teodas antidepresi fix

9
Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal (Daldiyono, 1990). Diare merupakan salah satu penyakit pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Pada saat diare terjadi pengeluaran feses yang berlebihan, yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya mikroflora pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri patogen penyebab diare (Handayani, 2012). Keseimbangan mikroflora sangat penting dalam saluran pencernaan, karena jika tidak maka proses pencernaan akan terganggu. Salah satu cara agarkeseimbangan mikroflora pada saluran pencernaan tetap terjaga yaitu dengan mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang mengandung probiotik. Hal ini dikarenakan karena probiotik mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen yang ada pada saluran pencernaan. Keseimbangan mikroflora usus akan tercapai apabila perbandingan antara bakteri yang menguntungkan terhadap bakteri yang merugikan sebesar 80% : 20% 1 atau 85%:15%.2 Keadaan diare dapat merusak mukosa usus dan juga villi usus. Sehingga pertumbuhan dari villi usus dapat terganggu (Handayani, 2012).

Upload: rhara-millatina

Post on 29-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teodas Antidepresi Fix

Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari) 

yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak 

pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal

(Daldiyono, 1990).

Diare merupakan salah satu penyakit pada saluran pencernaan yang

disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Pada saat diare terjadi pengeluaran feses

yang berlebihan, yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya mikroflora pada

saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri patogen penyebab diare

(Handayani, 2012).

Keseimbangan mikroflora sangat penting dalam saluran pencernaan,

karena jika tidak maka proses pencernaan akan terganggu. Salah satu cara

agarkeseimbangan mikroflora pada saluran pencernaan tetap terjaga yaitu dengan

mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang mengandung probiotik. Hal ini

dikarenakan karena probiotik mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen yang

ada pada saluran pencernaan. Keseimbangan mikroflora usus akan tercapai

apabila perbandingan antara bakteri yang menguntungkan terhadap bakteri yang

merugikan sebesar 80% : 20% 1 atau 85%:15%.2 Keadaan diare dapat merusak

mukosa usus dan juga villi usus. Sehingga pertumbuhan dari villi usus dapat

terganggu (Handayani, 2012).

Diare atau diarrhea merupakan kondisi rangsangan buang air besar yang

terus menerus disertai keluarnya feses atau tinja yang kelebihan cairan, atau

memiliki kandungan air yang berlebih dari keadaan normal. Umumnya diare

menyerang balita dan anak-anak. Namun tidak jarang orang dewasa juga bisa

terjangkit diare. Jenis penyakit diare bergantung pada jenis klinik penyakitnya

(Anne, 2011).

Klinis tersebut dapat diketahui saat pertama kali mengalami sakit perut.

Ada lima jenis klinis penyakit diare, antara lain:

1. Diare akut, bercampur dengan air. Diare memiliki gejala yang datang tiba-tiba

dan berlangsung kurang dari 14 hari. Bila mengalami diare akut, penderita

Page 2: Teodas Antidepresi Fix

akan mengalami dehidrasi dan penurunan berat badan jika tidak diberika

makan dam minum (Anne, 2011).

2. Diare kronik. Diare yang gejalanya berlangsung lebih dari 14 hari yang

disebabkan oleh virus, Bakteri dan parasit, maupun non infeksi (Anne, 2011).

3. Diare akut bercampur darah. Selain intensitas buang air besar meningkat, diare

ini dapat menyebabkan kerusakan usus halus,spesis yaitu infeksi bakteri dalam

darah, malnutrisi atau kurang gizi dan dehidrasi (Anne, 2011).

4. Diare persisten. Gejalanya berlangsung selama lebih dari 14 hari. Dengan

bahaya utama adalah kekurangan gizi. Infeksi serius tidak hanya dalam usus

tetapi menyebar hingga keluar usus (Anne, 2011).

5. Diare dengan kurang gizi berat. Diare ini lebih parah dari diare yang lainnya,

karena mengakibatkan infeksi yang sifatnya sistemik atau menyeluruh yang

berat, dehidrasi, kekurangan vitamin dan mineral. Bahkan bisa mengakibatkan

gagal jantung (Anne, 2011).

Beberapa hal yang dapat menyebabkan diare antara lain  :

 infeksi bakteri

beberapa jenis bakteri dikonsumsi bersama dengan makanan atau minuman,

contohnyaCampylobacter, Salmonella, Shigella, dan Escherichia coli (E. coli)

(National Digestive Diseases Information Clearinghouse, 2007).

 infeksi virus

beberapa virus menyebabkan diare, termasuk rotavirus, Norwalk

virus, cytomegalovirus, herpes simplex virus, and virus hepatitis (National

Digestive Diseases Information Clearinghouse, 2007).

 intoleransi makanan

beberapa orang tidak mampu mencerna semua bahan makanan, misalnya pemanis

buatan dan laktosa (National Digestive Diseases Information Clearinghouse,

2007).

 parasit

parasit dapat memasuki tubuh melalui makanan atau minuman dan menetap di

dalam system pencernaan. Parasit yang menyebabkan diare misalnya Giardia

Page 3: Teodas Antidepresi Fix

lamblia, Entamoeba histolytica, andCryptosporidium (National Digestive Diseases

Information Clearinghouse, 2007).

 reaksi atau efek samping pengobatan

antibiotik, penurun tekanan darah, obat kanker dan antasida mengandung

magnesium yang mampu memicu diare (National Digestive Diseases Information

Clearinghouse, 2007).

 gangguan intestinal (National Digestive Diseases Information Clearinghouse,

2007).

 kelainan fungsi usus besar (National Digestive Diseases Information

Clearinghouse, 2007).

Pada anak anak dan orang tua diatas 65 tahun diare sangat berbahaya. Bila

penanganan terlambat dan mereka jatuh ke dalam dehidrasi berat maka bisa

berakibat fatal.  Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan cairan, kekurangan

kalium (hipokalemia) dan adakalanya acidosis (darah menjadi asam), yang tidak

jarang berakhir dengan shock dan kematian. Keadaan ini sangat berbahaya

terutama bagi bayi dan anak-anak kecil, karena mereka memiliki cadangan cairan

intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra-selnya lebih mudah lepas

daripada orang dewasa (Adnyana, 2008).

Penggolongan obat diare ada dibagi menjadi:

A.     Kemoterapeutika

Walaupun pada umumnya obat tidak digunakan pada diare, ada beberapa

pengecualian dimana obat antimikroba diperlukan pada diare yag disebabkan oleh

infeksi beberapa bakteri dan protozoa. Pemberian antimikroba dapat mengurangi

parah dan lamanya diare dan mungkin mempercepat pengeluaran toksin.

Kemoterapi digunakan untuk terapi kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab

diare dengan antibiotika (tetrasiklin, kloramfenikol, dan amoksisilin, sulfonamida,

furazolidin, dan kuinolon) (Schanack, 1980).

Page 4: Teodas Antidepresi Fix

B.     Zat penekan peristaltik usus

Obat golongan ini bekerja memperlambat motilitas saluran cerna dengan

mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Contoh: Candu dan

alkaloidnya, derivat petidin (definoksilat dan loperamin), dan antikolinergik

(atropin dan ekstrak beladona) (Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007).

C.     Adsorbensia

            Adsorben memiliki daya serap yang cukup baik. Khasiat obat ini adalah

mengikat atau menyerap toksin bakteri dan hasil-hasil metabolisme serta melapisi

permukaan mukosa usus sehingga toksin dan mikroorganisme tidak dapat

merusak serta menembus mukosa usus. Obat-obat yang termasuk kedalam

golongan ini adalah karbon, musilage, kaolin, pektin, garam-garam bismut, dan

garam-garam alumunium ) (Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007).

Obat diare yang dapat dibeli bebas mengandung adsorben atau gabungan

antara adsorben dengan penghilang nyeri (paregorik). Adsorben mengikat bakteri

dan toksin sehingga dapat dibawa melalui usus dan dikeluarkan bersama tinja.

Adsorben yang digunakan dalam sediaan diare antara lain attapulgit aktif, karbon

aktif, garam bismuth, kaolin dan pektin (Harkness, 1984).

LOPERAMIDA

Pemerian: serbuk putih sampai agak kuning, melebur pada suhu lebih kurang

225oC disertai peruraian. (Farmakope Indonesia IV, 1995).

Kelarutan: sukar larut dalam air dan asam encer, mudah larut dalam metanol dan

kloroform. (Farmakope Indonesia IV, 1995).

Obat ini memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot

sirkuler dan longitudinal usus. Obat ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga

diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor

tersebut. Obat ini sama efektifnya dengan difenoksilat untuk pengobatan diare

Page 5: Teodas Antidepresi Fix

kronik. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen, sedangkan

toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi. Pada sukarelawan yang

mendapatkan dosis besar loperamid, kadar puncak pada plasma dicapai dalam

waktu empat jamsesudah makan obat. Masa laten yang lama ini disebabkan oleh

penghambatan motilitas saluran cerna dan karena obat mengalami sirkulasi

enterohepatik. Waktu paruhnya adalah 7-14jam. Loperamid tidak diserap dengan

baik melalui pemberian oral dan penetrasinya ke dalam otak tidak baik; sifat-sifat

ini menunjang selektifitas kerja loperamid. Sebagian besar obat diekskresikan

bersama tinja. Kemungkinan disalahgunakannya obat ini lebih kecil

dari difenoksilat karena tidak menimbulkan euphoria seperti morfin dan

kelarutannya rendah (Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007).

Page 6: Teodas Antidepresi Fix

Adnyana, Ketut. 2004. Sekilas Tentang Diare. Tersedia online di http://www.blogdokter.net/2008/10/30/sekilas-tentang-diare/. [Diakses tanggal 28 April 2014]

Anne, Ahira. 2011. Penyakit Diare Akut. Tersedia online di http://www.anneahira.com/diare-akut.htm. [Diakses tanggal 28 April 2014]

Daldiyono. 1990. Diare, Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : Infomedika.

Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007. Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta : Penerbit UI Press.

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Handayani, Rina., et al. 2012. Pengaruh Pemberian Probiotik Pediococcus pentosaceus Isolat Dadih Sebagai Anti Diare Pada Mencit Putih (Mus muscullus). Tersedia online di http://jurnalsain-unand.com/FilesJurnal/7367220178-Rina%20Handayani.pdf (diakses 31 April 2014)

Harkness, Richard. 1984. Interkasi Obat. Bandung : Penerbit ITB.

National Digestive Diseases Information Clearinghouse. 2007. Diarrhea. Tersedia online

di www.digestive.niddk.nih.gov . [Diakses tanggal 28 April 2014]

Schanack, W., et al. 1980. Senyawa Obat, Edisi kedua. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.