terapi tidur

11
A. Faktor-faktor pertimbangan dalam masase: Menurut Price (1997), berbagai jenis gerakan bukan hanya bagian dari masase, yang sama pentingnya adalah cara bagaimana gerakan tersebut dilakukan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tekanan, kecepatan, irama, durasi, frekuensi. 1. Tekanan. Ketika menggunakan keseluruhan tangan untuk mengurut suatu daerah yang luas, tekanan harus selalu dipusatkan di bagian telapak tangan. Jari-jari tangan harus dilemaskan sepenuhnya karena tekanan jari tangan pada saat ini tidak menghasilkan relaksasi yang diperlukan. Tekanan telapak tangan hanya boleh diberikan ketika melakukan gerakan mengurut ke arah jantung dan harus dihilangkan ketika melakukan gerakan balik (Price, 1997) 2. Kecepatan. Sampai taraf tertentu kecepatan gerakan masase bergantung pada efek yang ingin dicapai. Umumnya, masase dilakukan untuk menghasilkan relaksasi pada orang yang dipijat dan frekuensi gerakan masase kurang lebih 15 kali dalam semenit (Price, 1997). 3. Irama. Gerakan yang tersentak-sentak tidak akan menghasilkan relaksasi sehingga kita harus berhati-hati untuk mempertahankan irama yang tidak terputus-putus (Price, 1993).

Upload: ira-ajah

Post on 01-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: terapi tidur

A. Faktor-faktor pertimbangan dalam masase:

Menurut Price (1997), berbagai jenis gerakan bukan hanya bagian dari masase, yang

sama pentingnya adalah cara bagaimana gerakan tersebut dilakukan. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan adalah tekanan, kecepatan, irama, durasi, frekuensi.

1. Tekanan.

Ketika menggunakan keseluruhan tangan untuk mengurut suatu daerah yang luas,

tekanan harus selalu dipusatkan di bagian telapak tangan. Jari-jari tangan harus

dilemaskan sepenuhnya karena tekanan jari tangan pada saat ini tidak menghasilkan

relaksasi yang diperlukan. Tekanan telapak tangan hanya boleh diberikan ketika

melakukan gerakan mengurut ke arah jantung dan harus dihilangkan ketika melakukan

gerakan balik (Price, 1997)

2. Kecepatan.

Sampai taraf tertentu kecepatan gerakan masase bergantung pada efek yang ingin

dicapai. Umumnya, masase dilakukan untuk menghasilkan relaksasi pada orang yang

dipijat dan frekuensi gerakan masase kurang lebih 15 kali dalam semenit (Price, 1997).

3. Irama.

Gerakan yang tersentak-sentak tidak akan menghasilkan relaksasi sehingga kita

harus berhati-hati untuk mempertahankan irama yang tidak terputus-putus (Price, 1993).

4. Durasi.

Durasi atau lamanya suatu terapi masase bergantung pada luasnya tubuh yang

akan dipijat. Rangkaian masase yang dianjurkan berlangsung antara 5 sampai 15 menit

dengan mempertimbangkan luas daerah yang dipijat (Price, 1997).

5. Frekuensi.

Price (1997) mengemukakan, umumnya diyakini bahwa masase paling efektif jika

dilakukan tiap hari, beberapa peneliti mengemukakan bahwa terapi masase akan lebih

bermanfaat bila dilakukan lebih sering dengan durasi yang lebih singkat. Menurut

Breakey (1982) yang dikutip oleh Price (1997), masase selama 10 menit harus sudah

menghasilkan relaksasi.

Page 2: terapi tidur

B. Macam masase.

Tjipto Soeroso (1983: 9) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Lulut Olahraga (Sports

Massage) menyatakan bahwa dalam perkembangannya, masase dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sport massage adalah masase yang khusus diberikan kepada orang yang sehat badannya,

terutama olahragawan karena pelaksanannya memerlukan terbukanya hampir seluruh

tubuh. Tujuan sport massage adalah:

a. Memperlancar peredaran darah.

b. Merangsang persarafan terutama saraf tepi untuk meningkatkan kepekaan rangsang.

c. Meningkatkan ketegangan otot dan meningkatkan kekenyalan otot untuk

meningkatkan daya kerja otot.

d. Mengurangi atau menghilangkan ketegangan saraf dan mengurangi rasa sakit.

2. Segment massage adalah masase yang ditujukan untuk membantu penyembuhan terhadap

gangguan atau kelainan-kelainan fisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Ada

beberapa macam segment massage salah satunya adalah masase terapi.

3. Cosmetic massage adalah masase yang khusus ditujukan untuk memelihara serta

meningkatkan kecantikan muka serta keindahan tubuh berserta bagian-bagiannya.

4. Masase yang lain seperti; shiatshu, refleksi, tsubo, dan erotic massage.

C. Macam-macam manipulasi dalam masase dan pengaruhnya.

Manipulasi yang dimaksud adalah cara menggunakan tangan untuk melakukan masase

pada daerah-daerah tertentu serta untuk memberikan pengaruh tertentu pula. Ahmad Rahim

(1988:1) mengemukakan manipulasi pokok masase adalah:

1. Effleurage (menggosok), yaitu gerakan ringan berirama yang dilakukan pada seluruh

permukaan tubuh. Tujuannya adalah memperlancar peredaran darah dan cairan getah

bening (limfe).

2. Friction (menggerus), yaitu gerakan menggerus yang arahnya naik dan turun secara

bebas. Tujuannya adalah membantu menghancurkan miogelosis, yaitu timbuan sisa-sisa

pembakaran energi (asam laktat) yang terdapat pada otot yang menyebabkan pengerasan

pada otot.

Page 3: terapi tidur

3. Petrissage (memijat), yaitu gerakan menekan kemudian meremas jaringan. Tujuannya

adalah untuk mendorong keluarnya sisa-sisa metabolisme dan mengurangi ketegangan

otot.

4. Tapotemant (memukul), yaitu gerakan pukulan ringan berirama yang diberikan pada

bagian yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau mempercepat aliran darah dan

mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya.

5. Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan menggetarkan yang dilakukan secara manual

atau mekanik. Mekanik lebih baik daripada manual. Tujuannya adalah untuk merangsang

saraf secara halus dan lembut agar mengurangi atau melemahkan rangsang yang

berlebihan pada saraf yang dapat menimbulkan ketegangan.

D. Terapi Masase.

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 935), terapi adalah suatu usaha untuk

menyembuhkan suatu penyakit atau mengembalikan kondisi seseorang setelah mengalami

kelainan tertentu. Di sisi lain dikatakan, masase adalah suatu manipulasi dengan

menggunakan tangan, dengan bebagai variasi gerakan. Jadi, terapi masase adalah suatu usaha

penyembuhan suatu penyakit atau mengembalikan kondisi seseorang setelah mengalami

kelainan tertentu dengan maipulasi menggunakan tangan dengan berbagai variasi gerakan.

Terapi masase merupakan salah satu jenis masase yang digunakan untuk menangani cedera.

Tujuan terapi masase adalah:

1. Memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening.

2. Mereposisikan bagian tubuh yang mengalami cedera dislokasi khususnya pada sendi ke

posisi semula.

3. Memanfaatkan relaksasi, perangsangan, dan penyegaran untuk menghasilkan kesehatan

yang prima.

E. Masase pada kaki.

Menurut Aslani (2003), melakukan masase pada otot-otot besar pada kaki dapat

memperlancar sirkulasi darah dan saluran getah bening serta membantu mencegah varises.

Pada saat melakukan masase pada otot-otot kaki maka tingkatkan tekanan ke otot ini secara

bertahap untuk mengendurkan ketegangan sehingga membantu memperlancar aliran darah ke

Page 4: terapi tidur

jantung. Masase pada kaki diakhiri dengan masase pada telapak kaki yang akan merangsang

dan menyegarkan kembali bagian kaki sehingga memulihkan sistem keseimbangan dan

membantu relaksasi. Pemijatan ini dilakukan dengan persiapan terlebih dahulu, adapun

langkah yang harus dilakukan menurut Aslani (2003) adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan tempat yang nyaman.

Lingkungan tempat masase harus membuat suasana rileks dan nyaman, pemijat

harus memperhatikan suhu ruangan yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin,

penerangan yang cukup, permukaan tempat masase yang rata dan nyaman jika diperlukan

gunakan karpet dengan busa karet agar menambah suasana nyaman pada klien.

2. Menyeimbangkan diri

Ketenangan dan kenyamanan diri adalah hal yang penting jika ingin memberikan

pijatan yang baik. Kenakan pakaian yang tidak membatasi gerak saat memijat, rilekskan

diri dengan meletakkan kedua tangan dibawah pusar dan rasakan hangat tangan masuk

memasuki daerah pusar kemudaian bukalah mata perlahan-lahan.

3. Effleurage

Effleurage adalah istilah untuk gerakan mengusap yang ringan dan menenangkan

saat memulai dan mengakhiri masase, gerakan bertujuan untuk meratakan minyak

esensial dan menghangatkan otot agar lebih rileks.

Teknik Relaksasi

Relaksasi adalah suatu keadaan dimana seseorang terbebas dari tekanan dan kecemasan

atau kembalinya keseimbangan (equilibrium) setelah terjadinya gangguan. Tujuan dari teknik

relaksasi adalah mencapai keadaan relaks menyeluruh, mencakup keadaan relaks secara

fisiologis, kognitif, dan behavioral. Black dan Matassarin menyatakan bahwa relaksasi

merupakan teknik yang berhubungan dengan tingkah laku atau tindakan manusia yang terdiri

atas meditasi autogenic training, latihan relaksasi progresif, guided imagery, pernafasan

ritmik/teratur, operan conditioning dan biofeedback. Menurut Potter dan Perry (2005), relaksasi

merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan stres. Teknik relaksasi memberikan

individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri.

Latihan relaksasi juga dapat bermanfaat pada saat menjelang tidur. Miltenberger (dalam Corey,

2005) mengemukakan ada empat macam tipe relaksasi, yaitu:

Page 5: terapi tidur

1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)

2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)

Teknik pernapasan dalam merupakan teknik dasar dari perkembangan teknik

relaksasi lainnya. Dasar konsep teknik pernapasan adalah semakin banyak paru terpenuhi

oleh oksigen maka semakin turun derajat ketegangan. Teknik relaksasi pernapasan

bermanfaat karena efektif mereduksi kecemasan, depresi, iritabilitas, ketegangan, kelelahan.

3. Meditasi (attention-focussing exercises)

4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)

Stres terhadap tugas maupun permasalahan lainnya, yang tidak segera diatasi dapat

memunculkan suatu bentuk kecemasan dalam diri seseorang. Kecemasan itu sendiri bila tidak

juga diatasi dapat berakibat pada munculnya emosi negatif baik terhadap permasalah yang timbul

akibat stres juga perilaku sehari-hari seseorang. Dan akibat dari itu semua menyebabkan suatu

bentuk gangguan tidur atau insomnia. Dan relaksasi bisa digunakan agar seseorang kembali pada

taraf keadaan normal.

Manfaat relaksasi:

Ada banyak manfaat nyata dari latihan relaksasi. Burn (dalam Utami, 2002) melaporkan

beberapa keuntungan yang diperoleh dari latihan relaksasi, antara lain:

1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena

adanya stres.

2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia

dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi.

3. Mengurangi tingkat kecemasan.

4. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stres, dan mengontrol

anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan, seperti pertemuan

penting, wawancara dan sebagainya.

5. Mengurangi perilaku tertentu yang sering terjadi selama periode stres.

6. Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan ketrampilan fisik.

7. Kelelahan, aktivitas mental, dan atau latihan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih cepat

dengan menggunakan latihan relaksasi

Page 6: terapi tidur

8. Kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang dapat meningkat sebagai hasil latihan

relaksasi, sehingga memungkinkan individu untuk menggunakan ketrampilan relaksasi untuk

timbulnya rangsangan fisiologis.

Teknik relaksasi

Cobalah bernafas dari perut dan fokuskan pikiran ke setiap tarikan nafas. Cara ini bisa

membantu agar tetap tenang, baik siang maupun malam hari. Untuk memaksimalkan hasil, bisa

mencoba teknik ini dalam ruangan temaram, dengan menutup mata atau mendengarkan musik

lembut sambil memusatkan perhatian ke setiap tarikan nafas. Sambil duduk atau berbaring di

tempat tidur, cobalah meletakkan tangan di perut. Saat menarik dan menghembuskan nafas,

tangan akan bergerak perlahan, dan dengan fokus pada gerakan ini, kita bisa mengalihkan

perhatian dari pikiran-pikiran ke tubuh kita. Kita bisa menarik dan menempatkan diri pada satu

situasi yang berbeda.

Guided Imagery

Imajinasi didefinisikan sebagai “penggunaan manfaat kekuatan imajinasi secara sadar”

dengan maksud mengaktifkan penyembuhan biologis, psikologis, atau spiritual. Imajinasi yang

disadari melibatkan penciptaan citra mental apa yang diinginkan dan dapat dibangkitkan dari

ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan.

Guided imagery atau yang biasa disebut dengan visualisasi adalah teknik di mana

seseorang berimajinasi tentang gambar, suara, bau, dan sensasi lainnya. Membayangkan berada

di sebuah lingkungan tertentu atau situasi dapat mengaktifkan indra, menghasilkan fisik atau

efek psikologis. Teknik ini merupakan salah satu teknik untuk menghilangkan bayang-bayang

negatif pada pikiran. Manfaat imajinasi terbimbing (guided imagery) adalah untuk mengurangi

stres dan kecemasan, mengurangi nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi tekanan darah

tinggi, mengurangi level gula darah, mengurangi alergi dan gejala pernapasan, mengurangi sakit

kepala dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat penenang untuk

situasi yang sulit dalam kehidupan. Jika imajinasi dilakukan seseorang secara sadar, guided

imagery berusaha mengarahkan imagery untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 7: terapi tidur

Guided imagery sangat efektif untuk pengobatan stres. Imagery berada di pusat teknik

relaksasi yang dirancang untuk melepaskan zat kimia otak yang bertindak sebagai zat alamiah

tubuh menenangkan otak Anda, menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan tingkat

kecemasan.

Teknik guided imagery:

1. Anjurkan klien mengenakan pakaian yang longgar.

2. Tidur dengan posisi yang nyaman.

3. Anjurkan klien untuk menutup mata dengan lembut.

4. Minta klien menarik napas dalam dan perlahan untuk menimbulkan relaksasi.

5. Minta klien untuk menggunakan seluruh pancaindranya dalam menjelaskan bayangan dan

lingkungan bayangan tersebut.

6. Mulailah membayangkan tempat yang menyenangkan dan dapat dinikmati.

7. Minta klien untuk menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang ditimbulkan oleh

bayangannya, dan bantu klien untuk mengeksplorasi respons terhadap bayangannya.

8. Ulangi 10 sampai 15 menit sampai Anda tertidur.

9. Ciptakan lingkungan yang sunyi dan bebas dari gangguan.

http://eprints.uny.ac.id/9181/3/BAB%202%20-%2005603141031.pdf

http://www.holisticonline.com/guided-imagery.htm

http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/relaksasi.pdf

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312020/bab2.pdf

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/01/01/2109/11/

Teknik_Relaksasi_untuk_Redakan_Insomnia,

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16672/4/Chapter%20II.pdf

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131655279/Perawatan%20Rambut%20Tradisional_6.pdf