teknologi budidaya bawang...
TRANSCRIPT
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNG
2018
Kiswanto dkk
PENDAHULUAN
Bawang Merah merupakan komoditas strategis dan bernilai ekonomi tinggi
Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah budidaya sesuai anjuran
Akibatnya usahatani bawang merah belum memberikan hasil yang optimal
Perbaikan teknologi budidaya meliputi: pemilihan lokasi, pola tanam, varietas, persiapan lahan, penerapan teknologi , panen, pasca panen, prosesing, pemasaran
Tujuan: Untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dengan persyaratan tumbuh bawang merah.
Persyaratan Lokasi: Memiliki struktur tanah yang
gembur, remah, mengandung banyak bahan organik
Memiliki agroklimat yang sesuai : pH 5,6-7,0 ketinggian 0-800 dpl, suhu 25 – 32 0C
Dekat sumber air, penyinaran matahari 8 jam/hari
PEMILIHAN LOKASI
POLA TANAM
Nov/Des Maret/April Juni/Juli Agust/Sept Okt/Nov
Padi Kedelai/Palawija
Bawang Merah
Bawang Merah
Tujuan :Untuk menentukan waktu tanam yang tepat sehingga tanaman bawang merah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai panen
Dasar :Perkiraan ketersediaan air berdasarkan kebutuhan tanaman dan data curah hujan 5 tahun terakhir sesuai kondisi setempat
Bima Brebes
Trisula
Kuning
Pancasona
Mentes
Pikatan
Katumi
Super
Philipin
VARIETAS ANJURAN
Super Philipin
Pembersihan lahan dari gulma tidak dianjurkan dengan menggunakan herbisida sistemik
Pada lahan bekas padi sawah:Bedengan lebar 1,2 – 1,5 m kedalaman parit 50– 60 cm dan lebar parit 40–50 cm. Bedengan mengikuti arah Timur-Barat.
Tanah yang telah diolah dibiarkan sampai kering kemudian diolah lagi 2–3 kali
PERSIAPAN LAHAN
Pada lahan tegalan atau Lahan kering:Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm, dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 40 cm, panjang tergantung pada kondisi lahan.
Lahan dengan pH kurang dari 5,6 diberi Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1–1,5 ton/ha/tahun (untuk dua musim tanam berikutnya), disebar pada permukaan tanah dan kemudian diaduk rata.
Lanjutan
Sebelum ditanam bibit harus diseleksi, untuk mendapatkan bibit yang bermutu (sehat, ukuran layak)
Kebutuhan bibit 1-1.2 ton/ha dengan ukuran umbi sedang (5-10 g) dan disimpan 2-3 bulan setelah panen (ciri tunas sudah sampai ke ujung umbi)
Penanaman
Pemotongan ujung bibit hanya dilakukan, jika bibit belum siap ditanam (pertumbuhan tunas dalam umbi 80%/ dormansi kurang 3 bulan) dan ditabur fungisida 1 kg bibit /1 gram selama 12 jam
Jarak tanam yang digunakan 20 cm x 15 cm , 16 cm x 18 Cm
Untuk mengendalikan gulma, 1-2 hari setelah tanam disemprot dengan herbisida pra tumbuh (GOAL, GOL OK)
Lanjutan
Tanaman bawang merah membutuhkan air yang cukup banyak selama pertumbuhan dan pembentukan umbi, terutama pada musim kemarau.
Penyiraman dilakukan satu kali sehari pada pagi atau sore hari sejak tanam sampai umur menjelang panen.
Pada musim hujan, penyiraman ditujukan untuk membilas daun tanaman dari tanah yang menempel.
Pemeliharaan
Penyiangan dilakukan 2–3 kali satu musim tanam, terutama pada umur 2 minggu setelah tanam
Perbaikan pinggir bedengan dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan, agar pupuk tidak terbawa air saat penyiraman/hujan
LANJUTAN
1. SEBELUM TANAM (pupuk dasar)Menggunakan pupuk kompos dengan dosis 5 Ton/Ha. Menggunakan pupuk kimia (SP-36: 150 Kg, Urea 50 Kg)
2. PEMUPUKAN I, Setelah tanaman berumur 8 hari – 12
hari (Urea 100 Kg, SP-36 50 Kg, NPK Phonska 100 Kg)
3. PEMUPUKAN II Setelah tanaman ber umur 18 - 20
hari, (Urea 50 Kg, ZA 50 Kg, NPK holan 100 Kg, Saprodap 100 Kg, KCL 100 Kg)
Pemupukan
4. PEMUPUKAN III Setelah tanaman berumur 28 - 30 hari Konsumsi:
Pupuk ZA 100 Kg Pupuk KCL 100 Kg Pupuk NPK 100 KgBenih: Pupuk ZA 100 Kg Pupuk KCL 100 Kg Pupuk Kamas 100 Kg
5. PEMUPUKAN IV Setelah tanaman ber umur 35 – 40
hari. Pupuk ZA 50 Kg Pupuk Kamas 100 KgUntuk memperbesar umbi, setelah tanaman umur 40 hari, maka perlu diberikan pupuk daun (Bi-Lancer)
• Secara kultur teknis (pemupukan berimbang, penggunaan varietas tahan OPT, penggunaan musuh alami (parasitoid, predator dan patogen serangga).
Secara mekanik (pemotongan daun yang sakit atau terdapat kelompok telur Spodoptera exigua, penggunaan jaring kelambu, penggunaan feromon seks, perangkap kuning, perangkap lampu dll).
Penggunaan pestisida selektif berdasarkan ambang pengendalian
Secara mekanik (pemotongan daun yang sakit atau terdapat kelompok
Tindakan preventif: dilakukan pada minggu ke 2 setelah tanam dan terakhir pada minggu ke 8 dengan interval 2-3 hari
Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Ulat Bawang (Spodoptera exigua Hubn)
Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)Trips (T tabaci dan T
parvisipunus)Lalat Penggorok daun (Liriomyza
chinencis)Layu Fusarium (Fusarium
oxysporum Hanz)Bercak Ungu/trotol (Alternaria
porri)Antraknosa (Collectrotichum
gloeospoiroides)Virus mozaik bawang (Onion
Yellow Dwarf Virus)
Hama dan Penyakit Utama Bawang Merah
Mulai dilaksanakan pada saat tanaman tumbuh rata 7 - 10 HST.
Dosis/Tengki (14 liter): Biocron 3 tutup + Dangke 1 sendok makan + Dhitane 2 sendok makan + wendry 1 sendok makan + Power magig 1 sendok makan + Natural 1 sendok makan, diaduk rata.
Sebelum disemprot, pada sore hari tanaman disiram dahulu, kemudian penyemprotan dilakukan pagi harinya.
Pengalaman Pengendalian Hama Penyakit
Setelah penyemprotan tanaman tidak disiram selama 2 hari.
Pengendalian HPT dilakukan setiap 2-4 hari sekali, tergantung tingkat serangan
Dilarang menyiram tanaman pada siang hari.
Penanaman Tanaman Repogia (Pagar), yang digunakan tanaman yang warna bunganya kuning (Gambas).
LANJUTAN
Sehat Daun roboh dan
menguning Umur tidak terlalu tua
(50 hari – 55 hari) Di usahakan
mempunyai umbi anakan 3 – 6 anakan
Di ikat menggunakan tali tutus
Panen Bawang Merah Untuk Benih
PENJEMURAN BAWANG MERAH Untuk Benih
Hari pertama penjemuran ujung daun yang di ikat masih di atas.
Hari ke dua penjemuran daun yang terikat harus di balik.
Proses penjemuran di akukan selama ± 10 Hari sampai daun menjadi berwarna kering.
Kemudian malam Hari atau pagi Harinya di ikat (dua ikat menjadi satu ikat “nguntili”)
SORTASI BENIH BAWANG MERAH (MRECEL)
Benih bawang merah yang sudah kering dan sudah di ikat (nguntili), dan yang masih menggumpal di pisahkan satu per satu.
Umbi banyak anakan/ kecil – kecil di pisakan (di kategorikan bawang merah BS /
Umbi yang mempunyai 3 - 6 anakan itu yang di kategorikan benih.
Kulit bawang yang kering mengelupas dari umbinya yang sudah kering juga harus dibersihkan terlebih dahulu (ngosrek)
Umbi bawang merah yang sudah di jemur selama 10 Hari dan sudah di untili dan sudah di sortasi) di ikat lagi 2-3 untilan di ikat menjadi 1 ikatan (gedengan).
Tujuannya untuk memudahkan penjemuran selanjutnya (dibolak – balik)
GEDENGAN (Mengikat)
PROSES PENJEMURAN DAN PENYEMPROTAN BENIH
SETELAH DI SORTASI
Benih digedeng di jemur dan di bolak – balik agar kering merata.
Apabila sinar matahari terlalu panas, maka umbi harus di tutupi dengan tikar / gribig.
Benih yang sudah benar – benar kering sebelum di masukan ke gudang para – para, harus di semprot pestisida kemudian di jemur lagi agar cairan pestisida yang di semprotkan kering.
Analisis Usahatani Bawang Merah Konsumsi/Ha Kawasan Tanggamus 2016
No UraianTotal (Rp)
Petani Demplot
Biaya
1. Saprodi
Benih 45.000.000,- 45.000.000,-
Kapur 800.000,- 2.000.000,-
Pupuk 3.700.000,- 4.875.000,-
Insektisida 800.000,- 800.000,-
Fungisida 1.300.000,- 1.000.000,-
Herbisida 500.000,- 300.000,-
Total Saprodi 52.100.000,- 53.975.000,-
No UraianTotal (Rp)
Petani Demplot
Total Saprodi 52.100.000,- 53.975.000,-
2. Tenaga Kerja
Pengolahan 6.400.000,- 8.000.000,-
Potong bibit 500.000,- 1.000.000,-
Pengapuran 100.000,- 300.000,-
Penanaman 1.000.000,- 1.000.000,-
Pemeliharaan 10.500.000,- 12.000.000,-
Panen 1.400.000,- 2.000.000,-
Pasca panen 1.300.000,- 1.500.000,-
Total Tenaga Kerja 21.300.000,- 25.800.000,-
3. Sewa lahan 10.000.000,- 10.000.000,-
Total Biaya 83.400.000,- 89.775.000,-
Analisis Usahatani.... lanjutan
No UraianTotal (Rp)
Petani Demplot
Total Biaya 83.400.000,- 89.775.000,-
Penerimaan:
4. Produksi (kg) 7.400,- 9.712,-
5. Harga (Rp/kg) 21.000,- 21.000,-
Total Penerimaan 155.400.000,- 203.952.000,-
Pendapatan 72.000.000,- 114.177.000,-
B/C ratio 0,86 1,27
MBCR 7,62
Analisis Usahatani.... lanjutan
Kegiatan Demplot Eksisting Petani
Biaya sarana produksi
(Rp/ha)
62.260.000 59.810.000
Biaya teanaga kerja (Rp/ha) 24.500.000 17.425.000
Biaya produksi (Rp/ha) 86.760.000 77.235.000
Produksi (kg/ha) 8.160 6.850
Harga produksi (Rp /kg) 15.500 15.500
Penerimaan (Rp/ha) 126.480.000 106.175.000
Pendapatan (Rp/ha) 39.720.000 28.940.000
R/C rasio 1,46 1,37
MBCR 2,13 -
Analisis Usahatani Bawang Merah Di BPP Seputih Raman
ALBUM KEGIATAN
Terima Kasih