penerapan metode pembelajaran quantum …/penerapa… · pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi...

80
26 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh: Kristina Elisabet Lilis Setyowati X.7406031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dothien

Post on 01-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

26

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3

SMA NEGERI 8 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh:

Kristina Elisabet Lilis Setyowati

X.7406031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman modern sekarang ini, setiap negara dituntut untuk memililiki

sumbar daya manusia yang cerdas dan berkompeten dalam bidangnya serta dapat

mengoperasikan alat komunikasi dan informasi yang semakin canggih. Untuk

medapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sangat tergantung pada

sistem pendidikan yang diimplementasikan di sekolah formal maupun non formal.

Peningkatan mutu pendidikan formal tidak akan terlepas dari komponen-

komponen yang melekat dan saling berkaitan,diantaranya siswa, guru dan metode

pembejaran yang dipakai. Komponen-komponen tersebut memegang peranan

penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Selain itu, keberhasilan dalam belajar, juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti minat belajar, motivasi belajar,

kurikulum, sarana dan prasarana belajar dan metode pembelajaran.

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu

pembaharuan dalam tingkah laku. Berhasil baik atau tidaknya belajar itu

tergantung kepada dua faktor. Faktor tersebut antara lain faktor dari dalam

individu dan faktor dari luar individu (sosial). Faktor dari dalam individu antara

lain faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor

pribadi, sedangkan yang termasuk faktor sosial seperti faktor keluarga/keadaan

rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, fasilitas belajar, lingkungan dan

kesempatan yang tersedia, ekonomi keluarga dan motivasi sosial.

Dalam penelitian ini, hanya akan membahas satu faktor saja yaitu tentang

peningkatan motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan

untuk berbuat yang sebaik mungkin, dimana dorongan tersebut dapat timbul dari

dalam maupun dari luar, untuk memperoleh hasil yang terbaik sesuai dengan

kondisi yang diharapkan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan

sebagai motor penggerak untuk menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

merupakan pendeorong bagi siswa untuk mencapai prestasi secara maksimal.

1

Page 3: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

28

Salah satu rangsangan yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi

siswa dalam belajar adalah metode yang dipakai guru dalam menyampaikan

materi dan mengelola kelas. Dalam hal ini, yang akan dikaji adalah metode

pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran

akuntansi di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada jurusan Ilmu pengetahuan

Sosial (IPS).

Akuntansi merupakan mata pelajaran pokok di Sekolah Menengah

Atas(SMA) pada jurusan IPS. Dalam mempelajari akuntansi, dituntut adanya

ketelitian, ketrampilan, dan kejelian. Karena setelah siswa lulus dari SMA siswa

dituntut untuk mampu terjun ke dunia usaha yang sesuai dengan keahlian dan

keterampilan yang dimiliki.

Mata pelajaran akuntansi sangat menarik untuk dipelajari, tapi terkadang

siswa merasa malas dan tidak bergairah untuk mengikuti proses belajar akuntansi,

dan pada akhirnya siswa kesulitan untuk menguasai materi, terutama dalam

menyelesaikan transaksi-transaksi yang rumit. Seperti yang diungkapkan oleh

siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta yaitu Ravika dan Edho, mereka

menganggap bahwa akuntansi adalah pelajaran yang cukup membosankandan

rumit karena mereka hanya menghadapi angka-angka yang cukup banyak dan

membutuhkan ketelitian tinggi dalam mengerjakan dan menghitungnya.

Dari hasil observasi awal yang telah penulis laksanakan, kegiatan belajar

mengajar (KBM) siswa SMA Negeri 8 Surakarta kelas XI IPS 3 dapat dipaparkan

sebagai berikut. Motivasi berprestasi siswa khususnya pada mata peljaran

ekonomi/akuntansi masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat saat proses

pembelajaran akuntansi berlangsung. Masih adanya siswa yang sering membuat

kegaduhan di dalam kelas sambil bercanda dengan temannya serta siswa yang

kurang memperhatikan materi saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu,

siswa juga pasif, kurang kreatif dan inovatif dalam mengatasi kasus-kasus yang

diberikan oleh guru. Kondisi seperti itu menyebabkan para siswa sulit untuk

menyimpan apa yang dipelajari ke dalam memori otak mereka, dan pada akhirnya

mereke kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Selain itu,

Page 4: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

29

metode yang digunakan guru dalam mengajarpun juga masih bersifat

konvensional sehingga siswa merasa jenuh dengan kondisi KBM yang monoton.

Dengan metode yang masih konvensional itu, siswa masih merasa jenuh,

kaku dalam mengikuti proses belajar mengajar. Itu terlihat pada saat siswa

mengerjakan kasus-kasus yang menurut siswa sulit, siswa masih enggan bertanya

kepada guru karena siswa merasa takut dan malu kepada guru dan teman

sebayanya. Hal itu menyebabkan motivasi berprestasi siswa rendah sehingga

prestasi belajar juga rendah. Dari hasil ulangan akhir semester gasal, prosentasi

siswa yang lulus KKM sebesar 62,96% (17 siswa) dan 37,04% (10 siswa) tidak

lulus KKM.

Menurut guru akuntansi kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta, bapak

Joko Trisianto , S. Pd, motivasi berprestasi siswa kelas XI IPS 3 masih sangat

rendah. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor

lingkungan sekolah sendiri yang terkadang tidak memungkinkan untuk belajar

serta teman sebaya yang kurang mendukung dalam belajar. Menurut beliau, saat

proses pembelajaran sedang berlangsung masih banyak siswa yang asyik dengan

kegiatannya sendiri, tidak mau bertanya kepada guru saat mereka kesulitan

mengerjakan soal, jadi terkadang guru merasa kesulitan dalam mengajar dan

mengendalikan kelas. Selain itu, dalam mengertjakan soal, siswa hanya

mengandalkan LKS dan catatan yang diberikan guru tanpa mencari buku-buku

yang relevan yang dapat digunakan sebagai referensi. Menurut beliau hanya

sekitar 30 % siswa saja yang aktif bertanya kepada guru ketika siswa merasa

kesulitan. Untuk dapat mengetahui siswa yang mana yang belum mengerti tentang

materi yang diajarkan, guru harus memberikan umpan agar siswa tidak malu atau

takut untuk bertanya.

Dalam kondisi seperti itu, peneliti ingin mencoba mengkaji lebih lanjut

khususnya bagaimana cara meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Untuk terus

meningkatkan motivasi berprestasi siswa, maka guru harus memiliki kemampuan

memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat serta sesuai dengan

pokok bahasan tertentu dan tingkat kemampuan siswanya. Salah satu metode yang

Page 5: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

30

dapat diterapkan adalah metode quantum learning, membiasakan belajar nyaman

dan menyenangkan.

Quantum learning memberikan kiat-kiat, petunjuk, strategi dan seluruh

proses yang dapat menghemat waktu, mempertajam pemahaman dan daya ingat

serta membuat belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bermanfaat.

Selain itu, quantum learning merupakan metode belajar yang tepat, efektif dan

dapat meningkatkan kemampuan diri dan motivasi diri untuk menjadi yang lebih

baik dan bersemangat dalam belajar.

Bagi siswa yang merasa bahwa belajar adalah pekerjaan yang

menjenuhkan, maka quantum learning sebagai obat penawar yang menghidupkan

dan memperkuat kembali kegembiraan dan kecintaan terhadap belajar. Karena

dalam quantum learning, siswa dapat mengekspresikan apa yang menjadi buah

dari pemikirannya dengan tanggung jawab yang penuh sehingga siswa dapat

mengembangkan keahlian dari materi yang dipelajari secara inovatif dan kreatif

tanpa ada rasa takut dan perasaan tertekan.

Quantum leaning akan berlangsung dengan syarat menggunakan

rancangan pembelajaran dan guru yang tepat. Rancangan pembelajaran quantum

learning merupakan kepanjangan dari TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan). Kerangka TANDUR dapat membawa

siswa menjadi tertarik dan termotivasi pada setiap pelajaran apapun, tingkat kelas,

dan beragam budayanya, jika para guru betul-betul menggunakan prinsip-prrinsip

atau niali-nilai dalam quantum learning. Rancangan ini juga memastikan bahwa

mereka mengalami pembelajaran, berlatih dan menjadikan isi pelajaran nyata bagi

mereka sendiri dan akhirnya dapat mencapai kesuksesan dalam belajar. Dengan

metode pembelajaran quantum learning ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan

motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran akuntansi sehingga keberhasilan

dalam belajarpun dapat maksimal.

Dari paparan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning

Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi/

Akuntansi Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Page 6: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

31

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat

diidentiikasikan beberapa masalah penelitian antara lain:

1. Metode pembelajaran yang selama ini digunakan guru dalam mengajar

kurang memicu motivasi berprestasi siswa .

2. Belum adanya metode pembelajaran yang tepat sebagai pemicu peningkatan

motivasi berprestasi siswa. Oleh karena itu guru dapat menerapkan metode

quantum learning agar motivasi berprestasi siswa dapat meningkat.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, agar permasalahan yang dikaji dapat

lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk materi pembelajaran akuntansi pada

kompetensi dasar membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa dengan

materi pada siklus I adalah penyusunan kertas kerja dan materi pada siklus II

adalah penyusunan laporan keungan (laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas dan laporan neraca).

2. Masih rendahnya motivasi berprestasi siswa dikarenakan siswa kurang

antusias mengikuti proses pembelajaran. Indikator motivasi berprestasi

adalah: standart keunggulan tugas, standar keunggulan diri, standart

keunggulan orang lain. Indikator pencapaian akan dijabarkan pada bab

berikutnya.

3. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti menerapkan metode quantum

learning untun meningkatkan motivasi berprestasi siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu

apakah motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi siswa

kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2009/ 2010 melalui

metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkat?

Page 7: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

32

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi kelas XI IPS 3

SMA Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2009/ 2010 melalui Pembelajaran

Quantum Learning.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diharapkan adalah:

1. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru akuntansi tentang

penggunaan metode quantum learning dalam meningkatkan motivasi

berprestasi siswa pada mata diklat akuntansi

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang sejenis.

Page 8: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

33

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran Ekonomi/Akuntansi

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilaksanakan dari

luar. Apa yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat

diketahui secara langsung hanya dengan mengamatinya. Bahkan hasil belajar

seseorang tidak langsung kelihatan tanpa seseorang melakukan sesuatu yang

menampakan hasil belajarnya.

Belajar bisa terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, dalam bergaul

dengan orang lain, dalam mengerjakan sesuatu, suatu peristiwa dan lain

sebagainya. Tapi, perlu didiingat, tidak sembarang berada di tengah-tengah

lingkungan menjamin adanya proses belajar seseorang. Maka, agar terjadi proses

belajar, seseorang dituntut untuk melibatkan diri secara aktif.

Ada beberapa pendapat tentang definisi belajar. Menurut W. S.

Winkel(1996:53), “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai

sikap”.

Menurut Witherington dalam Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana

(2009:7), bahwa belajar merupakan perubahan kepribadian yang dimanifestasikan

sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan,

pengetahuan dan kecakapan.

Pendapat serupa juga dikemukakan Slameto dalam Asep Jihad dan Abdul

Haris (2009:2) “Belajar dirumuskan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang utuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.

7

Page 9: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

34

Menurut Gino dkk(1998:15), ada 3 ciri yang khas dalam belajar pada

kativitas belajar manusia, sehingga aktivitas tersebut disebut sebagai kegiatan

belajar yakni:

1) Akitivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajar

(individu yang belajar) baik aktual mauoun potensial.

2) Perubahan ini pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yang berlaku

dalam waktu yang relatif lama.

3) Perubahan itu terjadi karena usaha.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh suatu

perubahan keterampilan dan tingkah laku serta pengetahuan baru sebagai hasil

dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

b. Hakikat Pembelajaran

Suharman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2009:11) menyatakan

bahwa pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi antara

peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan

sikap.

Pengertian pembelajaran juga dipopulerkan oleh Gino dkk (1998:32-33)

“pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membuat siswa belajar yaitu

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan

itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relati

lama dan karena adanya usaha.” Pembelajaran memanfaatkan seperangkat acara

peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses

belajar yang sifatnya internal.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi

yang dilakukan secara disengaja oleh guru (pendidik) untuk membuat siswa

(peserta didik) belajar dengan jalan mengaktifkan faktor internal dan aksternal

dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi perubahan sikap pada siswa (peserta

didik). Dengan adanya usaha guru dalam pembelajaran tersebut diharapkan akan

tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Page 10: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

35

c. Hakikat Pembelajaran Ekonomi/ Akuntansi

“American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam

Moelyati dkk (2001:12), mendefinisikan akuntansi adalah seni pencatatan,

pengelompokan, dan peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata

uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat

finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.” Hal tersebut mengandung arti bahwa

akuntansi merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji tentang pelaporan

keuangan perusahaan berdasarkan sumber-sumber transaksi yang ada. Akuntansi

adalah sebuah proses, yang pencatatannya dilakukan secara bertahap dan

diperlukan ketelitian dalam menganalisis sumber transaksi untuk kemudian diolah

ke dalam elemen-elemen akuntansi yang diperlukan sebelum menghasilkan

laporan keuangan.

Sesuai dengan penjurusan yang dilakukan di SMA Negeri 8 Surakarta,

mata pelajaran akuntansi digabungkan dengan ekonomi dan diajarkan pada siswa

kelas XI IPS, tetapi diampu oleh dua guru, satu guru untuk mata pelajaran

ekonomi dan satu guru untuk mata pelajaran akuntansi.

Pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi kelas XI IPS semester genap,

khususnya pelajaran akuntansi, terdapat kompetensi dasar yang harus dicapai oleh

siswa, yaitu:

1) Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

2) Menasirkan persamaan dasar akuntansi.

3) Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit.

4) Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum.

5) Melakukan posting dari jurnal ke dalam buku besar.

6) Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa.

7) Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kompetensi dasar membuat

ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa dengan materi menyusun kertas kerja

dan kompetensi dasar menyusun laporan keuangan dengan materi laporan laba

rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan neraca.

Page 11: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

36

2. Motivasi Berprestasi

a. Pengertian Motivasi Berprestasi

Motivasi merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong

(driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam

diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan

menyenangkan dalam rangka perubahan tingkah laku.

Menurut Echols dan Shadily dalam Gino dkk (1998:81), motivasi dapat

disamakan dengan motif. Keduanya termasuk jenis kata benda, yang berarti

alasan, sebab, daya batin, dan dorongan. Senada dengan pendapat Marriam

Webster, (Gino dkk, 1998:81), bahwa kata motif berasal dari bahasa latin, yaitu

matus yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyebabkan seseorang

bertindak. Motivasi diartikan sebagai tindakan seseorang atau proses memberikan

dorongan.

Menurut Kartono dan Dali Gulo, dalam Gino dkk (1998:81), motivasi

mengandung 2 arti yaitu:

1) Kontrol batiniah dari tingkah laku seperti yang dimiliki oleh kondisi-kondisi fisiologis, minat-minat, kpentingan-kepentingan, sikap-sikap dan opini-opini.

2) Kecenderungan organisme untuk melakukan sesuatu, sikap atau perilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan diarahkan kepada tujuan tertentu yang telah direncanakan.

Dari teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah

suatu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan

seseorang bertindak yang didasarkan atas sutu keingainan atau kepentingan untuk

mencapai kebutuhan arau keinginan yang telah direncanakan.

Bagi para siswa, kebutuhan dan keinginan yang ingin mereka capai

adalah prestasi yang baik. Untuk mendapatkan prestasi yang baik, maka mereka

harus mempunyai dorongan yang kuat dari dalam diri mereka sendiri untuk

mencapai prestasi tersebut. Dorongan untuk berprestasi itulah yang disebut

dengan motivasi berprestasi.

Menurut Mc Clelland dalam Lili Garliah&Fatma Kartikasari Nasution

(2005:38-39), motivasi yang penting dalam pendidikan adalah motivasi

berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau

Page 12: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

37

memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Mc

Clelland juga menyatakan bahwa motivasi berprestasi tampak dari usaha yang

gigih untuk mencapai keberhasilan dalam segala aktivitas kehidupan. Ia

menyatakan bahwa motivasi berprestasi (need of achievement) adalah hasil dari

proses belajar dan dapat ditingkatkan melalui latihan.

MenurutMc Clelland dalam Fasti Rola (2006:7-8), orang yang

mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi, secara umum akan memiliki ciri

umum sebagai berikut:

1) Berprestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standar. Seperangkat standar tersebut dihubunkan dengan prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang lampau, serta tugas yang harus dilakukannya.

2) Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

3) Adanya kebutuhan untuk mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukannya sehingga dapat diketahui dengan cepat hasil yang diperoleh dari kegiatannya lebih baik atau lebih buruk.

4) Menghindarkan tugas-tugas yang sulit atau terlalu mudah, tetapi akan memilih tugas-tugas yang kesukarannya sedang.

5) Inovatif yaitu melakukan suatu pekerjaan dilakukan dengan cara yang berbeda, efisien dan lebih baik daripada sebelumnya. Hal ini dilakukan agar individu dilakukan dengan cara-cara yang lebih menguntungkan dalam mencapai tujuan.

6) Tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain dan ingin merasakan sukses atau kegagalan disebabkan oleh tindakan individu itu sendiri

Mc Clellend dalam Kristini (2003:48),juga menunjukan dalam

percobaannya bahwa seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi,

apabila dihadapkan pada tugas-tugas yang kompleks cenderung semakin baik

dalam melaksanakannya sehingga apabila mereka berhasil, mereka tampak

antusias untuk menelesaikan tugas-tugas lebih berat dengan lebih baik lagi.

Untuk memberikan motivasi kepada siswa agar mampu mencapai

prestasi yang tinggi, harus diciptakan adanya hubungan pribadi yang baik antara

pengajar dengan pengajar, pengajar dengan siswa, serta siswa dengan siswa.

Sehingga dengan demikian, siswa secara individual mampu mengambangkan diri

yang pada gilirannya mampu mencapai prestasi yang tinggi.

Page 13: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

38

Dari uraian diatas, maka dapat disusun definisi operasional mengenai

motivasi berprestasi yaitu merupakan suatu dorongan baik itu yang berasal dari

dalam maupun luar diri seseorang untuk melakukan hal yang sebaik mungkin,

untuk memperoleh prestasi yang maksimal sesuai dengan tujuan atau rancangan

yang sudah direncanakan. Jadi, motivasi berprestasi merupakan daya dorong bagi

siswa untuk belajar lebih giat lagi serta berlatih lebih maksimal agar tercapai

prestasi yang yang tinggi terutama pada mata pelajaran akuntansi.

b. Indikator Motivasi Berprestasi

Menurut Ardana dalam Kristini (2003:51), motivasi berprestasi

seseorang dapat dilihat atau disimpulkan dari adanya usaha konsisten, adanya

kecenderungan untuk bekerja terus meskipun sudah tidak berada di bawah

pengawasan atau adanya kesediaan mempertahankan kegiatan secara sukarela ke

arah penyelesaian suatu tugas.

Untuk mengenal seseorang apakah memiliki motivasi berprestasi apa

tidak, bertolak dari kesadran diri untuk mengupayakan serta menciptakan iklim

yang positi dalam lingkungan kita. Menurut Herzberg dalam Kristini (2003:52),

ciri-ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi adalah:

“Kemampuan bekerja lebih baik; menerima hal-hal yang baru serta mempelajari segi keuntungan dan kelemahannya; menunjukan sikap toleran dan etis dalam bekerja (kelompok); berpandangan global (diantaranya lebih mementingkan kepentingan kelompok daripada kepentingan pribadi); berpandangan subyektif mungkin dalam memberikan suatu penilaian, sehingga unsur “like and dislike” tidak mewarnai dalam penilaian”. Bloom dalam Kristini, (2003:52) memberikan penjelasan tentang

motivasi berprestasi yaitu:

(1) melakukan suatu tugas dengan sebaik-baiknya, (2) melaksanakan sesuatu dengan sukses, (3) mengerjakan sesuatu dan menyelesaiakan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan ketrampilan, (4) ingin menjadi terkenal dan terpandang, (5) mengerjakan sesuatu tugas yang sangat berani atau penting, (6) mengerjakan pekerjaan yang sukar dengan baik, (7) menelesaikan suatu teka-teki dan suatu yang sukar, (8) melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain, dan (9) menulis novel atau cerita yang hebat dan bermutu.

Page 14: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

39

Mc Clelland dalam Lili Garliah&Fatma Kartikasari Nasution (2005:38-

39) juga mengartikan motivasi sebagai standart of excellence atau standart

keuanggulan tugas. Teori dari Mc Clelland tersebut juga diperkuat oleh Eccles

bahwa motivasi berprestasi adalah kecenderungan seseorang untuk berusaha

mencapai kesuksesan, untuk mengevaluasi prestasi dengan standart keuanggulan

dan akan merasa puas dengan prestasi yang diraihnya.. Pendapat Mc Clelland dan

Eccles tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa standart keunggulan atau standart

of excellence merupakan salah satu indikator untuk mengukur motivasi

berprestasi.

Penjabaran dari standar keunggulan tersebut dikemukanan oleh Monks

dan Knoers dalam Lili Garliah&Fatma Kartikasari Nasution (2005: 39), bahwa

standart of excellence atau standart keunggulan, berhubungan dengan:

1) Standart keuanggulan tugas yang harus dilakukan, berarti siswa ingin menyelesaikan tugas sebaik mungkin. Tugas merupakan tantangan tersendiri bagi siswa

2) Standart keunggulan prestasi diri sendiri yang telah lampau, berarti siswa ingin berbuat melebihi prestasinya yang telah lalu, ingin menghasilkan lebih baik daripada apa yang telah dihasilkan semula.

3) Standart keuanggulan prestasi orang lain, artinya bahwa siswa ingin berbuat lebih baik daripada apa yang telah diperbuat oleh orang lain.

Dari teori-teori diatas, maka dapat disusun suatu indikator tentang

motivasi beprestasi yaitu:

1) Standart keunggulan tugas, meliputi:

a) Cenderung bertindak kreatif dan inovatif

b) Cenderung mengambil resiko sedang, artinya tindakan yang akan

ditempuh sesuai dengan situasi dan kondisi kemampuan yang dimilikinya.

c) Menggunakan umpan balik untuk menentukan tindakan yang efektif guna

tercapainya prestasi

d) Adanya kecenderungan untuk bekerja terus dan konsisten meskipun sudah

tidak dalam pengawasan.

2) Standart keunggulan prestasi diri sendiri, meliputi:

a) Ingin menambah pengetahuan dengan melakukan kerja baik.

b) Menyelidiki dan memanfaatkan lingkungan serta sumber-sumber yang ada

Page 15: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

40

c) Belajarnya dilakukan secara unik dan inovatif

3) Standart keunggulah prestasi orang lain, meliputi:

a) Melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain

b) Ingin menjadi tekenal dan terpandang dalam suatu bidang tertentu

c) Memiliki tanggung jawab pribadi lebih besar dalam menghadapi suatu

tugas.

Indikator diatas akan dirinci lagi menjadi butir-butir angket yang terdapat

pada kisi-kisi angket motivasi berprestasi.

Tabel 2.1 Tabel Indikator Ketercapaian Motivasi Berprestasi siswa

Aspek yang diukur Persentase

target capaian

Cara mengukur

Standart keunggulan tugas, meliputi: 1. Berusaha agar tidak

gagal 2. Keinginan untuk berhasil 3. Menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya 4. Senang memecahkan

masalah yang dihadapi

70%

Dengan angket, diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan dalam KBM serta siswa yang mampu memberikan inovasi dan kreatif.

Standart keunggulan prestasi diri sendiri, meliputi: 1. Senang membaca buku-

buku untuk mendapatkan pengetahuan yang baru

2. Senang bereksperimen untuk mendapatkan tambahan pengetahuan

3. Belajar secara terjadwal 4. Tidak mudah putus asa 5. Berusaha mendapatkan

hal-hal yang baru 6. Tidak suka

menggantungkan orang lain

7. Mudah mengantisipasi lingkungan

70%

Dengan angket, diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan serta keaktifan siswa dalam KBM

Page 16: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

41

Standart keunggulan prestasi orang lain meliputi: 1. Memanfaatkan

kesempatan untuk keberhasilan

2. Kejelian menangkap peluang yang ada

70%

Dengan angket, diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang paling antusias dalam mengikuti KBM

3. Metode Pembelajaran Quantum Learning

a. Pengetian Metode Pembelajaran Quantum Learning

Metode pembelajaran dalam operasionalnya dapat dilaksanakan dengan

berbagai metode pembelajaran, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, situasi

karakteristik materi akuntansi dan karakteristik siswa sebagai individu yang

memiliki emosi, kesenangan atau hobi. Diantaranya metode quantum learning.

De Porter dan Mike Hernacki (2002:16) istilah quantum adalah

“interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya” dan istilah

pembelajaran quantum learning adalah “interaksi-interaksi yang mengubah energi

menjadi energi cahaya karena semua kehidupan adalah energi”. Di samping itu,

dalam pembelajaran kuantum diyakini juga adanya keberagaman dan

interdeterminisme. Konsep dan keyakinan lebih pada analogi rumus Teori

Relavitas Einstein, bukan transformasi rumus Teori Relativitas Einstein. Hal ini

tampak bila disimak pernyataan De Porter bahwa “Rumus yang terkenal dalam

fisika quantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi

(E=mc2)”. Sebagai siswa, bertujuan meraih cahaya sebanyak mungkin cahaya:

interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya.

Menurut teori diatas, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip

pembelajaran quantum bukan penurunan, adaptasi, modifikasi atau transformasi

prinsip-prinsip fisika quantum, melainkan hanya sebuah analogi prinsip relativitas

Einstein, hanya analogi atau konsep saja. Jadi, akar konsep landasan pembelajaran

quantum bukan fisika quantum.

Konsep-konsep kunci quantum learning dalam strategi pembelajaran

adalah:

Page 17: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

42

1) Tori otak kanan/kiri

2) Teori otak triune(3 in 1)

3) Pilihan modalitas(visual, auditorial dan kinestetik)

4) Teori kecerdasan ganda

5) Pendidikan holistik(menyeluruh)

6) Belajar berdasarkan pengalaman

7) Belajar dengan simbol (metaphoric learning)

8) Simulasi atau permainan

b. Karakteristik Metode Pembelajaran Quantum

Pembelajaran quantum memiliki karakteristik umum yang dapat

menguatkan pembelajarannya. Menurut Sugianto (2008:69), beberapa

karakteristik umum yang tampak membentuk pembejaran quantum sebagai

berikut:

Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika

kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep quantum dipakai. Pandangan

tentang pembelajaran, belajar dan pembelajar diturunkan, ditransformasikan dan

dikembangkan dari berbagai teori psikologi kognitif, bukan teori isika quantum.

Pembelajaran quantum lebih bersifat humanistis, bukan positivis empiris,

“hewan-istis”, dan atau nativistis. Manusia selaku pembelajar menjadi pusat

perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dan sebagainya dari

pembelajar diyakini dapat berkembang secara maksimal atau optimal. Hadiah dan

hukuman dipandang tidak ada karena semua usaha dilakukan manusia patut

dihargai. Kesalahan dipandang sebagai gejala manusiawi. Semua menunjukan

bahwa keseluruhan yang ada pada manusia dilihat dalam persepektif humanistis.

Pembelajaran quantum lebih bersifat kontruktifis, bukan positivistis

empiris, behavioristis. Nuansa konstruktivisme dalam pembelajaran quantum

relatif kuat. Pembelajaran quantum menekankan pentingnya peranan lingkungan

dalam mewujudkan pembelajaran yang efekti dan optimal dan memudahkan

keberhasilan tujuan pembelajran. Pembelajaran quantum berupa memadukan,

Page 18: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

43

menyinergikan dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku

pembelajar degan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.

Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada interaksi yang

bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. Karena itu pembelajaran

quantum memberikan tekanan pada pentingnya interaksi, frekuensi dan akumulasi

interaksi yang bermutu dan bermakna. Komunikasi menjadi sangat penting dalam

pembelajaran quantum.

Pembelajaran quantum menekankan pada pemercepatan pembelajaran

dengan taraf keberhasilan tinggi. Pembelajaran diandaikan sebagai lompatan

quantum. Menurut pembelajaran quantum, proses pembelajaran harus berlangsung

cepat dengan keberhasilan tinggi. Untuk itu, segala hambatan dan halangan yang

dapat melambatkan proses pembelajaran harus diingkirkan, dihilangkan atau

dieliminasi. Berbagai kiat, cara dan teknik pembelajaran quantum dapat

dipergunakan, misalnya pencahayaan, iringan musik, suasana yang menyegarkan,

lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks dan sebagainya. Jadi

segala sesuatu yang menghalangi pemercepatan harus dihilangkan pada satu sisi

yang lain segala sesuatu yang mendukung pemercepatan pembelajaran harus

diciptakan dan dikelola sebaik-baiknya.

Pembelajaran quantum menekankan kealamiahan dan kewajaran proses

pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. Kealamiahan

dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai dan

menyenangkan, sedangkan keartiisaialan dan kepura-puraan menimbulkan

suasana tegang, kaku dan membosankan.

Pembelajaran quantum menekankan dan kebermaknaan dan kebermutuan

proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak bermakna dan tidak

bermutu membuahkan kegagalan, dalam arti tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Sehingga segala upaya yang memungkinkan terwujudnya kebermaknaan dan

kebermutuan pembelajaran harus dilakukan oleh pengajar. Dalam hubungan ini

perlu perlu dihadirkan pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi

pembelajar, terutama pengalaman pembelajar perlu diakomodasi secara memadai.

Page 19: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

44

Dapat dilakukan upaya membawa dunia pembelajaran ke dalam dunia pengajar

pada satu pihak dan pihakyang lain pembelajar.

Pembelajaran quantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi

pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan,

landasan kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung dan rancangan

belajar yang dinamis. Isi pembelajaran melipti penyajian yang prima,

pemfasilitasan yang lentur, ketrampilan belajar-untuk-belajar dan ketrampilan

hidup. Konteks danisi tidak terpisahkan, saling mendukung, bagaikan sebuah

orkestra yang memainkansimoni. Pemisahan keduanya hanya akan membuahkan

kegagalan pembelajaran. Kepaduan dan kesesuaian keduanya secara fungsional

akan membuahkan keberhasilan pembelajaran yang tinggi;ibaratnya permaianan

simoni yang sempurna yang dimainkan dalam sebuah orkestra.

Pembelajaran quantum memusatkan pada pembentukan ketrampilan

akademis, ketrampilan(dalam) hidup dan prestasi fisikal atau material. Ketiganya

harus diperhatikan, diperlakukan dan dikelola secara seimbang dan relatif sama

dalam proses pembelajaran;tidak bisa hanya salah satu diantaranya. Sehingga

kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar dapat terwujud kombinasi

harmonis antara ketrampilan akademis, ketrampilan hidup dan prestasi fisikal.

Pembelajaran quantum menempatkan nilai dan keyakinan tertentu proses

pembelajaran kurang bermakna. Untuk itu pembelajaran harus memiliki nilai dan

keyakinan tertentu yang positi dalam proses pmenelajaran.

Pembelajaran quantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan

dapat dikatakan sebagai kata kunci selain interaksi. Denganperlu diakui

keragaman gaya belajar siswa atau pembelajar, dikembangkannya aktivitas-

aktivitas pembelajar yang beragam dan digunakannya bermacam-macam kiat dan

metode pembelajaran.

Pembelajaran quantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran

dalam proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan pikiran membuat

pembelajar bisa berlangsung lebih nyaman dan hasil optimal.

Page 20: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

45

c. Prinsip Utama Pembelajaran Quantum Learning

Prinsip dapat diartikan sebagai suatu aturan aksi atau perbuatan yang

diterima atau dikenal dan sebuah huluman, aksioma atau doktrin fundamental.

Pembelajaran quantum juga dibangun di atas aturan aksi, hukum, aksioma dan

atau doktrin undamental mengenai dengan pembelajaran dan pembelajar. Dalam

Sugiyanto (2008:74), ada tiga macam prinsip utama yang membangaun

pembelajaran quantum. Tiga prinsip tersebut adalah:

Prinsip pertama, bawalah dunia mereka(pembelajar) ke dalam dunia

kita(pengajar) dan dunia kita(pengajar) ke dalam dunia mereka(pembelajar). Jadi

guru harus membawa siswa untuk terus berkonsentrasi terhadap pelajaran yang

disampaikan, agar proses belajar mengajar tetap kondusif. Kondusif bukan berarti

siswa harus tegang dalam mengikuti pelajaran, namun guru harus mampu

membawa siswa dalam kondisi yang rileks, menarik dan tetap terkontrol sehingga

konsentrasi tetap terjaga.

Prinsip ke dua, proses pembelajaran merupakan permainan orkes

simfoni. Selain memiliki lagu atau partitur, permainan simoni ini memiliki

struktur dasar chord. Struktur dasar ini dapat disebut prinsip-prinsip dasar

pembelajaran quantum. Prinsip-prinsip dasar ada 5 yaitu:

1) Ketahuilah bahwa segalanya berbicara

2) Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan

3) Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penanaman

4) Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran

5) Sadarilah sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan

Prinsip ke tiga bahwa pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya

suatu keuanggulan. Adapun prinsip keunggulan sebagai berikut:

1) Terapkan hidup dalam integritas

2) Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan

3) Berbicara dengan niat baik

4) Tegaskanlah komitmen

5) Jadilah pemilik

6) Tetaplah lentur dan pertahankan keseimbangan

Page 21: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

46

d. Kerangka Perencanaan Pembelajaran Quantum Learning

Untuk memudahkan mengingat dan untuk keperluan operasional

pembelajaran quantum, dikenal dengan konsep TANDUR yang merupakan

akronim dari : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.

Unsur-unsur ini membentuk basis struktur yang melandasi pendekatan quantum.

Kerangka TANDUR dapat membawa siswa menjadi tertarik dan

berminat pada mata pelajaranyang dipelajari, tingkat kelas, dengan beragam

budayanya, jika para guru betul-betul menggunakan prinsip-prinsip tau nilai-nilai

pembelajaran quantum. Kerangka ini juga juga memastikan bahwa mereka sendiri

dan akhirnya mencapai kesuksesan dalam belajar. Kerangka Perancangan

Pembelajaran dan konsep TANDUR quantum learning menurut Sugianto

(2008:79) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Konsep TANDUR Quantum Learning

No Konsep TANDUR

Mengapa Pertanyaan Tuntunan

Strategi

1 Tumbuhkan Karena Konsep Tumbuhkansebagai konsep operasional dari prinsip “Bawalah dunia mereka ke dunia kita”, Dengan usaha penyertaan siswa dalam pikiran dan emosi, mereka dapat menjalin dan kepemilikan besama atau kemampuan saling memahami

Hal apakah yang mereka pahami? Apa yang mereka setujui? Apakah manfaat atau makna materi pelajaran tersebut bagi mereka? Pada bagian apa mereka tertarik atau bermakna?

Sertakan Pertanyaan, pantomim, lakon pendek dan lucu, drama, puisi, video dan cerita

2 Alami Karena unsur ini memberi pengalaman kepada siswa dan manfaat meningkatkan hasrat alami otak untuk menjelajah

Cara apa yang terbaik agar siswa memahami informasi? Permintaan atau kegiatan apa yang memanaatkan

Gunakan jembatan keledai, permaianan dan simulasi. Perankan unsur-unsur pembelajaran baru dalam

Page 22: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

47

pengetahuan yang sudah mereka miliki? Permainan dan kegiatan apa yang memasilitasi “kebutuhan untuk mengetahui” mereka?

bentuk sandiwara. Berikan mereka tugas individu dan atau kelompok dan kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan yang mereka miliki.

3 Namai Penanaman memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, menguatkan dan mengidentifikasikan, penanaman dibangun di atas pengetahuan itu. Penanaman adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, ketrampilan berpikir dan strategi belajar.

Perbedaan apa yang perlu dibuat? Apa yang harus kita tambahkan pada pengertian mereka? Strategi, kiat jitu, alat berpikir apa yang berguna untuk mereka ketahui atau mereka gunakan?

Gunakan susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis dan poster di dinding dan komputer. Jika anda menggunakan jembatan keledai atau metaora, gunakan tahap ini.

4 Demonstrasikan Memberikan siswa peluang untuk menterjemahkan dan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran yang lain, yaitu dalam permasalhan riil, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menunjukan tingkat pemahaman atau penguasaan mereka terhadap materi yang

Dengan cara apa siswa dapat memperagakan tingkat kecakapan mereka dengan pengetahuan yang baru? Kriteria yang dapat membantu guru dan para siswa mengambangkan bersam

Mempraktekan program, membuat animasi, membuat video menyusun laporan, menyelesaikan kasus atau soal, menganalisis data dan seterusnya.

Page 23: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

48

telah dipelajari auntuk menuntut kualitas peragaan kemampuan mereka

5 Ulangi Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tah bahwa aku tahu ini”. Jadi pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan adanya (permaianan, presentasi dan seterusnya)

Cara apa yang terbaik bagi siswa untuk mengulang pelajaran in? dengan cara pa setiap siswa akan mendapat kesempatan untuk mengulang?

Membuat isisn aku tahu bahwa aku tahu mengulang apa yang telah dipelajari dengan pertanyaan langsun, mengulang materi, dengan menunjukan poste, gambar, animasi dan dengan pertanyaan-pertanyaan post test

6 Rayakan Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan! Perayaan memberikan rasa “rampung”. Untuk menghormati usaha, ketekunan dan kesuksesan belajar, dan akhirnya memberikan kepuasan dan kegembiraan

Untuk pelajaran ini, cara yang paling sesuai untuk merayakan? Bagaimana anda dapat mengakui setiap orang atas prestasi mereka

Pujian, memberi nilai, bernyanyi bersama, memberi reward berupa tepukan dan seterusnya

B. Penelitian Relevan

Karyono dalam Pengaruh Model Pembelajaran Quantun Learning

Terhadap Pencapaian Kompetensi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan

Memperhatikan Minat Belajar (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester I

SMA Negeri Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2009/2010). Hasil penelitian

Page 24: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

49

tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan pencapaian kompetensi belajar

pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan antara siswa yang belajar

dengan metode quantum learning dan metode ekspositoris, dan terdapat

perbedaan pencapaian kompetensi belajar mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan rendah.

Setia Putri Ambarwati dalam Penerapan Model Quantum Learning

dengan Metode Peta Pikiran(Mind Mapping) pada Mata Pelajaran Ekonomi

sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Akselerasi SMA N I

Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian tersebut menyatakan bahwa

dengan penerapan model quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilaksanakan

oleh Karyono. Penelitian yang dilakasanakan oleh Karyono adalah penelitian

eksperimen, sedangkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah

penelitian tindakan. Perbedaan dari kedua penelitian yang paling mencolok adalah

terdapat pada tujuan dari masing-masing penelitian tersebut. Penelitian

eksperimen bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian,

memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen dan menarik

generalisasi hubungan antara variabel (Nurul Zuriah, 2006:58), sedangkan

penelitian tindakan merupan suatu penelitian yang bertujuan memperbaiki atau

mengubah sesuatu agar memperoleh dampak dari situasi. (Kemmis dalam Nurul

Zuriah, 2006:70).

Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Setia

Pratiwi Ambarwati, yaitu sama-sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian ini untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa sedangkan

penelitian yang dilaksanakan Setia Pratiwi ambarwati untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

C. Kerangka Pemikiran

Keberhasilan siswa dalam memahami dan menguasai suatu mata

pelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya oleh metode mengajar

Page 25: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

50

yang digunakan guru dalam mengajar. Untuk mengajarkan pokok bahasan tertentu

diperlukan metode mengajar tetentu pula. Hal ini disebabkan metode yang

dianggap baik untuk suatu materi pelajaran belum tentu cocok untuk mengajarkan

materi pelajaran yang lain.

Dalam proses belajar mengajar, guru sering menggunakan metode

ceramah, demonstrasi dan metode konvensional lainnya yang tidak sesuai dengan

materi yang diajarkan sehingga menyebabkan proses belajar mengajar menjadi

monoton dan tidak efektif. Suasana kelas yang monoton dan tidak efektif itulah

yang memicu kondisi emosional siswa menjadi tidak stabil. Dengan emosi yang

tidak stabil, menyebabkan siswa menjadi tidak bergairah dalam belajar, motivasi

berprestasi siswa menjadi menurun dan prestasi atau nilai kompetensi menjadi

tidak maksimal.

Salah satu cara yang digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut

adalah dengan menggunakan metode quantum learning. Dengan metode quantum

learning diharapakan akan tercipta suasana nyaman, menarik dan menyenangkan

sehingga siswa kembali termotivasi untuk belajar dan berprestasi.

Dari pemikiran di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai

berikut:

Permasalahan yang dihadapi

1. Motivasi berprestasi siswa rendah

2. Siswa bersifat pasif, kurang kreatif dan inovatif dalam belajar

Penerapan metode quantum learning dalam belajar

Motivasi berprestasi siswa meningkat

2.1 Gambar Kerangka Pemikiran

Page 26: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

51

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka

hipotesisnya adalah: dengan penerapan metode pembelajaran Quantum Learning

dalam pembelajaran ekonomi/akuntansi, dapat meningkatkan motivasi berprestasi

siswa pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8

Surakarta tahun pelajaran 2009/2010.

Page 27: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

52

BAB III

METODE PENELITIAN

G. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Subyek Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 8 Surakarta yang beralamat di

Jalan Sumbing VI No 9 Mojosongo, Surakarta, dengan subyek penelitian adalah

siswa kelas XI IPS 3 semester 2 tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah 27 siswa.

Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah:

a. Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XI IPS 3) bahwa dalam

pembelajaran akuntansi yang dilakukan saat ini kurang menarik dan

menyenangkan sehingga banyak siswa kurang memahami materi dan hasil

yang diperoleh menjadi kurang maksimal;

b. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian sejenis,

sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang;

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata

pelajaran akuntansi yaitu Bapak Joko Trisianto, S. Pd yang membantu dalam

pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara

tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga kevalidan

hasil penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dari

proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih

jelasnya, dapat dipaparkan jadwal penelitian dalam tabel sebagai berikut:

26

Page 28: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

53

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahun 2009

Tahun 2010

No Keterangan Des Jan-

Mar Apr-Mei

Juni-Juli

1 Pengajuan judul dan mini proposal 2 Penyusunan proposal 3 Ijin penelitian 4 Perencanaan Tindakan 5 Implementansi Tindakan

Siklus I dan Siklus II

6 Penyusunan laporan penelitian

H. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK), dalam istilah

asing disebut Classroom Action Research (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian

yang dilakukan di kelas. Suharsimi Arikunto (2008: 3) mengungkapkan bahwa

PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan. Sedang menurut Kunandar dalam Iskandar (2009: 21), PTK adalah

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan

orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan

mutu proses pembelajaran di kelasnya.

Suharsimi Arikunto (2006: 2) menyatakan bahwad di dalam peneilitian

tindakan kelas memiliki tiga pengertian yaitu :

a. Penelitian —menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan —menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang senngaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa.

c. Kelas —dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Page 29: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

54

Menurut Hopkins dalam Zainal Aqib (2009:17), Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) memiliki 6 prinsip yaitu:

a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan apa pun metode PTK yang diterapkannya seyogyanya tidak mengganggu komitmennya sebagai pangajar.

b. Metode Pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.

c. Metode yang digunakan harus reliabel, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.

d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan dan bertolak dari tanggung jawab proesionalnya.

e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.

f. Dalam penyelenggaraan PTK sejauh mingkin harus digunakan class room excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertent, melainkan persepektif misi sekolah secara keseluruhan.

Sedangkan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut

Zainal Arif (2009:16) adalah:

a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalaminstruksional b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas(PTK) adalah sebuah penelitian yang dilaksanakan dengan sadar di dalam

kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas atau memperbaiki kualitas,

hasil, prestasi, motivasi dan lain sebagainya dengan siklus tertentu.

Pada umumnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki empat

tahapan yang lazim digunakan yaitu:

Page 30: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

55

1) Perencanaan (planning)

Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah mengidentiikasi masalah dan

penerapan alternatif pemecahan masalah. Secara lebih spesifik adalah

merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM, menentukan

pokok bahasan, mengembangkan skenario, menyiapkan sumber belajar,

mengembang format evaluasi, mengembangkan format observasi lapangan.

2) Pelaksanaan (Acting)

Tahap ke-2 dari PTK adalah pelaksanaan tindakan yang merukan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan

dikelas sesuai dengan scenario yang telah dibuat atau rencana yang telah

dibuat.

3) Pengamatan (observating)

Tahap ke-3 dari PTK adalah kegiatan pengamatan atau obseravasi dengan

menggunakan ormat observasi dan menilai hasil tindakanyang telah

dilaksanakan.

4) Refleksi (reflecting)

Pada tahap terakhir ini, dilakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

antara lain tentang perubahan yang terjadi pada siswa dan guru.

Untuk mempermudah siklus yang dimaksud dalam penelitian ini, akan

digambarkan siklus PTK ( Suharsimi Arikunto, 2008:4)

Page 31: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

56

I. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Observasi

Suharsimi Arikunto (2006:30) menyatakan bahwa observasi adalah suatu

teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta

pencatatan secara sistematik.

Dalam hal ini peneliti mengamati secara langsung proses pembelajaran di kelas

saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi dilakukan dengan

cara mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan dan kelebihan

dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari kegiatan observasi

berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses pembelajaran saat

observasi awal, siklus I dan siklus II dilakukan. Catatan lapangan ini juga

memuat refleksi yang dilakukan penneliti terhadap pembelajaran.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perlaksanaan

Perlaksanaan

Releksi

Releksi

Siklus selanjutnya

Gambar 3.1 Gambar Siklus PTK

Page 32: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

57

2. Angket Motivasi Berprestasi

Suharsimi Arikunto (2002:128) menyatakan bahwa angket adalah jumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui.

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket motivasi berprestasi

Aspek yang dinilai Indikator Soal(+) Soal (-) Standart keunggulan tugas

5. Berusaha agar tidak gagal 6. Keinginan untuk berhasil 7. Menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya 8. Senang memecahkan

masalah yang dihadapi

28, 27 22, 38 24, 39 1, 30

26, 34 29, 31 20, 12 21,25

Standart keunggulan prestasi diri sendiri

1. Senang membaca buku-buku untuk mendapatkan pengetahuan yang baru

2. Senang bereksperimen untuk mendapatkan tambahan pengetahuan

3. Belajar secara terjadwal 4. Tidak mudah putus asa 5. Berusaha mendapatkan hal-

hal yang baru 6. Tidak suka

menggantungkan orang lain 7. Mudah mengantisipasi

lingkungan

8,10 32,38 5 13 37,17 23 6

11,15 35, 36 14 16 18, 19 3 9

Standart keunggulan prestasi orang lain

1. Memanfaatkan kesempatan untuk keberhasilan

2. Kejelian menangkap peluang yang ada

2 4

7 40

Menurut Moh Nazir (1999:385) ada tujuh skala dalam ilmu sosial yaitu:

a) Skala jarak sosial (skala borgadus dan sosiogram) b) Skala penilaian (rating scales) c) Skala membuat rangking d) Skala konsisten internal (skala turstone) e) Skala Likert f) Skala komulati guttman g) Sematic deferential

Pada penelitian ini, pemberian skor penilaian angket berpedoman pada

skla Likert, dimana responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau

Page 33: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

58

ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan dalam 5 kategori jawaban yaitu,

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak sejutu (TS), Sangat

Setuju (STS). Menurut Moh. Natsir (1999:398) ada beberapa alasan

digunakannya skala Likert yaitu:

a) Dalam penyusunan skala, item-item tidak jelas menunjukan hubungan dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukan dalam skala.

b) Skala Likert lebih mudah membuatnya. c) Skala Likert mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi, karena mempunyai

lima responsi alternatif. d) Karena jangka responsi yang lebih besar membuat skala Likert dapat

memberikan keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang pendapat/ sikap responden tentang isu yang dipertanyakan.

Dalam penelitian ini, peneliti memodiikasi opsi jawaban tersebut dengan

maksud agar jawaban yang ditawarkan kepada responden sesuai dengna

pertanyaan dan informasi yang dibutuhkan peneliti. Modifikasi jawaban

tersebut adalah:

a) Sangat setuju atau Hampir selalu

b) Setuju atau Sering sekali

c) Ragu-ragu atau Kadang-kadang

d) Tidak setuju atau Jarang

e) Sangat tidak setuju atau Tidak pernah

Pemberian skor pada angket ada dua kriteria penilaian, yaitu pernyataan

positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif kriteria bobot penilaiannya

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skor angket pernyataan positif

Alternatif Jawaban Bobot Penilaian Hampir selalu 5 Sering sekali 4 Kadang-kadang 3 Kadang-kadang 2 Tidak pernah 1

Page 34: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

59

Untuk pernyataan negatif, kriteria bobot penilaiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skor angket pernyataan negatif

Alternatif Jawaban Bobot Penilaian Hampir selalu 1 Sering sekali 2 Kadang-kadang 3 Kadang-kadang 4 Tidak pernah 5

3. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengdokumentasikan pelaksaan penelitian, yang

berupa gambar-gambar atau foto, field note, silabus dan jenis dokumentasi

lainnya untuk mendukung terpenuhinya sumber data.

4. Wawancara

Menurut Nurul Zuriah (2006:179), wawancara ialah alat pengumpul informasi

dengan cara mengumpulkan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab

secar lisan pula. Dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab dengan

narasumber yaitu guru mata pelajaran akuntansi dan beberapa siswa kelas XI

IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta. Wawancara tersebut diperlukan guna

terpenuhinya semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

5. Test

Suharsimi Arikunto (2006:32) menyatakan bahwa test adalah sederetan

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

ketrampilam, pengetahuan, intelegendi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, test berfungsi untuk

membandingkan nilai ulangan mata pelajaran akuntansi siwa kelas XI IPS 3

SMA Negeri 8 Surakarta sebelum adanya penerapan metode quantum learning

dengan sesudah diterapkannya metode quantum learning (dilaksanakan setelah

siklus I dan II selesai).

Page 35: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

60

J. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal hingga akhir. Adapun prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahapan kegiatan, yaitu:

1. Tahap pengenalan masalah

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini antara lain:

a. Mengidentifikasi permasalahan yang ada selama proses pembelajaran

b. Menganalisis permasalahan yang timbul dengan mengacu pada teori

yang relevan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat evaluasi dan lembar pengamatan

2. Tahap persiapan tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Penyusunan jadwal penelitian tindakan kelas

b. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Penyusunan angket sebagai alat ukur motivasi berprestasi

3. Tahap penyusunan rencana tindakan

Tindakan disusun dalam 2 siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari 4

tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/

observasi tindakan dan refleksi terhadap tindakan.

4. Tahap implementasi tindakan

Dalam tahap ini peneliti melakukan hipotesis tindakan, yaitu untuk

meningkatkan motivasi berprestasi siswa terhadap mata pelajaran akuntansi

dengan penerapan pembelajaran quantum learning. Tahap ini dilakukan untuk

menguji kebenaran melalui tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran

yang sedang berlangsung, khususnya aktivitas belajar siswa yang sedang

melakukan KBM di bawah bimbingan guru.

6. Tahap penyusunan laporan

Page 36: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

61

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian berlangsung.

K. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan

motivasi berprestasi siswa terhadap mata pelajaan ekonomi/akuntansi kelas XI

IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta dengan penerapan metode quantum learning.

Setiap tindakan upaya peningkatan hasil belajar dirancang ke dalam satu siklus

yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan tindakan; (2) Pelaksanaan

tindakan; (3) Observasi tindakan; dan (4) Refleksi tindakan untuk perencanaan

siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan akan dilaksanakan dalam

dua siklus.

1. Perencanaan tindakan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas meliputi:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

metode quantum learning.

b. Menyusun lembar observasi untuk siswa dengan tujuan agar dapat

mengamati metode quantum learning yang telah diterapkan.

c. Menyusun format catatan hasil refleksi untuk mendokumentasikan

penemuan hasil refleksi.

d. Mempersiapkan lembar kerja siswa.

e. Menyusun angket motivasi berprestai siswa

f. Menetapkan indikator ketercapaian.

2. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan ini dilaksanakan ke dalam dua siklus.

a. Rancangan Siklus I

1) Pendahuluan

a) Apersepsi

b) Motivasi

c) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai

Page 37: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

62

d) Membentuk kelompok secara heterogen yang terdiri dari 5

kelompok, masing-masing kelompok akan diberi nama Jurnal,

Buku Besar, Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca lajur. Kelompok

dibentuk oleh guru secara acak.

2) Kegiatan inti

a) Memberikan penjelasan tentang metode quantum learning.

b) Mempresentasikan materi yaitu tentang Kertas Kerja (Work Sheet).

c) Membagikan soal yang akan didiskusikan secara kelompok, soal

tersebut sesuai dengan nama kelompoknya.

d) Masing-masing kelompok harus mendiskusikan tentang soal yang

diberikan serta mempersiapkan hasil diskusinya sekreatif mungkin

sehingga kemasannya dalam presentasi terlihat menarik.

e) Meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya dan anggota kelompok ada 5 atau 6 siswa, maka dibagi

sebagai berikut:

Anggota 1 : Sebagai moderator

Anggota 2 : Sebagai notulen/ mencatat hasil presentasi

Anggota 3 : Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Anggota 4&5 atau 6 membuat soal singkat sebagai contoh soal dan

membahas di depan kelas oleh masing-masing pembuat soal.

Dengan rancangan ini, siswa akan aktif dan kelompok untuk

menunjukkan kemapuan dalam proses belajar mengajar, dan siswa

dapat termotivasi untuk mendapatkan nilai maksimal sehingga

prestasipun juga akan meningkat.

f) Siswa mengulangi dengan contoh-contoh soal, guru mengulang,

menegaskan dan memperjelas kembali materi hasil presentasi

tersebut. Hal ini akan menghindari salah konsep yang timbul atau

utnuk menghilangkan keraguan atas materi yang dipresentasikan.

Page 38: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

63

3) Penutup

a) Guru memberikan rangkuman atas apa yang telah didiskusikan

dalam pertemuan tersebut serta emberikan reward kepada

kelompok terbaik.

b) Guru memberikan angket motivasi berprestasi untuk diisi oleh

siswa.

b. Rancangan Siklus II

1) Pendahuluan

a) Apersepsi

b) Motivasi

c) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai

d) Membentuk kelompok secara heterogen yang terdiri dari 5

kelompok, masing-masing kelompok akan diberi nama

Penyesuaian, Neraca Lajur, Laba Rugi, Neraca, Ekuitas

Kelompok dibentuk oleh guru berdasarkan rata-rata hasil belajar

sebelum diterapkan metode quantum learning.

2) Kegiatan inti

a) Mempresentasikan informasi tentang materi yaitu tentang laporan

keuangan (laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan

neraca).

b) Membagikan soal yang akan didiskusikan secara kelompok, soal

tersebut sesuai dengan nama kelompoknya.

c) Masing-masing kelompok harus mendiskusikan tentang soal yang

diberikan serta mempersiapkan hasil diskusinya sekreatif mungkin

sehingga kemasannya dalam presentasi terlihat menarik.

d) Meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya dan . Anggota kelompok ada 5-6 siswa, maka dibagi

sebagai berikut:

Anggota 1 : Sebagai moderator

Anggota 2 : Sebagai notulen/ mencatat hasil presentasi

Page 39: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

64

Anggota 3 : Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Anggota 4&5 atau 6 membuat soal singkat sebagai contoh soal dan

membahas di depan kelas oleh masing-masing pembuat soal

Dengan rancangan ini, siswa akan akti dan kelompok untuk

menunjukkan kemapuan dalam proses belajar mengajar, dan siswa

dapat termotivasi untuk mendapatkan nilai maksimal sehingga

prestasipun juga akan meningkat.

e) Siswa mengulangi dengan contoh-contoh soal, guru mengulang,

menegaskan dan memperjelas kembali materi hasil presentasi

tersebut. Hal ini akan menghindari salah konsep yang timbul atau

utnuk menghilangkan keraguan atas materi yang dipresentasikan.

3) Penutup

a) Guru memberikan rangkuman atas apa yang telah didiskusikan

dalam pertemuan tersebut serta emberikan reward kepada

kelompok terbaik.

b) Guru memberikan angket motivasi berprestasi untuk diisi oleh

siswa.

Page 40: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

65

3.2

Page 41: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

66

Gambar Proses Penelitian

SIKLUS I

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan

Refleksi

SIKLUS II

Refleksi Pengamatan Pelaksanaan Perencanaan

a. Motivasi

berprestasi

siswa rendah

b. Siswa bersifat

pasif, kurang

kreatif dan

inovatif dalam

a. Membuat (RPP) dengan metode quantm learning.

b. Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa

c. Menyusun format catatan hasil refleksi untuk mendokumentasikan penemuan hasil refleksi.

d. Mempersiapkan lembar kerja siswa. e. Menyusun angket motivasi berprestai

siswa f. Menetapkan indikator ketercapaian.

a. Membentuk kelompok b. Menyampaikann materi c. Memberikan materi yang

dibahas setiap kelompok d. Memperdengarkan musik e. Presentasi hasil diskusi

kelompok f. Pembahasan&penjelasan

bersama guru g. menyimpulkan

a. Merekam kegiatan guru dan siswa selama KBM

b. Pengisian lembar obsevasi

c. Pengisian angket motivasi berprestasi

d. Analisis lembar observasi dan angket

Kendala-kendala di siklus I akan diperbaiki di siklus berikutnya

a. Membuat (RPP) dengan metode quantum learningàtarget motivasi berprestasi mencapai

b. Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa

c. Menyusun format catatan hasil refleksi untuk mendokumentasikan penemuan hasil refleksi.

d. Mempersiapkan lembar kerja siswa. e. Menyusun angket motivasi berprestai

siswa f. Menetapkan indikator ketercapaian.

a. Membentuk kelompok b. Menyampaikan materi c. Memberikan materi yang

dibahas setiap kelompok d. Memperdengarkan musik e. Presentasi hasil diskusi

kelompok f. Pembahasan&penjelasan

bersama guru g. menyimpulkan

a. Merekam kegiatan guru dan siswa selama KBM

b. Pengisian lembar obsevasi

c. Pengisian angket motivasi berprestasi

d. Analisis lembar observasi dan angket

Indikator tercapai

dari analisis siklus

II diharapkan

pemahaman dan

motivasi berprestasi

siswa mencapai

indikator(indikator 70 %)

Page 42: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

67

Page 43: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 8 Surakarta

Berdirinya SMA Negeri 8 Surakarta tidak lepas dari alih fungsi SGPLB

(Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) Negeri Surakarta. Pengajar SGPLB Negeri

Surakarta berjumlah 69 orang sebagian besar disebar ke UPT-UPT (SMU / SMA,

SMK, SMP, SLB, dan hanya 2 orang yang menjadi dosen di UNS dan UMS).

Kemudian disusul 3 orang ke IKIP Surabaya, yang di SMA Negeri 8 Surakarta

tinggal 5 orang, yaitu Drs. Sumarno, Dra Mugiarti Chaei, Drs. Sugiatno, dan Drs.

Mulyono.

Tahun 1995/ 1996 dimulai tahun ajaran baru SMA Negeri 8 Surakarta,

disamping SGPLB Negeri Surakarta menuntaskan mahasiswa sebanyak 7 orang.

a. Pendaftaran dimulai bulan Juni 1995, dengan tenaga pendaftaran dari SMA

Negeri 8 Surakarta.

b. Membuka pendaftaran untuk 6 kelas dengan jumlah siswa 240 orang.

c. Tenaga pengajar tetap 5 orang tidak tetap 5 orang.

d. Tenaga administrasi/ TU 11 orang semuanya tenaga dari EX-SGPLB.

e. Kepala sekolah diampu oleh Ign. Sutaryo, B.A. (Kepala SMA Negeri 6

Surakarta).

Pada awal berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, pembiayaan

ditunjang dengan Dana Sumbangan dan SPP, karena SMA Negeri 8 Surakarta

belum mendapatkan SK Pendirian (dalam proses pendirian) dan belum

mendapatkan alokasi dana DIK dari pemerintahan.

SMA Negeri 8 Surakarta menempati bekas gedung SGPLB dengan

segala mebel, dan peralatannya mempunyai luas tanah 4,2 ha yang terdiri dari 2

sertifikat. Namun yang dikelola belum secara keseluruhan, hal ini mengingat

situasi dan kondisi dana. Secara pasti akhirnya berkat adanya perjuangan yang

gigih dari pendahulu ataupun penerus, SMA Negeri 8 Surakarta diresmikan dan

mendapatkan SK Pendirian NO .0106/0/96 pada tanggal 23 April 1996.

40

Page 44: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

69

Berikut ini kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Negeri 8

Surakarta, yaitu:

a. Ign. Sutaryo : Periode th 1995 – 1996

b. Drs. Ermus Rwa Sumarso : Periode th 1997 – 1998

c. Drs. H Winarno : Periode th 1998 – 2000

d. Drs. Sartono Praptoharjono : Periode th 2002 – 2004

e. Drs. JS. Soekarjo, M.A : Periode th 2004 – 2007

f. Drs. Sudadi Mulyono,M.Si : Periode th 2007 – sekarang

2. Keadaan Lingkungan Belajar

SMA Negeri 8 Surakarta yang berlokasi di Jalan Sumbing VI No. 49

Mojosongo, Jebres, Surakarta ini mempunyai beberapa faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor Internal

Keadaan lingkungan belajar siswa SMA Negeri 8 Surakarta pada

umumnya cukup baik. Hal ini terlihat dari beberapa hal, antara lain:

1) Kebersihan

Kebersihan lingkungan sekolah di SMA Negeri 8 Surakarta sudah baik.

Hal ini dapat dilihat dari kondisi kelas, halaman sekolah, ruang guru,

kantin, dan tempat parkir. Siswa bertanggung jawab pada kebersihan

kelasnya masing-masing dengan adanya regu piket untuk tiap kelasnya.

Sedangkan penjaga sekolah bertanggung jawab pada kebersihan tempat-

tempat umum, misalnya: kamar mandi, halaman sekolah, ruang guru, aula,

lapangan olahraga dan lain-lain.

2) Kerapian

Kerapian di SMA Negeri 8 Surakarta dapat dilihat dari tempat parkir yang

tertata rapi. Tempat parkir antar guru dan siswa terpisah. Kerapian di SMA

juga dapat dilihat dari seragam yang dikenakan oleh siswa dan guru.

3) Ketenangan

SMA Negeri 8 Surakarta cukup tenang karena letaknya cukup jauh dari

jalan raya.

Page 45: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

70

4) Keamanan

Kondisi keamanan di SMA Negeri 8 Surakarta cukup baik karena adanya

penjagaan yang lebih baik oleh penjaga sekolah dan penjaga parkir.

5) Ketertiban

Ketertiban di SMA Negeri 8 Surakarta perlu ditingkatkan karena sebagian

siswa belum mematuhi peraturan tata tertib yang ada. Misalnya ada

beberapa siswa yang memakai sepatu tidak sesuai dengan yang ditentukan

yaitu sepatu hitam.

b. Faktor Eksternal

Beberapa faktor eksternal yang kurang mendukung untuk terciptanya

suasana belajar yang nyaman antara lain: lokasi yang sulit dijangkau oleh

transportasi umum dan jauh dari jalan raya. Tetapi secara umum, gedung

SMA Negeri 8 Surakarta dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai

tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari

tanahnya yang luas dan tersedianya ruang-ruang kegiatan yang mendukung

kegiatan belajar mengajar.

3. Motto, Visi, dan Misi

a. Motto Sekolah

Motto SMA Negeri 8 Surakarta adalah: Yang saya dengar, saya lupa; yang

saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat; yang saya dengar, lihat, dan

pertanyakan, atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari

yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan

keterampilan.

b. Visi Sekolah

Visi SMA Negei 8 Surakarta adalah “Meningkatkan Dalam Prestasi

Akademik dan Unggul Dalam Prestasi Nonakademis Berdasakan Imtak”.

c. Misi Sekolah

Misi SMA Negeri 8 Surakarta adalah:

1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat

bekembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Page 46: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

71

2) Mengenalkan dan menggunakan serta mengembangkan hasil teknologi

modern.

3) Mengoptimalisasi bakat dan ketrampilan siswa sehingga memiliki

kemandirian dan kecakapan hidup di tengah masyarakat.

4) Menumbuhkan semangat ketertiban dan kedisiplinan bagi warga sekolah

sebagai konsep dasar menuju sukses.

5) Mendorong semangat kerja bagi guru dan karyawan sehingga memiliki

tanggung jawab dan berdedikasi tinggi.

6) Meningkatkan pengalaman ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa

sehingga menjadi sumber kearifan berperilaku.

7) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi diri dalam

bidang olah raga dan seni sehingga dapat berkembang secara optimal.

8) Membudayakan etika pergaulan yang saling sapa, salam, senyum sehingga

terjalin persaudaraan dan kesetiakawanan sejati, saling asah, asih, dan

asuh.

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi pada Kelas XI IPS 1

SMA Negeri 8 Surakarta

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

tanggal 28 April 2010 di SMA Negeri 8 Surakarta. Hasil dari identifikasi

masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Respon siswa terhadap pelajaran akuntansi kurang.

Mata pelajaran akuntansi di SMA 8 Surakarta lebih sering berlangsung

setelah jam istirahat. Di kelas XI IPS 3, jam akuntansi berlangsung setelah

istirahat ke-2. Penempatan jadwal akuntansi setelah jam istirahat ke-2 itu

menyebabkan siswa malas mengikuti KBM. Hal itu dapat dilihat saat bel

masuk telah berbunyi, masih banyak siswa yang masih berada di luar kelas

bahkan ada siswa yang sengaja duduk-duduk di kantin sekolah. Akibatnya,

Page 47: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

72

guru akuntansi harus memaksa para siswa yang masih berada di luar kelas

untuk masuk kelas dan mengikuti pelajaran akuntansi. Di dalam mengikuti

pelajaran, masih banyak siswa yang tidak konsentrasi. Mereka asyik

ngobrol dengan teman sebangku mereka, bahkan ada yang asyik bermain

handphone saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

b. Siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar.

Di dalam aktivitas belajar mengajar, siswa XI IPS 3 SMA Negeri 8

Surakarta sangat aktif, tetapi keaktifan mereka bukan keaktifan yang

positif melainkan keaktifan yang negatif. Hal ini dapat dilihat saat proses

belajar mengajar berlangsung, jika siswa merasa kesulitan, siswa masih

enggan bertanya kepada guru. Disaat guru bertanya apakah masih ada yag

belum jelas, siswa juga hanya diam tanpa menjawab pertanyaan dari guru.

c. Rendahnya motivasi berprestasi siswa.

Motivasi berprestasi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta

masih sangat rendah. Hal ini dapat ditinjau saat siswa mengikuti proses

belajar mengajar. Masih banyak siswa yang masa bodoh dengan tugas

yang diberikan guru, siswa tidak mempunyai buku pegangan lain selain

LKS, siswa mudah putus asa dengan kasus yang sulit dan siswa hanya

mengandalkan teman yang lebih pandai untuk mengerjakan tugas yang

diberikan guru. Selain itu, siswa juga masih banyak yang tidak

memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada guru saat siswa merasa

kesulitan.

d. Siswa merasa bosan dengan metode yang diterapkan guru

Hasil wawancara dari beberapa siswa kelas XI IPS 3 menyatakan

bahwa mereka merasa bosan dengan metode yang diterapkan guru dalam

pembelajaran. Guru hanya monoton menerapkan metode ceramah dan

driil. Menurut mereka proses pembelajaran terasa monoton dan kurang

menyenangkan, akibatnya mereka menjadi mengantuk dan kurang

bergairah untuk mengikuti proses pembelajaran. Siswa menginginkan

situasi kelas yang berbeda yang mampu menggairahkan mereka untuk

kembali belajar dan berprestasi.

Page 48: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

73

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Metode yang diterapkan guru masih konvensional

Ceramah dan driil merupakan metode yang sering diterapkan oleh guru

untuk mengajar akuntansi. Dengan metode ceramah tersebut, lambat laun

membuat siswa menjadi bosan dan tidak nyaman, sehingga siswa tidak

mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Saat guru memberikan PR, masih

banyak siswa yang mengerjakan di sekolah dan mengandalkan teman-

teman mereka untuk menyontek.

b. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang bervariasi

Dalam proses belajar mengajar, guru menggunakan media white board

dan spidol untuk menyampaikan materi. Selain itu, guru juga

menggunakan lembar kerja siswa (LKS) yang berisi materi singkat dan

kasus-kasus akuntansi. LKS tersebut berbentuk buku.

c. Tidak adanya reward yang diberikan guru kepada siswa

Dalam proses belajar mengajar, guru jarang sekali memberikan

penghargaan kepada siswa. Baik siswa yang mendapatkan nilai rendah,

sedang maupun tinggi mendapatkan perlakuan yang sama kecuali dalam

hal beimbingan.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksananakan pada semester

genap (semester II) dengan materi kertas kerja dan laporan keuangan (laporan

leba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan neraca). Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan sumber data awal yang didapat dari sekolah yaitu nilai awal

siswa yang berfungsi sebagai pembanding prestasi siswa sebelum penerapan

metode quantum learning dan sesudah penerapan metode quantum learning.

Prestasi siswa sebelum penerapan metode quantum learning

menunjukan bahwa 37,04% (10 dari 27 siswa) belum mencapai KKM sebesar 65.

Dari hasil observasi awal yang telah dipaparkan diatas dan nilai tes siswa sebelum

penerapan metode quantum learning, dapat disimpukan bahwa motivasi

berprestasi siswa belum maksimal atau masih perlu ditingkatkan.

Page 49: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

74

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-

masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, (4) analisis dan releksi tindakan.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama

Perencanaan tindakan adalah suatu rencana yang dilaksanakan oleh

peneliti sebelum peneliti melaksanakan suatu tindakan penelitian. Perncanaan

tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat 28 April 2010 di SMA Negeri 8

Surakarta. Peneliti bersama guru mata pelajaran mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Peneliti mulai

melaksanakan penelitian untuk siklus pertama pada hari Rabu 5 Mei 2010

dengan materi Kertas Kerja (Work Sheet). Tahap perencanaan ini meliputi

penyusunan skenario pembelajaran, pembutan RPP dan penyusunan

instrumen penelitian.

1). Penyusunan skenario pembelajaran

Penyusunan skenario pembelajaran dilakukan sesuai dengan

penerapan metode quantum learning. Pada pertemuan ke-1, terdiri dari 3

kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Kegiatan awal dimulai dengan salam pembuka, mengabsen siswa

dan dilanjutkan dengan memberikan apersepsi dan motivasi kepada

siswa. Pada kegiatan apersepsi, guru mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti kegiatan pembelajaran, guru membawa siswa untuk mengukap

kembali hal-hal yang pernah dipelajari. Kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan tentang metode quantum learning dan indikator serta tujuan

yang akan dicapai dalam pembelajaran dengan penerapan metode

quantum learning. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian kelompok

dan setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Kelompok tersebut berjumlah

5 kelompok yang diberi nama jurnal, buku besar, nerasa saldo,

penyesuaian dan Kertas Kerja (Work Sheet). Selama kegiatan awal, akan

Page 50: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

75

diringi dengan musik klasik. Dengan diputarnya musik klasik diharapkan

siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar.

Kegiatan inti, dilaksanakan penyampaian materi tentang Kertas

Kerja (Work Sheet) secara singkat. Setelah guru selesai menyampaiakan

materi, guru memberikan soal kepada masing-masing kelompok sesuai

dengan nama kelompoknya yang akan diselesaikan secara kelompok.

Guru mengamati aktivitas belajar siswa, apabila ada siswa yang

kesulitan, guru dapat membantu memecahkan kesulitan tersebut. Selama

penyampaian materi tidak diiringi musik, tetapi pada saat diskusi diiringi

musik.

Kegiatan akhir yaitu pemberikan penguatan tentang materi dan

penjelasan bahwa pada pertemuan berikutnya siswa harus

mempersiapkan diri untuk melaksanakan presentasi kelas.

Pertemuan ke-2 pada siklus I juga terdiri dari tiga kegiatan yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sebelum kegiatan

pembelajaran, guru telah memutar iringan musik klasik.

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan memberikan salam

dan memberikan motivasi kepada siswa untuk melanjutkan pembelajaran

dengan metode quantum learning. Guru memberikan interupsi kepada

siswa agar siswa berkumpul di dalam kelompoknya.

Kegiatan inti dilaksanakan dengan mendemonstrasikan hasil kerja

kelompok, dimana guru tidak akan mempersilahkan kelompok mana

yang akan presentasi terlebih dahulu. Kelompok yang akan

mendemonstrasikan hasil kerjanya adalah atas inisiatif kelompok itu

sendiri. Sebagai bentuk pengulangan, setiap kelompok juga harus

membuat satu soal besarta jawabannya kemudian mendemonstrasikan di

depan kelas.

Kegiatan akhir dilaksanakan dengan memberikan kesimpulan

secara singkat tentang hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Setelah itu guru membagikan angket motivasi kepada siswa untuk diisi

Page 51: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

76

dan selanjutnya setelah siswa selesai mengisi angket, guru memberikan

reward kepada kelompok terbaik.

2). Pembuatan RPP menggunakan metode pembelajaran quantum learning

pada materi Kertas Kerja (Work Sheet)

3). Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen berupa lembar observasi siswa yang bertujuan untuk

mengetahui keaktifan, keinovatifan dan kekreativan siswa selama

melaksanakan pembelajaran. Angket motivasi berprestasi yang berfungsi

untuk mengetahui apakah motivasi berprestasi siswa meningkat setelah

diterapkan metode quantum learning pada siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama (Rabu, 5 Mei & Jumat 7 Mei 2010)

Siklus pertama dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yaitu

Rabu 5 Mei 2010 pada jam ke 7-8 (pukul 12.00 s/d 13.30) di ruang kelas

XI IPS 3 SMA N 8 Surakarta dan Jumat 7 Mei 2010 jam ke 2-3 (07.45 s/d

09.15) di ruang kelas XI IPS 3 SMA N 8 Surakarta dengan media white

board dan spidol. Pertemuan dilaksanakan selama 4 x 45 menit sesuai

dengan skenario pembelajaran dan RPP

1). Rabu, 5 Mei 2010

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 5 Mei 2010,

sebelum siswa masuk kelas, telah diputarkan instrumen klasik dari

Kenny G yang berjudul My Heart Will Go On dan selama kegiatan

awal berlangasung, diputarkan instrumen dari Kitaro yang berjudul

Caravansary dan Shicu No Michi, instrumen itu masing-masing

berdurasi 5:47 dan 4:27.

Pertemuan pertama dimulai dengan salam pembuka dilanjutkan

dengan mengabsen siswa. Pertemuan ini ada 5 siswa yang tidak

masuk yaitu Adi Sutrisno, Bagus Sulistyo Putro, Edho Rakyan

Wicaksono, Findo Hakim Guna N dan Habraham Okky Fauzy.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi, guru

mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran,

Page 52: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

77

guru membawa siswa untuk mengungkap kembali hal-hal yang pernah

dipelajari.

Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan secara singkat tentang

quantum learning yang menggunakan konsep TANDUR

(Tumbuhkankan, alami, namai, demonstrasi, ulangi dan rayakan) .

Guru juga menjelaskan tujuan serta indikator yang akan dicapai

selama pembelajaran berlangsung. Guru juga membagi siswa menjadi

5 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 s/d 6

siswa. Setelah guru selesai melaksanakan pembagian kelompok, guru

menjelaskan maksud dari pembagian kelompok tersebut, yaitu untuk

mempermudah siswa dalam memahami materi dengan adanya

penerapan metode quantum learning.

Setelah pembagian kelompok selesai, guru mulai

mempresentasikan materi pembelajaran pada siklus pertama yaitu

Kertas Kerja (Work Sheet). Kemudian guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.

Selama kegiatan penyampaian materi berlangsung ruang kelas tidak

diiringi instrumen agar siswa dapat mendengarkan guru yang sedang

menyampaikan materi.

Selanjutnya guru membagikan soal diskusi kepada siswa dan

siswa harus menyelesaikan soal diskusi itu dalam kelompoknya. Soal

diskusi itu berisi tentang kasus yang harus diselesaikan tiap kelompok

dan sebuah perintah untuk membuat satu soal untuk didemonstrasikan

sebagai bentuk pengulangan bahwa mereka sudah benar-benar

mengerti tentang kasus yang mereka kerjakan. Pada saat diskusi

berlangsung, guru mengamati jalannya diskusi dan guru membantu

siswa apabila ada kesulitan. Selama kegiatan diskusi, siswa diiringi

instrumen klasik dari Utada Hikaru dengan judul Give Me A Reason

dengan durasi 6:27 dan First Love dengan durasi 4:17, Backsound

Classical Piano dengan durasi 2:28, Various Artist yang berjudul

Page 53: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

78

Flower dengan durasi 4:10, Love Poem dengan durasi 3:21, Teadrop

Waltz dengan durasi 2:05, One Love dengan durasi 4:11.

Setelah diskusi selesai, guru meminta siswa mengumpulkan

hasil diskusinya dan kemudian menyimpan hasil diskusi tersebut

untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. Setelah

pembelajaran selesai, guru menutup dengan salam penutup.

2). Jumat, 7 Mei 2010

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat 7 Mei 2010,

jam ke 2-3 (07:45 s/d 09.15) di ruang kelas XI IPS 3 SMA N 8

Surakarta dengan media white board dan spidol. Selama kegiatan

pembelajaran berlangsung diputar musik secara lirih dari Josh Groban

dalam album Awake yang berjudul Mai dengan durasi 4:35, Un Dia

Liegera dengan durasi 4:17, Un Giorno Per Noi dengan durasi 3:38,

Solo Por Ti dengan durasi 3:59, So She Dence dengan durasi 4:54 dan

L’ultima Motte dengan durasi 4:22.

Pertemuan kedua diawali dengan salam pembuka dan

dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Pada pertemuan kedua ini siswa

yang tidak masuk hanya satu orang yaitu Adi Tresno, BAgus Silistyo

P, Diah Miftakul Janah dan Findo Hakim Guna N. Kemudian guru

memberikan apersepsi dan motivasi. Kemudian guru memberikan

interupsi kepada siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya masing-

masing.

Selanjutnya guru menjelaskan prosedur berikutnya dalam

pembelajaran dengan metode quantum learning. Kemudian guru

memberikan kesempatan bagi kelompok yang akan

mendemonstrasikan hasil dari kerja kelompoknya tanpa menunjuk

satu per satu. Pada pertemuan ini, seluruh kelompok dapat

mempresentasikan hasil kerjanya.

Setelah demonstrasi selesai, guru menyimpulkan hasil dari

demonstrasi tersebut secara singkat kemudian guru membagiakan

Page 54: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

79

angket motivasi berprestasi kepada siswa untuk diisi. Setelah

pengisian angket selesai, guru mengumumkan kelompok terbaik yang

akan mendapatkan reward sebagai tanda perayaan terhadap kelompok

terbaik. Kelompok yang mendapatkan reward (map transparan) adalah

kelompok kertas kerja. Guru memberikan reward kepada kelompok

ini karena kelompok ini adalah kelompok yan gpaling aktif baik pada

saat demonstrasi dan diskusi. Kemudian guru memberitahukan kepada

siswa bahwa pertemuan berikutnya setiap kelompok harus membawa

buku reerensi akuntansi minimal dua buku, kemudian guru menutup

dengan salam.

c. Observasi Tindakan Siklus Pertama

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Peneliti bertindak sebagai guru dalam menjelaskan tentang metode

quantum learning dan pengamat saat kegiatan awal, sedangkan guru mata

pelajaran bertindak sebagai kolaborator yang bertugas melaksanakan

kegiatan awal, menjelaskan materi pembelajaran dan menjadi pengamat

pada saat diskusi dan demonstrasi berlangsung.

Pertemuan Ke-1 dilaksanakan pada hari Rabu 5 Mei 2010, pada

saat kegiatan awal diiringi musik klasik. Pada pertemuan ke-1 diisi dengan

kegiatan pengenalan tentang metode quantum learning, penyampaian

materi pembelajaran yaitu Kertas Kerja (Work Sheet) dan pembagian

kelompok. Selama penyampaian materi tidak diiringi instrumen musik

tetapi pada saat diskusi berlangsung diiringi instrumen musik. Selama

diskusi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan

soal diskusi kelompoknya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat 7 Mei 2010,

selama pembelajaran berlangsung diiringi musik klasik. Pertemuan ke-2

diisi dengan demonstrasi hasil kerja dari tiap kelompok, pengisian angket

motivasi berprestasi oleh siswa dan pemberian reward kepada kelompok

terbaik.

Page 55: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

80

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran dan

pengisian angket motivasi berprestasi siswa, maka diperoleh gambaran

peningkatan motivasi berprestasi siswa sebagai berikut, siswa yang

mempunyai standart keunggulan tugas tinggi sebesar 30,43 %, sedang

sebesar 52,17 % dan 17,39% mempunyai standart keunggulan tugas

rendah. Hal ini disebabkan karena banyak siswa yang merasa takut gagal

dalam belajar, mengerjakan tugas dengan mencontoh teman lain, apabila

memecahkan soal yang sulit siswa merasa putus asa dan siswa merasa

kuatir akan kegagalan.

Siswa yang mempunyai standart keunggulan prestasi diri sendiri

tinggi sebesar 30,43 %, sedang sebesar 56,52 %, dan 13,04 % mempunyai

standart keunggulan prestasi diri sendiri dengan tingkat rendah. Hal ini

disebabkan karena siswa kurang tertarik terhadap mata pelajaran akuntansi

dan hanya mengandalkan LKS sebagai buku pegangan mereka tanpa

membaca buku referensi lain.

Siswa yang mempunyai standart keunggulan prestasi orang lain

tinggi sebesar 47,83 %, sedang sebesar 26,09 % dan 26,09 % adalah siswa

yang mempunyai standart keunggulan tugas orang lain yang relatif rendah.

Hal ini disebabkan karena siswa tidak mau engambilpeluang untuk

bertanya kepada kelompok lain pada saat demonstrasi berlangsung.

Prosentase siswa yang menunjukan kekreatifannya dalam

kelompok sebesar 48,15 %, prosentase siswa yang inovatif dalam

kelompok sebesar 40,74 % dan prosentase siswa yang akti saat

demonstrasi dan tanya jawab sebesar 40,74 %. Hal itu disebabkan karena

masih banyak siswa yang masa bodoh terhadap pembelajaran, siswa

kurang nyaman dengan ruang kelas yang panas dan fasilitas yang

digunakan pada saat demonstrasi di dalam kelas hanya white board dan

spidol.

Page 56: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

81

Tabel 4.1 Tabel Pencapaian Hasil Penelitian Siklus I

Aspek SIKLUS I yang Tinggi Sedang Rendah Diukur ∑ % ∑ % ∑ % Standart Keunggulan Tugas

7 30,43 12 52,17 4 17,39

Standart Keunggulan Prestasi Diri Sendiri

7 30,43 13 56,52 3 13,04

Standart Keunggulan Prestasi Orang Lain

11 47,83 6 26,09 6 26,09

Keterangan: 1. Simbol ∑ adalah jumlah siswa 2. Simbol % adalah simbol prosentase ketercapaian

Gambar 4.1 Gambar Hasil Penelitian Siklus I

SIKLUS I

30.43%52.17%

17.39%

30.43%56.52%13.04%

47.83%

26.09% 26.09%

Standart Keungulan Tugas Tinggi Standart Keungulan Tugas Sedang

Standart Keungulan Tugas Rendah Standart Keunggulan Prestasi diri sendiri Tinggi

Standart Keunggulan Prestasi diri sendiri Sedang Standart Keunggulan Prestasi diri sendiri Rendah

Standart Keunggulan Prestasi orang lain Tinggi Standart Keunggulan Prestasi orang lain Sedang

Standart Keunggulan Prestasi orang lain Rendah

Page 57: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

82

d. Refleksi Tindakan Siklus Pertama

Berdasarkan hasil observasi tindakan dari siklus pertama, maka

peneliti dapat melakukan analisa yang ditinjau dari kebaikan guru,

kebaikan siswa, kelemahan guru dan kelemahan siswa di siklus pertama.

Kebaikan guru pada siklus pertama yaitu persiapan materi

pembelajaran oleh guru dilaksanakan secara baik dan lengkap, guru dapat

menjawab pertanyaan dari siswa dengan baik pada saat penjelasan materi

ajar, guru dapat mengenalkan kepada siswa tentang metode quantum

learning dengan baik, guru dapat memberikan bimbingan yang baik bagi

kelompok yang merasa kesulitan.

Kebaikan siswa pada siklus pertama yaitu beberapa siswa yang

protes dengan anggota kelompok mereka tetap bersedia masuk dalam

kelompok yang sudah ditentukan, siswa merespon dengan baik terhadap

soal yang diberikan oleh guru dan siswa berusaha mengerjakan dengan

baik. Jika siswa merasa kesulitan, siswa langsung bertanya kepada guru.

Kelemahan guru pada siklus pertama yaitu dalam menyampaikan

materi guru kurang sistematis, guru kurang memperhatikan alokasi waktu

pada saat menyampaikan materi, guru belum bisa mengelola diskusi

dengan baik karena ada beberapa siswa yang kurang serius dalam

mengikuti diskusi dan guru kurang memperhatikan tempo instrumen musik

yang diputar sehingga siswa banyak yang mengeluh.

Kelemahan siswa pada siklus pertama yaitu masih ada beberapa

siswa yang masa bodoh dengan tugas mereka di dalam kelompok, pada

saat pendemonstrasian dari kelompok lain, masih ada beberapa siswa yang

pasif baik saat siswa menjadi demonstran ataupun audience. Siswa kurang

kreatif dan inovatif saat mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya dan

siswa kurang aktif selama kegiatan demonstrasi dan pengulangan.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di atas, maka tindakan

yang harus dilakukan adalah:

1). Dalam menyampaikan materi, hendaknya guru lebih sistematis dan

tidak terlalu cepat untuk memastikan siswa memahami apa yang

Page 58: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

83

disampaiakan. Peneliti harus menjelaskan ulang tentang metode

quantum learning kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara maksimal.

2). Guru harus lebih memotivasi siswa agar siswa tidak mudah putus asa

apabila siswa mendapatkan kasus-kasus yang sulit.

3). Guru harus melakukan pendekatan kepada siswa yang masih masa

bodoh dengan proses pembelajaran, baik saat guru menjelaskan

materi, saat pendemonstrasian maupun diskusi kelompok.

4). Guru hendaknya lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif saat

pembelajaran dan memberikan motivasi agar siswa tidak merasa puas

akan nilai yang telah diperoleh.

5). Guru hendaknya menyiapkan ruangan yang nyaman dan

menyenangkan dengan fasilitas yang lebih memadai, sehingga siswa

akan lebih tertarik untuk belajar.

6). Guru hendaknya menyiapkan instrumen musik yang bertempo tidak

terlalu lambat.

2. Sikus Kedua

a. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

Perencanaan tindakan adalah suatu rencana yang dilaksanakan oleh

peneliti sebelum peneliti melaksanakan suatu tindakan penelitian.

Perncanaan tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin 10 Mei 2010 di

SMA Negeri 8 Surakarta. Peneliti bersama guru mata pelajaran

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam

penelitian. Pembelajaran dengan penerapan metode quantum learning di

siklus kedua akan dilaksanankan pada hari Rabu, 12 Mei 2010, Rabu, 19

Mei 2010 dan Rabu, 26 Mei 2010 dengan materi Laporan Keuangan

(Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Neraca).

Tahap perencanaan ini meliputi penyusunan skenario pembelajaran,

pembutan RPP dan penyusunan instrumen penelitian.

Page 59: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

84

1). Penyusunan skenario pembelajaran

Penyusunan skenario pembelajaran dilakukan sesuai dengan

penerapan metode quantum learning. Pada pertemuan ke-1 siklus kedua,

terdiri dari 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir.

Kegiatan awal dimulai dengan salam pembuka, mengabsen siswa

dan dilanjutkan dengan memberikan apersepsi dan motivasi kepada

siswa. Pada kegiatan apersepsi, guru mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti kegiatan pembelajaran, guru membawa siswa untuk

mengungkap kembali hal-hal yang pernah dipelajari. Kemudian

dilanjutkan dengan penjelasan tentang metode quantum learning dan

indikator serta tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran. Setelah itu

dilanjutkan dengan pembagian kelompok dan setiap kelompok terdiri

dari 5-6 orang. Kelompok tersebut berjumlah 5 kelompok yang diberi

nama Penyesuaian, Kertas Kerja (Work Sheet), Laba-Rugi, Ekuitas dan

Neraca. Selama kegiatan awal, akan diringi dengan musik klasik. Dengan

diputarnya musik klasik diharapkan siswa dapat lebih berkonsentrasi

dalam belajar.

Kegiatan inti, dilaksanakan penyampaian materi tentang Laporan

Keuangan (Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan

Neraca). Setelah guru selesai menyampaikan materi, guru memberikan

soal kepada masing-masing kelompok sesuai dengan nama kelompoknya

yang akan diselesaikan secara kelompok. Guru mengamati aktivitas

belajar siswa, apabila ada siswa yang kesulitan, guru dapat membantu

memecahkan kesulitan tersebut. Selama penyampaian materi tidak

diiringi musik, tetapi pada saat diskusi diiringi musik.

Kegiatan akhir yaitu pemberikan penguatan tentang materi dan

penjelasan bahwa pada pertemuan berikutnya siswa harus

mempersiapkan diri untuk melaksanakan demonstrasi kelas.

Page 60: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

85

Pertemuan ke-2 pada siklus kedua juga terdiri dari tiga kegiatan

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sebelum kegiatan

pembelajaran, guru telah memutar iringan musik klasik.

Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan memberikan salam

dan memberikan motivasi kepada siswa untuk melanjutkan pembelajaran

dengan metode quantum learning. Guru memberikan interupsi kepada

siswa agar siswa berkumpul di dalam kelompoknya.

Kegiatan inti dilaksanakan dengan mendemonstrasikan hasil kerja

kelompok, dimana guru tidak akan mempersilahkan kelompok mana

yang akan presentasi terlebih dahulu. Kelompok yang akan

mendemonstrasikan hasil kerjanya atas inisiatif kelompok itu sendiri.

Kegiatan akhir dilaksanakan dengan memberikan kesimpulan

secara singkat tentang hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Setelah itu guru membagikan angket motivasi kepada siswa untuk diisi

dan setelah siswa selesai mengisi angket, guru memberikan reward

kepada kelompok terbaik.

Pertemuan ke-3 pada siklus kedua, terbadi menjadi tiga bagian

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sebelum kegiatan

pembelajaran, guru telah memutar iringan musik klasik.

Kegiatan awal dilaksanakan dengan dengan salam pembuka dan

mempersiapkan siswa untuk menghadapi tes individu. Dalam hal ini,

guru memberikan interupsi kepada siswa untuk duduk sesuai dengan

nomor absen mereka

Selama kegiatan inti siswa mengerjakan tes individu dalam waktu

yang telah ditentukan dan guru memastikan bahwa siswa benar-benar

mengerjakan tes tersebut secara individu. Selama siswa mengerjakan tes

individu, ruang kelas diiringi dengan instrumen klasik.

Kegiatan akhir, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil tes dan

guru mengakhiri dengan salam.

Page 61: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

86

2). Pembuatan RPP menggunakan metode pembelajaran quantum learning

pada materi Laporan Keuangan (Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan

Ekuitan dan Laporan Neraca).

3). Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen berupa lembar observasi siswa yang bertujuan untuk

mengetahui keaktifan, keinovatifan dan kekreativan siswa selama

melaksanakan pembelajaran. Angket motivasi berprestasi yang berfungsi

untuk mengetahui apakah motivasi berprestasi siswa meningkat setelah

diterapkan metode quantum learning pada siklus pertama dan siklus

kedua.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua (Rabu, 12 Mei, Rabu 19 Mei & Rabu

26 Mei 2010)

Siklus pertama dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yaitu

Rabu 12 Mei 2010 pada jam ke 7-8 (pukul 12.00 s/d 13.30) di ruang

multimedia SMA N 8 Surakarta, Rabu 19 Mei 2010 pada jam ke 7-8

(12.00 s/d 13.30) di ruang multimedia SMA N 8 Surakarta dan Rabu 26

Mei 2010 jam ke 7-8 (12.00 s/d 13.30) di ruang multimedia SMA N 8

Surakarta dengan media lap top dan lcd projector. Pertemuan dilaksanakan

selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.

1). Rabu, 12 Mei 2010

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 12 Mei 2010,

pada jam ke 7-8 (pukul 12.00 s/d 13.30) di ruang multimedia SMA N

8 Surakarta dengan fasilitas ruangan berkarpet, ber-ac, tersedianya lcd

projecktor dan lap top. Sebelum siswa masuk ruangan, telah

diputarkan instrumen klasik dari Sherina yang berjudul Lihat Lebih

Dekat dengan durasi waktu 5:13 dan selama kegiatan awal

berlangasung, diputarkan instrumen dari Bryan Adam yang berjudul

Homeland Main Title dengan durasi 3:41 dan If Love dengan durasi

waktu 3:40.

Page 62: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

87

Pertemuan pertama dimulai dengan salam pembuka dilanjutkan

dengan mengabsen siswa. Pertemuan ini ada 3 siswa yang tidak

masuk yaitu Findo Hakim Guna N, Ravika Rizky N. A dan Serlia.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi, guru

mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran,

guru membawa siswa untuk mengukap kembali hal-hal yang pernah

dipelajari dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa

tidak mudah putus asa dalam menghadapi kasus yang sulit dan tidak

mudah puas dengan nilai yang telah didapatkan.

Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan secara singkat tentang

quantum learning yang menggunakan konsep TANDUR

(Tumbuhkankan, alami, namai, demonstrasi, ulangi dan rayakan) .

Guru juga menjelaskan tujuan serta indikator yang akan dicapai

selama pembelajaran. Guru juga membagi siswa menjadi 5 kelompok

dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 s/d 6 siswa dan guru

mengarahkan jalannya diskusi agar diskusi dapat berjalan dengan

kondusi, aktif, inovatif dan kreatif. Setelah guru selesai melaksanakan

pembagian kelompok, guru menjelaskan maksud dari pembagian

kelompok tersebut, yaitu untuk mempermudah siswa dalam

memahami materi dengan adanya penerapan metode quantum

learning.

Setelah pembagian kelompok selesai, guru mulai

mempresentasikan materi pembelajaran pada siklus kedua yaitu

Laporan Keuangan (Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas

dan Laporan Neraca). Kemudian guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. Selama

kegiatan penyampaian materi berlangsung ruang kelas tidak diiringi

instrumen agar siswa dapat mendengarkan guru yang sedang

menyampaikan materi.

Selanjutnya guru membagikan soal diskusi kepada siswa dan

siswa harus menyelesaikan soal diskusi itu dalam kelompoknya. Soal

Page 63: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

88

diskusi itu berisi tentang perintah supaya tiap kelompok menjelaskan

tentang materi sesuai dengan nama kelompok mereka untuk

didemonstrasikan kepada teman-temannya dan membuat satu soal

beserta jawabannya sebagai bentuk pengulangan bahwa mereka benar-

benar telah mengerti akan tugas mereka. Pada saat diskusi

berlangsung, guru mengamati jalannya diskusi dan membantu siswa

apabila ada kesulitan. Selama kegiatan diskusi, siswa diiringi

instrumen klasik dari Bryan Adam yang berjudul Run Free dengan

durasi waktu 6:21, Will You Be There dengan durasi waktu 4:40,

Rytem Of The Rain dengan durasi waktu 2:43, Bag Pipe Regae dengan

durasi waktu 3:33, I Just To Say I Love You dengan durasi waktu 3:34,

Rytem Of The Rain dengan durasi waktu 2:43 dan We Are The Word

dengan durasi waktu 2:39. Selama diskusi berlangsung, guru

Setelah diskusi selesai, guru meminta siswa mengumpulkan

hasil diskusinya dan kemudian menyimpan hasil diskusi tersebut

untuk didemonstrasikan pada pertemuan berikutnya. Setelah

pembelajaran selesai, guru menutup dengan salam penutup.

2) Rabu, 19 Mei 2010

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 19 Mei 2010

pada jam ke 7-8 (12.00 s/d 13.30) di ruang multimedia SMA N 8

Surakarta dengan dengan fasilitas ruangan berkarpet, ber-

ac,tersedianya lcd projecktor dan lap top. Selama kegiatan

pembelajaran berlangsung diputar instrumen musik secara lirih

dengan judul Another Day In Paradise dengan durasi waktu 4:47,

Bonecas De Plata dengan durasi waktu 3:27, Girl rom Key Biscayne

dengan durasi waktu 3:41, Nikita dengan durasi waktu 3:47, Carelles

Whisper dengan durasi waktu 2:48, Stuck On You dengan durasi

waktu 3:07, The Moment dengan durasi waktu 4:41, Rain dengan

durasi waktu 2:50, Baby g’ dengan durasi waktu 3:33 dan Perhaps

Love dengan durasi waktu 2:42

Page 64: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

89

Pertemuan kedua diawali dengan salam pembuka dan

dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Pada pertemuan kedua ini siswa

yang tidak masuk ada tiga orang yaitu Moh. Sadam Husain, Rahmad

Bangun S dan Sri Bintang Wicaksono. Kemudian guru memberikan

apersepsi dan motivasi. Selanjutnya guru memberikan interupsi

kepada siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya masing-masing.

Kegiatan selanjutnya yaitu guru menjelaskan prosedur

berikutnya dalam pembelajaran dengan metode quantum learning.

Kemudian guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang akan

mendemonstrasikan hasil dari kerja kelompoknya tanpa menunjuk

satu per satu. Pada pertemuan ini, seluruh kelompok dapat

mempresentasikan hasil kerjanya.

Setelah demonstrasi selesai, guru menyimpulkan hasil dari

presentasi tersebut secara singkat kemudian peneliti membagiakan

angket motivasi berprestasi kepada siswa untuk diisi. Setelah

pengisian angket selesai, guru mengumumkan kelompok terbaik yang

akan mendapatkan reward (map transparan) sebagai tanda perayaan

terhadap kelompok terbaik. Kelompok yang mendapatkan reward

adalah kelompok Ekuitas. Kemudian guru memberikan pesan kepada

siswa bahwa pada pertemuan berikutnya siswa akan menghadapi tes

lalu menutup dengan salam.

3). Rabu, 26 Mei 2010

Pertemuan ke-3 pada hari Rabu 26 Mei 2010 jam ke 7-8 (12.00

s/d 13.30) di ruang multimedia SMA N 8 Surakarta dengan kegiatan

evaluasi siswa setelah penerapan metode pembelajaran quantum

learning. Sebelum siswa masuk ruangan, ruangan telah diputarkan

musik klasik yang berjudul I Have a Dream dengan durasi waktu

3:06.

Pertemuan ketiga diawali dengan salam pembuka, memberikan

interupsi kepada siswa agar seluruh siswa menyimpan seluruh buku

Page 65: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

90

dan catatan yang berhubungan dengan akuntansi di dalam tas dan

meminta siswa untuk duduk sesuai dengan nomor absen. Selanjutnya

guru membagikan soal kepada siswa.

Kegiatan selanjutnya yaitu seluruh siswa mengerjakan tes dan

guru memastikan bahwa siswa mengerjakan tes secara individu.

Selama tes berlangsung guru mengawasi jalannya tes dan siswa

diiringi instrumen musik klasik dengan judul Right Here Waiting

dengan durasi waktu 4:17, Goodbye dengan durasi waktu 4:00, The

Lady in Red dengan durasi waktu 4:12, Now and Forever dengan

durasi waktu 3:33, Implora dengan durasi waktu 3:50, Sleeping Child

dengan durasi waktu 3:39, The Power Of Love dengan durasi 5:27,

Without You dengan durasi 3:40, Tears In Heaven dengan durasi 4:31

dan Always Some Where dengan durasi 4:50.

Setelah siswa selesai mengerjakan tes, guru meminta kepada

siswa untuk mengumpulkan hasil tes danmemastikan bahwa identitas

pekerjaan mereka seudah lengkap. Kemudian guru mengakhiri

pembelajaran dengan salam penutup.

c. Observasi Tindakan Siklus Kedua

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Peneliti bertindak sebagai guru dalam menjelaskan tentang metode

quantum learning dan pengamat saat kegiatan awal, sedangkan guru

mata pelajaran bertindak sebagai kolaborator yang bertugas

melaksanakan kegiatan awal, menjelaskan materi pembelajaran dan

menjadi pengamat pada saat diskusi dan demonstrasi berlangsung.

Pertemuan Ke-1 dilaksanakan pada hari Rabu 12 Mei 2010, pada

saat kegiatan awal diiringi musik klasik. Pada pertemuan ke-1 diisi

dengan kegiatan pengenalan tentang metode quantum learning,

penyampaian materi pembelajaran Laporan Keuangan (Laporan Laba-

Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Neraca) dan pembagian

kelompok serta pemberian motivasi pada siswa. Selama penyampaian

Page 66: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

91

materi tidak diiringi instrumen musik tetapi pada saat diskusi

berlangsung diiringi instrumen musik. Selama diskusi, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal diskusi

kelompoknya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 19 Mei 2010,

selama pembelajaran berlangsung diiringi musik klasik. Pertemuan ke-2

diisi dengan demonstrasi hasil kerja dari tiap kelompok, pengisian angket

motivasi berprestasi oleh siswa dan pemberian reward kepada kelompok

terbaik. Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Rabu 26 Mei 2010, guru

memberikan tes individu kepada siswa untuk mengetahui pemahaman

dan peningkatan siswa setelah diterapkannya metode quantum learning.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran dan

pengisian angket motivasi berprestasi siswa, maka diperoleh gambaran

peningkatan motivasi berprestasi siswa sebagai berikut, siswa yang

mempunyai standart keunggulan tugas tinggi sebesar 75 %. Dari hasil

pengamatan, hal ini dikarenakan siswa semakin optimis untuk

mengerjakan tugas secara individu dan dalam mengerjakan kasus yang

sulit, siswa tidak mudah putus asa dan segan untuk bertanya kepada guru

apabila mengalami kesulitan. Dari hasil wawancara pasca penelitian

dengan beberapa siswa yang mengalami peningkatan secara signifikan,

peningkatan ini disebabkan karena siswa semakin tertarik kepada

pelajaran akuntansi dan siswa semakin ingin tahu tentang akuntansi.

Jumlah ini mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, sebesar

44,57 % untuk siswa yang memiliki standart keunggulan tugas tinggi.

Sebanyak 25 % siswa memiliki tingkat standart keunggulan tugas

sedang.

Siswa yang mempunyai standart keunggulan prestasi diri sendiri

tinggi sebesar 79,17 %, dari hasil pengamatan, hal ini disebabkan karena

siswa semakin tertarik pada kegiatan pembelajaran dengan metode

quantum learning dan siswa juga membawa buku referensi lain selain

LKS, siswa berusaha untuk memahami konsep akuntansi yang dijelaskan

Page 67: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

92

guru dan siswa merasa percaya diri dengan tugas yang telah diselesaikan.

Dari hasil wawancara pasca penilitian dengan beberapa siswa yang

mengalami peningkatan secara signiikan, bahwa siswa ingin

mendapatkan nilai test yang lebih baik dari sebelumnya. Jumlah ini

mengalami peningkatan sebesar 48,74 % dari siklus sebelumnya.

Sebanyak 20,83 % siswa memiliki tingkat standart keunggulan prestasi

diri sendiri sedang.

Siswa yang mempunyai standart keunggulan tugas orang lain

tinggi sebesar 83,33% , dari hasil pengamatan, hal ini disebabkan karena

siswa sangat antusias untuk meningkatkan prestasi mereka dan berani

bersaing dengan teman-temannya. Hal tersebut terlihat pada saat

demonstrasi, siswa sangat semangat dan antusias dan semangat saat

kegiatan demonstrasi. Siswa tidak segan bertanya kepada demonstran dan

siswa berebut untuk menjawab soal yang dibuat kelompok lain. Dari

hasil wawancara pasca penelitian dengan beberapa siswa yang

mengalami peningkatan signifikan, bahwa siswa ingin bersaing dengan

teman-teman yang lain dan siswa juga merasa malu apabila jauh

ketinggalan dengan teman lainnya. Jumlah ini mengalami peningkatan

sebesar 35,5%. Sebanyak 4, 17 % mempunyai tingkat standart

keunggulan tugas orang lain sedang dan 12,5 % adalah siswa yang

memiliki standart keunggulan prestasi orang lain tingkat rendah.

Prosentase siswa yang menunjukan kekreatifannya dalam

kelompok sebesar 74,07 %, prosentase siswa yang inovatif dalam

kelompok sebesar 70,37 % dan prosentase siswa yang akti saat

demonstrasi dan tanya jawab sebesar 92,59 %. Jumlah tersebut

mengalami kenaikan dari siklus sebelumnya masing-msing, 25,92%, 29,

63 % dan 51,85 %. Dari hasil pengamatan, hal ini disebabkan karena

pada saat kegiatan demonstrasi tiap kelompok menggunakan media

kertas karton, lap top dan lcd projekctor. Selain itu, selama proses

pengulangan yaitu saat demonstran menawarkan soal kepada siswa yang

menjadi audience, para siswa antusia menjawab soal tersebut dan siswa

Page 68: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

93

juga mampu mrmberikan pendapat dan bertanya saat kegiatan

demonstrasi. Dari hasil wawancara dengan siswa pasca penelitian, hal itu

disebabkan karena siswa merasa nyaman berada di ruang multimedia

dengan fasilitas ruang ber-ac, siswa juga merasa bahwa dalam

pembelajaran ini siswa merasa bebas belajar dengan menggunakan segala

fasilitas dan bebas untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat.

Hasil tes siswa setelah penerapan metode quantum learning

mengalami peningkatan dan ada siswa yang mendapatkan nilai

sempurna. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 50.

Sebayak 92,59 % siswa tuntas dalam mengerjakan soal dari materi Kertas

Kerja dan Laporan Keuangan (Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan

Ekuitas dan Laporan Neraca), sedangkan 7,41 % siswa tidak tuntas.

Siswa yang tidak tersebut kurang teliti dalam mengerjakan soal.

Tabel 4.2 Tabel Pencapaian Hasil Penelitian Siklus II

Aspek SIKLUS II yang Tinggi Sedang Rendah Diukur ∑ % ∑ % ∑ % Standart Keunggulan Tugas

18 75 6 25 0 0

Standart Keunggulan Prestasi Diri Sendiri

19 25 5 20,83 0 0

Standart Keunggulan Prestasi Orang Lain

20 83,88 1 4,17 3 12,5

Keterangan: 1. Simbol ∑ adalah jumlah siswa 2. Simbol % adalah simbol prosentase ketercapaian

Page 69: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

94

3.

Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Tes Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode

Quantum Learning

No Nama Siswa Sebelum Sesudah 1 Adi Sutrisno 60 95 2 Agung Setiawan 60 65 3 Ana Kurnia Widyowati 90 95 4 Anindya Elfa Santika 80 100 5 Ariyanti Tri Nugroho 95 98 6 Bagus Setiawan SP 75 67 7 Bagus Sulistyo Putro 70 55 8 Bara Pranata 70 65 9 Debby Mardalina Ayu N 90 95 10 Desian Vio Alvianto 60 65 11 Diah Mitakul Janah 90 98 12 Edho Rakyan Wicaksono 60 94 13 Enggar Naida Ulfah 95 100 14 Findo Hakim Guna N 60 65 15 Habraham Okky Fauzy 80 65 16 Hanafi Tri Indarto 90 100 17 Hardito Bhakti N 70 100 18 Iin Samsi Yanik 90 100 19 Muh. Sadam Husain 60 50 20 Muhamad Yusuf 60 66

SIKLUS II

75%

25%

79.17%

20.83%

83.33%

4.17%12.5%

Standart Keungulan Tugas Tinggi Standart Keungulan Tugas Sedang

Standart Keungulan Tugas Rendah Standart Keunggulan Prestasi diri sendiri Tinggi

Standart Keunggulan Prestasi diri sendiri Sedang Standart Keunggulan Prestasi diri sendiri Rendah

Standart Keunggulan Prestasi orang lain Tinggi Standart Keunggulan Prestasi orang lain Sedang

Standart Keunggulan Prestasi orang lain Rendah

Gambar 4.2 Gambar Hasil Penelitian Siklus II

Page 70: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

95

21 Rahmad Bangun Saputro 60 66 22 Ravika Rizky Nur A 90 96 23 Ribut Ari Bawa 70 68 24 Ryan Ganang Kurnia 70 86 25 Sefrilia 90 100 26 Sri Bintang Wicaksono 60 66 27 Novia Catur 60 70

d. Refleksi Tindakan Siklus Kedua

Berdasarkan hasil observasi tindakan dari siklus kedua, maka

peneliti dapat melakukan analisa yang ditinjau dari kebaikan guru,

kebaikan siswa, kelemahan guru dan kelemahan siswa di siklus pertama.

Kebaikan guru pada siklus kedua yaitu persiapan materi

pembelajaran oleh guru dilaksanakan secara baik dan lengkap, guru

berhasil memotivasi siswa agar tidak mudah putus asa, semakin kreatif,

inovatif dan aktif selama proses pembelajaran dan guru dapat

menyediakan tempat yang nyaman dan menyenangkan dengan fasilitas

memadai, guru telah menyediakan instrumen musik sesuai dengan

permintaan siswa yaitu dengan tempo lebih cepat.

Kebaikan siswa pada siklus kedua yaitu adanya peningkatan yang

luar biasa dari segi keaktivan, inovatif dan kekreatifan siswa dalam

kelompok selama demonstrasi. Siswa semakin berusaha untuk mengerti

konsep dari pembelajaran akuntansi dengan quantum learning. Siswa

tidak segan dan tidak malu untuk bertanya maupun mengeluarkan

pendapat mereka saat kegiatan demonstrasi. Siswa berani bersaing saat

mengerjakan soal yang diberikan demonstran.

Kelemahan guru pada siklus kedua yaitu guru kurang tegas dalam

menegur siswa yang masa bodoh saat ada kelompok yang sedang

mendemonstrasikan hasil kerjanya.

Kelemahan siswa pada siklus kedua yaitu siswa masih harus

dimotivasi terlebih dahulu agar siswa mau bertanya dan mengerjakan

soal dari demonstran.

Page 71: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

96

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di atas, maka tindakan

yang harus dilakukan adalah:

1). Guru hendaknya bertindak lebih tegas kepada siswa yang kurang

memperhatikan pada saat kegiatan pembelajaran

2). Guru perlu mengenal siswa secara pribadi agar dapat memantau

perkembangan siswa dan membantu kesulitan siswa selama

pembelajaran.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan penerapan metode quantum learning dapat meningkatkan

motivasi berprestasi siswa. Hal tersebut dapat dilihat saat proses pembelajaran.

Siswa mulai terbiasa melakukan diskusi dan menyampaikan pendapat apabila ada

materi yang belum jelas, siswa semakin tertarik untuk mengerti tentang konsep

akuntasi dan siswa mulai tidak putus ada serta tetap optimis dalam menghadapi

kasus-kasus yang sulit dan siswa mau bersaing untuk mendapatkan nilai yang

lebih baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Tabel Perbandingan Hasil Penelitian terhadap Motivasi Berprestasi

Siswa kelas XI IPS 3 SMA N 8 Surakarta

Aspek SIKLUS I SIKLUS II

yang Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

Diukur ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % Standart Keunggulan Tugas

7 30,43 12 52,17 4 17,39 18 75 6 25 0 0

Standart Keunggulan Prestasi Diri Sendiri

7 30,43 13 56,52 3 13,04 19 25 5 20,83 0 0

Standart Keunggulan Prestasi Orang Lain

11 47,83 6 26,09 6 26,09 20 83,33 1 4,17 3 12,5

Keterangan: 1. Simbol ∑ adalah jumlah siswa 2. Simbol % adalah simbol prosentase ketercapaian

Page 72: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

97

Tabel gambar di atas adalah hasil PTK dengan penerapan metode

pembelajaran quantum learning dilihat dari peningkatan motivasi berprestasi

siswa. Secara umum motivasi berprestasi siswa mengalami peningkatan baik dari

segi standart keunggulan tugas, standart keunggulan prestasi diri sendiri maupun

standart keunggulan tugas prestasi orang lain. Peningkatan tersebut menunjukan

bahwa siswa semakin terbiasa dengan pembelajaran metode quantum learning

yang nyaman dan menyenangkan. Hal tersebut ditunjukan dengan prosentase

siswa siswa yang mengalami perkembangan secara positif. Siswa juga menjadi

terbiasa berdiskusi dengan teman satu kelompok, tidak mudah putus asa dalam

menghadapi kasus yang sulit, siswa mampu bersaing dalam hal tes individu, siswa

terbiasa mengungkapkan pendapatnya dan siswa tidak segan bertanya kepada guru

apabila siswa merasa kesulitan dalam menghadapi kasus dan tugas yang diberikan

guru.

Gambar 4.3 Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Page 73: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

98

Peningkatan motivasi berprestasi juga dapat dilihat dari kekreatifan,

keinovatifan dan keaktifan siswa dalam kelompok, siswa mengalami peningkatan

yang luar biasa pada siklus kedua. Prosentase siswa yang menunjukan

kekreatifannya dalam kelompok sebesar 74,07 %, prosentase siswa yang inovatif

dalam kelompok sebesar 70,37 % dan prosentase siswa yang akti saat

demonstrasi dan tanya jawab sebesar 92,59 %. Jumlah tersebut menunjukan

bahwa siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-

sungguh, mengerjakan tugas kelompok dengan sebaik-baiknya, menggunakan

media yang disediakan dnganbaik, siswa mampu mengungkapkan pendapat

mereka dan siswa juga bertanya apabila mengalami kesulitan.

Setelah diterapkannya metode pembelajaran quantum learning, kriteria

ketuntasan minimal (KKM) mengalami peningkatan dibandingkan sebelum

diterapkannya metode quantum learning. Sebelum penerapan metode ini,

prosentase ketuntasan sebesar 62,96 % (17 dari 27 siswa) tetapi setelah penerapan

metode quantum learning, prosentase ketuntasan hasil belajar menjadi 92,59%

(25 dari 27 siswa). Prosentase tersebut didapat dari hasil tes siswa setelah

diterapkannya metode quantum learning.

PTK dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi tindakan, dan (4) refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dari PTK ini dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Observasi awal adalah langkah pertama yang dilakukan untuk mengetahui

masalah pembelajaran yang muncul di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8

Surakarta. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa motivasi berprestasi

siswa masih rendah. Peneliti bersama kolaborator berdiskusi dan menerapkan

metode quantum learning dalam pembelajaran

2. Peneliti bersama kolaborator menyusun RPP dan skenario pembelajaran yang

kemudian dilaksanakan pada siklus pertama dengan materi pembelajaran

Kertas Kerja (Work Sheet). Peneliti selaku guru memberikan penjelasan

tentang prosedur metode Pembelajaran quantum learning dan mulai membagi

27 siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, di mana satu kelompok terdiri

Page 74: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

99

dari lima hingga enam siswa. Setelah guru selesai menjelaskan matri, siswa

berdiskusi untuk menyelesaikan soal kelompok yang diberikan oleh guru.

Pertemuan berikutnya diisi dengan mendemonstrasikan hasil kerja kelompok

siswa. Pertemuan Pertemuan kedua diakhiri dengan pengisian angket motivasi

berprestasi dan pemberian reward kepada kelompok terbaik. Selama

pembelajaran berlangsung terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki, antara

lain: Siswa masih acuh tak acuh selama kegiatan demonstrasi, siswa kurang

kreati, inovatif saat mendemonstrasikan materi, siswa kurang akti selama

kegiatan demonstrasi dan pengulangan. Berdasarkan kelemahan yang ada,

peneliti bersama kolaborator menyusun skenario pembelajaran dan RPP untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.

3. Materi pembelajaran pada siklus kedua adalah laporan keuangan (laporan laba

rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan neraca). Pembelajaran di siklus

ketiga ini berlangsung lebih kreati, inovatif dan aktif dibandingkan siklus

sebelumnya. Siswa sudah mulai terbiasa dengan metode quantum learning dan

masing-masing anggota kelompok juga sudah mampu bekerjasama dengan

baik dengan anggota kelompok yang lain untuk mendemonstrasikan hasil

kerjanya secara kreati dan inovatif. Walaupun masih ada beberapa siswa yang

belum berani mengungkapkan pendapat jika belum dimotivasi oleh guru, tetapi

secara umum metode pembelajaran quantum learning pada siklus kedua ini

sudah berjalan dengan baik dan lancar. Motivasi berprestasi siswa meningkat

baik dilihat dari standart keunggulan tugas, standart keunggulan prestasi diri

sendiri dan standart keunggulan prestasi orang lain.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat dipaparkan

bahwa guru berhasil meningkatkan motivasi berprestasi siswa dengan penerapan

metode quantum learning. Kekreatifan, keinovatifan dan keaktifan siswa juga

mengalami peningkatan.hal ini dapat dilihat saat siswa mendemonstrasikan hasil

kerja kelompok mereka dengan media dan fasilitas yang telah disediakan,

keberanian siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat saat kegiatan

demonstrasi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi siswa

kelas XI IPS 3 SMA N 8 Surakarta pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi

Page 75: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

100

mengalami peningkatan. Keberhasilan tersebut dapat dilihar dari indikator-

indikator sebagai berikut:

1. Siswa semakin optimis untuk mengerjakan tugas secara individu dan dalam

mengerjakan kasus yang sulit, siswa tidak mudah putus asa dan segan untuk

bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan. Siswa menunjukkan

tanggung jawab mereka masing-masing dengan mengerjakan dan

mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru secara berkelompok (Standart

keunggulan tugas.

2. Siswa semakin tertarik pada kegiatan pembelajaran akuntansi dengan metode

quantum learning dan siswa juga membawa buku referensi lain selain LKS,

siswa berusaha untuk memahami konsep akuntansi yang dijelaskan guru dan

siswa merasa percaya diri dengan tugas yang telah diselesaikan (Standart

keunggulan prestasi diri sendiri).

3. Siswa sangat antusias untuk meningkatkan prestasi mereka dan berani bersaing

dengan teman-temannya. Hal tersebut terlihat pada saat demonstrasi, siswa

tidak segan bertanya kepada demonstran dan siswa berebut untuk menjawab

soal yang dibuat kelompok lain (standart keunggulan prestasi orang lain).

Page 76: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

101

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap

siklus meliputi empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi tindakan, dan (4) refleksi tindakan. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran quantum learning dapat

meningkatkan motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi

kelas XI IPS 3 SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal tersebut

didukung oleh fakta-fakta sebagai berikut:

1. Standart keunggulan tugas siswa pada tingkat tinggi mengalami peningkatan

dari 30,43% (7 siswa) pada siklus pertama menjadi 75% (18 siswa) pada

siklus kedua, tingkat sedang dari 52,17 (12 siswa) menjadi 25 % (6 siswa)

dan tingkat rendah dari 17,39 %(4 siswa) menjadi 0 %;

2. Standart Keunggulan prestasi diri sendiri pada tingkat tinggi mengalami

peningkatan dari 30, 43 (7 siswa ) menjadi 79,17 % (19 siswa); tingkat

sedang dari 56,52 % (13 siswa) menjadi 20,83 % (5 siswa) dan tingkat rendah

dari 13,04 % (3 siswa) menjadi 0 %;

3. Standart keunggulan prestasi orang lain pada tingkat tinggi dari 47, 83 % (11

siswa) menjadi 83,33 % (20 siswa), tingkat sedang dari 26,09 % (6 siswa)

menjadi 4,17 % (1 siswa) dan tingkat rendah dari 26,09 % (6 siswa) menjadi

12,5 % ( 3 siswa).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka

dapat dikaji implikasinya, baik impllikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu

sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penerapan metode

pembelajaran quantum learning dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa

73

Page 77: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

102

pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi. Motivasi berprestasi siswa dalam

penelitian ini dapat dilihat dari tiga hal yaitu standart keunggulan tugas, standart

keunggulan prestasi diri sendiri dan standart keunggulan prestsi orang lain.

Motivasi berprestasi merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar

lebih giat lagi serta berlatih lebih maksimal agar tercapai prestasi yang diinginkan.

Daya dorong itu dapat berasal dari dalam maupun dari luar. Dalam proses

pembelajaran, guru merupakan salah satu daya dorong dari luar yang sangat

berpengaruh untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa agar siswa semakin

bersemangat untuk menggapai prestasinya. Siklus pertama sampai siklus kedua

dalam penelitian ini menunjukan hasil positif dari kegiatan pembelajaran siswa.

Siswa semakin antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, tidak mudah putus

asa apabila mendapatkan kasus sulit, siswa tidak segan untuk bertanya kepada

guru apabila mengalami kesulitan, siswa semakin aktif, inovatif dan kreatif dalam

kelompok mereka dan siswa semakin percaya diri akan hasil kerja mereka.

Pembelajaran dalam kelompok membuat siswa bebas, nyaman dan senang dalam

mengungkapkan pendapat.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa penerapan

metode pembelajaran quatum learning dapat meningkatkan motivasi berprestasi

siswa pada mata pelajaran ekonomi/akuntansi siswa. Hasil penelitian tersebut

menjadikan guru mata pelajaran akuntansi termotivasi untuk melakukan

peningkatan motivasi berprestasi siswa di kelas lain dengan menerapkan metode

pembelajaran quantum learning karena metode pembelajaran ini adalah metode

pembelajaran yang memberikan kiat-kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses

yang dapat menghemat waktu, mempertajam pemahaman dan daya ingat serta

membuat belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bermanfaat. Selain itu,

guru mata pelajaran akuntansi juga menjadi lebih optimis dalam melakukan

perbaikan dari metode pembelajaran yang selama ini diterapkan, yaitu dengan

menjadikan ceramah sebagai sebuah sarana dan bukan yang utama dalam

memberikan pemahaman materi pembelajaran akuntansi yang nyaman dan

menyenangkan bagi siswa.

Page 78: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

103

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, maka

dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya selalu memotivasi siswa untuk terus berprestasi dengan

rasa percaya diri dan tanpa putus asa agar tujuan siswa untuk terus

berprestasi dapat terwujud.

b. Guru hendaknya dapat memilih penerapan metode pembelajaran yang tepat

dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c. Guru diharapkan selalu mengembangkan pengetahuan tentang model

pembelajaran yang lebih inovatif agar pembelajaran dapat dikemas menjadi

lebih menarik bagi siswa dan proses pembelajaran di dalam kelas.

d. Guru perlu meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan kelas

sehingga pembelajaran apapun yang akan diterapkan dapat berjalan dengan

baik dan lancar.

2. Bagi Siswa

a. Metode pembelajaran quantum learning dapat dijadikan sebagai obat

penawar yang menghidupkan dan memperkuat kembali kegembiraan dan

kecintaan terhadap belajar, karena metode quantum learning memberikan

kebebasan untuk siswa dapat mengekspresikan diri menjadi siswa yang

lebih inovatif dan kreatif.

b. Metode pembelajaran quantum learning dapat membantu siswa untuk

mengembangkan keahlian dari materi yang dipelajari seperti halnya materi

akuntansi.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya memberikan dukungan kepada guru dalam bentuk

bimbingan dan pembinaan tentang metode pembelajaran inovatif dan efektif

agar keberhasilan pembelajaran di dalam kelas dapat tercapai.

b. Sekolah sebaiknya membuka kerja sama dengan pihak eksternal seperti

peneliti atau lembaga pendidikan agar kesempatan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran lebih terbuka dengan adanya masukan dari pihak lain.

Page 79: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

104

DAFTAR PUSTAKA

Asep Jihad&Abdul Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Multipressindo.

Gino, dkk. 1998. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta:UNS Pers.

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.

De Porter,Bobbi dan Mike Hernachi. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman. 2003. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Fasti Rola. 2006. Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi Pada Remaja. USU Repository (Jurnal Psikologi):Universitas Sumatera Utara

Harti. 2009. Pembelajaran dengan Model Quantum Learning dan Simulasi Peran Ditinjau dari Motivasi Belajar. Surakarta:UNS.

Iskandar, Dr. M. Pd. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.

Karyono. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Quantun Learning Terhadap Pencapaian Kompetensi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Memperhatikan Minat Belajar (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester I SMA Negeri Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2009/2010). Tesis:UNS

Kristini. 2003. Pengaruh Penggunaan Metode Mengajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Tentang Pengetahuan Lingkungan Hidup. Tesis:UNS.

Page 80: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …/Penerapa… · PADA MATA PELAJARAN EKONOMI/AKUNTANSI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA ... Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) …

105

Lili Garliah&Fatma Kartikasari Nasution. 2005. Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi. Jurnal Psikologia:Universitas Sumatera Utara.

Moelyati dkk. 2001. Siklus Akuntansi Untuk Tingkat 1 SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.

Moh. Nazir, D. 2000. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia

Nanang Hanaiah&Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:Refika Aditama.

Ngadiman, dkk. 2007. Dasar-Dasar Akuntansi. Surakarta:UNS Pers.

Setia Putri Ambarwati. 2010. Penerapan Model Quantum Learning dengan Metode Peta Pikiran(Mind Mapping) pada Mata Pelajaran Ekonomi sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Akselerasi SMA N I Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi:UNS

Sugiyanto. 2008. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta:PT Gramedia.

Zianal. Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Yrama Widya.

76