teknik reservoir
DESCRIPTION
ilmu mengenai teknik reservoirTRANSCRIPT
Untuk menjelaskan hal tersebut di atas, digunakan konsep radius investigasi.
Berdasarkan konsep ini, kurva pressure buildup dapat dibagi menjadi tiga bagian seperti di
atas karena secara logika terdapat pergerakan yang bertahap mulai dari lubang sumur sampai
ke batas luar reservoir seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:
ETR = Early Times Region, transient tekanan bergerak di sekitar sumur
MTR = Middle Times Region, transient tekanan sudah menjauhi lubang sumur
LTR = Late Times Region, transient tekanan telah mencapai batas luar daerah
pengurasan/reservoir.
Perkiraan Tekanan Reservoir Dari Buildup Test
Untuk daerah pengurasan sumur yang sederhana, misalnya bentuk-bentuk lingkaran,
segiempat, dan segitiga, maka p dapat ditentukan dengan menggunkan teori pressure buildup
ideal. Dalam hal ini dengan cara mengidentifikasi atau menentukan MTR terlebih dahulu dan
kemudian diekstrapolasi ke harga (tp + ∆ t)/∆ t = 1.
Untuk menggunakan metode di atas, maka harus dipenuhi keadaan dimana tidak ada
pressure depletion (volume pengurasan konstan), yang artinya masih dalam keadaan
transient. Jika ada pressure depletion maka pi tidak dapat ditentukan dengan cara di atas.
Yang bisa dihitung adalah tekanan rata-rata di dalam daerah pengurasan, . Seperti telah
disebutkan sebelumnya, metode untuk menentukan yang populer adalah MBH p*
method. Caranya adalah dengan menggunakan ”korelasi” yaitu plot:
Prosedur Metode MBH p*:
1. Ekstrapolasi garis MTR ke (tp+ Δt)/Δt = 1, ini disebut p*.
2. Perkirakan bentuk daerah pengurasa sumur.
3. Pilih kurva P DMBH vs t DA untuk daerah pengurasan dari Langkah 2.
4. Hitung tDA dengan tp yang sama dengan Horner plot dan baca PDMBH dari kurva.
5. Hitung tekanan rata-rata:
Contoh 5: Analisis Data Pressure Buildup Test
Data untuk contoh ini diambil dari Ex. 2.2 W. J. Lee hal. 28. Pressure buildup test pada
sebuah sumur dilakukan selama 72 jam waktu penutupan setelah sumur tersebut
diproduksikan selama 13630 jam. Data hasil test dan data lainnya ditunjukkan sebagai
berikut:
Penyelesaian:
Horner plot yaitu pws vs. (tp + Δ t)/ Δt dari data tersebut di atas ditunjukkan pada gambar
semilog plot berikut.
Dari plot di atas, ditentukan bagian linier mempunyai hubungan sebagai berikut:
Catatan: Data yang tidak berupa garis lurus di atas adalah karena “afterflow distortion” atau
“wellbore effects”. Bentuk “S” pada kurva berakhir pada Δt = 6 jam. Selanjutnya, kalau
diperhatikan, dua titik terakhir sudah mulai meyimpang dari garis lurus yang ditentukan.
Dengan kata lain, MTR bermula pada Δt = 6jam dan berakhir pada Δt=50jam.
a. Hitung permeabilitas dimana kemiringan kurva horner
m=4440−42902cycle
=75 psi /cycle
Sehingga
k=162.6∗q∗B∗µm∗h
=7.14md
Hitung radius investigasi untuk MTR, Pada Δt = 6jam :
r i=( kt948∗ϕ∗µ∗C t )
1 /2
¿( (7.14 )∗(6)948∗(0.039 )∗(0.8 )∗(17 x10−6) )
1/2
=292 ft
Dan pada Δt = 50jam.
r i=( kt948∗ϕ∗µ∗C t )
1 /2
¿( (7.14 )∗(50)948∗(0.039 )∗(0.8 )∗(17 x10−6) )
1/2
=843 ft
Dibandingkan dengan luas reservoir yang dicakup oleh radius ekivalen = 1489 ft,
daerah yang “disampel” oleh pressure buildup test ini sudah cukup menggambarkan
sebagian besar dari reservoir.
b. Menghitung dengan metode MBH :
Dengan menggunakan persamaan garis dari data grafik MBH yang diberikan maka
untuk tDA = 6.95 diperoleh pDMBH = 6.74, sehingga
c. Untuk menghitung factor diperlukan p1 jam yang dapat diperoleh dari gambar
dengan cara ekstrapolasi ke Δt = 1 jam atau dihitung dengan persamaan garis. Jika
digunakan cara yang pertama maka untuk Δt= 1 jam :
Sehingga Pws, 1 jam = 4295 psi (catatan : perkiraan ini jauh berbeda dengan data
nyata dimana pada Δt= 1 jam, pws = 4103 psi). Dengan menggunakan pwf = 3234
psia = tekanan pada saat penutupan yaitu pada Δt=0, maka skin factor dihitung
sebagai berikut :
S=1.151[ P1 jam−Pwfm
−logk
φμCtrw2+3 .23]
S=1.151[4295−353475
−log7 .14
(0 .039 )∗(0 . 8)∗(17 x10−̂6 )∗(0 .198 )2+3 .23 ]
S = 5.57
Metode Analisis Data Drawdown Test
Pressure Drawdown Test Ideal
Drawdown test yang ideal dapat digunakan untuk untuk menentukan skin factor,
permeabilitas, dan volume daerah pengurasan. Dalam kasus ini, yang disebut ideal adalah
bahwa test dilakukan pada kondisi infinite acting, yaitu kondisi aliran transient. Dengan
demikian, maka solusi Ei-function dan pendekata berlaku, yaitu:
Pressure Drawdown Test Nyata
Seperti halnya pada kasus pressure buildup test, maka pada kenyatannya, respons
tekanan yang diperoleh mempunyai regions ETR, MTR, dan LTR. Pada ETR maka
Persamaan (**) diatas tidak berlaku. Sedangkan pada MTR, maka plot pwf vs log t akan
berupa garis lurus dengan slope:
m=162 . 6qμBkh
Seperti pada kasus pressure buildup test, maka kemudian k dapat dihitung dari pembacaan
harga m pada kurva. Demikian pula skin factor dapat dihitung dengan menggunakan :
S=1.151[ P1 jam−Pwfm
−logk
φμCtrw2+3 . 23]
, m positif
Contoh 6: Analisis Data Pressure Drawdown Test
Contoh ini diambil dari Problem 7.26 Craft dan Hawkins hal. 269. Pressure
drawdown test dilakukan pada suatu sumur baru dengan laju produksi minyak (viskositas =
3.3 cp, faktor volume for masi 1.55 bbl/STB) konstan sebesar 550 STB/day. Tekanan awal
reservoir adalah 4150 psia. Jika efek wellbore storage diabaikan, hitung:
a. Permeabilitas formasi
b. Skin factor
c. Volume daerah pengurasan sumur.
Data hasil test adalah sebagai berikut :
t (jam) Pwf (psi)
1 4025
2 4006
3 3999
4 3996
6 3993
8 3990
10 3989
20 3982
30 3979
40 3979
50 3978
60 3977
70 3976
80 3975
Data lainnya : porosita 34.3%, kompresibilitas total 10-5 psi-1, ketebalan formasi 93 ft dan
radius sumur 0.5 ft.
Penyelesaian :
a.
Berdasarkan plot Pwf vs waktu pada kertas semilog berikut dengan kemiringan garis
lurus m=-20.0 , maka permeabilitas dihitung sebagai :
k=(162.6)∗(550)∗(3.3 )∗(1.55)
(−20 )∗(93)=246md
b.
Dari plot Pwf vs waktu pada kertas semilog yang sama diperoleh p1jam = 4008 psi,
dan kemiringan garis lurus m=-20.0, maka faktor skin dihitung sebagai :
S=1.151[ P1 jam−Pwfm
−logk
φμCtrw2+3 . 23]
S=1.151[4150−400820
−log246
(0 .343 )∗(3 .3 )∗(10−̂5)(0 . 5)2+3 . 23]
Jadi, S = 2.75.
c.
Berdasarkan plot Pwf vs waktu pada kertas kartesian berikut dengan kemiringan garis
lurus m=-0.10, maka volume pengurasan dihitung sebagai :
A*h*ϕ = ❑❑ 0.2339∗(550 )∗(1.55)/ (−0.10 )∗(10−5)
= 1.99 x 108 ft3