eksplorasi teknik vibrato klarinet pada clarinet …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti...

11
EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET CONCERTO BY ARTIE SHAW JURNAL Program Studi S1 Seni Musik Oleh: Dino Yulio Wijaya A. Gathut Bintarto Triprasetyo Pipin Garibaldi Semester Gasal 2017/2018 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIAYOGYAKARTA 2018 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Upload: hoangdiep

Post on 12-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET

CONCERTO BY ARTIE SHAW

JURNAL

Program Studi S1 Seni Musik

Oleh:

Dino Yulio Wijaya

A. Gathut Bintarto Triprasetyo

Pipin Garibaldi

Semester Gasal 2017/2018

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIAYOGYAKARTA

2018

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 2: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

1

EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET

CONCERTO BY ARTIE SHAW

Dino Yulio Wijaya¹, A. Gathut Bintarto Triprasetyo², Pipin Garibaldi³

¹Alumnus Jurusan Musik, FSP ISI

[email protected]

²Dosen Jurusan Musik ISI Yogyakarta

[email protected]

Jl. Parangtritis, Km. 6,5 Sewon, Bantul

³Dosen Jurusan Musik ISI Yogyakarta

[email protected]

Jl. Parangtritis, Km. 6,5 Sewon, Bantul

ABSTRAK

Penelitian mengenai teknikvibrato pada karya Clarinet Concerto by Artie Shaw mempunyai

arti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

yang sama pada masa Barok, Klasik maupun Romantik. Metode penelitian dilakukan dengan

pengumpulan data berupa studi pustaka mempelajari perkembangan teknik vibrato,

mempelajari partitur dan rekaman serta melakukan wawancara dengan pakar klarinet Ayako

Oura, solis Tokyo Kosei Wind Orchestra dan Jon Craven seorang principal bas klarinet

Melbourne Symphony Orchestra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya Clarinet

Concerto by Artie Shaw tersebut menggunakan teknik dasar klarinet hingga teknik modern

yang divariasi seperti penggunaan teknik vibrato pada karya Artie Shaw berfungsi sebagai

pemanis dan dieksplorasi dengan variasi tekanan pada diafragma dan gerakan rahang bawah.

Penggunaan kedua teknik tersebut dilakukan secara terpisah dan gabungan.

Kata-kata kunci: vibrato, Artie Shaw, teknik, eksplorasi

ABSTRACK

The research of vibrato technique at the Clarinet Concerto by Artie Shaw has the point of

different technique from Baroque, Classic or Romantic era. The reaserch is done by

collecting data from books about vibrato, recording, full score and interview with clarinet

expert as Ayako Oura, solist of Tokyo Kosei Wind Orchestra and Jon Craven, principal bass

clarinet of Melbourne Symphony Orchestra. The result is Clarinet Concerto by Artie Shaw

used basic clarinet technique until modern technique wich is variated with vibrato as

decoration and explore by diaphragm and jaw. The use of these technique is do separately or

with combination.

Keywords: vibrato, Artie Shaw, technique, exploration

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 3: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

2

A. Latar Belakang Masalah

Klarinet adalah keluarga instrumen tiup kayu yang bervariasi penggunaannya, mulai

dari instrumen klarinet yang terdapat pada musik kamar, orkestra, jazz band, marching band

maupun sebagai solis. Posisi instrumen klarinet disetiap grup musik tersebut juga bervariasi,

namun yang terjadi instrumen klarinet biasanya membunyikan bagian melodi. Sebagai

instrumen pemegang alur melodi klarinet memiliki berbagai macam teknik dan cara

memainkannya untuk mengekspresikan setiap jenis lagu dengan maksimal. Teknik tersebut

digunakan oleh berbagai komposer untuk memperindah karyanya seperti: staccato, vibrato,

dan glissando.

Eksplorasi pada instrumen klarinet ini adalah kemampuan koordinasi antara jari,

semua isi rongga mulut hingga tenggorokan terutama dalam penelitian ini adalah lidah dan

sensasi kerja otot pernapasan. Koordinasi tersebut mencerminkan pentahapan dalam proses

penguasaan instrumen yang membutuhkan teknik khusus untuk dikuasai karena tingkat

kesulitannya berbeda-beda. Contoh teknik di zaman Klasik akan berbeda pengunaannya pada

zaman Romantik atau Modern. Penggunaan vibrato pada klarinet tidak ditemukan pada

zaman Klasik, pemain klarinet mulai menggunakan vibrato sebagai pemanis pada bagian solo

mulai pada zaman Romantik.

Salah satu contoh komposer zaman Modern yang sangat menonjolkan teknik

permainan klarinet adalah Artie Shaw.Beliau adalah komponis dari Amerika dengan latar

belakang musik jazz. Lahir pada 23 Mei tahun 1910 di New York City, Shaw adalah anak

dari seorang imigran Yahudi. Dengan nama asli Avraham Ben- Yitzhak Arshawsky, nama

yang diberi berdasarkan budaya Yahudi. Shaw mendapatkan tawaran pertunjukan yang

bertaraf profesional untuk pertamakalinya pada tahun 1924 sebagai anggota dari Johnny

Cavallaro’s “New Heaven Dance Band”. Setelah menjadi anggota band ini selama beberapa

tahun, Cavallaro meminta Shaw untuk belajar memainkan klarinet. Tanpa sepengetahuan

Shaw maupun Cavallaro, keputusan ini akan membawa Shaw menjadi pemimpin band swing

yang sukses1.

Sejarah Klarinet

Johann Christoph Denner (Leipzig 1655-Nuremberg 1707) membuat Klarinet untuk

pertamakalinya di awal abad ke-18 setelah 10 tahun penelitian.2 Denner memiliki ide untuk

mengembangkan “chalumeau” (instrument tiup kayu pada abad ke 12 berbentuk silindris dan

menggunakan single reed, dengan nada dasar chalumeau in A dan in B♭).3 Denner

memberikan tambahan berupa bell dan yang terpenting menambah oktaf.

Terpikat oleh karakter suara klarinet yang baru para komposer abad 18 memberikan

pujiannya.4 Vivaldi adalah komposer pertama untuk menampilkan klarinet pada opera Juditha

Triumphans tahun 1716 dengan mengkombinasikan 2 klarinet dan 2 oboe di Grosso

Concertos R.V 559 dan R.V. 560.5 Tidak lupa dengan Antonio Caldara pada tahun 1718,

Telemann dan Jean Adam Joseph Faber tahun 1719 yang menulis Mass for the Assumption.

1 Allyson Sanders Artie Shaw’s Concerto for Clarinet: A Lecture Recital hal 8-9 yang menyunting dari

Tim Nolan, Three Chords for Beauty‟s Sake, (New York: W.W. Norton & Company, Inc., 2010), 1. 2Yves Guilloux, Clarinets the essentials,( Paris: Edipso Communication), 6.

3Ibid., 6.

4Ibid., 7.

5Ibid., 7.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 4: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

3

Jean-Philippe Rameau adalah orang pertama yang menambahkan klarinet pada orkestra dalam

operanya Zoroastre tahun 1749 dan Acante and Céphise pada tahun 1751.6

Mozart pertama kali menggunakan klarinet pada Divertimento K 113 tahun 1771,

Clarinet Concerto K 622 (1791) dan Quintet for Clarinet and Strings K 581 (1789), kedua

karya ini didedikasikan untuk Anton Stadler, pemain klarinet terkenal pada zaman tersebut.7

Namun tetap saja pada zaman itu klarinet sangat susah dimainkan, mengarah ke penelitian

yang luas untuk membuat penjarian yang lebih mudah dan lebih ergonomis. Pada akhirnya,

key mechanism ke enam ditambahkan oleh Jean Xavier Lefevre sekitar tahun 1791 yang

memungkinkan pemain klarinet memainkan nada C# 1 dan G# 2 dengan jari kelingking kiri.8

Multi tone Key mechanism ke 13 dikenalkan oleh Iwan Muller sebelum Committee of

the Paris Conservatoire 1812.9 Penemuan perlebaran register nada ini dibagikan sebagai

contoh Jean-Baptiste Dupont dan Jean-Claude Lebbaye menerapkan desain multi-tone nya

masing-masing pada tahun 1815 dan 1820.10

Pada Committee of the Paris Conservatoire

klarinet milik Iwan Muller selalu ditolak terutama oleh Levevre yang sebenarnya ingin

mengadopsi klarinet Muller.11

Klarinet buatan Muller menjadi revolusioner karena

menggantikan Ligature yang sebelumnya dari tali atau kulit menjadi berbahan logam, yang

menjadikannya jauh lebih praktis.12

Pada kenyataannya klarinet Muller merangsang

antusiasme yang sangat besar diantara pemain klarinet.13

Frédéric Berr pengajar di Paris

Conservatoire adalah salah seorang yang menggunakan klarinet baru Muller dan muridnya

yang terkenal Hyacinthe Klosé yang menjadi instruktor Henri Selmer dan Alexandre

Selmer.14

Hyacinthe Klosé tidak begitu puas dengan klarinet buatan Muller dan merenungkan

keuntungan yang potensial dari sistem cincin yang Théobald Boehm ciptakan untuk flute

sebelum tahun 1832.15

Hyacinthe Klosé membujuk Auguste Buffet untuk membuat klarinet

dengan sistem cincin Boehm pada tahun 1839 dan lahirlah klarinet modern.16

Tahun 1843

adalah tahun dimana Buffet secara resmi mematenkan tipe klarinet baru yang disebut “ring-

key” clarinet. Ditahun yang sama Hyacinthe Klosé mengenalkan metode klarinetnya yang

terkenal, Hyacinthe Klosé juga yang memberi tambahan thumb rets.17

Vibrato Pada Klarinet Secara Umum

Christopher Weait dan Jhon B. Shea dengan penelitian yang menggunakan teknologi

x-ray untuk merekam proses terjadinya vibrato mendefinisikan vibrato sebagai pengulangan

impuls ritmik yang disengaja dari nada tersebut yang digunakan oleh vokalis, pemain

instrument dawai dan pemain instrument tiup untuk memberikan efek yang ekspresif dalam

bermusik. Seorang peneliti yang terhormat, Nancy Toff dalam bukunya The Flute,

mengatakan bahwa perubahan pitchvibrato dari instrument memiliki batas sekitar seperempat

atau setengah langkah menuju intonasi nada kromatis pada nada tersebut naik maupun turun,

tidak seperti vokal yang dapat mengayunkan nada lebih daripada itu. Vibrato bisa juga

6Ibid., 7-8.

7Ibid., 8.

8Ibid., 8.

9Ibid., 8.

10Ibid., 8.

11Ibid., 8.

12Ibid., 8.

13Ibid., 8.

14Ibid., 8.

15Ibid., 8-9.

16Ibid., 9.

17Ibid., 9.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 5: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

4

diartikan naik turunnya intonasi seperti yang dikatakan olef Toff atau naik turunnya volume.

Vibrato sudah digunakan oleh para musisi sejak lama dan telah diteliti dan ditulis oleh para

pakar. Kekeliruan konsep dan kesalahpahaman tentang vibrato telah diluruskan dengan

penelitian medis, dan mengklarifikasikan istilah-istilah.

Tidak seperti pemain tiup kayu yang lain, pemain klarinet jarang menggunakan

vibrato kecuali pada lagu jazz atau modern. Cara yang paling umum untuk memproduksi

suara vibrato ini dengan pergerakan rahang bawah keatas dan kebawah dan atau tekanan dari

diafragma. Scott Wright pada disertasinya tahun 1999 dari Arizona State University telah

melakukan survey di United Kingdom pada 80 pemain klarinet tentang penggunaan dan cara

melakukan vibrato . Dari hasil analisisnya dapat diindikasi sebagai berikut, 30% dari

responden memproduksi vibrato dengan gerakan fisik dari rahang bawah, 33% responden

mengkombinasi penggunaan vibrato termasuk penggunaan rahang bawah, 7,5% responden

menggunakan bibir dan diafragma, 1% responden menggunakan tenggorokan, 6% responden

menggunakan napas. Satu orang responden terindikasi menggunakan penjarian untuk vibrato

sebagai pengganti yang layak dari kelima teknik yang sebelumnya. Berikut adalah macam-

macam teknik penggunaan vibrato:

1.VIBRATO DIAFRAGMA/PERUT

1. Vibrato Diafragma/Perut

Banyak kontroversi yang terjadi di kalangan pengajar hal ini dikarenakan terminologi

dan metode untuk memproduksi vibrato. Hal tersebut bahkan terjadi dikalangan pakar dan

biasanya disebabkan oleh perbedaan pendapat mengenai vibrato diafragma dan vibrato perut.

Christopher Weait dalam bukunya, Bassoon Strategies for the Next Level, mengatakan bahwa

kontroversi diantara vibrato diafragma dan vibrato perut berasal dari fakta bahwa kita tidak

dapat melihat sumber terciptanya vibrato (tanpa bantuan alat medis) dan kita tidak dapat

merasakan dengan jelas bagian tubuh mana yang bekerja dalam pembuatan vibrato. Weait

menjelaskan kinerja dari diafragma. Diafragma aktif hanya saat penarikan napas dan untuk

menghasilkan vibrato diafragma harus juga aktif saat menghembuskan napas.

Metode menggunakanvibrato perut atau vibrato diafragma cenderung dianjurkan oleh

para mentor, meskipun metode ini bukan cara terbaik untuk menggunakan vibrato

dikarenakan keterbatasan kecepatannya. Untuk menguji seberapa cepat vibrato menggunakan

diafragma kita dapat mengujinya dengan memberikan tekanan pada otot perut atau diafragma.

Para mentor mengatakan pentingnya keterlibatan otot perut atau otot diafragma dalam

penggunaan vibrato, sebagai contoh Philip Bate dalam bukunya The Oboe: An Outline of its

History, Development dan Construction, mengatakan bahwa para pemain terbaik

menggunakan otot perut atau otot diafragma semenjak mereka bisa mengembangkan control

penggunaan otot perut atau otot diafragma mereka. Teori-teori tersebut juga bisa digunakan

pada teknik vibrato clarinet

2. Vibrato Tenggorokan

Penggunaan vibrato dengan tenggorokan biasanya digunakan oleh pemain flute dan

bassoon. Sensasi tertahan yang dialami oleh pemain klarinet dan oboe saat menggunakan

vibrato dengan tenggorokan menyebabkan pemain kurang merasakan fungsi tenggorokan

yang memproduksi vibrato.Kekuatiran tengtang penyempitan tenggorokan adalah penyebab

pemain ragu-ragu untuk mengunakan vibrato dengan tenggorokan, akan tetapi produksi suara

vibrato termasuk penggunaan tenggorakan tanpa disadari oleh pemain.

Penelitian yang lebih lanjut lagi tentang vibrato dengan tenggorokan dijelaskan oleh

Christopher Pool (2004), dalam dokumen doktoralnya dari University of Arizona yang

berjudul Observations of the Larynx during Vibrato Production among Professional

Bassoonist as Indicated in Experiments Utilizing Fiberoptic Laryngoscopy.Penelitian Pool

berdasarkan teori dari Christopher Weait dan Jhon B. Shea, dan dapat dipastikan bahwa

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 6: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

5

pangkal tenggorokan adalah lokasi utama penghasil vibrato dan disebutkan tentang

kesalahpahaman bahwa diafragma adalah bagian dari tubuh yang bisa dikendalikan sesuka

hati untuk memproduksi vibrato.Pool mengatakan bahwa saat kebanyakan pemain dan

pengajar bassoon mengajarkan teknik vibrato dengan otot perut atau otot diafragma, fungsi

dari pangkal tenggorokan yang banyak berkontribusi dalam memproduksi vibrato telah

banyak dilupakan.

Hasil dari Weait dan Shea yang menjadikan dasar dari penelitian Pool melibatkan

teknologi x-ray yang menangkap gambaran fisik saat memproduksi vibrato. Pengamatan oleh

Weait dan Shea mengungkapkan bahwa diafragma bergerak stabil turun saat menghirup udara

dan naik saat menghembuskan udara dan tidak berdenyut saat mengeluarkan vibrato.Mereka

juga mencatat bawha paru-paru, trakea, rahang bawah, lidah dan tkkak tidak bergerak saat

mengeluarkan vibrato, namun pita suara menunjukan gerakan saat vibrato dihasilkan.

Penelitian Pool mengunakan contoh rekaman video dan analisis komputer dari

gelombang rekaman yang mengarahkan Pool kepada keputusan bahwa vibrato pada bassoon

kebanyakan dikontrol oleh pita suara dan tekak. Electroglottagraph dan fiberoptic

laryngoscope digunakan untuk merekam observasi di tubuh saat pemain bassoon professional

mengunakan vibrato. Dari hasil penelitian ini Pool mengambil kesimpulan bahwa saat factor

lain yang mempengaruhi vibrasi seperti otot perut dan oto diafragma, pangkal tenggorokan

juga berkontribusi dalam pengaruh vibrato. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk

instrument lain, jika mereka mengerti fungsi dari otot-otot yang berhubungan dengan

instrument mereka.

Jochun Gartner (1981: 84-85) dalam bukunya The Vibrato mengandung pandangan

dalam tentang produksi vibrato menggunakan electromyography, yang memungkinkan

mendukumentasi senyawa elektronik tertentu bereaksi saat otot berkontraksi pada tempatnya.

Gartner memeriksa fungsi dari otot perut, dada, diafragma, dan pangkal tenggorokan untuk

mendeteksi fungsi dari masing-masing bagian saat memproduksi vibrato. Gartner

menjelaskan bahwa vibrato mengunakan tenggorokan disemua kasus, pangkal tenggorokan

dengan aktif berpartisipasi dengan otot yang aktif, bahkan pada frekuensi rendah sekalipun.

Gartner menetapkan bahwa vibrato hanya menggunakan tenggorokan sangat mungkin.

Vibrato dengan tenggorokan tercipta dengan melebar dan menyempitnya celah pada pita suara

secara periodik, yang menyebabkan gangguan pada aliran anginya.

2.VIBRATO TENGGOROKAN

4.VIBRATO DENGAN BIBI R ATAU RAHANG BAWAH

3. Vibrato yang dihasilkan dari Gabungan Tenggorokan dan Otot Diafragma atau

Perut

Gartner menjelaskan perbedaan otot besar seperti otot perut atau diafragma tidak bisa

bergerak secepat otot kecil seperti pangkal tenggorokan, dikarenakan perbedaan kecepatan

saat masing-masing otot berkontraksi. Gartner mengatakan bahwa vibrato dengan otot perut

atau diafragma bisa dilakukan, akan tetapi di berbagai kasus, karena kecepatan yang

diinginkkan akan memaksa menggunakan otot tenggorokan.

Angeleita Floyd (1990: 92) professor flute dari University of Northern Iowa dalam

bukunya The Gilbert Legacy, menjelaskan instruksi dari Geoffrey Gilbert bahwa vibrato

harus dimulai dari diafragma dan menuju pangkal tenggorokan. Pemain flute Jhon C. Krell

dalam bukunya Kincaidiana , menjelaskan pengajaran dari William Kincaid tentang vibrato

pada flute sebagai vibrato yang paling dikombinasikan dengan tenggorokan dan keelastisan

otot perut atau diafragma yang dikeraskan. William Kincaid dan Geoffrey Gilbert adalah dua

dari berbagai guru dan pemain yang mengkombinasikan penggunaan otot perut atau

diafragma dan tenggorokan untuk menghasilkan vibrato.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 7: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

6

4. Vibrato dengan Bibir atau Rahang Bawah

Pemain Flute, Oboe dan Bassoon tidak menggunakan bibir atau rahang bawah mereka

untuk menghasilkan vibrato, dikarenakan gerakan tersebut akan mempengaruhi kualitas suara.

Weait menyebutkan dua nama pemain bassoon yang sukses menggunakan bibir atau rahang

bawah untuk menghasilkan vibrato adalah Elias Carmen dan Maurice Allard, namun

penggunaanya juga sangat jarang. Vibrato dengan bibir atau rahang bawah biasanya

digunakan untuk pemain klarinet.

Wawancara Dengan Pakar Klarinet

Penggunaan teknik vibrato dijelaskan oleh Ayako Oura pada 28 November 2017

pukul 19.58 WIB melalui messenger digunakan sebagai pemanis pada bagian lagu yang

emosional. Penggunaan teknik vibrato ini digunakan dengan otot diafragma dan rahang

bawah tergantung dengan kebutuhan karakter lagu yang diinginkan oleh komposer. Dengan

latihan rutin untuk melatih otot diafragma dan rahang bawah yang intensif, penggunaan teknik

vibrato akan lebih natural, merujuk pada teori yang ditulis oleh Christopher Weait dalam

bukunya, Bassoon Strategies for the Next Leveldan penggunaan klarinet yang terdapat pada

zaman Romantik yang merujuk pada teori Guilloux Yves pada bukuClarinets the essentials.

Penjelasan yang serupa juga dijelaskan oleh Jon Craven pada pada 29 November 2017

pukul 15.02 WIB melalui messenger yang juga menjelaskan penggunaan teknik vibrato

dengan otot diafragma dan rahang bawah. Kemunculan teknik vibrato pada klarinet juga

disebutkan pada zaman Romantik, namun ada beberapa pemain klarinet abad 20 yang

menggunakan teknik vibrato pada karya-karya di zaman Klasik untuk menunjukan

keahliannya.

Produksi Suara Teknik Vibrato Pada Karya Clarinet Concerto by Artie Shaw

Hasil wawancara dengan Ayako Oura pada 28 November 2017 melalui messenger

adalah vibrato digunakan untuk mengekspresikan emosi pada sebuah melodi, dan menurut

beliau kemunculan teknik vibrato ada pada zaman Romantik. Pemain klarinet tidak akan

menggunakan teknik vibrato untuk lagu-lagu di zamanKlasik, hal ini merujuk pada

bukuClarinets the essentialskarya Guilloux Yves tentang awal mula klarinet. Sedangkan hasil

wawancara dengan Jon Craven melalui messenger pada 29 November 2017 pukul 15.02 WIB

adalah penggunaan teknik vibrato secara umum tidak digunakan pada zaman Klasik, namun

ada beberapa pemain klarinet yang menggunakan teknik vibrato untuk lagu-lagu di zaman

Klasik walaupun penggunaanya juga tidak banyak, merujuk pada merujuk pada buku

Clarinets the essentialskarya Guilloux Yves tentang awal mula klarinet. Penggunaan vibrato

tidak dituliskan dengan notasi khusus, kapan penggunaannya berdasarkan referensi saat

mengekspresikan sebuah melodi. Berikut adalah table penggunan vibrato pada karya Artie

Shaw.

No. Nomor birama Penggunaan vibrato Dimainkan dengan cara

1 5 Diafragma Gelombang vibrato renggang

2 14 Rahang bawah Gelombang vibrato rapat

3 39,43 Diafragma dan rahang

bawah

Perubahan gelombang renggang ke

rapat

4 81 Diberi kebebasan Bagian cadenza

5 82 Diafragma Nuansa tenang

6 84 Diafragma dan rahang

bawah

Bagian cadenza

7 95,99 Rahang bawah Gelombang rapat

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 8: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

7

8 140 Diafragma dan rahang

bawah

Perubahan gelombang renggang ke

rapat

9 217 Diafragma dan rahang

bawah

Posisi nada tinggi

10 226 Diberi kebebasan Bagian cadenza

11 227 Diberi kebebasan Bagian cadenza

12 228 Diberi kebebasan Bagian cadenza

13 230 Rahang bawah Rahang Bawah

Tabel 2.Letak Penggunaan Vibrato

Sumber: Dino Yulio Wijaya pada 6 Desember 2017

Kesimpulan

Clarinet Concerto by Artie Shaw adalah salah satu karya solo klarinet dengan genre

jazz. Dari berbagai teknik klarinet yang ada hingga teknik yang terdapat pada karya ini seperti

teknik modern, pengembangan teknik dasar dan variasi penggunaan teknik klarinet terlihat

dalam karya ini terutama teknik staccato, vibrato, dan glissando.

Teknik yang diangkat pada penelitian ini adalah vibrato. Teknik yang dimainkan

dengan cara menggerakan otot diafragma atau otot perut, otot tenggorokan, gabungan antara

otot diafragma atau otot perut dan otot tenggorokan. atau dimainkan dengan otot tenggorokan.

Penggunaan vibrato pada karya Artie Shaw hanya dilakukandengan dua cara, yaitu vibrato

dengan diafragma atau otot perut dan vibrato dengan bibir atau rahang bawah. Porsi

penggunaan kedua teknik tersebut hampir sama. Penggunaan teknik vibrato yang tanpa tanda

khusus akan memberikan efek kebebasan dan kenyamanan pada pemain saat memainkan

karya ini. Eksplorasi yang digunakan pada teknik vibrato adalah kombinasi dengan teknik lain

yang memiliki tingkat kesulitan berbeda.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 9: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

8

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 10: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

9

DAFTAR PUSTAKA

Dey, Ian. 1993. Qualitative Data Analysis. London: Routledge.

Ellsworth, Jane. 2014. A Dictionary for the Modern Clarinetist. Maryland: Rowman & Littlefield

Publishers.

E. McCathren, Donald. 1951. The „Art‟ of Clarinet Tonguing. Univesity of Indiana. G. Leblanc

Company.

Guilloux, Yves. Tanpa tahun.Clarinets the essentials. Paris: Edipso Communication.

Herfurth, C. Paul. Tanpa tahun. A Tune A Day. U.S.A: The Boston Music Company.

Lovelock, Amanda Kate. 2013. Exploration of Selected Exetended Clarinet Technique: A

Portofolio of Recorded Performances and Exegesis. Adelaide: The University of

Adelaide.

Mack, Dieter. 1995. Sejarah Musik jilid 3. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

MacLenan, Scott. Tanpa tahun. Clarinet a Practical Resource Guide for Clarinet Players and

Teachers. U.S.A: American Band College of Sam Houston State University.

Rice, Albert R.Rice. 2003. The Clarinet in the CLASSICAL PERIOD. U.S.A: Oxford University

Press.

Rehfeldt, Philip. 1994. New Directions for Clarinet. U.S.A: University of California Press.

Scholes, A. Percy. 1952. The Concise Oxford Dictionary of Music. Toronto: Oxford University

Press.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta, Cet X.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 11: EKSPLORASI TEKNIK VIBRATO KLARINET PADA CLARINET …digilib.isi.ac.id/3927/6/jurnal dino.pdfarti penting sebagai penggalian keunikan teknik bermain klarinet yang berbeda dari teknik

10

WE BTOGRAFI

WEBTOGRAFI

Cameron, Kathleen A. (2009). Effects of Vibrato Production Technique and Use on Musical

Collaborations Among Flutists, Oboists, Clarinetits and Bassoonist. [November 2017,

21.03]

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta