terapi tidur
TRANSCRIPT
A. Faktor-faktor pertimbangan dalam masase:
Menurut Price (1997), berbagai jenis gerakan bukan hanya bagian dari masase, yang
sama pentingnya adalah cara bagaimana gerakan tersebut dilakukan. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah tekanan, kecepatan, irama, durasi, frekuensi.
1. Tekanan.
Ketika menggunakan keseluruhan tangan untuk mengurut suatu daerah yang luas,
tekanan harus selalu dipusatkan di bagian telapak tangan. Jari-jari tangan harus
dilemaskan sepenuhnya karena tekanan jari tangan pada saat ini tidak menghasilkan
relaksasi yang diperlukan. Tekanan telapak tangan hanya boleh diberikan ketika
melakukan gerakan mengurut ke arah jantung dan harus dihilangkan ketika melakukan
gerakan balik (Price, 1997)
2. Kecepatan.
Sampai taraf tertentu kecepatan gerakan masase bergantung pada efek yang ingin
dicapai. Umumnya, masase dilakukan untuk menghasilkan relaksasi pada orang yang
dipijat dan frekuensi gerakan masase kurang lebih 15 kali dalam semenit (Price, 1997).
3. Irama.
Gerakan yang tersentak-sentak tidak akan menghasilkan relaksasi sehingga kita
harus berhati-hati untuk mempertahankan irama yang tidak terputus-putus (Price, 1993).
4. Durasi.
Durasi atau lamanya suatu terapi masase bergantung pada luasnya tubuh yang
akan dipijat. Rangkaian masase yang dianjurkan berlangsung antara 5 sampai 15 menit
dengan mempertimbangkan luas daerah yang dipijat (Price, 1997).
5. Frekuensi.
Price (1997) mengemukakan, umumnya diyakini bahwa masase paling efektif jika
dilakukan tiap hari, beberapa peneliti mengemukakan bahwa terapi masase akan lebih
bermanfaat bila dilakukan lebih sering dengan durasi yang lebih singkat. Menurut
Breakey (1982) yang dikutip oleh Price (1997), masase selama 10 menit harus sudah
menghasilkan relaksasi.
B. Macam masase.
Tjipto Soeroso (1983: 9) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Lulut Olahraga (Sports
Massage) menyatakan bahwa dalam perkembangannya, masase dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sport massage adalah masase yang khusus diberikan kepada orang yang sehat badannya,
terutama olahragawan karena pelaksanannya memerlukan terbukanya hampir seluruh
tubuh. Tujuan sport massage adalah:
a. Memperlancar peredaran darah.
b. Merangsang persarafan terutama saraf tepi untuk meningkatkan kepekaan rangsang.
c. Meningkatkan ketegangan otot dan meningkatkan kekenyalan otot untuk
meningkatkan daya kerja otot.
d. Mengurangi atau menghilangkan ketegangan saraf dan mengurangi rasa sakit.
2. Segment massage adalah masase yang ditujukan untuk membantu penyembuhan terhadap
gangguan atau kelainan-kelainan fisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Ada
beberapa macam segment massage salah satunya adalah masase terapi.
3. Cosmetic massage adalah masase yang khusus ditujukan untuk memelihara serta
meningkatkan kecantikan muka serta keindahan tubuh berserta bagian-bagiannya.
4. Masase yang lain seperti; shiatshu, refleksi, tsubo, dan erotic massage.
C. Macam-macam manipulasi dalam masase dan pengaruhnya.
Manipulasi yang dimaksud adalah cara menggunakan tangan untuk melakukan masase
pada daerah-daerah tertentu serta untuk memberikan pengaruh tertentu pula. Ahmad Rahim
(1988:1) mengemukakan manipulasi pokok masase adalah:
1. Effleurage (menggosok), yaitu gerakan ringan berirama yang dilakukan pada seluruh
permukaan tubuh. Tujuannya adalah memperlancar peredaran darah dan cairan getah
bening (limfe).
2. Friction (menggerus), yaitu gerakan menggerus yang arahnya naik dan turun secara
bebas. Tujuannya adalah membantu menghancurkan miogelosis, yaitu timbuan sisa-sisa
pembakaran energi (asam laktat) yang terdapat pada otot yang menyebabkan pengerasan
pada otot.
3. Petrissage (memijat), yaitu gerakan menekan kemudian meremas jaringan. Tujuannya
adalah untuk mendorong keluarnya sisa-sisa metabolisme dan mengurangi ketegangan
otot.
4. Tapotemant (memukul), yaitu gerakan pukulan ringan berirama yang diberikan pada
bagian yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau mempercepat aliran darah dan
mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya.
5. Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan menggetarkan yang dilakukan secara manual
atau mekanik. Mekanik lebih baik daripada manual. Tujuannya adalah untuk merangsang
saraf secara halus dan lembut agar mengurangi atau melemahkan rangsang yang
berlebihan pada saraf yang dapat menimbulkan ketegangan.
D. Terapi Masase.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 935), terapi adalah suatu usaha untuk
menyembuhkan suatu penyakit atau mengembalikan kondisi seseorang setelah mengalami
kelainan tertentu. Di sisi lain dikatakan, masase adalah suatu manipulasi dengan
menggunakan tangan, dengan bebagai variasi gerakan. Jadi, terapi masase adalah suatu usaha
penyembuhan suatu penyakit atau mengembalikan kondisi seseorang setelah mengalami
kelainan tertentu dengan maipulasi menggunakan tangan dengan berbagai variasi gerakan.
Terapi masase merupakan salah satu jenis masase yang digunakan untuk menangani cedera.
Tujuan terapi masase adalah:
1. Memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening.
2. Mereposisikan bagian tubuh yang mengalami cedera dislokasi khususnya pada sendi ke
posisi semula.
3. Memanfaatkan relaksasi, perangsangan, dan penyegaran untuk menghasilkan kesehatan
yang prima.
E. Masase pada kaki.
Menurut Aslani (2003), melakukan masase pada otot-otot besar pada kaki dapat
memperlancar sirkulasi darah dan saluran getah bening serta membantu mencegah varises.
Pada saat melakukan masase pada otot-otot kaki maka tingkatkan tekanan ke otot ini secara
bertahap untuk mengendurkan ketegangan sehingga membantu memperlancar aliran darah ke
jantung. Masase pada kaki diakhiri dengan masase pada telapak kaki yang akan merangsang
dan menyegarkan kembali bagian kaki sehingga memulihkan sistem keseimbangan dan
membantu relaksasi. Pemijatan ini dilakukan dengan persiapan terlebih dahulu, adapun
langkah yang harus dilakukan menurut Aslani (2003) adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan tempat yang nyaman.
Lingkungan tempat masase harus membuat suasana rileks dan nyaman, pemijat
harus memperhatikan suhu ruangan yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin,
penerangan yang cukup, permukaan tempat masase yang rata dan nyaman jika diperlukan
gunakan karpet dengan busa karet agar menambah suasana nyaman pada klien.
2. Menyeimbangkan diri
Ketenangan dan kenyamanan diri adalah hal yang penting jika ingin memberikan
pijatan yang baik. Kenakan pakaian yang tidak membatasi gerak saat memijat, rilekskan
diri dengan meletakkan kedua tangan dibawah pusar dan rasakan hangat tangan masuk
memasuki daerah pusar kemudaian bukalah mata perlahan-lahan.
3. Effleurage
Effleurage adalah istilah untuk gerakan mengusap yang ringan dan menenangkan
saat memulai dan mengakhiri masase, gerakan bertujuan untuk meratakan minyak
esensial dan menghangatkan otot agar lebih rileks.
Teknik Relaksasi
Relaksasi adalah suatu keadaan dimana seseorang terbebas dari tekanan dan kecemasan
atau kembalinya keseimbangan (equilibrium) setelah terjadinya gangguan. Tujuan dari teknik
relaksasi adalah mencapai keadaan relaks menyeluruh, mencakup keadaan relaks secara
fisiologis, kognitif, dan behavioral. Black dan Matassarin menyatakan bahwa relaksasi
merupakan teknik yang berhubungan dengan tingkah laku atau tindakan manusia yang terdiri
atas meditasi autogenic training, latihan relaksasi progresif, guided imagery, pernafasan
ritmik/teratur, operan conditioning dan biofeedback. Menurut Potter dan Perry (2005), relaksasi
merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan stres. Teknik relaksasi memberikan
individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri.
Latihan relaksasi juga dapat bermanfaat pada saat menjelang tidur. Miltenberger (dalam Corey,
2005) mengemukakan ada empat macam tipe relaksasi, yaitu:
1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)
2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)
Teknik pernapasan dalam merupakan teknik dasar dari perkembangan teknik
relaksasi lainnya. Dasar konsep teknik pernapasan adalah semakin banyak paru terpenuhi
oleh oksigen maka semakin turun derajat ketegangan. Teknik relaksasi pernapasan
bermanfaat karena efektif mereduksi kecemasan, depresi, iritabilitas, ketegangan, kelelahan.
3. Meditasi (attention-focussing exercises)
4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)
Stres terhadap tugas maupun permasalahan lainnya, yang tidak segera diatasi dapat
memunculkan suatu bentuk kecemasan dalam diri seseorang. Kecemasan itu sendiri bila tidak
juga diatasi dapat berakibat pada munculnya emosi negatif baik terhadap permasalah yang timbul
akibat stres juga perilaku sehari-hari seseorang. Dan akibat dari itu semua menyebabkan suatu
bentuk gangguan tidur atau insomnia. Dan relaksasi bisa digunakan agar seseorang kembali pada
taraf keadaan normal.
Manfaat relaksasi:
Ada banyak manfaat nyata dari latihan relaksasi. Burn (dalam Utami, 2002) melaporkan
beberapa keuntungan yang diperoleh dari latihan relaksasi, antara lain:
1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena
adanya stres.
2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia
dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi.
3. Mengurangi tingkat kecemasan.
4. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stres, dan mengontrol
anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan, seperti pertemuan
penting, wawancara dan sebagainya.
5. Mengurangi perilaku tertentu yang sering terjadi selama periode stres.
6. Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan ketrampilan fisik.
7. Kelelahan, aktivitas mental, dan atau latihan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih cepat
dengan menggunakan latihan relaksasi
8. Kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang dapat meningkat sebagai hasil latihan
relaksasi, sehingga memungkinkan individu untuk menggunakan ketrampilan relaksasi untuk
timbulnya rangsangan fisiologis.
Teknik relaksasi
Cobalah bernafas dari perut dan fokuskan pikiran ke setiap tarikan nafas. Cara ini bisa
membantu agar tetap tenang, baik siang maupun malam hari. Untuk memaksimalkan hasil, bisa
mencoba teknik ini dalam ruangan temaram, dengan menutup mata atau mendengarkan musik
lembut sambil memusatkan perhatian ke setiap tarikan nafas. Sambil duduk atau berbaring di
tempat tidur, cobalah meletakkan tangan di perut. Saat menarik dan menghembuskan nafas,
tangan akan bergerak perlahan, dan dengan fokus pada gerakan ini, kita bisa mengalihkan
perhatian dari pikiran-pikiran ke tubuh kita. Kita bisa menarik dan menempatkan diri pada satu
situasi yang berbeda.
Guided Imagery
Imajinasi didefinisikan sebagai “penggunaan manfaat kekuatan imajinasi secara sadar”
dengan maksud mengaktifkan penyembuhan biologis, psikologis, atau spiritual. Imajinasi yang
disadari melibatkan penciptaan citra mental apa yang diinginkan dan dapat dibangkitkan dari
ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan.
Guided imagery atau yang biasa disebut dengan visualisasi adalah teknik di mana
seseorang berimajinasi tentang gambar, suara, bau, dan sensasi lainnya. Membayangkan berada
di sebuah lingkungan tertentu atau situasi dapat mengaktifkan indra, menghasilkan fisik atau
efek psikologis. Teknik ini merupakan salah satu teknik untuk menghilangkan bayang-bayang
negatif pada pikiran. Manfaat imajinasi terbimbing (guided imagery) adalah untuk mengurangi
stres dan kecemasan, mengurangi nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi tekanan darah
tinggi, mengurangi level gula darah, mengurangi alergi dan gejala pernapasan, mengurangi sakit
kepala dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat penenang untuk
situasi yang sulit dalam kehidupan. Jika imajinasi dilakukan seseorang secara sadar, guided
imagery berusaha mengarahkan imagery untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Guided imagery sangat efektif untuk pengobatan stres. Imagery berada di pusat teknik
relaksasi yang dirancang untuk melepaskan zat kimia otak yang bertindak sebagai zat alamiah
tubuh menenangkan otak Anda, menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan tingkat
kecemasan.
Teknik guided imagery:
1. Anjurkan klien mengenakan pakaian yang longgar.
2. Tidur dengan posisi yang nyaman.
3. Anjurkan klien untuk menutup mata dengan lembut.
4. Minta klien menarik napas dalam dan perlahan untuk menimbulkan relaksasi.
5. Minta klien untuk menggunakan seluruh pancaindranya dalam menjelaskan bayangan dan
lingkungan bayangan tersebut.
6. Mulailah membayangkan tempat yang menyenangkan dan dapat dinikmati.
7. Minta klien untuk menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang ditimbulkan oleh
bayangannya, dan bantu klien untuk mengeksplorasi respons terhadap bayangannya.
8. Ulangi 10 sampai 15 menit sampai Anda tertidur.
9. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas dari gangguan.
http://eprints.uny.ac.id/9181/3/BAB%202%20-%2005603141031.pdf
http://www.holisticonline.com/guided-imagery.htm
http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/relaksasi.pdf
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312020/bab2.pdf
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/01/01/2109/11/
Teknik_Relaksasi_untuk_Redakan_Insomnia,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16672/4/Chapter%20II.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131655279/Perawatan%20Rambut%20Tradisional_6.pdf