tentang manitol

4
TENTANG MANITOL LATAR BELAKANG Obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transport ion yang menurunkan reabsorbsi Na+ dan ion lain seperti Cl+ memasuki urine dalam jumlah leb ih banyak diband ingkan dalam keadaan normal  bersama air, yang mengangkut secara pasif untuk mempertahankan k eseimbangan osmotic. Perubahan osmotik dimana dalam tubulus menjadi meningkat karena natrium lebih banyak dalam urine, dan mengikat air lebih banyak didalam tubulus ginjal. Dan produksi urine menjadi lebih banyak. Dengan demikian diuretic meningkatkan volume urine dan sering mengubah PH-nya serta komposisi ion didalam urine dan darah. Pada gangguan neurologis, diuretic osmotik (Manitol) merupakan jenis diuretik yang paling  banyak digunakan untuk terapi oedema otak. Manitol adalah suatu hiperosmotik agen t yang digunakan dengan segera meningkat volume plasma untuk meningkatkan ali ran darah otak dan menghantarkan oksigen. Ini merupakan salah satu alasan manitol sampai saat ini masih digunakan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial. DEFINISI Manitol merupakan 6-karbon alkohol, yang tergolong sebagai obat diuretic osmotik. Istilah diuretik osmotik terdiri dari dua kata yaitu diuretik dan osmotik. Diureti k ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urine dengan adanya natriuresis (peningkatan  pengeluaran natrium) dan diuresis (peningkatan peng eluaran H2O). Diuretik Osmotik (manitol) adalah diuretik y ang mempunyai efek meningkatkan produksi u rin, dengan cara mencegah tubulus mereabsorbsi air dan meningkatkan tekanan osmotic di filtrasi glomerulus dan tubulus. Istilah diuretic osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal. Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretic osmotic apabila memenuhi 4 syarat: (1) difiltrasi secara bebas oleh glomerulus; (2) tidak atau hanya sedikit direbasorbsi sel tubulus ginjal; (3) secara farmakologis merupakan zat yang inert, (4) umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan metabolic. FARMAKODINAMIK  Tempat kerja utama manitol adalah: (1) Tubuli proksimal, yaitu dengan menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya; (2) Ansa henle, yaitu dengan penghambatan reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun; (3) Duktus koligentes, yaitu dengan penghambatan reabsorbsi natrium dan air akibat adanya  papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adany a faktor lain. Diuresis osmotic digunakan untuk mengatasi kelebihan cairan di jaringan (intrasel) otak. Diuretic osmotic yang tetap berada dalam kompartemen intravaskuler ef ektif dalam mengurangi pembengkakan otak. Manitol adalah larutan hiperosmolar yang digunakan untuk 

Upload: kusno-trianto

Post on 30-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/16/2019 TENTANG MANITOL

http://slidepdf.com/reader/full/tentang-manitol 1/4

TENTANG MANITOL

LATAR BELAKANG 

Obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretik. Obat-obat

ini merupakan penghambat transport ion yang menurunkan reabsorbsi Na+ dan ion lain

seperti Cl+ memasuki urine dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam keadaan normal

 bersama air, yang mengangkut secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotic.

Perubahan osmotik dimana dalam tubulus menjadi meningkat karena natrium lebih banyak 

dalam urine, dan mengikat air lebih banyak didalam tubulus ginjal. Dan produksi urine

menjadi lebih banyak. Dengan demikian diuretic meningkatkan volume urine dan sering

mengubah PH-nya serta komposisi ion didalam urine dan darah.

Pada gangguan neurologis, diuretic osmotik (Manitol) merupakan jenis diuretik yang paling

 banyak digunakan untuk terapi oedema otak. Manitol adalah suatu hiperosmotik agent yang

digunakan dengan segera meningkat volume plasma untuk meningkatkan aliran darah otak dan menghantarkan oksigen. Ini merupakan salah satu alasan manitol sampai saat ini masih

digunakan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial.

DEFINISI 

Manitol merupakan 6-karbon alkohol, yang tergolong sebagai obat diuretic osmotik. Istilah

diuretik osmotik terdiri dari dua kata yaitu diuretik dan osmotik. Diuretik ialah obat yang

dapat menambah kecepatan pembentukan urine dengan adanya natriuresis (peningkatan

 pengeluaran natrium) dan diuresis (peningkatan pengeluaran H2O). Diuretik Osmotik (manitol) adalah diuretik yang mempunyai efek meningkatkan produksi urin, dengan cara

mencegah tubulus mereabsorbsi air dan meningkatkan tekanan osmotic di filtrasi glomerulus

dan tubulus.

Istilah diuretic osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat

diekskresi oleh ginjal.

Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretic osmotic apabila memenuhi 4 syarat:

(1) difiltrasi secara bebas oleh glomerulus;

(2) tidak atau hanya sedikit direbasorbsi sel tubulus ginjal;

(3) secara farmakologis merupakan zat yang inert,

(4) umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan metabolic.

FARMAKODINAMIK  

Tempat kerja utama manitol adalah:

(1) Tubuli proksimal, yaitu dengan menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya

osmotiknya;

(2) Ansa henle, yaitu dengan penghambatan reabsorpsi natrium dan air oleh karena

hipertonisitas daerah medula menurun;

(3) Duktus koligentes, yaitu dengan penghambatan reabsorbsi natrium dan air akibat adanya

 papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain.

Diuresis osmotic digunakan untuk mengatasi kelebihan cairan di jaringan (intrasel) otak.

Diuretic osmotic yang tetap berada dalam kompartemen intravaskuler efektif dalam

mengurangi pembengkakan otak. Manitol adalah larutan hiperosmolar yang digunakan untuk 

7/16/2019 TENTANG MANITOL

http://slidepdf.com/reader/full/tentang-manitol 2/4

terapi meningkatkan osmolalitas serum. Dengan alasan fisiologis ini, Cara kerja Diuretic

Osmotik (Manitol) ialah meningkatkan osmolalitas plasma dan menarik cairan normal dari

dalam sel otak yang osmolarnya rendah ke intravaskuler yang osmolar tinggi, untuk 

menurunkan oedema otak. Pada sistem ginjal bekerja membatasi reabsobsi air terutama pada

segmen dimana nefron sangat permeable terhadap air, yaitu tubulus proksimal dan ansa henle

desenden. Adanya bahan yang tidak dapat direabsobsi air normal dengan masukkan tekananosmotic yang melawan keseimbangan. Akibatnya, volume urine meningkat bersamaan

dengan ekskresi manitol. Peningkatan dalam laju aliran urin menurunkan waktu kontak antara

cairan dan epitel tubulus sehingga menurunkan reabsobsi Na+. Namun demikian, natriureis

yang terjadi kurang berarti dibandingkan dengan diureisi air, yang mungkin menyebabkan

Hipernatremia. Karena diuretic Osmotik untuk meningkatkan ekskresi air dari pada ekskresi

natrium, maka obat ini tidak digunakan untuk mengobati Retensi Na+. Manitol mempuyai

efek meningkatkan ekskresi sodium, air, potassium dan chloride, dan juga elekterolit lainnya.

FARMAKOKINETIK  

Manitol merupakan diuretik osmotik yang spesifik karena tidak diabsorpsi dalam traktusgastrointestinal. Manitol sangat sedikit dimetabolisme oleh tubuh, lebih kurang 7%

dimetabolisme di hati dan hanya 7% diabsorpsi. Sebagian besar manitol (>90%) dikeluarkan

oleh ginjal dalam bentuk utuh pada urin. Manitol diekresikan melalui filtrasi glomerulus

dalam waktu 30 – 60 menit setelah pemberian. Diuretic osmotic absobsinya buruk bila

diberikan peroral, sehingga obat ini harus diberikan secara parenteral (intravena) dalam

 jumlah besar.

Berdasarkan farmakokinetik dan farmakodimik diketahui beberapa mekanisme aksi dari kerja

Manitol sekarang ini adalah sebagai berikut:

1) Menurunkan Viskositas darah dengan mengurangi haematokrit, yang penting untuk 

mengurangi tahanan pada pembuluh darah otak dan meningkatkan aliran darah ke otak, yang

diikuti dengan cepat vasokontriksi dari pembuluh darah arteriola dan menurunkan volume

darah otak. Efek ini terjadi dengan cepat (menit).

2) Manitol tidak terbukti bekerja menurunkan kandungan air dalam jaringan otak yang

mengalami injuri, manitol menurunkan kandungan air pada bagian otak yang yang tidak 

mengalami injuri, yang mana bisa memberikan ruangan lebih untuk bagian otak yang injuri

untuk pembengkakan (membesar).

3) Cepatnya pemberian dengan bolus intravena lebih efektif dari pada infuse lambat dalam

menurunkan peningkatan tekanan intra cranial.

4) Terlalu sering pemberian manitol dosis tinggi bisa menimbulkan gagal ginjal. ini

dikarenakan efek osmolalitas yang segera merangsang aktivitas tubulus dalam mensekresi

urine dan dapat menurunkan sirkulasi ginjal.5) Pemberian manitol bersama lasik (Furosemid) mengalami efek yang sinergis dalam

menurunkan PTIK. Respon paling baik akan terjadi jika Manitol diberikan 15 menit sebelum

Lasik diberikan.

INDIKASI dan DOSIS

Manitol dapat digunakan misalnya untuk profilaksis gagal ginjal akut, suatu keadaan yang

dapat timbul akibat operasi jantung, luka traumatik berat, dan menderita ikterus berat.

Manitol juga banyak digunakan untuk menurunkan tekanan serebrospinal dan tekanan

intraokuler, serta pada pengelolaan terhadap reaksi hemolitik transfusi.

Terapi penatalaksanaan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial dimulai bilamana tekanan Intra cranial 20-25 mmHg. Managemen Penatalaksanaan Peningkatan tekanan

7/16/2019 TENTANG MANITOL

http://slidepdf.com/reader/full/tentang-manitol 3/4

Intra cranial salah satunya adalah pemberian obat diuretik osmotik (Manitol), khususnya pada

keadaan patologis Oedema Otak.

Manitol tersedia dalam berbagai kemasan dan konsentrasi, yaitu: manitol 10% dalam

kemasan plabottle 250 ml (25 gr) dan 500 ml (50 gr). Manitol 20% dalam kemasan plabottle

250 ml (50 gr) dan 500 ml (100 gr). Sebelum digunakan manitol dihangatkan terlebih dahulu

untuk melarutkan kristal-kristalnya. Untuk menurunkan tekanan Intra cranial, dosis Manitol0.25 – 1 gram/kgBB diberikan bolus intra vena atau dosis tersebut diberikan selama lebih dari

10 – 15 menit. Manitol dapat juga diberikan/dicampur dalam larutan Infus 1.5  – 2

gram/KgBB sebagai larutan 15-20% yang diberikan selama 30-60 menit. Manitol diberikan

untuk menghasilkan nilai serum osmolalitas 310  – 320 mOsm/L dan seringkali dipertahankan

antara 290 – 310 mOsm. Tekanan Intra cranial harus dimonitor, harus turun dalam waktu 60

 – 90 menit, karena efek manitol dimulai setelah 0.5  – 1 jam pemberian. Fungsi ginjal,

elektrolit, osmolalitas serum juga dimonitor selama mendapatkan terapi manitol. Diperlukan

 perhatian dalam pemberian manitol bila osmolalitas lebih dari 320 mOsm/L. Karena Diureis,

Hipotensi dan dehidrasi dapat terjadi dengan pemberian manitol dalam jumlah dosis yang

 banyak.

KONTRA INDIKASI 

Pada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya, karena volume darah yang

 beredar meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah gagal. Pemberian manitol

 juga dikontraindikasikan pada penyakit ginjal dengan anuria, kongesti atau udem paru yang

 berat, dehidrasi hebat, dan perdarahan intra kranial, kecuali bila akan dilakukan kraniotomi,

serta pada pasien yang hipersensitivitas terhadap manitol.

TOKSISITAS 

1) Ekspansi Cairan Ekstraseluler.

Manitol secara cepat didistribusikan ke ruangan ekstraseluler dan mengeluarkan air dari

ruang intraseluler. Awalnya, hal ini akan menyebabkan ekspansi cairan ektraseluler dan

hiponatremia. Efek ini dapat menimbulkan komplikasi gagal jantung kongestif dan akan

menimbulkan edema paru. Sakit kepala, mual, dan muntah ditemukan pada penderita yang

mendapatkan diuretic ini.

2) Dehidrasi Dan Hipernatremia.

Penggunaan Manitol berlebihan tanpa disertai pergantian air yang cukup dapat menimbulkan

dehidrasi berat, kehilangan air dan hipernatremia. Komplikasi ini dapat dihindari dengan

memperhatikan ion serum dan keseimbangan cairan.

3) HiperkalemiaHiperkalemia juga dapat timbul, dimana kadar potasium meningkat dalam darah. Pasien

harus segera diobservasi untuk tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit dan cairan ini

dengan pemeriksaan elektrolit darah.

4) Reaksi anafilaksis atau alergi

Reaksi anafilaksis atau alergi bisa terjadi yang menyebabkan kardiak output dan tekanan

arterial gagal drastis. Destruksi eritrosit yang ireversibel juga dapat terjadi pada pemberian

manitol. 

KESIMPULAN 

7/16/2019 TENTANG MANITOL

http://slidepdf.com/reader/full/tentang-manitol 4/4

Manitol merupakan diuretik osmotik yang bekerja dengan cara meningkatkan tekanan

osmotik cairan intravaskuler sehingga diharapkan cairan tertarik ke dalam vaskuler dan efek 

 pada ginjal dapat meningkatkan aliran plasma, dan menghambat reabsorpsi air dan elektrolit

di tubulus proksimal, ansa henle, dan duktus koligentes. Sehingga manitol dapat digunakan

dalam penatalaksanaan pencegahan gagal ginjal akut pada tindakan operasi dan lukatraumatik berat, juga dapat digunakan dalam menurunkan tekanan intrakranial dan

intraokuler pada penderita glaukoma serta dapat digunakan sebagai anti oedem. Lebih

spesifik lagi manitol sering digunakan sebagai anti oedem otak.

Selain hal-hal yang memberikan manfaat, manitol juga dapat memberikan efek yang tidak 

diharapkan seperti pada pasien-pasien dengan payah jantung dan kongestif atau udem paru

yang merupakan kontra indikasi. Reaksi hipersensitifitas juga dapat timbul pada pemberian

manitol. Pengawasan pasien selama pemberian manitol harus dilakukan terutama terhadap

tanda-tanda adanya payah jantung, kongesti atau oedem paru serta adanya tanda-tanda

ketidak seimbangan elektrolit terutama kalium.