teknologi budidaya bawang...

29
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNG 2018 Kiswanto dkk

Upload: buinhu

Post on 16-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNG

2018

Kiswanto dkk

Page 2: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

PENDAHULUAN

Bawang Merah merupakan komoditas strategis dan bernilai ekonomi tinggi

Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah budidaya sesuai anjuran

Akibatnya usahatani bawang merah belum memberikan hasil yang optimal

Perbaikan teknologi budidaya meliputi: pemilihan lokasi, pola tanam, varietas, persiapan lahan, penerapan teknologi , panen, pasca panen, prosesing, pemasaran

Page 3: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Tujuan: Untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dengan persyaratan tumbuh bawang merah.

Persyaratan Lokasi: Memiliki struktur tanah yang

gembur, remah, mengandung banyak bahan organik

Memiliki agroklimat yang sesuai : pH 5,6-7,0 ketinggian 0-800 dpl, suhu 25 – 32 0C

Dekat sumber air, penyinaran matahari 8 jam/hari

PEMILIHAN LOKASI

Page 4: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

POLA TANAM

Nov/Des Maret/April Juni/Juli Agust/Sept Okt/Nov

Padi Kedelai/Palawija

Bawang Merah

Bawang Merah

Tujuan :Untuk menentukan waktu tanam yang tepat sehingga tanaman bawang merah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai panen

Dasar :Perkiraan ketersediaan air berdasarkan kebutuhan tanaman dan data curah hujan 5 tahun terakhir sesuai kondisi setempat

Page 5: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Bima Brebes

Trisula

Kuning

Pancasona

Mentes

Pikatan

Katumi

Super

Philipin

VARIETAS ANJURAN

Super Philipin

Page 6: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Pembersihan lahan dari gulma tidak dianjurkan dengan menggunakan herbisida sistemik

Pada lahan bekas padi sawah:Bedengan lebar 1,2 – 1,5 m kedalaman parit 50– 60 cm dan lebar parit 40–50 cm. Bedengan mengikuti arah Timur-Barat.

Tanah yang telah diolah dibiarkan sampai kering kemudian diolah lagi 2–3 kali

PERSIAPAN LAHAN

Page 7: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Pada lahan tegalan atau Lahan kering:Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm, dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 40 cm, panjang tergantung pada kondisi lahan.

Lahan dengan pH kurang dari 5,6 diberi Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1–1,5 ton/ha/tahun (untuk dua musim tanam berikutnya), disebar pada permukaan tanah dan kemudian diaduk rata.

Lanjutan

Page 8: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Sebelum ditanam bibit harus diseleksi, untuk mendapatkan bibit yang bermutu (sehat, ukuran layak)

Kebutuhan bibit 1-1.2 ton/ha dengan ukuran umbi sedang (5-10 g) dan disimpan 2-3 bulan setelah panen (ciri tunas sudah sampai ke ujung umbi)

Penanaman

Page 9: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Pemotongan ujung bibit hanya dilakukan, jika bibit belum siap ditanam (pertumbuhan tunas dalam umbi 80%/ dormansi kurang 3 bulan) dan ditabur fungisida 1 kg bibit /1 gram selama 12 jam

Jarak tanam yang digunakan 20 cm x 15 cm , 16 cm x 18 Cm

Untuk mengendalikan gulma, 1-2 hari setelah tanam disemprot dengan herbisida pra tumbuh (GOAL, GOL OK)

Lanjutan

Page 10: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Tanaman bawang merah membutuhkan air yang cukup banyak selama  pertumbuhan dan pembentukan umbi, terutama pada musim kemarau.

Penyiraman dilakukan satu kali sehari pada pagi atau sore hari sejak tanam sampai umur menjelang panen.

Pada musim hujan, penyiraman ditujukan untuk membilas daun tanaman dari tanah yang menempel.

Pemeliharaan

Page 11: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Penyiangan dilakukan 2–3 kali satu musim tanam, terutama pada umur 2 minggu setelah tanam

Perbaikan pinggir bedengan dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan, agar pupuk tidak terbawa air saat penyiraman/hujan

LANJUTAN

Page 12: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

1. SEBELUM TANAM (pupuk dasar)Menggunakan pupuk kompos dengan dosis 5 Ton/Ha. Menggunakan pupuk kimia (SP-36: 150 Kg, Urea 50 Kg)

2. PEMUPUKAN I, Setelah tanaman berumur 8 hari – 12

hari (Urea 100 Kg, SP-36 50 Kg, NPK Phonska 100 Kg)

3. PEMUPUKAN II Setelah tanaman ber umur 18 - 20

hari, (Urea 50 Kg, ZA 50 Kg, NPK holan 100 Kg, Saprodap 100 Kg, KCL 100 Kg)

Pemupukan

Page 13: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

4. PEMUPUKAN III Setelah tanaman berumur 28 - 30 hari Konsumsi:

Pupuk ZA 100 Kg Pupuk KCL 100 Kg Pupuk NPK 100 KgBenih: Pupuk ZA 100 Kg Pupuk KCL 100 Kg Pupuk Kamas 100 Kg

5. PEMUPUKAN IV Setelah tanaman ber umur 35 – 40

hari. Pupuk ZA 50 Kg Pupuk Kamas 100 KgUntuk memperbesar umbi, setelah tanaman umur 40 hari, maka perlu diberikan pupuk daun (Bi-Lancer)

Page 14: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

• Secara kultur teknis (pemupukan berimbang, penggunaan varietas tahan OPT, penggunaan musuh alami (parasitoid, predator dan patogen serangga).

Secara mekanik (pemotongan daun yang sakit atau terdapat kelompok telur Spodoptera exigua, penggunaan jaring kelambu, penggunaan feromon seks, perangkap kuning, perangkap lampu dll).

Penggunaan pestisida selektif berdasarkan ambang pengendalian

Secara mekanik (pemotongan daun yang sakit atau terdapat kelompok

Tindakan preventif: dilakukan pada minggu ke 2 setelah tanam dan terakhir pada minggu ke 8 dengan interval 2-3 hari

Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Page 15: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Ulat Bawang (Spodoptera exigua Hubn)

Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)Trips (T tabaci dan T

parvisipunus)Lalat Penggorok daun (Liriomyza

chinencis)Layu Fusarium (Fusarium

oxysporum Hanz)Bercak Ungu/trotol (Alternaria

porri)Antraknosa (Collectrotichum

gloeospoiroides)Virus mozaik bawang (Onion

Yellow Dwarf Virus)

Hama dan Penyakit Utama Bawang Merah

Page 16: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Mulai dilaksanakan pada saat tanaman tumbuh rata 7 - 10 HST.

Dosis/Tengki (14 liter): Biocron 3 tutup + Dangke 1 sendok makan + Dhitane 2 sendok makan + wendry 1 sendok makan + Power magig 1 sendok makan + Natural 1 sendok makan, diaduk rata.

Sebelum disemprot, pada sore hari tanaman disiram dahulu, kemudian penyemprotan dilakukan pagi harinya.

Pengalaman Pengendalian Hama Penyakit

Page 17: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Setelah penyemprotan tanaman tidak disiram selama 2 hari.

Pengendalian HPT dilakukan setiap 2-4 hari sekali, tergantung tingkat serangan

Dilarang menyiram tanaman pada siang hari.

Penanaman Tanaman Repogia (Pagar), yang digunakan tanaman yang warna bunganya kuning (Gambas).

LANJUTAN

Page 18: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Sehat Daun roboh dan

menguning Umur tidak terlalu tua

(50 hari – 55 hari) Di usahakan

mempunyai umbi anakan 3 – 6 anakan

Di ikat menggunakan tali tutus

Panen Bawang Merah Untuk Benih

Page 19: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

PENJEMURAN BAWANG MERAH Untuk Benih

Hari pertama penjemuran ujung daun yang di ikat masih di atas.

Hari ke dua penjemuran daun yang terikat harus di balik.

Proses penjemuran di akukan selama ± 10 Hari sampai daun menjadi berwarna kering.

Kemudian malam Hari atau pagi Harinya di ikat (dua ikat menjadi satu ikat “nguntili”)

Page 20: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

SORTASI BENIH BAWANG MERAH (MRECEL)

Benih bawang merah yang sudah kering dan sudah di ikat (nguntili), dan yang masih menggumpal di pisahkan satu per satu.

Umbi banyak anakan/ kecil – kecil di pisakan (di kategorikan bawang merah BS /

Umbi yang mempunyai 3 - 6 anakan itu yang di kategorikan benih.

Kulit bawang yang kering mengelupas dari umbinya yang sudah kering juga harus dibersihkan terlebih dahulu (ngosrek)

Page 21: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Umbi bawang merah yang sudah di jemur selama 10 Hari dan sudah di untili dan sudah di sortasi) di ikat lagi 2-3 untilan di ikat menjadi 1 ikatan (gedengan).

Tujuannya untuk memudahkan penjemuran selanjutnya (dibolak – balik)

GEDENGAN (Mengikat)

Page 22: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

PROSES PENJEMURAN DAN PENYEMPROTAN BENIH

SETELAH DI SORTASI

Benih digedeng di jemur dan di bolak – balik agar kering merata.

Apabila sinar matahari terlalu panas, maka umbi harus di tutupi dengan tikar / gribig.

Benih yang sudah benar – benar kering sebelum di masukan ke gudang para – para, harus di semprot pestisida kemudian di jemur lagi agar cairan pestisida yang di semprotkan kering.

Page 23: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Analisis Usahatani Bawang Merah Konsumsi/Ha Kawasan Tanggamus 2016

No UraianTotal (Rp)

Petani Demplot

Biaya

1. Saprodi

Benih 45.000.000,- 45.000.000,-

Kapur 800.000,- 2.000.000,-

Pupuk 3.700.000,- 4.875.000,-

Insektisida 800.000,- 800.000,-

Fungisida 1.300.000,- 1.000.000,-

Herbisida 500.000,- 300.000,-

Total Saprodi 52.100.000,- 53.975.000,-

Page 24: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

No UraianTotal (Rp)

Petani Demplot

Total Saprodi 52.100.000,- 53.975.000,-

2. Tenaga Kerja

Pengolahan 6.400.000,- 8.000.000,-

Potong bibit 500.000,- 1.000.000,-

Pengapuran 100.000,- 300.000,-

Penanaman 1.000.000,- 1.000.000,-

Pemeliharaan 10.500.000,- 12.000.000,-

Panen 1.400.000,- 2.000.000,-

Pasca panen 1.300.000,- 1.500.000,-

Total Tenaga Kerja 21.300.000,- 25.800.000,-

3. Sewa lahan 10.000.000,- 10.000.000,-

Total Biaya 83.400.000,- 89.775.000,-

Analisis Usahatani.... lanjutan

Page 25: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

No UraianTotal (Rp)

Petani Demplot

Total Biaya 83.400.000,- 89.775.000,-

Penerimaan:

4. Produksi (kg) 7.400,- 9.712,-

5. Harga (Rp/kg) 21.000,- 21.000,-

Total Penerimaan 155.400.000,- 203.952.000,-

Pendapatan 72.000.000,- 114.177.000,-

B/C ratio 0,86 1,27

MBCR 7,62

Analisis Usahatani.... lanjutan

Page 26: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Kegiatan Demplot Eksisting Petani

Biaya sarana produksi

(Rp/ha)

62.260.000 59.810.000

Biaya teanaga kerja (Rp/ha) 24.500.000 17.425.000

Biaya produksi (Rp/ha) 86.760.000 77.235.000

Produksi (kg/ha) 8.160 6.850

Harga produksi (Rp /kg) 15.500 15.500

Penerimaan (Rp/ha) 126.480.000 106.175.000

Pendapatan (Rp/ha) 39.720.000 28.940.000

R/C rasio 1,46 1,37

MBCR 2,13 -

Analisis Usahatani Bawang Merah Di BPP Seputih Raman

Page 27: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

ALBUM KEGIATAN

Page 28: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah
Page 29: TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAHlampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/materi/6bawang.pdf · Pada umumnya penerapan teknologi oleh petani belum sepenuhnya mengikuti kaidah

Terima Kasih