teknik reservoir

15
Untuk menjelaskan hal tersebut di atas, digunakan konsep radius investigasi. Berdasarkan konsep ini, kurva pressure buildup dapat dibagi menjadi tiga bagian seperti di atas karena secara logika terdapat pergerakan yang bertahap mulai dari lubang sumur sampai ke batas luar reservoir seperti ditunjukkan oleh gambar berikut: ETR = Early Times Region, transient tekanan bergerak di sekitar sumur MTR = Middle Times Region, transient tekanan sudah menjauhi lubang sumur LTR = Late Times Region, transient tekanan telah mencapai batas luar daerah pengurasan/reservoir. Perkiraan Tekanan Reservoir Dari Buildup Test

Upload: rian-tharnando

Post on 01-Dec-2015

139 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ilmu mengenai teknik reservoir

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Reservoir

Untuk menjelaskan hal tersebut di atas, digunakan konsep radius investigasi.

Berdasarkan konsep ini, kurva pressure buildup dapat dibagi menjadi tiga bagian seperti di

atas karena secara logika terdapat pergerakan yang bertahap mulai dari lubang sumur sampai

ke batas luar reservoir seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:

ETR = Early Times Region, transient tekanan bergerak di sekitar sumur

MTR = Middle Times Region, transient tekanan sudah menjauhi lubang sumur

LTR = Late Times Region, transient tekanan telah mencapai batas luar daerah

pengurasan/reservoir.

Perkiraan Tekanan Reservoir Dari Buildup Test

Untuk daerah pengurasan sumur yang sederhana, misalnya bentuk-bentuk lingkaran,

segiempat, dan segitiga, maka p dapat ditentukan dengan menggunkan teori pressure buildup

ideal. Dalam hal ini dengan cara mengidentifikasi atau menentukan MTR terlebih dahulu dan

kemudian diekstrapolasi ke harga (tp + ∆ t)/∆ t = 1.

Page 2: Teknik Reservoir

Untuk menggunakan metode di atas, maka harus dipenuhi keadaan dimana tidak ada

pressure depletion (volume pengurasan konstan), yang artinya masih dalam keadaan

transient. Jika ada pressure depletion maka pi tidak dapat ditentukan dengan cara di atas.

Yang bisa dihitung adalah tekanan rata-rata di dalam daerah pengurasan, . Seperti telah

disebutkan sebelumnya, metode untuk menentukan yang populer adalah MBH p*

method. Caranya adalah dengan menggunakan ”korelasi” yaitu plot:

Page 3: Teknik Reservoir

Prosedur Metode MBH p*:

1. Ekstrapolasi garis MTR ke (tp+ Δt)/Δt = 1, ini disebut p*.

2. Perkirakan bentuk daerah pengurasa sumur.

3. Pilih kurva P DMBH vs t DA untuk daerah pengurasan dari Langkah 2.

4. Hitung tDA dengan tp yang sama dengan Horner plot dan baca PDMBH dari kurva.

5. Hitung tekanan rata-rata:

Contoh 5: Analisis Data Pressure Buildup Test

Data untuk contoh ini diambil dari Ex. 2.2 W. J. Lee hal. 28. Pressure buildup test pada

sebuah sumur dilakukan selama 72 jam waktu penutupan setelah sumur tersebut

diproduksikan selama 13630 jam. Data hasil test dan data lainnya ditunjukkan sebagai

berikut:

Page 4: Teknik Reservoir

Penyelesaian:

Horner plot yaitu pws vs. (tp + Δ t)/ Δt dari data tersebut di atas ditunjukkan pada gambar

semilog plot berikut.

Page 5: Teknik Reservoir

Dari plot di atas, ditentukan bagian linier mempunyai hubungan sebagai berikut:

Catatan: Data yang tidak berupa garis lurus di atas adalah karena “afterflow distortion” atau

“wellbore effects”. Bentuk “S” pada kurva berakhir pada Δt = 6 jam. Selanjutnya, kalau

diperhatikan, dua titik terakhir sudah mulai meyimpang dari garis lurus yang ditentukan.

Dengan kata lain, MTR bermula pada Δt = 6jam dan berakhir pada Δt=50jam.

a. Hitung permeabilitas dimana kemiringan kurva horner

m=4440−42902cycle

=75 psi /cycle

Sehingga

k=162.6∗q∗B∗µm∗h

=7.14md

Hitung radius investigasi untuk MTR, Pada Δt = 6jam :

r i=( kt948∗ϕ∗µ∗C t )

1 /2

¿( (7.14 )∗(6)948∗(0.039 )∗(0.8 )∗(17 x10−6) )

1/2

=292 ft

Page 6: Teknik Reservoir

Dan pada Δt = 50jam.

r i=( kt948∗ϕ∗µ∗C t )

1 /2

¿( (7.14 )∗(50)948∗(0.039 )∗(0.8 )∗(17 x10−6) )

1/2

=843 ft

Dibandingkan dengan luas reservoir yang dicakup oleh radius ekivalen = 1489 ft,

daerah yang “disampel” oleh pressure buildup test ini sudah cukup menggambarkan

sebagian besar dari reservoir.

b. Menghitung dengan metode MBH :

Dengan menggunakan persamaan garis dari data grafik MBH yang diberikan maka

untuk tDA = 6.95 diperoleh pDMBH = 6.74, sehingga

c. Untuk menghitung factor diperlukan p1 jam yang dapat diperoleh dari gambar

dengan cara ekstrapolasi ke Δt = 1 jam atau dihitung dengan persamaan garis. Jika

digunakan cara yang pertama maka untuk Δt= 1 jam :

Sehingga Pws, 1 jam = 4295 psi (catatan : perkiraan ini jauh berbeda dengan data

nyata dimana pada Δt= 1 jam, pws = 4103 psi). Dengan menggunakan pwf = 3234

psia = tekanan pada saat penutupan yaitu pada Δt=0, maka skin factor dihitung

sebagai berikut :

Page 7: Teknik Reservoir

S=1.151[ P1 jam−Pwfm

−logk

φμCtrw2+3 .23]

S=1.151[4295−353475

−log7 .14

(0 .039 )∗(0 . 8)∗(17 x10−̂6 )∗(0 .198 )2+3 .23 ]

S = 5.57

Metode Analisis Data Drawdown Test

Pressure Drawdown Test Ideal

Drawdown test yang ideal dapat digunakan untuk untuk menentukan skin factor,

permeabilitas, dan volume daerah pengurasan. Dalam kasus ini, yang disebut ideal adalah

bahwa test dilakukan pada kondisi infinite acting, yaitu kondisi aliran transient. Dengan

demikian, maka solusi Ei-function dan pendekata berlaku, yaitu:

Pressure Drawdown Test Nyata

Seperti halnya pada kasus pressure buildup test, maka pada kenyatannya, respons

tekanan yang diperoleh mempunyai regions ETR, MTR, dan LTR. Pada ETR maka

Page 8: Teknik Reservoir

Persamaan (**) diatas tidak berlaku. Sedangkan pada MTR, maka plot pwf vs log t akan

berupa garis lurus dengan slope:

m=162 . 6qμBkh

Seperti pada kasus pressure buildup test, maka kemudian k dapat dihitung dari pembacaan

harga m pada kurva. Demikian pula skin factor dapat dihitung dengan menggunakan :

S=1.151[ P1 jam−Pwfm

−logk

φμCtrw2+3 . 23]

, m positif

Contoh 6: Analisis Data Pressure Drawdown Test

Page 9: Teknik Reservoir

Contoh ini diambil dari Problem 7.26 Craft dan Hawkins hal. 269. Pressure

drawdown test dilakukan pada suatu sumur baru dengan laju produksi minyak (viskositas =

3.3 cp, faktor volume for masi 1.55 bbl/STB) konstan sebesar 550 STB/day. Tekanan awal

reservoir adalah 4150 psia. Jika efek wellbore storage diabaikan, hitung:

a. Permeabilitas formasi

b. Skin factor

c. Volume daerah pengurasan sumur.

Data hasil test adalah sebagai berikut :

t (jam) Pwf (psi)

1 4025

2 4006

3 3999

4 3996

6 3993

8 3990

10 3989

Page 10: Teknik Reservoir

20 3982

30 3979

40 3979

50 3978

60 3977

70 3976

80 3975

Data lainnya : porosita 34.3%, kompresibilitas total 10-5 psi-1, ketebalan formasi 93 ft dan

radius sumur 0.5 ft.

Penyelesaian :

a.

Berdasarkan plot Pwf vs waktu pada kertas semilog berikut dengan kemiringan garis

lurus m=-20.0 , maka permeabilitas dihitung sebagai :

k=(162.6)∗(550)∗(3.3 )∗(1.55)

(−20 )∗(93)=246md

b.

Dari plot Pwf vs waktu pada kertas semilog yang sama diperoleh p1jam = 4008 psi,

dan kemiringan garis lurus m=-20.0, maka faktor skin dihitung sebagai :

S=1.151[ P1 jam−Pwfm

−logk

φμCtrw2+3 . 23]

Page 11: Teknik Reservoir

S=1.151[4150−400820

−log246

(0 .343 )∗(3 .3 )∗(10−̂5)(0 . 5)2+3 . 23]

Jadi, S = 2.75.

c.

Berdasarkan plot Pwf vs waktu pada kertas kartesian berikut dengan kemiringan garis

lurus m=-0.10, maka volume pengurasan dihitung sebagai :

A*h*ϕ = ❑❑ 0.2339∗(550 )∗(1.55)/ (−0.10 )∗(10−5)

= 1.99 x 108 ft3

Page 12: Teknik Reservoir