhkan latihan

terus menerus untuk meningkatkan kinerja dalam hitungan periode

waktu. Manfaat yang bisa didapatkan dari upaya penerapan teknik

menulis cepat bisa menjernihkan pikiran, memusatkan gagasan-gagasan

siswa dalam proses menulis.

Mengenai hal tersebut didasarkan bahwa menuliskan suatu bentuk

pengalaman yang telah dialami oleh siswa perlu penggunaan kalimat

menggambarkan bukan memberitakan. Sehingga deskripsi yang

digambarkan akan mudah ditangkap dan dipahami oleh pembaca.

Semua uraian di atas, membuktikan bahwa melalui pendekatan

quantum learning, ada peningkatan dalam proses pembelajaran di kelas,

yaitu guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran, tetapi siswa yang

menjadi pusat pembelajaran. Guru berusaha semaksimal mungkin untuk

Page 53: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

siswa dapat menguasai materi belajar dengan mengerahkan semua

potensi fisik dan mental mereka, dan juga pembelajaran yang total

kepada siswa akan menyebabkan hubungan baik antara guru dan siswa

akan mengoptimalkan hasil belajar siswa.

B. Penelitian yang relevan

Parjiati dalam penelitiannya berjudul “Pendekatan Terpadu dalam

pembelajaran bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis”, membahas tentang pembelajaran bahasa Indonesia dengan

pendekatan terpadu. Pendekatan ini memadukan empat keterampilan

berbahasa meliputi, menyimak, berbicara, membaca dan menulis.Dalam

satu kesatuan kegiatan yang baik tidak terpisahkan.Namun bila dicermati,

penelitian ini mengkaji keterampilan menulis lanjutan pada siswa kelas V

Sekolah Dasar yang disatukan dengan keterampilan membaca, yaitu

tantang meringkas cerita.

Kerelevanan ini adalah mengkaji keterampilan menulis lanjutan siswa

kelas V Sekolah Dasar.Adapun perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh

Parjiati adalah meneliti keterampilan siswa meringkas bacaan dengan bahasa

sendiri dari hasil membaca cerita sedang penelitian ini siswa menulis

deskripsi.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan menulis khususnya deskripsi merupakan salah satu bagian

dalam kesatuan pembelajaran bahasa Indonesia yang tersusun pada

kompetensi dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurangnya

Page 54: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

keterampilan menulis deskripsi menjadikan suatu permasalahan tersendiri

yang perlu segera dipecahkan. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kualitas

proses dan hasil yang dilakukan dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional bisa menjadi penyebab

kurangnya keterampilan dalam pembelajaran menulis deskripsi. Masih banyak

guru dalam membimbing siswa belajar tidak menggunakan pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran secara tepat. Kebanyakan guru dapat

melayani siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Padahal

penggunaan pendekatan, metode dan teknik dalam pembelajaran ini yang

dianggap paling sesuai untuk dilaksanakan, sejalan dengan penerapan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penggabungan berbagai

materi, metode, dan teknik pembelajaran dengan tingkat pemahaman siswa

secara konkret belum banyak dilakukan.

Oleh karena itu, melihat kondisi yang demikian peneliti bekerja sama

dengan guru kelas V berusaha membenahi pembelajaran menulis deskripsi.

Peneliti menawarkan inovasi pembelajaran menulis deskripsi dengan

menggunakan penerapan pendekatan quantum learning. Peneliti berharap

dengan penerapan pendekatan quantum learning dapat meningkatkan

keterampilan siswa dalam mengikuti dan mempelajari kompetensi yang harus

dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi

keterampilan menulis deskripsi.

Pendekatan quantum learning dipilih berdasarkan asumsi peneliti bahwa

pembelajaran menulis deskripsi pada dasarnya ialah kemampuan

Page 55: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

mengungkapkan peristiwa atau kejadian baik yang terjadi secara nyata

maupun hanya khayalan secara urut dan kronologis kepada pihak lain dengan

melalui bahasa tulis. Di antara sasaran menulis tersebut, penulis tertarik pada

menulis deskripsi. Menurut pendapat penulis dari semua sasaran menulis,

menulis deskripsi paling mudah dilaksanakan siswa, karena hal-hal yang

diungkapkan siswa dalam tulisannya adalah peristiwa yang telah dialaminya.

Selain itu, pemberian reward / pujian pada siswa diharapkan mampu

membangkitkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan

rancangan penelitian tindakan kelas ini diharapkan terjadi peningkatan

kualitas pada proses dan hasil pembelajaran.

Untuk mengetahui hubungan antara variable-variabel dalam penelitian ini,

berikut ini akan disajikan secara singkat garis besar kerangka berpikir dalam

penelitian ini.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini diilustrasikan dalam bentuk skema

sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Berpikir

KONDISI AWAL GURU

Belum menerapkan

GURU

Belum menerapkan

Pendekatan QL

SISWA

Hasil belajar

menulis rendah

TINDAKAN Menerapkan pendekatan

QL dalam pembelajaran

SIKLUS I, II, III

Menggunakan

pendekatan QL

KONDISI AKHIR GURU

Menggunakan pendekatan

Quantum Learning SISWA

Kemampuan menulis

Deskripsi tinggi

Page 56: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan

hipotesis tindakan sebagai berikut.

“Penerapan Pendekatan quantum learning dapat meningkatkan kemampuan

menulis deskripsi siswa kelas V SD Negeri 2 Krisak, Kecamatan Selogiri,

Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013”

Page 57: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Krisak Selogiri, Wonogiri

Pada saat ini, SD Negeri 2 Krisak dipimpin oleh Hambar Sri Bandini yang

bertindak sebagai Kepala Sekolah dan membawahi 9 tenaga pengajar dan 1

karyawan sekolah.

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan. Adapun pelaksanaan

penelitian ini dimulai pada bulan Juli sampai dengan Desember 2012. berikut

adalah urutan pelaksanaan kegiatan dalam penelitian ini :

Jadwal urutan Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian

N

o

Kegiatan

2012

Juli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan survai

awal sampai

penyusunan

proposal

2 Seleksi informan,

persiapan instrumen

dan alat

3 Pengumpulan data

4 Analisis data

5 Penyusunan laporan

44

Page 58: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di

SD Negeri 2 Krisak, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Tahun Ajaran

2012 / 2013.

C. Subjek Penelitian

Peneliti mengambil informasi guru kelas SD Negeri 2 Krisak, Kecamatan

Selogiri, Kabupaten Wonogiri, serta siswa kelas V yang berjumlah 13 orang

sebagai subjek penelitian.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang dijadikan sebagai sasaran penggalian dan

pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini meliputi :

1. Tempat dan peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini

yakni, berbagai kegiatan pembelajaran menulis deskripsi yang dialami

oleh siswa dengan pendekatan quantum learning.

2. Informan, dalam penelitian ini menggunakan informan guru kelas dan

siswa kelas V SD Negeri 2 Krisak,Selogiri, Wonogiri.

3. Dokumen yang berupa materi menulis deskripsi, silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh guru dan

peneliti, hasil kerja siswa, kurikulum yang ditentukan oleh pihak

sekolah, dan daftar nilai.

Page 59: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diterapkan sebagai alat mengumpulkan data

secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu :

1. Observasi/ pengamatan

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data

yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman

gambar (H.B. Sutopo. 64). Teknik pengamatan juga memungkinkan

melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan

kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya (Lexy J.

Moleong. 2000 : 125-126). Teknik ini digunakan untuk mengamati

kegiatan pembelajaran menulis deskripsi yang berlangsung di kelas.

Observasi tersebut diharapkan mampu merekam pembelajaran menulis

deskripsi secara konvensional tanpa menggunakan pendekatan quantum

learning dalam pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk mengamati

perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di

kelas.

Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan cara peneliti

bertindak sebagai partisipan pasif yang mengamati jalannya

pembelajaran di kelas yang dipimpin oleh guru. Peneliti mengambil

posisi di tempat duduk belakang, mengamati jalannya proses

pembelajaran sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung. Pada posisi yang demikian, peneliti memiliki

Page 60: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kesempatan untuk mengamati seluruh peristiwa yang terjadi di dalam

kelas dengan leluasa.

2. Teknik In- Dept Interview (Wawancara Mendalam)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Lexy J.

Moleong. 2000 : 135). In-dept Interview (wawancara mendalam) dalam

H.B. Sutopo (2002 : 59) dijelaskan wawancara yang dilakukan dengan

pertanyaan yang bersifat open-ended dan mengarah pada kedalaman

informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal

terstruktur, guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang

banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian

informasi secara lebih jauh dan mendalam.

Wawancara dilakukan baik dengan guru kelas maupun siswa.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari guru tentang

pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi di dalam kelas. Berbagai

informasi mengenai kesulitan yang dialami oleh guru dalam

pembelajaran menulis deskripsi, dan faktor-faktor penyebabnya. Selain

itu, teknik ini digunakan untuk mencari informasi dari siswa berkenaan

dengan pembelajaraan menulis deskripsi dan cara mengajar yang

digunakan guru sebelum dilakukan tindakan.

Page 61: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3. Teknik Tes atau Tugas

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis deskripsi

pada siswa. Adapun teknik tes atau tugas digunakan dengan maksud

untuk mengetahui perubahan hasil dari proses pembelajaran siswa

setelah diadakan pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan

quantum learning. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti

dalam pengambilan data dengan menggunakan tes adalah dengan

menyiapkan perangkat bahan tes, menyiapkan indikator keberhasilan,

dan menilai serta mengolah data dari hasil kegiatan pembelajaran.

3. Angket

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara meminta

informan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan penelitian yang digunakan. Teknik ini digunakan untuk

mengumpulkan data dari informasi yang jumlahnya banyak dan tidak

memungkinkan untuk diwawancarai satu persatu. Angket dalam

penelitian ini diterapkan pada siswa kelas V yang berjumlah 13 anak.

F. Validitas Data

Untuk memperoleh data yang valid, perlu dilakukan teknik-teknik uji

validitas data, dalam penelitian ini diuji validitasnya dengan teknik

trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode. Trianggulasi Sumber Data,

misalnya data tentang kesulitan-kesulitan guru dalam mengajarkan menulis

deskripsi dengan pendekatan quantum learning di kelas, yang membuat

pengajaran tidak komunikatif disampaikan kepada siswanya.

Page 62: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Selain itu, juga digunakan Trianggulasi Metode, misalnya data tentang

peningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa, selain diperoleh melalui

observasi langsung (pengamatan) terhadap sikapnya selama pembelajaran juga

didapat dari wawancara, angket dan analisis dokumen berupa pekerjaan siswa.

Terakhir Review Informan, teknik ini digunakan untuk menanyakan kembali

kepada informan, apakah sesuai dengan kesepakatan atau belum.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif

komparatif yaitu membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan

indikator kinerja. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar data

dianalisis secara kualitatif. Kriteria dalam teknik ini berdasarkan kajian

teoretis yang telah dipaparkan di depan. Hasil analisis tersebut kemudian

dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan kelas berikutnya

sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan secara bersama-sama

antara guru dan peneliti, sebab penelitian tindakan kelas merupakan suatu

bentuk kerjasama antara peneliti dengan guru. Analisis kritis terhadap

keterampilan menulis deskripsi mencakup ketepatan siswa dalam memilih

topik dan menentukan tema yang akan diangkat, dikembangkan dalam

karangan, kesesuaian judul dengan isi karangan, kesesuaian jenis karangan,

aspek pemilihan kata, ketepatan ejaan dan tanda baca, aspek koherensi antar

kalimat dan kerapian bentuk tulisan.

Page 63: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

H. Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V

SD Negeri 2 Krisak Selogiri Wonogiri indikator proses pembelajaran yang

harus dicapai diantarannya : (1) siswa terlihat tertarik dalam mengikuti

pembelajaran menulis, (2) guru sudah mampu membangkitkan keaktifan siswa

(3) kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan quantum learning dalam

KBM, (4) kemampuan guru dalam mengelola kelas.

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan

(Suharsimi Arikunto dalam Suharsimi Arikunto, Suhadjono, dan Supardi,

“Penelitian Tindakan Kelas.” 2006 : 16)

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi

Pengamatan

?

Page 64: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini secara rinci diuraikan

sebagai berikut :

1. Siklus Pertama (Siklus I)

a) Merencanakan tindakan yang dilakukan pada Siklus I

b) Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada siklus I

c) Melakukan observasi/ pengamatan terhadap tindakan/ pelaksanaan

pembelajaran (KBM) guru-siswa

d) Membuat refleksi atau tindakan pada siklus I oleh peneliti dan guru

e) Melakukan revisi atau perbaikan oleh peneliti

2. Siklus Kedua (Siklus II)

a) Merencanakan tindakan pada siklus II yang mendasarkan pada revisi/

perbaikan pada siklus I

b) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah diperbaiki

pada siklus sebelumnya (siklus I)

c) Mengamati atau mengobservasi tindakan KBM guru-siswa

d) Melakukn perbaikan atau revisi oleh peneliti

3. Siklus Ketiga (Siklus III)

a) Merencanakan tidakan pada siklus ke III yang mendasarkan pada revisi

perbaikan tindakan paa siklus II

b) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah diperbaiki

pada siklus sebelumnya (siklus II)

c) Mengamati atau mengobservasi tindakan KBM guru-siswa

d) Melakukan perbaikan atau revisi oleh peneliti

Page 65: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari

awal sampai akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur

sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Suhardjono (dalam

Suharsimi Arikunto dkk, 2006 : 74) prosedur penelitian ini mencakup tahap-

tahap : (1) perencanaan tindakan (planning), (2) pelaksanaan tindakan

(acting), (3) pengamatan (observasing), dan (4) refleksi (reflecting)

Sedangkan indikator yang harus dicapai dalam hal peningkatan menulis

deskripsi meliputi :

(1) Siswa mampu mengungkapkan gagasannya dalam sebuah tulisan, (2)

variasi kosa kata yang dimiliki siswa harus ditingkatkan lagi, (3) siswa mampu

mengembangkan sebuah gagasan menjadi paragraf yang runtut, (4) siswa

mampu menulis dengan memperhatikan penguasaan EYD, diksi dan bahasa

secara tepat, (5) siswa mampu mengalami ketuntasan hasil belajar minimal.

Page 66: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal Keterampilan Menulis Deskripsi.

Survei kondisi pratindakan dilakukan peneliti untuk mengetahui keadaan

nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Survei

ini dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara dengan guru dan siswa

serta angket. Survei dilaksanakan pada hari Rabu,23 Juli 2012 pukul 07.30-09.00

WIB. Hasil survey kondisi pratindakan menunjukkan sebagai berikut :

1. Siswa Terlihat Kurang Antusias Mengikuti Pelajaran Menulis.

Berdasarkan kegiatan observasi kelas, angket dan wawancara yang dilakukan

peneliti terhadap siswa dan guru, terungkap bahwa siswa kurang antusias

dalam mengikuti pelajaran menulis. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan

observasi yang dilakukan peneliti. Saat mengikuti pelajaran menulis, siswa

menunjukkan sikap masa bodoh dan tidak memperhatikan pelajaran dengan

sungguh-sungguh. Hal tersebut dibuktikan dengan bercanda dengan

temannya, Menurut siswa pembelajaran menulis itu tidak menyenangkan

karena mereka merasa kesulitan dalam merangkai kata. Di lain pihak, guru

mengadakan pelajaran menulis keterampilan berbahasa adalah pelajaran yang

paling tidak dikuasai siswa. Pembelajaran menulis adalah momok dalam

pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa karena mereka harus berpikir dan

menuangkan pikirannya dalam bahasa tulis sekaligus. Keterbatasan kosakata

siswa cukup mempengaruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya

53

Page 67: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

untuk dituangkan menjadi tulisan. Akibatnya jadi malas dan tidak antusias

dalam mengikuti pelajaran menulis. Saat proses pembelajaran berlangsung,

siswa terlihat pasif. Beberapa siswa memang tampak memperhatikan

keterangan guru namun tidak sedikit pula siswa yang resah, bosan bertopang

dagu, serta sibuk beraktivitas sendiri. Dari hasil pantauan peneliti dengan

lembar observasi, diketahui bahwa siswa yang aktif dalam pembelajaran

sebanyak 5 anak atau 38% dari keseluruhan siswa di kelas tersebut.

Sementara itu, siswa yang berminat pada pembelajaran diindikatori oleh

perhatian siswa terhadap penjelasan guru sebanyak 8 anak atau 62% dari

keseluruhan siswa di kelas tersebut.

2. Siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran menulis deskripsi

Kesulitan siswa dalam menulis deskripsi disebabkan karena mereka

menganggap semua pelajaran itu sulit dan membosankan. Siswa juga merasa

kesulitan untuk mengawali kegiatannya dalam pelajaran menulis, apalagi

menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan secara runtut. Kebanyakan

siswa masih kacau untuk menuliskan suatu tulisan yang runtut. Siswa masih

menuliskan dengan alur yang meloncat-loncat dan diulang-ulang. Hal ini

terlihat dalam observasi yang peneliti lakukan dari melihat buku tugas (buku

tumpukan) yang ada di sekolah dan hasil latihan yang dilakukan guru.

Sebagian besar siswa belum bisa menulis deskripsi dengan tepat dan

menggunakan kalimat yang efektif.

Page 68: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Guru Kesulitan Dalam Membangkitkan minat siswa.

Selama pembelajaran menulis deskripsi dilaksanakan, siswa menunjukkan

sikap yang kurang berminat dan kurang antusias. Siswa terlihat menunjukkan

sikap seenaknya dan tidak menaruh perhatian sama sekali pada pelajaran.

Saat ditugasi untuk membuat tulisan deskripsi, siswa langsung mengeluh

terlalu sulit dan malas jika disuruh menentukan topik, judul karangan dan

mendeskripsikan. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan

memberi pendekatan secara langsung baik melalui tugas membuat tulisan

deskripsi berdasarkan gambar serta menegur langsung siswa yang tidak

memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini belum mampu membangkitkan

minat siswa.

4. Guru Kesulitan Menemukan Pendekatan yang Tepat Dalam

Mengajarkan Materi Menulis Deskripsi

Selama ini dalam mengajarakan materi menulis deskripsi pada siswa guru

menggunakan metode ceramah dan tugas sehingga sifatnya masih

konvensional. Pada awal kegiatan belajar mengajar, guru menerapkan

pembekalan materi mengenai pengertian menulis deskripsi sambil memberi

pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai tulisan deskripsi. Kemudian guru

mengajarkan kepada siswa tentang langkah-langkah bagaimana menulis

deskripsi, bagaimana membedakan tulisan deskripsi (quantum learning).

Kemudian, siswa diminta untuk langsung membuat tulisan deskripsi sesuai

dengan penjelasan yang telah guru sampaikan. Siswa masih mengalami

kesulitan dalam membuat tulisan deskripsi yang baik, terbukti hasil pekerjaan

Page 69: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

menulis deskripsi yang telah dikerjakan siswa belum maksimal. Dari hasil

wawancara yang dilakukan pada siswa diketahui bahwa pembelajaran

menulis deskripsi memang membosankan. Guru selalu menggunalkan metode

ceramah untuk menyampaikan materi. Di akhir pembelajaran, guru selalu

memberikan tugas sebagai evaluasi. Selain menyebabkan kejenuhan, metode

tersebut tidak tidak memudahkan siswa untuk memahami materi cerita

meskipun materi tersebut diajarkan berulang-ulang oleh guru. Hal tersebut

diperkuat oleh hasil angket pratindakan yang dibagikan kepada siswa. Dari 13

siswa, 8 siswa (62%) menyatakan tidak menyukai cara mengajar yang

digunakan oleh guru.5 siswa (38%) siswa, dalam angket yang sama

menyatakan bahwa mereka tidak memahami materi yang disampaikan

guru.Disamping itu, materi yang diajarkan guru kurang menyasar, siswa

membutuhkan materi yang bias menjawab pertanyaan “bagaimana cara

menulis yang baik?” bukan sekedar “ apa yang disebut dengan menulis yang

baik?”.

B. Pelaksanaan Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri

atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan

(acting), (3) observasi dan interpretasi (observasing), dan (4) analisis dan refleksi

(reflecti)

Page 70: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Berdasarkan pada survei awal yang dilakukan dari kegiatan

pratindakan, diketahui bahwa ada dua permasalahan utama yang

menyebabkan siswa tidak mencapai batas minimal ketuntasan

belajar.Permasalahan pertama adalah proses pembelajaran yang

konvensional, sehingga menyebabkan siswa tidak aktif dalam

pembelajaran. Permasalahan kedua adalah keterampilan menulis masih

rendah.

Bertolak dari analisis itulah, peneliti beramsumsi bahwa tindakan

tindakan perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Thap I

dari siklus I adalah perencanaan tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan

pada hari Senin,22 Oktober 2012 pukul 07.30 di ruang guru. Peneliti dan

guru kelas V mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus pertama ini akan dilaksanakan pada hari Jumat,2

November 2012 (dua jam pelajaran).

Pada kesempatan ini peneliti berdiskusi dengan guru sebagai

kolabolator. Hal-hal yang didiskusikan antara lain: (1) peneliti

menyamakan persepsi dengan guru peneliti mengenai penelitian yang

dilakukan, (2) peneliti mengusulkan penerapan pendekatan pendekatan

quantum learning dengan penerapan prosedur TANDUR yaitu, tumbuhkan

(T), alami (A), namai (N), demonstrasikan (D), ulangi (U), dan rayakan

Page 71: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

(R). Dalam pembelajaran menulis deskripsi serta menjelaskan cara

penerapannya, (3) peneliti dan guru sama-sama menyusun RPP untuk

siklus I, (4) peneliti dan guru bersama-sama merumuskan indicator

pencapaian tujuan, dan (5) guru dan peneliti bersama-sama membuat

lembar penilaian siswa yaitu instrument penelitian berupa tes dan non tes,

Instrumen tes digunakan untuk menilai deskripsi yang ditulis siswa.

Instrumen non tes digunakan untuk menilai sikap siswa dalam

pembelajaran menulis. Instrumen nontes ini berbentuk observasi, dan (6)

menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mrancang scenario pembelajaran menulis deskripsi

dengan pendkatan quantum learning, yakni dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi menulis

deskripsi.

b) Guru menjelaskan mengenai materi menulis deskripsi dan siswa

menyimak.

c) Guru menjelaskan penerapan pendekatan quantum learning dalam

pelajaran menulis deskripsi tersebut.

d) Guru menugasi siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan dan

menuliskan kembali pemahamannya dalam bentuk menulis deskripsi.

Page 72: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

e) Guru menugasi beberapa siswa untuk membacakan hasil tulisannya di

depan kelas.

f) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar

yang telah dilakukan.

2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)

untuk materi menulis deskripsi berdasarkan silabus dari sekolah.

3) Peneliti dan guru kelas V mempersiapkan pendekatan quantum learning

dengan media gambar.

4) Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian, yaitu berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis

deskripsi dan beberapa soal pendukung. Sedangkan instrument nontes

dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengamati sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.

5) Dalam membuat Rencana Persiapan Pengajaran (RPP) penilaian proses

untuk siswa berdasarkan lembar penilaian proses yang disediakan sebagai

berikut.

Dari kegiatan diskusi disepakati pula bahwa tindakan dalam siklus I dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari selasa, 2 November 2012 dan Jumat, 2

November 2012 (pukul 07.00-08.00).

b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan I

Tindakan I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 2 November 2012

(pukul 07.00-08.10) selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) di ruang kelas V

Page 73: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

SDN II Krisak, selogiri,Wonogiri. Dalam pelaksanaan tindakan I pertemuan

pertama ini guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar

mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses

pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif hanya duduk dikursi

belakang untuk mengamati jalannya pelajaran.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan berdoa.

2) Guru mengondisikan kelas dengan melakukan presentasi dan menyuruh

siswa mempersiapkan buku pelajaran dan alat tulisnya.

3) Guru mengadakan apersepsi dengan mengadakan Tanya jawab yang ada

hubungannya dengan materi yang akan disampaikan.

4) Guru menjelaskan tentang menulis deskripsi dan member contohnya.

5) Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah menulis deskripsi.

6) Guru memberi tugas siswa untuk memahami gambar-gambar yang telah

disediaan guru kemudian untuk dideskripsikan.

Guru menutup pelajaran pada pertemuan tersebut, pembelajaran dilanjutkan

pertemuan berikutnya hari Selasa,6 November 2012.

Tindakan I pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa, 6 November

2012 (pukul 07.15-08.25 WIB) selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) di

ruang kelas V SDN Krisak II Selogiri, Wonogiri. Di ruangan tersebut telah

dipersiapkan insterumen-instrumen yang akan digunakan sebagai

pembelajaran menulis deskripsi yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V.

Media tersebut berupa gambar-gambar dan dibagikan kertas pekerjaan yang

Page 74: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

sudah ada pertanyaan untuk mengetahui daya ingat siswa. Gambar tersebut

meliputi peristiwa yang terjadi sehari-hari yang sudah pernah dialami,

kemudian untuk dideskripsikan.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan memotifasi kelas sambil

mengumpulkan gambar yang telah dibawa oleh siswa. Setelah

terkumpul guru juga melampirkan kertas pertanyaan, kemudian

dibagikan lagi kepada masing-masing siswa. Siswa diajak guru

untuk menjawab pertanyaan pada kertas yang telah dibagikan oleh

guru antara lain siswa disuruh mendata hal yang paling mengesan

yang sesuai dengan gambar. Kemudian dalam pembelajaran supaya

siswa tidak mengalami bosan. Akhirnya guru mengajak semua

siswa untuk berdiri tangan ke atas lalu ke samping untuk senam

otak supaya siswa bisa konsentrasi dan merasa senang. Senam

seperti ini dilakukan untuk menumbuhkan minat belajarnya serta

bisa konsentrasi kembali untuk menerima pelajaran. Langkah ini

sebagai prosedur (T = tumbuhkan)

2) Guru mengadakan refleksi pada kegiatan awal tadi terkait dalam

kemampuan siswa waktu menjawab beberapa pertanyaan yang

disampaikan oleh guru. Kemudian guru mengadakan Tanya jawab

kepada siswa terkait apa yang telah mereka alami peristiwa yang

sesuai dengan gambar yang telah dipahami. Pertanyaan dari guru

misalnya, “Bagaimana setelah kamu memahami peristiwa seperti

Page 75: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

pada gambar yang sudah kamu pahami?” senangkah kamu ?

seandainya kamu mengalami peristiwa seperti itu? Langkah ini

sebagai prosedur (A: alami).

3) Guru menjelaskan garis besar pembelajaran hari ini yang

menerapkan pendekatan quantum learning dengan prosedur

TANDUR.Dalam menerapkan quantum learning, guru menyuruh

siswa memahami gambar-gambar yang telah disiapkan guru sebagai

media pendukung yang digunakan untuk member tugas yang harus

dilakukan siswa hari ini.

4) Siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan peristiwa

yang sesuai dengan gambar yang telah diamati. Misalnya “Coba

peristiwa apa yang terjada padi pada gambar yang telah kamu

pahami tadi?” ada beberapa siswa yang menjawab tamasya di

Pantai. Langkah ini sebagai bentuk prosedur (N: namai).

5) Siswa mengamati dan mengingat-ingat kembali apa yang telah di

lihat dan yang pernah dialami.

6) Guru memberi tugas untuk menulis kembali apa yang telah diamati

dengan menggunakan bahasa sendiri dengan strategi show not tell.

Langkah ini sebagai bentuk prosedur (D: demonstrasi), siswa

disuruh mendemonstrasikan dalam bentuk menulis, disaat menulis

mereka saling bercerita, berdiskusi mengenai apa yang telah diamati

atau dialami.

Page 76: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

7) Guru menyuruh beberapa siswa untuk membacakan hasil karyanya

di depan kelas dengan intonasi yang jelas dan tepat. Langkah ini

merupakan prosedur (U: ulangi).

8) Murid yang telah selesai membaca diberi appalaus dan

pembelajaran diakhiri dengan menyanyikan lagu sayonara. Langkah

ini merupakan prosedur (R: rayakan).

9) Guru mengadakan refleksi hari ini.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati guru peneliti yang sedang melaksanakan

kegiatan belajar mengajar tentang keterampilan menulis deskripsi.

Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Selasa,6 November 2012

(pertemuan pertama) dan Jumat,9 November 2012 (pertemuan kedua).

Peneliti mengamati guru peneliti yang sedang mengajar siswa kelas V

Jumat, 6 November 2012 pukul 07.15-08.25 WIB

Kegiatan SIKLUS I :Siswa secara kelompok membuat tulisan

deskripsi dari tayangan gambar peristiwa yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari

Page 77: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

di ruang kelas V SDN II Krisak, Selogiri, Wonogiri, dengan duduk di

bagian belakang. Kegiatan supervise ini dimaksutkan untuk

mendeskripsikan apakah kekurangn-kekurangan mengenai teknik

mengajar pada siklis I sudah bisa teratasi atau belum.

Seperti pelaksanaan sebelumnya pada pertemuan pertama dalam

siklus II di ruang kelas V, guru peneliti akan mengajarkan materi

keterampilan menulis deskripsi menggunakan pendekatan quantum

learning.

Pada pertemuan berikutnya dengan menggunakan media rekaman

/gambar yang telah disiapkan oleh guru peneliti. Guru peneliti

menampilkan beberapa rekaman/gambar mengenai peristiwa tawuran

anak sekolah di Jakarta yang terjadi di jalan raya. Setelah selesai

melihat tanyangan tersebut siswa diminta berkomentar bahkan banyak

diantara mereka yang sudah pernah melihat tawuran di televi.

Selanjutnya guru member tugas siswa untuk mendeskripsikan atau

menceritakan kembali apa yang telah diamati dan didengar tadi dengan

ejaan yang benar serta mampu mengungkapkan ide mereka dengan

bahasa sendiri.

Langkah berikutnya , peneliti mengadakan observasi sebagai

partisipan pasif terhadap kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh

guru. Peneliti tetap duduk di belakang supaya dapat mengamati

kegiatan proses belajar mengajar dengan menyeluruh. Kegiatan

observasi tersebut, diperoleh deskripsi mengenai kegiatan

Page 78: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan quantum learning

dengan urutan kegiatan sebagai berikut.

Guru mengawali proses kegiatan mengajar sebelumnya

mengadakan apersepsi dan mengadakan Tanya jawab mengenai materi

keterampilan menulis deskripsi yang telah disampaikan guru pada hari

Selasa, 6 November 2012 yang bertujuan untuk menyegarkan kembali

ingatan siswa terhadap materi yang akan dibahas nanti. Guru juga

menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran menulis deskripsi

yang benarl, apa saja unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam

menulis deskripsi serta bagaimana ejaan, bentuk paragraph dan

penyusunan kalimat yang benar. Dari kegiatan tersebut terlihat guru

sudah berupaya untuk mengaktifkan siswa melalui pemberian

stimulant dan waktu yang memadai untuk mencoba memahami

bagaimana menulis deskripsi dengan tepat. Hasilnya lebih banyak

siswa yang aktif merespon secara tepat terhadap motivasi dari gurui.

Pada pertemuan selanjutnya Jumat 16 November 2012

dilaksanakan (pukul 07.00 – 08.10) selama dua jam pelajaran (2x35

menit). Guru mengajak siswa untuk mengamati tampilan LCD dengan

mengambil topik “Tawuran pelajar di Jakarta”. Siswa diminta untuk

mengamati dengan cermat rekaman tersebut dengan seksama. Setelah

selesai mengamati ternyata siwa antusias sekali terbukti dan tidak

sengaja semua saling mengeluarkan pendapat sendiri-sendiri karena

sering melihat kejadian itu ditelevisi.

Page 79: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Setelah pengamatan tampilan tadi selesai, maka guru member tugas

siswa untuk memberi tanggapan, pendapat, dan komentar dari

peristiwa tadi dengan berdiskusi, dan selanjutnya langsung

dideskripsikan dengan tulisan sesuai demgan peristiwa yang

ditampilkan tadi.

Guru memberi motivasi kepada siswa untuk membacakan hasil

deskripsi tadi ke depan kelas. Berbeda dengan siklus terdahulu, siswa

sudah mulai berani membacakan hasil tulisannya, siswa yang lain

mencermati dan memberi komentar serta masukan.

Usaha pemberian reward, baik berwujud nilai tambahan maupun

pujian bagi siswa yang dapat mengemukakan pendapatnya dengan

tepat, ternyata terbukti mampu membangkitkan minat siswa untuk

mengungkapkan komentar mereka, serta merespon pertanyaan dari

guru. Suasana kelas mulai terlihat hidup ketika siswa melihat guru

memberikan reward berupa pujian dan nilai tambah pada siswa yang

mau memberi respon terhadap pertanyaan guru. Selanjutnya tampak

beberapa siswa yang mengakat tangan yang memberanikan diri untuk

menjawab pertanyaan guru. Terlihat jelas adanya interaksi dari guru

dan siswa. Sedangkan siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan

dari guru, terlihat masih berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang

jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Berdasarkan pengamatan peneliti, guru peneliti mampu

menerapkan pendekatan quantum learning dengan strategi shou not

Page 80: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

tell dalam kegiatan menulis deskripsi dengan baik. Siswa sangat

tertarik dengan gaya gaya mengajar yang dilakukan guru karena

dengan menggunakan media yang menarik. Hal ini terbukti kelihatan

dari wajah siswa kelihatan senang sekali dan berantusias melihat

rekaman peristiwa yang ditampilkan dengan menggunakan LCD.

Sedangkan dari sisi lain, berdasarkan hasil pengamatan terhadap

proses belajar mengajar tersebut dapat dinyatakan keterampilan

menulis deskripsi sudah lebih baik disbanding siklus sebelumnya,

tentang diksi atau pilihan kata dan ejaan sudah mendekati benar

d. Tabel 4. Daftar Nilai Siswa: Kompetensi Menulis Deskripsi Siswa

Siklus I

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

SEMESTER : I

KELAS : V

No NIS Nama Siswa

L

/

P

Bahasa

/Ejaan Isi

Teknik/

Sistematika Nilai

1. 1763 Adi Mauludin L 66 68 64 66

2. 1812 Setyawan Bangkit N L 70 67 67 68

3. 1819 Romadhon L 69 66 66 67

4. 1821 Adi Mardiansyah L 70 70 70 70

5. 1825 Dyta Marfuah P 70 72 74 72

6. 1827 Muhammad Risky L 70 69 68 69

7. 1828 Muhammad Arian Np L 69 67 65 67

8. 1829 Natasyadiva Asmara P 68 70 69 69

9. 1830 Ornais Saputri P 70 74 72 72

10. 1831 Shintya P 66 70 65 67

11. 1832 Silvia Kristi Anugrah P 68 66 70 68

12. 1834 Virlyana Noerchoirun P 68 66 67 67

13. 1835 Yoga Bagas P L 74 73 69 72

Rata-rata 68,7

Page 81: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan prolehan nilan keterampilan menulis di atas, disajikan tabel distribusi

frekuensi berikut ini :

Tabel

Distribusi Frekuensi

Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus I

NILAI FREKUENSI

ABSOLUT RELATIF (%)

55-66 1 7,6

67-69 8 61,53

70-71 1 7,6

71-75 3 23

JUMLAH 13 24,92

Data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi di atas, kemudian

disusun dalam diagram batang. Sumbe mendatar menyatakan kelas interval dan

sumbu tegak menyatakan frekuensi. Data yang ditulis pada sumbu mendatar

adalah batas-batas kelas interval.

NILAI KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

0

10

20

30

40

50

60

70

55-66 67-69 70-71 71-75

Nilai Keterampilan MenulisDeskripsi

Page 82: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

e. Analisis dan Refleksi

Proses pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan

quantum learning siklus kedua dilaksanakan di ruang kelas (pertemuan

pertama) dan pertemuan kedua di ruang kelas V lagi yang

dilaksanakan hari Selasa 6 November 2012 (pertemuan pertama) dan

Jumat 9 November 2012 (pertemuan kedua) berjalan dengan lancar.

Siswa merespon dengan semangat dan antusias. Sedangkan dari siswa

berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar

tersebut dapat dinyatakan bahwa:

1. Guru sudah mampu menerapkan pendekatan quantum learning

dalam pembelajaran menulis. Terlihat dari penerapan media

alternative dan topic yang berbeda yang dapat digunakan untuk

menunjang pengajaran materi menulis deskripsi kepada siswa

terutama dalam penerapan pendekatan quantum learning dengan

prosedur TANDUR.

2. Guru dalam memberikan penjelasan sekarang posisinya tidak ada

di depan kelas lagi melainkan sekarang posisi guru sudah

berpindah-pindah tidak berfokus satu tampat saja, Jadi bisa

menyeluruh dalam memonitor siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran.

3. Pada siklus kedua siswa yang antusias menjawab soal-soal (lisan

maupun tulis) sebanyak 10 (75%) anak, sedang 3 anak (25%)

lainnya diam saja saat diberi pertanyaan lisan. Makah al ini

Page 83: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

merupakan bentuk usaha guru memberikan reward kepada siswa,

misalnya berupa pujian contohnya: baik sekali, bagus sekali, bisa

juga berupa nilai tambahan kepada siswa, atau bisa berupa barang,

missal buku tulis. Sehingga siswa merasa mendapat penghargaan

dan bangga.

4. Siswa yang aktif selama pemberian apresiasi sebanyak 9 (60%)

anak sedangkan yang 4 (40%) lainnya tampak masa bodoh hanya

berbicara dengan, bersendaguaru dengan temanya.

5. Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar (KBM)

berlangsung sebannyak 9 (70%) siswa, 4 (30%) siswa lainnya

kurang memperhatikan penjelasan guru.

6. Kemampuan menulis deskripsi sudah meningkat setelah

diterapkannya pendekatan quantum learning pada siswa.

7. Melihat hasil pekerjaan siswa didapat pencapaian nilai sudah

memenuhi KKM 7,00 diperoleh 10 (75%) sudah terampil menulis

deskripsi dengan pendekatan quantum learning dengan baik dan

memuaskan, sedangkan 3 (30%) siswa masih perlu perbaikan.

8. Tindakan II kali ini masih mempunyai beberapa kelemahan

terutama dari segi pendekatan quantum learning dengan

menerapkan multimedia. Kelemahan tersebut berupa:

a. Guru masih kesulitan dalam menerapkan pendekatan quantum

learning, karena hal ini baru dalam siklus kedua.

Page 84: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Pada saat ditampilkan beberapa gambar/rekaman peristiwa itu,

siswa banyak yang bercerita sendiri karena diantara mereka ada

yang sudah pernah mengalami peristiwa yang sama.

c. Dari hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus II

dikatakan berhasil, akan tetapi belum mencapai hasil yang

maksimal secara keseluruhannya. Peningkatan memang terjadi

pada beberapa indikator yang telah ditentukan pada survai

awal. Nilai rata-rata sudah mencapai ketuntasan hasil belajar

(KKM=70). Dibandingkan dengan siklus I menulis deskripsa

siklus II, nilai rata-rata meningkat

d. Respon siswa terhadap pembelajaran cukup memuaskan.

Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya

dapat diatasi.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 November 2008 ( pukul 08.00 –

09.00 WIB ) di kantor guru. Peneliti dan guru peneliti sepakat bahwa pelaksanaan

tindakan selanjutnya, pada siklus II akan dilaksanakan pada hari Jumat 9

November 2012 ( pertemuan pertama ) dan Selasa,13 November 2012 (

pertemuan kedua ). Kemudian peneliti dan guru mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian selanjutnya. Dalam

kesempatan ini peneliti juga menyampaikan analisis hasil observasi terhadap

Page 85: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

siswa kelas V yang dilakukan pada siklus I. Peneliti dan guru peneliti kemudian

mendiskusikan kelebihan dan kekurangan selama berlangsungnya proses

pembelajaran menulis quantum learning pada siklus I.

Untuk mengatasi berbagai kekurangan tersebut, akhirnya disepakati hal-hal yang

sebaiknya dilakukan oleh guru peneliti dalam mengajarkan materi menulis

pengalaman dengan pendekatan quantum learning dengan Topik “ Kenakalan

anak Sekolah “ pada siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan; yakni posisi guru

peneliti selama pelajaran berlangsung harus senantiasa berotasi agar guru dapat

mengamati perilaku seluruh siswanya, baik yang duduk di kursi bagian depan

maupun di bagian belakang. KBM dilakukan di ruang kelas ( pertemuan pertama )

dan ruang multi media ( pertemuan kedua ) milik SD N II Krisak, Kota Wonogiri

dengan pertimbangan di ruang tersebut tersedia sarana yang memadai juga tidak

terjadi kebosanan dalam pembelajaran.

Sedangkan, untuk mengurangi kekurangan dari sisi siswa, terutama keengganan

siswa untuk mengemukakan respon atas stimulus dari guru, serta mengemukakan

pendapat, komentar, dan tanggapan disepakati adanya pemberian reward/hadiah

kepada siswa yang aktif di kelas. Reward yang direncanakan berupa : nilai

tambahan, ungkapan-ungkapan pujian seperti; bagus sekali, baik sekali, baik, tepat

sekali, pemberian alat tulis dan meminta siswa dengan karya terbaik untuk maju

ke depan kelas. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa agar lebih giat dalam

menulis pengalaman serta agar siswa menunjukkan eksistensinya selama

pembelajaran berlangsung. Jadi ada hubungan timbal balik antara guru peneliti

dan siswa dan pembelajaran tidak berlangsung searah.

Page 86: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Selain itu yang sangat ditekankan dalam siklus II ini, guru peneliti juga akan

menambah pengetahuan siswa tentang langkah-langkah menulis, teknik, dan

strategi menulis. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan setelah dianalisis hasil

karangan siswa masih bersifat memberitakan bukan menceritakan. Selain itu,

siswa di jelaskan bagaimana menentukan topik dan judul yang menarik dalam

menulis. Dilanjutkan menyusun kalimat dan paragraf dengan ejaan yang benar.

Bagaimana cara mengorganisasikan isi paragraf, penggunaan kata, penggunaan

tanda baca dan ejaan. Kemudian hasil tulisan mereka pada siklus sebelumnya

akan di bacakan dan bersama guru akan menganalisis salah satu tulisan untuk

diperbaiki dan dijadikan contoh.

Sebagai upaya mengatasi kelemahan dari teratasinya satu masalah pendekatan

quantum learning tersebut diharapkan mampu menutupi kekurangan dari masalah

yang lainnya. Peneliti dan guru peneliti kemudian menyusun rencana

pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan quantum learning dengan

strategi show not tell untuk pertemuan selanjutnya. Strategi show not tell lebih

tepat digunakan karena bersifat menggambarkan dalam kegiatan menulis

pengalaman. Berdasarkan pertimbangan bersama, peneliti dan guru peneliti

kembali memberikan pembelajaran menulis pengalaman sesuai dengan silabus

KTSP kelas V. Pada siklus pertama guru peneliti menerapkan pendekatan

quantum learning dengan media gambar peristiwa yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari untuk membantu siswa mengingat kembali memori pengalamannya.

Pada kesempatan ini guru juga akan kembali menggunakan media pembelajaran

untuk membantu kelengkapan komponen quantum learning suatu media rekaman

Page 87: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

dan gambar dengan menerapkan prosedur TANDUR bermediakan gambar “

Tawuran Antar Pelajar “ dengan diiringi musik “ Tahap perencanaan tindakan II

meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis deskripsi

untuk pertemuan kedua (Rabu, 14 November 2012 ) yakni dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa berkaitan

dengan materi menulis deskripsi, serta menyegarkan kembali ingatan

siswa terhadap pembelajaran menulis deskripsi pada pertemuan yang lalu.

Guru menjelaskan tentang pemilihan kata, kalimat, paragraf dan kesalahan

penulisan terutama kaidah penggunaan ejaan yang benar berdasarkan hasil

tulisan mereka.

b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membacakan hasil

tulisannya di depan kelas di hadapan teman-temannya.

c) Dari hasil pekerjaan menulis mereka, ternyata tulisan pengalaman yang

mereka tulis bukan bersifat menggambarkan serta menceritakan kejadian

yang telah mereka alami, tetapi lebih bersifat kalimat memberitakan.

d) Siswa kemudian diajak menganalisis salah satu hasil tulisan mereka,

ternyata hasil yang diperoleh kurang memuaskan.

e) Guru menerangkan kepada siswa meteri menulis pengalaman dengan

strategi show not tell dalam pendekatan quantum learning.

f) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang

telah dilakukan.

Page 88: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tahap perencanaan tindakan II pertemuan kedua ( Rabu, 13 November 2012 )

meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis deskripsi

untuk pertemuan pertama ( Jumat, 16 November 2012 ).

a) Guru peneliti mengadakan apersepsi untuk menggali ingatan siswa

mengenai pembelajaran lalu yaitu, menulis pengalaman melalui

pendekatan quantum learning dengan prosedur TANDUR.

b) Guru peneliti menampilkan gambar rekaman serta foto-foto Kenakalan

Pelajar yang terjadi beberapa hari yang lalu sambil mengajak siswa

menyanyikan lagu “ Satu Nus Satu Bangsa “.

c) Siswa mengamati dan mengingat-ingat kembali kejadian tersebut.

d) Guru menyuruh siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan yang

berkaitan dengan kejadian yang mereka alami/lihat.

e) Guru menyuruh siswa menuliskan kembali pengalaman mereka dengan

strategi penulisan show not tell yang telah diajarkan oleh guru.

f) Guru menyuruh beberapa siswa untuk membacakan hasil karyanya di

depan kelas.

g) Guru mengadakan refleksi pembelajaran hari ini.

2) Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk materi

menulis pengalaman.

3) Peneliti dan guru peneliti mempersiapkan media pembelajaran gambar

tampilan LVCD terkait dengan topik “Kenakalan Pelajar “.

Page 89: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

4) Peneliti dan guru peneliti menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes

dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis

deskripsi dan beberapa soal pendukung. Sedangkan instrumen nontes

dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengamati sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.

5) Dalam pembuatan Rencana Persiapan Pengajaran penilaian proses untuk

siswa berdasarkan lembar penilaian proses yang disediakan sebagai

berikut.

b. Pelaksanaan

Tindakan siklus II pertewmuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 16

November 2012 (pukul 07.15- 08.25 WIB) selama dua jam pelajaran (2x35 menit)

di ruang kelas V SDN 2 Krisak. Dalam pelaksanaan tindakan II pertemuan

pertama ini, guru mengaplikasikan solusi yang telah disepakati dengan peneliti

untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran menulis deskripsi dalam

siklus I, yaitu guru menjelaskan bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam hal

pemilihan kalimat. Kemudian beberapa siswa disuruh untuk membacakan

tulisannya di depan kelas. Dengan melihat kenyataan hasil tulisan siswa yang

masih belum memuaskan serta bersifat kalimat berita, akhirnya guru menerapkan

pemberian materi menulis deskripsi dengan pendekatan quantum learning. dipilih

guru peneliti dalam menulis deskripsi dengan pertimbangan kalimat yang

dihasilkan bersifat menggambarkan. Pada saat itu peneliti melakukan observasi

terhadap proses pembelajaran dengan menempatkan diri di paling belakang yang

bertindak sebagai partisipan pasif.

Page 90: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tindakan II pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat, 23

November 2012 (pukul 07.15-08.25 WIB) selama 2 jam pelajaran (2x35menit),

media pembelajaran gambar tampilan LVCD terkait dengan topic (Kenakalan

Pelajar”. Kegiatan belajar mengajar diawali dengan pendahuluan, dengan

menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”. Adapun urutan pelaksanaan

tindakan tersebut sebagai berikut :

1. Guru membuka pelajaran dengan memotivasi dan antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran di kelas dengan mengajak siswa untuk mengamati

tampilan LVCD yang berisi rekaman/ foto/ gambar dari Koran dengan

topic “ Kenakalan Pelajar” sambil menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu

Bangsa”. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat belajarnya sebagai

bentuk prosedur dalam quantum learning T (tumbuhan).

2. Guru peneliti mengadakan refleksi pada kegiatan awal tadi terkait dalam

kejadian kebakaran, siswa harus menjawab beberapa pertanyaan yang

dibagikan oleh guru. Guru peneliti mengadakan tanya jawab kepada siswa

terkait apa yang telah mereka alamai/ lihat dalam peristiwa sesuai

rekaman/foto/gambar yang telah ditampilkan misalnya hal yang

ditanyakan, “Aapa saja yang kalian lihat dalam peristiwa tersebut?”,

“Bagaimana perasaan kalian waktu melihat peristiwa tersebut?”. Langkah

ini merupakan bentuk prosedur alami (A: alami).

3. Guru menjabarkan garis besar pembelajaran hari ni yang menerapkan

pendekatan quantum learning dengan mengamati tampilan LVCD yang

Page 91: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

berisi rekaman/foto/gambar dari Koran “ Kenakalan Pelajar” serta

menjelaskan tugas yangharus dilakukan siswa kali ini.

4. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan peristiwa

yang telah mereka alami, misalnya apertanyaan “Kapan terjadinya

peristiwa kebakaran pasar Madiun?, Kira-kira pukul berapa pasar besar

tersebut terbakar?, Bagaimanakah nasib para pedagang pasar tersebut?”

ada siswa yang menjawab sesuai dengan informasi yang telah mereka

terima. Langkah ini sebagai bentuk prosedur (N :namai). Guru dan siswa

mendata kejadian-kejadian yang telah mereka lihat waktu itu.

5. Siswa mengamati dan mengingat-ingat kejadian yang mereka alami

tersebut.

6. Guru menyuruh siswa menuliskan kembali pengalaman tersebut dengan

bahasa sendiri dengan strategi show not tell. Langkah ini sebagai bentuk

prosedur (D : demonstrasikan), siswa disuruh mendemonstrasikan dalam

bentuk menulis, disaat menulis mereka juga saling bercerita mengenai

pengalaman yang mereka lihat atau juga mereka dengar.

7. Guru menyruh beberapa siswa untuk membacakan hasil karyanya di depan

kelas dengan intonasi yang jelas dan tepat. Siswa dengan sukarela

membacakan hasil pekerjaan mereka di depan kelas

8. Murid yang telah selesai membaca diberi appalausi dan pembelajaran

diakhiri dengan menyanyikan lagu” Satu Nusa Satu Bangsa”. Langkah ini

sebagai bentuk prosedur (R: rayakan)

9. Guru mengadakan refleksi pembelajaran hari ini.

Page 92: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati guru peneliti yang sedang mengajar dengan materi

kemampuan menulis deskripsi. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 16

November 2012 (pertemuan pertama) dan Jumat, 23 November 2012 (pertemuan

kedua). Peneliti mengamati guru peneliti yang sedang mengajar siswa kelas V di

ruang kelas V dan ruang multimedia SDN II Krisak, Selogiri, Wonogiri peneliti

duduk di bagian belakang. Kegiatan observasi ini dimaksudkan untuk

mendeskripsikan apakah kekurangan-kekurangan teknik pengajaran pada siklus I

sudah bisa teratasi atau belum.

Seperti pelaksanaan sebelumnya pada pertemuan pertama dalam siklus II

di ruang kelas V, guru peneliti akan mengajarkan materi keterampilan menulis

Jumat, 23 November 2012 pukul 07.15-08.25 WIB

Kegiatan SIKLUS II : Salah satu siswa yang bernama Bangkit

menyerahkan hasil diskusi kepada guru tentang menulis deskripsi

dari gambar yang ditayangkan tentang peristiwa yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari

Page 93: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

deskripsi menggunakan pendekatan quantum learning dengan strateri show not

tell. Hal ini dilakukan dengan mengoreksi hasil pekerjaan menulis siswa ternyata

masih bersifat memberitakan. Siswa diajak guru untuk menganalisis haisl

karangan mereka secara bersama-sama dengan menerapkan strategi show not tell

dengan penggunaan ejaan yang baku.

Pada pertemuan berikutnya dilanjutkan dengan penggunaan ruang

multimedia yang berupa rekaman/gambar yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Guru peneliti menampilkan beberapa rekaman./gambar mengenai peristiwa yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melihat tampilan tersebut siswa

diminta berkomentar bahkan banyak diantara mereka mengalami kejadian itu,

kemudian siswa langsung diberi tugas untuk menulis deskripsi berdasarkan cerita,

pengalaman, dan pengamatan, yang mereka alami tersebut dengan ejaan yang

benar sert amampu mengungkapkan ide mereka dengan bahasa sendiri.

Sementara itu, peneliti mengadakan observasi sebagai partisipan pasif

terhadap kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh guru. Peneliti tetap duduk di

belakang siswa agar bisa mengamati jalannya pembelajaran secara menyeluruh.

Kegiatan observasi tersebut, diperoleh deskripsi mengenai jalannya kegiatan

pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan quantum learning dengan alur

kegiatan sebagai berikut.

Guru mengawali proses pembelajaran dengan memberikan apersepsi dan

melakukan tanya jawab terhadap siswa seputar materi kemampuan menulis

deskripsi yang telah disampaikan oleh guru pada hari Jumat, 16 November 2012

yang tujuannya untuk menyegarkan kembali ingatan siswa terhadap materi yang

Page 94: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

akan dibahas. Guru juga menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran menulis

deskripsi yang akan mereka lakukan hari itu, yaitu bagaimana menulis deskripsi

yang benar dengan strategi show not tell, apa saja unsur-unsur yang perlu

diperhatikan dalam menulis pengalaman serta bagaimana ejaan, bentuk paragraph

dan penyusunan kalimat yang benar. Dari kegiatan tersebut terlihat bahwa guru

sudah berupaya untuk lebih mengaktifkan siswa melalui pemberian stimulus dan

waktu yang memadai untuk mencoba memahami bagaimana menulis deskripsi

dengan tepat. Hasilnya, lebih banyak siswa yang aktif merespon secara tepat

terhadap stimulus-stimulus dari guru. Selain itu, guru sudah tidak terlihat lagi

mendominasi kelas. Pada pertemuan selanjutnya Selasa, 20 November 2012

dilaksanakan pukul 07.15-08.25 WIB selama dua jam pelajaran (2x25 menit).

Guru mengajak siswa untuk mengamati tampilan LVCD dengan mengambil topik

“Kebakaran Pasar Besar Madiun” dengan diiringi lagu „ Satu Nusa Satu Bangsa”.

Siswa diminta untuk mengamati dan mencermati rekaman/gambartersebut dengan

seksama. Setelah selesai mengamati, siswa salinmg bercerita dengan temannya

karena ada yang melihat peristiwa tersebut pernah dialami.

Setelah mengamati tampilan tersebut, guru minta siswa untuk

mengemukakan komentar, pendapat, gagasan, dan tanggapan mengenai peristiwa

tersebut. Selesai mendiskusikan tampilan tersebut guru menugasi siswa untuk

langsung membuat tulisan deskripsi sesuai dengan peristiwa yang telah mereka

lihat dan dialami.

Guru memotivasi beberapa siswa untuk membacakan hasil menulis

deskripsinya di depan kelas setelah selesai mengerjakan. Berbeda dengan siklus

Page 95: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

terdahulu, siswa sudah mulai berani membacakan hasil tulisannya. Guru minta

siswa yang lain untuk mencermati dan memberikan komentar dan masukan.

Usaha pemberian reward, baik berwujud nilai tambahan maupun pujian

bagi siswa yang dapat mengemukakan pendapatnya dengan tepat, ternyata

terbukti mampu membangkitkan minat siswa untuk mengungkapkan komentar

mereka, serta merespon pertanyaan dari guru secara sukarela.

Suasana kelas mulai terlihat hidup ketika siswa melihat guru memberikan

reward berupa pujian dan nilai tambah pada siswa yang mau memberi respon

terhadap pertanyaan guru. Selanjutnya, tampak beberapa orang siswa yang

mengangkat tangan untuk mengajukan diri menjawab pertanyaan dari guru.

Terlihat jelas adanya interaksi dari guru dan siswa. Sedangkan, siswa yang belum

mampu menjawab pertanyaan dari guru, terlihat berdiskusi dengan teman

sebangkunya tentang jawabn-jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Berdasarkan pengamatan peneliti, guru peneliti mampu menerapkan

pendekatan quantum learning dengan strategi show not tell dalam kegiatan

menulis pengalamann dengan baik. Hal itu terlihat dengan raut wajah mereka

yang sangat amtusias melihat tampilan yang disuguhkan.

Sedangkan dari sisi siswa berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses

belajar mengajar tersebut dapat dinyatakan kemampuan menulis deskripsi sudah

lebih baik disbanding siklus sebelumnya, terkait dari segi EYD dan pemilihan

kalimat sudah hamper tepat.

Page 96: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

d. Tabel 5. Daftar Nilai Siswa : Kompetensi Menulis Deskripsi Siswa

Siklus II

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

SEMESTER : I

KELAS : V

No NIS Nama Siswa

L

/

P

Bahasa

/Ejaan Isi

Teknik/

sistematika Nilai

1. 1763 Adi Mauludin L 68 70 69 69

2. 1812 Setyawan Bangkit N L 71 72 70 71

3. 1819 Romadhon L 72 70 70 71

4. 1821 Adi Mardiansyah L 72 73 71 72

5. 1825 Dyta Marfuah P 73 75 77 75

6. 1827 Muhammad Risky L 72 72 72 72

7. 1828 Muhammad Arian Np L 71 69 70 70

8. 1829 Natasyadiva Asmara P 72 70 71 71

9. 1830 Ornais Saputri P 75 78 75 76

10. 1831 Shintya P 69 71 70 70

11. 1832 Silvia Kristi Anugrah P 71 70 72 71

12. 1834 Virlyana Noerchoirun P 72 70 71 71

13. 1835 Yoga Bagas P L 78 76 74 76

Rata-rata 71,9

Tabel

Distribusi Frekuensi

Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II

NILAI FREKUENSI

ABSOLUT RELATIF (%)

55-70 3 23

71-73 7 53

74-76 3 23

JUMLAH 13 33

Data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi di atas, kemudian

disusun dalam diagram batang. Sumber mendatar menyatakan kelas interval dan

Page 97: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

sumbu tegak menyatakan frekuensi. Data yang ditulis pada sumbu mendatar

adalah batas-batas kelas interval.

NILAI KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

e. Analisis dan Refleksi

proses pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan quantum

learning siklus kedua dilaksanakan di ruang kelas (pertemuan pertama) dan di

ruang multimedia (pertemuan kedua) SDN II Krisak, Selogiri, Wonogiri yang

dilaksanakan hari Jumat, 16 November 2012 (pertemuan pertama) dan Selasa 20

November 2012 (pertemuan kedua) berjalan dengan lancar. Siswa merespon

dengan semangat dan antusias.. Sedangkan dari sisi siswa berdasarkan hasil

pengamatan terhadap pengamatan proses belajar mengajar tersebut dapat

dinyatakan bahwa :

0

10

20

30

40

50

60

55-70 71-73 74-76

Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi

Nilai Keterampilan MenulisDeskripsi

Page 98: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

1. Guru sudah mampu menerapkan pendekatan quantum learning

dalampembelajar menulis. Terlihat dari penerapan media alternative dan

topic yang berbeda yang dapat digunakan untk menunjang pengajaran

materi menulis deskripsi kepada siswa terutama dlaam menerapkan

pendekatan quantum learning dengan prosedur TANDUR.

2. Posisi guru sudah tidak lagi berada di depan kelas dalam memberikan

penjelasan. Guru sudah mau mengelilingi untuk memonitor siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran. Jadi siswa yang duduk di posisi belakang bisa

terkontrol dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3. Pelaksanaan siklus kedua siswa yang antusias menjawab soal-soal (lisan

maupun tulis) sebanyak 9 (75%) anak, sedangkan 4 anak (25%) lainnya

diam saja saat diberi pertanyaan lisan. Hal ini merupakan bentuk usaha

guru memberikan reward kepada siswa, misalnya berupa pujian seperti :

bagus sekali, baik sekali, tepat sekali, bisa juga berupa nilai tambahan

kepada siswa, ataupun perlengkapan tulis sehingga siswa terlihat antisias.

4. Siswa yang aktif selama pemberian apresiasi sebanyak 8 (60%) anak,

sedangkan 5 (40%) lainnyatampak diam, berbicara dengan temannya, dan

juga bermain sendiri.

5. Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung

sebanyak 9 (70%) anak, sedangkan 4 (30%) anak lainnya kurang

memperhatikan penjelasan dari guru.

6. Kemampuan menulis deskripsi sudah meningkat setelah diterapkannya

strategi show not tell pada siswa.

Page 99: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

7. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa terdapat pencapaian nilai siswa sudah

memenuhi KKM 7,00 diperoleh 10 (75%) siswa sudah mampu menulis

deskripsi dengan strategi show not tell dengan baik dan memuaskan,

sedangkan 3 (25%) siswa sisanya masih perlu perbaikan.

8. Tindakan II kali ini masih mempunyai beberapa kelemahan terutama dari

segi pendekatan quantum learning dengan menerapkan multimedia.

Kelemahan tersebut berupa :

a. Guru masih kesulitan dalam menerapkan strategi show not tell dalam

pendekatan quantum learning, karena hal ini baru dalam siklus kedua.

b. Pada saat ditampilkan rekaman/gambar peristiwa itu, siswa banyak

yang bercerita sendiri karena diantara mereka ada beberapa siswa yang

mengalami kejadian pertengakaran dengan teman.

c. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi diatas, tindakan pada siklus

kedua dikatakan berhasil akan tetapi belum mencapai hasil yang

maksimal secara keseluruhan. Peningkatan memang terjadi pada

beberapa indicator yang telah ditentukan pada survey awal. Nilai rata-

rata sudah mencapai ketuntasan hasil belajar KKM = 70.Dibandingkan

dengan nilai siklus I menulis deskripsi siklus II, nilai rata-rata

meningkat sebesar 3,2 point dari 68,7 menjadi 71,9 nilai tertinggi 76

diraih oleh 2 siswa adapun nilai terendah siswa adalah 69 diperoleh 1

siswa.

d. Respon siswa terhadap pembelajaran cukup memuaskan kekurangan-

kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya telah dapat diatasi.

Page 100: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

3. Siklus Ketiga

a. Perencanaan

Bertolak dari hasil analisis dan refleksi tindakan siklus II,

peneliti bersama guru yang bersangkutan kembali mengadakan diskusi

untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus sebelumnya untuk

diterapkan pada siklus III. Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran

dengan pendekatan quantum learning sudah mulai kelihatan

keberhasilannya. Dalam memberikan solusi dalam permasalahan

kesulitan menulis deskripsi pada siswa klas V. Kegiatan diskusi

dilaksanakan Selasa, 16 November 2012 (pukul 09.30) di ruang guru

SDN II Krisak, Selogiri, Wonogiri.

Peneliti dan guru peneliti berdiskusi dan menganalisis semua

kekurangan dan kelebihan pada siklus II. Peneliti dan guru akhirnya

menyepakati akhirnya untuk siklus selanjutnya guru akan menerapkan

teknik self correction sebagai upaya perbaikan tulisan siswa. Peneliti dan

guru juga menetapkan jadwal penelitian selanjutnya yaitu Jumat, 20

November 2012 dan Selasa, 23 November 2012

Tahap perencanaan tindakan III pertemuan pertama (Selasa,27

November 2012) meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru merancang scenario pembelajaran menulis

deskripsi dengan pendekatan quantum learning , yaitu dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

Page 101: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

a. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman

siswa sebagai upaya menyegarkan kembli ingatan siswa

terhadap pembelajaran menulis deskripsi pada pertemuan yang

lalu.

b. Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada siklus I dan

siklus II . Pekerjaan siswa pada siklus I telah diteliti oleh guru

dan peneliti dengan cara memberikan tanda koreksi pada

pekerjaan yang salah, misalnya ejaan, tanda baca, sedangkan

pekerjaan siswa dalam siklus II telah dikoreksi guru dan

peneliti tetapi tidak diberi tanda koreksi secara detail.

c. Guru menjelaskan tentang kalimat, paragraf dan ejaan

berdasarkan hasil tulisan siswa

d. Guru bersama siswa menerapkan teknik self correction dalam

menganalisis tulisan siswa.

e. Siswa menganalisis pekerjaan mereka dengan membandingkan

tulisan mereka pada siklus I dan siklus II.

f. Siswa memperbaiki kesalahan penulisan deskripsi mereka.

g. Guru menyuruh siswa supaya mengumpulkan pekerjaannya.

h. Guru mengadakan refleksi pembelajaran dan menutup

pelajaran.

Tahap perencanaan tindakan II pertemuan kedua (Selasa,13

November 2012) meliputi kegiatan sebagai berikut:

Page 102: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

a) Guru mengadakan apersepsi untuk menggali ingatan siswa

mengenai pembelajaran yang lalu yang ada hubungannya dengan

pendekatan quantum learning dengan strategi show not tell

b) Guru menampilkan rekaman VCD tawuran palajar di Jakarta .

c) Siswa mengamati peristiwa tersebut dengan cermat.

d) Guru menyuruh siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan yang

ada hubungannya dengan peristiwa yang baru saja diamati.

e) Guru menyuruh siswa untuk menulis kembali peristiwa yang telah

diamati dengan teknik penulisan shou not tell yang telah diajarkan

oleh guru.

f) Guru menyuruh salah satu siswa untuk membacakan hasil

karyanya di depan kelas temannya mendengarkan.

g) Guru mengadakan refleksi pembelajaran.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi menulis deskripsi.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran VCD

dengan mengambil topik Kenakalan remaja di Jakarta yang

berhubungan dengan pendidikan karakter.

4) Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian, yaitu berupa tes

dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam

menulis deskripsi dan beberapa soal pendukung. Sedangkan

Instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

Page 103: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati sikap siswa selama

pembelajaran berlangsung.

5) Dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

penilaian proses untuk siswa berdasarkan lembar penilaian proses

yang disediakan sebagai berikut.

Dari kegiatan diskusi disepakati pula bahwa tindakan dalam siklus II dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 16 November 2012 dan Selasa

November 2012

b. Pelaksanaan

Tindakan III pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 6

November 2012 (pukul 07.15-08.25 WIB) selama dua jam pelajaran (2x35

menit) di ruang kelas V SDN II Krisak, Selogiri, Wonogiri. Dalam pelaksanaan

tindakan III ini guru mengaplikasikan solusi yang sudah disepakati dengan

peneliti untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran menulis deskripsi

dalam siklus II, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses

pembelajaran.

Kegiatan proses belajar mengajar diawali dengan pendahuluan, guru

menyapa siswa dan melakukan presensi. Kemudian guru memberi apersepsi serta

menyegarkan kembali pikiran siswa tentang materi yang telah dibahas pada

pertemuan yang lalu masalah menulis deskripsi dengan strategi show not tell.

Guru juga menyinggung tentang tata kalimat dalam penyusunan paragraph yang

benar. Guru mengadakan Tanya jawab kepada siswa mengenai materi menulis

deskripsi. Pendahuluan ini dilakukan selama 10 menit.

Page 104: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Guru membagikan hasil tulisan siswa pada siklus I dan siklus II.

Pekerjaan siswa pada siklus I telah diteliti oleh guru dan peneliti dengan cara

member tanda koreksi pada tulisan yang salah, sedangkan pekerjaan siswa pada

siklus II telah dikoreksi guru dan peneliti tetapi tidak diberi tanda koreksi secara

detail.

Kegiatan guru selanjutnya siswa diajak untuk menerapkan pada pekerjaan

siswa. Siswa menganalisis kesalahan-kesalahan mereka dalam siklus I. Ada

beberapa pertanyaan dari siswa mwngenai tanda-tanda koreksi yang digunakan

peneliti dan guru. Guru peneliti menjelaskan maksut tanda tersebut dan

memberikan petunjuk mengenai hal-hal yang disalahkan peneliti dan guru

peneliti. Selanjutnya mereka membaca dan menganalisis kesalahan-kesalahan

ejaan dan tata kalimat pada hasil tulisan mereka dalam siklus II. Kesalahan-

kesalahan tersebut didata oleh siswa dan dicari solusinya untuk dipecahkan

bersama. Siswa kelihatan aktif dalam pelaksanaan teknik self correction kali ini.

Setelah selesai menganalisis tulisan sendiri, guru meminta siswa untuk

mengumpulkan kembali pekerjaannya.

Tindakan ke III pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 30

November 2012 (pukul 07.00-08.10 WIB) selama 2 jam pelajaran (2x35 menit).

Seperti tindakan-tindakan sebelumnya di ruang kelas V telah dipersiapkan

instrument-instrumen yang akan digunakan sebagai pelengkap pembelajaran

dalam pendekatan quantum learning, sebagai bentuk upaya mengajak siswa untuk

terampil menulis deskripsi yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V. Adapun

urutan pelaksanaan tindakan sebagai berikut.

Page 105: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

1. Guru membuka pelajaran dengan memotivasi siswa untuk mengamati

tampilan gambar-gambar suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan minat

belajar siswadan memunculkan karakter bangasa dalam diri anak.

Langkah tersebut dalam pendekatan uanqtum learning sebagai bentuk

penerapan prosedur T (tumbuhkan).

2. Guru peneliti mengadakan refleksi pada kegiatan awal tadi terkait dalam

peristiwa yang terjadi yaitu kenakalan anak sekolah di Jakartya dan

peristiwa yang lain. Kemudian siswa harus menjawab beberapa

pertanyaan yang dibagikan oleh guru. Guru peneliti mengadakan Tanya

jawab kepada siswa yang ada hubungannya dengan gambar peristiwa

yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari yang telah

ditampilkan. Misalnya, coba setelah kamu mengamati rekaman/gambar

tadi, pristiwa apa yang paling kamu sukai?, Langkah ini dalam

pendekatan quantum learning sebagai bentuk penerapan prosedur (A:

alami).

3. Guru menjabarkan garis besar pembelajaran hari ini yang menerapkan

pendekatan quantum learning dengan mengamati tampilan VCD yang

berisi beberapa peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari,

serta menjelaskan tugas yang harus dikerjakan hari ini.

4. Guru bertanya dan siswa mencatat peristiwa-peristiwa yang telah

diamati tadi. Peristiwa apa yang terjadi pada gambar pertama? Ada yang

menjawab tawuran pelajar. “Di mana peristiwa itu terjadi?” Langkah ini

Page 106: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dalam pendekatan quantum learning sebagai bentuk penerapan prosedur

(N: namai).

5. Siswa mengamati dan mengingat-ingat peristiwa yang mereka alami

tersebut bertukar informasi dari pengamatan yang diperoleh. Langkah

ini dalam pendekatan quantum learning sebagai bentuk penerapan

prosedur (D: demonstrasiu)

6. Guru memberi tugas siswa untuk menulis kembali peristiwa tersebut

dengan bahasanya sendiri dengan mendeskripsikan gambar tadi dengan

strategi show not tell. (U: ulangi)

7. Guru member tugas kepada beberapa siswa untuk membacakan hasil

tulisannya di dipan kelas denga lafal dan intonasi yang jelas dan tepat.

8. Siswa yang sudah selesai membaca diberi appalaus dan pembelajaran

diakhiri dengan menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung” dan

memberikan reward/hadiah bagi siswa yang mendapat nilai

memuaskan.

9. Guru mengadakan refleksi pembelajaran hari ini.

Guru mengawali pembelajaran hari ini dengan ucapan salam kepada

siswa dan mengadakan presensi kehadiran siswa. Selanjutnya guru

memberikan reward berupa alat tulis yang memperoleh nilai tertinggi

(76) kepada 2 orang siswa yang telah menyelesaikan tugas siklus II

dengan baik. Siswa kelihatan antusias menantikan penerima reward kali

ini. Maka guru berpesan kepada siswa menulis deskripsi dengan baik

agar mendapat penghargaan dari sekolah atau dari instansi lain .

Page 107: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

c. Observasi dan Interpretasi

Selama pelaksanaan tindakan III ini, Selasa 9 November 2012 dan

Jumat, 9 November 2012, peneliti akan mengamati jalannya proses pembelajaran

dengan menjadi partisipan pasif yang duduk di belakang. Dari kegiatan ini,

peneliti mencatat bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik, terbukti guru

sudah terampil dalam memimpin jalannya proses belajar mengajar secara jelas

dan terencana. Siswa terlihat tertib dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Seperti pada pertemuan sebelumnya guru mengawali pelajaran dengan

menjelaskan materi menulis deskripsi. Guru mengajak siswa untuk mengingat

kembali materi menulis deskripsi yang lalu. Pada kesempatan ini guru juga

menyampaikan kembali tentang tata kalimat dalam penyusunan paragraph.

Pada pertemuan kali ini materi yang diajarkan tetap sama yaitu

keterampilan menulis deskripsi dengan pendekatan quantum learning. Setelah

Selasa, 6 November 2012 pukul 07.15-08.25 WIB

Kegiatan SIKLUS III : Guru memberikan reward/hadiah kepada

siswa yang memperoleh nilai terbaik dalam menulis deskripsi

Page 108: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

selesai menyampaikan materi, guru menyuruh siswa untuk mengadakan teknik

self correction dengan harapan siswa mengetahui secara langsung kesalahan

penulisan yang mereka lakukan. Dari pengalaman secara langsung ini, guru

bermaksut untuk mengingatkan siswa agar tidak mengulangi lagi kesalahan yang

pernah dilakukan.

Untuk pertemuan berikutnya, guru membagikan reward berupa alat

tulis pada 5 siswa yang telah menulis quantum learning dengan baik. Selanjutnya

guru mengajak siswa untuk mengamati rekaman VCD acara kenakalan pelajar di

Jakarta. Siswa terlihat antusias melihat dan mengamati peristiwa yang

ditayangkan oleh guru merupakan hal baru yang belum pernah mereka lihat ,

maka siswa kelihatan semangat. Pembelajaran di ruang kelas V SDN II Krisak,

Selogiri, Wonogiri. Siswa diberi kebebasan untuk memilih tempat duduk sendiri-

sendiri sesuai dengan keinginan tidak harus tempat duduknya semula pokoknya

yang nyaman. Pada kegiatan ini diterapkan prosedur TANDUR dengan langkah

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Siswa kemudian

disuruh untuk menuliskan kembali apa yang telah kamu lihat dan amati tersebut

dengan ketentuan yangtelah disepakati pada pertemuan sebelumnya. Guru juga

menekankan bahwa siswa jangan lagi mengulangi kesalahan yang telah mereka

ketahui dan telah mereka perbaiki. Setelah mereka selesai menulis, guru

menunjuk siswa untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Ada beberapa siswa

yang mau maju tanpa ditunjuk. Siswa lainnya menyimak dan memberikan

komentar mengenai pembacaan tulisan teman mereka.

Page 109: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Selanjutnya siswa dimintai pendapat maupun komentar seputar

peristiwa yang telah mereka lihat. Siswa dan guru melakukan tanya-jawab seputar

kesan dan perasaan mereka melihat kegiatan tawuran antar pelajar yang ada dalam

rekaman VCD tersebut. Media perlengkap pembelajaran dalam quantum learning

dipilih guru peneliti dengan pertimbangan untuk memunculkan sikap

nasionalisme dan patriotism dalam diri siswa. Siswa terlihat aktif dalam

menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya,

kemudian memanfaatkan waktu yang tersisa dengan memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya. Setelah beberapa saat tidak ada siswa yang menejukan

pertanyaan, guru mengakhiri kegiatan pebelajaran hari itu sambil mengajak siswa

menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”,dengan disertai pemberitahuan bahwa

penelitian yang dilaksanakan peneliti dan guru di kelas mereka berakhir. Guru

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengucapkan terima kasih pada

siswa yang telah bersedia membantu dalam penelitian ini.

Berdasarkan haisl pengamatan terhadap proses belajar mengajar

tersebut dapat dinyatakan bahwa :

1) Siswa yang aktif selama pemberian apresiasi sebanyak 9 (70%) anak,

sedangkan 4 (30%) anak lainnya tampak diam, dan berbicara dengan lainnya.

2) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung

seanyak 10 (75%) anak, sedangkan 3 (25%) anak lainnya kurang

memperhatikan penjelasan dari guru.

3) Siswa yang antusias menjawab soal-soal (lisan maupun tulis) sebanyak 8

(70%) anak, sedangkan 5 (30 %) anak lainnya diam saja saat diberi

pertanyaan lisan dan tidak sungguh-sungguh saat diminta menulis.

Page 110: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

4) Hasil pekerjaan siswa sudah mampu mencapai ketuntasan minimal 7.00,

diperoleh 10 (75%) siswa sudah mampu menulis deskripsi dengan baik dan

memuaskan,sedangakn 3 (25%) siswa masih perlu meningkatkan menulis

deskripsinya dengan strategi show not tell.

5) Berdasarkan pengamatan di siklus III, 90% guru sudah mampu secara baik

dalam menerapkan pendekatan quantum learning dengan prosedur TANDUR

dalam KBM.

d. Tabel 6. Daftar Nilai Siswa : Kompetensi Menulis Deskripsi Siswa

Siklus III

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

SEMESTER : I

KELAS : V

No NIS Nama Siswa

L

/

P

Bahasa

/Ejaan Isi

Teknik/

sistematika

SIKLUS

III

1. 1763 Adi Mauludin L 70 72 71 71

2. 1812 Setyawan Bangkit N L 74 73 72 73

3. 1819 Romadhon L 73 71 72 72

4. 1821 Adi Mardiansyah L 72 74 73 73

5. 1825 Dyta Marfuah P 75 80 79 78

6. 1827 Muhammad Risky L 72 74 73 73

7. 1828 Muhammad Arian Np L 72 71 73 72

8. 1829 Natasyadiva Asmara P 73 71 72 72

9. 1830 Ornais Saputri P 78 80 76 78

10. 1831 Shintya P 72 72 72 72

11. 1832 Silvia Kristi Anugrah P 72 71 73 72

12. 1834 Virlyana Noerchoirun P 73 71 72 72

13. 1835 Yoga Bagas P L 80 78 76 78

Rata-rata 73,5

Page 111: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Tabel

Distribusi Frekuensi

Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus III

NILAI

FREKUENSI

ABSOLUT RELATIF (%)

65-71 1 7,6

72-74 9 69

75-80 3 23

JUMLAH 13 33,2

Data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi di atas, kemudian

disusun dalam diagram batang. Sumbe mendatar menyatakan kelas interval dan

sumbu tegak menyatakan frekuensi. Data yang ditulis pada sumbu mendatar

adalah batas-batas kelas interval.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

65-71 72-74 75-80

Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi

Nilai keterampilan MenulisDeskripsi

Page 112: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

e. Analisis dan Refleksi

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses

pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan quantum learning pada siklus

III ini telah dapat diatasi dengan baik. Guru berhasil membangkitkan semangat

siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Dalam hal ini

sesuai dengan harapan di awal sikap karakter bangsa muncul. Guru mampu

memancing respon siswa terhadap stimulus yang diberikannya dan mampu

mengatasi penyimpangan siswa selama proses belajar mengajar tanpa membuat

siswa merasa direndahkan. Banyak siswa dengan sukarela mengemukakan

komentar, tanggapan, dan pendapatnya tanpa ditunjuk oleh guru, missal banyak

diantar mereka menyampaikan pada guru peneliti bercita-cita menjadi orang yang

berguna bagi bangsa. Mereka berjanji belajar secara sungguh-sungguh agar

mendapat nilai baik dan menjadi pejabat Negara. Sedangkan hasil dari tugas

menulis deskripsi yang telah siswa kerjakan, dapat disimpulkan bahwa melalui

pendekatan quantum learning dapat meningkatkan keterampilan menulis

deskripsi.

meningkatkan keterampilan menulis deskripsi. Pendekatan quantum learning

dengan menerapkan prosedur TANDUR bermediakan rekaman VCD yang

digunakan kali ini telah sesuai dengan minat siswa, yaitu siswa menemukan

pengalaman baru yang mampu menambah ilmu mereka. Guru dalam siklus ke III

ini sudah lihai dalam menerapkan pendekatan quantum learning dalam

pembelajarannya.

Page 113: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus

III dikatakan berhasil. Peningkatan terjadi pada beberapa indikator dibandingkan

siklus sebelumnya. Nilai rata-rata kelas sudah mencapai batas ketuntasan

meskipun masih ada siswa yang belum mencapai nilai di atas KKM.

Perbandingan antar hasil pekerjaan siswa pada saat observasi, nilai rata-rata siklus

I (65,2), siklus II (71,9), dan III (75,6).

Pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis deskripsi dengan

pendekatan quantum learning, ternyata mampu meningkatkan kemampuan

menulis deskripsi siswa. Terbukti pendekatan quantum learning dapat

memancarkan cahaya positif yang menggerakkan daya kreatif dan sangat

membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.

C. Hasil Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan deskripsi hasil penelitian yang telah

dipaparkan di awal, terbukti pendekatan quantum learning dapat mengoptimalkan

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kemampuan menulis deskripsi. Dari

kegiatan siklus I, II, III dideskripsikan bahwa.

1. Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Meningkat

Kemampuan menulis deskripsi siswa kelas V SDN 2 Krisak,

Selogiri, Wonogiri baik dari segi hasil dan segi proses meningkat. Dari segi

hasil peningkatan terlihat dari tiap siklusnya, yaitu sebesar nilai rata-rata

siklus I (65,2), siklus II (71,9), dan III (75,6). Dari segi proses kemampuan

menulis meningkat dengan penerapan quantum learning. Dilihat dari hasil

Page 114: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

menulis kalimat siswa tidak lagi bersifat memberitakan tetapi lebih bersifat

menggambarkan. Guru mengenalkan langkahh dan strategi dalam pendektan

quantum learning dalam menulis, sehingga siswa mampu menulis

pengalaman yang baik.

2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan

Pendekatan Quantum Learning

Proses pembelajaran yang berkualitas lebih mudah untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran menulis deskripsi

dilihat dari faktor-faktor berikut.

a. Keaktifan siswa

Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat dilihat dengan

lembar penilaian sikap (afektif) yang terdiri dari aspek : (1) kedisiplinan;

(2) kerjasama; (3) keaktifan; dan (4) tanggung jawab. Keaktifan siswa

diamati selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Tanggung jawab dan keberanian

Penerapan pendekatan quantum learning dapat memunculkan daya

kritis, kreatif, dan keberanian untuk berpendapat di depan kelas.

Tanggung jawab dan keberanian siswa meningkat dalam proses

pembelajaran yang dilakukan. Diharapkan tanggung jawab dan

keberanian siswa akan semakin terasah untuk pembelajaran selanjutnya.

c. Keterampilan guru dalam mengelola kelas

Guru lebih terampil dalam melakukan proses pembelajaran dan

kesiapan guru lebih matang. Mulai dari tahap persiapan RPP, penyiapan

Page 115: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

materi, dan media. Pengkondisian kelas dengan kelompk kecil perlu

pengontrolan yang tepat dari guru. Peran guru semakin bagus dari siklus I,

II, dan III. Guru semakin menguasai kelas dan mampu menciptakan

suasana pembelajarn yang menyenangkan.

d. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis deskripsi

Peningkatan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan gambar

dilihat dari nilai tes yang dilakukan sesuai dengan indikator telah

ditentukan.

3. Pelaksanaan Penerapan Pendekatan Quantum Learning dalam proses

KBM

Mengacu pada teori Bobbi De Potter dan Henacki (2005:14).

quantum learning menekankan pada penciptaan ruangan belajar yang sama

dengan kru panggung, yaitu penciptaan lingkungan yang menyenangkan

mulaidari penataan perabotan, bantuan visual (alat peraga) baik yang

digunakan selama pembelajaran maupun yang bergantung di dinding kelas,

tampilan guru “pleasant to look at”, bila pelru didengarkan musik, semuanya

merupakan kunci yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang optimal.

Dari hasil penelitian dengan menerapkan pendekatan quantum learning dpat

diambil sebuah kelebihan dan kekurangan antara lain.

a) Kelebihan Quantum Learning dalam proses KBM, yaitu :

Pemahaman pendapat di atas seluruhnya tidak tepat untuk diterapkan

dalam pembelajaran di SDN II Krisak, Selogiri, Wonogiri, hal ini

dikarenakan andanya keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran.

Page 116: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Misalnya dari segi penyediaan musik sebagai pengiring pembelajaran,

disisilain guru peneliti mengambil langkah menawarkan siswa diajak

menyanyikan lagu-lagu nasional sesuai topik yang dipilih dalam materi

hari itu misalnya tema karakter bangsa “ Satu Nusa Satu Bangsa bertema

cinta tanah air “Rayuan Pulau Kelapa”. Saat dilaksanakan mampu

merubah suasana belajar yang menyenangkan pula, siswa menikmati

lagu-lagu nasional yang sekarang ini mulai jarang mereka nyanyikan.

Dalam penciptaan ruangn dengan kru panggung, guru menerapkan

pembelajaran yang santai tidak monoton, misalnya siswa diajak duduk

stengah lingkaran mengambil posisi yang nikmat saat proses KBM.

b) Kelemahan Quantum Learning dalam proses KBM, yaitu :

Pada proses pembelajaran dengan pendekatan quantum learning mampu

mengoptimalkan lingkungan belajar yang menyenangkan, tetapi disisi lain

ada beberapa siswa yang terlihat masih ramai, asyik berbicara sendiri, dan

bercerita pada temannya. Serta terlihat ada 3 siswa belum mampu

melejitkan potensinya dibandingkan kemampuan teman-teman lainnya.

Saat ditanya oleh guru peneliti, mereka ada yang diam bahkan nilai yang

dicapai belum mengalami ketuntasan minimal. Hal ini dipengaruhi karena

keadaan kondisi anak waktu peneliti tanyakan kepada guru peneliti karena

adanya kecenderungan mantal, hasil tulisannya juga tidak bagus, sikap

siswa cenderung tertutup, sehingga sering anak tersebut selalu

mendapatkan nilai kurang dalam semua mata pelajaran.

Page 117: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Dari pembahasan hasil penelitian di atas quantum learning bisa

diterapkan di berbagai lokasi pembelajaran yang memiliki kondisi serta

permasalahan yang sama. Quantum Learning mampu diterapkan pada

pola perubahan baru sesuai dengan lingkungan sekitar dalam proses

KBM, tanpa harus melihat prinsip quantum learning yang kita gunakan

sebagai bahan acuan. Guru diperbolehkan merubah komponen di dalam

pendekatan quantum learning ini dengan melihat pertimbangan

kemampuan dan prestasi anak didik, lingkungan belajar, dan inovasi guru

dalam KBM.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang dirumuskan dalam bagian

pendahuluan serta paparan hasil penelitian, berikut ini dijabarkan pembahasan

hasil penelitian yang meliputi kualitas pembelajaran dan kemampuan menulis

deskripsi siswa kelas V SDN 2 Krisak Selogiri, Wonogiri.

1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan

Penerapan Pendekatan Quantum Learning

Berdasarkan hasil pengamatan tindakan dapat dinyatakan bahwa

terjadi peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses maupun hasil)

keterampilan menulis pengalaman melalui pendekatan quantum learning dari

siklus I sampai dengan siklus III. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut :

Page 118: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Table 4.1 : Presentase Siswa yang aktif dalam Pembelajaran

No Kegiatan siswa Presentase

Siklus I Siklus II Siklus III

1. Aktif selama apersepsi 30% 60% 75%

2. Aktif selama KBM 40% 70% 74%

3. Aktif dalam menjawab soal-soal (lisan

maupun tulis)

50% 75% 75%

4. Mampu menulis deskripsi. 40% 61% 75%

Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa selama pelaksanaan

siklus I diketahui dari segi keaktifan berapresiasi anak masih menunjukkan rendah

yaitu sekitar 4 (30%) anak, sedangkan siswa yang aktif selama KBM hanya 5

(40%) anak, sedang siswa yang aktif dalam menjawab berbagai pertanyaan 4

(30%) anak, sedangkan dalam kemampuan menulis deskripsi hanya 5 40%) anak.

Tetapi setelah dilakukan refleksi antara guru peneliti dan peneliti dengan adanya

perbaikan pada siklus II akhirnya bisa meningkat dengan sangat signifikan yaitu

kemampuan berapresiasi 7 (60%) anak, aktif KBM 9 (70%) anak, aktif menjawab

pertanyaan dari guru (75%) anak, dan mampu menulis deskripsi dengan strategi

show not tell sebanyak (61%). Setelah merefleksi siklus II ternyata masih ada sisi

kekurangan sehingga perlu adanya tindakan siklus ke III, pada siklus ke III

ternyata hasilnya sudah memuaskan ada peningkatan signifikan yaitu kemampuan

berapresiasi 10 (75%) anak, aktif KBM sebanyak 9 (74%) anak, aktif menjawab

pertanyaan dari guru 10 (75%), anak dan mampu menulis deskripsi sebanyak 10

(75%) anak.

Page 119: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Sebelum melaksanakan siklus I,peneliti melakukan survey awal

untuk mengetahui kondisi yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil kegiatan

survey ini peneliti menemukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran

kemampuan menulis deskripsia pada siswa kelas V SDN II Krisak, Selogiri,

Wonogiri, masih tergolong rendah serta guru masih menggunakan metode

ceramah dalam pembelajaran. Kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru

peneliti sekaligus guru bidang studi bahasa Indonesia yang bersangkutan,

berupaya untuk mengatasi maslah tersebut dengan penerapan pendekatan quantum

learning (QL) dalam pembelajaran menulis pengalaman.

Peneliti bersamam guru peneliti menyusun rencana guna

melaksanakan siklus I. Siklus pertama merupakan tindakan awal untuk

memperbaiki pembelajaran menulis deskripsi dengan menerapkan pendekatan

QL. Dalam siklus ini guru telah menerapkan pendekatan quantum learning

dengan prosedur TANDUR dan menggunakan gambar peristiwa sehari hari

sebagai media. Berdasarkan siklus pertama ini dapat dideskripsikan hasil

pembelajaran menulis pengalaman dengan pendekatan QL. Dari deskripsi tersebut

ternyata masih didapat kekurangan/ kelemahan dalam pelaksanaannya.

Siklus II merupakan siklus untuk solusi yang dilaksanakan untuk

mengatasi kekurangan/ kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

kemampuan menulis deskripsi dengan pendekatan quantum learning dengan

strategi show not tell pada siklus I. Berdasarkan pelaksanaan siklus II dapat dilihat

peningkatan proses dan hasil jika dibandingkan siklus I. Namun, pada siklus II ini

Page 120: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

juga masih ditemukan sedikit kekurangan/ kelemahan. Untuk mengatasinnya guru

dan peneliti kemudian mempersiapkan tindakan untuk siklus III.

Siklus III dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan/ kekurangan

yang terjadi dala proses pembelajaran menulis deskripsi pada siklus II. Selain itu,

siklus III merupakan siklus terakhir dalam tindakan penelitian ini. Dalam siklus

ini guru dan peneliti berusaha memperkecil segala kelemahan dengan

mengenalkan teknik self correction. Siklus III dilaksnakan dengan menggunakan

menerapkan pendekatan quantum learning dengan strategi show not tell untuk

menguatkan hasil dari siklus I dan II terbukti dapat meningkatkan kemampuan

menulis deskripsi siswa kelas V SDN II Krisak, Selogiri, Wonogiri.

Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, guru berhasil

melaksanakan pembelajaran yang mapu menarik minat siswa, yang berakibat pada

meningkatnya proses dan hasil kemampuan menulis deskripsi siswa. Selain itu,

penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik memancarkan energy

positif dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis deskripsi dapat dilihat

dari tercapainya-indikator sebagai berikut :

a. Siswa terlihat antusias mengikuti pelajaran menulis

Sebelum tindakan penelitian ini dilaksnakan, siswa terlihat kurang

antusias mengikuti pembelajaran menulis. Hal tersebut disebabkan karena

siswa tidak tertarik dengan cara mengajar yang digunakan oleh guru. Cara

mengajar yang biasa digunakan oleh guru dalam mengajarkan pelajaran

Page 121: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

menulis adalah dengan cara ceramah dan dengan menyuruh siswa

mengerjakan tugas membuat tulisan. Kelemahan dari pendekatan

konvensional ini adalah munculnya suatu kebosanan dan keenggana pada

siswa, sehingga siswa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis

deskripsi dan rendahnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis.

Hal ini terlihat dari suasanan kelas pada saat kegiatan belajar mengajar

menulis deskripsi yang sedang berlangsung, siswa tidak begitu aktif

menanggapi stimulus dari guru, ada yang tidak menaruh perhatian

sepenuhnya pada proses pembelajaran, dan terlihat ada beberapa siswa yang

tidak memperhatikan pelajaran, diam dan tidak merespon serta berbicara

dengan teman.

Setelah dilakukan tindakan, yaitu menerapkan pendekatan quantum

learning dengan prosedur TANDUR dalam pembelajaran, siswa tertarik

untuk mengikuti pembelajaran menulis. Siswa terlihat memperhatikan

penjelasan dari guru, serta banyak yang bertanya terhadap hal yang belum

mereka pahami dalam pembelajaran. Selain itu, siswa mulai mau ikut aktif

ambil bagian dalam proses pembelajaran yang sedang terjadi, seperti mau

menyanyi bersama dalam upaya meningkatkan motivasi, menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada mereka.

Dari pantauan peneliti, keaktifan siswa pada siklus I diindikasikan

mencapai 4 (30 %) siswa. Pada siklus II keaktifan siswa mengalami

peningkatan yang cukup tajam yaitu sebesar 30%. Dibandingkan dengan

siklus sebelumnya siswa yang aktif pada siklus II ini mencapai 9 (60 %) dari

Page 122: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

jumlah siswa. Siswa sudah berani bertanya serta merespon pertanyaan yang

diajukan guru. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 80% siswa yang

aktif menjadi 5 siswa yang aktif.

b. Siswa mengalami peningkatan dalam pelajaran menulis pengalaman

Sebelum diadakan tindakan siswa mengalami kesulitan dalam

mengikuti pelajaran menulis pengalaman. Siswa juga merasa malas untuk

mengawali kegiatannya dalam pelajaran menulis, apalagi masih sulit untuk

menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan secara runtut. Kebanyakan siswa

masih kacau untuk menuliskan suatu tulisan yang runtut. Siswa masih menuliskan

dengan alur yang meloncat-loncat dan berputar-putar.

Setelah diadakan tindakan kemampuan menulis pengalaman

meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaannya. Mereka sudah mampu

menulis deskripsi. Hasil tulisan mereka menjadi lebih teratur. Susunan kalimat

dan paragrafnya pun cukup baik. Hal ini tidak lepas dari peran guru yang selalu

mengingatkan siswa untuk memperhatikan penggunaan bahasa dalam kalimatnya.

Tingkat keberhasilan penelitian ini cukup signifikan. Nilai yang

diperoleh siswa dari tiap siklusnya naik dengan memuaskan. Penilaian yang

dilakukan peneliti dan guru meliputi : bahasa, isi tulisan dan sistematika tulisan.

Berikut nilai yang diperoleh siswa selama penelitian ini.

Pada pelaksanaan siklus I, nilai tertinggi kegiatan menulis deskripsi

mencapai 7.2 yang diraih 2 orang siswa adalah. Adapun nilai terendah siswa

adalah 6,6 diraih 1 siswa, sedang rata-rata kelas 68,7. Dibandingkan dengan nilai

Page 123: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

siklus I menulis deskripsi siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 3,2

point dari 68,7 menjadi 71,9. Nilai tertinggi 76 yang diraih oleh 2 siswa. Adapun

nilai terendah siswa adalah 69 diperoleh 2 orang siswa. Dalam siklus III nilai rata-

rata kelas meningkat menjadi 73,5 Nilai tertinggi 78 yang diraih oleh 3 siswa.

Adapun nilai terendah siswa adalah 71 diperoleh 1 siswa. Berikut ini disajikan

tabel nilai kemampuan menulis pengalaman.

Table 4.2 : Skor/ Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas V SDN

2 Krisak, Selogiri, Wonogiri

Tindakan Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata

Pre test ( tindakan awal ) 45 65 55.6

Siklus I 66 72 68,7

Siklus II 69 76 71.9

Siklus III 71 78 73,5

(Post tes) Siklus III 68 80 75.6

Gbr. 4.1 Grafik batang nilai Kemampuan menulis deskripsi Siswa kelas V

SDN 2 Krisak, Selogiri, Wonogiri

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pre Tes Siklus I Siklus II Post Test

Terendah

Tertinggi

Rata-rata

Page 124: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

c. Guru berhasil membangkitkan minat siswa dengan pendekatan quantum

learning

Minat siswa terhadap pembelajaran menulis pengalaman dapat

dikatakan mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari sikap siswa saat

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa terlihat antusias dan semangat.

Dengan penerapan pendekatan quantum learning melalui penerapan prosedur

TANDUR yaitu, tumbuhkan (T),arahkan (A), namai(N),

demonstrasikan(D), ulangi (U), dan rayakan (R) sehingga mampu

memancarkan energy positif pada diri siswa. Misalnya banyak siswa yang

mengacungkan tangan menjawab pertanyaan dari guru dan membaca

mengemukakan pendapat, bertanya kepada guru apabila menemukan hal yang

belum mereka pahami. Hal inti terjadi karena guru berusaha membangkitkan

minat siswa dengan mengajak mereka menyanyikan lirik lagu bersama-sama

yang berbeda dari kegiatan belajar mengajar yang biasanya yaitu dengan

metode ceramah saja dan pemberian reward berupa pujian, penambahan nilai

dan benda-benda yang bermanfaat bagi siswa yang aktif dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar di kelas.

Siswa juga selalu menunggu-nunggu untuk mengikuti pelajaran

menulis pengalaman dengan pendekatan quantum learning. Mereka merasa

kegiatan belajarnya menjadi semakin menyenangkan karena tidak harus

berhadapan dengan buku teks dan papan tulis melulu di dalam ruang kelas

tetapi juga diajak guru di ruang multimedia. Siswa merasa sanngat terhibur

karena adanya suasana baru dalam pembelajaran.

Page 125: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

2. Kendala-Kendala yang dihadapi Oleh Guru dalam Menerapkan Pendekatan

Quantum Learning

Waktu pelaksanaan penerapan pendekatan quantum learning dalam

penelitian ada beberapa kendala yang menghambat proses pembelajaran

antara lain :

a. Guru dan siswa yang belum terbiasa menerapkan pendekatan quantum

learning dalam proses pembelajaran, pada siklus I terkesan kaku sehingga

situasi pembelajaran tidak kondusif. Kendala ini dianalisis oleh peneliti

dan dilakukan perbaikan pada siklus II dan siklus III sehingga berhasil

diatasi.

b. Dalam penerapan pendekatan quantum learning ternyata masih ada

beberapa siswa yang ramai sendiri, mereka malah asyik bercerita tentang

masing-masing pengalamannya. Saat prosedur TANDUR dilaksanakan

siswa masih banyak yang bingung.

c. Kelengkapan sarana dan prasarana yang kurang mendukung menjadi

penghambat terselenggaranya proses pembelajaran, dalam penerapan

quantum learning penataan setting panggung pembelajaran haruslah

terpenuhi. Tetapi dalam pelaksanaannya di SDN II Krisak, Selogiri,

Wonogiri guru merubah komponen quantum learning dengan pola baru

disesuaikan dengan keadaan lingkungan pembelajaran.

3. Upaya Guru untuk Mengatasi Kendala dalam Meningkatkan

Kemampuan Menulis Pengalaman melalui Pendekatan Quantum

Learning

Page 126: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

a. Guru sudah mau berusaha memahami bagaimana menerapkan pendekatan

quantum learning dalam pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa

Indonesia. Terlihat selama pelaksanaan pembelajaran dari siklus I sampai

siklus III masih banyak kendala yang dihadapi oleh guru dalam penerapan

pendekatan quantum learning, hal tersebut disebabkan karena guru belum

pernah menerapkan pendekatan quantum learning dalam proses KBM.

Tetapi setelah pelaksanaan guru mulai lebih aktif lagi dan mau

mempelajarai pemahaman mengenai pendekatan quantum learning.

b. Dalam pelaksanaan KBM yang biasanya guru hanya menggunakan

metode ceramah, tetapi dengan penerapan pendekatan juga harus

didukung dengan penyediaan media pembelajaran yang menarik pula, hal

ini dilakukan guru untuk menambah pengalaman guru dan siswa dari segi

proses pembelajaran. Seperti foto, gambar, dan rekaman VCD.

c. Dalam meningkatkan kemampuan menulis pengalaman guru

memberlakukan strategi show not tell dalam hal merubah pola penulisan

siswa yang biasanya menggunakan kalimat berita diganti penggunaan

kalimat yang bersifat menggambarkan.

d. Untuk meminimalisir kesalahan yang diulang pada siklus berikutnya guru

peneliti mengajak siswa untuk menerapkan self correction, yaitu

mengoreksi hasil karangan mereka sendiri dan langsung diperbaiki

sehingga tidak terjadi kesalahan yang berulang

Page 127: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

e. Untuk memancing respond dan stimulus siswa guru memberlakukan

adanya pemberian reward, dengan tujuan mengajak pada siswa yang

masih memperoleh nilai yang rendah untuk lebih ditingkatkan lagi.

f. Dari serangkaian hasil pembahasan penelitian di atas, setelah diadakan

tindakan penelitian ini guru tersebut menyatakan bahwa dengan

penerapan pendekatan quantum learning seperti dlam penelitian ini

merupakan salah satu upaya membangkitkan minat siswa dan

memancarkan energy positif dalam diri siswa terhadap pembelajaran.

Selain itu, guru juga menyatakan bahwa beliau terinspirasi untuk

mengembangkan metode mengajarkan pada materi yang lain demi

meningkatkan kualitas pembelajaran pada kesempatan berikutnya.

Page 128: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni terdapatnya peningkatan

kualitas pembelajaran ( baik proses maupun hasil ) dalam keterampilan menulis

deskripsi siswa. Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut terjadi setelah guru

melakukan beberapa upaya yaitu :

Penerapan pendekatan quantum learning dapat meningkatkan kemampuan

menulis deskripsi. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa yang mengalami

peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu siklus I sebesar nilai rata-rata siklus I

(68,7), siklus II (71,9) dan III (73,5). Dari standar ketuntasan minimal yang sudah

ditetapkan yaitu 70,00 baru 11 siswa yang tuntas belajar. Pada siklus II nilai rata-

rata meningkat menjadi 71,9, dan siswa yang tuntas belajar 12 anak. Pada siklus

III nilai rata-rata menjadi 73,5 dan siswa bisa tuntas semua. Dari data tersebut

menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata nilai dan jumlah siswa yang

tuntas belajar dari siklus I, II, dan III. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa

penerapan pendekatan Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan

menulis siswa.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses

pembelajaran dan peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa

115

Page 129: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : guru, siswa, metode pembelajaran,

media pembelajaran, dan sumber belajar. Keterampilan guru dalam mengelola

kelas yang kurang akan menjadikan siswa tidak berminat untuk memperhatikan

pelajaran. Wawasan guru yang kurang terhadap pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran terbaru yang lebih inovatif dan bervariasi menyebabkan guru lebih

memilih metode konvensional untuk menyampaikan materi. Penggunaan metode

pembelajaran yang konvensional disetai media dan sumber belajar yang kurang

juga menjadi penghambat keberhasilan proses dan peningkatan hasil belajar

siswa.

Faktor-faktor tersebut saling terkait. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

kualitas proses serta hasil pembelajaran, pemenuhan faktor tersebut perlu

diupayakan. Pengembangan pendekatan pembelajaran yang tepat perlu diterapkan.

Media serta sumber belajar perlu dipilih sesuai dengan materi yang diajarkan.

Agar materi tersampaikan dengan baik. Siswa perlu memiliki minat, motivasi,

perhatian dan aktif dalam pembelajaran. Pemenuhan faktor-faktor tersebut

tercermin dalam keterampilan guru dalam mengelola kelas.

Penelitian ini membuktikan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran

meningkat setelah diterapkan pendekatan quantum learning. Oleh karena itu,

pendekatan quantum learning ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

bagi guru dalam kegiatan pembelajarannya. Di samping itu, bagi guru Bahasa

Indonesia pendekatan quantum learning ini dapat digunakan sebagai pendekatan

alternatif yang menyenangkan dalam pembelajaran menulis.

Page 130: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Penerapan pendekatan quantum learning dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis deskripsi. Dengan pendekatan ini, siswa bisa lebih

mengoptimalkan kreatifitas yang ada dalam dirinya, hal ini sesuai dengan prinsip

quantum learning yaitu memancarkan energi positif dalam diri anak didik. Dalam

menulis deskripsi sifatnya bukan berupa memberitakan peristiwa yang telah

mereka alami tetapi berusaha menggambarkannya dalam bentuk tulisan, sehingga

perlu diterapkannnya strategi yang cocok yaitu, show not tell pada pembelajaran

menulis deskripsi.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan serta implikasi penelitian di atas, peneliti dapat

mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya dapat menulis deskripsi dengan menggunakan

pendekatan quantum learning melalui prosedur TANDUR yang mampu

memunculkan daya kreatifitas mereka, selain itu dengan strategi show not tell

dalam menulis deskripsi. Pendekatan quantum learning tersebut tidak hanya

dalam kegiatan menulis deskripsi saja, tetapi juga dalam bentuk pembelajaran

yang lain.

2. Bagi Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia

Guru disarankan untuk meningkatkan kompetensinya, misalnya dengan

melakukan penelitian dan mengikuti forum-forum ilmiah. Di samping mulai

Page 131: TESIS - digilib.uns.ac.id/Penerapa… · Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Krisak, Ajaran 2012/2013) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

merubah cara mengajarnya dari arah konvensional menuju pendekatan-

pendekatan baru yang lebih inovatif ( quantum lerning CTL, Cooperatif ),

sehingga mampu menyesuaikan dengan kurikulum baru yang digunaka.

Penerapan tersebut perlu memperhatikan minat serta motivasi siswa. Pendekatan

yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis deskripsi khususnya dan

pembelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya adalah pendekatan quantum

learning.

3. Bagi Kepala Sekolah

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi guru perlu

ditingkatkan. Kompetensi tersebut berpengaruh pada kinerja guru dalam

pembelajaran di kelas. Untuk itu, Kepala Sekolah disarankan untuk memotivasi

guru guna meningkatkan kompetensinya, misalnya dengan melakukan Penelitian

Tindakan Kelas dan mengikutsertakan guru dalam forum-forum ilmiah seperti

seminar pendidikan, diklat, dan sebagainya. Di samping itu, Kepala Sekolah perlu

memotivasi guru agar lebih memperluas wawasan mengenai beragam pendekatan

pembelajaran yang kreatif dan inovatif dan mendukung guru untuk menerapkan

pendekatan tersebut dalam pembelajaran.