teori-teori modern permintaan akan uang

26
TEORI-TEORI MODERN PERMINTAAN AKAN UANG

Upload: diangitang

Post on 26-Dec-2015

719 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Ekonomi Moneter

TRANSCRIPT

Page 1: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

TEORI-TEORI MODERN PERMINTAAN AKAN UANG

Page 2: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

PENDAHULUAN

Setelah Perang Dunia Ke-II, Teori Moneter Mengenai Permintaan akan uang terus berkembang menjadi dua aliran besar yaitu:

1. Aliran yang bersumber dari Teori Kuantitas Klasik yang disebut Teori Kuantitas Modern. Penganut Teori Kuantitas Modern disebut kaum Moneterist yang dipelopori oleh Prof. Milton Friedman dari universitas Chicago

2. Aliran yang bersumber dari teoriKeynes yang disebut teori Permintaan uang setelah Keynes. Teori Permintaan uang setelah Keynes ini mengikuti system pembagian akan uang menurut Keynes.

Page 3: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN POKOK ANTARA TEORI KUANTITAS MODERN DAN TEORI KEYNES MODERN

Persamaan: Baik Teori Kuantitas Modern maupun Teori Keynes Modern

mempunyai kesamaan konsepsi bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan daya beli atau kekayaan (store of value).

Keputusan mengenai berapa besar uang tunai yang kita pegang, atau berapa besar saldo pos kas yang kita inginkan dalam neraca kita adalah keputusan ekonomis yang di dasarkan pada pertimbangan untung dan rugi.

Terlalu banyak saldo kas mempunyai ongkos tertentu (misalnya, berupa penghasilan yang hilang yang seharusnya bisa diperoleh seandainya kelebihan saldo ini kita pegang dalam pos lain misalnya, sebagai deposito berjangka atau saham). Terlalu sedikitnya saldo pos juga mempunyai ongkos tertentu, berupa transaksi yang macet atau hilangnya kesempatan mendapatkan keuntungan karena tidak mempunyai uang tunai.

Page 4: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN POKOK ANTARA TEORI KUANTITAS MODERN DAN TEORI KEYNES MODERN

Perbedaan:1. Aliran Teori Kuantitas Modern beranggapan bahwa harapan

akan perubahan harga-harga di masa depan (expectations of price changes) merupakan faktor yang sangat penting.

2. Teori kuantitas modern beranggapan bahwa ada hubungan yang langsung antara kelebihan uang tunai yang ada didalam masyarakat dengan kecenderungan harga-harga umum untuk naik atau pada posisi dibawah full employment, juga output masih bias naik.

3. Sedangkan teori Keynes modern berpendapat bahwa hubungan antara kelebihan uang tunaik kenaikan harga-harga atau output adalah tidak langsung yaitu melalui perubahan tingkat harga.

Page 5: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN POKOK ANTARA TEORI KUANTITAS MODERN DAN TEORI KEYNES MODERN

Perbedaan:3. Para ahli-ahli dari Teori Kuantitas Modern yakin bahwa

kuantitas uang merupakan variable dominant dalam sector keuangan, bahwa perubahan-perubahan dalam kuantitas uang segera langsung mempengaruhi sector riel dan bahwa kebijaksanaan Moneter saja sudah cukup untuk menstabilkan ekonomi (itulah sebabnya penganut aliran ini disebut kaum Monetaerist) Sebaliknya para penganut Teori Keynes yakin bahwa uang itu hanya merupakan suatu aktiva keuangan diantara banyak aktiva lainnya, bahwa perubahan-perubahan dalam kuantitas melalui penyesuaian-penyesuaian portpolio dan bahwa stabilitas ekonomi menghendaki kebijaksanaan fiscal maupun kebijaksanaan moneter.

Page 6: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Perbedaaan Aliran Kuantitas Modern dengan Keynes Modern

Keterangan: Teori Keynes Modern Keterangan: Teori Kuantitas Modern

- Uang sebagai salah satu dari banyak aktiva keuangan, namun uang tidak menguasai sector keuangan dari perekonomian; alat-alat dan lembaga keuangan lainnya juga penting.

- Sektor keuangan tidak berpengaruh langsung ke sector riel tapi melalui penyesuaian portpolio.

- Tak menaruh kepercayaan khusus pada kebijaksanaan moneter.

- Uang sebagai daya dorong dalam sektor keuangan.

- Kuantitas uang mempunyai pengaruh langsung terhadap sector riil

- Tak begitu mempercayai keampuhan kebijaksanaan fiskal

Page 7: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Teori Kuantitas Modern

Didalam Teori Kuantitas Modern, uang beredar diartikan dalam pengertian yang luas (M2), yaitu uang beredar meliputi bukan saja mata uang dalam peredaran dan tabungan giral, tetapi meliputi pula tabungan biasa dan tabungan berjangka.M2 = C + DD + TDC = Uang KartalDD = Demand Deposit (Uang Giral)TD = Time Deposit

Pemilihan M2 ini dikarenakan bahwa Time Deposit mempunyai situasi yang erat dengan uang (dalam perekonomian yang modern/maju).

Page 8: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Teori Kuantitas Modern Menurut Friedman bahwa permintaan akan uang itu sejalan

(identik) dengan permintaan untuk barang-barang tahan lama. Besarnya permintaan uang pada suatu waktu tertentu tergantung kepada banyak faktor yaitu:

1. Jumlah Kekayaan2. Menurut Friedman, kekayaan itu terdiri dari:

– Human Wealth yaitu kekayaan manusiawi– Non Human Wealth yaitu kekayaan bukan manusiawi

3. Tingkat pendapatan dari tabungan dan surat-surat berharga (saham dan obligasi)

4. Perubahan yang diramalkan keatas harga-harga dimasa depan.

5. Rasio antara kekayaan manusiawi dan kekayaan bukan manusiawi

6. Selera (cita rasa)

Page 9: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Kontribusi Friedman dalam Pengemnbangan Teori Moneter

1. Kaum Moneterist mengakui bahwa kecepatan peredaran uang tidak selalu tetap. Tetapi mereka yakin bahwa didalam jangka pendek maupun jangka panjang dapat diaramalkan besarnya. Karena itu Teori Kuantitas Modern dapat digunakan menganalisa tingkat kegiatan ekonomi.

2. Penerapan prinsip Dana Teori Kapital yaitu bahwa: Pendapatan adalah penghasilan yang bersumber dari pemilikan

kekayaan, dan sebaliknya tidak lain adalah nilai sekarang dari aliran pendapatan dimasa depan. Teori oleh Friedman bisa dikatakan suatu perkembangan yang terpenting dalam Teori Moneter sejak keluarnya General Theory dari Keynes.

3. Implikasi yang paling penting lainnya adalah pengertian dari variabel pendapatannya yang relevan bagi analisa moneter yaitu: Konsep tentang ”Permanent Income” yang ia gunakan dalam teori fungsi konsumsinya maupun dalam karya empirisnya dalam teori permintaan akan uang.

Page 10: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Kontribusi Friedman dalam Pengemnbangan Teori Moneter

Fungsi Permintaan Uang dari Friedman (The Modern Quantity Theory of Money) dapat ditulis Sebagai berikut:

Dimana:M = Stok uang kas yang diminta (nominal)Yp = Permanent Income (Nominal)/Kekayaan totalW = Ratio antara “human Wealth” dengan “non human wealth”Rb = Penghasilan dari obligasiRe = Penghasilan dari sahamP = Tingkat harga umum

1 dp

M = f (Yp, W, P, Rb, Re, ---------- x -------------, u)

P dt

Page 11: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Kontribusi Friedman dalam Pengemnbangan Teori Moneter

1 dp

------ x ------ = “ The expected rate of price inflation”

P dt

u = Faktor selera

Fungsi diatas berdasarkan anggapan bahwa semua rumah tangga memaksimumkan kepuasannya dalam arti rill.

Page 12: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Kontribusi Friedman dalam Pengemnbangan Teori Moneter

Bentuk persamaan Teori Kuantitas Modern dapat diubah menjadi:

Persamaan ini mirip dengan persamaan kuantitas dari salah satu Teori Klasik:

M = k.Y = 1/V.Y.

1 dp

M = f (W, P, Rb, Re, ------- x -------, u) Yp

P dt

Page 13: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Kontribusi Friedman dalam Pengemnbangan Teori Moneter

Perbedaannya adalah:1. Pada persamaan Friedman Y nya adalah Permanent

Income, sedangkan Y nya kaum klasik merupakan Current Income.

2. M yang digunakan oleh Friedman adalah M2 = M1 + TD + SD, sedangkan yang digunakan oleh klasik adalah M1.

3. Perbedaan ketiga adalah mengenai “V” yang didalam klasik dianggap tetap dan hanya berubah karena factor-faktor kelembagaan, tetapi dalam teori Friedman “V” dipengaruhi oleh factor-faktor: W, P, Rb, Re, tingkat perubahan harga (inflasi) dan u (Selera).

Page 14: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Kontribusi Friedman dalam Pengemnbangan Teori Moneter

Dalam tahap perumusan fungsi permintaan akan uang (Perhatikan bahwa disini permintaan total dan tidak terbagi dalam bagian-bagian permintaan atas dasar “motif” seperti dalam Teori Keynes), Friedman melakukan beberapa penyederhanaan.Friedman menganggap bahwa pemilik kekayaan bias memilih 5 bentuk kekayaan untuk dipegang yaitu:1.Uang tunai2.Obligasi3.Saham-saham atau equities4.Barang-barang fisik (bukan manusiawi)5.Barang-barang manusiawi (Human Capital)

Page 15: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Akan Uang : Teori Setelah Keynes

Perkembangan teori uang dari setelah Keynes mengikuti sistem perkembangan pembagian perminytaan akan uang menurut Keynes, yaitu permintaan untuk tujuan transaksi dan untuk spekulasi.

Page 16: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Untuk Transaksi (Baumol-Tobin)

Perkembangan teori permintaan akan uang untuk tujuan transaksi setelah Keynes terutama berpangkal pada karya dari Prof.William Baumol dari Universitas Princeton dan Prof .James Tobin dari Universitas Yale.

Pada Uraian ini kita bicarakan pendekatan dari Baumol. Baumol melihat kebutuhan akan uang dari seseorang untuk tujuan transaksi pada hakikatnya adalah sama dengan penentuan kebutuhan ”Stok” untuk suatu barang. Untuk menentukan ”{stok” ini (stok uang) yang akan dipegang haruslah dipertimbangkan ongkos dari memegang uang tersebut yaitu seseorang akan memilih jumlah dan pola waktu untuk stok tersebut yang membebani ongkos total yang paling minimal.

Page 17: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Untuk Transaksi (Baumol-Tobin)

Asumsi yang digunakan: Seseorang menerima pendapatan sejumlah tertentu reguler setiap waktu

tertentu. Pendapatan selalu dibelanjakan (transaksi) sejumlah tertentu (tetap) setiap

harinya. Pendapat totalnya bisa dipegang semuanya sebagai uang tunai, sementara

dalam bentuk obligasi (surat berharga) atau sebagian dalam bentuk uang tunai dan sebagian dalam bentuk obligasi. Uang tunai tidak menghasilkan apa-apa. Sedangkan obligasi memperoleh penghasilan berupa bunga.– b = ongkos setiap kali menjual obligasi yang besarnya tertentu (tetap)– T = Nilai riil dari pendapatan per periode– R = Tingkat bunga per periode

K = Nilai (atau jumlah) obligasi yang setiap kali yang akan dijual untuk memenuhi kebutuhan uang tunai untuk transaksi selama jangka waktu tertentu. Oleh karena uang tunai tidak menghasilkan apa-apa, sedangkan obligasi dapat menghasilkan bunga, maka orang tersebut lebih suka memegang pendapatan totalnya sebanyak mungkin dalam obligasi dan memegang seminimal mungkin dalam bentuk uang tunai

Page 18: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Untuk Transaksi (Baumol-Tobin)

Ongkos total dari pemegang ”stok” yang baik berupa memegang uang tunai maupun obligasi adalah:

T K

C = b --------- + ---------

K 2 T adalah berapakali dalam periode penghasilan ia akan menjual obligasi

K b adalah ongkos tetap setiap kali menjual obligasi, jadi b T adalah

K

besarnya ongkos dalam periode penghasilan untuk menjual obligasi.

Page 19: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Uang Tunai yang Diperlukan untuk Transaksi

R3R2 R+R1

B D EA

k1/2k

0

Sto

k ua

ng t

unai

Stok rata-rata

Page 20: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Untuk Transaksi (Baumol-Tobin)

2 bTMd = ( ½ ------------- ) P

r

Page 21: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Untuk Transaksi (Baumol-Tobin)

Dari teori Boumol terligat fungsi permintaan menunjukkan ddanya Economies of scale yang mempunyai dua konsekuensi lanjut perlu dicatat:

– Permintaan akan uang untuk transaksi dari masyarakat secara keseluruhan ternyata tergantung pada pendapatan nasional dan distribusi pendapatan antara warga masyarakat.

– Dari segi kebijaksanaan moneter, adanya Ecomomies of Scale dalam penggunaan uang untuk transaksi mempunyai implikasi bahwa dimana pada saat perekonomian unemployment kebijaksanaan moneter adalah relatif lebih efektif daripada seandainya tidak ada Economies of Scale (atau permintaan yang proporsional)

Page 22: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Uang Untuk Spekulasi (Tobin)

Kelemahan dari teori Keynes adalah bahwa pada suatu saat seseorang akan memegang seluruh kekayaannya dalam bentuk uang tunai atau seluruhnya dalam bentuk obligasi, dan tidak ada kemungkinan individu memegang suatu kombinasi uang dan obligasi. Ini adalah asumsi yang tidak realistis, dalam kenyataan kita jumpai orang memegang kombinasi antara uang dan surat-surat berharga.

Page 23: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Uang Untuk Spekulasi (Tobin)

Teori Tobin bertujuan mengatasi kelemahan ini. Teori ini bertitik tolak pada preposisi bahwa seseorang akan mendapatkan kepuasan (utility) yang lebih besar bila nilai kekayaan atau penghasilannya besar, dan mendapat disutility bila ia menghadap resiko yang besar atas kekayaannya tersebut. Biasanya seorang individu lebih suka akan pendapatan atau hasil yang lebih besar, tetapi sebaliknya tidak suka pada resiko yang besar. Masalah yang dihadapi oleh seseorang individu adalah memilih komposisi kekayaan yang dimilikinya sedemikian rupa sehingga orang tersebut dapat mencapai kepuasan/hasil yang maksimum.

Page 24: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Uang Untuk Spekulasi (Tobin)

Makin besarnya resiko menyebabkan kepuasan yang akan diperoleh bisa menjadi kecil. Akan tetapi biasanya makin besar obligasi yang dipegang berarti pula makin besar pendapatan (return) yang diharapkan, sehingga kepuasan yang akan dipoeroleh juga makin besar.

Page 25: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Uang Untuk Spekulasi (Tobin)

Kenaikan harapan pendapatan dan resiko hanya bisa diperoleh dengan memegang obligasi yang lebih banyak. Konsekuensinya, makin banyak obligasi yang dipegang berarti semakin sedikit, jumlah uang kas yang dipegang. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila tingkat bunga makin tinggi jumlah uang kas yang dipegang makin sedikit. Kesimpulan ini sejalan dengan teori Keynes. Teori Tobin ini merupakan penyempurnaan dari Teori Keynes. Analisa Permintaan Uang Tobin menggunakan Kurva Indifferences dan Kurva Budget Line.

Page 26: Teori-teori Modern Permintaan Akan Uang

Permintaan Uang Untuk Spekulasi (Tobin)

Tobin beranggapan bahwa kekayaan tidak hanya dipegang dalam bentuk uang tunai atau obligasi, tetapi bisa diperluas dan mencakup bentuk-bentuk aktiva lainnya (dengan tingkat penghasilan dan resiko masing-masing). Teori Tobin adalah penerapan pendekatan maksimality ”Utility” untuk menjelaskan mengapa orang sering melakukan diversifikasi aktiva. Pendekatan semacam ini tidak banyak berbeda dari pendekatan yang dianut oleh kaum Klasik Modern dalam Teori Kuantitas Modernnya.