teori jagat raya
DESCRIPTION
umumTRANSCRIPT
Pengantar Singkat: Antara Geosentris dan
Heliosentris
Dalam ilmu Astronomi, teori Geosentris dipopulerkan oleh seorang ilmuwan Yunani
bernama Ptolemy. Teori inilah yang dulu dipercayai oleh orang-orang Yunani kuno.
Walau begitu, ada juga di antara mereka yang tidak mempercayainya.
Pada masa-masa kejayaan Islam, para cendekiawan Muslim mulanya mengadopsi dan
menggunakan konsep Geosentris-nya Ptolemy. Nah di sinilah, cendekiawan-cendekiawan
Muslim tersebut menemukan ketidakcocokan teori Geosentris terhadap fakta empiris
yang ada. Salah satu ilmuwan yang memberikan kritik terhadapnya adalah Ibn al-
Haytam. Kemudian berkembanglah berbagai perhitungan astronomis yang didasarkan
pada konsep Heliosentris (lihat: Islamic Astronomy).
Konsep Heliosentris itu sendiri dikenal dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa).
Namun tidak dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut mengadopsi
pemikiran dan perhitungan para ilmuwan Muslim sebelumnya. Hingga saat ini konsep
Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta yang bertentangan
dengannya.
Sains bukanlah buatan orang Kaafir (maaf, ada yang berkata seperti itu soalnya). Ia
adalah Sunnatullah, yang dengannya terbukti bahwa alam ini berjalan dengan keteraturan
yang luar biasa, yang dapat mengantarkan kita kepada bukti akan adanya Sang Pencipta.
KESIMPULAN :
GEOSENTRIS LEBIH BISA DITERIMA AKAL SEHAT DARIPADA
HELIOSENTRIS
Tugas Geografi SAPUTRA M .R1
ZAMAN YUNANI KUNO.
Pada zaman Yunani kuno ada dua teori mengenai peredaran planet-planet ialah teori
Geosentris yang dikemukakan oleh Aristoteles (384-322 sebelum Kristus) dan teori
Heliosentris yang dikemukakan Aristarchus. Pada zaman Yunani kuno kedua teori ini
saling bersaingan.
Bagi rakyat "biasa" dianggap bahwa teori Geosentris lebih realistis. Geo=bumi
sentris=pusat. Mungkin pandangan ini sudah berlaku dari zaman Adam dan Hawa,
manusia pertama yang hidup dibumi. Sampai sekarangpun kita masih menggunakan teori
Geosentris dalam percakapan sehari-hari. Bukankah kita mengatakan: "Bangun anak-
anak, matahari sudah tinggi". Atau:"Pemandangan dipantai itu sangat indah waktu
matahari tenggelam". Kinipun pada umumnya kita menganggap bumi yang diam dan
matahari yang berputar mengelilingi bumi.
ABAD PERTENGAHAN.
Pada abad pertengahan (abad 12 s/d 15) orang-orang di-Eropa Barat sangat mendukung
Aristoteles. Apa saja yang dikatakan Aristoteles dianggap mutlak benar. Dan Aristoteles
mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.
Berdasarkan pendapat Aristoteles diatas dan berdasarkan ayat Yoshua 10:12a-13b diatas,
serta pandangan rakyat "biasa" pada umumnya gereja mengambil alih pandangan ini.
Teori Geosentris dianggap mutlak benar.
Tugas Geografi SAPUTRA M .R2
COPERNICUS.
Pada tanggal 19 Pebruari 1473 Copernicus lahir di-Torun, Polandia. Copernicus hidup
pada peralihan zaman abad pertengahan dan zaman pencerahan (renaissance). Copernicus
kemudian jadi biarawan, tetapi ia juga sangat tertarik pada astronomi. Dengan alat-alat
yang sangat sederhana yang ada waktu itu, Copernicus mempelajari gerakan-gerakan
matahari, planet-planet dan bintang-bintang. Tentu saja ia juga mempelajari astronomi
zaman Yunani kuno. Ia menarik kesimpulan bahwa kalau matahari yang dianggap diam
dan bumi serta planet-planet yang dianggap mengelilingi matahari, lebih mudah prediksi
gerakan-gerakan benda-benda dilangit. Ia menggali ulang teori Aristarchus dan menulis
sebuah buku. Copernicus tahu betul betapa bahayanya mengeluarkan suatu pendapat
yang bertentangan dengan pendapat gereja apalagi pendapat Paus waktu itu. Selama 30
tahun ia simpan bukunya ditempat yang terkunci, menambah pengamatan baru disana-
sini. Tetapi akhirnya ia putuskan untuk menerbitkannya juga. Pada
tanggal 24 Mei 1543, pada saat contoh bukunya diperlihatkan kepadanya, Copernicus
menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Gereja Katolik Roma tidak memberikan reaksi sampai 70 tahun kemudian. Tetapi gereja
Protestan mulai dengan Martin Luther memberikan reaksi yang sangat keras.
GALILEO GALILEI.
Galileo Galilei dilahirkan pada tahun 1564 dikota Pisa di-Italia. Galileo menjadi
pendukung teori Copernicus. Pada tahun 1616 Galileo diperingatkan agar jangan
mendukung teori Heliosentris dari Copernicus. Pada tahun 1632 Galileo menerbitkan
bukunya yang diberi judul: "Dialogue concerning the two chief systems of the world".
Pada musim dingin tahun 1633 ia dipanggil ke-Roma untuk menghadapi komite inkwisisi
dari gereja Katolik Roma. Setelah ditahan dan dibentak-bentak selama berbulan-bulan
pada tanggal 22 Juni 1933 ia diajukan kepengadilan. Waktu itu umurnya sudah 70 tahun
dan sakit-sakitan. Dalam keadaan tua, sakit dan letih ia bersedia menarik kembali
dukungannya kepada teori Copernicus sambil berlutut. Ia tidak jadi dihukum mati tetapi
Tugas Geografi SAPUTRA M .R3
dikenakan tahanan rumah. Pada tahun 1642 Galileo meninggal dunia dalam status
tahanan rumah. Pada tahun yang sama lahir Isaac Newton.
Pengamatan-pengamatan astronomis kemudian makin lama makin banyak yang
mendukung teori Heliosentris. Para rohaniwan baik Katolik Roma maupun Protestan
menjadi salah tingkah. Rohaniwan generasi abad ke-18 menyalah-nyalahkan para
Rohaniwan abad ke-16 dan 17. Mereka kemudian kompromi dengan teori Heliosentris
Aristarchus/Copernicus/Galileo.
ASTRONOMI ABAD KE-20.
Apakah teori Heliosentris mutlak benar? Perlukah para rohaniwan mengutuk atau
kompromi dengan teori Heliosentris? Mari kita pelajari hal ini lebih dalam dan lebih
terperinci.
Astronomi terus berkembang. Pengamatan-pengamatan terhadap benda- benda dilangit
makin lama makin bertambah. Teori Heliosentris dari Copernicus pada abad ke-16 pun
telah direvisi orang beberapa kali. Copernicus berpendapat bahwa matahari adalah pusat
alam semesta. Bumi berputar pada sumbu bumi dan berputar mengelilingi matahari.
Planet-planet juga berputar mengelilingi matahari. Bintang-bintang lebih jauh sedikit dari
planet-planet terhadap matahari dan tetap ditempatnya. Tetapi pengamatan lebih jauh
menunjukkan bahwa memang untuk meramalkan gerakan planet-planet lebih mudah
menggunakan teori Heliosentris daripada menggunakan teori Geosentris. Tetapi untuk
menggambarkan gerakan bulan terhadap bumi, lebih mudah membayang kan bumi diam
dan bulan yang berputar mengelilingi bumi. Belakangan diduga bahwa matahari hanya
satu bintang dari miliaran bintang yang ada dalam suatu gugusan bintang yang juga
disebut galaxy. Matahari samasekali bukan pusat dari bintang-bintang ini.
Belakangan lagi diduga bahwa galaxy bukan hanya satu tetapi ada miliaran galaxy-
galaxy. Galaxy dimana matahari menjadi salah anggotanya disebut juga galaxy Bima
Sakti (Milky Way, Melk Weg). Belakangan lagi para astronomer menduga bahwa
galaxy-galaxy yang diamati hanyalah satu gugusan galaxy-galaxy (cluster of galaxies).
Ada banyak clusters of galaxies lain. Makin canggih teleskop yang dibuat orang, makin
Tugas Geografi SAPUTRA M .R4
banyak didapati clus ters of galaxies ini. Alam semesta ini ternyata jauh lebih besar
daripada yang pernah dibayangkan Copernicus atau Galileo. Dan kita belum sampai pada
akhir pengamatan. Setiap saat diamati hal-hal baru dalam dunia astronomi. Makin banyak
kita tahu mengenai alam semesta ini, makin sadar kita akan yang kita belum tahu. Teori-
teori baru dikemukakan dan teori-teori lama bertumbangan.
Sesungguhnya kalau teori Geosentris dianggap salah, maka teori Heliosentris juga sama
salahnya. Tidak ada alasan apapun untuk menganggap bahwa bumi atau matahari adalah
pusat alam semesta. Untuk menggambarkan gerakan bulan atau satelit buatan terhadap
bumi, paling logis ialah menganggap bahwa bumi diam dan bulan yang mengelilingi
bumi. Untuk menggambarkan gerakan planet-planet, paling logis menganggap bahwa
matahari diam dan planet-planet berputar mengelilingi matahari. Tetapi untuk
menggambarkan gerakan bintang- bintang dalam glaxy Bima Sakti sangat tidak logis
untuk mengambil matahari sebagai pusat Bima Sakti. Lebih logis menganggap bahwa
ditengah-tengah Bima Sakti ada sumbu imaginair. Semua bintang-bintang dalam gugusan
Bima Sakti berputar mengelilingi sumbu imaginair ini. Tetapi untuk menggamparkan
gerakan galaxy-galaxy dalam cluster of galaxies, tidak logis mengambil sumbu imaginair
ini. Mungkin haru diambil sumbu imaginair lain yang lebih besar. Dan sebagainya dan
sebagainya.
Jadi sesungguhnya Copernicus tidak lebih benar dari Yoshua. Untuk menggambarkan
gerakan matahari dan bulan terhadap orang-orang yang sedang bertempur waktu itu,
Yoshua sangat logis menganggap bahwa matahari dan bulan yang bergerak dan bumi
yang diam.
Jadi sesungguhnya baik Luther/komite inkwisisi maupun Copernicus/ Galileo sama
benarnya atau sama salahnya. Pertengkaran antara Heliosentris dan Geosentris hanyalah
ribut-ribut mengenai tidak apa-apa (much ado about nothing). Para rohaniwan tidak perlu
merasa rendah diri (minder) karena peristiwa itu. Para rohaniwan juga tidak perlu
kompromi dengan teori Heliosentris. Teori Heliosentris sama benarnya atau sama
salahnya dengan teori Geosentris. Kebenaran atau kesalahan mereka hanya relatip.
Tugas Geografi SAPUTRA M .R5
Astronomipun masih berkembang terus. Apa yang dianggap "benar" suatu saat, dapat
dianggap "salah" pada saat yang lain, dan sebaliknya. Mungkin suatu saat orang kembali
akan menganggap teori Geosentris lebih memuaskan daripada teori-teori lain. Suatu
indikasi kearah itu ialah : "Apakah pikiran manusia ada dalam alam semesta atau alam
semesta ada dalam pikiran manusia? Filsuf Berkeley mengatakan alam semesta hanya
ada dalam pikiran. Kalau ini benar, maka dimana ada manusia, disitulah pusat
alam semesta. Tetapi mengenai ini mungkin kita akan bahas lebih dalam lain kali.
Yang sudah lewat tidak dapat diperbaiki lagi. Yang dapat ialah mari kita belajar dari
peristiwa ini. Kepada semua orang Kristen, baik rohaniwan, ilmuwan atau teolog saya
anjurkan:
Budi p wardhana
Saya tidak percaya dengan heliosentris karena ada beberapa keganjilan di dalamnya
sebagai berikut:
1. Kalau memang benar bumi berotasi dengan kecepatan 30 km/detik maka naikkan saja
helikopter 100 m dari tanah dalam posisi diam di tempat (standby). Dalam waktu sepuluh
menit helikopter akan melewati beberapa kota tanpa gerakan maju atau mundur. Apakah
itu terjadi? Ternyata tidak. Helikopter tetap dalam posisi semula tanpa bergeser sedikit
pun. Itu artinya bumi diam atau tidak berotasi. Geosentrislah yang benar.
2. Orang heliosentris berpendapat tidak hanya bumi tetapi atmosfer bumi juga ikut
berotasi. Kalau memang benar atmosfer ikut bergerak bersama bumi dari barat ke timur,
mengapa burung, nyamuk, kupu-kupu dan belalang bisa terbang dari timur ke barat, dari
selatan ke utara dan dari arah mana saja? Mana mungkin hewan sekecil itu bisa melawan
kecepatan atmosfer 30km/detik?
3. Kalau memang benar bumi berotasi dari barat ke timur maka aliran air yang berada di
dalam atau di permukaan bumi juga mengalir dari barat ke timur. Sebagai contoh
ambillah sebuah ember yang diisi air, tanah atau pasir. Lalu kita putar dari barat ke timur
maka segala isi ember juga ikut berputar dari barat ke timur. Sekarang kita lihat apakah
Tugas Geografi SAPUTRA M .R6
semua aliran sungai, laut, waduk mengalir dari barat ke timur? Ternyata tidak. Aliran air
terjadi karena perbedaan elevasi dan tiupan angin, bukan karena rotasi bumi.
Model Geosentris
Lebih dari 2000 tahun yang lalu telah diterima model sistem matahari geosentris yang
dikemukakan oleh ahli astronomi Yunani kuno, Hipparchus pada tahun 140 Sm
(sebelum masehi). Dalam model geosentris dikemukakan bahwa Matahari, bintang,
planet dan bulan bergerak mengelilingi bumi. Teori ini kemudian dikembangnkan oleh
Claudius Ptolemaeus sekitar tahun 150 TM (tarik masehi) yang disebut teori Ptolemaeus.
Model Heliosentris
Ahli astronomi Yunani, Aristarchus (310 - 230 SM), pernah menyarankan bahwa
matahari mungkin berada pada pusat alam semesta dan bumi mengitarinya. Konsep
heliosentris ini belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Baru pada tahun 1543
terjadi revolusi ilmiah besar-besaran karena Copernicus (1473 - 1543) mengganti model
Geosentris dengan model Heliosentris yang lebih sederhana.
Bumi diperkirakan lahir 4,5 milyar tahun yang lalu. Umur bumi dapat diperkirakan
dengan ditemukannya materi radioaktif. Bumi berotasi mengelilingi sumbu imaginernya
dengan periode 23 jam 56 menit dan berotasi dari barat ke timur, akibatnya benda-benda
langit tampak melakukan peredaran semu dari timur ke barat. Bumi juga melakukan
revolusi mengelilingi matahari dengan periode 365,3 hari. Pada tanggal 21 Maret dan 23
September kedudukan matahari tepat di ekuator disebut ekinoks. Pada tanggal 22 Juni
dan 22 Desember keduduka matahari berada paling jauh dari ekuator disebut Solstis.
Planet-planet yang berada diantara Matahari dan bintang berevolusi terhadap matahari
dengan orbit berbentuk lingkaran. Model Copernicus tentang orbit planet kemudian
disempurnakan oleh Johannes Keppler (1571 - 1630) yang menjadikan orbit planet bukan
lingkaran tetapi elip.
Tugas Geografi SAPUTRA M .R7
Selama planet berevolusi mengelilingi Matahari, yang disebut tahun laneter, jarak antara
planet dan Matahari berubah. Bila planet mendekati matahari dikatakan planet berada
pada perihelion (bahasa Yunani Peri artinya disekitar atau dekat, dan Helios artinya
Matahari). Sebaliknya bila planet berada pada jarak terjauh dari matahari dikatakan
planet berada pada Aphelion (bahasa Yunani Ap artinya jauh). Bumi berada pada
Aphelion dalam bulan Juli dan Perihelion dalam bulan Januari.
Empat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars
disebut planet dalam dan planet sisanya yaitu jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan
Pluto disebut planet luar. Pluto belum pasti planet, beberapa ahli astronomi percaya
bahwa pluto adalah sebuah satelit Neptunus yang terlepas. Semua planet berevolusi
mengelilimgi Matahari dalam ara yang sama. Semua planet kecuali Uranus berotasi
dalam arah yang sama disekitar sumbunya. Semua orbit planet kecuali Merkurius dan
Pluto terletak dalam bidang yan sama. Bidang orbit bumi disebut ekliptika.
Dari kenyataan bahwa planet-planet terletak hampir pada bidang datar disekitar matahari,
maka pembentukkan tata surya, yaitu planet-planet menurut hipotesisi teori lahir
Matahari atau difuga kelahiran itu dari ujud yang sama dengan Matahari.
1. Hipotesis kabut atau teori Kondensasi (pengentalan)
Teori yang terkenal dengan pembentukan Matahari dan planet-planet didasarkan pada
hipotesis kabut (Nebular). Teori ini yang pertama kali dikemukakan oleh ahli filosofi
Jerman, Immanuel Kant pada tahun 1755, kemudian dikembangkan oleh ahli matematika
Perancis, Pierre Laplace pada tahun 1796.
Menurut hipotesis kabut, matahari dan planet-planet berasal dari kabut pijar yang berpilin
di dalam jagad raya. Akibat perputaran, sebagian massa kabut terlepas dan membentuk
gelang-gelang disekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Gelang itu lambat laun
membentuk gumpalan yang kemudian memadat menjadi planet.
Tugas Geografi SAPUTRA M .R8
2. Teori Planetisial
Pada awal abad ke 20, dua orang ilmuan Amerika TC Chamberlain (1843 - 1928) dan FR
Moulton (1872 - 1952), mengemukakan teori Planetisimal. Menurut teori mereka,
didalam kabut terdapat material padat yang berhamburan, yang disebut Planetisimal.
Benda-benda padat ini kemudian saling menarik dengan gaya tariknya masing-masing
dan lambat laun terbentuk gumpalan besar yang disebut planet.
3. Teori Vorteks dan Protoplanet
Teori Planetisimal dan teori modern pada dasarnya berawal dari hipotesisi kabut Kant
dan Laplace. Teori modern dikembangkan oleh teori ini. Pertama, Nebula (kabut) mula-
mula bergolak (turbulen), tidak diam. Gerakan nebula ini membantu pembentukan planet.
Kedua, pembentukan planet sekurang-kurangnya melalui dua proses yaitu pembentukan
Planetisimal dan Protoplanet (gumpalan kabut gas).
Menurut Von Weiszacker, Nebula terdiri atas vorteks-vorteks (pusaran-pusaran) yang
merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam Nebula menyebabkan pola sel-sel yang
bergolak (turbulen). Pada batas antar sel-sel turbulen, terjadi tumbukan antar partikel
yang kemudian membesar danmenjadi planet. Teori yang dikemukakan oleh Von
Weiszacker ini disebut teori vorteks.
Kuiper mengemukakan bahwa planet terbentuk melalui turbulensi (golakan) Nebula yang
membantu tumbukan Planetisimal sehingga Planetisimal membentuk menjadi Protoplanet
dan kemudian menjadi planet. Teori yang dikemukakan oleh Kuiper ini disebut teori
Protoplanet.
Tugas Geografi SAPUTRA M .R9
Ada tiga teori etika lingkungan, yaitu antroposentris, biosentris, dan ekosentris. Ketiga
teori ini memiliki persepsi yang berlainan tentang manusia, alam, dan hubungan manusia
dengan alam. Antroposentris adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia
sebagai pusat dari system alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang
paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam
kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langsung. Suatu kebijakan dan
tindakan yang baik dalam kaitan dengan lingkungan hidup akan dinilai baik kalau
mempunyai dampak yang menguntungkan bagi kepentingan manusia.
Teori antroposentris lebih kepada menggugah manusia untuk menyelamatkan
lingkungan, itu didasarkan pada alasan bahwa lingkungan dan alam semesta dibutuhkan
manusia demi memuaskan kepentingannya. Teori kedua yaitu biosentris, menurut teori
ini selain manusia alam pun mempunyai nilai pada dirinya sendiri, sehingga alam pantas
mendapat pertimbangan dan perlakuan secara moral terlepas dari apakah ia bernilai bagi
manusia atau tidak. Menurut Albert Schweitzer, orang yang benar-benar bermoral adalah
orang yang tunduk pada dorongan untuk membantu semua kehidupan, ketika ia sendiri
mampu membantu, dan menghindari apa pun yang membahayakan kehidupan.
Ketiga, teori ekosentris yang sering disamakan dengan dengan teori biosentris.
Teori ekosentris, etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik
yang hidup maupun tidak. Secara ekologis, makhluk hidup dan benda-benda abiotis
lainnya saling terkait satu sama lain.
Tugas Geografi SAPUTRA M .R10