teori sistem

Upload: nanang-iswanto

Post on 05-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori Sistem

TRANSCRIPT

Pendahuluan

RAHASIAPAGE 13

KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA

SEKOLAH KOMANDO KESATUAN

OPTIMALISASI KINERJA PERSONEL SKADRON UDARA 4 DALAM MENDUKUNG TUGAS TNI AUPADA LIMA TAHUN MENDATANG

PENDAHULUAN1.Lanud Abdulrachman Saleh adalah salah satu pangkalan udara operasional dibawah Komando Operasi AU II yang memiliki wewenang dan tanggung jawab komando terhadap satuan-satuan dibawahnya termasuk satuan udara. Skadron Udara 4 adalah salah satu satuan tersebut dengan Wing 2 sebagai komando atas dalam hal pembinaan kemampuan di Skadron-skadron di bawah jajarannya. Tugas yang diemban oleh Skadron Udara 4 yaitu melaksanakan pembinaan dan menyiapkan personel dan alutsista guna mendukung operasi angkutan udara, SAR terbatas, Sekolah Navigator dan Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Angkut (KPTPA). Dengan terbatasnya dana anggaran TNI saat ini, Skadron Udara 4 tetap dituntut suatu tingkat kesiapan operasional tinggi yang sangat dipengaruhi oleh profesionalisme dan kerjasama yang baik antar aircrew yang mengoperasikan pesawat. 2.Kinerja personel di lingkungan Skadron Udara 4 hingga saat ini belum optimal dalam mendukung tugas TNI AU. Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari tanggung jawab seluruh personel Skadron Udara 4 untuk ikut serta dalam upaya peningkatan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tugas. Usaha tersebut belum terlihat secara maksimal karena masih kurangnya pemahaman budaya safety yang dimiliki anggota Skadron Udara 4, terbatasnya kesiapan pesawat, terbatasnya kemampuan aircrew dan kurang optimalnyanya penggunaan piranti lunak yang mendukung tugas Skadron Udara 4.3.Kinerja personel di Skadron Udara 4 saat ini belum optimal, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya sehingga kinerja personel di Skadron Udara 4 dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai upaya dalam mewujudkan kinerja personel yang optimal dapat dilakukan dengan melalui beberapa pendekatan meliputi bidang Lambangja yaitu Pembinaan personel, Pendidikan dan Latihan, kesiapan pesawat yaitu pemeliharaan, pengadaan dan pemeriksaan, kemampuan aircrew yaitu pengetahuan dan simulasi serta revisi dan sosialisasi piranti lunak. Upaya-upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja personel di Skadron Udara 4 dalam dalam mendukung tugas TNI AU.4.Maksud dan Tujuan. Maksud dari penulisan naskah ini adalah untuk memberikan gambaran tentang upaya-upaya dalam mengoptimalisasi kinerja personel di Skadron Udara 4 dengan tujuan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

5.Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penulisan naskah ini dibatasi pada masalah Optimalisasi Kinerja Personel di Skadron Udara 4 dalam rangka Mendukung Tugas TNI AU pada lima tahun mendatang, dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.b. Kondisi Kinerja Personel di Skadron Udara 4 Saat Ini.c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi.d. Kondisi Kinerja Personel di Skadron Udara 4 yang Diharapkan.e. Upaya-upaya yang Dilakukan.f. Kesimpulan dan Saran.g. Penutup.

KONDISI KINERJA PERSONEL DI SKADRON UDARA 4 SAAT INI7.Secara umum peningkatan kinerja personel telah diupayakan dalam setiap pelaksaan tugas yang diemban di Skadron Udara 4. Namun masih dirasa perlu adanya perbaikan dan peningkatan untuk mencapai kondisi yang diharapkan. Adapun kondisi kinerja personel di Skadron Udara 4 saat ini dapat dilihat dari beberapa hal antara lain: a.Minimnya Pemahaman personel Skadron Udara 4 terhadap budaya safety.Adapun kondisi terkait budaya safety yang dapat dilihat dari anggota Skadron Udara 4 apabila dikaitkan dengan kinerja personel saat ini adalah sebagai berikut:

1)Pengetahuan.Terbatasnya pengetahuan personel Skadron Udara 4 mengenai arti dan makna keselamatan terbang dan kerja serta penerapannya dalam setiap pelaksanaan tugas. Hal ini dapat tercermin dalam tindakan sehari-hari yang tidak terlalu memikirkan dan mengutamakan safety. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya Lambangja serta kemauan untuk menambah pengetahuan tentang Lambangja menjadi penyebab dari ketidakpahaman anggota mengenai budaya safety.

2)Disiplin. Saat ini disiplin personel Skadron Udara 4 dalam hal safety masih belum mendarah daging. Hal ini dapat tercermin pada perilaku anggota terhadap kepatuhan prosedur, ketentuan penerbangan, penyiapan pesawat serta pemeliharaan Alutsista yang sering kali melenceng dari ketentuan dan prosedur yang sudah ada.

b.Terbatasnya Kesiapan Pesawat.Kondisi kesiapan pesawat yang minim di Skadron Udara 4 saat ini sangat mempengaruhi kemampuan aircrew dalam pelaksanaan tugas, khususnya pelaksanaan tugas penerbangan. Adapun kondisi saat ini adalah:1)Kurangnya Suku Cadang.

Kurangnya pengadaan suku cadang yang ada membuat kesiapan pesawat menjadi terhambat. Kekurangan tersebut makin lama makin menumpuk sehingga banyak pesawat yang berstatus AWP dan terkadang harus dikorbankan sebagai kanibal bagi pesawat yang lain.2)Kurangnya Kemampuan Pemeliharaan. Ditemukannya permasalahan baru pada pesawat dan Keterbatasan kemampuan personel dalam menangani setiap permasalahan yang ada saat terjadi trouble shooting dikarenakan masih kurangnya pemahaman tentang Technical Order yang ada, sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan suatu permasalahan.c.Kurangnya Kemampuan Aircrew. Kemampuan aircrew di Skadron Udara 4 saat ini belum lah cukup dalam mendukung tugas TNI AU pada umumnya dan tugas Skadron Udara 4 pada khususnya. Adapun kondisinya adalah sebagai berikut:

1)Pengetahuan. Kurangnya pemahaman aircrew tentang prosedur dan materi tentang pesawat yang ada. Sebagian kendala ditemukan karena pemahaman Bahasa Inggris yang masih kurang. Seyogyanya aircrew harus paham benar tugas dan tanggungjawabnya sehingga pada saat pelaksanaan tugas tidak ada keragu-raguan dalam tindakan.2)Skill.Keterampilan dan kemampuan aircrew di Skadron Udara 4 dirasa masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya kesiapan pesawat sehingga proses pembinaan latihan tidak dapat terlaksana dengan lancar, apalagi diketahui bahwa pesawat C-212 Casa yang dioperasikan oleh Skadron Udara 4 tidak mempunyai simulator sebagai sarana latihan.d.Penggunaan Piranti Lunak Kurang Optimal. Piranti lunak merupakan pedoman/petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan personel sehingga dapat mendukung tugas yang diberikan. Kondisi piranti lunak di Skadron udara 4 saat ini adalah sebagai berikut:

1) ProsedurLingkungan kerja Skadron Udara 4 penuh dengan resiko, baik pekerjaan di kantor, pemeliharaan maupun dalam penerbangan. Saat ini prosedur yang ada belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan sehingga masih diragukan akan pengaplikasian dan konsistensinya baik dalam hal kualitas maupun kuantitas.

2) Sosialisasi. Juknis, Juklak, Protap, maupun buletin yang sudah ada belum digunakan secara optimal sebagai sarana dan pedoman kerja. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi keberadaan dan pengetahuan tentang pedoman tersebut.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI8.Faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi kinerja personel di Skadron Udara 4 dapat dilihat pada segi ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Rinciannya adalah sebagai berikut:

a.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat pemikiran manusia dan teknologi yang dihasilkan lebih maju dari sebelumnya. Hal ini menuntut kesiapan dari anggota TNI agar dapat mengikuti kemajuan tersebut dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni. Derajat masyarakat Indonesia yang sebagian masih dominan memikirkan tentang bagaimana mencari finansial untuk kebutuhan sehari-hari menjadi pengaruh dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan anggota TNI. b.Ekonomi.Kondisi perekonomian negara saat ini yang sedang bergejolak dan masih dalam kondisi yang tidak menentu akhirnya berdampak pada kebijakan pemerintah tentang alokasi anggaran pertahanan bagi TNI. Hal ini dapat mempengaruhi pengadaan dan pengalokasian berbagai peralatan dan suku cadang yang dapat menunjang tugas TNI AU pada umumnya dan tugas di Lingkungan Skadron Udara 4 pada khususnya.c.Sosial Budaya.Latar belakang sosial budaya adat ketimuran sangat erat melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya adalah ego yang berlebihan sehingga tidak dapat menangkap esensial dari suatu kegiatan dan tugas yang diberikan. Hal ini dapat terlihat pada setiap tugas yang dianggap sebagai rutinitas saja, sehingga kinerja yang dihasilkan tidak maksimal.KONDISI KINERJA PERSONEL SKADRON UDARA 4 YANG DIHARAPKAN9.Dengan adanya partisipasi aktif dari seluruh personel Skadron Udara 4 untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pencapaian tugas TNI AU, maka pada beberapa bidang diharapkan dapat mewujudkan terciptanya kinerja personel yang baik, yaitu:

a.Tingginya Pemahaman Personel Skadron Udara 4 tentang Budaya Safety.Harapan ini dapat dilihat dari kondisi personel Skadron Udara 4 sebagai berikut:1)Pengetahuan.Anggota Skadron Udara 4 telah mengerti dan paham terhadap arti dan makna keselamatan terbang dan kerja serta penerapannya dalam pelaksanaan tugas, sehingga menjadikan safety sebagai prinsip dalam setiap pelaksanaannya.

2)Disiplin.Disiplin merupakan sendi dasar prajurit yang mutlak harus dimiliki setiap personel baik bagi penerbang, teknisi maupun staf lainnya yang mendukung kegiatan operasi penerbangan. Disiplin personel Skadron Udara 4 dapat mendarah daging sehingga dapat tercermin pada kepatuhan terhadap prosedur, ketentuan penerbangan, penyiapan pesawat serta pemeliharaan Alutsista. b.Terpenuhinya Kesiapan Pesawat yang Menunjang Kegiatan Penerbangan.Kondisi kesiapan pesawat di Skadron Udara 4 dapat meningkat karena didukung oleh pengadaan suku cadang dan pemeliharaan yang baik. Adapun kondisi yang diharapkan adalah:

1)Terpenuhinya Suku Cadang.Pengadaan suku cadang pesawat dapat terlaksana dengan lancar. Kuantitas dan kualitas dari suku cadang tersebut dapat terjamin sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU.2)Kemampuan Pemeliharaan Meningkat. Diharapkan kemampuan personel dalam melakukan pemeliharaan terhadap pesawat dapat ditingkatkan sehingga pelaksanaan pemeliharaan dapat terlaksana dengan tepat dan cepat sesuai dengan targetnya.c.Terpenuhinya Kemampuan Aircrew yang Sesuai Standar. Kondisi kemampuan aircrew yang diharapkan antara lain:1)Pengetahuan.Aircrew dapat menguasai dengan detail materi dan pengetahuan yang sesuai dengan kualifikasi, kemampuan dan bidang tugasnya masing-masing2)Skill.Kemampuan motorik dan kemampuan lain dari setiap aircrew dapat sesuai dengan standar kualifikasi yang dimilikinya sehingga tidak ada keragu-raguan dalam pelaksanaan tugas.d.Terpenuhinya Piranti Lunak. Buku petunjuk dan prosedur di Skadron Udara 4 dapat tersampaikan secara merata dan dapat dilaksanakan secara konsisten, yaitu:

1)Prosedur.Kekurangan prosedur dan aturan di Skadron Udara 4 berupa buku petunjuk dan prosedur lainnya telah tersedia dan telah disesuaikan dengan perkembangan yang ada sehingga dapat menjamin konsistensi dan pelaksanaannya dalam tugas.

2)Sosialisasi.Sosialisasi piranti lunak di Skadron Udara 4 dapat terlaksana dengan baik secara rutin dan berkesinambungan, sehingga kelancaran dan keamanan dapat terjamin pada setiap pelaksanaan tugas. UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN10.Terlaksananya tugas TNI AU dan tugas Skadron Udara 4 dapat dijadikan bukti keberhasilan optimalisasi kinerja personel Skadron Udara 4. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan guna mengoptimalkan kinerja personel adalah mulai pada tingkat Lanud Abdulrachman Saleh, Wing 2 dan Skadron Udara 4.dengan rincian sebagai berikut:

a.Lanud Andulrachman Saleh.Pada tingkat Lanud Abdulrachman Saleh, optimalisasi kinerja personel Skadron Udara 4 dapat dilaksanakan pada beberapa kegiatan antara lain:

1)Lambangja. Dalam bidang Lambangja kegiatan yang dilaksanakan antara lain:a)Pendidikan dan Pelatihan. Menyetujui dan meneruskan program pembinaan yang direncanakan Skadron Udara 4 melalui berbagai macam kegiatan pendidikan baik yang bersifat formal maupun non formal sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personel. b)Pembinaan Disiplin.

Memerintahkan Komandan satuan untuk memberikan reward dan punishment bagi anggota yang melaksanakan pelanggaran ataupun prestasi dalam setiap pelaksanaan tugas

2) Kesiapan Pesawat.

Kesiapan pesawat sangat penting dalam mendukung terciptanya profesionalisme aircrew dalam melaksanakan tugasnya terutama pada saat penerbangan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah:

a)Pengadaan.

Membantu mengusulkan segala bentuk suku cadang yang diajukan oleh satuan bawah kepada satuan atas.

b)Pemeliharaan.Mengupayakan pemeliharaan pesawat melalui Skatek secara teliti, tepat, cepat, mengoptimalkan penggunaan Technical Order secara berkelompok dan meningkatkan pengawasan sehingga dapat mendukung kegiatan penerbangan di Skadron Udara.3)Kemampuan Aircrew. Meliputi pengetahuan dan kemampuan yang diprogramkan dan dilaksanakan secara tepat dan dilaksanakan pengawasan yang ketat. Adapun kegiatannya adalah menyetujui bentuk perencanaan satuan bawah mengenai peningkatan pengetahuan tentang penerbangan dan melakukan pengawasan secara tidak langsung terhadap pelaksanaannya.4)Piranti Lunak.Upaya-upaya yang dilakukan berkaitan dengan piranti lunak pada tingkat Lanud Abdulrachman Saleh adalah sebagi berikut:

a)Revisi. Revisi dapat dilakukan dengan menginventarisir prosedur-prosedur atau kejadian yang terjadi baik dalam penerbangan maupun pemeliharaan yang dilakukan satuan bawah dan menuangkannya dalam prosedur/buku petunjuk sehingga menjadi pedoman satuan bawah dalam melaksanakan tugas. b)Sosialisasi.

Mensosialisasikan prosedur/buku petunjuk yang sudah ada kepada seluruh satuan yang berada dibawah jajarannya, serta melaksanakan latihan berdasarkan prosedur/buku petunjuk tersebut tidak menjadi barang pajangan belaka.b.Wing 2. Pada tingkat Wing 2, dapat dilakukan beberapa upaya dalam mendukung terciptanya kinerja personel di Skadron Udara 4 yang baik, antara lain:

1)Lambangja. Membantu dalam pembinaan personel berkaitan dengan pendidikan Lambangja, antara lain:

a)Pendidikan. Mendukung setiap program positif tentang Lambangja yang dilaksanakan oleh Skadron Udara 4 dan mendukung pengusulan anggota dari satuan bawah yang akan mengikuti pendidikan yang berkaitan dengan Lambangja.b)Pembinaan Disiplin.

Mengadakan pengawasan langsung terhadap personel di bawah jajarannya mengenai pelaksanaan program Lambangja.2) Kesiapan Pesawat.

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Wing 2 adalah Meneruskan pengajuan suku cadang yang dibuat oleh Skadron di jajarannya untuk menunjang pemeliharaan ringan yang dilaksanakannya.

3) Kemampuan Aircrew. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan Wing 2 dalam hal peningkatan kemampuan dan pengetahuan aircrew adalah:

a)Pendidikan. Mendukung setiap program peningkatan kemampuan dan kualifikasi yang dilaksanakan oleh Skadron Udara 4 dan mengadakan pengawasan langsung terhadap pelaksanaannyab)Skill.

Memerintahkan kepada pilot di Skadron untuk lanjut melaksanakan simulasi penerbangan sebagai tambahan dari pelaksanaan rencana penerbangan agar proses latihan saat di udara dapat berjalan dengan lancar dan aman.

4)Piranti Lunak. Upaya-upaya yang dilakukan berkaitan dengan piranti lunak pada tingkat Wing 2 adalah membantu dalam mensosialisasikan prosedur/buku petunjuk yang sudah ada kepada seluruh satuan yang berada dibawah jajarannya, sehingga prosedur/buku petunjuk tersebut dapat diaplikasikan pada pelaksanaan tugas.

c.Skadron Udara 4. Pada tingkat ini yang memegang peranan penting adalah Komandan Skadron Udara 4. Yang dapat dilaksanakan antara lain :

1).Lambangja. Melaksanakan pembinaan personel tentang Lambangja dan mengajukan pendidikan bagi personel yang ditunjuk dengan rincian sebagai berikut:

a)Pendidikan dan Pelatihan. Mengajukan personel untuk dapat mengikuti berbagai macam kegiatan pendidikan baik yang bersifat formal (kursus) maupun non formal (seminar dan ceramah), diantaranya Kursus Perwira Lambangja dan Kursus Crew Resource Management (CRM). Dengan demikian diharapkan dalam pelaksanaan tugasnya selalu dilandasi dengan Lambangja.

b)Disiplin. Meningkatkan disiplin pribadi setiap personel secara terus menerus, agar terbentuk budaya disiplin pada masing-masing personel dengan menerapkan reward dan punishment pada seluruh anggota serta pengawasan langsung dalam setiap kegiatan.

2) Kesiapan Pesawat.

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Skadron Udara 4 dalam hal kesiapan pesawat adalah:

a)Pengadaan.

Memberikan pengajuan suku cadang secara terus-menerus dan berkala sesuai dengan kebutuhan sehingga terpenuhi target kesiapan pesawat yang menunjang profesionalisme prajurit.

b)Pemeliharaan.Mengupayakan pemeliharaan pesawat sampai tingkat ringan secara tepat dan cepat serta berkoordinasi dengan atasan dan satuan samping mengenai pemeliharaan pesawat di tingkat lebih lanjut atau mengenai pemecahan masalah sehingga dapat mendukung kegiatan penerbangan di Skadron Udara 4.3)Kemampuan Aircrew. Melaksanakan pembinaan kemampuan secara tepat dan dilaksanakan pengawasan yang ketat untuk menciptakan kemampuan aircrew yang handal. Adapun kegiatannya antara lain:

a)Pengetahuan.Melaksanakan program peningkatan kemampuan dan kualifikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Disamping itu juga melaksanakan klasikal dan brief secara rutin dan pada waktu luang untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan aircrew tentang materi, sistem pesawat serta tugas dan tanggungjawabnya sesuai kualifikasi yang dimiliki.b)Skill. Melaksanakan simulasi pelaksanaan latihan penerbangan secara detail sehingga tidak ada waktu terbuang saat pelaksanaan latihan penerbangan. Pengawasan terhadap pelaksanaan juga sangat penting untuk dilakukan oleh atasan.4)Piranti Lunak. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Komandan atau personel Skadron Udara 4 berkaitan dengan piranti lunak adalah sebagai berikut:

a)Revisi. Revisi atau perubahan terhadap piranti lunak perlu dilakukan mengingat dengan bertambahnya usia pakai pesawat maka akan ada perbedaan dalam penanganannya. Revisi juga harus berpedoman terhadap prosedur yang sudah dibuat oleh atasan. b)Sosialisasi.Untuk mengoptimalkan kinerja personel di Skadron Udara 4 perlu disosialisasikan tentang pemahaman setiap personel terhadap piranti lunak yang berupa Juknis, Juklak, Protap, maupun buletin sebagai sarana komunikasi dan informasi pengetahuan yang berguna bagi peningkatan kemampuan.KESIMPULAN DAN SARAN11.Kesimpulan.

Kinerja personel di lingkungan Skadron Udara 4 memang belum optimal dikarenakan belum meratanya kesadaran dalam diri setiap personel baik penerbang, teknisi maupun personel pendukung lainnya disamping adanya keterbatasan anggaran yang turun dari pemerintah. Dari uraian yang dituliskan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.Kondisi penerapan kinerja personel di Skadron udara 4 belumlah optimal. Hal ini antara lain terlihat dari segi Lambangja yang kurang dalam disiplin, kurang dalam pengetahuan dan kurang dalam kemampuan. Dalam segi kesiapan pesawat, kurangnya kemampuan aircrew dan sarana prasarananya. Serta kondisi piranti lunak yang belum mengikuti perkembangan dan belum tersosialisasi dengan baik.

b.Kondisi kinerja personel di Skadron Udara 4 dipengaruhi oleh faktor ekonomi, Sosial budaya serta Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Dalam bidang ekonomi berpengaruh kepada terbatasnya anggaran yang ada untuk memenuhi kebutuhan, bidang sosial budaya memberikan pengaruh pada pola sikap dan pikir personel dan bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

c.Kondisi kinerja personel di Skadron Udara 4 dapat mencapai tingkat optimal antara lain mulai dari segi Lambangja yang baik dalam disiplin, dalam pengetahuan dan kemampuan personel yang baik dalam penguasaan bidang tugasnya. Dalam segi kesiapan pesawat tentang pengadaan suku cadang dan pemeliharaannya, dari segi kemampuan aircrew diharapkan mempunyai pengetahuan dan skill yang

baik serta kondisi piranti lunak yang selalu mengikuti perkembangan dan telah tersosialisasi dengan baik.d.Peran Lanud Abdulrachman Saleh dan Wing 2 sangatlah dominan dalam pembinaan personel melalui pendidikan dan pelatihanan serta peningkatan disiplin personel. Peran lain adalah upaya pemeliharaan dan pengawasan, peningkatan kemampuan serta melaksanakan revisi dan sosialisasi piranti lunak.

12.Saran. Dalam rangka peningkatan kinerja personel di Skadron Udara 4 untuk mendukung tugas TNI AU pada lima tahun mendatang, maka disampaikan saran sebagai berikut:

a.Pelaksanaan tugas penerbangan yang baik hendaknya didukung oleh alutsista yang baik pula. Pesawat C-212 Casa milik Skadron Udara 4 saat ini sudah perlu dilakukan banyak perbaikan dari segi suku cadang dan kemampuannya dalam melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan.b.Melaksanakan study banding atau peninjauan mengenai peningkatan kinerja prajurit ke lanud lain atau ke negara lain sebagai bahan masukan untuk peningkatan keselamatan terbang dan kerja.PENUTUP13.Demikian penulisan naskah mengenai Optimalisasi Kinerja Personel di Skadron Udara 4 dalam mendukung tugas TNI AU. Semoga naskah ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan-kebijakan lebih lanjut.

Jakarta, Februari 2014Perwira Siswa,

Deharday Nugraha G., S.KomKapten Pnb NRP 533647

KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA

Lampiran Karangan Militer SEKOLAH KOMANDO KESATUAN

Tentang Teori Sistem

Tanggal Februari 2014

POLA PIKIROPTIMALISASI KINERJA PERSONEL SKADRON UDARA 4 DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OPERASI PENERBANGANPADA MASA LIMA TAHUN MENDATANG

RAHASIA

14

Lampiran:

Pola Pikir

RAHASIA

RAHASIA

Instrumental input

POP Lanud Abd saleh

Protap Wing 2 Lanud Abd

Protap Skadron Udara 4

Lambangja di Skd 4

sudah optimal

OUTPUT

INPUT

Obyek

Metode

OUTPUT

Subyek

Kinerja personel di Skadud 4 belum optimal

- Lanud Abd. S

- Wing 2

- Dan Skd 4

- Pendidikan

- Disiplin

- Pengadaan

- Pemeliharaan

- Pengetahuan

- Bang Skill

- Revisi

- Sosialisasi

- Lambangja

- Harpes

- Skill

- Pinak

Kinerja personel di Skadud 4 sudah optimal

Perwira Siswa,

Deharday Nugraha G., S.Kom

Kapten Pnb NRP 533647

Iptek - Sosial budaya

Politik & Ekonomi- Militer

Environmental input

FEED BACK

RAHASIA