peningkatan kemampuan menulis teks pidato melalui penggunanan strategi pakem

38
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI PENGGUNANAN STRATEGI PAKEM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SMA Negeri 4 Tasikmalaya) PROPOSAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Panduan Penulisan Karya Ilmiah Oleh : ASTUTIANA WULAN DEWI NIM. 2108080030

Upload: chi-pethonk

Post on 05-Jul-2015

1.675 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI PENGGUNANAN STRATEGI PAKEM

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SMA Negeri 4 Tasikmalaya)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Panduan Penulisan Karya Ilmiah

Oleh :

ASTUTIANA WULAN DEWINIM. 2108080030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS2011

Page 2: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATOMELALUI PENGGUNANAN STRATEGI PAKEM

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa SMA Negeri 4 Tasikmalaya)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia adalah mahluk social, yakni mahluk yang senantiasa ingin

berkelompok dengan sesamanya dalam rangka mempertahankan hidupnya.

Dalam rangka ini, seorang saling berkomunikasi dengan sesamanya,

dengan menggunakan alat komunikasi yang lazim yang disebut bahasa baik

bahasa lisan ataupun tulisan. Dalam praktiknya pemakaian bahasa lisan lebih

banyak daripada bahasa tulisan.

Kegiatan berbahasa meliputi4 aspek keterampilan berbahasa yakni : 1.

Keterampilan menyimak ; 2. Keterampilan berbicara; 3. Keterampilan

membaca; 4. Keterampilan menulis.

Empat keterampilan berbahasa tersebut dikelompokan ke dalam 2

kelompok: yakni 1. Kemampuan reseptif (pasif = memahami) yang terdriri

atas kemampuan menyimak dan membaca dan 2. Kemampuan produktif

(aktif menyampaikan) yang terdiri atas kemampuan berbicara dan

kemampuan menulis.

Keterampilan menulis merupakan bagian dari empat keterampilan

berbahasa. Salah satu tuntutan dari keterampilan menulis adalah keterampilan

“siswa mampu menulis teks pidato”. Menulis teks pidato pada hakikatnya

Page 3: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan.

Pilihan kosakata, kalimat, paragraph, dalam menulis sebuah pidato

sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan menulis naskah yang lain.

Situasi resmi atau kurang resmi akan menentukan kosakata dalam menulis

“(Arifin, 2008:2009). Pengertian ini perlu diperhatikan agar dapat dipahami

siswa. Tidak cukup sampai pengertian, pemberian contohpun, sangat

diperlukan. Dengan cara seperti itu, siswa akan beroleh pengetahuan dan

keterampilan guna memenuhi tuntutan kompetensi dasar di atas. Jika tidak

dilaksanakan, harapan ini hanya mungkin bisa tercapai apabila proses

pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru mempertimbangkan makna

pembelajaran yang sesungguhnya.

Proses pengelolaan pembelajaran yang dimaksud pada pernyataan di

atas, berkaitan erat dengan pemilihan strategi yang digunakan sebagai cara

belajar siswa mempelajari materi yang disajikan. Kekurangtepatan pemilihan

strategi belajar bukan saja akan berdampak pada proses belajar siswa

menjadi kurang dan atau tidak bermakna, tetapi juga pada hasil belajar nya

akan bertolak belakang dengan tuntutan dengan tuntutan indikator hasil

belajar yang diharapkan. Hal ini seperti yang telah dialami oleh sebagian

besar siswa kelas X SMA.

Siswa bukan saja menrasfer materi yang disajikan, tetapi juga

meresponnya dengan perbuatan seperti bertanya, berlatih, menyelesaikan

Page 4: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

tugas, dan perbuatan-perbuatan positif lainnya. Tuntutan belajar seperti ini

sebagaimana dijelaskan Mulyasa (2006: 36) bahwa

”proses belajar baik gejala-gejala perilaku siswa yang secara positif mendukung totalitas pembelajaran yang diselenggarakan, seperti halnya mampu merespon materi yang disajikan melalui bertanya, berlatih menyelesaikan bahan penugasan dan lain sebagainya”.

Untuk bisa seperti itu, tentunya proses pembelajaran yang

diselenggarakn harus berkesan dalam arti tenang dan menyenangkan siswa

hingga dapat memancing nafsu belajarnya. Proses pembelajaran yang

demikian itu harus disiasati dengan benar, salah satunya dengan cara

memperlakukan siswa sesuai dengan tuntutan strategi belajar yang digunakan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, Siswa Menengah Atas Negeri 4

Tasikmalaya belum memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang diharapkan. Hal ini terbukti pada saat siswa diberi tugas untuk menulis

teks pidato kadang siswa menggunakan kalimat-kalimat yang kadang-kadang

singkat atau sederhana tapi tak kadang mereka menggunakan kalimat yang

kompleks namun tidak kohesif. Selain itu ekspresi berbicarapun tidak lancar.

Misalnya, seorang siswa sangat lancar berbicara untuk hal yang topiknya

tidak menuntut mereka harus mengingat-ngingat pengalaman, berbicara

santai, topik pembicaraan keinginan sendiri, tetapi tidak demikian jika mereka

berbicara di kelas dengan tuntas belajar yang menuntut mereka untuk

berbicara terarah, di depan banyak orang, menyimpulkan, menggabungkan

dan sejenisnya. Untuk hal ini pembicaraan sering kaku sehingga kelancaran

berbicara tersendat. Koherensi dan kohesi antar kalimat-kalimat berkurang.

Page 5: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

Uraian di atas, mengisyaratkan bahwa siswa kurang mampu

memenuhi tuntutan kuikulum untuk pembelajaran menulis. Salah satu faktor

penyebabnya adalah kurang tepatnya strategi yang digunakan oleh guru. Jika

guru menggunakan strategi yang didasarkan pada tuntutan rutinitas tugas

mengajar sehari-hari niscaya target pembelajaran tidak tidak akan tercapai.

Misalnya kalau guru selalu menggunakan strategi yang ditindaklanjuti oleh

teknik ceramah niscaya hasilnya tidak akan optimal, karena tuntutan kondisi

pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan strategi yang cocok

dan variatuf.

Salah satu strategi yang dijadikan sebagai alternative penyelesaian

masalah di atas, adalah strategi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan). Konsep pembelajaran berbasis pada strategi ini

sebenarnya sudah sering didengar oleh hampir semua guru di sekolah

manapun. Namun pemahaman dan implementasinya perlu dipertanyakan. Hal

ini didasarkan pada pendapat Ismail (2008: 46-47).

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, dan

mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari

si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang

hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika

pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan

aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran

Page 6: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang

kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untu kepentingan dirinya dan

orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar

yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

Menyenagkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga

siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu

curah perhatiannya (time on taks) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya

waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar.

Alasan lain dipilihnya strategi PAKEM adalah sebagai berikut :

1. Strategi ini jarang digunakan di SMA Negeri 4 Tasikmalaya.

2. Strategi pembelajaran ini memiliki kelebihan dari strategi-strategi

pembelajaran lainnya, sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran

yang berada dari pembelajarn biasanya.

Berdasarkan uraian di atas , maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato

melalui penggunaan Strategi PAKEM (PTK pada siswa SMA Negeri 4

Tasikmalaya).

B. Rumusan Masalah

Pokok permasalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 7: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

1. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan strategi PAKEM dalam

meningkatkan kemampuan menulis teks pidato pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia di SMA?

2. Bagaimanakah perubahan kemampuan menulis teks pidato siswa SMA

Negeri 4 Tasikmalaya setelah mengikuti pembelajaran yang disampaikan

dengan strategi PAKEM?

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan di atas maka, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan strategi PAKEM dalam

meningkatkan kemampuan menulis teks pidato pada mata pelajarn Bahas

Indonesia di SMA.

2. Mendeskripsikan perubahan kemampuan menulis teks pidato sisw SMA

Negeri 4 Tasikmalaya setelah mengikuti pembelajarn yang disampaikan

dengan strategi PAKEM.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Melalui teori-teori yang digunakan, penulis memperoleh tambahan

pengetahuan, serta pengalaman tentang penggunaan strategi PAKEM dan

meningkatkan kemampuan menulis teks pidato.

Page 8: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

2. Secara Praktis

a. Bagi siswa

1) Siswa beroleh pengalaman dari pross belajar mengajarnya,

sehingga mampu meningkatkan motivasi dalam belajarnya.

2) Memberikan pengalaman yang sesungguhnya kepada siswa untuk

belajar sesuai konteks, yang menantang kreatifitas dan

menyenangkan.

b. Bagi guru

1) Menambah pengetahuan guru dalam mengelola pembelajaran

Bahasa Indonesia berdasarkan strategi PAKEM.

2) Menambah pengalaman bagi guru dalam membaca pemahaman,

sehingga dengan pengalaman ini guru akan makin sadar untuk

terus berinovasi dalam mengelola pembelajaran mata pelajaran ini

agar lebih bermakna bagi siswa.

E. Kerangka Pemikiran

Proses pengembangan kompetensi melalui pembelajaran menulis teks

pidato berdasarkan strategi PAKEM, meliputi tiga tahap berikut. Pertama,

“menyusun perencanaan pembelajaran, dengan mempertimbangkan tujuan,

kemmapuan guru dan siswa, materi ajar, langkah-langkah pembelajaran

berdasarkan tehnik yang digunakan, dan prosedur dalam pembelajaran

(Madjid, 2007:14). Kedua, “ melaksanakan pembelajaran semua dengan

Page 9: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

rencana” (Mulyasa, 2006:96). Ketiga “mengevaluasi kemampuan siswa

dalam pembelajaran:. (Mulyasa, 2006:108).

Ketiga tahapan tersebut adalah tahapan-tahapan yang akan ditempuh

dalam proses pengembangan kemampuan menulis teks pidato. Berdasarkan

langkah-langkah strategi PAKEM. Tahap-tahap dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Prapengembangan kemampuan menulis teks pidato, menempuh langkah-

langkah berikut.

a. Guru dan siswa mempersiapkan dari melalui pembelajaran.

b. Guru dan siswa melakukan apersepsi, melalui Tanya jawab

sehubungan dengan dengan materi yang telah dan akan dipelajari.

c. Guru dan siswa melalui tes awal.

d. Guru menjelaskan langkah-langkah belajar dan tujuan belajar yang

harus dicapai oleh siswa.

e. Guru dan siswa saling memotivasi.

2. Proses pengembangan kemampuan menulis teks pidato, menempuh

langkah-langkah berikut.

a. Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.

b. Guru member kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

keterampilan .

c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapakan

gagasan sendiri secara lisan atau tulisan.

Page 10: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

d. Guru menyesuaikan bahan an kegiatan belajar dengan kemampuna

siswa

e. Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan

siswa.

f. Menilai pembelajaran dan kemajuan belajar sswa secara terus-terus.

3. Pasca proses pengembangan kemampuan menulis teks pidato menempuh

langkah-langkah berikut.

a. Guru dan siswa membuat simpulan materi yang baru dipelajari.

b. Guru mengetes kemampuan siswa.

c. Guru dan siswa menutup kegiatan pembelajarn.

Adapun perubhan kemampuan siswa yang diharapkan setelah

mengikuti proses pengembangan kompetensi menulis teks pidato berdasarkan

strategi PAKEM, antara lain: (1) tercapainya indikator hasil belajar; (2)

meningkatnya kemampuan menulis teks pidato; dan (3) memperoleh strategi

belajarr yang baru.

Proses pengembanagan kompetensi tersebut dilaksanakan dalam tiga

siklus perbaikan pembelajaran. Dalam setiap siklus menempuh empat tahap

sebagi berikut: (1) menyusun rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan;

(3) mengobservasi tindakan; (4) merefleksikan hasil tindakan yang diperoleh

melalui observasi dan evaluasi hasil belajar siswa.

Page 11: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Menulis Teks Pidato

1. Menulis

Wujud pengaturan sesuatu tersusun dengan mempergunakan

bahasa disebut karangan. Jadi karangan adalah susunan bahasa sebagai

pengutaraan pikiran, perasaan, khayalan, kehendak, keyakinan, dan

pengalaman (Rusyana, 1982:1).

Mengarang atau menulis adalah suatu kegiatan pengutaraan peras

aan, pikiran dan pendapat sebagai alat komunikasi secara tidak langsung.

Poerwadarminta (1979:9).

Mengarang sebenarnya bukan kegiatan yang luar biasa. Setiap hari

sudah kita lakukan, sebab mengarang tida lainmenuturkan apa yang

terpikir dan terasa. Apabila orang berbicara menuturkan sesuatu sesuatu

yang terpikir dan terasa dalam batinnya mengarang namanya, meskipun

pada umumnya disebut berkata, bertutur dan berbicara, bedanya dengan

mengarang sesungguhnya adalah berbicara dengan bahasa yang dituliskan.

Berbicara dilakukan orang dengan sopan, sedangkan mengarang tidak

demikian halnya. Mengarang termasuk pekerjaan sehari-hari. Menulis

iklan, mneulis surat, dan sebagainya semuanya merupakan karangan-

karangan.

Takala Ahmadi (1990:24) mengatakan

Menulis adalah proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dan tuturan ganda bersifat interaktif

Page 12: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan system tanda-tanda konvensional yang dapat dibaca.

Menurut Tarigan (1983:81) “menulis adalah bukan sekedar

menggambarkan huruf-huruf, akan tetapi ada pesandibawa oleh penulis

melalui gambar huruf-huruf tersebut yaitu karangan sebagai ekspresi

pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman yang disusun secarra sistematis

dan logis.

Akademi kepengarangan menrut Widyamartaya (dalam Yudibrata,

1997:40), mendefinisikan

Menulis atau mengarang, yaitu merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tertulis kepada pembaca untuk dapat dipahami tepat seperti dimaksudkan oleh penulis atau pengarang.

Selain pendapat-pendapat di atas Rusyana (1986:14)

mengungkapkan tentang pengarang sebagai berikut:

Menulis menggunakan bahasa terpilih dan tersusun, kita memilik kata lalu disusun menjadi kalimat, kalimat disusun pula menjadi paragraph, paragraph dapat disusun menjadi wacana yang lebih terperinci dan lengkap. Demikianlah, karangan itu berupa susunan bahasa yang teratur, baik kata, kalimat, maupun paragraph. Semuanya disusun, ditata sedemikian rupa sehingga menjadi indah dan dapat dinikmati pembacanya.

Berdasarkan pendapat para pakar tersebut di atas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan seorang

dalam mengekspesikan gagasan, perasaan, pengalaman dengan bahasa

tulis yang disampaikan kepada pembaca untuk dapat dipahami dan dapat

dinikmati pembaca.

Page 13: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

2. Menulis Teks Pidato

Pidato adalah menyampaiakn dan penanaman pikiran, informasi,

gagasan dan pembicaraan kepada hkhalayak ramai Somad dkk (2009:222).

Pidato biasanya disampaikan secara lisan dalam acara-acara resmi, seperti

peringatan hari bersejarah, perayaan hari besar, atau pembukaan suatu

kegiatan. Untuk dapat menulis teks pidato dengan baik harus

mempersiapkan materi pidato yang akan disampaikan. Materi tersebut

dapat disusun secara lengkap atau hanya pokok-pokoknya saja.

Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun

teks pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian, dan melakukan

latihan. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Somad dkk (2009:222-

223) sebagai berikut :

1. Meneliti masalaha. Menentukan topikb. Menganalisis pendengaran dan situasic. Memilih dan menyampaikan topik

2. Menyusun uraiana. Mengumpulkan bahanb. Membuat kerangka uraianc. Menguraikan secara mendetail

3. Berlatih berpidatoa. Metode menghapalb. Metode naskahc. Metode ekstemporan

Banyak cara menyusun teks pidato, namun tetap tidak akan kelar

dari tiga prinsip komposisi. Perinsip-prinsip ini akan mempengaruhi

seluruh organisasi pesan. Sejalan dengan pendapat Rakhmat (2001:33).

Page 14: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

Bahwa “prinsip-prinsip ini merupakan kesatuan (unity),

pertauatan(coherence), dan titik berat (emphasis)”.

Kesatuan atau unity dimaksudkan agar pembicaraan dalam pidato

tampak menyuarakan satu kesatuan (unit) yang tidak terpecahkan. Hal ini

perlu disusun secara matang agar tidak terkesan “ngawur” bertele-tele, dan

tidak jelas apa yang dibicarakan “loncat-loncat”.

Pertautan (coherence) merupakan urutan bagian yang berkaitan

satu sama lain. Pertautan menyebbabkan perpindahan dari pokok yang

lainnya berjalan dengan lancar. Untuk memelihara pertautan ini dapat

digunakan tiga cara : ungkapan menyambung, paralelisme, dan gema.

Titik berat (emphasis) merupakan gagasan utama (central),

ikhtisar, uraian, pemikiran baru, perbedaan pokok dan sebagainya. Titik

berat dalam tulisan dapat dinyatakan dengan tanda garis bawah, huruf

miring atau huruf besar.

B. Strategi PAKEM

1. Konsep Strategi PAKEM

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif

dan Menyenangkan (Ismail, 2008 :46). Lebih jelasnya mengenaii makna

dari PAKEM sebagaimana dikemukakan Ismail (2008: 46-47) sebagai

berikut:

Page 15: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

Penilaian pelaksanan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) kegiatan mengumpulkan bukti yang sistematik, berkelanjutan guna mendapatkan umpan balik untuk peningkatan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Kepala Sekolah/Pengawas dapat melakukan penilaian dengan melakukan penilaian dengan mengumpulkan dan selalu mencatat informasi dengan berbagai cara seperti melalui observasi, wawancara, dan produk/hasil kerja guru.

Pemahaman dan kemampuan guru tentang PAKEM masih sangat

beragam. Ada yang sudah memahami dan melaksanakan dengan baik, ada

yang memahami tetapi belum melaksanakan dengan baik, ada pula yang

masih setengah-setengah. Sebab itu penilaian pelaksanaan PAKEM di

sekolah sangat diperlukan untuk mengetahui pemahaman dan

menyamakan persepsi dan langkah dalam melaksanakkan PAKEM.

Secara rinci penilaian pelaksanaan pembelajaran PAKEM

bertujuan untuk memantau sejauh mana PAKEM telah diterapkan,

meningkatkan potensi, kinerja guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran, membantu guru menemukan masalah

pembelajaran dan mencari pemecahannya, memotivasi guru untuk lebih

kreatif dalam mengembangkan variasi pembelajaran, member contoh moel

pembelajaran konkret di kelas.

2. Prinsip Dasar Strategi PAKEM

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika pendidik/guru

menerapkan PAKEM sebagaimana diuraikan DBE USAIDE dalam Ismail

(2008: 54-56) sebagai berikut:

Page 16: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

1. Memahami sifat peserta didik. Pada dasarnya peserta didik memiliki sifat rasa ingin tahu atau berimajinasi. Kedua sifat ini merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Untuk itu kegiatan pembelajaran harus dirancang menjadi lahan yang subur bagi berkembangnya kedua sifat tersebut.

2. Menganal peserta didk secara perorangan. Peserta didik berasaldari latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Berbeda individu harus diperhatikan dan harus tercermin dalam pembelajaran. Semua peserta didik dalam kelas tidak harus selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Peserta didik yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutorsebaya).

3. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar. Peserta didik secara alami bermain secara berpasangan atau kelompok. Perilaku yang demikian dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pengorganisasian kelas. Dengan berkelompok akan memudahkan mereka untuk berinteraksi atau bertukar pikiran.

4. Mengembangkan kemampuan perpikir kritis dan kreatif serta mampu memecahkan masalah. Pada dasarnya hidup adalah memecahkan, untuk itu peserta didik perlu dibekali kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk untuk menganalisia masalah, dan kreatif untuk melahirkan alternative pemecahan masalah. Kedua jenis pemikiran tersebut sudah ada sejak lahir, guru diharapkan dapat mengembangkannya.

5. Menciptakan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. Ruanagan kelas yang menarik sngat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan peserta didik sebaiknya dipajang di dalam kelas, karena dapat memotivasi peserta didik untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi peserta didik yang lain. Selain itu pajangan dapat juga dijadikan bahan ketika membahas materi pelajaran yang lain.

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar. Lingkungan (pisik, social, budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar peserta didik. Lingkungan dapat berpungsi sebagai media belajar.

Dari uraian tentang indikasi dan prinsip-prinsip penenrapan

PAKEM tersebut dapat digarisbawahi bahwa secara praktis, tingkat

keberhasilan penerapan strategi ini dapat diketahui melalui uji coba yang

Page 17: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

berulang-ulang dari seorang pendidik, sekaligus perlu terus dilakukan

evaluasi proses dari tahap ke tahap. Dengan kata lain, seorang pendidik

yang berhasil, dalam menerapkan strategi PAKEM, seharusnya ia

sekaligus melakukan penelitian tindakan kelas, meskipundalam skala kecil

dan terbatas.

3. Langkah-langkah Strategi PAKEM

Gambaran langkah-langkah strategi PAKEM dapat dilihat dari berbagai

kegiatan yang terjadi selama pembelajaran pada saat yang sama gambaran

tersebut menunujukan kemamapuan yang perlu dikuasai guru untuk

menciptakan keadaan tersebut. Berikut ini adalah tabel contoh kegiatan

pembelajaran dan kemampuan guru.

Kegiatan Guru PembelajaranGuru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.

Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, missal:Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiriGambarStudi kasusNarasumberLingkungan

Guru member kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterrampilan.

Siswa:Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancaraMengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiriMenarik kesimpulanMemecahkan masalah, mencari rumus sendiriMenulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri

Guru member kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan sendiri secara lisan atau

Melalui :DiskusiLebih banyak pertanyaan terbuka

Page 18: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

tulisan. Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri

Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.

Siswa dikelompokan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebutTugas perbaikan atau pengayaan diberikan

Guru mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari.

Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari

Menilai pembelajaran dan kemajuan belajaran siswa secara terus menerus

Guru menentukan kerja siswaGuru memberikan umpan balik.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya dibutuhkana sebuah

metodee untuk kelancaran penelitian tersebut. Oleh karena itu, dalam

melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Hal ini

sejalan dengan pendapat ahli, yaitu Surakhmad (1994:139) yang

mengemukakan bahwa “penyelidikan deskriptif adalah penelitian yang tertuju

pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Bentuk penelitian

deskriptif ini ialah menuturkan dan menafsirkan data yang actual dan akurat.

Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas pada pengumpulan data dan

menyusun data tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu.

Karena itulah maka metode ini sering disebut metode analisis.”

Page 19: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

Uraian di atas cukup memberikan alasan sehubungan dengan

dipilihnya metode dekriptif sebagai metode untuk memecahkan masalah

penelitian ini.

B. Fokus Kajian

Fokus kajian dalam penelitian ini sebagaiman tampak pada tabel

berikut.

Tabel 2Fokus Kajiian

Fokus kajianAspek yang

ditelitiIndikator Atal Ukur

Peningkatan kemampuan menulis teks pidato siswa melalui penggunaan strategi PAKEM

Langkah-langkah penggunaan strategi PAKEM

1) Prapengembangan kompetensi (kegiatan awal), menempuh langkah-langkah berikut.(1) Guru dan siswa

mempersiapkan diri melalui pembelajaran.

(2) Guru dan siswa melakukan apersepsi, melalui Tanya jawab sehubungan dengan materi yang telah dan akan dipelajari.

(3) Guru dan siswa melakukan tes awal.

(4) Guru menjelaskan langkah-langakah belajar dan tujuan belajar yang harus dicapai oleh siswa..

(5) Guru dan siswa saling memotivasi.

2) Proses pengembangan kompetensi menempuh lankah-langkah berikut.

Langkah-langkah strategi PAKEM

Page 20: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

(1) Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam

(2) Guru mempberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan

(3) Guru member kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan sendiri secara lisan atau tulisan

(4) Guru menyesuaikan bahan dann kegiatan belajar dengan kemmapuan

(5) Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa

(6) Menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus

3) Pasca proses pengembangan kompetensi menempuh langkah-langkah berikut.(1) Guru dan siswa

membuat simpulann materi yang perlu dipelajarri

(2) Guru mengetes kemampuan akhir siswa

(3) Guru dan siswa menutup kegiatan pembelajaran.

Perubahan kemampuan menulis teks pidato siswa

1. Tercapainya indikator hasil belajar;

2. Meningkatnya kemampuan menulis teks pidato; dan

Kriteria kemampuansiswa dalam

Page 21: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

setelah mengikuti pembelajaran yang disampaikan dengan strategi PAKEM

3. Memperoleh strategi belajar yang baru

menulis teks pidato

C. Desain

Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang dilakukan guru dalam

rangka meningkatkan kualitas praktik pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

pendapat Suherli (2009:2) sebagai berikut.

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajran. Tindakan berarti kegiatan yang dilakukan (dengan sengaja) untuk mencapai tujuan tertentu yang ditempuh dalam rangkaian siklus.

Ada cirri tersendiri dari penelitian tindakan kelas, sebagaimana

dikemukakan Suherli (2009:6), yang dikutip berikut.

1. Merupakan kolaborasi antar peneliti dengan praktisi2. Berfokus pada pemecahan masalah praktik (pembelajaran di kelas)3. Merupakan upaya peningkatkan mutu guru professional (kegiatan

pengembangan profesi).4. Pemecahan masalah dilakukan berdsarkan pengalaman guru,

teori/konsep belajar, pada siklus berikutnya.

Atas dasar pengembangan itu, digunakan desain penelitian tindakan

kelas. Tindakan yang diupayakan untuk mendapatkan suatu yang diharapkan

itu dirancang dalam tiga siklus. Dalam tiap siklusnya menempuh empat

tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Page 22: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

Empat tahapan ini diadaptasi dari model PTK yang ditawarkan Suherli

(2007:7).

D. Prosedur Penelitian Tindakan

Prosedur penilitian tindakan kelas ini sesuai dengan desain yang sudah

dirancang. Adapun aplikasi (penerapannya) dalam penelitian ini dapat

deskripsikan sebagai berikut.

SIKLUS 1

Siklus 1 atau tindakan pertama dalam upaya peningkatan kemampuan

menulis teks pidato dengan menggunakan strategi PAKEM menempuh

prosedur berikut.

1. Perencanaan

2. Pelaksanan

3. Pengamatan

4. Refleksi

SIKLUS II

Siklus II menempuh tahapan yang sama dengan siklus I , sebagaiman

dideskripsikan dalam uraian berikut.

1. Perencanaan Ulang

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

Page 23: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

4. Refleksi

SIKLUS III

Siklus III direncanakan sebagai tindakan akhir dalam peningkatan

kemampuan menulis teks pidato yang dilakukan melalui penggunaan strategi

PAKEM. Tahapan kegiatan yang ditempuh pada siklus III sama halnya

dengan dua siklus sebelumnya, sebagaimana terdeskripsikan berikut:

1. Perencanaan ulang

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi

Sebaliknya, apabila dirasa belum optimal dan atau masih ada siswa yang

kurang mangalami perkembangan ke arah yang diharapkan kemungkinan

dilakukan siklus berikutnya, dan seterusnya.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini merujuk pada pendapat

Kunandar (2008:125), yang dikutip sebagai berikut.

Ada beberapa teknik pengumpulan data lazim digunakan dalam PTK, empat diantaranya: (1) digunakan untuk mendaapatkan data dan hasil belajar siswa; (2) observasi digunakan untuk menguumpulkan data tentang aktivitas guru dan siswa dalam PBM; (3) wawancara digunakan untuk mendapatkan data keterangan prihal apa yang dirasakan siswa setelah PBM; dan (4) diskusi, digunakan untuk mendapatkan data hasil refleksi antara guru, teman sejawat dan kolabolator.

Page 24: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

Keempat teknik itulah yang digunakan dalam pengumpuln data

penelitian ini. Adapun insrtumen yang digunakan untuk masing-masing teknik

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Teknik tes, instrumennya menggunakan lembar tes yang di dalamnya

terdapat butir-butir soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa dalam memenuhi indikator kompetensi dasar menulis naskah pidato.

2. Teknik observasi, instrumennya menggunakan lembar observasi yang di

dalamnya terdapat butir-butir pernyataan alternative atau pilihan yang

menggambarkan suatu kondisi guru dan siswa saat terlibat dalam aktivitas

PBM.

3. Teknik wawancara, instrumennya menggunakan pedoman wawancara

yang di dalamnya terdapat beberapa pertanyaan untuk mengungkapkan

perasaan yang dialami siswa yang beraktivitas dalam PBM

4. Teknik diskusi, instrumennya adalah lembar hasil pengamatan observasi

untukk didiskusikan oleh peneliti dengan guru dan kolabolator.

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan melalui beberapa teknik dan instrumen

pengumpulan data, terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data-data

tersebut diolah agar bermakna dengan teknik sebagai berikut.

1. Data kualitatf, yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat

pernyataan dari observer yang memberi gambaran tentang aktivitas guru

Page 25: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

dan aktivitas siswa diolah secara deskriptif dengan cara menjelaskan arti

data itu agar berarti bagi pokok masalah pertama dalam penelitian ini

2. Data kuantitatif, yaitu data nilai hasil belajar siswa diolah dengan

menggunakan teknik statistik uji. Hasilnya dideskripsikan agar berarti bagi

pokok masalah kedua dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Page 26: Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato Melalui Penggunanan Strategi Pakem

BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP. Jakarta: Depdiknas

Madjid. 2007. Perencanaan pembelajaran. Bandung : Tarsito

Mulyasa, 2006. Kurikulum Tinkat Satuan Pendidikan, Bandung : Rosda Karya

Surakhmad Winarno 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Trianto, 2005. Strategi Pembelajaran Konstruktivistik. Bandung : Gramedia.