inovasi teknologi mendukung pembangunan...
TRANSCRIPT
INOVASI TEKNOLOGI MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN
WILAYAH KEPULAUAN
DR. IR. BRAM BRAHMANTIYO, MSiDisampaikan pada Musrenbangtan Prov. Malut
Maba, 26 Maret 2018
OUTLINE
1. PENDEKATAN
2. KARAKTERISTIK DAN KONSEKUENSI LOGIS
3. PERENCANAAN PEWILAYAHAN KOMODITAS
4. KETERSEDIAAN INOVASI TEKNOLOGI
5. PROGRESS SURVEY INFRASTRUKTUR PANEN AIR
PENDEKATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PROV. MALUKU UTARA
Karakteristik:
805 pulau: 82 dihuni (4 pulau besar & 78 pulau-pulau kecil) +
723 belum di huni (pulau kecil)
69,1% wilayah Malut adalah laut, Panjang Garis Pantai 6.644 Km
PENDEKATAN KONTINENTAL
Sumber pangan: Pertanian daratan dengan skala luas
Agroekologinya cenderung sama
Jenis komoditi: Padi, jagung, kelapa, cengkeh, pala
Faktor pembatas: Sarana Transportasi darat
Daratan Halmahera
PENDEKATAN PULAU - MARITIM
Sumber pangan: Pertanian darat dan laut (protein)
Agroekologinya berbeda antar pulau
Topografi berbukit (konservasi menjadi pertimbangan utama)
Komoditi beragam: Sukun, ubikayu, ubijalar, pisang, sagu dll
Faktor pembatas: ketersediaan air dan konektifitas pulau
Pulau-pulau kecil: Maitara, Hiri, Moti, Makian, Mare, Kayoa,
Gebe, mandioli, kasiruta, mangoli, taliabu, Tidore,Ternate,
Tolonuo, Batang lomang, Ngele-ngele dll
1. Rentan Global Warming (air naik daratan
berkurang)
2. Rumah tangga tani sekaligus nelayan.
3. Faktor pembatas usahatani: Kelerengan lahan
dan ketersediaan air
4. Tangkapan air hujan (catchment area) terbatas,
sumber air dalam
5. Rawan erosi dan kerusakan sumber daya alam
6. Rentan terhadap tekanan over eksploitasi akibat
tekanan kebutuhan hidup masyarakat
7. Skala usahatani kecil.
8. Infrastruktur terbatas dan Aksesibilitas yang
rendah membuat penduduk asli relatif lebih
jarang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
masyarakat luar
9. Pendidikan dan ketrampilan penduduknya
terbatas
10. Penduduk suku asli memiliki budaya yang khas
dalam memanfaatkan kondisi alam yang ada
Bw Topo
Konsekuensi Logis: Pembangunan PertanianWilayah Kepulauan
1. Memandang laut dan darat sebagai satu kesatuan : KawasanLaut-Pulau Mandiri Pangan (laut sbg sumber protein hewani).
2. Perlu tata ruang pembangunan secara terperinci (Petapewilayahan)
3. Menerapkan kaidah konservasi
4. Mengatasi keterbatasan sumber air pada pulau kecil:Infrastruktur panen air (Embung)
5. Intensifikasi dan diversifikasi sumber karbohidrat alternatif:Ubikayu, ubijalar, sukun, sagu, pisang
6. Penguatan sistem kelembagaan & permodalan
7. Memperkuat infrastruktur transportasi
ILUSTRASI
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18
19
TEKNOLOGI TANAMAN PANGANPOTENSI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS DIBANDING
RATA-RATA SAAT INI (%)
Benih/Bibit • Padi Sawah: INPARI 1, 6, 7, 10, 13, 17, 18, 19, 20, 22, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 37, 41, 42, 43, Cisantana, Mekongga, Silugonggo, Dodokan, Ciherang, Cigeulis, Ciliwung,
• Padi gogo: Situbagendit, INPAGO 7, 8, 9, 10, 11, Batutegi
• Padi rawa: INPARA 2, 3, 5, 6, 7,
• Jagung : Srikandi kuning, Lamuru, Bisma, Sukmaraga, Bima 5, Bima 19, Bima 20, Provit A
• Kedelai : Anjasmoro, Wilis, Kaba, Tanggamus, Dena, Dering 1, Devon, Detap, Dega
• Padi inbrida: 59%• Jagung hibrida:
167%• Jagung komposit:
58%• Kedelai: 81%
Budidaya • Padi : JARWO SUPER, LARIGO SUPER, RAISA
• Jagung : PTT (Teknologi dasar: benih bermutu VUB hibrida/komposit, populasi 66.000-70.000, pemupukan spesifik lokasi. Produktivitas 7 t/ha,)
• Kedelai : PTT (Teknologi dasar: benih bermutu VUB, drainase, populasi tanaman, pengendalian OPT. Produktivitas 2,11 t/ha)
• PTT Padi: 17% -60%
• PTT Jagung: 68%• PTT Kedelai: 59%
21
Inpari 32
Inpari 37
Inpago 11
TEKNOLOGI HORTIKULTURA
POTENSI
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS (%)
Benih/Bibit o Buah-Buahan : Pepaya (Merah Delima, Calina),
Jeruk (Topo, Wairoro), Buah Naga, Pisang Mulu
bebek
o Sayuran : Bawang Merah (Super philip,
Mentes, Bima 1, Manjung, Topo), Cabai
(Kencana),
o Produktivitas
meningkat 20 –
30%
Budidaya o Buah-buahan : Pengelolaan Tanaman Terpadu
(PTT) (pisang, Jeruk; buah naga)
o Sayuran : PTT (sayuran dataran tinggi Ibu
utara; cabai; bawang merah, tomat), teknologi
off season (bawang merah).
o Produktivitas
meningkat 30%
BIMA MENTES
VUB BAWANG MERAH
TEKNOLOGI PERKEBUNAN
POTENSI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS DIBANDING
KONDISI SAAT INI (%)
Benih/Bibit Pala: Ternate 1, Tidore 1, Tobelo 1,
Makian, Patani
Kelapa: Bido
Produktivitas >20%
Budidaya o PHT ( Pala, Kakao), PHT
Oryctes, PHT Sexava
o Pengendalian lalat buah dan
PBK
o Sistem Integrasi Tanaman dan
Ternak,
o Perangkap Sexava
o Feromon Sex Kakao
o Menekan kehilangan hasil >60%,
3/27/2018
TEKNOLOGI PETERNAKAN & VETERINER
POTENSI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS DIBANDING
KONDISI SAAT INI (%)
Benih/Bibit o Ayam kampung unggul Baru (KUB)
o Tanaman pakan ternak (Indigofera)
o Produksi telur > 71%
o Produksi hijauan > 30%
Teknologi o Teknologi penggemukan sapi potong
berbasis pakan setempat
o Teknologi pakan berbasis bahan
lokal
o Integrasi tanaman – ternak
o Teknologi pemanfaatan limbah
ternak (BIOGAS, BIO SLURY,
PUPUK ORGANIK)
o TAKESI
o SIDIK Peternakan
o AviNDig
o PBBH pedet prasapih >
25%
o PBBH penggemukan >50%
o Produktivitas > 30%
o Harga ransum lebih
murah25%
o Efisiensi produksi ternak >
30%
Android
BIDANG PRODUK/TEKNOLOGI
POTENSI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS DIBANDING
KONDISI SAAT INI (%)
Sumber
Daya
Lahan
(SDL)
Formula & teknologi pupuk :
SMESH (Pupuk Hayati untuk Kedelai)
Pupuk Hayati (AGRIMETH) untuk Padi
BioDEK (Dekomposer super aktif)
PROMI (Dekomposer)
BioProtector
PETA AGROECOLOGICAL ZONE (AEZ):
Halmahera Utara (2006)
Halmahera Barat (2006)
Morotai (2006)
Halmahera Timur (2006)
Halmahera Tengah (2012)
Kota Tidore Kepulauan (2013)
Halmahera Selatan (2014)
Kota Ternate (2015)
Kepulauan Sula (2016)
Pulau Taliabu (2016)
SIMOTANDI
o 15 – 20% peningkatan
produksi
o 15-25%, peningkatan
produksi, mengefisien-kan
pupuk anorganik 30%
o Pengomposan 6 hari
Lanjutan …
SIMOTANDI (Sistem Informasi Monitoring
Tanaman Padi)
Cemara
JayaBatu
raja
Bumire
stuMekars
ari
Makarti
TolabitBeringin
agung
Sangaji
Jaya
Sidomulyo
Margomulyo
Wonosari
http://sig.pertanian.go.id
29
BIDANG PRODUK/TEKNOLOGI MANFAAT
Sumber
Daya
Lahan
(SDL)
Prototipe Kits/Tool :
o PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah)
o PUTK (Perangkat Uji Tanah/Lahan
Kering)
o BWD (Bagan Warna Daun)
o PUP (Perangkat Uji Pupuk)
o PUPO (Perangkat Uji Pupuk Organik
o PETA Kalender Tanam Terpadu
(KATAM TERPADU)
o Penilaian status
kesuburan tanah dan
rekomendasi pupuk
secara sangat cepat dan
murah
o Deteksi kadar pupuk
langsung di lapang secara
cepat. Untuk mengditeksi
pupuk palsu
o Deteksi Kadar pupuk yang
cepat dan murah
o Penentuan saat tanam
yang tepat
BIDANG PRODUK/TEKNOLOGI
POTENSI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
DIBANDING KONDISI
SAAT INI (%)
Alsintan o Alat Penyiang padi
o ATABELA Padi ladang
o Mini Combine Harvester
o INDO JARWO TRANSPLANTER
o Pemipil jagung berkelobot
o Penyuling minyak Atsiri
o Alat produksi Biogas SWENIT
o Soil block
o Pembuat media tanam
o Chooper
o Light Trap
o Feromon
Mengurangi ongkos
kerja budidaya
tanaman padi dan
jagung hingga 20%.
Meningkatkan nilai
tambah produk dan
limbahnya hingga
30%.
BIDANG PRODUK/TEKNOLOGI
Sosial
Ekonomi dan
Kebijakan
o Rekomendasi kebijakan ketahanan pangan
o Rekomendasi kebijakan pembangunan wilayah
kepulauan di Halsel
o Strategi pengembangan LKMA
o Manajemen kelembagaan UPJA
o Road map komoditas padi, cabai, dan bawang
o Master plan cengkeh
o Rekomendasi pengelolaan mini feed mill
o Model KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI
o Model pembangunan pertanian perdesaan melalui
inovasi
o Model pertanian bioindustri padi-sapi, kopi-kakao
o Model Community Seed Bank padi di wilayah
remote
BIDANG PRODUK/TEKNOLOGI
POTENSI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
DIBANDING KONDISI
SAAT INI (%)
Pasca Panen o Teknologi Olahan daging buah pala
(Sirup pala, permen pala, balsem pala,
bubuk rempah, minyak pala)
o Teknologi pengolahan sagu kasbi
o Teknologi produk turunan kelapa (VCO,
Nata de coco, kecap air kelapa, sirup
coco)
o Tepung substitusi terigu : mocaf, dan
formula tepung komposit beserta
produk turunannya (Brownies)
o Teknologi olahan cabai (Bubuk cabai
kering, saus)
o Teknologi olahan tomat
o Teknologi bawang goreng Topo
o Mensubstitusi terigu
o 20-40%
o Mengurangi
konsumsi beras 1-2
%
o Menekan penderita
gondok dan diabetes
o Menumbuhkan
industri pedesaan
BIDANG PRODUK TERDAFTAR
SDG Pangan
Lokal
o Batata Loleo
o Ratem Sosowomo
o Padi ladang Menyan
o Bonci (kacang tanah) Kao
o Batata ungu Halut-4
o Bawang dan Jeruk Topo
o Ubikayu Jame2x *
o Sukun Hiri, Maitara, Ternate *
o Kopi, Vanili *
o Padi lokal *
Jagung Loloda
Hotong/
boboten
BIDANG PRODUK/TEKNOLOGI Kapasitas layanan
Sarana
Prasarana
1. Dam Parit
2. Pemanfaatan air sungai (pipanisasi)
3. Embung (INPRES No. 1 tahun 2018)
4. Long Storage
5. Sumur dangkal
o 25-150 ha
o 15-25 ha
o 5-15 ha
o 5-15 ha
o 5-10 ha
Kerjasama dengan KEMENDESA
36
Hasil Survey Sementara Identifikasi infrastruktur panen air (2018)
Target : 5963 ha
Realisasi : 1709 ha (28,6%)
9 9
1
6
20
0
5
10
15
20
25
Embung Dam parit LongStorage
Pompanisasi Saluran Air
Jum
lah (
unit)
37
427
12
671
64111
36 60
260
22 21 25
0
100
200
300
400
500
600
700
800
MabaTengah
Wasile KaoBarat
GalelaUtara
Jailolo IbuSelatan
JailoloSelatan
WedaSelatan
TabaHijrah
TransKosa
Morotaiutara
Luas
laya
nan (
Ha)
Lokasi Survey Sementara Identifikasi infrastruktur panen air (2018)
Target : 5963 ha
Realisasi : 1709 ha (28,6%)
38
0
2
4
6
8
10
12
MabaTengah
Wasile KaoBarat
GalelaUtara
Jailolo IbuSelatan
JailoloSelatan
WedaSelatan
TabaHijrah
TransKosa
Morotaiutara
1 1
3
12
1
3
1 1 1 122
12
1 1
4Jum
lah
(uni
t)
Embung Dam parit Long Storage Pompanisasi Saluran Air
Hasil Survey Sementara Identifikasi infrastruktur panen air per Kecamatan (2018)
39