emulsi (7)

31
Di susun oleh : Wahyu Puspita Dewi, S. Farm., Apt

Upload: yandi-novia-debu-yandi

Post on 30-May-2015

7.008 views

Category:

Education


239 download

TRANSCRIPT

Page 1: Emulsi (7)

Di susun oleh :Wahyu Puspita Dewi, S. Farm., Apt

Page 2: Emulsi (7)

EMULSI adalah sediaan farmasi yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa. Distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok

(Farmakope Indonesia)Fase terdispers diubah menjadi tetesan–

tetesan kecil yang berukuran 0,1-100 mm

Page 3: Emulsi (7)
Page 4: Emulsi (7)

Fase dispers = fase diskontinuzat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair yang lain maka sering disebut fase internal

Fase kontinuzat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan pendukung dari emulsi tersebut.sering disebut fase eksternal

EmulgatorBagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi

Page 5: Emulsi (7)

1. Emulsi Tipe O/WEmulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air

air sebagai fase eksternal,minyak sebagai fase internal

2. Emulsi Tipe W/O Emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak

Minyak sebagai fase eksternal,air sebagai fase internal

Page 6: Emulsi (7)
Page 7: Emulsi (7)
Page 8: Emulsi (7)

a. Emulsi Vera (alam)Emulsi yang dibuat dari biji-bijian yang mengandung lemak dan protein dengan air

Contoh : Emulsi dari biji Amygdala dulcis, Amygdala amara, Lini Semen, Cucurbitae Semen

b. Emulsi Spuria (buatan)Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar

Contoh : Emulsi dengan Gom Arab

Page 9: Emulsi (7)

Membuat sediaan obat yang larut dalam air maupun minyak dalam satu campuran

Emulsi berdasar penggunaannya : - Emulsi untuk pemakaian dalam (per

oral)biasanya Emulsi tipe O/W

- Emulsi untuk pemakaian luarEmulsi tipe O/W atau W/O

Page 10: Emulsi (7)

1. Teori Tegangan Permukaan (teori surface tension)

2. Teori Oriented Weight3. Teori Interfasial Film (plastic film)4. Teori Electric double Layer (Lapisan

Listrik Rangkap)

Page 11: Emulsi (7)

Daya Kohesi (tarik menarik molekul yang sejenis) setiap zat tidak selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair (bidang batas antara air dan udara) akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi.

Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan

Penambahan emulgator akan menurunkan /menghilangkan tegangan yang terjadi pada bidang batas antara kedua zat cair, dan menyebabkan mudah bercampurnya kedua zat tersebut

Page 12: Emulsi (7)

Setiap molekul emulgator dapat dibagi menjadi 2 kelompok :

- Kelompok hidrofilik- Kelompok LipofilikMasing2 kelompok akan bergabung dengan

zat cair yang disenanginya, dengan demikian seolah2 emulgator tersebut merupakan tali pengikat antara air dengan minyak

Anatara kedua kelompok tersebut akan membuat suatu keseimbangan dalam setiap jenis emulgator.

Page 13: Emulsi (7)

Angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok hidrofil dengan kelompok lipofil.

Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok yang suka pada air sehingga emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian pula sebaliknya.

Page 14: Emulsi (7)

Harga HLB Kegunaan

1 – 3 Anti Foaming Agent

4 -6 Emulgator Tipe W/O

7 – 9 Wetting Agent

8 – 18 Emulgator Tipe O/ W

13 – 15 Detergent

15 - 18 Solubilizing Agent

Page 15: Emulsi (7)

Emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers.

Dengan terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk penggabungan menjadi terhalang. Sehingga fase dispers menjadi stabil

Page 16: Emulsi (7)

Dapat membentuk lapisan film yang kuat tetapi lunak

Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers

Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel dengan segera

Page 17: Emulsi (7)

Jika minyak terdispersi kedalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya.

Dengan demikian seolah-olah setiap partikel minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang berlawanan

Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan mengadakan penggabungan menjadi satu molekul yang besar, karena susunan yang sama.

Dengan demikian antara sesama partikel akan tolak-menolak, stabilitas emulsi akan bertambah

Page 18: Emulsi (7)

1. Terjadi ionisasi dari molekul pada permukaan partikel

2. Terjadi absorbsi ion oleh partikel dari cairan di sekitarnya

3. Terjadi gesekan partikel dengan cairan di sekitarnya

Page 19: Emulsi (7)

1. Emulgator alama. Emulgator dari tumbuh-tumbuhan

- Gom Arab, Tragacanth, Agar, Chondrus

b. Emulgator berasal dari hewan - Kuning telur, adeps lanae

c. Emulgator dari tanah mineral - Mg Al Silikat, Bentonit

2. Emulgator buatan- Sabun, tween 20, Span 20, Benzalkonium klorid

Page 20: Emulsi (7)
Page 21: Emulsi (7)

1. Dengan mortir dan stamferemulsi skala kecil, mortir dengan permukaan kasar

2. Botolpenggojokan yang terputus-putus

3. Dengan Mixerfase dispers dihaluskan oleh pisau mixer yang berputar dengan kecepatan tinggi , fase dispers berbentuk kecil

4. Dengan HomogenizerFase dispers dilewatkan dalam celah sempit, sehingga partikel mempunyai ukuran yang sama

Page 22: Emulsi (7)

1. Metode gom kering

disebut pula metode continental dan metode 4;2;1. Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah volume air dan ¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator.

Pertama-tama gom didispersikan kedalam minyak, lalu ditambahkan air sebagian dan diaduk /digerus dengan cepat dan searah hingga terbentuk korpus emulsi. Setelah terbentuk korpus emulsi kemudian sisa air ditambahkan sedikit demi sedikit hingga habis sambil diaduk.

Page 23: Emulsi (7)
Page 24: Emulsi (7)

2. Metode gom basah

disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering.

Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan cepat.

Page 25: Emulsi (7)

3. Metode botolisebut pula metode Forbes. Metode ini

digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah.

Metode ini merrupakan variasi dari metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar.

Dalam botol kering, emulgator yang digunakan ¼ dari jumlah minyak. Ditambahkan dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai volume yang tepat.

Page 26: Emulsi (7)

Pengenceran = Dilutiont TestSetiap emulsi dapat diencerkan dengan fase eksternalnya

Pewarnaan = dye Solubility testzat warna akan tersebar rata kedalam emulsi apabila zat tersebut larut kedalam fase eksternal dari emulsi tersebut

Creaming Testmemisahkan emulsi karena fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tidak tersebar kedalam emulsi

Conductivity testFase eksternal dari emulsi dapat dilalui aliran listrik. Elektroda dicelupkan, jika lampu indikator nyala berarti fase eksternalnya air.

Page 27: Emulsi (7)

1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua

lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali.

2. Koalesen dan cracking (breaking) yaitu pecahnya emulsi karena film yang

meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu). Sifatnya irreversibel (tidak bisa diperbaiki).

Page 28: Emulsi (7)

Pada Pembuatan 100 mL emulsi tipe o/W diperlukan emulgator dengan harga HLB 12. Sebagai emulgator dipakai campuran Span 20 (HLB 8,6) dan Tween 20 (HLB 6,7) sebanyak 5 g. Berapa perbandingan antara Span 20 dengan tween 20 ?

Page 29: Emulsi (7)

R/ Tween 80 70% HLB 15 Span 80 30% HLB 4,5

Berapa HLB Campuran dari R/ tersebut ?

Page 30: Emulsi (7)
Page 31: Emulsi (7)

Terima kasih