teori kinetik gas
TRANSCRIPT
TEORI KINETIK GAS
D. MATERI
1. Gas Ideal
Definisi gas secara umum
Definisi gas yaitu suatu keadaaan zat yang molekul-molekulnya dapat
bergerak sangat bebas, dan dapat mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
Kondisi gas ditentukan oleh tiga faktor yaitu : tekanan, suhu dan volume.
Sifat gas secara umum :
Gas mudah berubah bentuk dan volumenya
Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.
Definisi gas ideal
Pengertian gas ideal adalah keadaan gas yang dianggap sempurna,
memiliki sifat tertentu sehingga dapat diterapkan pada teori kinetik gas. Anggapan
gas ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik–menarik
(interaksi) antar partikel
Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang / acak
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin
kalor
B. Kompetensi dasar
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal
monoatomik
C. Tujuan pembelajaran
Setelah mepelajari bab ini, diharapkan peserta
didik dapat :
1. Memformulasikan bebarapa hukum tentang gas
Sumber : http://fisikasmasmk.blogspot.com
Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruang
Setiap tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sempurna
Sumber : http://fisikasmasmk.blogspot.com
Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah
Partikel gas memenuhi hukum Newton tentang gerak baik itu hukum Newton
pertama, Hukum Newton ke-2 juga hukum Newton ke-3 yang biasa disebut
hukum aksi reaksi.
Pada kenyataannya tidak ditemukan gas yang memenuhi syarat-syarat
diatas, hanya bersifat mendekati ideal. Tujuan utama membuat asumsi gas
ideal adalah untuk memudahkan mempelajari gas. Akan tetapi, sifat itu dapat
didekati oleh gas pada temperatur tinggi dan tekanan rendah.
2. Beberapa hukum tentang gas
Hukum Boyle
Bunyi Hukum Boyle :
Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup
(tidak bocor) dijaga konstan, maka tekanan gas
pV=konstanatau p1V 1=p2V 2
Boyle menemukan bahwa apabila suhu gas dijaga agar selalu konstan,
maka ketika tekanan gas bertambah, volume gas semakin berkurang. Demikian
juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, volume gas semakin bertambah.
Sumber : http://k15tiumb.blogspot.com
Hasil kali tekanan (P) dan volume (V) gas pada suhu tertentu adalah tetap.
Proses seperti ini disebut juga dengan isotermal (terjadi pada temperatur tetap).
Secara matematis, peryataan diatas dapat ditulis :
dengan :
p = tekanan (N/m2 = Pa)
V = volume (m3)
pV = konstan
T2 > T1
Tidak berlaku
pada uap jenuh
V ∝ 1p
→ T konstan
Grafik isotermal
Grafik ini menyatakan hubungan tekanan
dengan volume pada suhu tetap.
Hukum Gay Lussac
Bunyi Hukum Gay Lussac :
Gay Lussac menemukan bahwa apabila volume gas dijaga agar selalu
konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, maka suhu mutlak gas juga
bertambah. Sebaliknya, ketika tekanan gas berkurang, suhu mutlaknya juga
berkurang.
Secara matematis, peryataan diatas dapat ditulis :
VT
=konstan atauV 1
T 1
=V 2
T 2
dengan :
V = volume (m3)
T = suhu mutlak gas (K), jika t dalam oC maka T = t + 273
Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup
(tidak bocor) dijaga konstan, maka volume gas
p∝T → V konstan
Grafik isobarik
Grafik ini menyatakan hubungan volume dengan suhu
pada tekanan tetap.
Hukum Charles
Bunyi Hukum Charles :
Apabila tekanan gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak
gas bertambah, maka volume gas juga bertambah. Sebaliknya, ketika suhu mutlak
gas berkurang, volume gas juga berkurang.
Secara matematis, peryataan diatas dapat ditulis :
pT
=konstanataup1
T 1
=p2
T 2
dengan :
p = tekanan (N/m2 = Pa)
T = suhu mutlak gas (K), jika t dalam oC maka T = t + 273
Jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup
(tidak bocor) dijaga konstan, maka tekanan gas
V ∝T → p konstan
Grafik isokhorik
Grafik ini menyatakan hubungan tekanan
dengan suhu pada volume tetap.
Hukum Boyle-Gay Lussac
Bunyi Hukum Charles :
Secara matematis, peryataan diatas dapat ditulis :
pVT
=konstan ataup1V 1
T 1
=p2V 2
T 2
dengan :
p = tekanan (N/m2 = Pa)
V = volume (m3)
T = suhu mutlak gas (K), jika t dalam oC maka T = t + 273
3. Hubungan antara massa gas (m) dengan volume (V)
Setiap zat / materi, termasuk juga zat terdiri dari atom – atom atau molekul –
molekul. Karena atom atau molekul mempunyai massa, maka tentunya gas
mempunyai massa.
Ketika kita meniup balon, semakin banyak udara yang masuk, maka semakin
kembung balon tersebut. Dengan kata lain, semakin besar massa gas, semakin besar
Apabila tekanan, volume dan suhu gas dalam suatu
bejana mengalami perubahan, maka berlaku
penggabungan hukum Boyle dan Hukum Gay – Lussac
volume balon. Sehingga bisa disimpulkan bahwa massa gas (m) sebanding dengan
volume gas (V).
4. Pengertian mol dan massa molekul
Mol adalah perbandingan massa (m) suatu partikel
terhadap massa relatifnya (Ar atau Mr). Satu mol zat
adalah banyaknya zat yang mengandung NA molekul
(partikel)
Bilangan Avogadro (NA) = 6,022 X 1023 molekul/mol
atau NA = 6,022 X 1026 molekul/kmol
Massa atom relatif (Ar) perbandingan massa satu
atom unsur terhadap massa atom unsur lain
Contoh :
Ar C = 12
Artinya massa satu atom karbon (C) 12 kali lebih
besar daripada massa satu atom hidrogen
Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah seluruh
massa atom relatif (Ar) dari atom – atom penyusun
unsur atau senyawa tersebut
Hubungan antara bil. Avogadro (NA) , Massa atom
relatif (Ar), Massa molekul relatif (Mr), jumlah partikel
(N) dan mol (n) dirumuskan :
m=n M r atau n= mM r
N=n N A ataun= NN A
V ∝m
Jika pV ∝T
Maka,pV ∝mT
5. Konstanta gas universal
Apabila kita menggunakan jumlah mol (n) untuk menyatakan ukuran suatu zat
maka konstanta erbandingan unttuk setiap gas memiliki besar yang sama. Konstanta
yang dimaksud adalah konstanta gas universal atau konstanta gas umum (R).
6. Persamaan keadaan gas ideal
Besar R tergantung pada satuan – satuan yang
digunakan :
Jika digunakan satuan SI, yaitu p dalam Pa (Nm-2), V
dalm m3, n dalam kmol dan T dalam K. Maka R =
8314 J/kmol K
Jika digunakan satuan CGS, yaitu p dalam atm, V
Persamaan gas ideal dalam besaran massa gas :
pV=nRT ↔ pV= mM r
RT= NN A
RT=NR
N A
T
Dengan R
N A
=k
Persamaan gas ideal dalam besaran banyaknya
partikel N :
pV=NkT
k = tetapan Boltzman, yang bernilai :
k= RN A
= 8314 Jkmol−1 K−1
6 ,022 x 1026molekul /kmol=1 , 38 x10−23 JK−1
Persamaan gas ideal dalam besaran massa jenis gas :
pV= mM r
RT
ρ=mV
=p M r
RT
7. Aplikasi persamaan gas ideal dalam kehidupan sehari-hari
Pada proses pernapasan
Sumber : Asribudiyulianti.blogspot.com
Pada saat menarik napas, otot-otot akan menarik diafragma. Paru-paru
yang mengembang (volume besar) akan menyebabkan tekanan didalam paru-paru
berada dibawah tekanan atmosfer. Hal itu yang menyebabkan udara dapat masuk
ke paru-paru. Ketika otot rileks, maka jaringan paru-paru juga rileks. Paru-paru
yang mengempis (volume kecil) akan menaikkan tekanan dalam paru-paru,
sehingga udara dalam paru-paru keluar.
Kantong udara pada mobil
Sumber : http://www.yousaytoo.com
Persamaan gas ideal menjadi pedoman dalam perancangan gas udara
pengaman yang sekarang banyak digunakan pada mobil-mobil. Dalam suatu
tabrakan, kantong ini mengembang dan berfungsi sebagai bantalan ketikn terjadi
benturan antara pengemudi dengan batang setir. Untuk mengembangkan kantong,
gas nitrogen dipaksa masuk kedalam kantong. Tekanan dan volume serta berapa
banyak jumlah mol nitrogen untuk mengembangkan kantong udara pada suhu
yang sesuai ditentukan dengan persamaan gas ideal n = pV/RT.
CATATAN :
STP adalah Standard Temperature and Pressure. Dalam
bahasa Indonesia, STP artinya Temperatur dan Tekanan
Standar.
Temperatur standar (T) = 0 oC = 273 K
Tekanan standar (P) = 1 atm = 1,013 x 105 N/m2 =
1,013 x 102 kPa = 101 kPa
Dalam menyelesaikan soal-soal hukum gas, suhu alias
temperatur harus dinyatakan dalam skala Kelvin (K)
Apabila tekanan gas masih berupa tekanan ukur, ubah
terlebih dahulu menjadi tekanan absolut.
Tekanan absolut = tekanan atmosfir + tekanan ukur
(tekanan atmosfir = tekanan udara luar)
Jika yang diketahui adalah tekanan atmosfir (tidak ada
tekanan ukur), yang digunakan adalah tekanan
atmosfir
SOAL – SOAL LATIHAN
1. Tekanan gas dalam ruang tertutup:
(1) sebanding dengan suhu gas
(2) berbanding terbalik dengan suhu gas
(3) tidak tergantung pada banyaknya partikel gas
(4) berbanding terbalik dengan volum gas
Pernyataan yang benar adalah….
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (2), (3) dan (4)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (4) saja
Jawaban : E
Berdasarkan persamaan :
pVT
=konstan
pV=nRT
tekanan (p) berbanding terbalik dengan volume, sebanding dengan suhu dan dipengaruhi
oleh banyaknya partikel (n)
2. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isotermik sampai volumenya menjadi
setengahnya, maka …
A. tekanan dan suhu tetap
B. tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap
C. tekanan tetap dan suhu menjadi dua kalinya
D. tekanan menjadi dua kalinya dan suhu menjadi setengahnya
E. tekanan dan suhu menjadi setengahnya
Jawaban : B
Diketahui :
V2 = ½ V1
Ditanya : p2 dan T2?
Jawab :
p1V 1
T1
=p2V 2
T2
p1V 1
T1
=
12
V 1
T2
p1
T1
=p2
2T 2
Maka,
p2
T2
=2 p1
T 1
Jadi, perbandingannya, tekanan akhirnya (p2) menjadi 2 kali p1 dan suhu (T) tetap
3. Suatu gas ideal pada tekanan P dan suhu 27oC dimampatkan sampai volumenya setengah
kali semula. Jika suhunya dilipat duakan menjadi 54oC, tekanannya sekarang adalah …
A. 0,25P
B. 0,54P
C. 0,67P
D. 1,75P
E. 2,18P
Jawaban : E
Diketahui :
p1 = P
V2 = ½ V1
T1 = 27oC = 300K
T2 = 54oC = 327K
Ditanya : p2…?
Jawab :
p1V 1
T1
=p2V 2
T2
P V 1
300=
p212
V1
327
p2=327 2300
P
p2 = 2,18P
4. Pada tekanan atmosfer (101 kPa), suhu gas karbon dioksida = 20 oC dan volumenya = 2
liter. Apabila tekanan diubah menjadi 201 kPa dan suhu dinaikkan menjadi 40 oC, hitung
volume akhir gas karbon dioksida tersebut sebesar … L
A. 1 L
B. 1,5 L
C. 1,86 L
D. 2 L
E. 2,24 L
Jawaban : C
Diketahui :
P1 = 101 kPa
P2 = 201 kPa
T1 = 20 oC = 293 K
T2 = 40 oC = 313 K
V1 = 2 liter
Ditanya :
V2 = ?
p1V 1
T1
=p2V 2
T2
1011293
=201V 2
313
V 2=201293
313 1101
V 2=1,86 L
Volume akhir gas karbon dioksida = 1,86 liter
5. Sebanyak 3 liter gas Argon bersuhu 27°C pada tekanan 1 atm( 1 atm = 105 Pa) berada di
dalam tabung. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J mol−1 K−1 dan banyaknya partikel
dalam 1 mol gas 6,02 x 1023 partikel, maka banyak partikel gas Argon dalam tabung
tersebut adalah…..
A. 0,83 x 10 23 partikel
B. 0,72 x 10 23 partikel
C. 0,42 x 10 23 partikel
D. 0,22 x 10 23 partikel
E. 0,12 x 10 23 partikel
Jawaban : B
Diketahui :
V = 3 liter = 3 .10-3 m3
T = 27oC = 300K
p = 1 atm = 1 x 105 Pa
R = 8,314 J/mol K
N per mol = 6,02.1023 Partikel
Ditanya : N dalam tabung?
Jawab :
pV=nRT
n= pVRT
n=1 x105. 3 x10−3
8,314.300
n=0,12 mol
Maka, N dalam tabung adalah
Ntabung = n.Nper mol
= 0,12 x 6,02.1023
= 0,72.1023 partikel
6. Pada keadaan normal (T = 0°C dan p = 1 atm), 4 gram gas oksigen O2 (berat molekul M =
32 g/mol) memiliki volum sebesar (R = 8314 J/kmol K; 1 atm = 105 N/m2) …
A. 1,4 x 10−6 m3
B. 2,8 x 10−3 m3
C. 22,4 x 10−3 m3
D. 2,8 m3
E. 22,4 m3
Jawaban :
Diketahui : B
T = 0°C = 273 K
p = 1 atm = 105N/m2
m O2 = 4 gram
Mr = 32 g/mol
R = 8314 J/kmol K
Ditanya : V?
Jawab :
pV=nRT
pV= nM r
RT
105 .V = 432
.8314 .273
V= 4.8314 .273
32. 105
V=2,8 L
V=2,8.10−3m3
UJI KOMPETENSI
1. Gas ideal yang berada dalam suatu bejana dimampatkan (ditekan), maka gas akan
mengalami….
A. penurunan laju partikel
B. penurunan suhu
C. kenaikan suhu
D. penambahan volume
E. penambahan tekanan
Jawaban : E
Berdasarkan persamaan :
pVT
=konstan
Jika gas dimampatkan berarti volume menjadi kecil, tekanan (p) berbanding terbalik
dengan volume sehingga ketika volume kecil, maka tekanannya akan bertambah.
2. Dalam gambar, volume tabung B sama dengan 2 kali volume tabung A.
Sistem tersebut diisi dengan gas ideal, volume tabung B dua kali volume tabung A.
Jumlah molekul sama dengan N dalam tabung A dan 3N dalam tabung B. Bila gas dalam
A bersuhu 300 K maka dalam tabung B suhu gas adalah …
A. 100 K
B. 150 K
C. 200 K
D. 450 K
E. 600 K
Jawaban : C
Diketahui :
VB = 2 VA
NA = N
NB = 3N
TA = 300K
Ditanya : TB…?
Jawab :
pV=nRT
pV= NN A
RT
p= NRTN A V
Maka,
pA=pB
N A T A
N AvV A
=N B T B
N AvV B
N A T A
V A
=N BT B
V B
N .300V A
=3 N .T B
2 V A
T B=300.2
3
T B=200 K
3. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang yang volumenya V dan tekanan P. Jika suhu
gas menjadi 5/4 T dan volumenya menjadi 3/4 V, maka tekanannya menjadi …
A. 3/4 P
B. 4/3 P
C. 3/2 P
D. 5/3 P
E. 2 P
Jawaban : D
Diketahui :
p1 = P
V2 = 34
V1
T2 = 54
T1
Ditanya : p2?
Jawab :
p1V 1
T1
=p2V 2
T2
P V 1
T1
=p2
34
V 1
54
T1
p2=53
P
5. Balon cuaca yang diisi dengan helium mempunyai volume 1,0 x 104 L pada 1,00 atm dan
30 °C. Balon ini sampai ketinggian yang tekanannya turun menjadi 0,6 atm dan suhunya -
20°C. Berapa volume balon sekarang? Andaikan balon melentur sedemikian sehingga
tekanan di dalam tetap mendekati tekanan di luar.
A. 1,6 x104 L
B. 2 x104 L
C. 2,6 x104 L
D. 3 x104 L
E. 4 x104 L
Jawaban : A
Diketahui :
V1 = 1,0 x 104 L
p1 = 1,00 atm
T1 = 30 °C = 303 K
p2 = 0,6 atm
T2 = 20°C = 293 K
Ditanya : V2?
Jawab :
p1V 1
T1
=p2V 2
T2
1. 1,0 x104
303=
0,6 .V 2
293
V 2=293.1 .1,0 x 104
303.0,6
V 2=1,6 104 L
6. Sebuah tangki berisi 4 liter gas oksigen (O2). Suhu gas oksigen tersebut = 20 oC dan
tekanan terukurnya = 20 x 105 N/m2. Tentukan massa gas oksigen tersebut (massa
molekul oksigen = 32 kg/kmol = 32 gram/mol)
A. 0,1 kg
B. 1 kg
C. 1,3 kg
D. 1,5 kg
E. 1,7 kg
Diketahui :
V = 4L = 4.10-3 m3
T = 20 oC = 293K
P = 20 x 105 N/m2
Mr = 32 kg/kmol = 32 gram/mol
Ditanya m?
Jawab :
pV= mM r
RT
m=pV M r
RT
m=20. 105 .4 .10−3.328314.293
m=0,1 kg
7. Massa jenis suatu gas ideal pada suhu T dan tekanan P adalah ρ. Jika tekanan gas itu
menjadi 2p dan suhunya diturunkan menjadi 0,5T. Massa jenis zat itu menjadi …
A. 0,5ρ
B. ρ
C. 2ρ
D. 4ρ
E. 6ρ
Jawaban : D
Diketahui :
T1 = T
p1 = P
ρ1= ρ
P2 = 2P
T2 = 0,5T
Ditanya : ρ2?
Jawab :
ρ1T 1
p1
=ρ2T 2
p2
ρ2=ρ1 T1 p2
p1T 2
ρ2=ρ . T .2PP .0,5 T
ρ=4 P
8. Gas hidrogen mula-mula bertekanan 10 atm. Jika 2/5 bagian massa keluar, tekanan gas
sekarang adalah …
A. 2 atm
B. 4 atm
C. 6 atm
D. 10 atm
E. 25 atm
Jawaban : E
Diketahui :
p1 = 10 atm
n2 = 2/5 n1
Ditanya : p2?
Jawab :
p1
n1
=p2
n2
p2=10. n25
n
p2=25 atm