teknik pengambilan contoh
TRANSCRIPT
TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH
Tri Wahyu Nugroho, SP., MSi.
Pertemuan ke 8
Sampling
Sumber Pustaka p Babbie, E. 1992 hal 190 – 233 p Tull, D.I. dan D.I. Hawkins. 1993 chapter 13 (hal 533 – 562)
p Henry, GT. 1990. Chapter 1 – 3 (hal 9 – 59)
p Singarimbun, M. 1995. hal 149 – 173 p dll.
MERANCANG SAMPEL (SAMPLING DESIGN)
p Sampling : Proses pemilihan sampel dari populasi untuk mendapatkan kesimpulan umum mengenai populasi berdasarkan hasil penelitian sampel
atau proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan meneliti dan memahami karakteristik sample dapat digeneralisir untuk karakteristik populasi.
p Keuntungan Survei Sampel : Biaya lebih kecil Waktu lebih sedikit Non Sampling Error Lebih Kecil
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan 2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada
yang terlewati 3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih
efesien 4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak 5. Adanya bias dalam pengumpulan data 6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
dengan populasi
DESAIN SAMPLING p Prinsipprinsip Desain Sampling p Populasi: keseluruhan grup orang, kejadian atau benda yang berkaitan dengan tujuan riset. Contoh: jika banker ingin meneliti pola menabung mahasiswa UB, maka semua mahasiswa di UB adalah populasi.
p Elemen: anggota tunggal dari populasi. p Kerangka sampling: daftar dari semua elemen pada populasi. Contoh: daftar registrasi
p Sample: subset dari populasi Contoh: 1000 mahasiswa dipilih dari 10.000 mahasiswa UB
p Subjek: anggota tunggal dari sample.
Hubungan antara Populasi, Kerangka Sampling dan Sample
PERMASALAHAN DALAM SAMPEL 1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil ??????
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel ??????
Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel 1. Seberapa besar keragaman populasi 2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat : p Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi
p Menyesuaikan presisi yang dikehendaki dari penelitian, makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, maka makin besar jumlah sampel yang harus diambil
p Menyesuaikan dengan rencana analisa p Menyesuaikan dengan biaya, tenaga dan waktu.
Diagram hubungan antara besarnya sampel dengan besarnya kesalahan
Besar
Kesalahan
Kecil
Kecil Besarnya Sampel
Besar
Prosedur Penentuan Sampel Identifikasi populasi target Identifikasi populasi target
Memilih Kerangka sampel Memilih Kerangka sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel
Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel
Menentukan ukuran Sampel Menentukan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel Menentukan unit sampel
Pelaksanaan Kerja Lapangan Pelaksanaan Kerja Lapangan
Populasi Mahasiswa Jurusan Sosek Pertanian Unibraw Angkatan 2005
Populasi Mahasiswa Jurusan Sosek Pertanian Unibraw Angkatan 2005
Kerangka sampel No Nama 01 Tukul 02 Pepi 03 Dian
......... 95 Vega Ngatini
Kerangka sampel No Nama 01 Tukul 02 Pepi 03 Dian
......... 95 Vega Ngatini
Teknik sampling Probablitas: Simple random Sampling
Teknik sampling Probablitas: Simple random Sampling
Prosedur Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian
Prosedur Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian
Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang
Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang
Unit sampel Berdasarkan undian diperoleh sampe: 02,05,01,08,65,85,92, 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42, 59, 60, 88
Unit sampel Berdasarkan undian diperoleh sampe: 02,05,01,08,65,85,92, 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42, 59, 60, 88
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel p Pendapat Slovin
2 1 Ne N n
+ =
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Empat Mata. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11 , 98 ) 05 , 0 ( 130 1
130 2 =
+ = n
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel p Interval Penaksiran 1. Untuk menaksir parameter ratarata µ
2 2 /
=
e Z n σ α
Seorang mahasiswa akan menguji hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Sosek adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ kurang dari 0,05,?
04 , 96 ) 05 , 0 ( ) 25 , 0 )( 96 , 1 (
2
=
= n
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel 2. Untuk menaksir parameter proporsi P
= 2
2 / 2
e pq Z n α
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?
04 , 96 ) 10 , 0 ( 4
96 , 1 2
2
=
= n
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel 3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter ratarata µ
2 2 2
2 2
S Z Nd S NZ n
+ =
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Sosek yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ kurang dari 5 persen ?
62 ) 25 , 0 ( ) 96 , 1 ( ) 05 , 0 )( 175 (
) 25 , 0 ( ) 96 , 1 )( 175 ( 2 2 2
2 2
= +
= n
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel b.Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
pq Z Nd pq NZ n 2 2
2
+ =
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan Sosek yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa Sosek menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.?
38 , 60 ) 6 , 0 )( 4 , 0 ( ) 96 , 1 ( ) 1 , 0 )( 175 (
) 6 , 0 )( 4 , 0 ( ) 96 , 1 )( 175 ( 2 2
2
= +
= n
Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling Teknik Sampling
Probability Sampling
Probability Sampling
Non Probability Sampling
Non Probability Sampling
§ Simple Random Sampling
§ Stratified Sampling § Propotional § Disproportional § Cluster Sampling § Double Sampling
§ Simple Random Sampling
§ Stratified Sampling § Propotional § Disproportional § Cluster Sampling § Double Sampling
a. Conveniences sampling b. Purposive sampling c. Most similar/most dissimilar sampling
d. Typical case sampling e. Critical case sampling f. Snowball sampling g. Quota sampling
a. Conveniences sampling b. Purposive sampling c. Most similar/most dissimilar sampling
d. Typical case sampling e. Critical case sampling f. Snowball sampling g. Quota sampling
Probability dan Nonprobability Sampling
p Probability Sampling Tiap elemen dalam populasi mempunyai peluang atau distribusi yang telah diketahui saat terpilih sebagai subjek
p Nonprobability Sampling Tiap elemen dalam populasi tidak mempunyai peluang yang diketahui sebelumnya saat terpilih sebagai subjek
Classification of Sampling Techniques
Sampling Techniques
Nonprobability Sampling Techniques
Probability Sampling Techniques
Convenience Sampling
Judgmental Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
Systematic Sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
Other Sampling Techniques
Simple Random Sampling
Pemilihan Desain Sampling
Non Probability Sampling p Semua proses pemilihan kasus yang bukan dengan cara random selection.
p Kelemahan: n Tidak ada kontrol terhadap investigator bias dalam pemilihan sampel
n Variabilitasnya tidak bisa dihitung menggunakan probability sampling theory tidak bisa menghitung sampling error atau sample precision.
Non Probability Sampling….. p Dalam banyak kasus, cara sampling ini lebih tepat atau praktis: n Situasi di mana jumlah kasus yang bisa diteliti terlalu sedikit, misalnya karena biaya terlalu besar untuk menyelidiki banyak kasus (misalnya unit analisa kota, negara, atau yang besarbesar lainnya), sementara probability sampling kurang reliabel untuk jumlah kasus yang terlalu sedikit.
n Peneliti hanya bisa bekerja dengan kasus yang ada saja
Non Probability Sampling….. n Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat.
n Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil (misalnya di bawah 100).
Non Probability Sampling….. p Tiga tipe utama nonprobability sampling:
n Convenience sampling n Purposive sampling n Quota sampling
Convenience Sampling p Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
p Bisa juga disebut: incidental, accidental, haphazard, fortuitous sampling
Purposive Sampling p Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteriakriteria tertentu
p Peneliti menggunakan expert judgement untuk memilih kasus2 yang “representatif” atau “tipikal” dari populasi.
p Pertama, identifikasi sumber2 variasi yang penting dari populasi. Berikutnya memilih kasus2 sesuai sumber2 variasi tersebut.
p Bisa dipilih satu kasus atau satu subpopulasi yang dianggap “representatif” atau “tipikal” yang memiliki karakteristik tertentu. Atau memilih beberapa kasus yang mewakili perbedaan2 utama dalam populasi.
Purposive Sampling …….. p Teknik purposive sampling lainnya, biasanya untuk prediksi hasil election, adalah memilih propinsi tertentu yang telah bertahuntahun memprediksikan hasil penghitungan suara nasional secara tepat.
p Misalnya kalau di propinsi A partai X menang maka diprediksikan dengan sangat yakin (keyakinan sebesar korelasi historisnya) bahwa secara nasional partai X bakal menang.
Purposive Sampling …….. p Tetap kurang bisa diterima dibandingkan probability sampling jika diperlukan generalisasi yang tepat dan akurat. Tetapi kalau berbagai hal membatasi, bisa dimaklumi.
p Secara umum lebih “kuat” dibandingkan convenience sampling tapi sangat tergantung expert judgementnya peneliti.
p Kelemahan utama: pilihan yang diberikan seperti itu memerlukan pengetahuan yang cukup mengenai populasi.
Quota Sampling p Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masingmasing kelompok, sebelum quata masingmasing kelompok terpenuhi maka peneltian belum dianggap selesai.
Quota Sampling ……….. p Quota sampling adalah sejenis purposive sampling yang ada kemiripan dengan proportionate stratified random sampling: n Pertama, populasi dibagibagi menjadi strata yang relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
n Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data eksternal kemudian total sampel dibagibagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota).
n Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti menggunakan expert judgementnya.
Quota Sampling ……….. p Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel 100 orang berarti 55 pria dan 45 wanita. Pemilihan sampelnya sendiri tergantung penilaian peneliti.
p Bedanya dengan stratified random sampling, sampel diambil secara acak sedangkan dalam quota sampling, sampelnya dipilih berdasarkan pendapat subjektif peneliti pokoknya kuotanya terpenuhi (mirip2 convenience sampling).
Quota Sampling ………..
Quota Sampling ……….. p Total sampel juga a convenience sample tapi ada kemiripan dengan populasi dalam karakteristik2 penting tertentu (karena pembuatan stratanya).
p Bias peneliti sangat mempengaruhi: pemilihan teman sebagai sampel, milih lokasi2 yang nyaman, dan sebagainya.
Quota Sampling ……….. p Keuntungan: n tidak perlu membuat sampling frame n kalau perlu konfirmasi tinggal cari lagi yang baru asal kuota terpenuhi, tidak perlu menghubungi responden yang telah diwawancarai.
p Cepat, mudah dan murah.
Snow Ball Sampling p Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.
A A
B1 B1 B2 B2 B3 B3
C1 C1 C2 C2 C3 C3 C4 C4 C5 C5 C6 C6
Snow Ball Sampling
Focus Group Sampling q Merupakan kombinasi antara dan pemilihan sampel sendiri
q Selalu bertanya 6 – 12 orang terhadap sikap, perilaku dan opini mereka.
q Pertanyaan yang ditanyakan atau yang diminta dalam seting grup interaksif bersifat bebas.
q Dapat digunakan untuk meningkatkan akses pada kelompok sosial dan budaya.
q Validitas hasil yang tinggi. q Biaya murah, hasil cepat. q Membutuhkan penilaian oleh petugas monev khusus.
Permasalahan pada Focus Group (FG) Sampling ● Assesor memiliki kontrol yang lemah pada setiap interview yang dilakukan.
● Relatif murah. ● Recruitment mungkin agak sulit. ● Membutuhkan moderator yang berpengalaman ● Anggota FG tidak perlu besar, asal sampel mampu mewakili populasi.
● Assessor bisa mempengaruhi hasil. ● Assessor termasuk dalam peserta FG. ● FG cenderung untuk mempertahankan opini masing masing.
● Fokus harus di perhatikan secara komunitas bukan pada sikap, perilaku dan opini individu.