teknik eksplorasi

9
Teknik Ekplorasi-1 TEKNIK EKPLORASI Seluruh kegiatan eksplorasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan potensi sumberdaya mineral (resources) yang terdapat di bumi menjadi cadangan terukur yang siap untuk ditambang ( mineable reserve). Tahapan eksplorasi ini mencakup kegiatan untuk mencari di mana keterdapatan suatu endapan mineral, menghitung berapa banyak dan bagaimana kondisinya, serta ikut memikirkan bagaimana sistem pendayagunaanya (Gambar 1). Kajian ekonomi pada kegiatan eksplorasi ini perlu dilakukan terutama pada : tahap menuju eksplorasi rinci (analisis ekonomi eksplorasi), tahap sebelum penambangan (analisis ekonomi endapan mineral/studi kelayakan, ekonomi makro). Beberapa ilmu penunjang yang mendukung kegiatan eksplorasi ini antara lain : geologi, mineralogi, genesa bahan galian teknik eksplorasi, geofisika, geokimia analisis cadangan, geostatistik hidrogeologi, geoteknik ekonomi endapan mineral. Secara umum aliran kegiatan pencarian/eksplorasi endapan bahan galian dimulai dengan kegiatan prospeksi atau eksplorasi pendahuluan yang meliputi kegiatan persiapan di kantor (kompilasi foto udara, citra landsat, SLAR, peta-peta yang sudah ada, atau laporan yang tersedia) sampai kepada survei geologi awal yang terdiri dari peninjauan lapangan, pemetaan geologi regional, pengambilan conto (scout sampling) serta memetakan mineralisasi endapan untuk mengetahui apakah kegiatan eksplorasi bisa dilanjutkan atau tidak (Gambar 2). Kegiatan selanjutnya adalah melakukan eksplorasi detail (rinci) yang meliputi

Upload: luale

Post on 03-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Eksplorasi

TRANSCRIPT

  • Teknik Ekplorasi-1

    TEKNIK EKPLORASI

    Seluruh kegiatan eksplorasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

    potensi sumberdaya mineral (resources) yang terdapat di bumi menjadi

    cadangan terukur yang siap untuk ditambang (mineable reserve).

    Tahapan eksplorasi ini mencakup kegiatan untuk mencari di mana keterdapatan

    suatu endapan mineral, menghitung berapa banyak dan bagaimana kondisinya,

    serta ikut memikirkan bagaimana sistem pendayagunaanya (Gambar 1).

    Kajian ekonomi pada kegiatan eksplorasi ini perlu dilakukan terutama pada :

    tahap menuju eksplorasi rinci (analisis ekonomi eksplorasi),

    tahap sebelum penambangan (analisis ekonomi endapan mineral/studi

    kelayakan, ekonomi makro).

    Beberapa ilmu penunjang yang mendukung kegiatan eksplorasi ini antara lain :

    geologi, mineralogi, genesa bahan galian

    teknik eksplorasi, geofisika, geokimia

    analisis cadangan, geostatistik

    hidrogeologi, geoteknik

    ekonomi endapan mineral.

    Secara umum aliran kegiatan pencarian/eksplorasi endapan bahan galian

    dimulai dengan kegiatan prospeksi atau eksplorasi pendahuluan yang meliputi

    kegiatan persiapan di kantor (kompilasi foto udara, citra landsat, SLAR, peta-peta

    yang sudah ada, atau laporan yang tersedia) sampai kepada survei geologi awal

    yang terdiri dari peninjauan lapangan, pemetaan geologi regional, pengambilan

    conto (scout sampling) serta memetakan mineralisasi endapan untuk

    mengetahui apakah kegiatan eksplorasi bisa dilanjutkan atau tidak (Gambar 2).

    Kegiatan selanjutnya adalah melakukan eksplorasi detail (rinci) yang meliputi

  • Teknik Ekplorasi-2

    pemetaan geologi rinci serta pengambilan conto dengan jarak yang relatif rapat

    sesuai dengan sifat endapan bahan galian termaksud. Conto-conto yang

    diperoleh kemudian dianalisis di laboratorium untuk ditentukan kadar, sifat fisik

    lain yang menunjang kegiatan penambangan.

    Perhitungan cadangan dilakukan dengan berbagai metoda perhitungan yang

    sesuai untuk jenis endapan tertentu, antara lain dengan cara area of influence,

    triagular grouping, cara penampang, cara block system dlsb. secara

    konvensional sampai kepada cara geostatistik (kriging).

  • Teknik Ekplorasi-3

    Gambar 1. Peningkatan potensi sumberdaya bumi sesuai dengan tahapannya

  • Teknik Ekplorasi-4

    Gambar 2. Aliran kegiatan eksplorasi secara umum

  • Teknik Ekplorasi-5

    1. Genesa Bahan Galian

    Terminologi bahan galian selalu dihubungkan dengan material di alam yang

    dapat ditambang secara ekonomis. Bahan galian tersebut bisa berupa bijih

    (mengandung logam) ataupun mineral industri (mineral berharga), baik yang

    terdapat di bawah permukaan maupun yang tersingkap di permukaan.

    Selanjutnya akan diuraikan secara singkat bagaimana terbentuknya (genesa)

    bahan galian tersebut baik yang primer (terjadinya berhubungan langsung

    dengan aktivitas pembekuan magma) ataupun yang sekunder (terbentuk akibat

    proses-proses selanjutnya yang umumnya terjadi di permukaan).

    Endapan primer dapat diklasifikasikan dalam bermacam-macam jenis menurut

    urutan-urutan pembekuan magma, yang secara umum dapat disederhanakan

    sebagai berikut :

    endapan magmatik cair

    endapan pegmatitik

    endapan pneumatolitik

    endapan hidrothermal.

    Endapan magmatik cair terbentuk pada awal pembekuan magma yang umumya

    diendapkan mineral-mineral dengan titik beku/leleh yang tinggi (>600 oC),

    misalnya endapan bijih kromit, magnetit nikel dll. Pada tahap ini memungkinkan

    suatu endapan bahan galian terbentuk secara homogen dan relatif mempunyai

    penyebaran yang luas serta berdimensi besar. Hal ini bisa terjadi akibat adanya

    pemisahan/segregasi suatu mineral tertentu terhadap mineral lainnya yang

    mungkin belum stabil pada lingkungan ini.

    Pada endapan pegmatitik yang mempunyai temperatur pembekuan sekitar 400-

    500 oC, memungkinkan terbentuknya mineral-mineral dengan kristal yang besar

    akibat pembekuan magma yang relatif lambat.

    Ciri utama dari endapan pneumatolitik adalah adanya pengaruh gas yang

    dominan sehingga memungkinkan terbentuknya mineral-mineral bijih berharga.

  • Teknik Ekplorasi-6

    Endapan hidrotermal terbentuk relatif di dekat permukaan yang umumnya

    berbentuk urat (vein) atau veinlet yang banyak mengadung mineral berharga.

    Endapan hidrotermal ini dapat dibagi lagi dalam :

    katatermal (300 - 400 0C)

    mesotermal (200 - 300 0C)

    epitermal (100 - 200 0C)

    teletermal (

  • Teknik Ekplorasi-7

    Klasifikasi Lindgren (Modifikasi) I. Endapan yang terbentuk melalui proses konsentrasi kimia (Suhu dan Tekanan Bervariasi) A. Dalam magma, oleh proses differensiasi

    1. Endapan magmatik (segresi magma, magmatik cair); T 700-15000C; P sangat tinggi.

    2. Endapan Pegmatit; T sedang-sangat tinggi; P sangat tinggi B. Dalam badan batuan

    1. Konsentrasi karena ada penambahan dari luar (epigenetik) 1.1. Asal bahan tergantung dari erupsi batuan beku a. Oleh hembusan langsung bekuan (magma) - dari efusif; sublimat; fumarol, T 100-6000C; P atmosfer-sedang - dari intrusif, igneous metamorphic deposits; T 500-8000C, P sangat tinggi b. Oleh penambahan air panas yang terisi bahan magma - Endapan hipothermal; T 300-5000C, P sangat tinggi - Endapan mesothermal; T 200-3000C, P sangat tinggi - Endapan epithermal; T 50-2000C, P sangat tinggi - Endapan telethermal; T rendah, P rendah - Endapan xenothermal; T tinggi-sedang, P sedang-atmosfer 1.2. Konsentrasi bahan dalam badan batuan itu sendiri : a. Konsentrasi oleh metamorfosis dinamik dan regional, T s/d 4000C; P tinggi. b. Konsentrasi oleh air tanah dalam; T 0-1000C; P sedang c. Konsentrasi oleh lapukan batuan dan pelapukan residu dekat permukaan; T 0-1000C; P sedang-atmosfer

    C. Dalam masa air permukaan 1. Oleh interaksi larutan; T 0-700C; P sedang a. Reaksi anorganik b. Reaksi organik 2. Oleh penguapan pelarut

    II. Endapan-endapan yang dihasilkan melalui konsentrasi mekanis; T & P sedang.

    Gambar 3. Klasifikasi endapan bahan galian menurut Lindgren

  • Teknik Ekplorasi-8

    2. Pemetaan (Mapping)

    Pemetaan : Suatu pekerjaan pemindahan atau pencatatan gejala/fakta geologi

    di lapangan ke suatu peta, dengan skala tertentu.

    Pekerjaan pemetaan ini biasanya dilakukan pada tahap awal dari kegiatan

    eksplorasi yang sangat bermanfaat untuk orientasi pada daerah penyelidikan

    (mis, dari foto udara), disamping juga untuk peta dasar, peta untuk desain

    eksplorasi dll. (Gambar 4).

    Gambar 4. Peranan pemetaan di dalam kegiatan pertambangan

  • Teknik Ekplorasi-9

    Gambar 5. Foto udara yang menunjukkan struktur geologi antiklin