teks pidato

2
Awalnya kami dari KKN Kebangsaan mempunyai salah satu program yaitu “Pembangunan canal blocking untuk perbaikan sistem tata air mikro pada lahan gambut terdegradasi”. Canal blocking itu penyekatan parit atau kanal supaya air tidak mengalir keluar dari areal lahan. Namun setelah kami meninjau lokasi di lahan koperasi, kami tidak menemukan adanya canal blocking, yang kami temukan adalah parit-parit. Ini terjadi mungkin karena di sekitar Kampung Dayun tidak adanya aliran sungai ataupun sumber air mengalir lainnya seperti di Meranti. Jadi air di lahan di Kampung ini memang tidak mengalir ke mana-mana. Dan kami juga menemui beberapa embung. Embung ini adalah tempat penampungan air yang sangat berguna untuk musim kemarau seperti sekarang ini. Di desa ini terdapat 20 embung dengan ukuran 10 m x 40 m. Dan kembali berbicara masalah parit dan embung yang kami temui, parit-parit yang kami lihat ini keadaannya ada beberapa yang kering dan banyak sampah dan ilalang di sekitarnya. Parit-parit ini memiliki lebar sekitar 1 – 2 m. Dari peninjauan yang telah kami lakukan, karena tidak efektifnya jika dibangun canal blocking, kami berdiskusi, dan kami sepakat untuk membuat program alternatif dari rencana pembangunan canal blocking menjadi gagasan untuk membantu mencegah dan menanggulangi karhutla dalam bentuk tertulis. Kami menggagas upaya untuk pembersihan parit, pembuatan parit dengan ukuran yang standar. Dan untuk pembuatan embung, selain dibuat dengan ukuran yang standar juga perlu di lokasi-lokasi yang strategis dengan titik-titik rawan kebakaran. Dari hasil wawancara, parit-parit di lahan koperasi belum pernah dicuci. Padahal pembersihan dan pencucian sangat vital untuk menjaga kondisi parit dan air untuk lahan. Kami mempertimbangkan perlunya dilakukan pembersihan yang sederhana seperti memotong ilalang-ilalang di sekitar parit dan membersihkan paritnya dengan alat-alat sederhana. Sedangkan dengan alat berat, perlu juga dilakukan dalam jangka waktu beberapa tahun sekali. Dengan bersihnya parit-parit, tentu akan membuat kondisi air dan lahan lebih baik. Parit-parit di desa ini ukurannya sudah mendekati standar, yaitu lebar 1 – 2 m dan kedalaman 0,9 – 1 m. Untuk embung, seperti yang ada di maklumat, perlu dibuat dengan ukuran 10 x 10 m di setiap lahan dengan jarak 25 m. Ukuran dan jarak ini berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan lahan gambut. Embung ini berguna untuk penampungan air saat hujan, sehingga sangat berguna di musim kemarau ini. Karena air di embung ini tidak pernah kering. Embung ini juga sangat berguna sebagai pencegahan dan

Upload: andika-permana

Post on 12-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teks Pidato Optimalisasi

TRANSCRIPT

Page 1: Teks Pidato

Awalnya kami dari KKN Kebangsaan mempunyai salah satu program yaitu “Pembangunan canal blocking untuk perbaikan sistem tata air mikro pada lahan gambut terdegradasi”. Canal blocking itu penyekatan parit atau kanal supaya air tidak mengalir keluar dari areal lahan. Namun setelah kami meninjau lokasi di lahan koperasi, kami tidak menemukan adanya canal blocking, yang kami temukan adalah parit-parit. Ini terjadi mungkin karena di sekitar Kampung Dayun tidak adanya aliran sungai ataupun sumber air mengalir lainnya seperti di Meranti. Jadi air di lahan di Kampung ini memang tidak mengalir ke mana-mana. Dan kami juga menemui beberapa embung. Embung ini adalah tempat penampungan air yang sangat berguna untuk musim kemarau seperti sekarang ini. Di desa ini terdapat 20 embung dengan ukuran 10 m x 40 m. Dan kembali berbicara masalah parit dan embung yang kami temui, parit-parit yang kami lihat ini keadaannya ada beberapa yang kering dan banyak sampah dan ilalang di sekitarnya. Parit-parit ini memiliki lebar sekitar 1 – 2 m.

Dari peninjauan yang telah kami lakukan, karena tidak efektifnya jika dibangun canal blocking, kami berdiskusi, dan kami sepakat untuk membuat program alternatif dari rencana pembangunan canal blocking menjadi gagasan untuk membantu mencegah dan menanggulangi karhutla dalam bentuk tertulis.

Kami menggagas upaya untuk pembersihan parit, pembuatan parit dengan ukuran yang standar. Dan untuk pembuatan embung, selain dibuat dengan ukuran yang standar juga perlu di lokasi-lokasi yang strategis dengan titik-titik rawan kebakaran. Dari hasil wawancara, parit-parit di lahan koperasi belum pernah dicuci. Padahal pembersihan dan pencucian sangat vital untuk menjaga kondisi parit dan air untuk lahan. Kami mempertimbangkan perlunya dilakukan pembersihan yang sederhana seperti memotong ilalang-ilalang di sekitar parit dan membersihkan paritnya dengan alat-alat sederhana. Sedangkan dengan alat berat, perlu juga dilakukan dalam jangka waktu beberapa tahun sekali. Dengan bersihnya parit-parit, tentu akan membuat kondisi air dan lahan lebih baik. Parit-parit di desa ini ukurannya sudah mendekati standar, yaitu lebar 1 – 2 m dan kedalaman 0,9 – 1 m.

Untuk embung, seperti yang ada di maklumat, perlu dibuat dengan ukuran 10 x 10 m di setiap lahan dengan jarak 25 m. Ukuran dan jarak ini berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan lahan gambut. Embung ini berguna untuk penampungan air saat hujan, sehingga sangat berguna di musim kemarau ini. Karena air di embung ini tidak pernah kering. Embung ini juga sangat berguna sebagai pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Jadi seandainya ada informasi munculnya titik api, ataupun belum meluas terbakarnya, embung ini dapat berfungsi sebagai sumber untuk memadamkan api. Jarak antar embung dan strategisnya lokasi sangat berpengaruh untuk memudahkan memadamkan api yang dekat dengan lokasi embung. Ini berarti juga dibutuhkan banyak peralatan-peralatan untuk memadamkan api di sekitar embung.

Jadi, seperti itulah gagasan yang kami diskusikan bersama-sama dengan rekan-rekan di KKN Kebangsaan. Kami mengharapkan pembersihan dan pembuatan parit dengan ukuran standar serta pembangunan embung yang baik akan mampu memperbaiki masalah kekeringan di Kampung Dayun terutama pada musim kemarau dengan saluran dan cadangan air yang baik dan membantu dalam upaya mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.