tes uraian dan tes objektif

13
TES URAIAN DAN TES OBJEKTIF A. Tes Uraian Tes uraian yang dalam literatur disebut juga (essay examination) merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pernyataan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan penyataan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. 1. Jenis-jenis tes uraian Jenis tes uraian dibedakan menjadi: a. Uraian Bebas (Free Essay) Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pernyataan uraian bebas sifatnya umum. Contoh: 1. Bagaimana perkembangan komputer di Indonesia, Jelaskan dengan singkat ! 2. Bagaimana peran komputer dalam pendidikan ? b. Uraian Terbatas Dalam uraian terbatas, dalam bentuk ini pernyaaan telah diarahkan kepada kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembantasan bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut padang menjawabnya,serta indikator-indikatonya. Contoh: 1. Jelaskan bagaimana prosedur operasional sebuah pesawat komputer ! 2. Sebutkan 5 komponen dalam komputer ? Jenis tes uraian yang disebut juga soal-soal berstuktur. Soal berstuktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal yang berstruktur berisi unsur – unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian sub soal. Sehubungan dengan kedua bentuk uraian diatas, Depdikbut sering menyebutkan dengan istilah lain, yaitu Bentuk Uraian Objektif (BUO) dan Bentuk Uraian Non Objektif (BNUO).

Upload: fauzhi-fajar

Post on 16-Feb-2016

403 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tes uraian dan objektif

TRANSCRIPT

Page 1: Tes Uraian Dan Tes Objektif

TES URAIAN DAN TES OBJEKTIF 

A. Tes UraianTes uraian yang dalam literatur disebut juga (essay examination) merupakan alat penilaian hasil

belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pernyataan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan penyataan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

1.    Jenis-jenis tes uraianJenis  tes uraian dibedakan menjadi:a.    Uraian Bebas (Free Essay)

     Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung  pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan  oleh isi pernyataan uraian bebas sifatnya umum.Contoh:

1.    Bagaimana perkembangan komputer di Indonesia, Jelaskan dengan singkat !2.    Bagaimana peran komputer dalam pendidikan ? 

b.    Uraian Terbatas     Dalam uraian terbatas, dalam bentuk ini pernyaaan telah diarahkan kepada kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembantasan bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut padang menjawabnya,serta  indikator-indikatonya.Contoh:

1.    Jelaskan bagaimana prosedur operasional sebuah pesawat komputer !2.    Sebutkan 5 komponen dalam komputer ?Jenis tes uraian yang disebut juga soal-soal berstuktur. Soal berstuktur merupakan serangkaian

soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal yang berstruktur berisi unsur – unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian sub soal.

Sehubungan dengan kedua bentuk uraian diatas, Depdikbut sering menyebutkan dengan istilah lain, yaitu Bentuk Uraian Objektif (BUO) dan Bentuk Uraian Non Objektif (BNUO).

1.    Bentuk Uraian Objektif (BUO)Bentuk uraian seperti ini memiliki sehimpunan jawaban dengan rumusan yang relati lebih pasti

sehingga dapat dilakukan penskoran secara objektif.

Page 2: Tes Uraian Dan Tes Objektif

Dalam penskoran bentuk soal uraian objektif, skor hanya dimungkinkan menggunakan dua kategori, yaitu benar atau salah. Untuk setiap kata kunci yang benar diberi skor 1 (satu) dan untuk kata kunci yang dijawab salah atau tidak dijawab diberi skor 0 (nol).

Adapun langkah-langkah pemberian skor soal bentuk uraian objektif adalah :

a.    Tuliskan semua kata kunci atau kemungkinan jawaban benar secara jelas untuk setiap soal.b.    Setiap kata kunci yang dijawab benar diberi skor 1. Tidak ada skor setengah untuk jawaban

yang kurang sempurna. Jawaban yang diberi skor 1 adalah jawaban sempurna, jawaban lainya adalah 0.

c.    Jika satu pertanyaan memiliki beberapa subpetanyaan, perincilah kata kun ci dari jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kuunci subjawaban dan buatkan skornya.

d.   Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal tersebut. Jumlah skor ini disebut skor maksimum.

Contoh :

Indikator  : menghitung isi bangun ruang (balok) dan mengubah satuan    ukuranya.

Soal          : sebuah bak penampung air berbentuk balok berukuran panjang 100                   cm, lebar 70 cm dan tinggi 60 cm. Berapa liter isi bak penampung                   mampu menyimpan air ?Pedoman Penskoran Bentuk Uraian Objektif

Langkah Kriteria Jawab Skor1 Rumus isi balok = panjang x lebar x tinggi 12 = 100 cm x 70 cm x 60 cm 13 = 420.000 cm3 1

4Isi balok dalam liter :

1

5 = 420 liter 1  Skor maksimum 5

 

2.    Bentuk Uraian Non-Objektif (BUNO)Bentuk soal seperti ini memiliki rumusan jawaban yang sama dengan rumusan jawaban uraian

bebas, yaitu menuntut peserta didik untuk mengigat dan mengorganisasikan (menguraikan dan memadukan) gagasan – gagasan pribadi atau hal –hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya sangat memungkinkan adanya unsur subjektivitas.

Page 3: Tes Uraian Dan Tes Objektif

            Dalam penskoran soal bentuk uraian nonobjektif,skor di jabarkan dalam rentang. Besarnya rentang. Besarnya rentang skor ditetapkan oleh kompleksitas jawaban, seperti 0-1, 0-4, 0-6, 0-8,0-10 dan lain-lain. Skor minimal harus 0, karena peserta didik yang tidak menjawab pun akan memperoleh skor minimal tersebut, sedangkan skor maksimum ditentukan oleh penyusunan soal dankeadaan jawaban yang ditentukan dalam soal tersebut.

     Adapun langkah-langkah pemberian skor untuk soal bentuk uraian nonobjektif adalah sebagai berikut:a.     Tulisan garis – garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pegangan dalam

pemberian skor.b.    Tetapkan rentang skor untuk setiap kriteria jawaban.c.    Pemberian skor pada setiap jawaban bergantung pada kualitas jawaban yang diberikan oleh

peserta didikd.   Jumlahkan skor-skor yang diperoleh dari setiap kriteria jawaban sebagai skor peserta didik.

Jumlah skor tertinggi dari setiap kriteria jawaban disebut skor maksimum dari suatu soale.    Periksalah soal dari setiap nomor dari semua peserta didiksebelum pindah ke nomor soal yang

lain. Tujuannya untuk menghidari pemberian skor berbeda terhadap soal yang sama.f.     Jika setiap butiran soaltelah selesai diskor,hitung jumlah skor perolehan peserta didik untuk

setiap soal. Kemudian hitunglah nilai tiap soal dengan rumus

 

g.    Jumlahkan semua nilai yang diperoleh dari semua soal. Jumlah nilai ini disebut nilai akhir dari suatu perangkat tes yang di berikan.

Contoh:

Indikator : menjelaskan alasan yang membuat kita harus bangga sebagai bangsa      Indonesia.

Soal        : Jelaskan alasan yang membuat kita perlu bangga sebagai bangsa     Indonesia.

Pedoman Penskoran Bentuk Uraian Non-ObjektifKriteria Jawaban Rentang Skor

Kebanggaan yang berkaitan dengan kekayaan alam Indonesia 0-2Kebanggaan yang berkaitan dengan keindahan tanah air Indonesia (Pemandangan alam, Geografis, dsb)

0-2

Kebanggaan yang berkaitan dengan keanekaragaman budaya, suku, adat-istiadat tetapi dapat bersatu

0-3

Kebanggaan yang berkaitan dengan keramahtamahan masyarakat 0-2

Page 4: Tes Uraian Dan Tes Objektif

IndonesiaSkor Maksimum 9

Untuk meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan jawaban, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :

1.    Untuk memperoleh soal bentuk uraian yang baik harus disusun rencana yang baik pula. Untuk itu , harus diingat kembali prinsip-prinsip penyusunan tes dan langkah-langkah pengembangan tes secara umum

2.    Dalam menulis soal bentuk uraian, guru harus mempunyai gambaran tentang ruang lingkup materi yang ditanyakan dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalam dan panjang jawaban atau perincian jawaban yang mungkin diberikan oleh peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar dapat menghindari kemungkinan terjadinya keracunan soal dan dapat mempermudah pembuatan kriteriaatau pedoman penskoran

3.    Setelah menulis soal, guru harus menyusun kunci jawaban atau pokok-pokok jawabandan pedoman penskoran. Pedoman penskoran ini berisi tentang:a.    Batasan atau kata-kata kunci untuk melaksanakan penskoran terhadap soal bentuk uraian

objektif.b.    Kriteria jawaban digunakan untuk melakukan penskoran terhadap soal bentuk uraian

nonobjektif4.    Semua identitas peserta didik harus disembunyikan agar tidak terlihat sebelum dan selama

memeriksa, Jika memungkinkan, identitas peserta didik cukup diganti dengan kode tertentu5.    Jauhkanlah hal-hal yang dapat mempengaruhi subjektivitas pemberian skor, seperti bentuk tulisan/

huruf, ukuran kertas, ejaan, struktur kalimat, kerapian, dll2. Metode Pengoreksian Soal Bentuk Uraian

a. Metode per nomor

b. Metode per lembar

c. Metode bersilang

3. Menyusun soal bentuk uraian

Agar diperoleh soal–soal bentuk yang dikatakan memadai sebagai alat penilaian hasil belajar, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:

vDari segi isi yang diukur

Page 5: Tes Uraian Dan Tes Objektif

Segi yang hendak diukur hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisi suatau permasalahan, dan aspek kongnitif lainnya.Setelah abilitas yang hendak diukur cukup jelas, tetapkan materi yang ditanyakan.

vDari segi bahasaGunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui makna yang terkadung dalam rumusan pertanyaan.bahasanya sederhana, singkat tetapi jelas apa yang ditanyakan. Hindari bahas yang berbelit-belit, membingungkan, atau mengecoh siswa.

vDari segi teknis penyajian soalHendaknya jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap materi yang sama sekalipun untuk abilitas yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan yang diajukan lebih komprehensif dari pada segi ingkup materinya.

vDari segi jawabanJangan sekali-kali mengajukan pertanyaan yang jawabnnya belum pasti atau guru sendiri tidak tahu jawabannya, atau mengharapkan kebenaran jawabannya tersebut diperoleh dari siswa.

3.    Kelebihan dan keunggulan tes uraian ini antara lain adalah :a.    Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggib.    Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa,baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan

benar sesuai dengan kaidah –kaidah bahasa ;c.    Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis, dan

sistematis.d.   Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah (problem solving);e.    Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu

yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpiki siswa.4.    Kelemahan atau kekurangan tes uraian ini antara lain :        

a.    Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang telah diberikan,tidak seperti pada tes objektif yang dapat menyenangkan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan;

b.    Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan,dalam membuat pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya. Guru bisa saja bertanya tentang hal – hal yang menarik baginya, dan jawabannya juga berdasarkan apa yang dikehendakinya;

c.    Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaanya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif besar.

5.    Penggunaan Tes UraianTes bentuk uraian digunakan apabila:

Page 6: Tes Uraian Dan Tes Objektif

1.    Kelompok yang akan dites kecil, dan tes itu tidak akan dilakukan berulang-ulang.2.    Tester(guru) ingin menggunakan berbagai cara untuk mengetahui kemampuan siswadalam

bentuk tertulis.3. Guru ingin menglebih mengetahui lebih banyak tentang sikap-sikap siswa dari pada hasil yang

telah dicapai.4.    Memiliki waktu yang cukup untuk menyusun tes.

Page 7: Tes Uraian Dan Tes Objektif

B. Tes Objektif            Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. hal ini memang dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai (uraian). Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yag diajukan jauh lebih banyak dari  tes uraian. Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal.1. Jenis- jenis tes objektif :a.  Tes Benar Salah (B-S)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes benar salah adalah:1)   Buatlah pernyataan secara jelas, benar atau salah. Butir tes benar salah ini harus dinyatakan

secara jelas dan bebas dari pengertian ganda. Ungkapan yang samar-samar hanya akan mengecoh para siswa dan menimbulkan kebingungan.

2)   Hindarilah penentu-penentu yang bersifat spesifik, misalnya semua, selalu, tidak, tidak pernah, biasanya, kadang-kadang.

3)   Hindari pernyataan-pernyataan negatif ganda.4)   Hindari petunjuk luar yang mengarah pada jawaban.5)   Bila mengukur hubungan sebab akibat gunakan satu proposisi yang benar.6)   Gunakan kalimat yang sederhana.7)   Hal-hal yang bersifat teknis lainnya perlu juga diperhatikan: jumlah soal hendaknya cukup

banyak, soal yang harus dijawab dengan benar dan yang harus dijawab dengan salah, jumlahnya hendaknya seimbang, dan urutan soal-soal yang harus dijawab dengan benar dan harus dijawab dengan salah hendaknya tidak merupakan pola yang tetap.

Kelebihan dan kelemahan Tes Benar Salah disajikan pada bagan berikut: 

Kelebihan Tes Benar Salah Kelemahan Tes Benar Salah1.    Soal ini baik untuk hasil-hasil

dimana hanya ada dua alternatif jawaban 

2.    Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca

 3.    Sejumlah soal relatif dapat

dijawab dalam tipe tes secara berkala

 4.    Penilaian mudah, objektif dan

dapat dipercaya.

1.  Sulit menuliskan soal di luar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda

 2. Jawaban soal tidak memberikan bukti

bahwa siswa mengetahui dengan baik

 3.Tidak ada informasi diagnostik dari

jawaban yang salah 4. Memungkinkan dan mendorong

siswa untuk menerka-nerka. b. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)

Page 8: Tes Uraian Dan Tes Objektif

Tes pilihan ganda mengacu pada tes yang diujikan di mana siswa harus memilih salah satu dari beberapa pilihan. Tes ini mempunyai dua bagian, yaitu:

1. Batang tubuh, yaitu yang mengikutsertakan semua informasi yang diperlukan untuk memperkenalkan pertanyaan.

2. Pilihan-pilihan, yang terdiri dari jawaban yang benar dan distraktor.Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis butir tes  pilihan ganda, adalah:1)   Hindari mengulangi kata-kata kunci.2)   Kalimat dalam tiap-tiap soal diusahakan dengan kalimat positif.3)   Jika mempergunakan kalimat negatif, hendaknya diberi penjelasan atau digarisbawahi.

 4)   Kalimat dari tiap-tiap butir soal harus jelas.5)   Hindari hubungan soal berikutnya dengan soal sebelumnya.6)   Selang-selinglah jawaban yang benar secara acak.7)   Kontrol kesulitan dalam soal dengan merubah alternatif jawaban.8)   Pastikan satu soal bebas dari pengaruh soal yang lain.9)   Jumlah option (pilihan) jangan terlalu banyak.

Kelebihan dan kelemahan Tes Pilihan Ganda sebagai berikut:Kelebihan Tes Pilihan Ganda Kelemahan Tes Pilihan Ganda1.    Hasil belajar dari yang sederhana

sampai yang komplek dapat diukur

 2.    Terstruktur dan petunjuknya

jelas 3.    Alternatif jawaban yang salah

dapat memberikan informasi diagnostik

 4.    Tidak dimungkinkan untuk

menerka jawaban 5.    Penilaian mudah, objektif dan

dapat dipercaya

1.  Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama

 2.  Sulit menemukan pengacau

 3.    Kurang efektif mengukur beberapa

tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide

 4. Nilai dapat dipengaruhi dengan

kemampuan baca yang baik

 c. Tes Menjodohkan

Tes menjodohkan merupakan variasi dari tes pilihan ganda. Dengan mengubah ke dalam bentuk menjodohkan dapat dihindari pengulangan dari jawaban alternatif dan menyajikan soal-soal sama dalam bentuk yang lebih komplek. Tes menjodohkan terdiri dari serangkaian pernyataan

Page 9: Tes Uraian Dan Tes Objektif

yang disebut premis dan serangkaian jawaban alternatif yang disebut respons. Ini semua disusun dalam kolom dengan petunjuk-petunjuk yang mengatur aturan-aturan untuk memasangkan/menjodohkan.Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis tes menjodohkan:a.    Diusahakan hanya materi-materi yang homogen dalam serangkaian soal.b.    Diusahakan urutan-urutan soal singkat dan tempatkan jawaban secara singkat di sebelah

kanan.c.    Jumlah respon lebih banyak dari premis.d.   Petunjuk harus jelas, apakah satu respon hanya dipakai satu kali atau lebih dari satu kali.e.    Serangkaian soal menjodohkan ditulis dalam halaman yang sama.Kelebihan dan kelemahan tes menjodohkan sebagai berikut:

Kelebihan Tes Menjodohkan Kelemahan Tes Menjodohkan1.Suatu bentuk yang efisien

diberikan di mana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal

 2.Waktu membaca dan merespon

relatif singkat 3.Mudah untuk dibuat 4. Penilaian mudah, objektif dan

dapat dipercaya

1. Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran

2. Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respons yang homogen

 3.Mudah terpengaruh dengan   petunjuk yang tidak relevan

 d.  Tes Isian Singkat dan Jawaban Pendek ( Melengkapi)

Tes bentuk isian singkat dan jawaban pendek keduanya hampir sama, hanya berbeda dalam bentuk persoalan yang disajikan. Jika masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan, maka tes itu menjadi bentuk jawaban pendek, dan apabila disajikan dalam bentuk pernyataan yang belum selesai, maka tes itu menjadi bentuk isian singkat.Dalam mempersiapkan soal-soal bentuk ini perlu diperhatikan hal-hal berikut:a)      Hati-hati terhadap soal-soal isian yang terbuka. Jawaban yang diinginkan harus benar-benar

dibatasi.b)     Titik-titik lebih baik diletakkan pada ujung pernyataan dari pada di depan.c)      Di dalam satu pernyataan janganlah terlalu banyak yang dikosongkan.d)     Jika masalahnya memerlukan jawaban yang berupa angka, nyatakanlah satuan-satuan

tertentu dari perhitungan itu.Kelebihan dan kelemahan tes isian singkat/jawaban pendek sebagai berikut:

Kelebihan Tes Isian Singkat/Jawaban Kelemahan Tes Isian Singkat/Jawaban

Page 10: Tes Uraian Dan Tes Objektif

Pendek Pendek1.      Mudah dalam pembuatan2.      Kemungkinan menebak jawaban

sangat sulit3.      Cocok untuk soal-soal hitungan4.      Hasil-hasil pengetahuan dapat

diukur secara luas

1.      Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu

2.      Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang komplek

3.      Penilaian menjemukan dan memakan waktu banyak

 

Page 11: Tes Uraian Dan Tes Objektif

Latihan Soal : 1.        Apa yang dimaksud dengan tes objektif dan tes uraian ?

Jawab:       Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. hal ini

memang dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai (uraian).       Tes uraian adalah pernyataan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan,

menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan penyataan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. 

2.        Sebutkan jenis-jenis tes uraian dan tes objektif ?Jawab:

       Jenis  tes uraian dibedakan menjadi:a.       Uraian Bebas (Free Essay)b.      Uraian Terbatas

       Jenis- jenis tes objektif : 

a.     Tes Benar Salah (B-S)b.    Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)c.     Tes Menjodohkand.    Tes Isian Singkat dan Jawaban Pendek ( Melengkapi)

 3.        Sebutkan ketentuan ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis tes menjodohkan ?

Jawab :Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis tes menjodohkan:

1. Diusahakan hanya materi-materi yang homogen dalam serangkaian soal.2. Diusahakan urutan-urutan soal singkat dan tempatkan jawaban secara singkat di sebelah kanan.3. Jumlah respon lebih banyak dari premis.4. Petunjuk harus jelas, apakah satu respon hanya dipakai satu kali atau lebih dari satu kali.5. Serangkaian soal menjodohkan ditulis dalam halaman yang sama.

 4.        Dari segi apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun soal bentuk uraian ?

Jawab :Yang harus diperhatikan dalam bentuk soal uraian, yaitu:

1.    Dari segi isi yang diukur2.    Dari segi bahasa3.    Dari segi teknis penyajian soal4.    Dari segi jawaban

5.        Sebutkan kelemahan dan kelebihan tes benar salah ?

Page 12: Tes Uraian Dan Tes Objektif

Jawab :·      Kelebihan Tes Benar Salah

a.    Soal ini baik untuk hasil-hasil dimana hanya ada dua alternatif jawabanb.    Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan bacac.    Sejumlah soal relatif dapat dijawab dalam tipe tes secara berkalad.   Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.

·      Kelemahan Tes Benar Salaha.    Sulit menuliskan soal di luar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud gandab.    Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baikc.    Tidak ada informasi diagnostik dari jawaban yang salahd.   Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka.

Page 13: Tes Uraian Dan Tes Objektif

Pilihan berganda (multiple choice)Tipe pilihan berganda adalah suatu butir soal yang alternative jawabannya lebih dari dua. Pada

umumnya jumlah alternative jawaban berkisar antara 4 atau 5 jawaban.  Kelebihan butir soal pilihan ganda         Butir soal tipe pilihan ganda dapat dikontruksi dan digunakan untuk mengukur segala level tujuan

instruksional, mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks.         Setiap perangkat tes dapat mencakup hampis seluruh cakupan bidang studi.         Penskoran hasil kerja peserta dapat dikerjakan secara objektifa.         Tipe butir soal dapat dikonstruksi sehingga menuntut kemampuan peserta tes untuk membedakan

berbagai tingkatan kebenaran sekaligus.         Jumlah option yang dapat disediakanmelebihi dua.Karena itu akan dapat mengurangi keinginana peserta

tes untuk menebak.         Tipe butir soal pilhan ganda memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik. Butir soal dapat

dikonstruksi dengan dilakukan uji coba terlebih dahulu.         Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendali, dengan hanya mengubah tingkat homegenitas alternative

jawaban.         Informasi yang diberikan lebih kaya. Butir soal ini dapt memberikan informasi tentang peserta tes lebih

banyak kepada dosen, terutama bila butir soal itu memiliki homegenitas yang tinggi.  Kekurangan butir soal pilihan ganda         Sukar dikonstruksi. Kesukaran dalam mengkonstruksi butir soal tipe ini terutama untuk menemukan

alternative jawaban yang homogen. Acapkali dosen mengkonstruksikan butir soal dengan hanya satu alaternatif jawaban yang tersedia, yaitu kunci jawaban.

         Ada kecendrungan bahwa dosen mengkonstruksi butir soal tipe ini dengan hanya menguji atau mengukur aspek ingatan, atau aspek yang paling rendah dalam ranah kognitif.

         “Testwise” memepunyai pengaruh yang berarati terhadap hasil tes peserta. Jadi, makin terbiasa seseorang dengan bentuk tes tipe pilihan ganda, makin besar kemungkinan ia akan memperoleh skor yang lebih baik.

  Ragam Tipe pilihan ganda         Pilihan ganda biasa         Pilhan ganda analisis hubungan antar hal         Pilihan ganda analisis kasus         Pilihan ganda kompleks         Pilihan ganda yang menggunakan diagram, gambar, grafik atau table.