teori jagat raya

16
Pengantar Singkat: Antara Geosentris dan Heliosentris Dalam ilmu Astronomi, teori Geosentris dipopulerkan oleh seorang ilmuwan Yunani bernama Ptolemy. Teori inilah yang dulu dipercayai oleh orang-orang Yunani kuno. Walau begitu, ada juga di antara mereka yang tidak mempercayainya. Pada masa-masa kejayaan Islam, para cendekiawan Muslim mulanya mengadopsi dan menggunakan konsep Geosentris-nya Ptolemy. Nah di sinilah, cendekiawan-cendekiawan Muslim tersebut menemukan ketidakcocokan teori Geosentris terhadap fakta empiris yang ada. Salah satu ilmuwan yang memberikan kritik terhadapnya adalah Ibn al-Haytam. Kemudian berkembanglah berbagai perhitungan astronomis yang didasarkan pada konsep Heliosentris (lihat: Islamic Astronomy). Konsep Heliosentris itu sendiri dikenal dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa). Namun tidak dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut mengadopsi pemikiran dan perhitungan para ilmuwan Muslim sebelumnya. Hingga saat ini konsep Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta yang bertentangan dengannya. Sains bukanlah buatan orang Kaafir (maaf, ada yang berkata seperti itu soalnya). Ia adalah Sunnatullah, yang dengannya Tugas Geografi SAPUTRA M .R 1

Upload: saputra-raharja

Post on 24-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

umum

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Jagat Raya

Pengantar Singkat: Antara Geosentris dan

Heliosentris

Dalam ilmu Astronomi, teori Geosentris dipopulerkan oleh seorang ilmuwan Yunani

bernama Ptolemy. Teori inilah yang dulu dipercayai oleh orang-orang Yunani kuno.

Walau begitu, ada juga di antara mereka yang tidak mempercayainya.

Pada masa-masa kejayaan Islam, para cendekiawan Muslim mulanya mengadopsi dan

menggunakan konsep Geosentris-nya Ptolemy. Nah di sinilah, cendekiawan-cendekiawan

Muslim tersebut menemukan ketidakcocokan teori Geosentris terhadap fakta empiris

yang ada. Salah satu ilmuwan yang memberikan kritik terhadapnya adalah Ibn al-

Haytam. Kemudian berkembanglah berbagai perhitungan astronomis yang didasarkan

pada konsep Heliosentris (lihat: Islamic Astronomy).

Konsep Heliosentris itu sendiri dikenal dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa).

Namun tidak dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut mengadopsi

pemikiran dan perhitungan para ilmuwan Muslim sebelumnya. Hingga saat ini konsep

Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta yang bertentangan

dengannya.

Sains bukanlah buatan orang Kaafir (maaf, ada yang berkata seperti itu soalnya). Ia

adalah Sunnatullah, yang dengannya terbukti bahwa alam ini berjalan dengan keteraturan

yang luar biasa, yang dapat mengantarkan kita kepada bukti akan adanya Sang Pencipta.

KESIMPULAN :

GEOSENTRIS LEBIH BISA DITERIMA AKAL SEHAT DARIPADA

HELIOSENTRIS

Tugas Geografi SAPUTRA M .R1

Page 2: Teori Jagat Raya

ZAMAN YUNANI KUNO.

Pada zaman Yunani kuno ada dua teori mengenai peredaran planet-planet ialah teori

Geosentris yang dikemukakan oleh Aristoteles (384-322 sebelum Kristus) dan teori

Heliosentris yang dikemukakan Aristarchus. Pada zaman Yunani kuno kedua teori ini

saling bersaingan.

Bagi rakyat "biasa" dianggap bahwa teori Geosentris lebih realistis. Geo=bumi

sentris=pusat. Mungkin pandangan ini sudah berlaku dari zaman Adam dan Hawa,

manusia pertama yang hidup dibumi. Sampai sekarangpun kita masih menggunakan teori

Geosentris dalam percakapan sehari-hari. Bukankah kita mengatakan: "Bangun anak-

anak, matahari sudah tinggi". Atau:"Pemandangan dipantai itu sangat indah waktu

matahari tenggelam". Kinipun pada umumnya kita menganggap bumi yang diam dan

matahari yang berputar mengelilingi bumi.

ABAD PERTENGAHAN.

Pada abad pertengahan (abad 12 s/d 15) orang-orang di-Eropa Barat sangat mendukung

Aristoteles. Apa saja yang dikatakan Aristoteles dianggap mutlak benar. Dan Aristoteles

mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.

Berdasarkan pendapat Aristoteles diatas dan berdasarkan ayat Yoshua 10:12a-13b diatas,

serta pandangan rakyat "biasa" pada umumnya gereja mengambil alih pandangan ini.

Teori Geosentris dianggap mutlak benar.

Tugas Geografi SAPUTRA M .R2

Page 3: Teori Jagat Raya

COPERNICUS.

Pada tanggal 19 Pebruari 1473 Copernicus lahir di-Torun, Polandia. Copernicus hidup

pada peralihan zaman abad pertengahan dan zaman pencerahan (renaissance). Copernicus

kemudian jadi biarawan, tetapi ia juga sangat tertarik pada astronomi. Dengan alat-alat

yang sangat sederhana yang ada waktu itu, Copernicus mempelajari gerakan-gerakan

matahari, planet-planet dan bintang-bintang. Tentu saja ia juga mempelajari astronomi

zaman Yunani kuno. Ia menarik kesimpulan bahwa kalau matahari yang dianggap diam

dan bumi serta planet-planet yang dianggap mengelilingi matahari, lebih mudah prediksi

gerakan-gerakan benda-benda dilangit. Ia menggali ulang teori Aristarchus dan menulis

sebuah buku. Copernicus tahu betul betapa bahayanya mengeluarkan suatu pendapat

yang bertentangan dengan pendapat gereja apalagi pendapat Paus waktu itu. Selama 30

tahun ia simpan bukunya ditempat yang terkunci, menambah pengamatan baru disana-

sini. Tetapi akhirnya ia putuskan untuk menerbitkannya juga. Pada

tanggal 24 Mei 1543, pada saat contoh bukunya diperlihatkan kepadanya, Copernicus

menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Gereja Katolik Roma tidak memberikan reaksi sampai 70 tahun kemudian. Tetapi gereja

Protestan mulai dengan Martin Luther memberikan reaksi yang sangat keras.

GALILEO GALILEI.

Galileo Galilei dilahirkan pada tahun 1564 dikota Pisa di-Italia. Galileo menjadi

pendukung teori Copernicus. Pada tahun 1616 Galileo diperingatkan agar jangan

mendukung teori Heliosentris dari Copernicus. Pada tahun 1632 Galileo menerbitkan

bukunya yang diberi judul: "Dialogue concerning the two chief systems of the world".

Pada musim dingin tahun 1633 ia dipanggil ke-Roma untuk menghadapi komite inkwisisi

dari gereja Katolik Roma. Setelah ditahan dan dibentak-bentak selama berbulan-bulan

pada tanggal 22 Juni 1933 ia diajukan kepengadilan. Waktu itu umurnya sudah 70 tahun

dan sakit-sakitan. Dalam keadaan tua, sakit dan letih ia bersedia menarik kembali

dukungannya kepada teori Copernicus sambil berlutut. Ia tidak jadi dihukum mati tetapi

Tugas Geografi SAPUTRA M .R3

Page 4: Teori Jagat Raya

dikenakan tahanan rumah. Pada tahun 1642 Galileo meninggal dunia dalam status

tahanan rumah. Pada tahun yang sama lahir Isaac Newton.

Pengamatan-pengamatan astronomis kemudian makin lama makin banyak yang

mendukung teori Heliosentris. Para rohaniwan baik Katolik Roma maupun Protestan

menjadi salah tingkah. Rohaniwan generasi abad ke-18 menyalah-nyalahkan para

Rohaniwan abad ke-16 dan 17. Mereka kemudian kompromi dengan teori Heliosentris

Aristarchus/Copernicus/Galileo.

ASTRONOMI ABAD KE-20.

Apakah teori Heliosentris mutlak benar? Perlukah para rohaniwan mengutuk atau

kompromi dengan teori Heliosentris? Mari kita pelajari hal ini lebih dalam dan lebih

terperinci.

Astronomi terus berkembang. Pengamatan-pengamatan terhadap benda- benda dilangit

makin lama makin bertambah. Teori Heliosentris dari Copernicus pada abad ke-16 pun

telah direvisi orang beberapa kali. Copernicus berpendapat bahwa matahari adalah pusat

alam semesta. Bumi berputar pada sumbu bumi dan berputar mengelilingi matahari.

Planet-planet juga berputar mengelilingi matahari. Bintang-bintang lebih jauh sedikit dari

planet-planet terhadap matahari dan tetap ditempatnya. Tetapi pengamatan lebih jauh

menunjukkan bahwa memang untuk meramalkan gerakan planet-planet lebih mudah

menggunakan teori Heliosentris daripada menggunakan teori Geosentris. Tetapi untuk

menggambarkan gerakan bulan terhadap bumi, lebih mudah membayang kan bumi diam

dan bulan yang berputar mengelilingi bumi. Belakangan diduga bahwa matahari hanya

satu bintang dari miliaran bintang yang ada dalam suatu gugusan bintang yang juga

disebut galaxy. Matahari samasekali bukan pusat dari bintang-bintang ini.

Belakangan lagi diduga bahwa galaxy bukan hanya satu tetapi ada miliaran galaxy-

galaxy. Galaxy dimana matahari menjadi salah anggotanya disebut juga galaxy Bima

Sakti (Milky Way, Melk Weg). Belakangan lagi para astronomer menduga bahwa

galaxy-galaxy yang diamati hanyalah satu gugusan galaxy-galaxy (cluster of galaxies).

Ada banyak clusters of galaxies lain. Makin canggih teleskop yang dibuat orang, makin

Tugas Geografi SAPUTRA M .R4

Page 5: Teori Jagat Raya

banyak didapati clus ters of galaxies ini. Alam semesta ini ternyata jauh lebih besar

daripada yang pernah dibayangkan Copernicus atau Galileo. Dan kita belum sampai pada

akhir pengamatan. Setiap saat diamati hal-hal baru dalam dunia astronomi. Makin banyak

kita tahu mengenai alam semesta ini, makin sadar kita akan yang kita belum tahu. Teori-

teori baru dikemukakan dan teori-teori lama bertumbangan.

Sesungguhnya kalau teori Geosentris dianggap salah, maka teori Heliosentris juga sama

salahnya. Tidak ada alasan apapun untuk menganggap bahwa bumi atau matahari adalah

pusat alam semesta. Untuk menggambarkan gerakan bulan atau satelit buatan terhadap

bumi, paling logis ialah menganggap bahwa bumi diam dan bulan yang mengelilingi

bumi. Untuk menggambarkan gerakan planet-planet, paling logis menganggap bahwa

matahari diam dan planet-planet berputar mengelilingi matahari. Tetapi untuk

menggambarkan gerakan bintang- bintang dalam glaxy Bima Sakti sangat tidak logis

untuk mengambil matahari sebagai pusat Bima Sakti. Lebih logis menganggap bahwa

ditengah-tengah Bima Sakti ada sumbu imaginair. Semua bintang-bintang dalam gugusan

Bima Sakti berputar mengelilingi sumbu imaginair ini. Tetapi untuk menggamparkan

gerakan galaxy-galaxy dalam cluster of galaxies, tidak logis mengambil sumbu imaginair

ini. Mungkin haru diambil sumbu imaginair lain yang lebih besar. Dan sebagainya dan

sebagainya.

Jadi sesungguhnya Copernicus tidak lebih benar dari Yoshua. Untuk menggambarkan

gerakan matahari dan bulan terhadap orang-orang yang sedang bertempur waktu itu,

Yoshua sangat logis menganggap bahwa matahari dan bulan yang bergerak dan bumi

yang diam.

Jadi sesungguhnya baik Luther/komite inkwisisi maupun Copernicus/ Galileo sama

benarnya atau sama salahnya. Pertengkaran antara Heliosentris dan Geosentris hanyalah

ribut-ribut mengenai tidak apa-apa (much ado about nothing). Para rohaniwan tidak perlu

merasa rendah diri (minder) karena peristiwa itu. Para rohaniwan juga tidak perlu

kompromi dengan teori Heliosentris. Teori Heliosentris sama benarnya atau sama

salahnya dengan teori Geosentris. Kebenaran atau kesalahan mereka hanya relatip.

Tugas Geografi SAPUTRA M .R5

Page 6: Teori Jagat Raya

Astronomipun masih berkembang terus. Apa yang dianggap "benar" suatu saat, dapat

dianggap "salah" pada saat yang lain, dan sebaliknya. Mungkin suatu saat orang kembali

akan menganggap teori Geosentris lebih memuaskan daripada teori-teori lain. Suatu

indikasi kearah itu ialah : "Apakah pikiran manusia ada dalam alam semesta atau alam

semesta ada dalam pikiran manusia? Filsuf Berkeley mengatakan alam semesta hanya

ada dalam pikiran. Kalau ini benar, maka dimana ada manusia, disitulah pusat

alam semesta. Tetapi mengenai ini mungkin kita akan bahas lebih dalam lain kali.

Yang sudah lewat tidak dapat diperbaiki lagi. Yang dapat ialah mari kita belajar dari

peristiwa ini. Kepada semua orang Kristen, baik rohaniwan, ilmuwan atau teolog saya

anjurkan:

Budi p wardhana

Saya tidak percaya dengan heliosentris karena ada beberapa keganjilan di dalamnya

sebagai berikut:

1. Kalau memang benar bumi berotasi dengan kecepatan 30 km/detik maka naikkan saja

helikopter 100 m dari tanah dalam posisi diam di tempat (standby). Dalam waktu sepuluh

menit helikopter akan melewati beberapa kota tanpa gerakan maju atau mundur. Apakah

itu terjadi? Ternyata tidak. Helikopter tetap dalam posisi semula tanpa bergeser sedikit

pun. Itu artinya bumi diam atau tidak berotasi. Geosentrislah yang benar.

2. Orang heliosentris berpendapat tidak hanya bumi tetapi atmosfer bumi juga ikut

berotasi. Kalau memang benar atmosfer ikut bergerak bersama bumi dari barat ke timur,

mengapa burung, nyamuk, kupu-kupu dan belalang bisa terbang dari timur ke barat, dari

selatan ke utara dan dari arah mana saja? Mana mungkin hewan sekecil itu bisa melawan

kecepatan atmosfer 30km/detik?

3. Kalau memang benar bumi berotasi dari barat ke timur maka aliran air yang berada di

dalam atau di permukaan bumi juga mengalir dari barat ke timur. Sebagai contoh

ambillah sebuah ember yang diisi air, tanah atau pasir. Lalu kita putar dari barat ke timur

maka segala isi ember juga ikut berputar dari barat ke timur. Sekarang kita lihat apakah

Tugas Geografi SAPUTRA M .R6

Page 7: Teori Jagat Raya

semua aliran sungai, laut, waduk mengalir dari barat ke timur? Ternyata tidak. Aliran air

terjadi karena perbedaan elevasi dan tiupan angin, bukan karena rotasi bumi.

Model Geosentris

Lebih dari 2000 tahun yang lalu telah diterima model sistem matahari geosentris yang

dikemukakan oleh ahli astronomi Yunani kuno, Hipparchus pada tahun 140 Sm

(sebelum masehi). Dalam model geosentris dikemukakan bahwa Matahari, bintang,

planet dan bulan bergerak mengelilingi bumi. Teori ini kemudian dikembangnkan oleh

Claudius Ptolemaeus sekitar tahun 150 TM (tarik masehi) yang disebut teori Ptolemaeus.

Model Heliosentris

Ahli astronomi Yunani, Aristarchus (310 - 230 SM), pernah menyarankan bahwa

matahari mungkin berada pada pusat alam semesta dan bumi mengitarinya. Konsep

heliosentris ini belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Baru pada tahun 1543

terjadi revolusi ilmiah besar-besaran karena Copernicus (1473 - 1543) mengganti model

Geosentris dengan model Heliosentris yang lebih sederhana.

Bumi diperkirakan lahir 4,5 milyar tahun yang lalu. Umur bumi dapat diperkirakan

dengan ditemukannya materi radioaktif. Bumi berotasi mengelilingi sumbu imaginernya

dengan periode 23 jam 56 menit dan berotasi dari barat ke timur, akibatnya benda-benda

langit tampak melakukan peredaran semu dari timur ke barat. Bumi juga melakukan

revolusi mengelilingi matahari dengan periode 365,3 hari. Pada tanggal 21 Maret dan 23

September kedudukan matahari tepat di ekuator disebut ekinoks. Pada tanggal 22 Juni

dan 22 Desember keduduka matahari berada paling jauh dari ekuator disebut Solstis.

Planet-planet yang berada diantara Matahari dan bintang berevolusi terhadap matahari

dengan orbit berbentuk lingkaran. Model Copernicus tentang orbit planet kemudian

disempurnakan oleh Johannes Keppler (1571 - 1630) yang menjadikan orbit planet bukan

lingkaran tetapi elip.

Tugas Geografi SAPUTRA M .R7

Page 8: Teori Jagat Raya

Selama planet berevolusi mengelilingi Matahari, yang disebut tahun laneter, jarak antara

planet dan Matahari berubah. Bila planet mendekati matahari dikatakan planet berada

pada perihelion (bahasa Yunani Peri artinya disekitar atau dekat, dan Helios artinya

Matahari). Sebaliknya bila planet berada pada jarak terjauh dari matahari dikatakan

planet berada pada Aphelion (bahasa Yunani Ap artinya jauh). Bumi berada pada

Aphelion dalam bulan Juli dan Perihelion dalam bulan Januari.

Empat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars

disebut planet dalam dan planet sisanya yaitu jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan

Pluto disebut planet luar. Pluto belum pasti planet, beberapa ahli astronomi percaya

bahwa pluto adalah sebuah satelit Neptunus yang terlepas. Semua planet berevolusi

mengelilimgi Matahari dalam ara yang sama. Semua planet kecuali Uranus berotasi

dalam arah yang sama disekitar sumbunya. Semua orbit planet kecuali Merkurius dan

Pluto terletak dalam bidang yan sama. Bidang orbit bumi disebut ekliptika.

Dari kenyataan bahwa planet-planet terletak hampir pada bidang datar disekitar matahari,

maka pembentukkan tata surya, yaitu planet-planet menurut hipotesisi teori lahir

Matahari atau difuga kelahiran itu dari ujud yang sama dengan Matahari.

1. Hipotesis kabut atau teori Kondensasi (pengentalan)

Teori yang terkenal dengan pembentukan Matahari dan planet-planet didasarkan pada

hipotesis kabut (Nebular). Teori ini yang pertama kali dikemukakan oleh ahli filosofi

Jerman, Immanuel Kant pada tahun 1755, kemudian dikembangkan oleh ahli matematika

Perancis, Pierre Laplace pada tahun 1796.

Menurut hipotesis kabut, matahari dan planet-planet berasal dari kabut pijar yang berpilin

di dalam jagad raya. Akibat perputaran, sebagian massa kabut terlepas dan membentuk

gelang-gelang disekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Gelang itu lambat laun

membentuk gumpalan yang kemudian memadat menjadi planet.

Tugas Geografi SAPUTRA M .R8

Page 9: Teori Jagat Raya

2. Teori Planetisial

Pada awal abad ke 20, dua orang ilmuan Amerika TC Chamberlain (1843 - 1928) dan FR

Moulton (1872 - 1952), mengemukakan teori Planetisimal. Menurut teori mereka,

didalam kabut terdapat material padat yang berhamburan, yang disebut Planetisimal.

Benda-benda padat ini kemudian saling menarik dengan gaya tariknya masing-masing

dan lambat laun terbentuk gumpalan besar yang disebut planet.

3. Teori Vorteks dan Protoplanet

Teori Planetisimal dan teori modern pada dasarnya berawal dari hipotesisi kabut Kant

dan Laplace. Teori modern dikembangkan oleh teori ini. Pertama, Nebula (kabut) mula-

mula bergolak (turbulen), tidak diam. Gerakan nebula ini membantu pembentukan planet.

Kedua, pembentukan planet sekurang-kurangnya melalui dua proses yaitu pembentukan

Planetisimal dan Protoplanet (gumpalan kabut gas).

Menurut Von Weiszacker, Nebula terdiri atas vorteks-vorteks (pusaran-pusaran) yang

merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam Nebula menyebabkan pola sel-sel yang

bergolak (turbulen). Pada batas antar sel-sel turbulen, terjadi tumbukan antar partikel

yang kemudian membesar danmenjadi planet. Teori yang dikemukakan oleh Von

Weiszacker ini disebut teori vorteks.

Kuiper mengemukakan bahwa planet terbentuk melalui turbulensi (golakan) Nebula yang

membantu tumbukan Planetisimal sehingga Planetisimal membentuk menjadi Protoplanet

dan kemudian menjadi planet. Teori yang dikemukakan oleh Kuiper ini disebut teori

Protoplanet.

Tugas Geografi SAPUTRA M .R9

Page 10: Teori Jagat Raya

Ada tiga teori etika lingkungan, yaitu antroposentris, biosentris, dan ekosentris. Ketiga

teori ini memiliki persepsi yang berlainan tentang manusia, alam, dan hubungan manusia

dengan alam. Antroposentris adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia

sebagai pusat dari system alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang

paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam

kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langsung. Suatu kebijakan dan

tindakan yang baik dalam kaitan dengan lingkungan hidup akan dinilai baik kalau

mempunyai dampak yang menguntungkan bagi kepentingan manusia.

Teori antroposentris lebih kepada menggugah manusia untuk menyelamatkan

lingkungan, itu didasarkan pada alasan bahwa lingkungan dan alam semesta dibutuhkan

manusia demi memuaskan kepentingannya. Teori kedua yaitu biosentris, menurut teori

ini selain manusia alam pun mempunyai nilai pada dirinya sendiri, sehingga alam pantas

mendapat pertimbangan dan perlakuan secara moral terlepas dari apakah ia bernilai bagi

manusia atau tidak. Menurut Albert Schweitzer, orang yang benar-benar bermoral adalah

orang yang tunduk pada dorongan untuk membantu semua kehidupan, ketika ia sendiri

mampu membantu, dan menghindari apa pun yang membahayakan kehidupan.

Ketiga, teori ekosentris yang sering disamakan dengan dengan teori biosentris.

Teori ekosentris, etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik

yang hidup maupun tidak. Secara ekologis, makhluk hidup dan benda-benda abiotis

lainnya saling terkait satu sama lain.

Tugas Geografi SAPUTRA M .R10