tes uraian

17
PENGEMBANGAN EVALUASI PENDIDIKAN

Upload: ayu-idha-zhee-aan

Post on 19-Jul-2015

191 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TES URAIAN

PENGEMBANGAN EVALUASI PENDIDIKAN

Page 2: TES URAIAN

Ida Ayu Siahaan

(12150011)

Oleh :

Page 3: TES URAIAN

Pengertian Tes Uraian

Tes uaraian (essay test/ tes subyektif ), adalah

salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah

yang menghendaki jawaban berupa uraian atau

paparan kalimat yang umumnya cukup panjang.

2. Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu

menuntut kepada tastee untuk memberikan

penjelasn komentar, penafsiran,

membandingkan, membedakan dan sebagainya.

Page 4: TES URAIAN

3. Jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu

berkisar antara lima sampai sepuluh butir.

4. Pada umumnya butir-butir soal tes uraian itu

diawali dengan kata-kata: “Jelaskan....”,

“Terangkan.....”, “Uraikan.....”, ”Mengapa.....”,

“Bagaimana.....” atau kata-kata lain yang serupa

dengan itu.

Page 5: TES URAIAN

Penggolongan Tes Uraian

1. Tes uraian bentuk bebas (terbuka)

2. Tes uaraian bentuk terbatas.

Page 6: TES URAIAN

1. Tes uraian bentuk terbuka, jawaban yang

dikehendaki muncul dari tastee sepenuhnya.

Artinya tastee mempuyai kebebasan seluas-

luasnya dalam merumuskan, mengorganisasikan

dan menyajikan jawabannya dalam bentuk

uraian.

Contoh:

Allah telah melimpahkan nikmatnya kepada kita

yang amat banyak, sehingga kita tidak mampu

untuk menghitugnya. Oleh karena itu sudah

sepatutnya kita mensyukuri nikmat tersebut.

Jelaskan, bagaimana caranya kita mensyukuri

nikmat Allah itu sesuai dengan ajaran Rasulullah!

Page 7: TES URAIAN

2. Tes uraian bentuk terbatas, jawaban yang

muncul dari testee adalah jawaban yang sifat-

sifatnya sudah lebih berarah (dibatasi).

Contoh:

Di antara obyek pembahasan dalam ilmu kalam

adalah mengenai perbuatan manusia dan

kekuasaan Tuhan. Dalam masalah ini, keempat

aliran besar dalam ilmu kalam yaitu Muktazilah,

Asy'ariyah, Maturidiyah Bukhara, dan

Maturidiyah Samarkand, mempunyai pendapat

yang tidak sama. Jelaskan pendapat ke empat

aliran tersebut!

Page 8: TES URAIAN

Ketepatan Penggunaan tes Uraian

- Tes uraian tepat digunakan apabila

pembuatan soal (guru, dosen, dll)

disamping ingin mengungkap daya ingat

dan pemahaman testee terhadap materi

pelajaran yang ditanyakan dalam tes, juga

untuk mengungkap kemampuan dalam

memahami berbagai macam konsep

berikut aplikasinya.

- Tes subyektif ini juga tepat dipergunakan

apabila jumlah testee terbatas.

Page 9: TES URAIAN

Kelebihan Tes Uraian

1. Tes uraian pembuatannya dilakukan dengan

mudah dan cepat. Hal ini karena kalimat soal

pada tes uraian itu cukup pendek, sehingga

dalam penyusunannya tidak terlalu sulit dan

tidak terlalu banyak memakan waktu, tenaga,

pikiran, peralatan dan biaya.

2. Tes uraian dapat meminimalisir kemungkinan

timbulnya permainan spekulasi dikalangan

testee. Hal ini karena hanya testee yang mampu

memahami pertanyaan atau perintah sajalah

yang akan dapat memberikan jawaban yang

benar dan tepat.

Page 10: TES URAIAN

3. Melalui tes uraian, penyusun soal akan

dapat mengetahui seberapa jauh tingkat

kedalaman dan tingkat penguasaan testee

dalam memahami materi.

4. Dengan tes uraian, testee akan terdorong

dan terbiasa untuk berani mengemukakan

pendapat dengan menggunakan susunan

kalimat dan gaya bahasa yang merupakan

hasil olahannya sendiri.

Page 11: TES URAIAN

Kelemahan Tes Uraian

1. Tes uraian umumnya kurang dapat mewakili isi

materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan

kepada testee, yang seharusnya diujikan dalm tes

hasil belajar. Seperti diketahui jumlah butir soal

tes uraian itu terbatas, sehingga sulit bagi

pembuat soal untuk menyusun soal dalam jumlah

yang terbatas dan harus mewakili keseluruhan

materi pelajaran yang telah diberikan.

2. Cara mengoreksi jawaban soal tes uraian cukup

sulit. Hal ini karena sekalipun butir soalnya

terbatas, namun jawabannya bisa panjang lebar

dan bervariasi. Sehingga koreksi akan banyak

menyita waktu, tenaga dan pikiran.

Page 12: TES URAIAN

3. Dalam memberikan skor, terdapat

kecenderungan lebih banyak bersifat subyektif,

misalnya: walaupun testee menjawab dengan

betul, namun karena tulisannya jelek dan tidak

teratur, maka skor yang diberikan menjadi lebih

rendah. Serta sebaliknya.

4. Pekerjaan koreksi terhadap lembar-lembar

jawaban hasil tes uraian sulit untuk diserahkan

kepada orang lain, sebab pada tes uraian orang

yang paling tahu mengenai jawaban yang

sempurna adalah penyusun tes itu sendiri.

Page 13: TES URAIAN

Petunjuk Operasional dalam Penyusunan Tes Uraian

1. Dalam menyusun tes uraian, diusahan agar soal

tersebut mencakup ide-ide pokok dari materi

pelajaran yang telah diajarkan. Dengan demikian

sekalipun jumlah butir soalnya terbatas, namun

di dalamnya terkandung materi yang luas.

2. Untuk menghindari timbulnya perbuatan curang

(misalnya: menyontek/ bertanya kepada testee

lain), hendaknya susunan kalimat soal dibuat

berlainan dengan susuna kalimat yang terdapat

dalam buku pelajaran. Dengan demikian mereka

akan berfikir lebih dahulu, apakah jawaban yang

dituliskan itu adalah jawaban yang benar atau

tidak.

Page 14: TES URAIAN

3. Setelah soat tes uraian dibuat, segera disusun

bagaimana atau seperti apa jawaban yang

dikehendaki sebagai jawaban yang betul. Artinya,

setelah selesai penyusunan soal tes urian, segera

pula dibuat kunci jawabannya, atau setidaknya

disiapkan ancar-ancar jawaban betulnya,

dilengkapi pula dengan pedoman penilaian.

Misalnya, jika jawaban testee itu 100% betul

diberi skor 10, jawaban betul 50% diberikan skor

5 dan seterusnya. Dengan demikian maka faktor

subyektivtas akan dapat dikurangi sampai

sekecil-kecilnya.

Page 15: TES URAIAN

4. Dalam menyusun soal tes uraian hendaknya

pertanyaan atau perintahnya jangan dibuat

seragam, tetapi dibuat bervariasi.

Contoh yang salah:

1. Jelaskan, perbedaan antara …........dengan..........

2. Jelaskan, hubungan antara …...... dengan...........

3. Jelaskan mengapa.............?

Contoh yang baik:

1. Jelaskan perbedaan antara............dengan.........

2. Buatlah sebuah uraian sehingga dapat tergambar

jelas hubungan antara.............dengan..........

3. Kemukakan alasannya, mengapa......

Page 16: TES URAIAN

5. Kalimat soal disusun secara ringkas, padat

dan jelas, sehingga cepat dipahami dan

tidak menimbulkan keraguan atau

kebingungan dalam memberikan

jawabannya.

6. Hendaknya dikemukakan pedoman

tentang cara mengerjakan atau menjawab

butir-butir soal tersebut.

Misalnya: “Jawaban soal harus dituliskan

di atas lembar berdasarkan nomor urut

soal”, atau petunjuk lainnya yang

dipandang perlu.

Page 17: TES URAIAN

SekianA& terimakasih