teknik ekstraksi contoh

4
 1. TEKNIK EKSTRAKSI  Lakukan maserasi dengan merendam serbuk ke larutan metanol   dengan menggunakan alat penguap vakum dan diperoleh ekstrak kental metanol. Diperoleh  Dievaporasi  Diperoleh 2. UJI FITOKI MI A Te rdiri atas : a. Uji flavooid  !. Uji ala"aloid #. Uji sa$o i % te r$e oi d % da ste roi d  Siapkan serbuk daun alpukat yang telah di blender hancur Lakukan maserasi selama 4 x 24 jam, dan setiap 24 jam dilakukan penyaringan dan dimaserasi kembali dengan Maserat yang diperoleh disa tukan dan dievaporasi pada suhu !"4! derajat #elcius  $ ahap selanjutnya, ekstrak k ental metanol disuspensi dengan metanol"air dan dipartisi dengan pelarut n"heksan  %raksi n"heksan dan %raksi air . Lalu & raksi n"h eksan & raksi air dipartisi dengan pelarut etil asetat diperoleh %raksi air dan %raksi etil asetat 'asil (artisi dari %raksi %raksi dievaporasi pada suhu !"4! # sampai diperoleh ekstrak air dan ekstrak etil asetat. Masing" masing ekstrak diuji )tokimia

Upload: muhammad-rizky

Post on 01-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknik ekstraksi

TRANSCRIPT

1. TEKNIK EKSTRAKSI

Siapkan serbuk daun alpukat yang telah di blender hancur

Lakukan maserasi selama 4 x 24 jam, dan setiap 24 jam dilakukan penyaringan dan dimaserasi kembali dengan memakai metanol yang baru. Lakukan maserasi dengan merendam serbuk ke larutan metanol

Maserat yang diperoleh disatukan dan dievaporasi pada suhu 30-40 derajat Celcius

Tahap selanjutnya, ekstrak kental metanol disuspensi dengan metanol-air dan dipartisi dengan pelarut n-heksan dengan menggunakan alat penguap vakum dan diperoleh ekstrak kental metanol.

fraksi n-heksan dan fraksi air. Lalu Fraksi n-heksan Diperoleh

Fraksi air dipartisi dengan pelarut etil asetat diperoleh fraksi air dan fraksi etil asetat \ Dievaporasi

Hasil Partisi dari fraksi fraksi dievaporasi pada suhu 30-40 C sampai diperoleh ekstrak air dan ekstrak etil asetat. Masing-masing ekstrak diuji fitokimia Diperoleh

2. UJI FITOKIMIATerdiri atas : a. Uji flavonoidb. Uji alakaloidc. Uji saponin, terpenoid , dan steroid

Uji Flavonoid

Ekstrak kental metanol 0,1 gr

dengan menggunakan metanol 10 mL Diencerkan

menjadi 4 tabung reaksi yang berbeda. DIbagi Tabung pertama sebagai kontrol, tabung kedua ditambahkan lempengan Mg dan larutan HCl pekat, tabung ketiga ditambahkan H2SO4pekat, tabung keempat ditambahkan NaOH pekat. Hasil uji positif flavonoid jika terjadi perubahan warna larutanLalu

Uji Alkaloid

Ekstrak kental metanol sebanyak 0,1 gr

Dengan 10 mL kloroform amoniak Dilarutkan Untuk bagian pertama ditambahkan asam sulfat (H2SO4) 2 N perbandingan volumenya sama Lapisan asam diambil dan dibagi menjadi tiga bagian Lalu hasilnya dibagi menjadi dua bagian yang sama. Menggunakan pereaksi fitokimia yaitu pereaksi Mayer, pereaksi Dragendroff, dan pereaksi Wagner. Dilakukan pengujian

Untuk bagian kedua diuji menggunakan pereaksi Hager. Hasil uji positif mangandung alkaloid jika terbentuk endapan Lalu

Uji Steroid, saponin, terpenoid

Ekstrak kental metanol 0,1 g,

Dalam 10 ml liter Dilarutkan

Bagian ekstrak yang larut dalam dietil eter diberi perlakuan uji dengan menggunakan pereaksi Lieberman Bauchard (asam asetat anhidrida : asam sulfat pekat). Lalu

Warna hijau kebiruan menunjukkan adanya steroid, Akan terbentuk

Sedangkan warna merah kecoklatan menunjukan uji ini positif mengandung terpenoid. Lalu

Hasil menunjukkan adanya saponin, jika setelah penambahan aquadest panas terbentuk buih/busa yang stabil (15 menit setelah penambahan aquadest panas Hasilnya

3. PEMISAHAN DAN PEMURNIAN

Ekstrak metanol yang akan dipisahkan terlebih dahulu

dengan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mencari eluen yang sesuai sebagai fasa gerak pada pemisahan kromatografi kolom. Dianalisis

ekstrak metanol sebanyak 4 gr Selanjutnya

dengan kromatografi kolom dengan fase diam silika gel GF-60 dan dielusi berturut-turut menggunakan pelarut organik seperti n-heksan, methanol, etil asetat Dipisahkan

Fraksi-fraksi yang diperoleh dari tahapan kromatografi kolom \ Selanjutnya

untuk mengabungkan fraksi-fraksi yang sama harga Rf-nya dilakukan proses kromatografi lapis tipis kembali

Jika isolat tetap menunjukan pola noda tunggal, maka isolat telah murni Dilihat hasilnya