teori akuntansi - rerangka konseptual (3)(1)

3
Syarafina Sulwani A31113530 Rerangka Konseptual Definisi Kerangka Kerja Konseptual Kerangka konsepsual (conceptual framework): suatu sistem logis dari tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarah pada standar-standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan-laporan keuangan. Kerangka konsepsual diperlukan untuk: Mengumumkan lebih banyak standar yang berguna dan konsisten di masa yang akan datang (dasarnya sama) Masalah-masalah praktis yang baru muncul, sehingga dapat dengan cepat dipecahkan dengan referensi kerangka teori dasar yang sudah ada. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada Tujuan Dasar Kerangka Kerja Konseptual

Upload: meigy-thosal

Post on 19-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Akuntansi - Rerangka Konseptual (3)(1)

Syarafina Sulwani

A31113530

Rerangka Konseptual

Definisi Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka konsepsual (conceptual framework): suatu sistem logis dari tujuan-tujuan

dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarah pada standar-standar konsisten dan

yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan-laporan

keuangan.

Kerangka konsepsual diperlukan untuk:

Mengumumkan lebih banyak standar yang berguna dan konsisten di masa yang akan

datang (dasarnya sama)

Masalah-masalah praktis yang baru muncul, sehingga dapat dengan cepat dipecahkan

dengan referensi kerangka teori dasar yang sudah ada.

Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai

laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar

laporan keuangan perusahaan.

Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada

kerangka teori yang telah ada

Tujuan Dasar Kerangka Kerja Konseptual

Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan

informasi:

1. yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis

dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit;

2. untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta

pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan;

3. tentang sumber daya ekonomi, klaimterhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di

dalamnya.

Page 2: Teori Akuntansi - Rerangka Konseptual (3)(1)

Konsep-Konsep Kerangka Kerja Konseptual

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

a. Kualitas Primer

1. Relevansi. Informasi  yang relevan harus memiliki nilai umpan balik (feed-back

value), yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu.

Informasi juga harus memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni dapat

digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

2. Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi,  netral, disajikan

secara tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan).

3. Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat

diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus

4. Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan

berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk

memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu.

5. Kejujuran penyajian (representational faithfulness). Penyajian yang jujur berarti

adanya kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan.

b. Kualitas Sekunder

1. Keberdayabandingan (comparability). 

Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara

satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan

horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang

berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.

2. Konsistensi (consistency).. 

Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi

apabila  mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama

untuk kejadian-kejadian serupa, dari periode ke periode.