teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem sirkulasi

21
TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI KELAINAN PADA SISTEM SIRKULASI KELOMPOK: 1. Dayu Lintang D.C (07) 2. Hening Asti R. (14) 3. Tami Estriani (29) 4. Vika Aprillia P. (33)

Upload: maren

Post on 24-Feb-2016

551 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI KELAINAN PADA SISTEM SIRKULASI. KELOMPOK: Dayu Lintang D.C(07) Hening Asti R.(14) Tami Estriani(29) Vika Aprillia P.(33). Contoh teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem sirkulasi antara lain:. Pengobatan kimia Pencucian darah (hemodialisasi) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI KELAINAN PADA

SISTEM SIRKULASI

KELOMPOK:1. Dayu Lintang D.C (07)2. Hening Asti R. (14)3. Tami Estriani (29)4. Vika Aprillia P. (33)

Contoh teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem sirkulasi antara lain:Pengobatan kimiaPencucian darah (hemodialisasi)Antibodi monoklonalInterferonCeragemEkokardiografi

EKOKARDIOGRAFImerupakan suatu teknik untuk mengetahui

struktur internal dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukan alat ke dalam tubuh pasien.

Caranya gelombang ultrasonik di arahkan ke dada pasien mengunakan transduser. Kemudian transduser bertindak sebagaipenerima pantulan balik glombang ultrasonik (echo) untuk membentuk bayangan.

INTERFERONInterferon adalah hormon berbentuk sitokina

berupa protein berjenis glikoprotein yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.

Struktur interferon alfa pada manusia

Terdapat tiga kelas interferon yaitu, alfa, beta, dan gamma :

1. Interferon-α dihasilkan oleh leukosit yang digunakan untuk perawatan penderita hepatitis B dan hepatitis C.

2. Interferon-β dihasilkan oleh fibroblas dan dapat bekerja pada hampir semua sel di dalam tubuh manusia.

3. Interferon-γ dihasilkan oleh limfosit sel T pembantu dan hanya bekerja pada sel-sel tertentu, seperti makrofag, sel endotelial, fibroblas, sel T sitotoksik, dan limfosit B.

Manfaat InterferonInterferon alfa-2b disetujui untuk perawatan dari hairy

cell leukemia, malignant melanoma, condylomata acuminata, AIDS-related Kaposi's sarcoma, hepatitis C kronis, dan hepatitis B kronis.

Ribavirin dikombinasikan dengan interferon alfa-2b, interferon alfacon-1 (Infergen), pegylated interferon alfa-2b, atau pegylated interferon alpha-2a, disetujui untuk perawatan dari hepatitis C kronis.

Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a (Avonex) disetujui untuk perawatan dari multiple sclerosis.

Interferon gamma-1B (Actimmune) disetujui untuk perawatan dari penyakit granulomatous kronis, dan osteopetrosis yang parah dan berbahaya.

Terapi InterferonInterferon-α dan -β telah digunakan untuk penyembuhan berbagai infeksi virus, salah satunya adalah beberapa hepatitis C dan B tertentu yang bersifat kronis serta akut dapat menggunakan interferon-α. Sementara itu, interferon-γ yang berperan dalam aktivasi makrofag, digunakan dalam penyembuhan kusta lepromatosa, toksoplasmosis, dll. Efek anti-proliferasi yang dimiliki interferon juga menyebabkan senyawa ini dapat digunakan untuk mengatasi tumor seperti melanoma dan Sarkoma Kaposi.

Penggunaan interferon pengobatan memang dibatasi karena adanya efek samping berupa demam, kelelahan, dan nyeri otot, diare, mual, dll. Selain itu, interferon juga bersifat toksik atau beracun terhadap hati, ginjal, sumsum tulang, dan jantung.

HEMODIALISA (CUCI DARAH)Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti

ginjal yang paling banyak dipilih oleh para penderita gagal ginjal. Pada prinsipnya terapi hemodialisa adalah untuk menggantikan kerja dari ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa – sisa metabolisme dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah.Terapi dibutuhkan apabila fungsi ginjal seseorang telah mencapai tingkatan terakhir (stage 5) dari gagal ginjal kronik.

Gb. Proses hemodialisasi

Tahapan Proses Hemodialisa1. Sebelum melakukan proses hemodialisa (HD),

perawat akan memeriksa tanda – tanda vital pasien untuk memastikan apakah pasien layak untuk menjalani Hemodialysis. Selain itu pasien melakukan timbang badan untuk menentukan jumlah cairan didalam tubuh yang harus dibuang pada saat terapi.

2. menghubungkan pasien ke mesin cuci darah dengan memasang blod line (selang darah) dan jarum ke akses vaskular pasien.

3. Setelah semua terpasang maka proses terapi hemodialisa dapat dimulai.

Pada proses hemodialisa, darah dialirkan ke luar tubuh dan disaring di dalam ginjal buatan (dialyzer). Darah yang telah disaring kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh. Rata – rata manusia mempunyai sekitar 5,6 s/d 6,8 liter darah, dan selama proses hemodialisa hanya sekitar 0,5 liter yang berada di luar tubuh. Untuk proses hemodialisa dibutuhkan pintu masuk atau akses agar darah dari tubuh dapat keluar dan disaring oleh dialyzer kemudian kembali ke dalam tubuh. Dan yang direkomendasikan untuk pasien adalah akses vistula fistula karena cenderung lebih aman dan juga nyaman untuk pasien.

Mesin Dialog+ ß-Braun Germany merupakan perpaduan dari komputer dan pompa, mesinnya berfungsi mengatur cairan dialisat yang masuk ke dialyzer Dimana cairan tersebut membantumengumpulkan racun-racun dari darah.Sedangkan pompanya berfungsi untuk mengalirkandarah dari tubuh ke dialyzerdanmengembalikan kembali ke dalam tubuh.

ANTIBODI MONOKLONALAntibodi monoklonal adalah antibodi

monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja. Antibodi monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Sel hibridoma merupakan fusi sel dan sel.

Manfaat Antibodi MonoklonalPara ilmuwan berharap dapat menggunakan

antibodi monoklonal dalam pengobatan kanker. Beberapa jenis sel kanker membuat antigen yang berbeda dengan protein yang dibuat oleh sel-sel sehat. Dengan teknologi yang ada, dapat dibuat antibodi monoklonal yang hanya menyerang protein dan menyerang sel-sel tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.

Pembuatan Antibodi Monoklonal

Pembuatan sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama yaitu imunisasi, fusi, dan kloning. Imunisasi dapat dilakukan dengan imunisasi konvensional, imunisasi sekali suntik intralimpa, maupun imunisasi in vitro. Fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang mampu menghasilkan antibodi seperti pada sel limpa dan dapat terus menerus dibiakan seperti sel myeloma. Frekuensi terjadinya fusi sel ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak mengalami fusi dihilangkan agar sel hasil fusi dapat tumbuh.

Langkah pertama adalah dengan menginjeksikan antigen ke dalam tubuh tikus/kelinci percobaan, kemudian limpanya dipisahkan.

Sel-sel pembentuk antibodi pada limpa dilebur ( fusi ) dengan sel-sel mieloma ( sel kanker )

Sekitar 1% dari sel limpa adalah sel plasma yang menghasilkan antibodi, sedangkan 10% sel hibridoma akhir terdiri dari sel-sel yang menghasilkan antibodi

Setiap hibridoma hanya dapat menghasilkan satu antibodi.Teknik seleksi kemudian dikembangkan untuk

mendidentifikasi sel tersebut, kemudian dilakukan pengembangan atau pengklonan berikutnya

Klona yang diperoleh dari hibridoma berupa antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal dapat disimpan beku, kemudian dapat diinjeksikan ke dalam tubuh hewan atau dibiakkan dalam suatu kultur untuk menghasilkan antibodi dalam jumlah yang besar.

CERAGEMAlat ini dirancang secara khusus untuk

dipusatkan pada tulangbelakang dengan menggunakan inframerah karena tulang belakang merupakan pusat susunan saraf. Tulangbelakang memproduksi darah sehingga penggunaan alat ini dipercaya dapat meningkatkan fungsi saraf, mempelancar peredaran darah ke seluruh tubuh,dan meningkatkan antibodi secara alamiah.

Manfaat CeragemSinar inframerah jauh yang dapat menembus

tubuh akan bergetar dan mengeluarkan panas sehingga dapatmengurangi keluhan akibat penyakit dalam tubuh, melancarkan peredarandarah, dan mengurangi rasa sakit.

Alat ceragem

TERIMA KASIH