instrumentasi & teknik ekstraksi bedah

8
SUMBER PEMBELAJARAN: TEXTBOOK Hupp 5th ed Fragiskos Ekstraksi Terbuka (Open Extraction) Dokter harus mengevaluasi dengan baik setiap pasien dan setiap gigi yang akan diekstraksi. Dokter harus dapat menentukan teknik yang akan digunakan ketika dihadapkan pada kondisi gigi yang sekiranya akan membutuhkan tenaga yang lebih besar yang berisiko menimbukan fraktur akar, fraktur tulang, dan lain-lain. Sebagai contoh, pada kasus dengan kehilangan tulang parah, kebutuhan untuk bantuan bedah untuk mengeluarkan akar yang dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diharapkan. Pertimbangan melakukan ekstraksi terbuka akan lebih menguntungkan karena ekstraksi seperti ini akan meminimalisasi trauma yang mungkin akan terjadi dibandingkan dengan ekstraksi tertutup (tanpa bedah). Indikasi: - Gigi dengan morfologi akar yang tidak normal - Gagal melakukan ekstraksi dengan menggunakan forceps - Gigi dengan tulang yang tebal, khususnya pada bagian bukokortikal - Gigi dengan perlekatan periodontal ligamen yang kuat - Mahkota klinis yang sangat pendek - Gigi yang mengalami hipersementosis - Gigi dengan akar ankilosis (dens in dente) - Gigi dengan dilaserasi akar atau hooks - Gigi dengan akar divergen - Sinus maksilaris yang telah melebar ke arah akar molar maksila - Gigi dengan karies meluas atau dengan restorasi amalgam meluas - Gigi yang telah dirawat crown, namun tanpa kerusakan jaringan periodontal dan tulang melekat kuat - Gigi impaksi dan semi-impaksi - Gigi yang fusi dengan gigi tetangganya - Akar molar sulung yang menaungi mahkota benih gigi permanen - Gigi posterior yang supererupsi Kontraindikasi: - Fraktur akar asimtomatik yang tertanam dalam soket dengan pulpa vital Sebaiknya tidak dilakukan ekstraksi bedah dengan pertimbangan sebagai berikut: o Terdapat risiko komplikasi lokal seperti terdorongnya sisa akar ke arah sinus maksilaris, trauma pada saraf alveolar inferior, nervus mental, dan nervus lingual. o Akan banyak tulang alveolar yang harus diangkat Instrumentasi Ekstraksi Bedah Set instrumentasi untuk ekstraksi bedah: 1. Syringe, jarum suntik, dan ampule anastesi lokal 2. Scalpel (Handle & Blade) Handle handle yang paling sering digunakan dalam bedah mulut adalah Bard- Parker no.3 dan dapat dipasangkan dengan berbagai tipe blade Blade sekali pakai dan tersedia dalam 3 tipe (no. 11, 12, 15). Blade yang paling sering digunakan adalah tipe 15, digunakan untuk membentuk flap dan insisi pada alveolar ridge edentulous. Blade no 12 diindikasikan untuk insisi sulkus gingiva dan insisi dari posterior ke arah gigi, khususnya pada area tuberositas maksila. Blade no 11 digunakan untuk insisi kecil, seperti insisi abses. Scalpel dipegang dengan teknik pen grasp 3. Periosteal Elevator Ujung dari instrumen ini tersedia dalam berbagai tipe. Periosteal elevator yang paling sering digunakan dalam bedah mulur adalah No. 9 Molt. a. Seldin digunakan untuk menahan flap setelah refleksi

Upload: ka119

Post on 25-Dec-2015

192 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

open extraction instrumentation & technique

TRANSCRIPT

Page 1: Instrumentasi & Teknik Ekstraksi Bedah

SUMBER PEMBELAJARAN: TEXTBOOK

Hupp 5th edFragiskos

Ekstraksi Terbuka (Open Extraction)

Dokter harus mengevaluasi dengan baik setiap pasien dan setiap gigi yang akan diekstraksi. Dokter harus dapat menentukan teknik yang akan digunakan ketika dihadapkan pada kondisi gigi yang sekiranya akan membutuhkan tenaga yang lebih besar yang berisiko menimbukan fraktur akar, fraktur tulang, dan lain-lain. Sebagai contoh, pada kasus dengan kehilangan tulang parah, kebutuhan untuk bantuan bedah untuk mengeluarkan akar yang dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diharapkan. Pertimbangan melakukan ekstraksi terbuka akan lebih menguntungkan karena ekstraksi seperti ini akan meminimalisasi trauma yang mungkin akan terjadi dibandingkan dengan ekstraksi tertutup (tanpa bedah).

Indikasi:

- Gigi dengan morfologi akar yang tidak normal- Gagal melakukan ekstraksi dengan menggunakan forceps- Gigi dengan tulang yang tebal, khususnya pada bagian

bukokortikal- Gigi dengan perlekatan periodontal ligamen yang kuat- Mahkota klinis yang sangat pendek- Gigi yang mengalami hipersementosis- Gigi dengan akar ankilosis (dens in dente)- Gigi dengan dilaserasi akar atau hooks- Gigi dengan akar divergen- Sinus maksilaris yang telah melebar ke arah akar molar

maksila- Gigi dengan karies meluas atau dengan restorasi amalgam

meluas- Gigi yang telah dirawat crown, namun tanpa kerusakan

jaringan periodontal dan tulang melekat kuat- Gigi impaksi dan semi-impaksi- Gigi yang fusi dengan gigi tetangganya- Akar molar sulung yang menaungi mahkota benih gigi

permanen- Gigi posterior yang supererupsi

Kontraindikasi:

- Fraktur akar asimtomatik yang tertanam dalam soket dengan pulpa vitalSebaiknya tidak dilakukan ekstraksi bedah dengan pertimbangan sebagai berikut:

o Terdapat risiko komplikasi lokal seperti terdorongnya sisa akar ke arah sinus maksilaris, trauma pada saraf alveolar inferior, nervus mental, dan nervus lingual.

o Akan banyak tulang alveolar yang harus diangkat

Instrumentasi Ekstraksi Bedah

Set instrumentasi untuk ekstraksi bedah:

1. Syringe, jarum suntik, dan ampule anastesi lokal

2. Scalpel (Handle & Blade)Handle handle yang paling sering digunakan dalam bedah mulut adalah Bard-Parker no.3 dan dapat dipasangkan dengan berbagai tipe bladeBlade sekali pakai dan tersedia dalam 3 tipe (no. 11, 12, 15).Blade yang paling sering digunakan adalah tipe 15, digunakan untuk membentuk flap dan insisi pada alveolar ridge edentulous.Blade no 12 diindikasikan untuk insisi sulkus gingiva dan insisi dari posterior ke arah gigi, khususnya pada area tuberositas maksila.Blade no 11 digunakan untuk insisi kecil, seperti insisi abses.Scalpel dipegang dengan teknik pen grasp

3. Periosteal ElevatorUjung dari instrumen ini tersedia dalam berbagai tipe. Periosteal elevator yang paling sering digunakan dalam bedah mulur adalah No. 9 Molt.a. Seldin digunakan untuk menahan flap setelah refleksib. Freer digunakan untuk merefleksikan gingiva sekitar

gigi sebelum ekstraksic. No. 9 Molt memiliki dua ujung: ujung pointed,untuk

elevasi papila interdental dari gingiva, dan ujung yang lebar, untuk mengangkat mukoperiosteum dari tulang.

4. Elevatoro Straight elevator : Bein, White (cocok untuk

ekstraksi gigi posterior maksila)

o Sepasang elevator dengan handle T-shaped atau CrossbarHanya digunakan untuk ekstraksi akar molar mandibula setelah salah satu akar dikeluarkan dengan menggunakan straight elevator. Pada beberapa kasus, T-shaped dapat digunakan untuk mengeluarkan M3 mandibula.

o Sepasang elevator double-angled SeldinDigunakan untuk mengangkat ujung akar pada maksila dan mandibula, ekstraksi M3 maksila.

Page 2: Instrumentasi & Teknik Ekstraksi Bedah

5. Bone Chisel & MalletMallet adalah instrumen dengan ujung seperti palu yang terbuat dari plastik. Chisel digunakan untuk sectioning gigi multi-akar.a. Parisch monobevel chiselb. Lucas chisel dengan ujung konkafc. Lambotte bibevel chisel

6. Rongeur forcepsDigunakan selama prosedur bedah mulut berlangsung, untuk mengangkat tulang dan bagian tulang yang tajam. Rongeur yang paling banyak digunakan adalah Luer-Friedmann.

7. Bone fileInstrumen yang memiliki dua ujung, salah satu berujung kecil dan yang lainnya memiliki permukaan besar. Digunakan untuk menghaluskan tulang dan menghindari terangkatnya tulang dalam jumlah yang banyak.

8. Kuret PeriapikalDigunakan untuk mengangkat jaringan granulasi, kista kecil, patahan tulang, dan debri-debri lain.

9. Surgical unit & handpieceSurgical unit terdiri dari:

o Mikromotor surgical

o Mesin berteknologi tinggi yang berfungsi dengan nitrous dioksid atau listrik, dan memiliki kemampuan cutting yang lebih baik dibandingkan dengan mikromotor.

Surgical handpiece dipasangkan dengan surgical unit. Terdapat berbagai macam tipe dan diproduksi sesuai kebutuhan dalam bedah mulut. Manfaat dari handpiece adalah:

o Berfungsi dengan kecepatan tinggi dan memiliki kemampuan cutting yang baik

o Tidak mengeluarkan udara pada area surgicalo Dapat disterilisasi dengan autoclaveo Handpiece dapat dipasangkan dengan berbagai

instrumen cutting

10. Bur Tulang

Bur yang digunakan untuk menghancurkan tulang adalah round bur dan bur fissure. Bur lain yang digunakan adalah semacam bur akrilik yang digunakan apabila melibatkan permukaan tulang yang lebih besar (torus) atau menghaluskan permukaan tajam dari tulang.

11. HemostatHemostat yang digunakan dalam bedah mulut adalah hemostat lurus dan curved. Hemosat ang paling sering digunakan adalah hemostat tipe mosquito curved atau micro-Halsted.

12. RetraktorDigunakan untuk meretraksi pipi dan flap mukoperiosteal selama prosedur bedah. Retraktor yang paling sering digunakan adalah Farabeuf, Kocher-Langenbeck, dan Minnesota. Retraktor lidah (Weider) dapat digunakan untuk meretraksi lidah menjauhi area bedah.

Farabeuf retractor

retraksi pipi & flap

mukoperiosteal

Kocher-Langenbeck retractor

retraksi pipi & flap

mukoperiostealMinnesotta retractor

retraksi pipi dan lidah

Weider retractor retraksi lidah selama prosedur

bedah

13. Needle holderDigunakan untuk menjahit luka pasca ekstraksi. Jenis needle holder yang banyak digunakan adalah needle holder Mayo-Hegar & Mathieu.

14. Surgical & anatomic forcepsSurgical forcep digunakan untuk menjahit luka, membantu menahan jaringan saat jarum melalui jaringan. Jenis forceps: 1) surgical forcep panjang standar, digunakan untuk area posterior , 2) surgical forceps kecil (Adson forceps), digunakan untuk area anterior.Anatomic forceps digunakan untuk menutup jahitan dan memegang instrumen-instrumen yang lebih kecil.

Page 3: Instrumentasi & Teknik Ekstraksi Bedah

Surgical forceps: a) standard, b) Adson tissue forceps

Anatomic forseps: a) standard, b) Adson forceps

15. ScissorsTerdapat dua kategori gunting: gunting suture dan gunting jaringan lunak. Gunting yang paling banyak digunakan untuk menggunting suture berbentuk lurus, sedangkan gunting jaringan lunak memiliki ujung curve, seperti Goldman-Fox, Langrange, & Metzenbaum.

a. Standard suture scissor

b. Goldman-Fox soft tissue scissor

a. Metzenbaum soft tissue scissor

b. Lagrange soft tissue scissor

16. Towel ClampsDigunakan untuk menahan handuk steril dan ditempatkan pada kepala dan dada pasien untuk mengamankan tube surgical suction dan tubenya terhubung dengan handpiece.

17. Disposable plastic syringe18. Suction tip19. Mangkuk untuk larutan saline20. Kassa steril21. Suture

Jenis benang jahit:o Resorbable dapat teresorbsi dalam jangka waktu

tertentu, terbuat dari jaringan vital (kolagen, fascia, dll). Suture catgut akan teresorbsi setelah 8 hari, suture kronik 12-15 hari, suture sintetik (Dexon) +30 hari. Digunakan untuk flap dengan tensi rendah, pada anak-anak, pasien dengan keterbelakangan mental, dan pasien yang tidak sempat untuk mengangkat jahitan.

o Nonresorbable suture ini tidak teresorbsi dan harus diangkat +7 hari setelah penjahitan, terbuat dari monofilamen.

Suture yang digunakan biasanya dengan ukuran 4-0 dan 3-0 untuk resorbable sutur, 3-0 dan 2-0 untuk nonresorbable suture.

Page 4: Instrumentasi & Teknik Ekstraksi Bedah

TEKNIK EKSTRAKSI TERBUKA

Teknik ekstraksi untuk gigi akar tunggal dan gigi dengan akar yang lebih dari satu tidak berbeda jauh. Secara garis besar, langkah-langkah ekstraksinya sebagai berikut:

1. Membuat flap mukoperiosteal2. Meghilangkan tulang yang menghalangi bagian akar yang akan diekstraksi3. Ekstraksi gigi atau sisa akar dengan elevator atau forceps4. Perawatan postoperatif dan penjahitan setelah ekstraksi

- EKSTRAKSI TERBUKA AKAR TUNGGAL

Page 5: Instrumentasi & Teknik Ekstraksi Bedah

Langkah 1: membuat flap mukoperiosteal untuk mendapatkan visualisasi dan akses yang cukup untuk melakukan tindakan ekstraksi. Flap yang banyak digunakan adalah envelope flap yang mencakup dua gigi anterior dan satu gigi posterior dari gigi yang akan diekstraksi.

Langkah 2: mengangkat tulang alveolar bila perlu. Oleh karena itu, terdapat beberapa pertimbangan sebagai berikut:1. Dokter dapat menempatkan forcep ekstraksi

lebih ke apikal dan mendekati ligamen periodontal, sehingga tidak memerlukan pengangkatan tulang

2. Forceps ditempatkan pada tulang bukal, kemudian buccal beak dari forceps dapat sekaligus mengangkat patahan tulang tersebut.

3. Menggunakan straight elevator, kemudian didorong ke area ruang ligamen periodontal

4. Menghilangkan tulang dengan menggunakan bur. Lebar tulang bukal yang diambil kurang lebih sama dengan lebar gigi dari arah mesiodistal. Tulang yang diambil kurang lebih 2/3 panjang akar

Apabila gigi masih sulit untuk diekstraksi setelah tulang dibur, dapat dilakukan dengan menggunakan bur pada bagian apikal membentuk lubang dengan diameter +3mm dan cukup untuk insersi alat. Alat yang digunakan adalah elevator yang berat seperti Crane pick, yang dapar digunakan untuk memberikan

Page 6: Instrumentasi & Teknik Ekstraksi Bedah

- EKSTRAKSI TERBUKA MULTI-AKARTeknik ekstraksi pada gigi multi-akar, seperti premolar dan molar, tidak berbeda jauh dengan teknik ekstraksi pada gigi akar tunggal. Perbedaannya adalah gigi tersebut akan dibur dan dibagi menjadi beberapa bagian. Apabila gigi masih memiliki mahkota, mahkota akan dibagi menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pengangkatan akar.

Ekstraksi molar mandibula dengan mahkota intact (1)1. Membuat envelope flap dan menghilangkan

tulang alveolar yang menghalangi arah keluar gigi

2. Membagi gigi pada arah bukolingual, sehingga gigi terbelah menjadi 2 bagian.

3. Luksasi salah satu bagian gigi dengan menggunakan straight elevator.

4. Bagian gigi tersebut diekstraksi dengan menggunakan universal forcep mandibula, seperti pada ekstraksi premolar mandibula

5. Reposisi flap dan jahitEkstraksi molar mandibula dengan mahkota intact (2)

1. Membuat envelope flap dan mengambil sedikit tulang alveolar

2. Memisahkan akar mesial dari gigi dengan menggunakan bur

3. Gunakan forcep no.178 untuk mengeluarkan sisa mahkota dan akar distal dari soket

4. Gunakan elevator Cryer untuk mengeluarkan akar mesial

Ekstraksi molar mandibula mahkota Rusak/Hilang1. Membuat envelope flap dan mengangkat

sedikit tulang alveolar2. Membagi akar menjadi bagian mesial dan

distal menggunakan bur3. Mengungkit bagian mesial dengan

menggunakan elevator Cryer4. Bagian mesial tersebut diekstraksi dari soket

dengan menggunakan forcep mandibula5. dilanjutkan dengan elevasi bagian distal dan

melakukan ekstraksi dengan forcep

Ekstraksi Molar Maksila Mahkota intact1.

Page 7: Instrumentasi & Teknik Ekstraksi Bedah

2. membuat envelope flap dan menghilangkan sedikit tulang, sehingga bur dapat mencapai area kerja

3. Gunakan bur untuk memisahkan mahkota dengan ketiga akar molar

4. Gunakan forcep molar maksila untuk mengangkat bagian mahkota

5. Gunakan straight elevator untuk mengungkit akar bukal, dan bila memungkinkan dapat digunakan untuk mengeluarkan akar tersebut dari soket

6. Gunakan elevator Cryer untuk mengeluarkan sisa akar dalam soket

Ekstraksi molar maksila mahkota rusak/hilang1. membuat envelope flap dan menghilangkan

sedikit tulang, sehingga bur dapat mencapai area kerja

2. Gunakan bur untuk memisahkan ketiga akar3. Setelah akar mesial diluksasi menggunakan

elevator lurus kecil, keluarkan akar mesial menggunakan elevator Cryer

4. Untuk mengeluarkan sisa akar, dapat digunakan forcep akar maksila

Referensi: