teknik budidaya tanaman karet

Upload: azhar

Post on 02-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Teknik Budidaya Tanaman Karet

    1/5

    Teknik Budidaya Tanaman Karet

    PENDAHULUANKaret (Havea brasiliensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan. Susunan taksonomi

    sebegai berikut;Divisi : SpermatophytaSub Divisi : DicotyledonaeKelas : EuphorbialesSUku : EuphorbiaceaeMarga : HaveaJenis : Havea brailiensisTanaman karet berasal dari Brasil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan karet alamdunia. Sebagai penghasil lateks, tanaman karet merupakan satu-satunya yang dikebunkan secarabesar-besaran. Devisa negara yang dihasilkan dari komditas karet ini cukup besar.Luas areal perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,435,417 Ha dengan total

    produksi 2,440,346 tons. Jumlah petani yang terlibat dalam usaha budidaya karet ini ini adalah2,075,954 KK dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 195,325 orang. Volume eksporkomoditas karet pada tahun 2008 mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US $6,056,572 dari total ekspor sebesar 2,295,456 tons.

    TEKNIS BUDIDAYA1. Lahan dan AgroklimatFaktor lahan mempunyai andil yang cukup besar dalam mendukung produktifitas karet. Agarmemperoleh pertumbuhan dan produktifitas yang baik, tanaman karet memerlukan persyaratantumbuh sebagai berikut;a. Tanah

    Tanah latosol dan aluvial bisa dikembangkan untuk penanaman karetKadar keasaman (pH) 5-6Dapat tumbuh di ketinggian 1 - 600 m diatas permukaan lautb. IklimDapat tumbuh dengan baik pada 15deg LU - 10deg LSSuhu udara 25deg-30deg CCurah hujan optimal 2000-2500 mm/tahun

    2. Kualitas dan Standar Mutu BenihKualitas dan standar mutu benih harus diperhatikan mulai dari biji untuk batang bawah sampaibibit karet yang siap ditanam dilapang (klon).

    > Biji batang bawahBerasal dari pohon induk yang berumur minimal 10 tahun dan berasal dari klon diketahui pasti.Biji masih segar, bernas, mengkilat, tidak berlobang dan tidak cacat.> Biji yang sudah disemai dan akan dipindahkan ke pembibitan.Telah berkecambah sebelum hari ke-22, akar tunggang kecambah lurus, biji bebas hama danpenyakit> Bibit batang bawah untuk okulasi

  • 8/10/2019 Teknik Budidaya Tanaman Karet

    2/5

    Pertumbuhan bibit relatif seragam, sudah mencapai diameter batang tertentu untuk diokulasihijau atau coklat.>Mata okulasi entresBerasal dari kebun kayu okulasi (kebun entres) yang sudah dimurnikan, terawat baik dan sehat.> Stum mata tidur

    Akar tunggang lurus, tidak bercabang, mempunyai akar lateral 5-10 cm dan panjang akarnya35cm. Umur stum tidak lebih dari 12 bulan.>Bahan tanam dalam polybagTinggi daun payung pertama diukur dari pertautan okulasi sampai titik tumbuh >25 cm dandiameter minimal 8 mm diukur pada ketinggian 10 cm dari pertautan okulasi. Daun hijau segardan sehat.

    3. Klon KaretKlon di Indonesia dihasilkan oleh lembaga riset pemerintah atau swasta, misalkan Balaipenelitian Karet Getas, Sungai Putih atau Sembawa atau Bah Lias Riset PT London SumateraPlantation.

    Klon Lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 260, PB 217Klon Lateks-Kayu : BPM 1, PB 330, PB 340, RRIc 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32Klon Kayu : IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78

    4. Pengolahan TanahPengolahan tanah dimulai dengan cara penebangan/pembabatan pohon-pohon besar dan alang-alang dengan herbisida dan membasmi sisa penyakit dengan fungisida> Tanah dengan dengan kemiringan diatas 10deg dibuat teras, lebar teras minimal 1.5 m, jarakantar teras 6 untuk jarak tanam (6x3) m. Pada tanah yang landai dibuat rorak yang berguna untukmencegah erosi dan sabagai aliran air.> pemancangan dilakukan dengan jarak tanam dan kerapatan pohon yang diinginkan. Untukkerapatan per Ha 550 pohon maka jarak tanam adalah 6 x 3 meter.> Lubang tanam dibuat minimal 2 minggu sebelum tanam. Pada titik pancang dibuat lobangtanam dengan ukuran minimal 40 cm x 40 cm x 40 cm.> Sebelum penanaman dilakukan pemupukan untuk memacu pertumbuhan akar karet yang baruditanam.

    5. PenanamanBibit karet dalam polybag yang siap ditanam kelapang ditandai dengan payung daun terakhirsudah tua. Penanaman dilakukan dengan cara kantong polybag dibuka, bibit diletakkan ditengah-tengah lubang tanam, kemudian ditimbun dengan tanah. Penanaman sebaiknya dilakukan saatmusim hujan. Apabila ditanam pasa musim panas sebaiknya lubang tanam disiram dahulu.

    6. PenyulamanBibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap 1-2 minggu. Bibit yang mati segera disulam agarpopulasi tanaman dapat dipertahankan.

    7. Pembuangan tunas palsu dan tunas cabang

  • 8/10/2019 Teknik Budidaya Tanaman Karet

    3/5

    Tunas palsu adalah tunas yang tumbuh bukan dari mata okulasi. Tunas palsu ini harus dibuangsebelum berkayu. Tunas cabang adalah tunas yang tumbuh pada batang utama pada ketinggiansampai dengan 2.75 - 3 m. Pemotongan tunas cabang dilakukan sebelum tunas berkayu.

    8. Pembentukan Percabangan

    Pembentukan dan perangsangan percabangan dapat dilakukan dengan berbagai cara sepertipenyanggulan, pengguguran daun, pengikatan batang, pembuangan ujung tunas, pemenggalanujung batang dan pengeratan batang. Cara yang dianjurkan adalah dengan penyanggulan.

    9. Penanaman Tumpang SariTumpangsari bertujuan meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi resiko rendahnya hargapada suatu komoditas, dan memberikan pendapatan pada masa sebelum produksi.

    10. PemupukanPemupukan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan matang sadap. Pemberian pupuksebaiknya dilakukan pada saat pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau.

    Rekomendasi umum pemupukan tanaman karet

    HAMA DAN PENYAKIT1. Hama yang sering menyerang tanaman karet adalah;> Serangga: rayap, uret tanah, kutu tanaman, dan tungau> Siput> Tikus> Binatang menyusui: babi hutan, rusa, kera gajah dsb

    2. Penyakit yang sering dijumpai adalah> Penyakit akar: akar putih, akar merah> Penyakit batang: jamur upas, kanker bercak, busuk pangkal batang> Penyakit bidang sadap: kanker garis, mouldy rot, kering alur sadap

    > Penyakit daun: penyakit embun tepung, colletotrichum, penyakit phytophthora, penyakitcorynesporaPengendalian penyakit dapat dilakukan dengan penanaman klon yang tahan terhadap penyakit,memberikan pupuk dan fungisida dengan dosis dan waktu yang tepat.

    PENYADAPAN1. Penentuan Matang Sadap

    http://1.bp.blogspot.com/-9G6X5JuDw-I/T_fWz-z9bnI/AAAAAAAAARI/JQ38V8pfWBY/s1600/untitled+(2).jpg
  • 8/10/2019 Teknik Budidaya Tanaman Karet

    4/5

    Dikatangan matang sadap jika lilit batang sudah mencapai 45 cm pada ketinggian 1 m, danjumlah tanaman yang matang sadap 60% dari populasi. Penyadapan dapat dilakukan mulai dariketinggian 130 cm diatas pertautan okulasi dengan sudut sadapan 30deg-40deg

    2. Peralatan Sadap

    Peralatan sadap terdiri dari Mal sadap, pisau sadap, Talang lateks, Mangkuk, Cincin mangkuk,Tali cincin, Meteran, Pisau mal, dan Quadri atau sigmat.

    3. Penggambaran Bidang SadapUntuk menggambarkan bidang sadap digunakan mal sadap. langkah-langkah yang harusdilakukan adalah;> Seng dipakai pada bagian ujung sebelah atas kayu dengan kemiringan 30-45 deg> Kayu beserta keping seng diletakan pada batang pohon, ujung seng tidak diarahkan kesebelahkiri kayu.> Tegakkan pangkal kayu tepat diatas tinggi rata-rata pertautan okulasi> Keping seng dililitkan pada sebelah kiri batang pohon

    > Buat garis mengikuti seng tersebut, irisan sadap dibuka mengikuti garis tersebut denganpanjang setengah lingkaran batang

    4. Pelaksanaan Penyadapan> Kedalam irisan 1-1.5 mm dari lapisan cambium kayu> Tebal irisan kulit (konsumsi kulit) 1.5-2 mm> Konsumsi kulit diberi patokan dengan membuat titik dengan cat putih atau goresan padabagian bawah bidang sadap. Jarak antara 2 titik menunjukan batas konsumsi kulit per bulan yaitu5 cm diatas pertautan okulasi.> Waktu penyadapan pada pagi hari antara pukul 05.00 - 06.00 pagi, sedangkan pengumpulanlateksnya dilakukan antara pukul 08.00 - 10.00 pagi.

    PRAKOAGULASI1. Penyebab terjadinya prakoagulasiPrakoagulasi merupakan pembekuan pendahuluan yang menghasilkan lumps atau gumpalanpada cairan getah sadap. Prakoagulasi terjadi karena kemantapan bagian koloidal yangterkandung dalam lateks berkurang. Bagian-bagian kolidal ini kemudian menggumpal menjadisatu dan membentuk komponen yang lebih besar dan membeku.

    2. Tindakan Pencegahan PrakoagulasiBeberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah prakoagulasi adalah;> Menjaga kebersihan alat yang dipakai> Mencegah pengenceran lateks dari kebun dengan air kotor> Memulai penyadapan pada pagi hari supaya bisa segera sampai pabrik pengolahan, sebelumudara panas

    PENGOLAHAN KARET1. Pengolahan karet sheetpengolahan karet sheet adalah mengubah lateks segar menjadi lembaran-lembaran sheet melaluiproses penyaringan, pengenceran, pembekuan, pengggilingan, dan pengasapan

  • 8/10/2019 Teknik Budidaya Tanaman Karet

    5/5

    2. Pengolahan Crepemengubah lateks segar melalui proses penyaringan, pengenceran, pembekuan, penggilingan danpengeringan menjadi lembaran crepe.3. Pengolahan karet Spesifikasi Teknislateks disaring dalam bak atau tangki sehingga terbentuk bongkahan atau koagulum kemudian

    dipotong-potong, dilakukan pembutiran dengan mesin pelletiser lalu dicuci dikeringkan denganmesin dan ban berjalan. Hasilnya dikempa agar ukuran seragam kemudian dikemas denganpolyethylene.