temperatur, ph, dhl, turbidy, do kuatlitas air

14
LAPORAN PRAKTIKUM KUALITAS AIR ACARA III TEMPERATUR, pH, DHL (EC), TURBIDY (KEKERUHAN), DO Dosen Pengampu: Didik Taryana, S.Si, M.Si Oleh: Fatma Roisatin Nadhiroh 130722616093 Off:H JURUSAN GEOGRAFI FAKUILTAS ILMU SOSIAL 1

Upload: aicassiopeiaia-faychan

Post on 13-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Air

TRANSCRIPT

Page 1: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

LAPORAN PRAKTIKUM

KUALITAS AIR

ACARA III

TEMPERATUR, pH, DHL (EC), TURBIDY (KEKERUHAN), DO

Dosen Pengampu:

Didik Taryana, S.Si, M.Si

Oleh:

Fatma Roisatin Nadhiroh

130722616093

Off:H

JURUSAN GEOGRAFI

FAKUILTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2015

1

Page 2: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

ACARA III

TEMPERATUR, pH, DHL (EC), TURBIDY (KEKERUHAN), DO

1. Tujuan

1. Untuk mengetahui temperatur pada sampel air yang telah diambil.

2. Untuk mengetahui keasaman pada sampel air yang telah diambil.

3. Untuk mengetahui daya hantar listrik pada sampel air yang telah diambil.

4. Untuk mengetahui kekeruhan pada sampel air yang telah diambil.

5. Untuk mengetahui kandungan oksigen pada sampel air yang telah diambil.

2. Alat dan Bahan

1. Gelas beker 100ml

2. Termometer

3. pH meter (Soil tester)

4. Water Checker

5. Botol

6. Aqudest

7. Air sampel (sampel pada tali arus dan tepi sungai)

3. Dasar Teori

Kualitas air mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan

nilai kualitas air dapat menunjukkan apakah air tersebut layak atau tidak untuk

digunakan. Selain itu, parameter kualitas air juga mampu mendeteksi tingkat

kesuburan perairan. Parameter kualitas air dibagi menjadi tiga, yaitu :

Parameter fisika adalah salah satu parameter yang digunakan untuk

mengukur kadar kualitas air yang berhubungan dengan fisika seperti suhu,

kecepatan arus, kecerahan dan tinggi air.

1. Temperatur: Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut.

Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap

akibat degradasi anaerobic yang mungkin saja terjadi.

2. DO (Dissolved Oxygen)

Oksigen  terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari

fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara dengan satuan ppm (part per million).

3. pH (Power of Hydrogen atau Poisson Hard)

2

Page 3: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

pH adalah suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya

dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.

4. DHL(EC)

Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan

arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan ekspresi numerik

yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh

karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin

tinggi pula nilai DHL. Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion

anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi total maupun relatifnya.

5. Turbidy (Kekeruhan)

Kekeruhan adalah Ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk

mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau

JTU (jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini

disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid  di dalam air. Hal ini

membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi kualitas air itu sendiri.

4. Cara Kerja

1. Mengukur temperatur air

1. Tuang sampel air pada tali arus secukupnya (lebih dari 50ml dan kurang

dari 100ml) yang telah diambil pada praktikum sebelumnya pada gelas beker.

2. Masukkan thermometer ke dalam gelas beker yang telah diisi air.

3. Tunggu beberapa saat hingga terdapat perubahan suhu.

4. Setelah ada perubahan suhu, catat.

5. Siram thermometer dengan menggunakan aquadest untk membersihkannya.

5. Lakukan pula pada sampel air yang diambil pada tepi sungai.

2. Mengukur keasaman air

1. Tuang sampel air pada tali arus secukupnya (lebih dari 50ml dan kurang

dari 100ml) yang telah diambil pada praktikum sebelumnya pada gelas beker.

2. Masukkan pH meter (Soil tester) ke dalam gelas beker.

3. Tunggu beberapa saat hingga jarum bergerak dan menunjukkan angka yang

tepat. (Angka bagian atas)

4. Setelah jarum menunjukkan angka yang menunjukkan keasaman dan stabil,

catat.

5. Siram pH meter dengan menggunakan aquadest untk membersihkannya.

3

Page 4: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

5. Lakukan pula pada sampel air yang diambil pada tepi sungai.

3. Mengukur daya hantar listrik, kekeruhan, kandungan oksigen

Pengukuran parameter dengan menggunakan water checker

1. Bersihkan wadah dengan menggunakan aquadest.

2. Tuangkan air sampel dari tali arus pada wadah yang telah dibersihkan.

3. Masukkan alat dan tekan tombol “power” yang terletak di bawah monitor.

4. Tekan tombol “research” dan pilih EC untuk mengetahui nilai daya hantar

listrik, turbidy untuk kekeruhan dan DO untuk mengetahui kandungan

oksigen.

5. Pindahkan alat dari wadah, kemudian bersihkan wadah dengan

menggunakan aquadest untuk mengukur DHL, Turbidy dan DO pada

sampel yang lain. Lakukan kembali langkah 1-4.

5. Hasil Praktikum

Parameter Tali arus Tepi sungai

Temperatur Termometer: 26,5oC

Waterchecker: 27,1oC

Termometer: 27oC

Waterchecker: 27,6oC

pH pH meter: 6,9

Waterchecker: 8,29

pH meter: 6,8

Waterchecker: 8,32

DHL (EC) 0,258 0,257

Turbidy 55 148

DO 0,04 0,04

Koreksi nilai daya hantar listrik.

Sampel tali arus

EC 25oC = EC – {(tterukur – 25oC) x 0,026 x EC}

EC 25oC = 0,258 – {(ttermometer – 25oC) x 0,026 x 0,258}

= 0,258 – {(26,5oC – 25oC) x 0,006708}

= 0,258 – {1,5oC x 0,006708}

= 0,258 – 0,010062

= 0,247938

EC 25oC = 0,258 – {(twatercheker – 25oC) x 0,026 x 0,258}

= 0,258 – {(27,1oC – 25oC) x 0,006708}

4

Page 5: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

= 0,258 – {2,1oC x 0,006708}

= 0,258 – 0,0140868

= 0,2359132

Sampel air tepi sungai

EC 25oC = EC – {(tterukur – 25oC) x 0,026 x EC}

EC 25oC = 0,257 – {(ttermometer – 25oC) x 0,026 x 0,257}

= 0,257 – {(27oC – 25oC) x 0,006682}

= 0,257 – {2oC x 0,006682}

= 0,257 – 0,013364

= 0,243636

EC 25oC = 0,257 – {(twatercheker – 25oC) x 0,026 x 0,257}

= 0,257 – {(27,6oC – 25oC) x 0,006682}

= 0,257 – {2,6oC x 0,006682}

= 0,257 – 0,0173732

= 0,2396268

6. Pembahasan

1. Temperatur

Suhu normal air biasanya hanya 27oC sampai 28oC. Pada air sampel yang

digunakan dalam pratikum masih termasuk dalam kategori normal. Namun,

pengukuran dengan menggunakan thermometer berbeda dibandingkan dengan hasil

pengukuran menggunakan water checker. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat

ketelitian dari kedia alat tersebut. Water checker yang sudah digital dianggap

memiliki ketelitian lebih tinggi dibandingkan dengan thermometer manual.

Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari

permukaan laut (altitude), waktu, sirkulasi udara, penutupan awan, aliran, serta

kedalaman. Perubahan suhu mempengaruhi proses fisika, kimia, dan biologi badan

air. Suhu berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan.

Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi,

volatilisasi, serta menyebabkan penurunan kelarutan gas dalam air (gas O2, CO2, N2,

CH4, dan sebagainya) (Haslam, 1995 dalam Effendi, 2003). Peningkatan suhu juga

5

Page 6: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

menyebabkan terjadinya peningkatan dekomposisi bahan organik oleh mikroba.

Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan adalah 20oC – 30oC.

Temperatur akan berpengaruh pada jumlah oksigen terlarut. Temperatur semakin

tinggi, maka oksigen terlarut akan semakin rendah. Oksigen terlarut yang rendah akan

menyebabkan bau yang tidak sedap pada air. Pada sampel air yang diambil pada tepi

sungai memiliki temperature yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel air pada

tali arus.

Hal ini dipengaruhi oleh aliran pada tali arus yang terus mengalir, sehingga suhu

air cenderung lebih rendah. Sedangkan untuk aliran yang terletak di tepi cenderung

stabil dan tidak mengalir, sehingga penyinaran matahari lebih tinggi dibandingkan

pada tali arus. Walaupun temperatur dianggap mempengaruhi jumlah oksigen terlarut,

namun pada hasil praktikum, jumlah oksigen terlarut pada kedua sampel sama. Hal ini

terjadi, karena tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua sampel.

2. Keasaman (pH)

Pencampuran biogenik yang intensif terjadi di atas permukaan sedimen dasar.

Proses kimia seperti pembusukan, perombakan dan reduksi terjadi pada lapisan

tertentu di bawah permukaan dasar. Reaksi kimia yang tejadi dalam sedimen

mempengaruhi parameter kualitas air, di antaranya pH (Jaelani, 2006).

Hasil pengkuran pH perairan pada lokasi penelitian menunjukkan nilai yang masih

normal dan layak untuk kehidupan biota perairan, yaitu berkisar 6,5-9,0. Kisaran pH

lokasi penelitian tertinggi ditemukan pada tali arus yaitu 6,9 dan pada tepi sungai 6,8

apabila menggunakan pH meter. Namun, hasil yang lebih teliti apabila menggunakan

water checker, yaitu 8, 29 pada tali arus dan 8,32 pada sampel tepi sungai.

Keasaman pada tepi sungai lebih tinggi dipengaruhi oleh material sedimen yang

berada di sekitarnya. Seperti yang di jelaskan di atas, adanya reaksi kimia yang terjadi

dalam sedimen akan mempengaruhi pH. Namun, perbedaan pH pada kedua sampel

tidak terlalu tampak dan pH kedua sampel masih dianggap normal serta basa.

Sedangkan, peningkatan keasaman air (pH rendah) umumnya disebabkan limbah

yang mengandung asam-asam mineral bebas dan asam karbonat. Keasaman tinggi

(pH rendah) juga dapat disebabkan adanya FeS2 dalam air akan membentuk H2SO4

dan ion Fe2+ (larut dalam air ).

3. DHL

6

Page 7: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

Penggunan DHL sebagai parameter kuaitas air bertujuan untuk mengukur

kemampuan ion-ion dalam air untuk menghantarkan listrik serta memprediksi

kandungan mineral dalam air. Pengukuran yang dilakukan berdasarkan kemampuan

kation dan anion untuk menghantarkan arus listrik yang dialirkan dalam contoh air

dapat dijadikan indikator, dimana semakin besar nilai daya hantar listrik yang

ditunjukkan berarti semakin besar kemampuan kation dan anion yang terdapat dalam

contoh air untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin

banyak mineral yang terkandung dalam air.

Daya hantar listrik merupakan parameter yang dipengaruhi oleh salinitas tinggi

rendahnya berkaitan erat dengan nilai salinitas. Kemampuan air untuk menghantarkan

arus listrik yang dinyatakan dalam µmhos/cm (µS/cm).

Konduktivitas (Daya Hantar Listrik/DHL) adalah gambaran numerik dari

kemampuan air untuk meneruskan listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-

garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin banyak pula nilai DHL. Reaktivitas,

bilangan valensi,dan kosentrasi ion-ion terlarut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai

DHL. Senyawa organik adalah penghantar listrik (konduktor) yang baik, sedangkan

senyawa anorganik adalah penghantar listrik (konduktor) yang lemah.

Pada sampel yang digunakan pada praktikum nilai DHL cukup rendah, karena

selain merpakan air tawar, senyawa organik juga tidak banyak . Hal ini diketahui pada

praktikum sebelumnya bahwa air tidak berbau. Selain itu, belum terjadi pencemaran

yang disebabkan oleh limbah industri.

4. DO

Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan

makanan oleh mahkluk hidup dalam air. nmtuk mengetahui kualitas air dalam suatu

perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia seperti

aksigen terlarut (DO). Semakin banyak jumlah DO (dissolved oxygen ) maka kualitas

air semakin baik.jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan

bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi.

Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Oksigen terlarut dibutuhkan

oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat

yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping

itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan organik dan anorganik

dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu

7

Page 8: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam

perairan tersebut.

Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena

oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan

anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan biologi yang dilakukan oleh

organisme aerobik dan anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah

untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah

nutrien yang ada pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam kondisi

anaerobik oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa – senyawa kimia menjadi

lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi

inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi

beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik yang

ditujukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga.

5. Kekeruhan

Tingkat kekeruhan tertinggi adalah pada sampel tepi sungai dengan nilai 148ppm

sedangkan pada sampel tali arus hanya 55ppm. Kekeruhan tertinggi adalah pada

lokasi tersebut diperkirakan ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan

organik yang terkandung dalam air. Kekeruhan dalam air terbuka dapat disebabkan

oleh pertumbuhan fitoplankton. Kegiatan manusia yang mengganggu tanah, seperti

konstruksi, dapat menyebabkan tingkat sedimen yang tinggi memasuki badan air

selama hujan badai, akibat limpasan air hujan, dan menciptakan kondisi keruh.

Urbanisasi daerah berkontribusi dalam jumlah besar kekeruhan ke perairan dekat,

melalui polusi stormwater dari permukaan beraspal seperti jalan, jembatan tempat

parkir dan industri tertentu seperti penambangan, pertambangan dan batubara

pemulihan dapat menghasilkan tingkat kekeruhan sangat tinggi dari partikel koloid

batu.

7. Kesimpulan

Pada sampel yang digunakan dalam praktikum tidak terdapat perbedaan yang

signifikan dalam setiap parameter, kecuali pada nilai tingkat kekeruhan. Pada sampel

tepi sungai memiliki tingkat kekeruhan lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang

diambil pada tali arus.

8

Page 9: Temperatur, Ph, Dhl, Turbidy, Do Kuatlitas Air

Daftar Rujukan

Ferianti FM. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi Aksara.

Jaelani. 2006. Telaah Spasio-Temporal Komunitas Ikan Padang Lamun (Seagrass Beds) di

Perairan Pantai Kota Bontang Kalimantan Timur. Disertasi. Program Pascasarjana

Universitas Hasanuddin. Makassar.

Patang. Kajian Kualitas Air dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

Study On Water Quality And Sediment In Field Ponders Area Pangkep Regency

(Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2). Pangkep, Sulawesi Selatan:

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Anny, Nur, Suryaningsih, Taufieq. -----. Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang

Sebagai Sumber Air Baku Pam Somba Opu. Dosen Jurusan Teknik Sipil dan

Perencanaan FT UNM

9