teori tambahan emulsi

Upload: marcie-murphy

Post on 03-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    1/19

    Teori tambahan

    Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan

    yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan

    larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air.

    Sebaliknya, jika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan

    seperti minyak sebagai fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak. Emulsi

    dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu

    penyatuan tetesan kecil menjadi tetesan besardan akhirnya menjadi suatu fase tunggal yang

    memisah (Anonim, 1!". Emulsi merupakan preparat farmasi yang terdiri # atau lebih $at

    cair yang sebetulnya tdk dapat bercampur (immicible" biasanya air dengan minyak lemak.

    Salah satu dari $at cair tersebut tersebar berbentuk butiran%butiran kecil kedalam $at cair

    yang lain distabilkan dengan $at pengemulsi (emulgator&emulsifiying&surfactan". Sedang

    menurut 'armakope ndonesia edisi ke , emulsi merupakan sediaan yang mengandung

    bahan obat cair atau larutan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan $at

    pengemulsi atau surfactan yang cocok.

    )alam batas emulsi, fase terdispers dianggap sebagai fase dalam dan medium

    dispersi sebagai fase luar atau kontinu. Emulsi yang mempunyai fase dalam minyak dan

    fase luar air disebut emulsi minyak%dalam%air dan biasanya diberi tanda sebagai emulsi

    *m&a+. Sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak disebut

    emulsi air%dalam%minyak dan dikenal sebagai emulsi a&m+. -arena fase luar dari suatu

    emulsi bersifat kontinu, suatu emulsi minyak dalam air diencerkan atau ditambahkan

    dengan air atau suatu preparat dalam air. mumnya untuk membuat suatu emulsi yang

    stabil, perlu fase ketiga atau bagian dari emulsi, yakni/ $at pengemulsi (emulsifying egent".

    0ergantung pada konstituennya, iskositas emulsi dapat sangat berariasi dan emulsi

    farmasi bisa disiapkan sebagai cairan atau semisolid (setengah padat" (Ansel, 12".

    3at pengemulsi (emulgator" merupakan komponen yang paling penting agar

    memperoleh emulsa yang stabil. 3at pengemulsi adalah 45A, tragakan, gelatin, sapo dan

    lain%lain. Emulsa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu emulsi era (emulsi alam" dan

    emulsi spuria (emulsi buatan". Emulsi era dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat

    disamping minyak lemak juga emulgator yang biasanya merupakan $at seperti putih telur

    (Anief, #666".

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    2/19

    -onsistensi emulsi sangat beragam, mulai dari cairan yang mudah dituang hingga

    krim setengah padat. mumnya krim minyak dalam airdibuat pada suhu tinggi, berbentuk

    cair pada suhu ini, kemudian didinginkan pada suhu kamar, dan menjadi padat akibat

    terjadinya solidifikasi fase internal. )alam hal ini, tidak diperlukan perbandingan olume

    fase internal terhadap olume fase eksternal yang tinggi untuk menghasilkan sifat setengah

    padat, misalnya krim stearat atau krim pembersih adalah setengah padat dengan fase

    internal hanya hanya 1!7. Sifat setengah padat emulsi air dalam minyak, biasanya

    diakibatkan oleh fase eksternal setengah padat (Anonim, 1!".

    4olimer hidrofilik alam, semisintetik dan sintetik dapat dugunakan bersama

    surfakatan pada emulsi minyak dalam air karena akan terakumulasi pada antar permukaan

    dan juga meningkatkan kekentalan fase air, sehingga mengurangi kecepatan pembenrukan

    agregat tetesan. Agregasi biasanya diikuti dengan pemisahan emulsi yang relatif cepat

    menjadi fase yang kaya akan butiran dan yang miskin akan tetesan. Secara normal

    kerapatan minyak lebih rendah daripada kerapatan air, sehingga jika tetesan minyak dan

    agregat tetesan meningkat, terbentuk krim. 8akin besar agregasi, makin besar ukuran

    tetesan dan makin besar pula kecepatan pembentukan krim (Anonim, 1!".

    Semua emulsi memerlukan bahan anti mikroba karena fase air mempermudah pertumbuhan

    mikroorganisme. Adanya pengawetan sangat penting untuk emulsi minyak dalam air karena

    kontaminasi fase eksternal mudah terjadi. -arena jamur dan ragi lebih sering ditemukan

    daripada bakteri, lebih diperlukan yang bersifat fungistatik atau bakteriostatik. 9akteri

    ternyata dapat menguraikan bahn pengemulsi ionik dan nonionik, gliserin dan sejumlah

    bahan pengemulsi alam seperti tragakan dan gom (Anonim, 1!".

    -omponen utama emulsi berupa fase disper ($at cair yang terbagi%bagi menjadi

    butiran kecil kedalam $at cair lain (fase internal"": 'ase kontinyu ($at cair yang berfungsi

    sebagai bahan dasar (pendukung" dari emulsi tersebut (fase eksternal"": dan Emulgator ($at

    yang digunakan dalam kestabilan emulsi". 9erdasarkan macam $at cair yang berfungsi

    sebagai fase internal ataupun eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi # / Emulsi tipe

    w&o (emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak, air berfungsi

    sebagai fase internal ; minyak sebagai fase eksternal" dan Emulsi tipe o&w (emulsi yang

    terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air" (Ansel, 12".

    0ujan pemakaian emulsi antara lain secara umum untuk mempersiapkan obat yang larut

    dalam air maupun minyak dalam satu campuran/

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    3/19

    a.Emulsi dalam pemakaian dalam (peroral" umumnya tipe molekul emulsifier tersebut akan

    teradsorbsi lebih kuat oleh air dibandingkan minyak. Akibatnya tegangan

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    4/19

    permukaan air menjadi lebih rendah sehingga mudah menyebar menjadi fase

    kontinyu.

    )alam formula pembuatan emulsi terdapat dua $at yang tidak bercampur yang

    mempunyai fase minyak dalam air atau air dalam minyak, biasanya yang stabilitasnya

    dipertahankan dengan emulgator atau $at pengelmusi. 3at pengemulsi (emulgator"

    adalah komponen yang ditambahkan untuk mereduksi bergabungnya tetesan dispersi

    dalam fase kontinu sampai batas yang tidak nyata. 9ahan pengemulsi (surfaktan"

    menstabilkan dengan cara menempati antar permukaan antar tetesan dalam fase

    eksternal, dan dengan membuat batas fisik disekeliling partikel yang akan

    berkoalesensi, juga mengurangi tegangan antarmuka antar fase, sehingga

    meningkatkan proses emulsifikasi selama pencampuran. 4enggunaan emulgator

    biasanya diperlukan !7 > #67 dari berat fase minyak. (Anief, #66@".

    Cara Pembuatan Zat Pengemulsi (Emulgator) Emulsi :

    a"Metode gom basah (Anief, 2000)

    ara ini dilakukan bila $at pengemulsi yang akan dipakai berupa cairan atau

    harus dilarutkan terlebih dahulu dalam air seperti kuning telur dan

    metilselulosa. 8etode ini dibuat dengan terlebih dahulu dibuat mucilago yang

    kental dengan sedikit air lalu ditambah minyak sedikit demi sedikit dengan

    pengadukan yang kuat, kemudian ditambahkan sisa air dan minyak secara

    bergantian sambil diaduk sampai olume yang diinginkan.

    b"Metode gom kering

    0eknik ini merupakan suatu metode kontinental pada pemakaian $at

    pengemulsi berupa gom kering. ara ini diawali dengan membuat korpus

    emulsi dengan mencampur @ bagian minyak, # bagian air dan 1 bagian gom,

    lalu digerus sampai terbentuk suatu korpus emulsi, kemudian ditambahkan sisa

    bahan yang lain sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai terbentuknya suatu

    emulsi yang baik.

    c"Metode H! (Hidrofilik ipofilik !alan"e)

    ara ini dilakukan apabila emulsi yang dibuat menggunakan suatu

    surfaktan yang memiliki nilai BC9. Sebelum dilakukan pencampuran terlebih

    dahulu dilakukan perhitungan harga BC9 dari fase internal kemudian

    dilakukan pemilihan emulgator yang memiliki nilai BC9 yang sesuai dengan

    BC9 fase internal. Setelah diperoleh suatu emulgator yang cocok, maka

    selanjutnya dilakukan pencampuran untuk memperoleh suatu emulsi yang

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    5/19

    diharapkan. mumnya emulsi akan berbantuk tipe 8&A bila nilai BC9

    emulgator diantara > 1# dan emulsi tipe A&8 bila nilai BC9 emulgator

    diantara ? > D.

    Bidrophilic > Cipophilic 9alance yang disingkat dengan BC9

    menggambarkan rasio berat gugus hidrofilik dan lipofililik didalam molekul

    emulsifier. iai BC9 suatu emulsifier dapat ditentukan dengan salah satu

    metode titrasi, membandingkan struktur kimia molekul, mencari korelasi

    dengan nilai tegangan permukaan struktur kimia molekul, mencari korelasi

    dengan nilai tegangan permukaan dan tegangan interfasial, koefisien

    pengolesan, daya larut $at warna, konstanta dielektrika dan dengan teknik

    kromatografi gas > cairan.

    0able D%1. dispersibilitas emulsifier didalam air pada berbagai nilai BC9.

    Dispersibilitas Kisaran Nilai HLB

    0idak terdispersi

    Sedikit terdispersi

    0erdispersi seperti susu dengan pengadukan 0erdispersi sperti susu dengan kondisi yang stabil

    0erdispersi menjadi larutan yang tembus cahaya hingga

    jernih

    0erdispersi menjadi larutan jernih

    1 > @

    ? > D

    D > 2

    2 > 16

    16 > 1?

    1? F

    ontoh beberapa jenis emulsifier

    Nama

    Umum

    Nama Kimia HLB IF

    GMS 5lycerol monostearater ?.2 !.!#

    BGMO 5lycerolmonooleat #.2 !.6

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    6/19

    Span 6 Sorbitan monostearate @.G !.D@

    Span ! Sorbitan monooleat @.? !.6#

    T"een 6 4olyoHyethylene

    monostresrate

    1@. !.@#

    T"een ! 4olyoHyethylene monooleleate 1! #.#@

    BC9 adalah nomor yang diberikan bagi tiap%tiap surfaktan. )aftar di bawah ini

    menunjukkan hubungan nilai BC9 dengan bermacam%macam tipe system/

    ilai BC9 0ipe system

    ? > D A&8 emulgator

    G > 3at pembasah (wetting agent"

    2 > 12 8&A emulgator

    1? > 1! 3at pembersih (detergent"

    1! > 12 3at penambah pelarutan (solubili$er"

    8akin rendah nilai BC9 suatu surfaktan maka akan makin lipofil surfaktan tersebut,

    sedang makin tinggi nilai BC9 surfaktan akan makin hidrofil.

    #$ Si%at & Si%at Fisi' (mulsi

    1. 4enampakan

    4enampakan emulasi ini pada dasarnya dipengaruhi oleh ukuran pertikel emusi dan

    perbedaan indeksbias antara fase terdispersidan medium terdispersi. 4ada prinsipnya emulsi

    yang tampak jernih hanya mungkin terbentuk bila indeks bias kedua fasenya sama atau

    ukuran partikel terdispersinya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya sehingga terjadi

    refraksi.

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    7/19

    #. Iiskositas

    'aktor > faktor yang mempengaruhi iskositas suatu emulsi adalah iskositas medium

    dispersi, persentase olume medium dispersi, ukuran partikel fase terdispersi dan jenis serta

    konsentrasi emulsifier&stabili$er yang digunkan.

    Semakin tinggi iskositas dan persentase medium disperse, maka makin tinggi

    iskositas emulsi. )emikian juga semakin kecil ukuran partiker suatu emulsi, maka semakin

    tinggi iskositasnya dan makian tinggi konsentrasi emulsifier&stabili$er yang digunakan.

    0able D > #. Bubungan antara ukuran partikel emulsi dengan penampakannya

    U'uran Parti'el Penampa'an

    Ma'ro)lobula -edua fasenya dapat dibedakan

    * + mi'ron 0ampak putih seperti susu

    $+ & + mi'ron 0ampak biru keputihan

    $, & $+ mi'ron Abu%abu agak transparan

    -* 0ransparan

    ?. )ispersibilitas dan )aya Emulsi

    )ispersibilitas atay daya larut suatu emulsi ditentukan oleh medium dispersinya. 9ila

    medium dispersinya air, maka emulsinya dapat diencerkan dengan air, sebaliknya bila

    medium dispersinya lemak, maka emulsinya dapat dilarutkan dengan minyak.

    @. kuran 4artkel Emulsi

    kuran partikel emulsi tergantung pada peralatan mekanis dan total energy yang

    diperlukan pada waktu pembuatannya, perbedaan ikositas antara fase terdispersi dan

    medium disperse, tipe dan konsentrasi emulsifier yang digunakan serta lama penyimpanan.

    II$ ,$ Metode Pembe'uan (mulsi

    4ada dasarnya siat%sifat emulsi yang kita buat bergantung pada beberapa faktor, yaitu

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    8/19

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    9/19

    pemisahan bahan%bahan atau kristalisasi ( !%16K diatas titik cair dari bahan yang

    mempunyai titik cair tertinggi".

    4emilihan jenis bahan dan jumlah yang digunakan tergantung pada tujuan

    penggunaan emulsi dan sifat%sifat emulsi yang diinginkan, -ecuali untuk bahan%bahan

    aktif, bahan%bahan yang akan digunakan biasanya diseleksi menurut sifat%sifatnya, seperti

    mudah tidaknya bahan tersebut menghasilkan emulsi yang stabil. Sebagai contoh minyak

    nabati biasanya sulit mengemulsi dibandingkan dengan minyak mineral dan pelarut non

    polar yang mengandung klor lebih sulit mengemulsi dari pada hanya mengandung

    hidrokarbon biasa. -arena masalah pembuatan emulsi lebih kompleks (serta penyimpanan

    dan transportasinya" dibandingkan dengan pembuatan larutan, maka cara pembuatan

    terbaik adalah memilih bahan%bahan dasar yang mudah diemulsifikasi bila hal tersebut

    memungkinkan.Ba/an Hidro%ili'yang biasa digunakan didalam emulsi adalah air, garam%garam,

    pelarut polar, bahan%bahan yang larut dalam air ($at warna, obat%obatan, pestisida, dll"

    serta emulsifier yang mudah larut dalam air. 4ada waktu pembuatan emulsi, bila bahan

    lipofilik dipanaskan, maka lebih baik memanaskan bahan hidrofilik #%? K diatas suhu

    bahan lipofilik dengan tujuan mencegah pendinginan dan kristalisasi. 9ila didalam

    formula suatu emulsi minyak dalam air terdapat garam atau asam, maka ada baiknya

    bahan hidrofiliknya dibagi menjadi dua bagian, bagian yang terakhir cukup sedikit saja

    untuk melarutkan garam atau asam dan ditambahkan setelah emulsi primer yang baik

    terbentuk.

    (mulsi%iermerupakan suatu langkah maju didalam bidang teknologi pembuatan

    emulsi dengan menggunakan teori BC9 dalam proses pemilihannya. Sistem ini diciptakan

    berdasarkan beberapa percobaan empiris dan merupakan perbaikan dari pernyataan yang

    menyatakan bahwa untuk membuat emulsi minyak didalam air lebih baik menggunakan

    emulsifier yang larut air dan demikian sebaliknya. 4eneratan teori ini didalam proses

    pembuatan emulsi ternyata dapat mengeliminir sebagian besar dari jumlah percobaan yang

    seharusnya dibuat.

    II$ 6$ Proses Pembuatan (mulsi

    4roses pembuatan emulsi dapat bermacam%macam tergantung pada tujuan yang

    ingin dicapai, namun prinsipnya proses tersebut melibatkan dua hal pokok, yaitu

    penurunan tegangan permukaan oleh emulsifier dan input energi mekanis. 4ada umumnya

    kalau terjadi penurunan tekagangan permukaan , maka pembentukan emulsi akan lebih

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    10/19

    mudah terjadi sehingga input energi mekanis yang dibutuhkan semakin berkurang.

    )emikian sebaliknya, bila jumlah emulsifier yang ditambahkan hanya sedikit, maka untuk

    membentuk emulsi yang stabil diperlukan lebih banyak input energi mekanis

    +$Pen)ola/an S'ala Laboratorium

    4engolahan skala labolatorium patut mendapat perhatian karena sering menemui

    kesulitan, terutama dalam usaha meniru teknik pengolahan skala pabrik. Sebagai contoh,

    proses pembuatan emulsi yang agak kental dengan peralatan skala labolatorium

    sebenarnya membutuhkan input energi yang sangat tinggi per satuan olume emulsi. 9ila

    proses pembuatan emulsi tersebut menggunakan *waring lendor+, maka sebagian dari

    energi yang diberikan akan dipakai untuk mendisfersikan sejumlah besar udara kedalamsistem emulsi. -arena itu peralatan emulsi di labolatorium sering tidak memberikan hasil

    yang sama dengan pengolahan di pabrik.

    .$Pen)ola/an S'ala Pabri'

    Jiak proses pembuatan emulsi pada skala labolatorium telah dikerjakan mendekati sama

    dengan keadaan pabrik, maka nantinya hanya akan terdapat masalah%masalah biasa yang pada

    banyak kejadian dapat dipecahkan dengan mudah. )engan dasar pembuatan di labolatorium,

    maka penetapan suatu prosedur pembuatan emulsi pada skala pabrik akan lebih mantap.

    )alam hal ini perlu diperhatikan bahwa sering kali perbedaan kecil didalam prosedur dapat

    menyebabkan produk akhir yang berbeda total.

    II$ 1$ Peralatan (mulsi%i'asi

    4emilihan perlatan emulsifikasi biasanya tergantung pada pengunaaan emuliny,

    sebagai contoh, untuk membuat emulsi insektisida di lapangan tidak dibutuhkn peralatan

    yang rumi. Sedangkan untuk membuat emulsi di pabrik dibutuhkan peralatan yang dapat

    bekerja ekonomis. 0ujuan penggunaan peralatan emulsifikasi,baik yang sederhana maupun

    yang kompleks,adalah untuk memecah atau mendispersikan fase terdispersi didalam medium

    disperse,sehingga ukuran partikel dari emulsifikasi yang terbentuk cukup kecil untuk

    menahan penggumpalan yang berakibat pada pecahnya emulsi.faktor%faktor utama yang

    dipakai sebagai bahan yang pertimbangan dalam pemilihan peralatan emulsifikasi adalah

    iskositas emulsi pada berbagai tahap pembuatan,jumlah input energi mekanis yang

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    11/19

    dibutuhkan dan kebutuhan akan alat penukar panas.pembuatan emulsi sanagat dipengaruhi

    oleh tipe pengadukan

    4eralatan utama yang umum digunakan untuk emulsifikasi di dalam industri pangan

    adalah berbagai tipe miHer, homogeni$er bertekanan (pressure homogeni$er", gilingan koloid

    (colloid mill" dan peralatan ultrasonic (ultrasonic deice"

    a. 8iHer

    8iHer dengan pengaduk yang berkecepatan rendah mempunyai daya mencampur

    yang rendah dan hanya menimbulkan sedikit putaran. 4enggunaannya didalam proses

    emulsifikasi dibatasi oleh bahn%bahan yang mempunyai iskositas yang tinggi, pada beberapa

    jenis bahan, gerak pengaduk ini menyebabkan massa bahan mengembang dan memudahkan

    emulsifikasi.

    8iHer digunakan di dalam industri terdapat dalam berbagai kapasitas, mulai dari yang

    lebih kecil satu liter sampai yang berukuran beberapa meter kubik.

    4ada gambar dapat dilihat suatu pengaduk sederhana yang berputar didalam suatu

    tabung silinder besar. Selama pengadukan cairan ikut berputar mengikuti suatu garis edar

    yang besar dan sedikit ertical.proses pencampuran akan berlangsung dengan efisien bila ada

    gerak liran lateral dan ertical yang mendistribusikan bahan%bahan secara cepat keseluruh

    bagian tangki.

    Agar pengadukan berlangsung efisien, maka pada tangki biasanya dipasang piring%

    piring penghalang (baffles" yang berfungsi mencegah cairn naik(gambar D%?". 4ada miHer

    yang menggunakan pengaduk berbentuk propeller, cairan didorong naik turun menjadi

    turbulen.sebagai akibatnya pengadukan berlangsung lebih efisien. 4engauk berbetuk

    propeller umumnya digunakan untuk membuat emulsi yang mempunyai iskositas rendah

    sampai sedang. 9ila emulsifier yang digunakan cukup dan proses pengadukan dilakukan

    sebagaimana mestinya, maka emulsi yang terbentuk akan mempunyai ukuran partikel yang

    lebih kecil dibandingkan dengan homogeni$er atau gilingan koloid.

    8iHer yang mempunyai pengaduk turbi umumnya mempunyai kecepatan yang lebih

    tinggi gaya sentrifugal yang terbentuk akan mendorong cairan kesegala arah sehingga proses

    pencampurannya berlangsung efisien (gambar D%@". 8iHer ini dapat digunakan untuk

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    12/19

    mengemulsikan cairan yang mempunyai iskositas agak tinggi serta dapat digunakan untuk

    membuat adonan kue, membuat mentega da margarine.partikel emulsi yang terbentuk

    umumnya mempunyai diameter kira%kira ! L.

    b. 5ilingan koloid

    gilingan koloid sebenarnya merupakan suatu modifikasi dari turbi, namun pada kasus

    ini jarak antara rotor dan stator hanya beberapa per seribu inchi saja (gambar D%!" . dengan

    jarak yang kecil ini, maka gaya gesekan yang besar dapat terjadi. Sebagian besar gaya

    gesekan ini akan hilang menjadi panas, sehingga temperatr bahan akan meningka dengan

    sangat besar, karena gilingan koloid selalu dilengkapi dengan unit pendingin khusus.

    4ada umumnya gilingan koloid lebih cocok digunakan untuk mengemulsikan bahan%

    bahan yang mempunyai iskositas tinggi dibandingkan dengan homogeni$er bertekanan.

    9ahan yang masuk dapat berupa cairan atau asta dan laju pengeluarannya berbanding terbalik

    dengan iskositasnya,emulsi yang dihasilkan oleh gilingan koloid mempunyai ukuran partkel

    yang Heragam,dan ukurannya tergantung pada jarak rotor dan statornya. 4ada umumnya

    diameter ukuran partikel tersebut berkisar antara 1%# mikron

    c. Bomogeni$er

    homogeni$er adalah sejenis alat yang digunakan untuk mendispersikan suatu cairan

    didalam cairan lainnya,alat ini cocok digunakan untu membuat emulsi dengan kestabiilan

    tinggi, -arena dapat menghasilkan emulsi yang berukuran partikel lebih kecil dari satu

    micron serta seragam. )idalam industri pangan,homogeni$er banyak digunakan untuk

    mereduksi ukuran globula lemak didalam susu segar system emulsinya lebih stabil.

    Bomogeni$er yang digunakan di dalam industri tersebut terdapat didalam banyak

    model dan kapasitas.perbedaan model tersebut terdapat dalam banyak model dan kapasitas.

    4erbedaan model tersebut umumnya terletak pada konstrukis lubang dan alat pengatur

    pengeluaranya. )idalam homogeni$er, pada prinsipnya cairan yang akan diemulsikan dipaksa

    melewati suatu lubang sempit diantara lubang tetap dan suatu batang yang dapat digerak%

    gerakan. Cuas lubang dapat diperkecil dengan menekan batn ke dalam lubang dengan

    bantuan sekrup pengatur.batang dan kumpulan lubang%lubang tersebut dibuat dari baja ynag

    sangat kut agar dapat menahan gesekan dari laju bahan yang sangat tinggi. Emulsifikasi

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    13/19

    terjaid pada saat bahan melewati lubang dan ketika bahan bergesekan dengan dinding yng

    mengelilingi batang. )isamping itu pegas yang terletak diatas batang dapat menghasilkan

    getaran mekanis yang berfrekuensi tinggi,sehingga dapat membuat cairan terdispersi (seperti

    metode ultrasonik".pada gambar D%D dapat dilihat salah satu model homogen$er yang banyak

    digunakan didalam industri. 4ada homogei$er model ini,cairan yang akan diemulsikan

    dipaksa melalui lubang%lubang yang berukuran 16 %@ cm# dengan gaya yang berkisar antara

    !66%!666 psi.

    )ibandingkan dengan gilingan koloid, homogeni$er dapat menghasilkan partikel yang

    berukuran lebih kecil tetapi tidak seragam. 4erbedaan lainnya adalah kenaikan temperature

    pada saat homogenisasi cukup rendah,yakni berkisar antara 16%?66' walaupun pada kejadian

    tertentu kenaikan temperature tersebut dapat mencapai !6%66',yakni tergantung pada tipe

    pompa yang digunakan menekan cairan. 4ada umumnya pompa dengan system piston

    menyebabkan kenaikan temperature yang lebih rendah dengan pompa yang bergerigi.

    Bomogeni$er dapat digunakan untuk mendispersikan cairan maupun pasta,karena tekanan

    pemasukannya tinggi maka iskositas dispersinya hanya mempunyai pengruh yang kecil

    terhadap laju pengeluarannya. 9ila cairan atau pasta yang dimasukan telah dicampur dahulu,

    maka setelah homogenisasi akan dihasilkan suatu emulsi yang halus dengan partikel

    berukuran 6,1%6,# mikron

    d. 4eralatan ltrasonik

    hasil pengembangan terakhir dibidang peralatan emulsi adalah peralatan ultrasonic.

    4eralatan ini cocok untuk membuat emulsi yang mempunyai iskositas rendah,tetapi alat ini

    dapat juga digunakan untuk membuat emulsi yang mempunyai iskositas tinggi sampai yng

    berbentuk pasta. 5elombang ultrasonic dapat dihasilkan dengan tiga macam system,yaitu

    system mekanis,system yang menggunakan *magnetostrictie oscillator+ dan system yang

    menggunakan *per$oelectrical oscillator+ .dua system yang terakhir tidak umum digunakan

    untuk keperluan emulsifikasi, kecuali didalam proses pencucian dimana emulsifikasi ikut

    mengambil bagian, generator mekanis lebih banyak digunakan didalam industri pangan untuk

    keperluan emulsifikasi.

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    14/19

    9entuk generator mekanis yang digunakan untuk menghasilkan gelombang ultrasonic

    bagi keperluan emulsifikasi bahan pangan adalah *weige resonator+

    4rinsip dari alat ini yaitu suatu pisau dengan bentuk mata runcing ditempatkan

    didepan mulut sebuah pipa. airan dipompa melalui pipa dan pancarannya menimpa mata

    pisau sehingga terjadilah getaran. 4isau tersebut secara normal terjepit pada satu atau lebih

    titik dan berensonansi pada frekuensi yang menghasikan gelombang ultrasonic didalam

    cairan.intentitasnya tidak terlalu besar tetapi cukup ,dan dekatdengan pisau terjadi rongga

    didalam cairan yang menyebabkan terjadi emulsifikasi. airan disuplai secara normal ke

    mulut pipa oleh sebuah pompa tipe bergerigi yang getaran biasanya berkisar !6%#66 psi.

    frekuensi getaran biasanya berkisar 2%?6 -h$ dan ukuran partikel fase terdispersinya sekitar

    1%# mikron . peralatan ultrasonikyang dirancang untuk industri terdiri dari

    kerangka,penyemrot yang dapat diatur,penyemrot yang dipasang pisau penggetar dan bel

    rensonan.

    II$ !$ Kestabilan (mulsi

    emusi dapat diklasifikasikan menurut kestabilannya, pertamM adalah *emulsi

    temporer++,yaiitu emulsi yang memerlukan pengocokan yang kuat sebelumb digunakan.

    ontohnya adalah *'rench dressing+ yang terbuat dari minyak, cuka dan bumbu kering,

    emulsi temporer biasanya mempunyai iskositas yang rendah. -edua adalah *emulsi

    semipermanen+,yaitu emulsi yang mempunyai iskositas kentalseperti krim, contohnya

    adalah *salad dressing+ yang mengandung sirupp, madu+, condensed soup+ atau stabili$er

    komersil seperti gum dan pectin.ketiga adalah *emulsi permanen+ yaitu emulsi yang

    mempunyai iskositas tinggi. Iiskositas yang tinggi ini akan memperlambat penggumpalan

    fase terdispersi

    Selama suatu emulsi disimpan dapat terjadi perubahan%perubahan fisik didalam

    butiran%butiran terdispersinya yang berakibat pada penurunan mutu. 4erubahan stabilitas

    dapat terjadi melalui proses creaming,flocculation dan coalescence

    %creaming meliputi flotais atau sedimentsi butir%butir teremulsi akibat gaya graitasi,yaitu

    pada akhirnya mengakibatkan system emulsi berubah menjadi dua lapisan emulsi. Nang

    satunya mempunyai fase terdispersi dengan konsentrasi yang tinggi,sedangkan yang lainnya

    mempunyi fase terdispersi dengan konsentrasi yang rendah..pada creamin tidak terjadi

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    15/19

    pemecahan emulsi,tetapi bila creaming yang terjadi bil creaming yang terjadi diikuti dengan

    peningkatan ukuran partikel,maka proses tersebut dapat berakhir dengan pemecahan emulsi.

    reaming hanya terjadi pada emulsi yang encer dan dengan syarat bahwa kedu fasenya

    mempunyai berat jenis yang berbeda dan medium pendispersinya adalah cairan yang mudah

    mengalir. 4ada creaming,jika fase terdispersinya mempunyai berat jeis yang lebih besar dari

    medium dispersinya, maka creamnya akan kebawah,demikian juga sebalikya.laju creaming

    tergantung pada perbedaan berat jenis antara fase terdispersi dan medium dispersi, ukuran

    butiran dan iskositas medium dispersi. laju creaming dapat dipercepat dengan cara

    sentrifugasi dan pengenceran fase kontinyu. 4ada sentrifugasi hanya terjadi penekanan

    pengaruh perbedaan bert jenis kedua fase, sedangkan pada pengenceran fase kontinyu terjadi

    perubahan rasio distribusi emulsifier didalam sistem emulsi dan juga mengakibatkan

    perubahan distribusi emulsifier pada interfase%nya

    %flocculation atau fkokulasi pengelompoka butiran%butiran menjadi gumpalan%gumpalan yang

    longgar dan tidak teratur. 4ada flokulasi tidak terjadi penggabungan butiran%butiran yang

    kecil menjadi butiran%butiran yang lebih besar.pada umumnya butir%butir yang mengelompok

    dapat didispersikan kembali dengan pengadukan atau pengocokan,apabila gaya%gaya antara

    butiran%butirannya ( gaya an der walls" lemah.

    % coalescence ialah pengabungan butir%butir emulsi yng kecil menjaid butir%butir yang lebih

    besar. 4roses ini tidak reersibel dan terjadi setelah flokulasi,yakni apabila lapisan interfasial

    emulsifiernya pecah. oalescence adalah suatu proses thermodinamika yang terjadi secara

    spontan dan mempunyai peranan yang penting pada pemisahan kedua fase di dalam emulsi

    menjadi dua lapisan yang berbeda.laju coalescence dipengaruhi oleh daya tahan lapisan

    interfasial emulsifier terhadap gesekan atau tumbukan yang meningkat selama pengadukan

    atau pembekuan emulsi.

    Emulsi dapat dipecahkan dengan beberapa cara,yaitu / pemanasan, penambahan

    elektrolit,pengadukan mekanis dan sentrifugasi dengan kecepatan tinggi.pemanasan tidsk

    efektif untuk memecahkan emulsi tipe air dalam minyak da penambahan suatu elektrolit akan

    merusak kesetimbangan antar fase.pengadukan mekanis yang dapat merusak struktur molekul

    emulsifier atau merubah posisi molekul emulsifier yang sudah mapan pada lapisan interfasial

    sehingga memungkinkan terjadinya penggabungan kembali molekul%molekul fase yang

    sejenis. Sedanglan sentrifugasi berkecepatan tinggi akan menyebabkan fase yang mempunyai

    berat jenis lebih rendah mengapung sehingga membentui lapisan krim dipermukaan.

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    16/19

    'aktor%faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi adalah sebagai berikut /

    4erbedaan berat jenis antara kedua fase. 4erbedaan yang minimum adalah yang baik.

    -ohesi fase terdispersi,sifat kohesi yang minimum adalah yang baik

    4ersentase padatan didalam emulsi.persentase fase terdispersi yang rendah adalah

    yang baik

    0emperatur luar yang ekstrim. 0emperatur luar yang tinggi atau rendah adalah kurang

    baik

    kuran butiran fase terdispersi. 8akin kecil ukurannya makin baik

    Iiskositas fase kontinyu. Iiskositas yang tinggi adalh yang baik

    8uatan fase terdispersi. 8uatan yang sama dan seragam adalh yang baik

    )istribusi ukuran butiran fase terdispersi. kuran yang kecil dan seragam adalah yang

    baik

    0egangan interfasial antara kedua fase. 8akin rendah nilainya makin baik

    Emulsi dapat distabilkan untuk mencegah creaming floculation dan coalescence dengan

    membuat suatu lapisan interfasial yang kuat disekeliling tiap%tiap butiran,menambah

    muatan listrik permukaan butiran%butiran dan meningkatkan iskositas fase kontinyu.

    II$ 2$ 3pli'asi (mulsi Ba/an Pan)an

    N

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    17/19

    kurang baik. 4rinsip pembentukan tahu susu adalah dengan menggumpalkan protein susu,

    dilakukan antara lain dengan menambahkan asam ke dalam susu.

    -asein pada susu akan terkoagulasi dan membentuk tahu apabila ditambahkan en$im

    proteolitik atau asam. 0ahu yang terbentuk dapat menjadi lunak atau keras tergantung dari

    jumlah kasein dan kalsium yang terdapat di dalam susu. -asein susu akan terkoagulasi pada

    titik isoelektriknya yaitu pada pB @,D. -oagulasi ini akan menyebabkan gaya tolak menolak

    elektrostatik meningkat dan memecah misela%misela.

    Nogurt

    Noghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi kemudian

    difermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas.

    4ada pembuatan yogurt, susu yang dihomogenisasi akan membentuk gel tahu yang lebih

    cepat dengan konsisten yang lebih licin dan lunak dibandingkan dengan susu yang tidak

    dihomogenisasikan.

    ara pembuatan yogurt adalah dengan mencampurkan 16,!7 susu tanpa lemak, G7

    lemak susu, 1#7 sukrosa dan ?7 biakan campuran streptococcus lactis dan lactobacillus

    bulgaricus, selanjutnya diinkubasi pada suhu @? K selama 12 jam. Emulsifier atau stabili$er

    seperti gelatin akan memberikan hasil yang lebih baik tanpa menghambat proses

    pengasaman.

    -EJ

    -eju adalah produk yang dibuat dari tahu susu sapi atau hewan lainnya. 0ahu tersebut

    diperoleh dengan mengkoagulasikan kasein susu denagn suatu en$im (biasanya rannin" atau

    asam (biasanya asam laktat". 0ahapan pembuatan keju yaitu/

    koagulasi susu oleh rennet,

    pemecahan dadih dan pengeluaran whey (pemanasan",

    pengepresan dadih,

    penggaraman dan

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    18/19

    pemeraman.

    4roses homogenisasi susu hanya dilakukan pada pembuatan keju lunak dengan maksud

    menyempurnakan daya olesannya serta mereduksi kehilangan lemak didalam whey pada

    waktu tahunya dipisahkan. 4ada keju semi lunak dan keju keras tidak dilakukan

    homogenisasi susu hal ini dikarenakan homogenisasi dapat menyebabkan peningkatan luas

    permukaan lemak sehingga reaksi lipofilik selama proses pematangan akan meningkat dan

    mengakibatkan keju yang diperoleh mempunyai bau dan rasa yang kurang enak.

    4ada pembuatan keju, penambahan emulsifier merupakan campuran garam%garam

    fosfat akan memberikan hasil yang lebih baik (tekstur dan penampilannya" terutama pada

    keju%keju yang tidak difermentasi seperti cottage cheese.

    8E0E5A

    8entega merupakan emulsi air didalam minyak (w&o" dengan kandungan #67 dari

    berat lemak. 9ahan baku untuk membuat mentega adalah lemak susu, biasanya dalam bentuk

    krim. -rim dipisahkan dari susu dan mengandung ?6%?!7 lemak. Sebelum di proses lebih

    lanjut krim dipasteurisasi terlebih dahulu.

    4engocokan dapat dilakukan dengan sistem batch atau sistem kontinyu yang

    menggunakan pengaduk mekanis dan dirancang untuk mengubah sistem emulsi alamiah di

    dalam air dan tiap%tiap globula tersebut dikelilingi oleh sutau membran fofpolipid yang

    mengandung lechitin. 4engocokan ini akam memecah membran sehingga globula%globula

    tersebut bertubrukan satu dengan yang lainnya, hasilnya globula tersebut berkumpul bersama

    dan membentuk granula mentega yang kecil, makin lama makin besar ukurannya dan

    akhirnya terpisah dari fase air krim. 'ase air terpisah disebut buttermilk.

    4ada proses pengocokan terjadi pemecahan emulsi dan granula%granula akan

    terbentuk pada !6 K'. 4ada titik ini pengadukan dihentikan dan buttermilk dikeluarkan dari

    wadah, keadaan emulsi sudah berubah. 8assa buttermilk merupakan komponen utama dan

    merangkap 1!7 buttermilk didalamnya. )isini butterfat menjadi fase kontinyu dan sisa

    buttermilk yang sebagian besar terdiri dari air dengan terlarut laktosa, kasein dan padatan

    susu lainnya tersuspensi sebagai butiran%butiran di dalam massa lemak. Bal ini terjadi setelah

    proses pengocokan yang berlangsung @6 menit. Setelah itu massa mentega dicuci dengan air

  • 7/21/2019 Teori tambahan emulsi

    19/19

    bersih untuk mengeluarkan sisa%sisa buttermilknya, kemudian sisa air pencuci dikeluarkan

    dan ditaburi garam. -emudian diteruskan dengan menyeragamkan dispersi garam dan

    memecah butir%butir air sampai sekecil%kecilnnya.

    4enambahan garam sebanyak #,!7 dari produk akhir sudah cukup untuk membuat

    rasanya enak. 5aram ini berfungsi sebagai bahan pengawet dan dapat mencegah

    pertumbuhan spora%spora bakteri, juga biasanya ditambahka atrium ben$oat. Selain itu juga

    ditambahkan emulsifier seperti lechitin, monogeliserida atau kuning telur dengan tujuan

    untuk meningkatkan kestabilan emulsi.

    SACA) )OESS5

    Salad dressing atau salad krim merupakan suatu emulsi pangan yang mengandung ?6%

    !67 minyak, yang mempunyai bentuk hampir sama dengan mayonnaise, tetapi umunya

    mempunyai kandungan lemak yang lebih rendah serta menggunakan pasta pati sebagai

    pengental. Sedangkan kuning telur, cuka dan bumbu%bumbu lain berfungsi sebagi emulsifier.

    4ada pembuatan salad dressing yang perlu diperhatikan pemanasan patinya, dengan tujuan

    untuk memperoleh derajat kekentalan yang diinginkan. uka ditambahkan pada pasta pati

    yang telah dimasak sebelumnya. -emudian ditambahkan minyak, kuning telur dan bahan%

    bahan lainnyasebelum dilakukan emulsifikasi dengan pengadukan. Cesitin dalam kuning telur

    akan berfungsi sebagai emulsier dan gum tragacanth biasanya sebagai

    stabilizer.