teori per dagangan d an pe ngalaman pembangunan

66
Teori Perdagangan dan Pengalaman Pembangunan

Upload: benson

Post on 02-Feb-2016

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori Per dagangan d an Pe ngalaman Pembangunan. A. Tiga Pilihan terbuka bagi NSB :. Outward Looking , melihat keluar dgn me ningkatkan perdagangan internasional sbg pe nganut pasar bebas dan budaya internasional . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Teori Perdagangan dan Pengalaman

Pembangunan

Page 2: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

A. Tiga Pilihan terbuka bagi NSB :

1. Outward Looking, melihat keluar dgn me ningkatkan perdagangan internasional sbg pe nganut pasar bebas dan budaya internasional.

2. Inward Looking, melihat ke dalam dgn mem bangun industri substitusi impor sbg penganut proteksionis dan budaya nasional.

3. Outward n Inward Looking, melihat keluar dan ke dalam sekaligus dlm kebijakan ekonomi internasional.

Page 3: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Pertimbangannya tergantung pd penilaian realistis msg2 NSB atas posisinya skr dan yad dlm masyarakat dunia. Baru kemudian ditentukan derajat keterbukaannya guna mendapatkan manfaat dan menghadapi resiko internasional

Dgn kemajuan teknologi, telekomunikasi, dan transpor (3T), dunia mengalami glo balisasi, shg NSB tdk mempunyai pilihan kecuali membuka diri dan melakukan per dagangan internasional

Page 4: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Namun sesuai sifat dan kemampuan nya, strategi NSB mungkin lbh baik Outward Looking tetapi dgn arah yg berbeda, yaitu melakukan perdagangan dan kerjasama dgn NSB lain (selatan-selatan), n Inward Looking, satu sama lain, yaitu dgn pem bentukan kerjasama regional utk menca pai kemandirian kolektif (spt ASEAN)

Page 5: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

B. Lima Pertanyaan Dasar Mengenai Perdagangan dan Pembangunan

1.Bgm pengaruh perdagangan interna sional thd kecepatan, struktur, dan karakter pertumbuhan ekonomi di NSB ?? “Perdagangan sbg mesin pertumbuhan” (trade as an engine of growth) inilah yg sebenar nya menja di pusat perdebatan tradisional yg msh terus berlangsung

Page 6: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

2. Bgm cara perdagangan internasio nal mengubah distribusi pendpt an dan kekayaan dlm suatu neg dan an tara suatu neg dgn neg2 lainnya ?? Apakah perdagangan itu merupakan suatu kekuatan yg cendrung mencip takan kesejahteraan domestik dan internasional atau justru sebaliknya

Page 7: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

2.cendrung memperparah ketimpang an yg sdh ada ?? Dlm kalimat lain bgm segenap keuntungan maupun kerugian dari perdagangan didistri busikan ?? Siapa saja kah yg di untung kan dan siapa pula yg dirugikan ??

Page 8: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

3. Apa sajakah kondisi atau syarat yg hrs dipenuhi agar perdagangan internasional dpt membantu NSB dlm mencapai tujuan2 pembangun an nasional nya ??

4. Bisakah NSB menentukan sendiri se berapa banyak mereka berdagang ?

Page 9: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

5.Bertolak dari catatan pengalaman di masa lalu n segenap penilaian me ngenai masa2 mendatang, harus kah pemerintah NSB menerapkan suatu kebijakan yg berorientasi keluar, yak ni dgn menjadi pendukung perdaga ngan bebas, berusaha menambah transfer modal, SDM, ide-ide, dan juga teknologi dari luar ??,

Page 10: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

5. atau rangkaian kebijakan yg ber orientasi ke dlm dgn menerapkan proteksionisme dlm rangka memu puk kemandirian, or mereka hrs ber usaha sedemikian rupa utk meng kombinasikan keduanya, misal nya dlm bentuk pengembangan dan pe lembagaan kerjasama ekonomi re jional, agar mencapai hasil yg opti mal ??

Page 11: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

5. Apa sajakah argumen2 yg mendu kung dan yg menentang msg-msg alternatif strategi perdagangan bagi pembangunan ini ?

Page 12: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Pemikiran Prebisch-Singer

Teori ini mengambil nama dua pakar eko nomi pembangunan Raul Prebisch dan Hans W Singer sekitar tahun 1950 an

Raul Prebisch terkenal dgn bukunya yg ber judul “The Economic Development of Latin America and its Principal Problems” (New York: United Nations, 1950)

Hans W Singer dikenal krn karyanya yg berjudul “The Distribution of Gains Bet ween Borrowing and Investing Countries”, American Economic Review 40 (Mei 1950)

Page 13: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Prebisch-Singer mengeksplorasi dampak2 negatif perdagangan internasional thd NSB pd dekade 1950 an

Mereka berpendpt bhw Nilai Tukar Perda gangan (Term of Trade) neg2 Dunia Ketiga akan trs menurun akibat rendahnya elasti sitas permintaan komoditi primer thd peru bahan pendapatan (pihak importir) dan harga

Dlm jangka pjg, hal ini mengakibatkan ber langsungnya transfer pendapatan dari neg miskin ke neg kaya

Page 14: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Transfer pendapatan dari neg2 miskin ke neg2 kaya hanya bisa dicegah melalui usaha pengembangan dan perlindungan sektor manufaktur domestik di NSB (agar NSB punya industri manufaktur sendiri) dpt dilakukan melalui proses yg dikenal sbg strategi industrialisasi substitusi impor.

Dgn menggunakan metoda alternatif, PBB lewat hasil penelitian Alf Maizels, menemu kan bhw penurunan riil atas harga produk manufaktur yg di ekspor oleh NSB adalah sekitar 3.5 % per tahun pd dekade 1980an

Page 15: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Penurunan riil atas harga produk manufak tur yg diekspor oleh NSB adalah sekitar 3.5% per tahun pd dekade 1980an, atau sekitar 30% selama dekade tsb

Dlm penelitian yg lbh mendetail, Alf Maizels menemukan bhw Nilai Tukar Perda gangan produk2 manufaktur NSB ke USA trs menurun selama periode tahun 1981- 1997, sedangkan harga tekstil menurun se makin cepat secara dramatis pd akhir deka de 1990 an

Page 16: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

C. Teori Tradisional Perdagangan Internasional

Teori Perdagangan Internasional dilandasi berbagai konsepsi terutama :

Konsepsi Keunggulan Komparatif (Comparative Ad vantage Principle) yg menyatakan bhw sesuai ke mampuan dan SDA yg dimiliki, suatu negara akan lbh menguntungkan memproduksi dan mengekspor jenis komoditi tertentu, dan mengekspor jenis ko- moditi lainnya

Konsepsi spesialisasi yg menyatakan bhw suatu neg lbh menguntungkan hanya melakukan produksi ko moditi yg paling cocok dgn kemampuan serta SDA dan melakukan pertukaran dgn komoditi lain

Page 17: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Konsepsi Biaya Relatif dan Perbedaan Harga yg menyatakan bhw bbrp jenis komoditi tertentu lbh murah di produksi di suatu negara, sdg harganya relatif lbh baik/tinggi di negara lain shg lbh meng untungkan

Ketiga Konsepsi tsb yg melandasi Teori n Praktek Perdagangan Internasional yg menguntungkan, bahkan antara mitra dagang (trading partners) yg tdk seimbang sekalipun.

Page 18: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

D. Keunggulan Komparatif (Comp Adv)

Menurut David Ricardo ada 2 (dua) pen dekatan (approaches) utk membahas Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) yaitu :

1. Cost Comparative Advantage (Labor Effi ciency )

2. Production Comparative Advantage (Labor Productivity)

Page 19: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

1. Cost Comparative Advantage(Labor Efficiency)

Teori David Ricardo didasarkan pd nilai TK atau Theory of Labor Value yg menyatakan bhw nilai atau harga suatu produk ditentu kan oleh jumlah wkt atau jam kerja yg di perlukan utk menghasilkan produk tsb

Menurut Teori Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency), suatu neg akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika me lakukan spesialisasi produksi dan mengekspor brg dimana neg tsb dpt berproduksi relatif lbh efisien serta meng impor brg dimana neg tsb ber produksi krg /tdk efisien

Page 20: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Data Hipotesis Cost Comparative

Negara Produksi 1 Kg Gula

Produksi 1 m kain

Indonesia 3 hari kerja

4 hari kerja

China 6 hari kerja

5 hari kerja

Page 21: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Berdasarkan data hipotesis tsb, jika ditin jau dari Keunggulan Mutlak (Absolut Adv) Adam Smith maka Ind unggul mutlak krn labor cost nya lbh effisien dibandingkan dg China,baik dlm prod 1 Kg Gula maupun prod 1 meter kain.

Dgn demikian tentu tdk akan terjadi per dagangan antara kedua neg jika didasar kan pd Teori Adam Smith

Page 22: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Akan tetapi, berdasarkan Teori David Ri cardo walaupun Ind memiliki Absolut Adv dibandingkan China utk kedua produk tsb, maka tetap dpt terjadi perdagangan inter nasional yg menguntungkan kedua negara melalui spesialisasi jika neg-neg tsb memi liki Cost Comparative Advantage atau Labor Efficiency

Page 23: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Data Perhitungan Cost Comparative

Perbandingan Cost

1 Kg Gula

1 M Kain

Indonesia/China 3/6 HK 4/5 HK

China/Indonesia 6/3 HK 5/4 HK

Page 24: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Berdasarkan perbandingan “cost compara tive advantage” or labor efficiency tsb dpt dilihat bhw TK Ind lbh efisien dibanding kan dgn TK China dlm produksi 1 Kg gula (3/6 or ½ HK) drpd produksi 1 m kain (4/5 HK)

Hal ini akan mendorong Ind melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula

Sebaliknya, TK China ternyata lbh efisien dibandingkan dgn TK Ind dlm produksi 1m kain (5/4 HK) drpd produksi 1 Kg gula (6/3 or 2/1 HK)

Hal ini mendorong China melakukan spe sialisasi produksi dan eskpor kain

Page 25: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Gain From Trade Ind dan China

Berdasarkan matriks keunggulan kompara tif Ricardo, dpt disusun perbandingan ke mampuan produksi setiap TK pada msg2 negara dlm suatu matriks yg bisa meng gambarkan Gain From Trade msg2 negara setelah melakukan perdagangan (lihat matriks Gain From Trade berikut) :

Page 26: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Gain From Trade Based On Teori Ricardo

Perbandingan Prod/TK/HK Dasar TukarDNNeg Gula Kain

Ind 1/3 Kg 1/4 m 4 Kg =3 m

China 1/6 Kg 1/5 m 5 Kg = 6 mDasar Tukar DN Alternatif Dasar

Tukar D NNeg Gula Kain

Ind 4 Kg 3 m 1 Kg = ¾ m or 4/3 Kg = 1 m

China 5 Kg 6 m 1 Kg = 6/5 m or 5/6 Kg = 1 m

Page 27: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

a.Bila Ind melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor 1 Kg gula ke China, maka Ind akan memperoleh 6/5 meter kain, sdg berdasarkan Dasar Tukar DN hanya mem peroleh ¾ meter kain

b.Jadi dgn spesialisasi produksi dan ekspor gula, Ind akan memperoleh keuntungan sebesar : 6/5 m – ¾ m = 9/20 m

c.Sebaliknya, bila China melakukan spesiali sasi produksi dan mengekspor 1 m kain ke Ind, maka akan diperoleh ¾ Kg gula, sdg berdasarkan Dasar Tukar DN hanya mem peroleh 5/6 Kg gula

Page 28: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

d. Jika dgn spesialisasi produksi dan ekspor kain, China akan memperoleh keuntungan sebesar : 4/3 Kg – 5/6 Kg = 9/18 Kg

e. Keuntungan yg diperoleh msg2 negara da ri perdagangan internasional ini merupa kan “gain from trade” atau manfaat perda gangan internasional krn ada nya perbe daan labor efficiency atau cost comparative advantage

Page 29: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

2. Production Comparative Advantage(Labor Productivity)

Negara Produksi Setiap TK

Per Hari Kerja

DTDN

Indonesia 1/3 Kg gula

¼ meter sutra

4/3 Kg=1m1 Kg=3/4m

China 1/6 Kg gula

1/5 meter sutra

5/6 Kg=1m1 Kg=6/5m

Page 30: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Berdasarkan analisa production compara tive advantage atau labor productivity dpt dikatakan sbb :

Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika mela kukan spesialisasi produksi dan meng ekspor brg dimana negara tsb dpt berpro duksi relatif lbh produktif serta meng impor brg dimana neg tsb berproduksi rela tif krg/tdk produktif

Page 31: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Jika ditinjau dari keunggulan absolut atau absolute advantage Adam Smith, maka Indonesia unggul mutlak dlm arti labor productivity nya lbh besar dibandingkan China, baik dlm produksi gula maupun kain, ini berarti perdagangan antara kedua negara tdk akan terjadi

Sebaliknya menurut David Ricardo, walau pun Indonesia memiliki keunggulan abso lut dibandingkan China utk kedua produk di atas, sebetulnya perdagangan interna sional akan dpt tetap terjadi dan mengun tungkan keduanya melalui spesialisasi di msg2 neg yg memiliki labor produktivity

Page 32: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Berdasarkan perbandingan “Production Comparative Advantage” or Labor Producti vity di atas dpt disimpulkan sbg berikut :

TK Ind lbh produktif dibandingkan TK China dlm produksi gula (6/3 Kg) drpd pro duksi kain (5/4 m)

Hal ini mendorong Ind utk melakukan spe sialisasi produksi dan ekspor gula

Dgn melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula ke China sebanyak 1 kg, akan diperoleh 6/5 m sutra, sdg kan di dlm ne geri hanya dinilai dgn ¾ m sutra.

Page 33: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Data Perhitungan Production Compara tive Advantage (labor Productivity)

Perbandingan Produksi

Gula Kain

Indonesia/China (1/3)/(1/6)=6/3

(1/4)/(1/5) = 5/4

China/Indonesia (1/6)/(1/3)=3/6

(1/5)/(1/4)= 4/5

Page 34: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Jadi, Indonesia memperoleh keuntungan 6/5 m – ¾ m = 9/20 m sutra

Sebaliknya, TK China lbh produktif diban ding TK Ind dlm produksi kain (4/5m) drpd produksi gula (3/6 Kg) shg mendo rong China utk melakukan spesialisasi pro duksi dan ekspor kain

Dgn melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain ke Ind sebanyak 1 m akan di peroleh 4/3 kg gula, sdg di DN hanya di nilai dgn 5/6 kg, jadi China memperoleh keuntungan 3/4kg-5/6kg = 3/6kg or 1/2kg gula

Page 35: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Akhirnya dpt disimpulkan dari Teori Com parative Advantage David Ricardo, perda gangan internasional antara dua negara te tap dpt terjadi, walaupun hanya satu negara yg memiliki keunggulan absolut, asalkan msg2 negara memiliki perbedaan dlm labor efficiency (Cost Comparative Ad vantage) dan atau Labor Productivity (Pro duction Comparative Advantage)

Page 36: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Kelemahan Teori Comparative Advantage

1. Teori Comparative Advantage menjelas kan bhw perdagangan internasional dpt terjadi krn adanya perbedaan fungsi fak tor produksi (TK). Perbedaan fungsi ini menimbulkan terjadinya perbedaan pro duktivitas (Prod Comp Adv) or perbedaan efisiensi (Cost Comp Adv). Akibatnya terjadilah perbedaan harga brg yg sejenis di antara dua negara

Page 37: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

2. Jika fungsi faktor produksi (TK) sama or prod dan efisiensi di kedua neg sama, maka tentu tdk akan terjadi perdag int’l krn harga brg yg sejenis akan menjadi sama di kedua neg

3. Pd kenyataannya, walaupun fungsi faktor prod (prod & efisiensi) sama di kedua neg ternyata harga brg yg sejenis dpt berbeda shg msh dpt terjadi perdag internasional. Dlm hal ini Teori Comparative Advantage Ricardo tdk dpt menjelaskan mengapa ter jadi perbedaan harga utk brg/prod seje nis walaupun fungsi faktor produksi (Prod & Eff) sama di kedua negara

Page 38: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

4. Utk ini Teori Moderen dari Heckser-Ohlin atau Teori H-O menjelaskan bhw walau pun fungsi faktor produksi (TK) di kedua neg sama, perdagangan internasional akan tetap dpt terjadi. Hal ini disebabkan krn adanya perbedaan jumlah/proporsi faktor produksi yg dimiliki oleh msg2 neg, shg terjadilah perbedaan harga brg yg dihasilkan. Teori Moderen dari H-O ini yg dikenal sbg “The Proportional Factors Theory” atau Teori Kandungan Faktor Produksi

Page 39: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

E. Teori Kandungan Faktor Produksi

o Teori Keunggulan Komparatif Klasik ttg perdag bebas merupakan model “statis” yg di dasarkan atas satu faktor/ variabel (Biaya TK) dan pende katan spesialisasi penuh utk menunjukkan ke untungan/manfaat dari perdagangan

o Model Perdagangan Bebas dari David Ricardo dan John Stuart Mill, dimodifikasi dan disempurnakan pd abad 20 oleh dua pakar ekonomi Swedia, Eli Hecksher dan Bertil Ohlin dgn memasukan perbe daan-perbedaan faktor produksi (Tanah, TK dan Modal) pd spesialisasi internasional

Page 40: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

o Teori Perdagangan Kandungan Faktor Pro duksi (The Proportional Factor Theory) dari Hecksher-Ohlin dilandasi atas 2(dua) dasar pemikiran :

a.Produk yg berbeda membutuhkan faktor produksi dlm proporsi relatif yg berbeda. Produk pertanian memerlukan proporsi relatif lbh banyak tenaga kerja per unit modal drpd brg manufaktur. Produk2 primer relatif merupakan komoditi inten sif- tenaga kerja (labor intensive), sdg brg2 manufaktur relatif intensif-modal (capital intensive)

Page 41: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

b.Berbagai neg mempuyai kandungan faktor produksi yg berbeda. Neg maju memiliki jumlah besar modal per pekerja, shg dise but neg melimpah modal (capital-abundant countries) NSB umumnya mempunyai sedi kit modal, dan banyak tenaga kerja, shg di sebut negara melimpah tenaga kerja (labour-abundant countries)

Page 42: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Capital Abundant Countries cendrung me lakukan spesialisasi pd produk2 manufak tur, spt mobil, pesawat terbang, alat komu nikasi, dan komputer yg menggunakan mo dal secara intensif dlm teknologi produk sinya.

Neg2 tsb akan meng-ekspor sebagian pro duk intensif modal tsb utk mendptkan (di pertukarkan dgn) produk2 intensif tenaga kerja or intensif tanah spt bahan pangan, bahan mentah, dan mineral yg paling baik diproduksi oleh neg2 yg relatif melimpah tenaga kerja

Page 43: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Teori ini mendorong NSB utk mengarah kan ekspor nya pd produk primer yg in tensif-tenaga kerja dan tanah.

Memperdagangkan komoditi primer ini dgn brg2 manufaktur yg paling cocok di produksi neg maju, NSB akan memperoleh manfaat potensial yg besar dari perdagang an bebas dgn negara kaya.

Doktrin perdagangan bebas ini juga men dasari ke pentingan politis neg kolonial yg mencari bahan mentah utk pengembangan industrinya, dan utk pemasaran brg2 ma nufaktur di koloni nya.

Page 44: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

F. Asumsi Dasar Teori Perdagangan Bebas

Teori perdagangan bebas internasional, terma suk Teori Kandungan Faktor Produksi, dilandasi atas 6 (enam) asumsi dasar :

1. Semua sumber daya bersifat statis, jumlahnya tetap, mutunya konstan, penggunaannya penuh dan tdk ada mobilitas internasional

2. Teknologi produksi tetap atau serupa, dan bebas tersedia bagi semua neg, selera konsumen juga tetap, dan kedaulatan konsumen bebas dari pe ngaruh produsen

3. Di dlm negeri, faktor2 produksi mobilitasnya sem purna diantara kegiatan-kegiatan produksi, dan perekonomian sbg keseluruhan dlm persaingan sempurna, tdk ada resiko dan ketdk pastian

Page 45: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

4. Pemerintah tdk berperan dlm hubungan ekonomi internasional, krn perdagangan dilakukan oleh para produsen sendiri yg ingin meminimumkan biaya dan memaksimalkan laba, shg harga2 inter nasional terbentuk dari Demand (permintaan) dan Supply (penawaran)

5. Perdagangan berimbang utk msg2 neg setiap saat, dan semua perekonomian dpt menyesuai kan diri thd perubahan harga2 internasional dgn minimum dislokasi

6. Keuntungan dari perdagangan (gain from trade) yg diperoleh negara memberi manfaat bagi para warga negara

Asumsi2 tsb sering tdk sesuai dgn realita hubung an ekonomi internasional termasuk perdagangan internasional yg dialami oleh NSB

Page 46: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

G. Kritik Thd Asumsi Teori Perdagangan Bebas

1. Asumsi Sumber Daya Statis2. Asumsi kesempatan kerja penuh3. Asumsi immobilitas faktor produksi4. Teknologi tetap5. Kedaulatan konsumen6. Penyesuaian thd perubahan pasar

dunia7. Persaingan sempurna

Page 47: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

8. Kenaikan hasil yang makin berkurang

9. Resiko ketidak pastian10.Peranan pemerintah11.Keseimbangan neraca pembayaran12.Manfaat bagi warga negara

berkembang

Page 48: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

G. Kritik Thd Asumsi Teori Perdagangan Bebas1. Asumsi sumber daya statis, dalam

kenyataan perekonomian dunia ditandai dgn perubahan yg cepat. Model neoklasik statis digantikan dgn mo del perdagangan utara-selatan. Negara-negara kaya di belahan utara bumi secara historis me miliki sumber daya modal, kewirausahaan, tena ga terdidik/terampil, dan teknologi yg digunakan dgn intensif untuk proses produksi brg-brg perda gangan dunia dgn terms of trade yg menguntung kan, shg menciptakan kondisi dan insentif bagi pertumbuhan berkelanjutan yg makin mening kat.

Page 49: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

2. Asumsi kesempatan kerja penuh

Asumsi kesempatan kerja penuh dari model perdagangan tradisional dikoreksi oleh teori perdagangan internasional lobang untuk surplus (vent for suplus theory of international trade) yang pertama dirumuskan oleh Adam Smith (untuk perekonomian kolonial) kemudian dikembangkan oleh pakar ekonomi Myanmar, Hla Myint (untuk perekonomian negara berkembang)

Page 50: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Menurut teori ini, terbukanya pasar dunia bagi masyarakat agraris negara berkembang mencip takan kesempatan bukan untuk merealokasi sumber daya yang telah digunakan penuh (fully employed), tetapi untuk memanfaatkan sumber daya tanah dan tenaga kerja yang tidak bekerja penuh (underemployed) guna memproduksi output untuk ekspor ke pasar luar negeri

Pengangguran di negara berkembang dapat dikurangi melalui penciptaan kesempatan kerja lokal dengan memberi perlindungan pada industri dalam negeri (baik pertanian maupun industri) terhadap persaingan luar negeri yang berbiaya rendah

Perlindungan dilakukan melalui penciptaan ber bagai hambatan perdagangan (trade barrier) spt tarif dan kuota

Page 51: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

3. Asumsi immobilitas faktor produksi

Pada kenyataannya, sumber daya modal dan tenaga kerja bergerak antar negara

Aliran global sumber daya memainkan peranan penting dalam investasi luar negeri dan hubungan ekonomi internasional

Perusahaan-perusahaan multinasional (multinasional corporations/MNC) membawa modal, teknologi, dan SDM terampil ke seluruh dunia, termasuk negara berkembang

Page 52: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Dua fenomena ironis terjadi dalam perekonomian dunia saat ini :

• Capital Flight, modal lari dari negara berkembang yang sangat membutuhkan ke negara maju yang berlebihan untuk mendapatkan jaminan keamanan dan hasil yang lebih baik

• Brain Drain, tenaga terdidik/terampil pindah dari selatan ke utara untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik

Page 53: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

4. Teknologi tetap

Seperti sumber daya modal yang tumbuh dengan cepat dan disebarkan keseluruh dunia untuk mendapatkan hasil yang maksimal, teknologi juga dikembangkan dengan cepat sehingga berdampak pada hubungan dagang dunia

Salah satu dampak kemajuan teknologi negara maju pada penghasilan ekspor negara berkembang adalah penemuan subtitusi sintetis terhadap berbagai produk primer tradisional seperti tiruan atau sintetis : karet, wol, kapas, kulit

Berbagai bahan plastik, stereofoam, fiberglass telah menggantikan produk aslinya

Page 54: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

5. Kedaulatan Konsumen

Dlm perekonomian dgn persaingan sempurna, konsumen memiliki kebebasan memilih sesuai selera dan preferensinya

Namun dlm realitanya, berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan nasional utk mempengaruhi se lera dan preferensi konsumen, bahkan utk mencip takan kebutuhan baru yg seblmnya tdk dikenal oleh masyarakat

Jenis2 makanan dan minuman, hamburger, french fries, coca-cola, dan fast food lainnya dikenalkan di NSB dan akibatnya mendesak jenis2 makanan tradisional

Page 55: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

6. Penyesuaian Thd Perobahan Pasar Dunia Penyesuaian struktur ekonomi NSB thd

perobah an harga-harga dan pasar dunia jauh lbh sulit dlm realita drpd dlm teorinya

Dlm perekonomian NSB yg menggantungkan pd ekspor bbrp produk primer telah dikerahkan selu ruh prasarana ekonomi dan sosial spt pengolah an, jalan, komunikasi, pengaturan kredit, pasar dsb, utk memfasilitasi produksi dan distribusi pro duk2 tsb shg tdk mudah dipindahkan ke kegiatan lainspt manufaktur

Page 56: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

7. Persaingan Sempurna

NSB yg berhasil mengembangkan produksi brg manufaktur yg berbiaya rendah, padat karya utk ekspor spt tekstil, sepatu, tas, alat olahraga, se ring mengalami hambatan tarif dan non tarif (Tariff & Non Tariff Barriers)

Hambatan ini diciptakan oleh negara maju utk membatasi masuknya brg murah ke pasar domes tiknya shg akan menimbulkan pengangguran pd industri dalam negeri yg berbiaya tinggi

Page 57: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

8. Kenaikan Hasil yg Makin Berkurang Teori perdagangan internasional tradisional

meng gunakan asumsi kenaikan hasil yg tetap atau ma kin berkurang dgn meningkatnya skala produksi (fixed or diminishing return to scale of produc tion), sdg dlm realitanya terjadi kenaikan hasil yg semakin bertambah dgn meningkatnya skala pro duksi (increasing return to scale) dan krn itu biaya produksi menurun shg menimbulkan mono poli di pasar dunia

Ekonomi skala produksi besar dan posisi mono poli ditambah dgn kekuasaan non ekonomis dari perusahaan multinasional menyebabkan neg industri dpt melestarikan posisi dominan nya di pasar dunia. Dgn demikian pasar dunia tdk meng andung persaingan murni, tetapi persaingan tdk sempurna (imperfect competition)

Page 58: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

9. Resiko dan Ketdkpastian

Dalam kenyataannya pasar dunia utk komoditi pri mer tdk lepas dari resiko dan ketdkpastian, oleh krn itu konsentrasi pd satu atau dua ekspor produk primer dpt menimbulkan instabilitas perekonomian hal ini disebabkan krn nilai tukar dan penghasilan devisa sulit diprakirakan

Page 59: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

10. Peranan Pemerintah

Teori perdagangan internasional tradisional meng gunakan asumsi bhw pemerintah tdk berperan dlm persaingan bebas ini

Dlm realitanya pemerintah nasional suatu negara dpt melakukan intervensi melalui subsidi, pajak, tarif, kuota dlm ekspor dan impor, namun di tingkat dunia, tdk ada pemerintah internasional yg efektif dpt mencegah ketdk adilan dlm perda gangan dunia

Pemerintah neg industri maju justru sering ber usaha memperkuat dan melestarikan kesenjang an distribusi sumber daya dan manfaat dari per dagangan internasional melalui penciptaan skala besar dan kekuatan ekonomi

Page 60: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Selain itu neg kaya dpt mempengaruhi ekonomi dunia melalui ketentuan2 dlm perjanjian multila teral spt WTO

Dlm perjanjian multilateral tsb dimasukkan social clauses (klausul2 sosial) yg dpt dijadikan alasan utk menolak impor dari neg berkembang, spt :@ hak azazi manusia, bhw brg2 primer itu dihasil

kan dgn mengeksploitasi tenaga kerja, spt upah di bawah minimum standar, tdk diberikan jaminan sosial

@ lingkungan hidup, bhw produk2 kayu itu dihasil kan tanpa memperhatikan pelestarian hutan tropis Sebaliknya utk ekspor brg2 manufaktur dari neg

ma ju didukung pemerintah melalui subsidi, dumping, n keringanan pajak ekspor

Page 61: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

11. Keseimbangan Neraca Pembayaran• Sebagaimana model ekonomi keseimbangan

umum persaingan sempurna, maka teori perdagangan inter nasional menggunakan asumsi bhw harga2 produk dan sumber daya dlm negeri dan internasional sela lu dpt menyesuaikan dgn kondisi2 permintaan dan penawaran

• Khususnya term of trade (rasio2 harga komoditi in ternasional) selalu menyesuaikan permintaan dan penawaran produk2 yg dpt diekspor dan di impor suatu neg shg perdagangan selalu seimbang, arti nya nilai ekspor selalu sama dgn nilai impor

• Dgn keseimbangan perdagangan dan tdk ada aliran modal internasional, maka tdk ada masalah NPI dlm teori perdagangan murni

Page 62: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

• Dlm kenyataannya, banyak NSB mengalami defisit NPI artinya aliran keluar devisa lbh banyak drpd aliran devisa masuk, shg menimbulkan terkurasnya cadangan devisa, dan kebutuhan pin jaman luar negeri

• Jadi pasar dlm perekonomian internasional meng andung persaingan tdk sempurna (imperfect com petition) dan sistem harga komoditi yg tidak di tentukan pasar, sehingga mekanisme penyesuai an otomatis tdk terjadi

Page 63: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

12. Manfaat Bagi Warga NSB

Dlm teori tradisional, manfaat perdagangan inter nasional akan dinikmati oleh warga negara dari neg2 yg melakukan perdagangan, termasuk neg berkembang yg ikut dlm perdagangan

Realitanya di NSB terdpt kantong2 ekonomi (en clave economics) spt daerah pertambangan (mis Freeport di Irian Jaya), perkebunan (mis kelapa sawit, Sumatera), dan manufaktur (misalnya Batam) yg dimiliki asing

Di daerah2 tsb perusahaan asing membayar sewa murah utk penggunaan tanah, mendatangkan mo dal dan tenaga terampil dari negaranya sendiri, menggunakan tenaga tdk terampil lokal dgn upah minimum, dan memberikan dampak kecil pd perekonomian setempat

Page 64: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Dlm fenomena tsb ekspor produk primer hanya menguntungkan perusahaan asing bukan warga negara setempat

Utk menganalisis penerima manfaat tsb dibeda kan antara Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP) dan Produk Nasional Bruto/PNB (Gross National Product/GNP)

PDB adalah seluruh nilai brg dan jasa yg dihasil kan (baik olehusaha nasional maupun usaha asing) dlm wilayah suatu negara selama setahun

PNB adalah seluruh nilai brg dan jasa yg dihasil kan oleh usaha nasional (baik dlm wilayah atau di luar wilayah suatu negara) selama setahun

Page 65: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Bila PDB > PNB maka besar kemungkinan bhw ekspor akan lbh banyak memberi manfaat usaha asing yg umumnya mempunyai skala produksi yg jauh lbh besar drpd usaha nasional

Selain itu, usaha2 asing di NSB sering merupakan bagian dari usaha multinasional, atau sering melakukan perdagangan dgn warga negara lain di negara maju

Jadi perdagangan inter or intra industri yg terjadi kelihatannya antara neg kaya dan neg miskin, te tapi dlm kenyataan, perdagangan tsb terjadi anta ra negara2 kaya sendiri, shg akhirnya manfaatnya kembali ke negara kaya juga.

Page 66: Teori  Per dagangan d an  Pe ngalaman Pembangunan

Arigatou gozaimasu