terapi nyeri kel 2 fixx

17
Kasus : Ny. B 45 tahun menjalani program rehabilitasi setelah didiagnosa Ca Mammae terminal. Ny. B mengalami nyeri konstan di punggung dan sudah mengalami metastase tulang. 1. Tujuan pemberian intervensi untuk mengurangi nyeri secara non farmakologi! Tindakan nonfarmakologis mencakup intervensi perilaku kognitif dan penggunaan agen-agen fisik. Tujuan intervensi perilaku kognitif adalah mengubah persepsi klien tentang nyeri, mengubah perilaku nyeri, dan memberi klien rasa pengendalian yang lebih besar. Agens-agens fisik bertujuan untuk memberikan rasa nyaman, memperbaiki disfungsi fisik, mengubah respon fisiologis dan mengurangi rasa takut (Potter & Perry, 2005). Tujuan pemberian intervensi relaksasi jangka panjang adalah agar idividu memonitor dirinya secara terus menerus terhadap indikator ketegangan, serta untuk membiarkan dan melepaskan dengan sadar ketegangan yang terdapat di berbagai bagian tubuh. Sedangkan tujuan meditasi untuk memperbaiki suasana hati, meningkatkan rasa identitas dan mengurangi kegelisahan dan juga meditasi menimbulkan keadaan santai, menurunkan konsumsi oksigen, mengurangi frekuensi pernagasan dan denyut jantung serta menghasilkan laporan penurunan pernafasan. Dalam imajinasi dering menimbulkan respon psikofisiologis yang kuat seperti perubahan dalam fungsi imun. Tujuan imajinasi digunakan untuk visualisasi sel kanker yang telah dihancurkan oleh sel sistem imun, untuk mengurangi atau mengontrol rasa nyeri dan untuk mencapai ketenangan dan

Upload: rahayu-prasetyo

Post on 08-Dec-2014

133 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

Kasus :

Ny. B 45 tahun menjalani program rehabilitasi setelah didiagnosa Ca Mammae

terminal. Ny. B mengalami nyeri konstan di punggung dan sudah mengalami metastase

tulang.

1. Tujuan pemberian intervensi untuk mengurangi nyeri secara non farmakologi!

Tindakan nonfarmakologis mencakup intervensi perilaku kognitif dan penggunaan

agen-agen fisik. Tujuan intervensi perilaku kognitif adalah mengubah persepsi klien

tentang nyeri, mengubah perilaku nyeri, dan memberi klien rasa pengendalian yang lebih

besar. Agens-agens fisik bertujuan untuk memberikan rasa nyaman, memperbaiki

disfungsi fisik, mengubah respon fisiologis dan mengurangi rasa takut (Potter & Perry,

2005). Tujuan pemberian intervensi relaksasi jangka panjang adalah agar idividu

memonitor dirinya secara terus menerus terhadap indikator ketegangan, serta untuk

membiarkan dan melepaskan dengan sadar ketegangan yang terdapat di berbagai bagian

tubuh. Sedangkan tujuan meditasi untuk memperbaiki suasana hati, meningkatkan rasa

identitas dan mengurangi kegelisahan dan juga meditasi menimbulkan keadaan santai,

menurunkan konsumsi oksigen, mengurangi frekuensi pernagasan dan denyut jantung

serta menghasilkan laporan penurunan pernafasan.

Dalam imajinasi dering menimbulkan respon psikofisiologis yang kuat seperti

perubahan dalam fungsi imun. Tujuan imajinasi digunakan untuk visualisasi sel kanker

yang telah dihancurkan oleh sel sistem imun, untuk mengurangi atau mengontrol rasa

nyeri dan untuk mencapai ketenangan dan ketentraman. Sedangkan dalam intervensi

akupuntur untuk memodifikasi resepsi rasa nyeri, menyamakan fungsi fisiologis, serta

mengobati atau mencegah penyakit, mengatur dan meluruskan kembali qi serta

mengaktifkan mekanisme penyembuhan diri oleh seseorang.

2. Tehnik mengurangi nyeri secara non farmakologis ( misalnya tehnik relaksasi,

tehnik imageny guidance )

Tenik peredaan nyeri nonfarmaologis

1) Intervensi Mekanis Non Invasif

a. Stimulasi Kutan

Aktifitas yang merangsang kulit untuk tujan meredakan nyeri.

b. Kompres Panas dan Dingin

Menurunkan nyeri dan spasme otot

Page 2: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

Tetap ingat kapanpun menggunakan terapi panas atau dingin: usia pasien, riwayat

medis, kondisi kulit dan ketidaknyamanan

c. Stimulasi Saraf Listrik Transkultan ( Transcutaneous Electrical Nerves Stimulation/

TENS )

Terdiri dari alat yang dioperasikan baterai berukuran saku yang memberikan arus

listrik ringan kontinu pada kulit melalui elektroda.

2) Intervensi Perilaku

Relaksasi fisik

a. Relaksasi

Keadaan bebas relatif dari ansietas dan ketegangan otot. Teknik ini didasarkan

pada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang merangsang pikiran karna

nyeri atau kondisi penyakitnya. Teknik relaksasi dapat menurunkan keteganggan

fisiologis. Teknik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang dalam kondisi berbaring

atau duduk di kursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik relaksasi

adalah klien dengan pisisi yang nyaman, klien dengan pikiran yang beristirahat dan

lingkungan yang tenang.

a) Relaksasi otogenik

Istilah otogenik secara spesifik menyiratkan bahwa anda memiliki kemampuan

untuk mengendalikan beragam fungsi tubuh, seperti frekuensi jantung, tekanan darah

dan aliran darah. Dengan mengalihkan respons tubuh anda secara sadar berdasarkan

perintah anda sendiri, anda dapat membantu melawan efek akibat stres yang

berbahaya. Kita sekarang menyadari bahwa hubungan pikiran-tubuh sangat kuat.

Kenyataanya, kita dapat menyelinap dan mengambil alih fungsi pengendali otomatis

dari sistem saraf kita kapan pun kita mau untuk menolak respons stres yang

mengancam keadaan nonfisik kita. Jadi, ide dasar dari pelatihan otogenik adalah

untuk mempelajari cara”mengalihkan” pikiran berdasarkan anjuran sehingga dapat

menyingkirkan respons stres yang mengganggu pikiran anda.Prinsipnya klien harus

mampu berkonsentrasi sambil membanca mantra, doa, dzikir dalam hati seiring

dengan ekspirasi udara paru.

Langkah-langkah latihan relaksasi autogenic:

A. Persiapan sebelum memulai latihan

a. Tubuh berbaring, kepala disanggah oleh bantal dan mata terpejam.

b. Atur napas hingga napas menjadi lebih teratur.

Page 3: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

c. Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-lahan sambil katakan

dalam hati “saya damai dan tenang”.

B. Langkah 1: Merasakan Berat

a. Fokuskan perhatian pada lengan dan bayangkan kedua lengan terasa berat.

Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa kendur,

ringan hingga terasa sangat ringan sekali sambil katakan “saya merasa damai

dan tenag sepenuhnya”.

b. Lakukan hal yang sama pada bahu punggung leher dan kaki

C. Langkah 2: Merasakan Kehangatan

a. Bayangkan darah mengalir keseluruh tubuh dan rasakan hawa hangatnya

aliran darah, seperti merasakan minuman yang hangat saambil mengatakan

dalam diri “saya merasa senang dan hangat”.

b. Ulangi enam kali.

c. Katakan dalam hati “saya merasa damai, tenang”.

D. Langkah 3: Merasakan Denyut Jantung

a. tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut

b. bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang

c. ulangi enam kali

d. katakan dalam hati “saya merasa damai dan tenang”

E. Langkah 4: Latihan Pernapasan

a. Posisi tangan tidak berubah

b. Katakan dalam diri “napasku longgar dan tenang”

c. Ulangi enam kali

d. Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang”

F. Langkah 5: latihan abdomen

a. Posisi kedua tangan tidak berubah

Rasakan pembuluh darah dalam perut mengalir dengan teratur dan terasa hangat

b. Katakana dalam diri “ darah yang mengalir dalam perutku terasa hangat

c. Ulangi enam kali

d. Katakan dalam hati “saya merasa damai dan tenang”

G. Langkah 6: latihan kepala

a. Kedua tangan pada posisi awal

b. Katakana dalam hati “ kepala saya benar-benar terasa digin

c. Ulangi enam kali

Page 4: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

d. Katakan dalam hati “saya merasa damai dan tenang”

H. Langkah 7: akhir latihan

Mengakhiri latihan relaksasi otogenik atau meletakan atau mengepalkan

lengan bersama dengan napas dalam, lalu buang napas pelan-pelan sambil membuka

mata.

b) Relaksasi otot secara progresif (Progressive Muscular Relaxation [PMR]).

PMR merupakan salah satu tehnik yang khusus yang didesain khusus untuk

membantu meredakan ketegangan otot yang terjadi. PMR dapat digunakan sebagai

terapi untuk membantu meredakan gejala yang berkaitan dengan stres seperti

insomnia, sakit kepala, nyeri punggung bawah, hiperetensi. Tehnik ini

memperlihatkan pentingnya menhaan respons stres dengan mencoba meredakan

ketegangan otot secara sadar. Cara terbaik untuk melakukan PMR adalah dengan

mengencangkan dan merelaksasikan setiap kelompok otot di dalam tubuh, secara

bergantian. Fase ketegangan secara singkat, hanya sekitar 5-10 detik. Jika

dibandingkan, fase relaksasi ternyata berlangsung lebih lama, sekitar 45 detik. Perlu

diingat bahwa hanya satu kelompok otot yang harus dikontraksikan pada satu waktu,

biarkan kelompok otot yang lain rileks. Pada awalnya mungkin merasa sulit jika

tidak melibatkan otot disekitarnya, tetapi hal ini akan terbiasa dengan latihan. Jika

telah selesai melakukan tehnik ini , tetaplah berbaring di lantai atau duduk di kursi

selama beberapa menit dan rasakan semua sensai fisik yang terjadi. Nikmati

perasaan yang sangat rileks tersebut. Kemudian mulailah memusatkan pikiran pada

keadaan sekeliling. Dengan merasakan derajat kontraksi otot yang berbeda ini, anda

mungkin menemukan bahwa anda semakin sadar akan tingkat ketegangan otot anda.

Dalam kegiatan sehari-hari dan merelaksasikan melalui teknik pelepasan

ketegangan. Lakukan tehnik ini dimulai dari urutan kelompok otot wajah, rahang,

leher, bahu, dada tas, tangan dan lengan, perut, punggung bawah, bokong, paha,

betis dan kaki. Kontraksi setiap kelompok otot dibagi dalam tiga bagian dengan tiap-

tiap bagian berdurasi 5 detik: 100% (keluarkan semua), 50% (separuh kekuatan dari

kontraksi awal), 5% (kontraksi yang lemah). Fase relaksasi diantara setiap kontraksi

harus berdurasi sekitar 45 detik

c) Teknik pernapasan diafragma

Page 5: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

Dalam kondisi istirahat normal, frekuensi pernapasan manusia adalah empat

belas sampai enam belas kali per menit. Dalam keadaan panik, napas akan menjadi

lebih cepat dan lebih pendek, dengan kontraksi otot dada bagian atas menjadi lebih

kuat. Ketika dada bagian atas mengembang, rangsangan saraf meningkat dan tanda-

tanda vital mulai meningkat (frekuensi jantung, tekanan darah dll). Dengan cara

mempelajari cara modifikasi gaya bernapas (dengan lebih menekankan bagian

perut), dapat mengurangi frekuensi napas menjadi sekitar tiga sampai enam kali per

menit. Hal yang pertama kali harus dilakukan saat melakukan tenik ini adalah

dengan mengatur posisi tubuh secara nyaman, baik posisi duduk secara rileks

maupun berbaring telentang dengan mata tertutup. Untuk mendapatkan efek yang

optimal, longgarkan pakaian disekitar leher dan pinggang. Saat pertama mempelajari

tehnik ini, letakkan tangan diatas perut dan rasakan naik turunnya perut pada setiap

pernapasan. Setelah menutup mata dan mengatur posisi yang nyaman, fokuskan

perhatian anda semua pada pernapasan. Bayangkan udara yang dihirup sebagai

udara yang bersih. Murni, dan aktif-udara dengan kekuatan untuk membersihkan dan

memulihkan tubuh. Saat menghirup udara yang bersih dan murni, bayangkan dan

rasakan udara yang memasuki hidung atau mulut, mengalir ke rongga hidung

samapai bagian atas kepala, dan kemudian turun ke tulang belakang dan bersirkulasi

di daerah bagian bawah perut. Sekarang, saat anda mengeluarkan napas, bayangkan

udara yang keluar dari tubuh anda sebgai udara hitam-asap gelap berkabut yang

melambangkan stressor, frustasi, dan racun yang mengisi pikiran dan tubuh anda.

Pada setiap napas, biarkan udara yang bersih dan murni masuk dan bersirkulasi

serta memperbarui diri anda, dan biarkan udara yang kotor dan hitam membantu

anda mengeluarkan stres dan ketegangan. Ulangi siklus pernapasan ini selama 5-10

kali per menit. Saat anda berkali-kali mengulang siklus breathing clouds ini, rasakan

lepasnya stres dan ketegangan. Anda juga dapat melihat bahwa udara yang anda

keluarkan berubah dari hitam menjadi abu-abu, atau bahkan sampai menjadi

keputih-putihan-suatu bayangan yang menandai terpenuhinya relaksasi.

Relaksasai mental

Meditasi: Menenangkan pikiran. Dalam keadaan stres pikiran anda terlalu dipenuhi

dengan gangguan. Jika dikaji lebih cermat, benak kita berisi pikiran yang timbuk baik dari

dalam (ingatan dan perasaan) maupun dari luar diri (percakapan, kemacetan, siaran radio),

yang semuanya bersaing untuk memperebutkan perhatian kita. Begitu pikiran ini bersatu,

Page 6: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

benak kita akan kusut dan kita akan mengalami sensory overload (rangsang sensorik yang

kita terima berlebihan). Disinilah teknik meditasi diperlukan. Tehnik meditasi merupakan

alat untuk mengurangi kekusutan pikiran dan membawa ketenangan jiwa. Jika terbebas

dari pikiran yang kusut, seseorang akan lebih terbuka untuk menerima bisikan kata hati,

pendapat dan cara baru untuk mengatasi masalah yang belum terpecahkan. Berdasarkan

falsafah timur meditasi terbagi menjadi dua cabang:

1) Meditasi eksklusif (terbatas). Meditasi ekslusif juga dikenal sebagai meditasi

konsentrasi, mengharuskan anda membatasi perhatian hanya pada satu pikiran. Proses

meditasi terbatas mengharuskan anda menutup pikiran terhadap semua sensasi dan

rangsang yang datang dari luar dan kemudian mengarahkan fokus anda pada pikiran

batin. Pikiran tunggal ini akan menjadi alat untuk mengusir semua pikiran lain dari

benak anda. Pada kebanyakan kasus, meditasi ekslusif dipraktikkan dengan mata

terpejam untuk mencegah teralihnya pikiran akibat penglihatan.

2) Meditasi inklusif (meditasi terbuka). Meditasi inklusif tampaknya sangat mirirp

dengan asosiasi bebas, yaitu pikiran yang menerawang tanpa tujuan. Pada praktik

meditasi inklusif, benak kita bebas menerima semua pikiran baik yang disadari

maupun tidak. Akan tetapi, ada satu persyaratan yang harus dipenuhi. Semua pikiran

yang masuk dengan kita sadari harus dipilih secara objektif dan tanpa ada penilaian

atau keterikatan emosional. Tidak ada ikatan emosi yang dihubungkan dengan pikiran

anda. Intinya dengan melepaskan diri dari emosi, anda membiarkan dinding ego diri

anda runtuh untuk sementara sehingga anda dapat lebih terbuka terhadap ide-ide yang

mungkin dapat membantu menyelesaikan masalah dalam kehidupan.Dalam meditasi

jenis ini, mata biasanya terbuka tetapi tidak menjadi masalah jika lebih suka

memejamkan mata.

b. Distraksi

Tujuan :

Memfokuskan pada stimuli ( musik, tepukan, orang, humor) daripada sensasi

nyeri.

Mengubah kemampuan pasien untuk menoleransi nyeri.

Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Teknik distraksi yang dapat

dilakukan di antaranya adalah:

1. Bernapas lambat dan berirama secara teratur

Page 7: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

2. Menyanyi berirama dan menghitung ketukannya

3. Mendengarkan music

4. Mendorong untuk mengkhayal (guided imagery) yaitu melakukan bimbingan

yang baik kepada klien untuk mengkhayal. Tekniknya sebagai berikut:

Atur posisi nyaman pada klien

Dengan suara yang lembut, mintakan klien untuk memikirkan hal-hal yang

menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra.

Mintakan klien untuk tetap berfokus pada bayangan yang menyenangkan

sambil meralaksasikan tubuhnya

Bila klien tampak rileks, perawat tidak perlu bicara lagi.

Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah, atau tidak nyaman,

perawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien siap.

c. Massage (pijatan). Ada beberapa teknik massage yang dapat dilakukan untuk distraksi

seperti yang tergambar berikut ini.

1) Remasan. Usap otot bahu yang dikerjakan secara bersama (Gambar 8-1).

2) Selang-seling tangan. Memijat punggung dengan tekanan pendek, cepat, dan

bergantian tangan (Gambar 8-2)

3) Gesekan. Meminjat punggung dengan ibu jari, gerakannya memutar sepanjang

tulang punggung dari sacrum ke bahu (Gambar 8-3).

4) Eflurasi. Memijat punggung dengan kedua tangan, tekanan lebih halus dengan

gerakan ke atas untuk membantu aliran balik vena (Gambar 8-4).

5) Petriasi. Menekan punggung secara horizontal. Pindah tangan anda, dengan arah

yang berlawanan menggunakan gerakan meremas (Gambar 8-5).

Page 8: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

6) Tekanan menyikat. Secara halus tekan punggung dengan ujung-ujung jari untuk

mengakhiri pijatan (Gambar 8-6).

d. Imajinasi atau Visualisasi

Secara mental menciptakan sebuah gambar

Berfokus pada orang terdekat, tempat yang menyenangkan, kejadian masa lalu

atau apapun yang dianggap memberikan kenikmatan.

Gunakan pikiran jauh dari sensasi nyeri : bervariasi secara individu karena

kesukaan pribadi

e. Humor

Digunakan sebagai distraksi; dapat memberi perbedaan nyeri sampai 2 jam.

f. Berdoa

Penggunaan komunikasi dengan kekuatan yang lebih tinggi

g. Terapi bermain

Gunakan permainan atau mainan

Bermanfaat untuk anak-anak dan orang dewasa

Page 9: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

h. Umpan Balik Biologis

Kemampuan untuk mengubah fungsi tubuh dengan fokus mental intens;

memerluan ketrampilan individu profesional yang dilatih dalam teknis ini

i. Hipnotis

Hipnotis adalah suatu teknik yang menghasilkan suatu keadaan tidak sadar diri

yang dicapai melalui gagasan-gagasan yang disampaikan oleh pehipnotisan. Penggunaan

psikoterapi untuk mengubah komponen afektif serta komponen sensori nyeri: persepsi

pasien terhadap nyeri diubah

3) Tehnik Invasif

a. Blok Syaraf

Injeksi agens anestetik kedalam atau dekat jaras nyeri dapat dilakukan dengan

agens anestetik temporer maupun agens neurolitik permanen

b. Prosedure Bedah Neuro

Pemutusan bedah atau kimiawi ( alkohol ) terhadap jaras nyeri.

c. Akupuntur

Akupuntur merupakan metode stimulasi titik tertentu (akupoint) pada tubuh

dengan memasukkan jarum khusus untuk memodifikasi persepsi rasa nyeri,

menormalkan fungsi fisiologis serta mengobati atau mencegah penyakit. Akupuntur

mengatur atau meluruskan kembali aliran qi. Menurut pengobatan tradisional cina

jarum akupuntur melepaskan obstruksi energy dan membangun kembali aliran qi

melalui meridian, selanjutnya mensimulasi dan mengaktifkan mekanisme

penyembuhan diri oleh tubuh. Sedangkan menurut medis penusukan jarum pada

berbagai titik kedalam tubuh untuk meredakan nyeri; merangsang serat syaraf besar

untuk menutup gerbang pada medulla spinalis untuk impuls nyeri.

Masalah terbanyak yang dapat diobati dengan akupuntur meliputi nyeri

punggung bagian bawah dan nyeri pada otot wajah, sakit kepala ringan dan migraine,

linu panggul, nyeri bahu, tenis elbow, osteathritis, salah urat pada leher, dan keseleo

musculoskeletal. Masalah lain yang telah berhasil diobati diantaranya sinusitis,

gangguan gastrointestinal, gejala premenstruasi, kelainan neurologis, penyakit paru

kronis (termasuk asma), hipertensi, merokok, dan kecanduan lainnya, serta depresi

klinis.

Page 10: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

Akupuntur merupakan terapi yang aman jika praktisi telah menjalani pelatihan

yang sesuai dan menggunakan jarum yang steril. Meskipun telah ditemukan

komplikasi namun masih jarang terjadi jika praktisi melakukan langkah yang benar

untuk menjamin keamanan alat dan klien. Komplikasi meliputi infeksi karena

sterilisasi jarum yang tidak adekuat atau jarum yang ditinggalkan dalam tempat untuk

waktu yang lama, jarum yang patah, kebocoran organ internal, perdarahan, pingsan,

kejang, keguguran, dan perasaan mengantuk pasca pengobatan.

Kontraindikasi pengobatan adalah pada individu yang memiliki kelainan

perdarahan trombositopenia, infeksi kulit, atau yang memiliki ketakutan terhadap

jarum. Hindari elektroakupuntur pada individu dengan alat pacu jantung, dan individu

yang meiliki aritmia jantung, epilepsy, atau hamil.

3. Tehnik mengurangi nyeri secara non farmakologi yang tepat bagi klien.

Nyeri pada pasien yang terkena kanker bias dipengaruhi oleh empat factor:

1.Fisik :

Penyakit atau komplikasi kanker

Penyakit lain

Pengobatan kanker

2. Nyeri cemas

Takut sakit, mati

Rumah sakit atau perawatan jelek

Tidak punya uang

Keadaan keluarga yang ditinggalkan

Masa depan tidak pasti

3. Nyeri marah :

Birokrasi yang sulit

Diagnosis terlambat

Factor tidak ada

Dokter tidak komunikatif

Terapi gagal

Teman-teman tidak menengok

Page 11: Terapi Nyeri Kel 2 Fixx

4. Nyeri Depresi

Kehilangan kedudukan social

Kehilangan pekerjaan, penghasilan

Kehilangan peran dalam keluarga

Gelisah, insomnia

Tidak ada nafsu, lemah

Perasaan tidak berguna

Dalam kasus di atas, nyeri yang dialami oleh klien adalah nyeri fisik dan nyeri karena

cemas. Nyeri fisik dirasakan oleh klien karena penyebaran kanker sudah mencapai tahap

metastase tulang, rasa nyeri sudah menjalar sampai ke punggung. Sehingga Tehnik

mengurangi nyeri fisiknya secara non farmakologi yang tepat bagi klien melalui

akupuntur, massage, dan relaksasi PMR. Sedangkan nyeri cemas dikarenakan kondisi

klien sudah mencapai tahap terminal, sehingga klien merasa takut mati. Untuk itu untuk

mengurangi nyeri yang dikarenakan oleh cemas tersebut dapat dilakukan beberapa teknik

nonfarmakologis diantaranya relaksasi otogenik, distraksi, imajinasi, dan berdoa.

Sumber :

Otto, shirley E.2005.Buku Saku Kperawatan Onkologi.Jakarta:EGC

National Safety Council. 1994. Stress management. Boston: Jones and Barlett

Publishers

Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba

Medika